Disusun Oleh :
NURHADIYANTO
CABANG MAJALENGKA
2024
PERGOLAKAN IDEOLOGI KOMUNISME DI INDONESIA
YANG DISEBABKAN OLEH MASUKNYA DOKTRINISASI
IDEOLOGI DUNIA PASCA PERANG DUNIA KE II
Penulis : Nurhadiyanto
CABANG MAJALENGKA
Email : hadi.nurhadiyanto@gmail.com
No Hp : 085703153034
Abstrak : Ideologi selalu menjadi peran utama yang komprehensif dalam kehidupan manusia, baik dalam
kontekstual berfikir maupun segala tindakan manusia yang pada akhirnya menjadikan manusia terlalu
parokialistik sehingga tujuan dibuatnya jurnal ini guna membedah paradigma-paradigma manusia dalam
ideologi komunisme yang cukup berpengaruh pada tatanan bernegara.
Jurnal ini mengkaji berbagai paradigma-paradigma dalam ideologi dunia dan menganalisis
dampaknya terhadap pergolakan salah satunya ideologi Komunisme di Indonesia. Penelitian ini
mengeksplorasi bagaimana ketegangan dan interaksi antara paradigma-paradigma ini memengaruhi
dinamika ideologi Komunisme di Indonesia. Seperti komunisme berinteraksi di dunia dan memberikan
dampak terhadap ideologi di Indonesia sejak pasca perang dunia ke II hingga masa kini, lalu apa
kontribusi ideologi dunia terhadap perubahan dan pergolakan ideologi komunisme di Indonesia.
Abstract : Ideology has always played a comprehensive main role in human life, both in contextual
thinking and all human actions which ultimately makes humans too parochialistic, so the aim of making
this journal is to dissect human paradigms in the ideology of communism which is quite influential on the
state structure.
This journal examines various paradigms in world ideology and analyzes their impact on the
upheaval of Communism ideology in Indonesia. This research explores how the tensions and interactions
between these paradigms influence the dynamics of Communism ideology in Indonesia. As communism
interacts in the world and has an impact on ideology in Indonesia from post-World War II to the present,
what is the contribution of world ideology to the changes and upheavals of communism ideology in
Indonesia.
Pendahuluan
Sejak berakhirnya Perang Dunia II, ideologi dunia telah menjadi kekuatan yang
membentuk landasan dasar perubahan masyarakat dan politik di berbagai negara,
termasuk Indonesia. Periode pasca-perang ini menyaksikan arus doktrinisasi ideologi
dunia yang mendalam dan memicu pergolakan ideologi di Indonesia. Penelitian ini
bertujuan untuk mengeksplorasi paradigma dalam ideologi dunia yang memainkan
peran kunci dalam dinamika pergolakan ideologi di Indonesia pasca Perang Dunia II.
Pergolakan ideologi telah menjadi salah satu fenomena kompleks dalam sejarah
politik dunia, dan Indonesia bukanlah pengecualian. Pada periode pasca Perang Dunia
II, dunia menjadi saksi perkembangan ideologi yang terbentuk melalui doktrinasi dan
pergeseran pandangan politik global. Salah satu ideologi yang memainkan peran
signifikan dalam dinamika ini adalah komunisme.
Dalam tulisan ini, kami akan mengeksplorasi pergolakan ideologi komunisme di
Indonesia, khususnya mengenai dampak doktrinasi ideologi dunia pasca Perang Dunia
II. Periode ini mencatat peristiwa penting dalam sejarah Indonesia, di mana pengaruh
ideologi komunisme, yang pada awalnya muncul sebagai bentuk perlawanan terhadap
penjajahan, bertransformasi menjadi suatu kekuatan yang memicu pergolakan sosial dan
politik yang mendalam. Dalam konteks ini, faktor-faktor seperti dinamika global, peran
tokoh-tokoh ideologis, dan respons masyarakat menjadi kunci pemahaman.
