Trauma, Peradangan, Infeksi
Trauma, Peradangan, Infeksi
AISYAH AMANDA
PO.71.20.1.23.035
Dosen Pengampu:
JURUSAN KEPERAWATAN
TAHUN 2023/2024
KATA PENGANTAR
Aisyah Amanda
i
DAFTAR IS
KATA PENGANTAR...............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................2
1.3 Tujuan......................................................................................................2
BAB II......................................................................................................................3
PEMBAHASAN......................................................................................................3
2.1 Trauma.....................................................................................................3
2.1.1 Jenis-Jenis Trauma...........................................................................3
2.1.2 Dampak Trauma...............................................................................4
2.1.3 Faktor Penyebab Trauma.................................................................5
2.1.4 Proses Penanganan dan Penyembuhan............................................7
2.2 Proses Peradangan....................................................................................8
2.2.1 Tahapan Proses Peradangan.............................................................8
2.2.2 Penyebab Peradangan......................................................................9
2.2.3 Dampak Peradangan Terhadap Tubuh...........................................10
2.2.4 Macam-Macam Penyakit Peradanga..............................................12
2.3 Proses Infeksi.........................................................................................12
2.3.1 Jenis-Jenis Infeksi..........................................................................13
2.3.2 Patogenesis Infeksi.........................................................................14
2.3.3 Sifat-Sifat Penyakit Infeksi............................................................15
2.3.4 Upaya Pencegahan Penyakit Infeksi..............................................16
BAB III..................................................................................................................18
PENUTUP..............................................................................................................18
3.1 Kesimpulan............................................................................................18
3.2 Saran.......................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................20
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
berkontribusi pada upaya pencegahan melalui edukasi kesehatan,
kebersihan yang baik, dan pemantauan ketat pada pasien dengan risiko
tinggi. Pemahaman mendalam tentang proses infeksi memberikan dasar
bagi perawat untuk memberikan perawatan yang efektif dan mendukung
pemulihan optimal.
1.3 Tujuan
1. Menginvestigasi dampak trauma fisik dan psikologis terhadap
kesehatan individu.
2. Menganalisis mekanisme peradangan sebagai respons terhadap
stimulus tertentu.
3. Menyelidiki proses infeksi dalam tubuh manusia dengan tujuan
memahami tahapan, faktor pemicu, dan dampaknya terhadap
kesehatan individu.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Trauma
Trauma adalah menghadapi atau merasakan suatu kejadian atau
serangkaian kejadian yang berbahaya baik bagi fisik maupun psikologis
seseorang dimana hal tersebut akan membuat individu tidak lagi merasa aman,
menjadikan diri merasa tidak berdaya. Adapun istilah trauma adalah kejadian
yang tidak menyenangkan, baik fisik maupun psikis, yang dialami seseorang,
termasuk anak usia dini, sampai mengganggu fungsi diri sehari-hari
(Erlita et al., 2020).
3
2) Trauma perkembangan adalah trauma dan stres yang terjadi pada
setiap tahap pekembangan, seperti penolakan dari teman sebaya,
kelahiran yang tidak diingini, peristiwa yang berhungan dengan
kencan, dan bekeluarga.
3) Trauma intrapsikis adalah trauma yang disebabkan kejadian
dalaman seseorang yang memunculkan perasaan cemas yang
sangat kuat seperti perasaan homo seksual, benci kepada orang
yang seharusnya di cintai, dan sebagainya.
4) Trauma eksistensial yaitu trauma yang diakibatkan karena kurang
berhasil dalam hidup.
1. Dampak Psikologis
4
6) Pemisahan diri dari orang lain: Beberapa individu mungkin
mengisolasi diri setelah mengalami trauma.
5
2. Kekerasan dan Pelecehan
6
1) Mengalami trauma yang intens atau bertahan lama.
2) Pernah mengalami trauma di masa lalu, seperti pelecehan saat
kanak-kanak.
3) Memiliki pekerjaan yang meningkatkan risiko traumatis,
seperti anggota militer dan responden pertama.
4) Masalah kesehatan mental, seperti kecemasan atau depresi.
