Machine Translated by Google Hak Cipta Penerbitan EMAP 2021

Artikel ini bukan untuk didistribusikan

kecuali untuk penggunaan klub jurnal

Kata Kunci Sistem Endokrin/

Praktek Klinis Hormon/Homoeostatis
Sistem kehidupan
Artikel ini telah melalui
Sistem endokrin tinjauan sejawat secara double-blind

Dalam artikel ini...

• Perbedaan antara kelenjar endokrin dan kelenjar eksokrin
• Kelenjar endokrin utama dan hormonnya
• Peran hormon dalam proses fisiologis dan homeostatis

Sistem endokrin 1: gambaran

umum sistem endokrin dan hormon
Poin-poin penting
Endokrin
sistem terdiri dari
kelenjar dan jaringan
yang mengeluarkan
NT DIRI- hormon ke
PENILAIAN mengatur dan
mengkoordinasikan
fungsi-fungsi vital dalam tubuh
Penulis John Knight adalah profesor di bidang ilmu biomedis, Sekolah Tinggi Ilmu Manusia dan Kesehatan,
Universitas Swansea.
Abstrak Sistem endokrin terdiri dari kelenjar dan jaringan yang memproduksi dan mengeluarkan hormon
untuk mengatur dan mengoordinasikan fungsi vital tubuh. Artikel ini – yang pertama dari delapan bagian
seri anatomi dan fisiologi sistem endokrin – mengeksplorasi sifat kelenjar dan jaringan endokrin, dan peran
hormon sebagai sinyal kimia yang dibawa dalam darah. Hal ini juga menyoroti berbagai peran hormon
dalam mengatur dan mengkoordinasikan proses fisiologis, serta menjaga homeostasis dalam tubuh.

Kelenjar endokrin
berbeda dari kelenjar Citation Knight J (2021) Sistem endokrin I: gambaran umum sistem endokrin dan hormon. Waktu
eksokrin dalam Perawatan [online]; 117:5, 38-42.
mengeluarkan sekretnya
langsung ke aliran
darah, bukan saluran organ”, mengeluarkan campuran sinyal kimia
pusat kelenjar dan jaringan yang memproduksinya yang selanjutnya mempengaruhi fisiologi
dan mengeluarkan hormon, yaitu manusia (O'Callaghan et al, 2016).
Sistem endokrin adalah
digunakan oleh serangkaian
tubuh untuk mengatur
Sifat kelenjar endokrin
yang sangat dan mengoordinasikan fungsi vital tubuh, Kelenjar endokrin dan eksokrin
vaskular memungkinkan termasuk pertumbuhan dan perkembangan, Menurut definisinya, semua jaringan
variabel dalam darah metabolisme, fungsi seksual dan reproduksi, kelenjar menghasilkan sekresi. Sebagian
untuk dipantau tidur dan suasana hati. Artikel ini – yang besar struktur kelenjar berasal dari epitel,
hormon yang terus pertama dari delapan bagian seri tentang dan banyak yang terlipat dan disusun
menerus dan anatomi dan fisiologi sistem endokrin – menjadi kelenjar yang dapat dikenali
sesuai memberikan gambaran umum sistem, dengan dengan saluran sentral. Kelenjar yang
dengan cepat dilepaskan fokus pada kelenjar dan jaringan endokrin, memiliki saluran adalah kelenjar eksokrin
ke dalam sirkulasi dan peran hormon sebagai sinyal kimia yang (Gambar 2); saluran tersebut bertindak
ditularkan melalui darah. Hal ini juga sebagai saluran tempat keluarnya sekret
Hormon memberikan menjelaskan beragam peran hormon dalam sebelum dibawa ke tempat kerjanya.
efek fisiologisnya dengan mengatur dan mengkoordinasikan proses Kelenjar eksokrin mencakup banyak
mengikat kelenjar
fisiologis, dan menjaga keseimbangan homoeostatik dalampencernaan
tubuh. di usus, kelenjar
reseptor spesifik Sistem endokrin (Gambar 1) sangatlah keringat di kulit, dan kelenjar penghasil
yang terkait dengan sel kompleks: terdiri dari kelenjar endokrin yang lendir di selaput lendir mulut dan saluran reproduksi.
targetnya berdedikasi dan terspesialisasi – seperti Sebaliknya, kelenjar endokrin tidak memiliki
kelenjar tiroid, paratiroid, dan adrenal – saluran, namun melepaskan sekresinya, yang
Hormon mengatur bersama dengan jaringan seperti lemak disebut hormon, langsung ke dalam darah (Gambar 2).
proses fisiologis (jaringan adiposa) dan tulang yang memiliki Oleh karena itu, sebagian besar kelenjar
dan merupakan kunci fungsi yang sama. fungsi endokrin sekunder endokrin mempunyai vaskularisasi tinggi,
untuk menjaga dan juga mengeluarkan berbagai hormon. dan banyak sel komponennya bersentuhan
keseimbangan Telah dikemukakan bahwa bioma mikroba langsung dengan kapiler darah. Hubungan
homeostatis dalam tubuh (berbagai macam mikroorganisme yang erat dengan pembuluh darah ini memfasilitasi
pelepasan
mengkolonisasi tubuh manusia) juga berfungsi sebagai langsung
“sistem hormon
endokrin ke dalam darah dan
virtual”.