Komunisme bukan barang baru dalam dunia ilmu pengetahuan ia adalah domain
diskursus yang tidak luntur ditelan zaman. Komunisme sebagai marwah dalam
menjalankan peta politik kekuasaan. Politik kekuasaan dunia ditengarai oleh dua
kekuatan besar yaitu demokrasi yang menjunjung tinggi nilai-nilai liberalistik dan
dibagian lain komunisme yang menjunjung tinggi nilai-nilai sosialis. Namun demikian
komunisme telah mengalami kematangan dan kejayaannya sendiri dan saat itu telah
berlalu seiring dengan berlalunya kejayaan komunisme di Rusia sehingga sasat ini,
komunisme hanya sebagai kekuatan ideologi kritik bagi ideologi-ideologi lainnya.1
Jurnal ini akan melibatkan analisis mendalam terkait bagaimana masuknya
doktrinisasi ideologi pasca Perang Dunia II mempengaruhi evolusi ideologi komunisme
di Indonesia, menciptakan pergeseran yang kompleks dalam peta politik nasional.
Dengan demikian, penelitian ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih
baik tentang pergolakan ideologi komunisme di Indonesia dan mengenai bagaimana
paradigma global memainkan peran dalam proses ini. Melalui analisis ini, diharapkan
dapat terungkap dinamika kompleks dan faktor-faktor krusial yang melibatkan
pergolakan ideologi komunisme di Indonesia, sehingga kontribusi terhadap pemahaman
sejarah dan politik regional dapat semakin diperdalam.
Pembahasan
A. Pengertian Ideologi
Pada dasarnya ideologi berasal dari bahasa latin yang terdiri dari dua
kata: ideos artinya pemikiran, dan logis artinya logika, ilmu, pengetahuan.
Dapatlah didefinisikan ideologi merupakan ilmu mengenai keyakinan dan cita-
cita.2 Ideologi merupakan kata ajaib yang menciptakan pemikiran dan semangat
hidup diantara manusia terutama kaum muda, khususnya diatara cendekiawan
atau intelektual dalam suatu masyarakat. 3 Dengan demikian, dapat dikatakan
bahwa ideologi merupakan rumusan alam pikiran yang terdapat diberbagai
subyek atau kelompok masyarakat yang ada, dijadikan dasar untuk
direalisasikannya. Dengan demikian, ideologi tidak hanya dimiliki oleh negara,
dapat juga berupa keyakinan yang dimiliki oleh suatu organisasi dalam negara,
1
JURNAL QATHRUNÂ Vol. 2 No. 2 (Juli-Desember 2015)
Komunis; Sejarah Gerakan Sosial dan Ideologi Kekuasaan: Erdi Rujikartawi
2
Ali Syariati, Tugas Cendekiawan Muslim (Yogyakarta: Salahuddin Press,
1982) hlm. 7.
3
Ibid., hlm. 145.
seperti partai politik atau asosiasi politik, kadang hal ini sering disebut
subideologi atau bagian dari ideologi. Ideologi juga merupakan mythos yang
menjadi political doctrin (doktrin politik) dan political formula (formula
politik).4 Ideologi adalah suatu pandangan atau sistem nilai yang menyeluruh dan
mendalam yang dipunyai dan dipegang oleh suatu masyarakat tentang
bagaimana cara yang sebaliknya, yaitu secara moral dianggap benar dan adil,
mengatur tingkah laku mereka bersama dalam berbagai segi kehidupan duniawi
mereka.5 Ideologi juga memiliki arti: konsepsi manusia mengenai politik, sosial,
ekonomi dan kebudayaan untuk diterapkan dalam suatu masyarakat atau negara.6
4
Firdaus Syam, Pemikiran Politik Barat; Sejarah, Filsafat, Ideologi dan
Pengaruhnya Terhadap Dunia Ketiga (Jakarta: Bumi Aksara, 2007) hlm. 238.
5
Alfian, Pemikian dan Perubahan Politik Indonesia (Jakarta: Gramedia, 1981)
hlm. 187.
6
Sukarna, Suatu Studi Ilmu Politik Ideologi (Bandung: Alumni, 1981) hlm.
113.
