Anda di halaman 1dari 12

PERGOLAKAN IDEOLOGI KOMUNISME DI INDONESIA

YANG DISEBABKAN OLEH MASUKNYA DOKTRINISASI


IDEOLOGI DUNIA PASCA PERANG DUNIA KE II

Disusun Oleh :
NURHADIYANTO
CABANG MAJALENGKA
2024
PERGOLAKAN IDEOLOGI KOMUNISME DI INDONESIA
YANG DISEBABKAN OLEH MASUKNYA DOKTRINISASI
IDEOLOGI DUNIA PASCA PERANG DUNIA KE II
Penulis : Nurhadiyanto
CABANG MAJALENGKA
Email : hadi.nurhadiyanto@gmail.com
No Hp : 085703153034
Abstrak : Ideologi selalu menjadi peran utama yang komprehensif dalam kehidupan manusia, baik dalam
kontekstual berfikir maupun segala tindakan manusia yang pada akhirnya menjadikan manusia terlalu
parokialistik sehingga tujuan dibuatnya jurnal ini guna membedah paradigma-paradigma manusia dalam
ideologi komunisme yang cukup berpengaruh pada tatanan bernegara.
Jurnal ini mengkaji berbagai paradigma-paradigma dalam ideologi dunia dan menganalisis
dampaknya terhadap pergolakan salah satunya ideologi Komunisme di Indonesia. Penelitian ini
mengeksplorasi bagaimana ketegangan dan interaksi antara paradigma-paradigma ini memengaruhi
dinamika ideologi Komunisme di Indonesia. Seperti komunisme berinteraksi di dunia dan memberikan
dampak terhadap ideologi di Indonesia sejak pasca perang dunia ke II hingga masa kini, lalu apa
kontribusi ideologi dunia terhadap perubahan dan pergolakan ideologi komunisme di Indonesia.

Abstract : Ideology has always played a comprehensive main role in human life, both in contextual
thinking and all human actions which ultimately makes humans too parochialistic, so the aim of making
this journal is to dissect human paradigms in the ideology of communism which is quite influential on the
state structure.
This journal examines various paradigms in world ideology and analyzes their impact on the
upheaval of Communism ideology in Indonesia. This research explores how the tensions and interactions
between these paradigms influence the dynamics of Communism ideology in Indonesia. As communism
interacts in the world and has an impact on ideology in Indonesia from post-World War II to the present,
what is the contribution of world ideology to the changes and upheavals of communism ideology in
Indonesia.

Pendahuluan
Sejak berakhirnya Perang Dunia II, ideologi dunia telah menjadi kekuatan yang
membentuk landasan dasar perubahan masyarakat dan politik di berbagai negara,
termasuk Indonesia. Periode pasca-perang ini menyaksikan arus doktrinisasi ideologi
dunia yang mendalam dan memicu pergolakan ideologi di Indonesia. Penelitian ini
bertujuan untuk mengeksplorasi paradigma dalam ideologi dunia yang memainkan
peran kunci dalam dinamika pergolakan ideologi di Indonesia pasca Perang Dunia II.
Pergolakan ideologi telah menjadi salah satu fenomena kompleks dalam sejarah
politik dunia, dan Indonesia bukanlah pengecualian. Pada periode pasca Perang Dunia
II, dunia menjadi saksi perkembangan ideologi yang terbentuk melalui doktrinasi dan
pergeseran pandangan politik global. Salah satu ideologi yang memainkan peran
signifikan dalam dinamika ini adalah komunisme.
Dalam tulisan ini, kami akan mengeksplorasi pergolakan ideologi komunisme di
Indonesia, khususnya mengenai dampak doktrinasi ideologi dunia pasca Perang Dunia
II. Periode ini mencatat peristiwa penting dalam sejarah Indonesia, di mana pengaruh
ideologi komunisme, yang pada awalnya muncul sebagai bentuk perlawanan terhadap
penjajahan, bertransformasi menjadi suatu kekuatan yang memicu pergolakan sosial dan
politik yang mendalam. Dalam konteks ini, faktor-faktor seperti dinamika global, peran
tokoh-tokoh ideologis, dan respons masyarakat menjadi kunci pemahaman.
Komunisme bukan barang baru dalam dunia ilmu pengetahuan ia adalah domain
diskursus yang tidak luntur ditelan zaman. Komunisme sebagai marwah dalam
menjalankan peta politik kekuasaan. Politik kekuasaan dunia ditengarai oleh dua
kekuatan besar yaitu demokrasi yang menjunjung tinggi nilai-nilai liberalistik dan
dibagian lain komunisme yang menjunjung tinggi nilai-nilai sosialis. Namun demikian
komunisme telah mengalami kematangan dan kejayaannya sendiri dan saat itu telah
berlalu seiring dengan berlalunya kejayaan komunisme di Rusia sehingga sasat ini,
komunisme hanya sebagai kekuatan ideologi kritik bagi ideologi-ideologi lainnya.1
Jurnal ini akan melibatkan analisis mendalam terkait bagaimana masuknya
doktrinisasi ideologi pasca Perang Dunia II mempengaruhi evolusi ideologi komunisme
di Indonesia, menciptakan pergeseran yang kompleks dalam peta politik nasional.
Dengan demikian, penelitian ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih
baik tentang pergolakan ideologi komunisme di Indonesia dan mengenai bagaimana
paradigma global memainkan peran dalam proses ini. Melalui analisis ini, diharapkan
dapat terungkap dinamika kompleks dan faktor-faktor krusial yang melibatkan
pergolakan ideologi komunisme di Indonesia, sehingga kontribusi terhadap pemahaman
sejarah dan politik regional dapat semakin diperdalam.