Waktu Keperawatan [online] Mei 2021 / Vol 117 Edisi 5 38 www.nursingtimes.net

Machine Translated by Google Hak Cipta Penerbitan EMAP 2021
Artikel ini bukan untuk didistribusikan
kecuali untuk penggunaan klub jurnal

Praktek Klinis
Sistem kehidupan

kelenjar. Sebagai contoh,

Gambar 1. Kelenjar dan jaringan endokrin utama, serta hormonnya
hormon adrenokortikotropik mengatur
pelepasan hormon stres jangka
Kelenjar pineal
Hipotalamus Melatonin panjang, kortisol, dari korteks adrenal.
GHRH, TRH, CRH,
somatostatin, dopamin, Kelenjar di bawah otak
Karena kelenjar pituitari mengatur
vasopresin TSH, LH, GH, ATCH, MSH,
vasopresin, prolaktin, oksitosin pelepasan hormon dari kelenjar endokrin
Tiroid dan paratiroid lainnya, kelenjar ini sering disebut sebagai kelenjar 'master
PTH, T3 dan T4, timus
Ini adalah istilah yang keliru karena pelepasan
kalsitonin Timopoietin
hormon perangsang dari kelenjar hipofisis
Perut
berada di bawah kendali hormon yang
Hati Ghrelin, gastrin, neuropeptida
IGF, THPO Y, histamin, somatostatin, diproduksi oleh hipotalamus; ini akan
dieksplorasi di Bagian 2.
Pankreas
Kelenjar adrenal Insulin, glukagon, somatostatin
Adrenalin, noradrenalin, Kelenjar tiroid dan paratiroid
androgen, glukokortikoid Ovarium dan plasenta terkait
Estrogen, progesteron
Tiroid adalah organ bilobed (dua lobus) yang
Testis
Rahim bentuknya menyerupai dasi kupu-kupu;
Oestradiol, androgen,
inhibin Relaksin, prolaktin biasanya beratnya 25-30g dan terletak tepat
di bawah laring (Dorion, 2017). Tiroid sendiri
TSH (hormon perangsang tiroid); LH (hormon luteinisasi); GH (hormon pertumbuhan);
ATCH (hormon adrenokortikotropik); MSH (hormon perangsang melanosit); mempunyai dua populasi utama sel endokrin: l
GHRH (hormon pelepas hormon pertumbuhan); TRH (hormon pelepas tirotropin); Sel folikel – sel
CRH (hormon pelepas kortikotropin); PTH (hormon paratiroid);
IGF (faktor pertumbuhan seperti insulin); THPO (trombopoietin)
ini menghasilkan hormon yang
mengandung yodium
triiodothyronine (T3) dan
memungkinkan darah untuk terus dipantau Memang benar, hipotalamus dapat dianggap tetraiodothyronine (T4, juga dikenal
untuk perubahan fisiologis yang dapat memulai sebagai titik persilangan utama antara sistem sebagai tiroksin), yang mengatur
pelepasan hormon. Sebagai contoh, sel-sel saraf dan sistem endokrin. metabolisme
pankreas yang memproduksi insulin akan tubuh; l Sel parafollicular – sel ini menghasilkan
melepaskan insulin ketika mereka mendeteksi Kelenjar pituitari hormon kalsitonin, yang membantu
peningkatan konsentrasi glukosa darah Kelenjar pituitari adalah struktur seukuran mengatur konsentrasi kalsium darah.
setelah konsumsi makanan kaya karbohidrat. kacang polong, biasanya berbobot sekitar Kelenjar paratiroid ditemukan tertanam di
500mg; terletak di dasar otak, tepat di belakang bagian posterior
Sifat kelenjar endokrin yang sangat vaskular rongga hidung, dilindungi oleh tulang sphenoid
juga memungkinkan pengiriman sinyal tengkorak (Ganapathy dan Tadi, 2020). Ia
Gambar 2. Kelenjar endokrin
(biasanya hormon lain) dari kelenjar lain untuk memiliki dua wilayah utama: l Bagian posterior dan eksokrin
mengatur pelepasan hormon mereka sendiri. (bagian
Misalnya, kelenjar tiroid melepaskan hormon belakang) –
yang mengatur metabolisme, seperti tiroksin, pada dasarnya, perpanjangan
sebagai respons terhadap hormon perangsang dari hipotalamus, bagian posterior Sekresi
tiroid, yang diproduksi oleh kelenjar hipofisis kelenjar pituitari menyimpan dan hormon
anterior. mengkonsentrasikan dua hormon
neuropeptida yang disebut hormon Aliran
Tiroid
darah
Kelenjar endokrin utama anti-diuretik (ADH) dan oksitosin, yang (endokrin)
Gambar 1 menunjukkan posisi kelenjar diproduksi oleh neuron (sel kelenjar
endokrin utama dalam tubuh; namun, penting saraf) hipotalamus. ADH membantu Sel endokrin
untuk menyadari bahwa banyak organ dan mengatur keseimbangan cairan dan
jaringan lain yang memiliki fungsi endokrin tekanan darah, sementara oksitosin – antara lain –
sekunder, termasuk jantung, ginjal, tulang, memulai proses nifas (persalinan). 2a. Kelenjar tiroid (endokrin).
dan jaringan adiposa (Knight dkk, 2020; Moser l Bagian anterior (bagian depan) – ini
berkembang dari jaringan epitel di atap Kelenjar keringat (eksokrin).
dan van der Eerden, 2019).
rongga mulut embrio, yang menonjol ke
Hipotalamus dalam tengkorak, menyatu dengan
Hipotalamus merupakan wilayah vital otak hipofisis posterior. Ini menghasilkan Saluran