5) Penyalahgunaan zat, seperti konsumsi alkohol berlebihan atau
penggunaan narkoba.
6) Kurangnya dukungan dari keluarga dan lingkungan.
7
4. Intervensi Farmakologis
Dalam beberapa kasus, penggunaan obat-obatan seperti
antidepresan atau anksiolitik mungkin diperlukan untuk mengelola
gejala psikologis yang parah atau gangguan kesehatan mental yang
terkait dengan trauma.
5. Pendidikan Kesehatan dan Pemulihan
Memberikan informasi yang tepat tentang trauma dan strategi
pemulihan kepada individu dan keluarganya dapat membantu mereka
memahami pengalaman mereka dan mengembangkan keterampilan
untuk mengatasi stres dan membangun ketahanan.
8
dan lainnya yang menimbulkan reaksi radang berupa panas, nyeri, merah,
bengkak dan disertai gangguan fungsi.
Inflamasi atau peradangan adalah suatu respon protektif yang
ditujukan untuk menghilangkan penyebab awal jejas sel serta membuang
sel dan jaringan nekrotik yang diakibatkan oleh kerusakan asal Inflamasi
melaksanakan tugas pertahanannya pertahanannya dengan
mengencerkan, mengencerkan, menghancurkan menghancurkan atau
menetralkan menetralkan agen berbahaya berbahaya (misalnya (misalnya
mikroba mikroba atau toksin). toksin). Inflamasi kemudian kemudian
menggerakkan menggerakkan berbagai berbagai kejadian kejadian yang
akhirnya akhirnya menyembuhkan menyembuhkan dan menyusun
menyusun kembali kembali tempat terjadinya jejas. Dengan demikian,
inflamasi juga terkait erta dengan proses perbaikan, perbaikan, yang
mengganti mengganti jaringan jaringan yang rusak dengan regenerasi
regenerasi sel parenkim, parenkim, dan atau dengan pengisian setiap defek
yang tersisa dengan jaringan parut fibros dengan jaringan parut fibrosa.
9
2) Cedera Fisik: Luka sayatan, goresan, atau luka tusuk akibat benda
asing dapat menyebabkan peradangan.
3) Paparan Bahan Iritan dan Racun: Paparan bahan kimia atau radiasi
tertentu juga dapat memicu respons peradangan pada jaringan atau
organ.
4) Gangguan Autoimun: Dalam kondisi tertentu, tubuh dapat keliru
menganggap sel atau jaringan tubuh yang sehat sebagai ancaman,
menyebabkan peradangan kronis dan bahkan penyakit autoimun.
3. Penyakit Autoimun
10
2) Contoh penyakit autoimun meliputi lupus, rheumatoid
arthritis, dan multiple sclerosis.
4. Kerusakan Jaringan
7. Stres Oksidatif
11
2.2.4 Macam-Macam Penyakit Peradanga
12
2.3.1 Jenis-Jenis Infeksi
13
bayi selama persalinan. Vaksinasi dapat mencegah infeksi hepatitis
B.
6) HIV/AIDS: HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus
yang menyerang sistem kekebalan tubuh. Jika tidak diobati, HIV
dapat berkembang menjadi AIDS (Acquired Immunodeficiency
Syndrome), yang mengakibatkan kerusakan sistem kekebalan
tubuh dan rentan terhadap infeksi lainnya.
7) COVID-19: Penyakit ini disebabkan oleh virus SARS-CoV-2 dan
menyebar melalui percikan droplet dari orang yang terinfeksi.
Gejala meliputi demam, batuk, dan kesulitan bernapas. Pencegahan
melibatkan vaksinasi dan protokol kesehatan yang ketat.
14
4) Evasi Sistem Kekebalan Tubuh: Mikroba menghindari respons
sistem kekebalan tubuh, seperti mengubah permukaan sel atau
menghasilkan enzim yang menghambat respons imun.
5) Manifestasi Klinis: Gejala infeksi muncul, seperti demam, nyeri,
bengkak, dan gangguan fungsi organ. Gejala ini merupakan hasil
dari interaksi antara mikroba dan sistem kekebalan tubuh.