Pembahasan
A. Pengertian Ideologi
Pada dasarnya ideologi berasal dari bahasa latin yang terdiri dari dua
kata: ideos artinya pemikiran, dan logis artinya logika, ilmu, pengetahuan.
Dapatlah didefinisikan ideologi merupakan ilmu mengenai keyakinan dan cita-
cita.2 Ideologi merupakan kata ajaib yang menciptakan pemikiran dan semangat
hidup diantara manusia terutama kaum muda, khususnya diatara cendekiawan
atau intelektual dalam suatu masyarakat. 3 Dengan demikian, dapat dikatakan
bahwa ideologi merupakan rumusan alam pikiran yang terdapat diberbagai
subyek atau kelompok masyarakat yang ada, dijadikan dasar untuk
direalisasikannya. Dengan demikian, ideologi tidak hanya dimiliki oleh negara,
dapat juga berupa keyakinan yang dimiliki oleh suatu organisasi dalam negara,
1
JURNAL QATHRUNÂ Vol. 2 No. 2 (Juli-Desember 2015)
Komunis; Sejarah Gerakan Sosial dan Ideologi Kekuasaan: Erdi Rujikartawi
2
Ali Syariati, Tugas Cendekiawan Muslim (Yogyakarta: Salahuddin Press,
1982) hlm. 7.
3
Ibid., hlm. 145.
seperti partai politik atau asosiasi politik, kadang hal ini sering disebut
subideologi atau bagian dari ideologi. Ideologi juga merupakan mythos yang
menjadi political doctrin (doktrin politik) dan political formula (formula
politik).4 Ideologi adalah suatu pandangan atau sistem nilai yang menyeluruh dan
mendalam yang dipunyai dan dipegang oleh suatu masyarakat tentang
bagaimana cara yang sebaliknya, yaitu secara moral dianggap benar dan adil,
mengatur tingkah laku mereka bersama dalam berbagai segi kehidupan duniawi
mereka.5 Ideologi juga memiliki arti: konsepsi manusia mengenai politik, sosial,
ekonomi dan kebudayaan untuk diterapkan dalam suatu masyarakat atau negara.6