yang berperan penting dalam: l beberapa hormon penting

Termoregulasi; seperti somatotropin (hormon Kulit
Sel
l Respons perilaku dan emosional; pertumbuhan) dan hormon perangsang
eksokrin
l Pengaturan nafsu makan; melanosit, yang membantu
l Koordinasi sistem saraf otonom; l mengatur pigmentasi kulit. Hipofisis
anterior juga menghasilkan beberapa
IN
REFH REN
IM
TN S
J

Menghasilkan berbagai hormon itu hormon perangsang yang mengontrol

pelepasan hormon dari endokrin lain 2b. Kelenjar keringat (eksokrin).
mengatur aktivitas kelenjar endokrin.

Waktu Keperawatan [online] Mei 2021 / Vol 117 Edisi 5 39 www.nursingtimes.net

Machine Translated by Google
Praktek Klinis
Sistem kehidupan
kelenjar tiroid. Kebanyakan orang memiliki empat
kelenjar para-tiroid (dijelaskan di Bagian 3); ini
menghasilkan hormon paratiroid, yang bekerja
secara antagonis terhadap kalsitonin selama
homoeostasis kalsium.
Pankreas
Pankreas adalah organ penting dalam sistem
pencernaan dan endokrin; berada di lengkung
duodenum berbentuk U, biasanya memiliki
panjang 14-23cm dan berat sekitar 100g
(Longnecker, 2021).
Bagian endokrin pankreas dikenal sebagai
pulau Langerhans, yaitu pulau kecil jaringan
kelenjar yang ditemukan di seluruh struktur
pankreas. Pulau pankreas mengandung beberapa
jenis sel endokrin, antara lain: l Sel alfa, yang
menghasilkan glukagon; l Sel beta, yang
memproduksi insulin.
Kedua hormon ini – glukagon dan insulin –
memainkan peran penting dalam mengatur
konsentrasi glukosa darah, yang akan dibahas
pada bagian homoeo-stasis nanti dalam artikel
ini.
Kelenjar adrenal
Ada dua kelenjar adrenal – satu di atas setiap
ginjal. Bentuknya kira-kira segitiga, lebarnya
sekitar 3cm dan berat masing-masing 4-6g (Lack
dan Paal, 2020). Kelenjar adrenal memiliki dua
wilayah utama: l Korteks adrenal
(wilayah luar) – ini
menghasilkan hormon steroid, termasuk
hormon stres jangka panjang kortisol,
aldosteron (yang mengatur kadar natrium
dan kalium dalam darah) dan sekelompok
hormon mirip testosteron yang
disebut androgen;
l Medula adrenal (wilayah dalam) – ini
menghasilkan adrenalin (epinefrin) dan
noradrenalin (norepinefrin). Hormon 'lawan-
atau-lari' ini – yang biasanya diproduksi
ketika seseorang berada di bawah
ancaman, ketakutan atau
kegembiraan – berfungsi terutama
untuk mengaktifkan cabang simpatis dari
sistem saraf otonom dan mempersiapkan
tubuh untuk mengambil tindakan segera.
Ovarium dan testis
Ovarium adalah organ reproduksi utama pada
wanita yang bertanggung jawab untuk
memproduksi sel telur. Ovarium yang matang
berbentuk tidak beraturan, menggumpal dan
berbentuk almond, biasanya memiliki panjang 3-5
cm dan berat 5-8 g, meskipun ukurannya
cenderung mengecil di kemudian hari (Wal-lace
dan Kelsey, 2004). Ovum berkembang di kantung
berisi cairan yang disebut folikel; Saat folikel
IN
REFH REN
IM
TN S
J
membesar, mereka melepaskan estrogen, hormon sel targetnya (Gambar 3).
Banyak
seks wanita yang mendorong penebalan lapisan rahim
(endometrium).
Waktu Keperawatan [online] Mei 2021 / Vol 117 Edisi 5
Gambar 3. Reseptor hormon peptida dan steroid
Hormon Reseptor
peptida membran
Kedua
kurir
Membran
Seluler
plasma
tanggapan
3a. Hormon peptida
Ketika folikel pecah dan melepaskan sel
telurnya yang sudah matang ke dalam tuba falopi
selama ovulasi, sisa-sisa folikel tersebut akan
hancur menjadi sebuah struktur yang disebut
korpus luteum (badan kuning). Hal ini
menghasilkan hormon seks wanita terbesar
kedua, yaitu progesteron, yang mempersiapkan
