Anda di halaman 1dari 12

PATOFISIOLOGI

“SISTEM MUSKULOSKELETAL”

AISYAH AMANDA

PO.71.20.1.23.035

Dosen Pengampu:

Eva Susanti, S.Kep, Ns,M.Kep

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALEMBANG

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN

TAHUN AJARAN 2023/2024

KATA PENGANTAR
Puji syukur diucapkan ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya
sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami
mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah


pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh
lagi agar makalah ini bisa pembaca praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan


dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman
Kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Palembang, April 2024

Aisyah Amanda

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................ii

DAFTAR ISI..........................................................................................................iii

BAB I.......................................................................................................................1

PENDAHULUAN...................................................................................................1

1.1 Latar Belakang.........................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah....................................................................................2

1.3 Tujuan......................................................................................................2

BAB II.....................................................................................................................3

PEMBAHASAN.....................................................................................................3

2.1 Sistem Muskuloskeletal..................................................................................3

2.2 Anatomi Sistem Muskuloskeletal.................................................................4

2.3 Fungsi Sistem Muskuloskeletal....................................................................5

2.4 Gangguan dan Penyakit pada Sistem Muskuloskeletal..................................6

BAB III....................................................................................................................8

PENUTUP...............................................................................................................8

3.1 Kesimpulan.....................................................................................................8

3.2 Saran...............................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................9

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sistem Muskuloskeletal adalah salah satu sistem utama dalam tubuh manusia
yang terdiri dari tulang, otot, sendi, dan jaringan penyambung lainnya. Sistem ini
tidak hanya memberikan kerangka yang mendukung tubuh, tetapi juga
memungkinkan pergerakan, mobilitas, dan aktivitas fisik. Kesehatan dan fungsi
yang optimal dari sistem ini sangat penting bagi kehidupan sehari-hari manusia,
mulai dari melakukan tugas-tugas sederhana seperti berjalan dan mengangkat
benda, hingga aktivitas yang lebih kompleks seperti olahraga dan aktivitas fisik
yang intens.

Anatomi sistem muskuloskeletal terdiri dari berbagai komponen yang saling


berinteraksi untuk menjaga keseimbangan dan kinerja tubuh. Tulang memberikan
struktur keras yang mendukung tubuh dan melindungi organ vital seperti jantung
dan paru-paru. Otot bekerja dengan sendi untuk menghasilkan gerakan dan
mempertahankan postur tubuh. Sendi memungkinkan gerakan antara tulang dan
berfungsi sebagai sambungan antara bagian tubuh yang berbeda. Jaringan
penyambung seperti ligamen dan tendon memberikan dukungan tambahan dan
memfasilitasi gerakan yang lancar.

Meskipun Sistem Muskuloskeletal kuat dan tahan lama, ia rentan terhadap


berbagai gangguan dan penyakit. Cedera seperti fraktur tulang, cedera ligamen,
dan cedera otot sering terjadi akibat kecelakaan atau aktivitas fisik yang
berlebihan. Selain itu, gangguan seperti artritis, osteoporosis, dan tumor tulang
dapat mempengaruhi kesehatan dan kinerja sistem ini. Oleh karena itu,
pemahaman yang baik tentang anatomi, fungsi, serta diagnosis dan penanganan
gangguan dan penyakit pada Sistem Muskuloskeletal sangat penting untuk
menjaga kesehatan dan kualitas hidup yang optimal.

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa peran utama sistem muskuloskeletal dalam tubuh manusia?
2. Bagaimana mekanisme sistem muskuloskeletal menjaga keseimbangan
mineral untuk mendukung fungsi tubuh yang optimal?
3. Apa hubungan antara aktivitas sistem muskuloskeletal dalam menjaga
keseimbangan mineral dengan kesehatan tubuh manusia?
4. Sebutkan beberapa dampak gangguan atau penyakit sistem muskuloskeletal.