A. Logika Dasar Ideologi


Ideologi adalah kumpulan ide atau gagasan7. Kata ideologi sendiri
diciptakan oleh Destutt de Tracy pada akhir abad ke-18 untuk mendefinisikan
”sains tentang ide”. Ideologi dapat dianggap sebagai visi yang komprehensif,
sebagai cara memandang segala sesuatu (bandingkan Weltanschauung), secara
umum (lihat Ideologi dalam kehidupan sehari hari) dan beberapa arah filosofis
(lihat Ideologi politis), atau sekelompok ide yang diajukan oleh kelas yang
dominan pada seluruh anggota masyarakat. Tujuan utama dibalik ideologi adalah
untuk menawarkan perubahan melalui proses pemikiran normatif. Ideologi
adalah sistem pemikiran abstrak (tidak hanya sekadar pembentukan ide) yang
diterapkan pada masalah publik sehingga membuat konsep ini menjadi inti
politik. Secara implisit setiap pemikiran politik mengikuti sebuah ideologi
walaupun tidak diletakkan sebagai sistem berpikir yang eksplisit. (definisi
ideologi Marxisme). Ideologi sama pentingnya dengan silogisme (baca: logika
berfikir yang benar) bagi setiap proposisi (dalil atau pernyataan) yang kita buat.

4
Firdaus Syam, Pemikiran Politik Barat; Sejarah, Filsafat, Ideologi dan
Pengaruhnya Terhadap Dunia Ketiga (Jakarta: Bumi Aksara, 2007) hlm. 238.
5
Alfian, Pemikian dan Perubahan Politik Indonesia (Jakarta: Gramedia, 1981)
hlm. 187.
6
Sukarna, Suatu Studi Ilmu Politik Ideologi (Bandung: Alumni, 1981) hlm.
113.
7
Anthony Downs dalam buku An Economic System of Democracy (New York:
Harper & Row, 1957) hlm. 96. mendefinisikan ideologi sebagai “a verbal image of
the good society, and of the chief means of constructing such a society.” Menurut
Austin Ranney, setiap ideologi adalah seperangkat ide yang saling bertautan secara
logis dan memiliki titik beda dengan ideologi lain. Gagasan yang terangkum dalam
sebuah ideologi mencakup nilai-nilai (values), visi kemasyarakatan yang ideal
(vision of the idel polity), konsep asal-usul manusia (conception of human nature),
strategi tindakan (strategies of actions), dan siasat politik (political taktics); lihat
Austin Ranney, Governig; An Introduction to Political Science (7th Edition; London:
Prentice Hall International, Inc., 1996) hlm. 71-73. Sementara dalam bahasa yang
agak lebih sederhana, pranarka menjelaskan ideologi yang menurut hakikat dan
sifatnya adalah sebuah pegangan untuk perjuangan; lihat A.M.W. Pranarka, “Pasal
33 UUD 1945: Wawasan Dasar dan Konstruksi Operasionalnya, Suatu Tinjauan
Ideologis,”dalam Analisa CSIS, Tahun IV, No. 12, Desember 1986, Penjelasan
tentang ideologi-ideologi dunia yang cukup komprehensif; lihat William Ebenstein
dan Edwin Fogelman, Isme-isme Dewasa ini, terj. Alex Jemadu (Jakarta: Penerbit
Erlangga, 1994). Lihat catatan kaki dalam A. Effendi Khoirie, Privatisasi Versus
Neo-Sosialisme Indonesia, (Jakarta: LP3ES, 2003) hlm. 22.
Ideologi secara etimologis berarti permulaan. Secara terminologis berarti
pemikiran mendasar yang dibangun diatas pemikiran-pemikiran (cabang).
Ideologi adalah pemikiran mendasar dan patokan asasi tingkah laku. Dari segi
logika Ideologi adalah pemahaman mendasar dan asas setiap peraturan.