endometrium untuk implantasi sel telur yang
telah dibuahi (zigot) dan, selanjutnya, menjaga
integritas lapisan endometrium, jika implantasi
terjadi.
Testis (testis) adalah organ reproduksi primer
berpasangan pada pria, yang bertanggung jawab
untuk memproduksi spermatozoa.
Bentuknya oval dan, pada jantan dewasa,
biasanya memiliki panjang 4,5-5,1 cm dan berat
15-19g (Silber, 2018). Setiap testis mengandung
sekelompok sel endokrin khusus yang disebut sel
interstisial, yang menghasilkan hormon seks pria
testosteron. Ini adalah steroid ana-bolik yang
diproduksi dalam jumlah lebih besar selama masa
pubertas, yang mendorong perkembangan otot,
pertumbuhan rambut wajah dan tubuh, dan
perluasan laring, yang menyebabkan suara
menjadi lebih dalam.
Hormon sebagai sinyal kimia
Hormon secara tradisional didefinisikan sebagai
sinyal kimia, yang diangkut ke jaringan targetnya
di dalam darah; Namun saat ini, definisi tersebut
sering diperluas hingga mencakup semua
pembawa pesan kimiawi yang berikatan dengan
sel target dengan afinitas tinggi. Sejauh ini, lebih
dari 100 hormon telah diidentifikasi dalam tubuh
manusia, dan jumlah ini akan meningkat menjadi
lebih dari 200 jika zat-zat yang menyerupai
hormon dimasukkan (Bit.ly/PFHormones; Silver
dan Kriegsfeld, 2001). target (Foster et al, 2019).
Hormon memberikan efek fisiologisnya dengan
mengikat reseptor spesifik yang terkait dengan Hormon steroid
obat telah dirancang untuk ditargetkan
40
Hak Cipta Penerbitan EMAP 2021
Artikel ini bukan untuk didistribusikan
kecuali untuk penggunaan klub jurnal
Hormon
Reseptor
steroid
intraseluler
Membran
Seluler
plasma
tanggapan
3b. Hormon steroid
situs reseptor ini, baik untuk meniru kerja hormon
(misalnya, dalam kasus kekurangan hormon
seperti hipotiroidisme, yang diobati dengan
levothy-roxine) atau bertindak sebagai antagonis
kompetitif untuk memblokir reseptor secara fisik,
terlebih dahulu melepaskan hormon alami dari
pengikatan dan mengerahkan efeknya. Hormon
secara garis besar dapat dibagi menjadi tiga
kelas utama:
l Hormon peptida;
l Hormon steroid;
l Hormon turunan asam amino.
Hormon peptida
Ini adalah hormon terbesar, dengan berat
molekul yang relatif tinggi. Mereka adalah sinyal
kimia berprotein, yang terdiri dari rantai asam
amino dengan panjang yang bervariasi. Contohnya
meliputi: l Somatotropin
(hormon pertumbuhan);
aku insulin;
l Ghrelin (hormon kelaparan).
Beberapa hormon peptida awalnya diproduksi
sebagai bentuk tidak aktif yang disebut
prohormon; contoh yang baik adalah insulin, yang
mula-mula disintesis menjadi molekul yang jauh
lebih besar, disebut proinsulin, dan kemudian
dipecah menjadi bentuk aktifnya yang lebih
pendek sebelum dilepaskan ke dalam darah.
Hormon peptida cenderung memberikan
efeknya dengan mengikat reseptor pada
permukaan membran plasma sel target, seperti
yang ditunjukkan pada Gambar 3. Hal ini memicu
berbagai peristiwa transmembran, yang
mengarah pada produksi pesan kedua (seperti
adenosin siklik). monofosfat), yang selanjutnya
memulai efek hormon yang diinginkan dalam sel
Hormon steroid adalah lipid (lemak), sebagian
besar berasal langsung dari kolesterol, yang
www.nursingtimes.net
Machine Translated by Google
Praktek Klinis
Sistem kehidupan
bertindak sebagai molekul prekursor untuk
biosintesis steroid. Contohnya meliputi:
l Estrogen;
l Progesteron; l
Testosteron;
l Kortisol.
Karena hormon steroid berbentuk lipid, maka
hormon ini dengan cepat berdifusi melintasi bilayer
fosfolipid membran sel targetnya (Gambar 3) dan