1.3 Tujuan
1. Peran utama sistem muskuloskeletal adalah memberikan struktur, dukungan,
dan memungkinkan gerakan tubuh.
2. Sistem muskuloskeletal menjaga keseimbangan mineral dengan menyerap dan
melepaskan mineral dari tulang sesuai dengan kebutuhan tubuh.
3. Aktivitas sistem muskuloskeletal dalam menjaga keseimbangan mineral
berkontribusi pada kesehatan tulang, fungsi otot, dan sistem saraf.
4. Dampak gangguan atau penyakit sistem muskuloskeletal termasuk fraktur
tulang, artritis, osteoporosis, dan cedera ligamen.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sistem Muskuloskeletal


Sistem Muskuloskeletal adalah sistem kompleks dalam tubuh manusia
yang terdiri dari tulang, otot, sendi, dan jaringan penyambung lainnya. Fungsinya
sangat penting karena tidak hanya memberikan struktur yang kuat untuk
mendukung tubuh, tetapi juga memungkinkan gerakan, mobilitas, dan aktivitas
fisik. Tanpa Sistem Muskuloskeletal yang sehat dan berfungsi baik, manusia tidak
akan mampu melakukan tugas-tugas sehari-hari seperti berjalan, duduk, berdiri,
atau mengangkat benda.

Tulang adalah komponen utama dalam Sistem Muskuloskeletal yang


memberikan kerangka dan struktur bagi tubuh manusia. Selain itu, tulang juga
berfungsi sebagai tempat penyimpanan mineral seperti kalsium dan fosfor, serta
sebagai produsen sel darah merah dalam sumsum tulang. Otot, di sisi lain,
bertanggung jawab atas gerakan tubuh. Mereka bekerja dengan mengontraksi dan
meregangkan diri, menghasilkan gaya yang diterjemahkan menjadi gerakan tubuh.

Sendi adalah titik persambungan antara dua atau lebih tulang yang
memungkinkan gerakan antara mereka. Mereka hadir dalam berbagai jenis dan
memberikan fleksibilitas dan mobilitas yang diperlukan untuk aktivitas sehari-
hari. Jaringan penyambung seperti ligamen, tendon, dan kartilago juga penting
dalam Sistem Muskuloskeletal. Ligamen menghubungkan tulang ke tulang,
sementara tendon menghubungkan otot ke tulang, memungkinkan transfer
kekuatan dan gerakan yang lancar. Kartilago melapisi ujung tulang di sendi,
menyediakan bantalan yang melindungi tulang dari gesekan dan keausan yang
berlebihan. Dengan demikian, Sistem Muskuloskeletal adalah sistem yang
kompleks dan beragam yang bekerja secara sinergis untuk menjaga
keseimbangan, mobilitas, dan fungsi tubuh manusia.

3
2.2 Anatomi Sistem Muskuloskeletal
Anatomi Sistem Muskuloskeletal mencakup struktur-struktur berikut
secara lengkap dan menyeluruh:
1) Tulang: Tulang adalah struktur utama dalam Sistem Muskuloskeletal yang
membentuk kerangka tubuh. Mereka terdiri dari tulang panjang (seperti tulang
paha dan tulang lengan), tulang pendek (seperti tulang tangan dan tulang
kaki), dan tulang pipih (seperti tulang tengkorak dan tulang dada). Permukaan
tulang biasanya dilapisi dengan lapisan tipis kartilago untuk mencegah
gesekan antara tulang saat bergerak di sendi.
2) Otot: Otot adalah jaringan kontraktil yang bertanggung jawab atas gerakan
tubuh. Ada tiga jenis utama otot: otot rangka (yang melekat pada tulang dan
menghasilkan gerakan tubuh), otot polos (ditemukan di organ internal dan
tidak dapat dikendalikan secara sadar), dan otot jantung (otot yang
membentuk jantung dan bertanggung jawab atas pemompaan darah).
3) Sendi: Sendi adalah titik persambungan antara dua tulang yang
memungkinkan gerakan. Jenis-jenis sendi termasuk sendi engsel (misalnya,
siku dan lutut) yang memungkinkan gerakan seperti membuka dan menutup,
sendi peluru (seperti bahu dan pinggul) yang memungkinkan gerakan dalam
berbagai arah, dan sendi miring (seperti pergelangan tangan) yang
memungkinkan gerakan bergeser.
4) Jaringan Penyambung: Ligamen adalah jaringan yang menghubungkan tulang
ke tulang dan memberikan stabilitas pada sendi. Tendon adalah jaringan yang
menghubungkan otot ke tulang dan mentransfer kekuatan dari kontraksi otot
ke tulang. Kartilago adalah jaringan elastis yang melapisi ujung tulang di
sendi untuk memberikan perlindungan dan mencegah gesekan berlebihan.
5) Pembuluh Darah dan Saraf: Pembuluh darah menyediakan pasokan oksigen
dan nutrisi ke tulang, otot, dan jaringan penyambung. Saraf mengirimkan
sinyal dari otak ke otot untuk menghasilkan gerakan, serta mengirimkan
sensasi dari kulit dan jaringan lainnya kembali ke otak untuk persepsi
sensorik.