B. Proses Kelahiran Ideologi Komunisme


Tentang bagaimana ideologi lahir, pada dasarnya ideologi terumuskan
dengan sejumlah kemungkinan: pertama, ideologi lahir karena diinspirasikan
oleh sosok tokoh yang luar biasa, dalam sejarah bangsanya. Ia hadir membawa
sekaligus mampu memberikan inspirasi serta pengaruh kuat terhadap orang lain
secara luas.
Pada keadaan ini, gagasan seseorang yang ‘luar biasa’ itu atas kehendak
pelaku dan dukungan pengikut, alam pemikirannya mengenai cita-cita
masyarakat yang diperjuangkan dalam gerakan politik diakui dan dirumuskan
secara sistematis, telah menjadi ideologi. Ideologi itu lahir dari pemikiran
seseorang.
Kedua, berdasarkan alam pikiran masyarakat, ideologi itu dirumuskan
oleh sejumlah orang yang berpegaruh dan merepresentasikan kelompok
masyarakat kemudian disepakati sebagai pedoman dalam mengatur kehidupan
bermasyarakat dan bernegara, bilaperlu diciptakan mitosmitos untuk
mendapatkan pengakuan legal dan kultural dari masyarakat bersangkutan
sehingga mereka tunduk dan meyakini.
Ketiga, berdasarkan keyakinan tertentu yang bersifat universal, ideologi
itu lahir dan dibawa oleh orang yang diyakini sebagai kehendak Tuhan, dengan
pesan untuk melakukan pembebasan dan memberikan bimbingan dalam
mengatur kehidupan yang sebenarnya serta konsekuensi moral dikemudian hari
yang akan diterima bila melanggarnya. Ideologi ini syarat dengan pesan moral
yang sesuai dengan nurani serta dasar primordial manusia.
Oleh sebab itu, ideologi yang lahir dari suatu keyakinan Iman dan
bersifat universal akan hidup secara permanen tidak akan goyah dan mati.
Biasanya ideologi ini lahir diinspirasikan oleh spirit agama. 8 Namun demikian,
terlepas dengan cara apa dan bagaimana suatu ideologi itu lahir, pada dasarnya
ideologi sering disamakan sebagai suatu keyakinan, sebab ia mengandung suatu
mitos dan cita-cita yang harus direalisasikan dan memiliki nilai kebenaran. Bagi
pengikutnya tidak hanya diakui dan diikuti, lebih dari itu dihayati sebagai
sesuatu yang memiliki spirit hidup serta perjuangan dalam menjawab tantangan
yang dirasakan.9

1. Ideologi Komunisme
Komunis mulai populer dipergunakan setelah revolusi di tahun
1830 di Peracis. Suatu gerakan revolusi yang menghendaki perubahan

8
Firdaus Syam, op. cit., hlm. 240-241.
9
Ibid., hlm. 241.
pemerintahan yang bersifat parlementer dan dihapuskannya raja. Istilah
komunis, awalnya mengandung dua pengertian.
Pertama, ada hubungannya dengan komune (commune) suatu
satuan dasar bagi wilayah negara yang berpemerintahan sendiri, dengan
negara itu sendiri sebagai federasian komunekomune itu. Kedua, ia
menunjukkan milik atau kepunyaan bersama. Pada esensinya adalah
sebuah alra berfikir berlandaskan kepada atheisme, yang menjadikan
materi sebagai asal segala-galanya. Ditafsirkannya sejarah berdasarkan
pertarungan kelas faktor ekonomi.
Karl Marx dan Frederich Engels adalah tokoh utamanya dalam
mengembangkan faham ini. Komunisme lahir sebagai reaksi terhadap
kapitalisme di abad ke-19, yang mana mereka itu mementingkan individu
pemilik dan mengesampingkan buruh.
Istilah komunisme sering dicampuradukkan dengan Marxisme.
Komunisme adalah ideologi yang digunakan partai komunis di seluruh
dunia. Racikan ideologi ini berasal dari pemikiran Lenin sehingga dapat
pula disebut “Marxisme-Leninisme”. Dalam komunisme perubahan
sosial harus dimulai dari peran Partai Komunis. Logika secara
ringkasnya, perubahan sosial dimulai dari buruh, namun
pengorganisasian Buruh hanya dapat berhasil jika bernaung di bawah
dominasi partai. Partai membutuhkan peran Politbiro sebagai think-tank.
Dapat diringkas perubahan sosial hanya bisa berhasil jika dicetuskan oleh
Politbiro. Inilah yang menyebabkan komunisme menjadi "tumpul" dan
tidak lagi diminati.
Komunisme sebagai anti kapitalisme menggunakan sistem
sosialisme sebagai alat kekuasaan, dimana kepemilikan modal atas
individu sangat dibatasi. Prinsip semua adalah milik rakyat dan dikuasai
oleh negara untuk kemakmuran rakyat secara merata. Komunisme sangat
membatasi demokrasi pada rakyatnya, dan karenanya komunisme juga
disebut anti liberalisme. Secara umum komunisme sangat membatasi
agama pada rakyatnya, dengan prinsip agama adalah racun yang
membatasi rakyatnya dari pemikiran yang rasional dan nyata.
Komunisme sebagai ideologi mulai diterapkan saat meletusnya Revolusi
Bolshevik di Rusia tanggal 7 November 1917.
Sejak saat itu komunisme diterapkan sebagai sebuah ideologi dan
disebarluaskan ke negara lain. Pada tahun 2005 negara yang masih
menganut paham komunis adalah Tiongkok, Vietnam, Korea Utara, Kuba
dan Laos.