mengerahkan efeknya dengan berikatan dengan
reseptor di sitoplasma atau nukleus (Ozawa, 2006).
Hormon steroid cenderung mempercepat efek
yang diinginkan dengan memodulasi aktivitas gen
tertentu dalam sel.
Hormon turunan asam amino
Ini disintesis dari asam amino, begitu pula molekul
kecil dengan berat molekul rendah. Contohnya
meliputi: l Adrenalin (epinefrin),
berasal dari tirosin;
l Hormon tiroid tiroksin T4 dan T3, berasal dari
tirosin;
l Melatonin (yang membantu mengatur
tidur), berasal dari triptofan (Kleine dan
Rossmanith, 2016).
Seperti hormon peptida, beberapa hormon
turunan asam amino, seperti adrenalin, berikatan
dengan reseptor pada permukaan membran
plasma sel target. Namun yang lain, seperti T3
dari tiroid, melintasi membran plasma sel targetnya
dan berikatan dengan reseptor di dalam sel
dengan cara yang mirip dengan hormon steroid.
Hormon yang bekerja
secara lokal: autokrin dan parakrin
Selain hormon yang disekresikan oleh kelenjar
endokrin utama, terdapat berbagai zat mirip
hormon yang bekerja secara lokal.
Ini biasanya dilepaskan ke dalam cairan interstisial
(lapisan tipis cairan jaringan yang mengelilingi
sebagian besar sel) dan memberikan efeknya di
sekitar sel.
Autocoids adalah sinyal kimia yang dilepaskan
oleh sel yang memberikan efeknya pada sel yang
sama; sinyal parakrin bertindak lebih luas,
mempengaruhi sel-sel tetangga di sekitarnya
(Alberts et al, 2015).
Hormon-hormon yang bekerja secara lokal ini –
baik autokrin maupun parakrin – biasanya dipecah
dengan cepat sebelum dapat memasuki sirkulasi
yang lebih luas. Contoh yang baik adalah
eicosanoid, sebuah keluarga besar molekul
turunan lipid, yang mencakup prostagland-din,
tromboksan, leukotrien, dan lipoksin (O'Donnell
dkk, 2009).
Prostaglandin dan respon demam
Demam (pireksia) umumnya dikaitkan dengan
infeksi. Ketika memfagosit leukosit (sel darah
putih) seperti monosit
Waktu Keperawatan [online] Mei 2021 / Vol 117 Edisi 5
Hak Cipta Penerbitan EMAP 2021
Artikel ini bukan untuk didistribusikan
kecuali untuk penggunaan klub jurnal
memasuki tempat infeksi dan mulai menjebak Sistem endokrin dan
serta membunuh patogen, mereka melepaskan homeostasis
sitokin (bahan kimia pemberi sinyal yang diproduksi Rata-rata manusia dewasa dengan berat 70kg
oleh sel kekebalan) yang disebut interleukin-1 (IL-1). diperkirakan terdiri dari sekitar 30-40 triliun sel
IL-1 adalah peptida kecil yang bersirkulasi dalam (Sender et al, 2016). Agar setiap sel dapat
darah sebelum berikatan dengan reseptor pada berfungsi secara efektif, sel tersebut harus dijaga
sel di hipotalamus – wilayah otak yang berisi pusat pada suhu dan pH yang tepat, serta diberi aliran
termoregulasi yang bertanggung jawab untuk nutrisi dan oksigen yang stabil. Pada saat yang
mengontrol suhu tubuh, yang biasanya memiliki sama, lingkungan lokal setiap sel memerlukan
titik setel sekitar 37°C (Ksatria dkk, 2020). metabolit limbah, seperti karbon dioksida dan
urea, agar dapat dibuang secara efisien.
Setelah IL-1 berikatan dengan reseptornya,
enzim siklooksigenase (COX) diaktifkan, Homeostasis dapat didefinisikan secara luas
menyebabkan produksi eicosa-noid, prostaglandin sebagai kemampuan untuk mempertahankan
E2 (PGE2); sinyal yang bekerja secara lokal ini lingkungan internal yang relatif stabil; ini penting
menggeser titik setel hipotalamus ke atas (biasanya untuk kesehatan dan kelangsungan hidup yang
sekitar 38°C-39°C), yang menyebabkan demam baik (Modell et al, 2015). Banyak variabel dalam