4
2.3 Fungsi Sistem Muskuloskeletal
Berikut adalah beberapa fungsi utama dari Sistem Muskuloskeletal:

1) Menyediakan Struktur dan Dukungan: Sistem Muskuloskeletal memberikan


struktur yang kuat dan kerangka untuk tubuh manusia. Tulang-tulangnya
memberikan kerangka yang kokoh, memungkinkan tubuh untuk menjaga
postur yang tepat. Tanpa struktur yang kuat ini, tubuh tidak akan mampu
menjaga bentuknya atau melindungi organ-organ vital.
2) Pergerakan dan Mobilitas: Otot-otot yang melekat pada tulang memungkinkan
tubuh untuk bergerak. Ketika otot-otot berkontraksi dan meregang, gerakan
terjadi pada sendi-sendi, memungkinkan berbagai aktivitas fisik seperti
berjalan, berlari, mengangkat, dan membungkuk. Fungsi ini penting untuk
menjalani kehidupan sehari-hari dan melakukan tugas-tugas yang diperlukan.
3) Perlindungan Organ Vital: Selain memberikan struktur untuk tubuh, tulang-
tulang juga berfungsi sebagai perlindungan bagi organ-organ vital seperti
jantung, paru-paru, dan otak. Tulang tengkorak melindungi otak, tulang dada
melindungi jantung dan paru-paru, sementara tulang pinggul melindungi
organ-organ reproduksi.
4) Produksi Sel Darah dan Penyimpanan Mineral: Sumsum tulang di dalam
tulang-tulang besar adalah tempat di mana sel-sel darah seperti sel darah
merah, sel darah putih, dan trombosit diproduksi. Selain itu, tulang juga
berfungsi sebagai penyimpanan mineral seperti kalsium dan fosfor, yang
penting untuk kesehatan tulang dan fungsi sistem saraf.
5) Mempertahankan Keseimbangan dan Postur Tubuh: Sistem Muskuloskeletal
juga berperan dalam mempertahankan keseimbangan tubuh dan postur yang
tepat. Otot-otot yang bekerja bersama-sama untuk menyeimbangkan tubuh
dan mencegah jatuh, sementara tulang-tulang memberikan dukungan
struktural yang diperlukan untuk menjaga postur tubuh yang benar.

5
2.4 Gangguan dan Penyakit pada Sistem Muskuloskeletal
Ada berbagai gangguan dan penyakit yang dapat mempengaruhi Sistem
Muskuloskeletal. Berikut adalah beberapa di antaranya:

1) Fraktur Tulang: Fraktur terjadi ketika tulang patah akibat tekanan atau trauma
yang berlebihan. Ini bisa disebabkan oleh kecelakaan, jatuh, atau aktivitas
fisik yang berlebihan. Fraktur bisa bersifat sederhana atau kompleks
tergantung pada keparahannya.
2) Artritis: Artritis adalah peradangan pada sendi yang menyebabkan rasa sakit,
pembengkakan, dan kekakuan. Osteoartritis adalah jenis artritis yang paling
umum, di mana tulang rawan sendi menjadi aus dan rusak seiring waktu.
Artritis reumatoid adalah jenis artritis autoimun di mana sistem kekebalan
tubuh menyerang sendi.
3) Cedera Ligamen dan Tendon: Cedera pada ligamen dan tendon sering terjadi
akibat aktivitas fisik yang berlebihan atau gerakan yang tidak benar. Cedera
ini bisa berupa regangan, sobekan parsial, atau robekan total. Cedera ligamen
dan tendon dapat menyebabkan rasa sakit, kekakuan, dan hilangnya fungsi
sendi.
4) Osteoporosis: Osteoporosis adalah kondisi di mana tulang kehilangan massa
dan kepadatan, menjadi rapuh dan rentan terhadap patah tulang. Kondisi ini
umumnya terjadi pada orang tua, terutama wanita setelah menopause, tetapi
juga bisa terjadi pada orang muda dengan faktor risiko tertentu.
5) Tumor Tulang: Tumor tulang dapat bersifat jinak atau ganas dan dapat
berkembang di dalam atau di sekitar tulang. Tumor tulang ganas dapat
menyebabkan kerusakan tulang, rasa sakit, dan pembengkakan. Pengobatan
untuk tumor tulang tergantung pada jenis dan keparahannya.
6) Skoliosis: Skoliosis adalah kelainan struktural tulang belakang di mana tulang
belakang melengkung secara abnormal ke samping. Ini dapat mengakibatkan
rasa sakit, ketidaknyamanan, dan masalah pernapasan pada kasus yang parah.
7) Tendinitis: Tendinitis adalah peradangan pada tendon yang dapat disebabkan
oleh cedera berulang, gerakan berlebihan, atau penuaan. Ini dapat