2. Ide Dasar Komunisme


Komunisme masa kini menitik beratkan empat ide: 1] Sekelumit
kecil orang hidup dalam kemewahan yang berlimpah, sedangkan kaum
pekerja yang teramat banyak jumlahnya bergelimang papa sengsara, 2]
Cara untuk merombak ketidakadilan ini adalah dengan jalan
melaksanakan sistem sosialis, yaitu sistem dimana alat produksi dikuasai
negara dan bukannya oleh pribadi swasta, 3] Pada umumnya, satu-
satunya jalan paling praktis untuk melaksanakan sistem sosialis ini
adalah lewat revousi kekerasan, 4] Untuk menjaga kelanggengan sistem
sosialis harus diatur oleh kediktatoran partai Komunis dalam jangka
waktu yang memadai. Tiga dari ide pertama sudah dicetuskan dengan
jelas sebelum Marx, sedangkan ide yang keempat berasal dari gagasan
Marx mengenai “diktatur proletariat”, sementara itu lamanya berlaku
kediktatoran Soviet sekarang lebih merupakan langkah-Iangkah Lenin
dan Stalin daripada gagasan tulisan Marx, Hal ini nampaknya
menimbulkan anggapan bahwa pengaruh Marx dalam Komunisme lebih
kecil dari kenyataan sebenamya, dan penghagaan orang-orang terhadap
tulisantulisannya lebih menyerupai etalase untuk membenarkan sifat
“keilmiahan” dari pada ide dan politik yang sudah terlaksana dan
diterima.

3. Ciri-ciri Inti Masyarakat Komunis


Ciri-ciri inti masyarakat komunis adalah; 1] penghapusan hak
milik pribadi atas alat-alat produksi, 2] penghapusan kelas-kelas
sosialisme, 3] menghilangnya negara, 4] pengahpusan pembagian kerja.
Kelas-kelas tidak perlu dihapus secara khusus sesudah kelas
kapitalisme ditiadakan karena kapitalisme sendiri sudah mengahapus
semua kelas, sehingga hanya tinggal proletariat. Itulah sebabnya revolusi
sosialis tidak akan menghasilkan masyarakat atas dan masyarakat bawah
lagi.

4. Sejarah Perkembangan Komunisme


Rusia, merupakan pusat kegiatan pembaharuan untuk
menegakkan negara yang berdasarkan faham komunisme setelah
meletusnya Revolusi Bolshevik di tahun 1917. Pada tahun 1919 didirikan
Third International atau yang dikenal dengan Komunisme Internasional.
Sosialisme-komunis dikenal juga dengan istilah Boshevism,
kelompok ini yang memenangkan puncak revolusi di Rusia di tahun 1917
itu. Sebelumnya pada tahun 1989, setelah berdiri Social Democracy Party
yang membuka cakrawala berfikir baru bagi parpenulis Rusia.
Rapat kerja yang dilakukan di kota Perlizt dipenuhi dengan
tantangan yang tajam sesama mereka, sampai akhirnya kemudian
terpecah menjadi dua golongan. Golongan pertama memilih cara kerja
memalui cara berjuang yang tidak revolusioner diberi nama Menshevic
atau kelompok minoritas.
Adapun golongan kedua dengan pengikut mayoritas memilih
perjuangan dengan cara revolusioner, kelompok ini disebut Bolshevic.
Golongan ini berhasil memegang kekuasaan tertinggi di Rusia dibawah
kepemimpinan Lenin, didukung Trotsky , yang dilanjutkan oleh Stalin,
Kruschev, Beznev, Androvov, Chernenko sampai Gorbachev.
5. Proses Masuknya Ideologi Komunisme Ke Indonesia
Proses masuknya ideologi komunisme ke Indonesia dapat
ditelusuri melalui beberapa tahapan dan faktor yang memengaruhi.
Berikut adalah gambaran umum mengenai proses tersebut:
a. Pengaruh Revolusi Rusia:
Ideologi komunisme pertama kali muncul di Rusia melalui
Revolusi Oktober pada tahun 1917. Kesuksesan Bolshevik dalam
menggulingkan pemerintahan Tsar dan mendirikan negara sosialis Soviet
memunculkan ketertarikan di berbagai negara, termasuk Indonesia.
Berita dan literatur mengenai Revolusi Rusia menyebar ke seluruh dunia,
memicu perhatian gerakan sosialis dan komunis di Indonesia.