(Eskilsson dkk, 2017). tubuh rentan terhadap fluktuasi yang terus-
menerus dan signifikan, dan sebagian besar
sistem organ utama tubuh didedikasikan untuk
“Telah dikemukakan menjaga variabel-variabel ini dalam rentang
bahwa bioma mikroba fisiologis normalnya.
Proses biokimia internal yang diperlukan untuk
(berbagai mikro- kehidupan terutama didorong oleh katalis biologis
organisme yang yang dikenal sebagai enzim, yang umumnya
mengkolonisasi terbagi dalam dua kategori: l Enzim anabolik
tubuh) juga berfungsi sebagai– ini
organ
adalah endokrin virtual”
bertanggung jawab untuk membangun molekul
dalam tubuh. Misalnya, DNA
Demam merupakan respon yang berguna polimerase membangun molekul DNA baru
selama infeksi karena dapat memperlambat yang diperlukan untuk pembelahan dan
replikasi patogen, sekaligus mempercepat dan pertumbuhan sel, sedangkan glikogen sintase
meningkatkan pembunuhan patogen oleh leukosit. mengambil molekul glukosa tunggal
Namun, demam juga menyebabkan enzim dalam dan mempolimerisasikannya
sel-sel tubuh berada di luar suhu optimal normalnya (menghubungkannya bersama-sama)
yaitu 37°C, sehingga memperlambat reaksi untuk membentuk rantai glikogen (pati
biokimia yang diperlukan untuk kehidupan. Hal ini hewan) yang panjang dan bercabang, yang
dapat menyebabkan orang merasa tidak enak disimpan di dalam sel. dalam jumlah besar di hati dan otot;
badan dan merasa tidak enak badan secara umum l Enzim katabolik – ini memecah molekul
sampai infeksinya teratasi dan suhu dapat kembali dan termasuk enzim saluran
normal. pencernaan, yang mencerna makromolekul
Jika demam menjadi sangat tinggi (ÿ40°C), (molekul besar dan kompleks) makanan
terdapat peningkatan risiko kejang demam. Obat menjadi komponen sederhana yang
antipiretik – yang mencakup banyak obat dapat diserap dan digunakan oleh
antiinflamasi nonsteroid (NSAID), seperti aspirin – tubuh. Enzim katabolik penting lainnya
dapat diberikan untuk mengurangi demam. NSAID adalah enzim yang terlibat dalam
bekerja, terutama, dengan menghambat aktivitas respirasi sel, di mana gula dimetabolisme
enzim COX, sehingga mencegah produksi PGE2 (biasanya dengan adanya oksigen) untuk
dan menaikkan titik setel pusat termoregulasi. melepaskan energi yang diperlukan untuk
kehidupan.
Enzim anabolik dan katabolik hanya dapat
berfungsi secara efisien dalam rentang suhu dan
Jika demam pasien perlu dikurangi, praktik pH yang sempit; mereka juga memerlukan pasokan
umum yang dilakukan adalah menggabungkan molekul substrat yang stabil di mana mereka
penggunaan obat antipiretik dan intervensi seperti bertindak (Puri, 2018). Sebagai contoh, agar
mengurangi sprei – misalnya, selimut bersirkulasi metabolisme sel aerobik dapat terjadi, enzim
udara atau bersirkulasi air, atau bantalan pernapasan dalam sel memerlukan aliran glukosa
bersirkulasi air berlapis hidrogel. juga digunakan. dan oksigen yang stabil.
Tidak ada bukti bahwa kipas angin membantu Mekanisme homoeostatis yang menjamin
pengaturan suhu dan sebaiknya dihindari karena lingkungan stabil dalam tubuh bergantung pada
dapat meningkatkan risiko menggigil (Doyle dan proses yang disebut umpan balik negatif, yang
Schortgen, 2016). dibahas di bawah.
41 www.nursingtimes.net
Machine Translated by Google
Praktek Klinis
Sistem kehidupan
Gambar 4. Umpan balik negatif dan homeostasis glukosa
Insulin
Titik setel
glukosa darah
Glukagon
Tetapkan titik, umpan balik negatif dan
peran hormon
Untuk setiap variabel dalam tubuh manusia,
