Sistem Imun Makalah
Sistem Imun Makalah
“SISTEM IMUN”
AISYAH AMANDA
PO.71.20.1.23.035
Dosen Pengampu:
JURUSAN KEPERAWATAN
TAHUN 2023/2024
i
KATA PENGANTAR
Aisyah Amanda
ii
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana struktur anatomi organ-organ utama dalam sistem imun
mendukung fungsi dan respons tubuh terhadap ancaman patogen?
2. Bagaimana proses imunologi, mulai dari pengenalan antigen hingga
respon imun, berlangsung dalam sistem imun manusia?
3. Apa saja komponen-komponen utama dalam sistem imun dan
bagaimana interaksi antara mereka membentuk pertahanan tubuh yang
efektif?
4. Bagaimana mekanisme respon imun, baik humoral maupun seluler,
bekerja dalam melindungi tubuh dari infeksi dan menjaga
keseimbangan imunologis?
5. Apa saja jenis gangguan yang dapat terjadi pada sistem imun manusia
dan bagaimana gangguan tersebut mempengaruhi kesehatan serta
respons tubuh terhadap ancaman patogen?
1.3 Tujuan
1. Menjelaskan hubungan antara struktur anatomi organ-organ utama
dalam sistem imun dengan fungsi dan respons tubuh terhadap ancaman
patogen.
2. Menganalisis bagaimana proses imunologi, dari pengenalan antigen
hingga respon imun, berlangsung dalam tubuh manusia.
3. Mengidentifikasi komponen-komponen utama dalam sistem imun dan
menjelaskan interaksi antara mereka yang membentuk pertahanan
tubuh yang efektif terhadap patogen.
4. Menjelaskan mekanisme respon imun, baik humoral maupun seluler,
dalam melindungi tubuh dari infeksi serta menjaga keseimbangan
imunologis secara keseluruhan.
5. Menyajikan jenis-jenis gangguan yang dapat terjadi pada sistem imun
manusia serta menjelaskan dampaknya terhadap kesehatan dan respons
tubuh terhadap ancaman patogen.
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
4. Sel-Sel Imun
1) Limfosit: Merupakan jenis sel imun utama dalam sistem imun,
terdiri dari limfosit B dan limfosit T yang memiliki peran berbeda
dalam respon imun.
2) Sel Dendritik: Berperan dalam mengenali dan mempresentasikan
antigen kepada limfosit T, memicu respons imun seluler.
3) Makrofag: Menelan dan mencerna patogen serta sel-sel mati untuk
membersihkan jaringan dari benda asing dan sel-sel yang
terinfeksi.
7
responsif terhadap antigen tertentu. Sel-sel ini juga akan
berdiferensiasi menjadi berbagai jenis sel efektor, seperti sel T
pembunuh atau sel B plasma.
5. Respon Imun
Sel-sel efektor, seperti sel T pembunuh dan sel B plasma,
melakukan tugas-tugas mereka dalam melawan patogen. Sel T
pembunuh mengenali dan menghancurkan sel-sel yang terinfeksi,
sedangkan sel B plasma memproduksi dan melepaskan antibodi untuk
mengikat dan menetralkan patogen.
6. Resolusi dan Memori Imun
Setelah patogen dihancurkan, beberapa sel-sel efektor akan mati,
sementara yang lainnya akan mengalami apoptosis. Namun, beberapa
sel imun akan menjadi sel memori, yang dapat bertahan dalam jangka
panjang dan memberikan perlindungan cepat dan lebih kuat jika
patogen yang sama masuk kembali ke tubuh.
Proses imunologi adalah respons yang sangat terkoordinasi dan
dinamis terhadap ancaman patogen. Ini melibatkan berbagai jenis sel dan
molekul yang bekerja bersama-sama untuk melindungi tubuh dari infeksi
dan menjaga keseimbangan imunologis.
8
4) Sistem pelengkap. Ini adalah sekelompok protein yang bekerja
sama dengan sel-sel lain di tubuh untuk bertahan melawan patogen
dan mempercepat penyembuhan cedera atau infeksi.
5) Kelenjar getah bening. Organ kecil berbentuk kacang ini berfungsi
untuk menyaring produk limbah dari cairan yang mengalir dari
jaringan dan sel.
6) Limpa. Organ ini menyimpan sel darah putih yang melindungi
tubuh dari patogen. Fungsinya untuk menyaring darah dan
mendaur ulang sel-sel tua serta rusak untuk membuat sel-sel baru.
7) Amandel dan kelenjar gondok. Kedua organ tersebut berfungsi
untuk menjebak patogen dan mencegahnya masuk ke dalam tubuh.
8) Timus. Ini adalah organ kecil yang membantu sel T (jenis sel darah
putih tertentu) lebih cepat matang sebelum berpindah ke tempat ke
organ lain dalam tubuh.
9) Sumsum tulang. Jaringan lunak dan berlemak di dalam tulang ini
merupakan pabrik sel darah. Sel darah yang diproduksi, termasuk
sel darah merah.
10) Kulit. Kulit adalah pelindung yang membantu mencegah masuknya
kuman ke dalam tubuh. Caranya dengan menghasilkan minyak dan
melepaskan sel-sel sistem kekebalan pelindung lainnya.