6) Penyembuhan atau Komplikasi: Tubuh inang berusaha mengatasi
infeksi melalui respons imun. Beberapa infeksi sembuh dengan
sendirinya, sementara yang lain dapat menyebabkan komplikasi
serius jika tidak diobati.
1. Infeksi Bakteri
2. Infeksi Virus
15
3) Gejala Bervariasi: Gejala infeksi virus sangat bervariasi,
tergantung pada jenis virusnya.
3. Infeksi Jamur
4. Infeksi Parasit
16
2. Menggunakan Masker Wajah
1) Hindari berbagi sikat gigi, handuk, sapu tangan, dan alat makan
dengan orang lain.
2) Barang-barang pribadi ini dapat menjadi media penularan
mikroba penyebab infeksi.
5. Vaksinasi
17
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam menutup makalah ini, kami dapat menyimpulkan bahwa
trauma, proses peradangan, dan proses infeksi merupakan tiga entitas yang
saling terkait dalam respons tubuh terhadap cedera atau invasi patogen.
Trauma fisik dapat memicu respons peradangan sebagai upaya pertahanan
alami tubuh untuk memperbaiki jaringan yang rusak, namun, jika tidak
terkontrol, proses peradangan ini dapat menjadi patologis dan menyebabkan
kerusakan lebih lanjut. Lebih lanjut, peradangan yang tidak terkendali dapat
memperburuk infeksi, karena peradangan dapat menciptakan lingkungan yang
mendukung pertumbuhan bakteri atau virus. Oleh karena itu, pemahaman
yang mendalam tentang interaksi antara trauma, proses peradangan, dan
proses infeksi sangat penting dalam pengelolaan cedera dan penyakit infeksi
untuk memastikan respons tubuh yang efektif dan pemulihan yang optimal.
Selain itu, makalah ini juga menyoroti pentingnya pendekatan holistik
dalam penanganan trauma, peradangan, dan infeksi. Dalam praktik klinis,
penting bagi para profesional kesehatan untuk tidak hanya fokus pada
pengobatan gejala atau kondisi yang spesifik, tetapi juga mempertimbangkan
interaksi kompleks antara berbagai faktor yang memengaruhi respons tubuh
terhadap cedera dan infeksi. Integrasi strategi pencegahan, diagnosis yang
tepat, dan pengobatan yang efektif merupakan kunci dalam mengelola kondisi
ini secara holistik. Dengan demikian, makalah ini menggarisbawahi perlunya
pendekatan multidisiplin dan kolaboratif antara berbagai disiplin ilmu
kesehatan untuk meningkatkan hasil klinis dan kesejahteraan pasien yang
terpengaruh oleh trauma, peradangan, dan infeksi.
18
3.2 Saran
19
DAFTAR PUSTAKA
Erlita, B., Anggadewi, T., Guru, P., & Dasar, S. (2020). Solution : Jurnal of Counseling and
Personal Development Dampak Psikologis Trauma Masa Kanak-kanak Pada Remaja. 2,
1–7.
Guru, P., Anak, P., Dini, U., Keguruan, F., & Pendidikan, D. I. (n.d.). METODE
BERCERITA SEBAGAI UPAYA PEMULIHAN TRAUMA PASCA BENCANA
PADA ANAK USIA DINI Oleh: Isabella Hasiana.
Paramitha, R. G., & Kusristanti, C. (2018). Resiliensi Trauma dan Gejala Posttraumatic
Stress Disorder (PTSD) pada Dewasa Muda yang Pernah Terpapar Kekerasan
Trauma Resilience and Posttraumatic Stress Disorder (PTSD)Symptoms in
Violence-Exposed Young Adults. In Jurnal Psikogenesis (Vol. 6, Issue 2).
Saleh, A., Tahir, T., Keperawatan, F., Hasanuddin, U., Indah, T., Makassar, K., Selatan,
S., Madani Palu, R., Thalua Konchi No, J., Utara, P., Palu, K., & Tengah, S. (n.d.).
PENATALAKSANAAN PSIKOLOGIS PADA PENDERITA POST TRAUMATIC
STRESS DISORDER. https://journal.ppnijateng.org/index.php/jikj
20