terdapat nilai ideal hipotetis – titik setel.
Sebagai contoh, titik setel untuk glukosa adalah
sekitar 5mmol/L (Gambar 4); pada 5mmol/L, sel
manusia mendapat pasokan glukosa yang stabil,
yang dapat digunakan untuk melepaskan energi
selama respirasi sel.
Tubuh berusaha untuk mempertahankan
variabel sedekat mungkin dengan titik setelnya
menggunakan mekanisme umpan balik negatif.
Selama umpan balik negatif, setiap penyimpangan
dari titik setel ditolak dan diminimalkan, sehingga
memungkinkan suatu variabel dibatasi dalam
rentang fisiologis normal yang sempit. Jika
konsentrasi glukosa darah diukur sepanjang hari,
diperkirakan akan berfluktuasi di sekitar titik
setelnya.
Sebagai contoh, setelah berolahraga, konsentrasi
glukosa darah biasanya turun karena glukosa
digunakan untuk menyediakan energi untuk
kontraksi otot; sebaliknya, setelah makan atau
ngemil yang kaya karbohidrat (seperti coklat
batangan), kadar glukosa darah meningkat.
Hormon sering kali memainkan peran utama
dalam umpan balik negatif dan sering kali bekerja
sama dalam pasangan antagonis. Gambar 4
menunjukkan bahwa ketika konsentrasi glukosa
darah meningkat, hormon insulin dilepaskan; ini
mendorong penyerapan glukosa oleh sel-sel tubuh
dan kadar glukosa darah turun.
Sebaliknya, jika konsentrasi glukosa darah turun,
hormon glukagon pun turun
Waktu Keperawatan
Penilaian diri
on line
Uji pengetahuan Anda dengan Penilaian
Diri Waktu Menyusui setelah membaca artikel
ini. Jika skor Anda 80% atau lebih, Anda akan
menerima sertifikat yang
dipersonalisasi yang dapat Anda unduh dan
simpan di Portofolio NT Anda sebagai CPD
atau bukti validasi ulang.
Untuk mengikuti tes, kunjungi:
Nursingtimes.net/NTSAEndocrine
Waktu Keperawatan [online] Mei 2021 / Vol 117 Edisi 5
Insulin
6mmol/L
5mmol/L
4mmol/L
Glukagon Glukagon
dilepaskan; ini merangsang pelepasan glukosa
yang disimpan dari hati, yang menyebabkan
glukosa darah naik kembali. Dua hormon
pankreas, insulin dan glukagon, bekerja secara
antagonis satu sama lain untuk secara efektif
membatasi konsentrasi glukosa darah dalam
kisaran fisiologis normalnya yaitu 4-6mmol/L
(Knight et al, 2020).
Pengaruh variabel di luar kisaran
normalnya
Satu dari 14 orang di Inggris mengidap penyakit
metabolik kronis, diabetes melitus (Bit.
ly/DUKStats), yang berarti obat tersebut tidak lagi
memproduksi insulin (tipe 1) atau menjadi resisten
terhadap efeknya (tipe 2). Tanpa respons insulin
yang efektif, konsentrasi glukosa darah akan
meningkat jauh melebihi kisaran fisiologis
normalnya. Beberapa pasien diabetes yang tidak
terdiagnosis dapat memiliki konsentrasi glukosa
darah yang sangat tinggi >33mmol/L sehingga
memerlukan pengobatan segera (Bit.ly/
DiabetesHONK). Peningkatan glukosa darah
disebut hiperglikemia dan merupakan ciri klinis
utama diabetes.
Banyak pasien diabetes menyuntikkan insulin
untuk mengatur dan menormalkan kadar glukosa
darah mereka. Kadang-kadang, beberapa orang
mungkin menyuntikkan terlalu banyak insulin atau
mengonsumsi karbohidrat dalam jumlah yang tidak
mencukupi sehingga konsentrasi glukosa darahnya
turun jauh di bawah kisaran fisiologis normalnya;
ini disebut hipoglikemia dan bisa sangat berbahaya.
Jika parah, hipoglikemia dapat menyebabkan
gangguan mental, perubahan perilaku,
ketidaksadaran, koma, dan berpotensi kematian
(Mukherjee et al, 2011).
Contoh hiperglikemia dan hipoglikemia
menunjukkan bagaimana, ketika suatu variabel
diambil di luar kisaran normalnya untuk jangka