b. Peran Sarekat Islam:


Gerakan awal yang membawa ideologi komunisme ke Indonesia
adalah Sarekat Islam. Pada awalnya didirikan sebagai organisasi pekerja
pada tahun 1912, Sarekat Islam kemudian mengalami perpecahan. Salah
satu fraksi yang muncul, yang dikenal sebagai Sarekat Islam Merah,
memiliki orientasi yang lebih kiri dan dipengaruhi oleh pemikiran
sosialis dan komunis.

c. Partai Komunis Indonesia (PKI):


Partai Komunis Indonesia (PKI) didirikan pada tahun 1920 dan
menjadi fokus utama dalam menyebarkan ideologi komunisme di
Indonesia. PKI menjadi bagian integral dari gerakan perlawanan terhadap
penjajahan Belanda dan memperjuangkan hak-hak buruh. Pada masa itu,
hubungan antara PKI dan gerakan nasionalis Indonesia masih erat
.
d. Pengaruh Tiongkok:
Hubungan antara PKI dan Tiongkok semakin diperkuat selama
Perang Dunia II dan pasca kemerdekaan Indonesia. Bantuan logistik dan
dukungan ideologis dari pemerintah Tiongkok menjadikan PKI semakin
kuat dan memperoleh posisi penting dalam politik Indonesia.

e. Konfrontasi dengan Pemerintah Indonesia:


Seiring berjalannya waktu, hubungan antara PKI dan pemerintah
Indonesia memburuk. Pada tahun 1965, terjadi G30S/PKI yang mencoba
kudeta militer. Kudeta ini gagal dan memicu reaksi keras dari pemerintah
yang dipimpin Soeharto. Kejadian ini menyebabkan pembersihan massal
terhadap anggota PKI dan penganut ideologi komunisme di Indonesia
.
f. Pengaruh Global:
Selain faktor internal, ideologi komunisme di Indonesia juga
dipengaruhi oleh perubahan global. Perang Dingin antara AS dan Uni
Soviet membuat pemerintah Indonesia, seperti banyak negara lain,
cenderung mendukung blok Barat dan mengecam ideologi komunis.
Proses masuknya ideologi komunisme ke Indonesia melibatkan
sejumlah faktor yang berakar dalam sejarah perjuangan kemerdekaan dan
perlawanan terhadap penjajahan. Dalam konteks ini, PKI memainkan
peran sentral, dan pengaruh global serta perubahan politik global juga
turut membentuk dinamika ideologis di Indonesia.

6. Peristiwa-Peristiwa Pergolakan Ideologi Komunisme Yang Tejadi Di


Indonesia Pasca Perang Dunia Ke II
Pergolakan ideologi komunisme yang terjadi di Indonesia pasca
Perang Dunia II mencerminkan dinamika kompleks dalam sejarah politik
dan sosial negara ini. Berikut adalah gambaran umum mengenai
peristiwa-peristiwa tersebut:
a. Konteks Internasional:
Setelah Perang Dunia II, terjadi polarisasi ideologi global antara
Blok Barat (AS dan sekutunya) dan Blok Timur (Uni Soviet dan
sekutunya). Pengaruh ideologi komunisme dari Uni Soviet menyebar ke
berbagai belahan dunia, termasuk Asia Tenggara.

b. Peran Partai Komunis Indonesia (PKI):


Partai Komunis Indonesia (PKI), didirikan pada tahun 1920,
menjadi kekuatan yang signifikan dalam pergerakan kemerdekaan
Indonesia. PKI mendukung perjuangan antikolonial dan anti-
imperialisme, dan mendapatkan pengaruh setelah kemerdekaan
Indonesia.

c. Masa Revolusi dan Keterlibatan PKI:


Selama masa revolusi kemerdekaan, PKI secara aktif terlibat
dalam perjuangan melawan penjajah. Namun, setelah kemerdekaan pada
tahun 1945, hubungan antara PKI dan pemerintah semakin rumit.

d. Konflik Ideologis dan Politik:


Pada awalnya, PKI mendukung pemerintahan Sukarno, tetapi
hubungan antara Sukarno dan PKI semakin memburuk, terutama setelah
pemberontakan Madiun pada tahun 1948. Konflik ideologis semakin
meningkat dengan berkembangnya hubungan PKI dengan Blok Timur.

e. Pemberontakan Madiun (1948):


Pada tahun 1948, terjadi pemberontakan di Madiun yang
dipimpin oleh kelompok PKI yang menentang pemerintahan Sukarno.
Pemberontakan ini diakhiri dengan kekalahan PKI dan pengasingan
tokoh-tokoh PKI.
f. G30S/PKI (1965):
Peristiwa paling tragis terkait pergolakan ideologi komunisme di
Indonesia adalah Gerakan 30 September/Partai Komunis Indonesia
(G30S/PKI) pada tahun 1965. Kelompok anggota militer yang terafiliasi
dengan PKI melakukan kudeta yang gagal, dan sebagai responsnya,
terjadi pembersihan massal terhadap anggota PKI dan simpatisannya.

g. Pengaruh Asing:
Terdapat klaim bahwa pihak asing, terutama Amerika Serikat,
berperan dalam mendukung pemberontakan anti-PKI dan memberikan
dukungan kepada rezim Orde Baru yang dipimpin oleh Soeharto.

h. Dampak dan Konsekuensi:


Setelah peristiwa G30S/PKI, PKI dinyatakan sebagai organisasi
terlarang, dan anggotanya menjadi sasaran kebijakan represif.
Diperkirakan jutaan orang tewas atau dipenjarakan sebagai akibat dari
pembersihan tersebut.
Pergolakan ideologi komunisme di Indonesia pasca Perang Dunia
II mencerminkan kompleksitas dinamika politik dan ideologis di tingkat
nasional dan internasional. Peristiwa-peristiwa tersebut membentuk
landasan sejarah modern Indonesia dan memiliki dampak jangka panjang
terhadap perkembangan politik di negara ini.