11) Mukosa. Membran tiga lapis ini melapisi rongga dan organ di
seluruh tubuh. Ini mengeluarkan lendir yang menangkap patogen,
kemudian dibersihkan oleh tubuh.
9
Respon Imun terbagi menjadi 2, yaitu:
1) Respon Imun Non-spesifik / Bawaan
2) Respon Imun Spesifik
10
Combined (SCID) yang merupakan kelainan genetik langka yang
mengakibatkan gangguan pada fungsi limfosit B dan T.
2. Imunodefisiensi Sekunder
Gangguan ini terjadi akibat faktor eksternal, seperti pengobatan
tertentu (misalnya kemoterapi atau penggunaan steroid dalam jangka
panjang), kondisi medis tertentu (seperti kanker atau diabetes), atau
infeksi berat yang melemahkan sistem imun.
3. Penyakit Autoimun
Pada kondisi ini, sistem imun menyerang dan merusak jaringan
tubuhnya sendiri karena keliru mengenali jaringan tersebut sebagai
benda asing. Contoh penyakit autoimun termasuk Lupus Eritematosus
Sistemik (LES), Rheumatoid Arthritis (RA), dan Multiple Sclerosis
(MS).
4. Alergi dan Hipersensitivitas
Reaksi alergi terjadi ketika sistem imun bereaksi terhadap zat
yang sebenarnya tidak berbahaya (alergen), seperti serbuk sari, bulu
hewan, atau makanan tertentu. Hipersensitivitas terbagi menjadi
beberapa tipe, termasuk reaksi alergi segera (tipe I), reaksi sitotoksik
(tipe II), reaksi kompleks imun (tipe III), dan reaksi tipe IV yang
melibatkan sel T.
5. Gangguan Hematologi
Beberapa gangguan pada sistem imun juga dapat mempengaruhi
produksi dan fungsi sel-sel darah, seperti anemia hemolitik autoimun,
trombositopenia imun, atau leukemia limfositik kronis.
6. Gangguan Inflamasi Kronis
Pada kondisi ini, respons inflamasi tubuh menjadi terlalu aktif
atau kronis, yang dapat menyebabkan kerusakan pada jaringan tubuh.
Contohnya adalah penyakit inflamasi usus (seperti penyakit Crohn dan
kolitis ulserativa) serta arthritis inflamasi (seperti spondilitis ankilosa
dan arthritis rematoid).
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam penutup, dapat disimpulkan bahwa sistem imun adalah
pertahanan vital tubuh manusia terhadap ancaman patogen dan benda
asing. Kompleksitas anatomi, fungsi, dan interaksi komponen-komponen
dalam sistem imun menunjukkan adaptasi luar biasa tubuh manusia dalam
mempertahankan keseimbangan imunologis. Pembahasan tentang anatomi,
proses imunologi, dan gangguan pada sistem imun telah menggambarkan
pentingnya pemahaman terhadap sistem ini dalam konteks menjaga
kesehatan dan merawat penyakit. Implikasi praktis dari penelitian dan
pemahaman tentang sistem imun terbukti luas, termasuk dalam
pengembangan terapi baru untuk penyakit autoimun, peningkatan
keefektifan vaksin, dan pengelolaan gangguan imunodefisiensi. Oleh
karena itu, penelitian dan pendidikan lebih lanjut tentang sistem imun
tetap menjadi prioritas dalam upaya meningkatkan kesehatan dan kualitas
hidup manusia di masa depan. Kesimpulan ini merefleksikan pentingnya
sistem imun dalam menjaga kesehatan dan memberikan gambaran tentang
arah penelitian dan pengembangan yang dapat diambil untuk
meningkatkan pemahaman dan pengelolaan gangguan sistem imun di
masa depan.
3.2 Saran
Sebagai saran untuk makalah tentang "Sistem Imun", disarankan untuk
menyoroti perkembangan terkini dalam terapi imunologi serta peran gaya
hidup sehat dalam mendukung keseimbangan sistem imun. Ini akan
memperkaya pemahaman pembaca tentang aplikasi praktis dari penelitian
imunologi dalam pengobatan penyakit dan mempromosikan kesadaran
akan pentingnya pola hidup yang sehat bagi kesehatan sistem imun.
12
DAFTAR PUSTAKA
25763-83428-1-SM. (n.d.).
Arina, Y. M. D. (n.d.). Pengaruh Aging Terhadap Sistem Imun.
Erniati, E., & Ezraneti, R. (2020). Aktivitas imunomodulator ekstrak rumput laut. Acta
Aquatica: Aquatic Sciences Journal, 7(2), 79.
https://doi.org/10.29103/aa.v7i2.2463
Fadliah, A., Ni’mah, A. F., Wimbono, B., Syahputra, A. P., Nur, A., & Sari, R. (n.d.).
94 Winarsih 1 , Deras Tirta Milenia.
Hidayat, S., & Alvian Syahputa, A. (n.d.). SISTEM IMUN TUBUH PADA MANUSIA
(Vol. 2, Issue 03).
Prakoeswa, F. R. (2020). Peranan Sel Limfosit Dalam Imunulogi: Artikel Review.
Jurnal Sains Dan Kesehatan, 2(4), 525–537. https://doi.org/10.25026/jsk.v2i4.212
13