6
menyebabkan rasa sakit, kekakuan, dan pembengkakan pada area yang
terkena.
8) Gangguan Postur: Gangguan postur seperti kifosis (punggung bungkuk),
lordosis (punggung cekung), dan skoliosis dapat mempengaruhi postur tubuh
dan menyebabkan rasa sakit serta masalah kesehatan lainnya.
9)

7
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dalam kesimpulan, Sistem Muskuloskeletal menampilkan kompleksitas
dan pentingnya dalam menjaga kesehatan dan fungsi tubuh manusia. Dengan
melibatkan tulang, otot, sendi, dan jaringan penyambung lainnya, sistem ini tidak
hanya memberikan struktur dan dukungan yang diperlukan untuk menjaga postur
dan mobilitas, tetapi juga memfasilitasi berbagai aktivitas sehari-hari seperti
berjalan, mengangkat, dan berolahraga. Namun, seperti halnya sistem biologis
lainnya, Sistem Muskuloskeletal rentan terhadap berbagai gangguan dan penyakit,
mulai dari fraktur tulang hingga gangguan postur seperti skoliosis. Untuk menjaga
kesehatan dan kinerja optimal, penting untuk memahami anatomi, fungsi, serta
gejala dan penanganan gangguan yang terkait dengan sistem ini. Dengan
demikian, pemahaman yang mendalam tentang Sistem Muskuloskeletal tidak
hanya relevan untuk praktisi medis dan ahli kesehatan, tetapi juga penting bagi
setiap orang yang peduli akan kesehatan dan kesejahteraan tubuhnya.

3.2 Saran
Untuk makalah tentang Sistem Muskuloskeletal, saran yang diberikan
adalah memperluas penjelasan tentang anatomi, fungsi, gangguan, dan penyakit
terkait. Gunakan ilustrasi atau gambar untuk memperjelas konsep, serta
cantumkan penelitian terbaru dan perkembangan teknologi. Akhiri dengan
kesimpulan yang kuat, menekankan pentingnya pemahaman yang mendalam
tentang sistem ini untuk menjaga kesehatan tubuh.

8
DAFTAR PUSTAKA

Fenart, R., Landouzy, J.-M., & Sergeny Delattre, A. (2008). Considerations on the
phylogeny of the axial skeleton. Journal of Dentofacial Anomalies and
Orthodontics, 11(3), 138–153. https://doi.org/10.1051/odfen/2008031

Fitriyani, L., Nadia, R., Syahputri, E., Lovani, R. J., Maulid, H., & Fauzi, A. H. (n.d.).
MY BODY : Aplikasi Pembelajaran Organ Vital dan Tulang pada Rangka Tubuh
Manusia menggunakan Augmented Reality MY BODY : Learning Application of
Vital Organs and Skeletal Bone using Augmented Reality.

Muskuloskeletal Akibat Kerja, G., Risiko, F., Klinis, G., dan Pencegahan Indika
Poloriani Tunang, T., Trijayanthi Utama, W., & Ismunandar, H. (n.d.). Helmi
Ismunandar | Gangguan Muskuloskeletal Akibat Kerja: Epidemiologi, Faktor
Risiko, Gejala Klinis, Tatalaksana, dan Pencegahan Agromedicine (Vol. 9).

Shobur, S., & Indah Sari, F. (2019). FAKTOR RISIKO MUSCULOSKELETAL


DISORDERS (MSDs) PADA PEKERJA TENUN IKAT DI KELURAHAN
TUAN KENTANG KOTA PALEMBANG. In Medikes (Media Informasi
Kesehatan) (Vol. 6, Issue 2).

Website, A., Purwantini, D., Norita Mariana, F., & Putri Karla Ruslani, A. (n.d.). J u r n
a l K e p e r a w a t a n M u h a m m a d i y a h Eftifitas Latihan Stretching
Terhadap Penurunan Nyeri Akibat Musculoskeletal Disorder (MSDS) di Tempat
Kerja. In Jurnal Keperawatan Muhammadiyah (Vol. 6, Issue 2).

Anda mungkin juga menyukai