Kesimpulan
Ideologi adalah ilmu mengenai keyakinan dan cita-cita yang menciptakan
pemikiran dan semangat hidup di antara manusia, terutama cendekiawan atau
intelektual. Ideologi melibatkan pandangan atau sistem nilai menyeluruh yang mengatur
tingkah laku masyarakat dalam berbagai aspek kehidupan. Logika dasar ideologi
melibatkan kumpulan ide atau gagasan, dan ideologi dianggap sama pentingnya dengan
silogisme untuk setiap proposisi yang diajukan.
Proses kelahiran ideologi, khususnya komunisme, dapat berasal dari inspirasi
tokoh luar biasa, perumusan oleh kelompok berpengaruh, atau keyakinan tertentu yang
bersifat universal. Komunisme, populer setelah Revolusi Perancis tahun 1830, lahir
sebagai reaksi terhadap kapitalisme abad ke-19. Pengembangan ideologi ini dipelopori
oleh tokoh seperti Karl Marx dan Friedrich Engels.
Ide dasar komunisme menekankan empat konsep utama: ketidaksetaraan antara
orang kaya dan buruh, implementasi sosialisme dengan pengendalian negara terhadap
alat produksi, pelaksanaan revolusi kekerasan sebagai cara praktis untuk mencapai
sosialisme, dan perlunya kediktatoran partai komunis untuk menjaga kelanggengan
sistem.
Ciri-ciri inti masyarakat komunis mencakup penghapusan hak milik pribadi atas
alat produksi, eliminasi kelas-kelas sosial, penghilangan negara, dan penghapusan
pembagian kerja.
Sejarah perkembangan komunisme melibatkan Rusia sebagai pusat pembaharuan
komunisme setelah Revolusi Bolshevik pada tahun 1917. Peristiwa tersebut diikuti oleh
pembentukan Third International atau Komunisme Internasional. Di Indonesia, proses
masuknya ideologi komunisme melibatkan pengaruh Revolusi Rusia, peran Sarekat
Islam, pendirian PKI pada tahun 1920, serta dukungan dari Tiongkok.
Peristiwa-peristiwa pergolakan ideologi komunisme di Indonesia pasca Perang
Dunia II mencakup konflik ideologis dan politik antara PKI dan pemerintahan,
pemberontakan Madiun pada tahun 1948, serta tragedi G30S/PKI pada tahun 1965.
Pengaruh asing, terutama Amerika Serikat, diyakini memainkan peran dalam
mendukung pemberontakan anti-PKI dan membantu rezim Orde Baru yang dipimpin
Soeharto.
Secara keseluruhan, perjalanan ideologi komunisme di Indonesia mencerminkan
dinamika kompleks sejarah politik dan sosial, dengan dampak jangka panjang terhadap
perkembangan politik di negara ini.
Daftar Pustaka
Abu Ridho, Gerakan Keagamaan dan Pemikiran (WAMY, 1999) hlm. 198.
Alfian, Pemikian dan Perubahan Politik Indonesia (Jakarta: Gramedia, 1981) hlm. 187.
Anthony Downs, dalam buku An Economic System of Democracy (New York: Harper
& Row, 1957) hlm. 96. mendefinisikan ideologi sebagai “a verbal image of the
good so ciety, and of the chief means of constructing such a society.” Menurut
Austin Ranney, setiap ideologi adalah seperangkat ide yang saling bertautan
secara logis dan memiliki titik beda dengan ideologi lain. Gagasan yang
terangkum dalam sebuah ideologi mencakup nilai-nilai (values), visi
kemasyarakatan yang ideal (vision of the idel polity), konsep asal-usul manusia
(conception of human nature), strategi tindakan (strategies of actions), dan siasat
politik (political taktics); lihat Austin Ranney, Governig; An Introduction to
Political Science (7th Edition; London: Prentice Hall International, Inc., 1996)
hlm. 71-73. Sementara dalam bahasa yang agak lebih sederhana, pranarka
menjelaskan ideologi yang menurut hakikat dan sifatnya adalah sebuah
pegangan untuk perjuangan; lihat A.M.W. Pranarka, “Pasal33 UUD 1945:
Wawasan Dasar dan Konstruksi Operasionalnya, Suatu Tinjauan
Erdi Rujikartawi Ali Syariati, JURNAL QATHRUNÂ Vol. 2 No. 2 (Juli-Desember
2015) Komunis; Sejarah Gerakan Sosial dan Ideologi Kekuasaan.
Firdaus Syam, op. cit., hlm. 240-241.
_____, Pemikiran Politik Barat; Sejarah, Filsafat, Ideologi dan Pengaruhnya
Terhadap Dunia Ketiga (Jakarta: Bumi Aksara, 2007) hlm. 238.
Franz Magnis-Suseno, Pemikian Karl Marx; Dari Sosialisme Utopis ke
Ibid, hlm. 145.
_____, hlm. 241.
Ideologis,”dalam Analisa CSIS, Tahun IV, No. 12, Desember 1986, Penjelasan
Perselisihan Revisionisme (Jakarta: Gramedia, 2000) hlm. 171.Dalam
pertarungan perebutan kekuasaan di Rusia sepeninggal Lenin,Trotsky orang
kepercayaan Lenin, pada akhirnya disingkirkan oleh Stalin sebagai penguasa
baru Rusia. Trotsky memiliki perbedaan pendapat, disingkirkan dari Dewan Tertinggi
Organisasi, kemudian terusir dari negaranya tahun 1928, serta terbunuh di
pengasingan.
Salahuddin Press, Tugas Cendekiawan Muslim (Yogyakarta: 1982) hlm. 7.
Sukarna, Suatu Studi Ilmu Politik Ideologi (Bandung: Alumni, 1981) hlm. 113.
tentang ideologi-ideologi dunia yang cukup komprehensif; lihat William
Ebenstein dan Edwin Fogelman, Isme-isme Dewasa ini, terj. Alex Jemadu
(Jakarta: Penerbit Erlangga, 1994). Lihat catatan kaki dalam A. Effendi Khoirie,
Privatisasi Versus Neo-Sosialisme Indonesia, (Jakarta: LP3ES, 2003) hlm. 22.

Anda mungkin juga menyukai