waktu yang lama, hal ini merugikan kesehatan
dan menyebabkan patologi (keadaan penyakit);
baik hiperglikemia dan hipoglikemia sering dijumpai
pada diabetes yang tidak dikelola dengan baik.
Kesimpulan
Artikel ini memberikan gambaran umum tentang
sifat hormon, serta kelenjar endokrin utama dan
pentingnya dalam mengatur dan mengoordinasikan
hormon.
42
Hak Cipta Penerbitan EMAP 2021
Artikel ini bukan untuk didistribusikan
kecuali untuk penggunaan klub jurnal
fungsi tubuh yang vital. Masing-masing kelenjar
endokrin utama dan sekresi hormonalnya akan
diperiksa secara lebih rinci pada seri selanjutnya;
bagian 2 berfokus pada hipotalamus dan kelenjar
pituitari. tidak
Referensi
Alberts B dkk (2015) Biologi Molekuler Sel. Ilmu Karangan Bunga.
Dorion D (2017) Anatomi Tiroid. referensi.
medscape.com, 30 November.
Doyle JF, Schortgen F (2016) Haruskah kita mengobati
demam? Dan bagaimana kita melakukannya? Perawatan kritis; 20, 303.
Eskilsson A dkk (2017) Demam yang disebabkan oleh kekebalan
bergantung pada sintesis prostaglandin E2 lokal
tetapi tidak umum di otak. Jurnal Ilmu Saraf; 37:19, 5035-5044.
Foster SR et al (2019) Penemuan sistem sinyal manusia:
memasangkan peptida dengan reseptor berpasangan protein G.
Sel; 179:4, 895-908.
Ganapathy MK, Tadi P (2020) Anatomi Kepala dan Leher, Kelenjar
Hipofisis. StatPearls.
Kleine B, Rossmanith WG (2016) Hormon dan Sistem Endokrin.
Peloncat.
Knight J dkk (2020) Sistem endokrin. Dalam: Pengertian
Anatomi dan Fisiologi Keperawatan. Sage.
Kekurangan EE, Paal E (2020) Kelenjar adrenal. Dalam: Cheng
L dkk (eds) Patologi Bedah Urologi. Elsevier.
Longnecker DS (2021) Anatomi dan histologi pankreas.
Pankreapedia: Basis Pengetahuan Eksokrin Pankreas. doi: 10.3998/
panc.2021.01.
Modell H dkk (2015) Pandangan seorang ahli fisiologi
tentang homoeostasis. Kemajuan dalam Pendidikan Fisiologi; 39:4,
259-266.
Moser SC, van der Eerden BCJ (2019) Osteocalcin – hormon
turunan tulang yang serbaguna. Perbatasan dalam Endokrinologi;
9:794.
Mukherjee E dkk (2011) Keadaan darurat endokrin dan
metabolik: hipoglikemia. Kemajuan Terapi dalam Endokrinologi dan
Metabolisme; 2: 2, 81-93.
O'Callaghan TF dkk (2016) Mikrobioma usus sebagai organ
endokrin virtual dengan implikasi terhadap endokrinologi
peternakan dan hewan peliharaan.
Endokrinologi Hewan Domestik; 56: S44-S55.
O'Donnell VB dkk (2009) Eicosanoids: generasi dan deteksi pada
sel mamalia. Metode dalam Biologi Molekuler; 462: 5-23.
Ozawa H (2006) Hormon steroid, reseptornya dan
sistem neuroendokrin. Jurnal Sekolah Kedokteran Nippon; 72: 6,
316-325.
Puri D (2018) Buku Ajar Biokimia Medis.
Elsevier.
Sender R et al (2016) Merevisi perkiraan jumlah sel manusia
dan bakteri dalam tubuh.
Biologi PLoS; 14:8, e1002533.
Silber S (2018) Dasar-Dasar Infertilitas Pria.
Peloncat.
Silver R, Kriegsfeld LJ (2001) Hormon dan Perilaku.
Perpustakaan Daring Wiley.
Wallace WH, Kelsey TW (2004) Cadangan ovarium dan usia
reproduksi dapat ditentukan dari pengukuran volume ovarium
dengan sonografi transvaginal. Reproduksi Manusia; 19:7,
1612-1617.
KLINIS
SERI Sistem endokrin
Bagian 1: Gambaran umum sistem endokrin dan hormon
Mungkin
Bagian 2: Hipotalamus dan kelenjar pituitari Jun
Bagian 3: Kelenjar tiroid dan paratiroid Juli
Bagian 4: Kelenjar adrenal Agustus
Bagian 5: Kelenjar pineal dan timus September
Bagian 6: Pankreas, lambung, hati, kecil
usus Oktober
Bagian 7: Ovarium dan testis, plasenta
(kehamilan) November
Bagian 8: Ginjal, jantung dan kulit Desember
www.nursingtimes.net