7
Anthony Downs dalam buku An Economic System of Democracy (New York:
Harper & Row, 1957) hlm. 96. mendefinisikan ideologi sebagai “a verbal image of
the good society, and of the chief means of constructing such a society.” Menurut
Austin Ranney, setiap ideologi adalah seperangkat ide yang saling bertautan secara
logis dan memiliki titik beda dengan ideologi lain. Gagasan yang terangkum dalam
sebuah ideologi mencakup nilai-nilai (values), visi kemasyarakatan yang ideal
(vision of the idel polity), konsep asal-usul manusia (conception of human nature),
strategi tindakan (strategies of actions), dan siasat politik (political taktics); lihat
Austin Ranney, Governig; An Introduction to Political Science (7th Edition; London:
Prentice Hall International, Inc., 1996) hlm. 71-73. Sementara dalam bahasa yang
agak lebih sederhana, pranarka menjelaskan ideologi yang menurut hakikat dan
sifatnya adalah sebuah pegangan untuk perjuangan; lihat A.M.W. Pranarka, “Pasal
33 UUD 1945: Wawasan Dasar dan Konstruksi Operasionalnya, Suatu Tinjauan
Ideologis,”dalam Analisa CSIS, Tahun IV, No. 12, Desember 1986, Penjelasan
tentang ideologi-ideologi dunia yang cukup komprehensif; lihat William Ebenstein
dan Edwin Fogelman, Isme-isme Dewasa ini, terj. Alex Jemadu (Jakarta: Penerbit
Erlangga, 1994). Lihat catatan kaki dalam A. Effendi Khoirie, Privatisasi Versus
Neo-Sosialisme Indonesia, (Jakarta: LP3ES, 2003) hlm. 22.
Ideologi secara etimologis berarti permulaan. Secara terminologis berarti
pemikiran mendasar yang dibangun diatas pemikiran-pemikiran (cabang).
Ideologi adalah pemikiran mendasar dan patokan asasi tingkah laku. Dari segi
logika Ideologi adalah pemahaman mendasar dan asas setiap peraturan.
1. Ideologi Komunisme
Komunis mulai populer dipergunakan setelah revolusi di tahun
1830 di Peracis. Suatu gerakan revolusi yang menghendaki perubahan
8
Firdaus Syam, op. cit., hlm. 240-241.
9
Ibid., hlm. 241.
pemerintahan yang bersifat parlementer dan dihapuskannya raja. Istilah
komunis, awalnya mengandung dua pengertian.
Pertama, ada hubungannya dengan komune (commune) suatu
satuan dasar bagi wilayah negara yang berpemerintahan sendiri, dengan
negara itu sendiri sebagai federasian komunekomune itu. Kedua, ia
menunjukkan milik atau kepunyaan bersama. Pada esensinya adalah
sebuah alra berfikir berlandaskan kepada atheisme, yang menjadikan
materi sebagai asal segala-galanya. Ditafsirkannya sejarah berdasarkan
pertarungan kelas faktor ekonomi.
Karl Marx dan Frederich Engels adalah tokoh utamanya dalam
mengembangkan faham ini. Komunisme lahir sebagai reaksi terhadap
kapitalisme di abad ke-19, yang mana mereka itu mementingkan individu
pemilik dan mengesampingkan buruh.
Istilah komunisme sering dicampuradukkan dengan Marxisme.
Komunisme adalah ideologi yang digunakan partai komunis di seluruh
dunia. Racikan ideologi ini berasal dari pemikiran Lenin sehingga dapat
pula disebut “Marxisme-Leninisme”. Dalam komunisme perubahan
sosial harus dimulai dari peran Partai Komunis. Logika secara
ringkasnya, perubahan sosial dimulai dari buruh, namun
pengorganisasian Buruh hanya dapat berhasil jika bernaung di bawah
dominasi partai. Partai membutuhkan peran Politbiro sebagai think-tank.
Dapat diringkas perubahan sosial hanya bisa berhasil jika dicetuskan oleh
Politbiro. Inilah yang menyebabkan komunisme menjadi "tumpul" dan
tidak lagi diminati.
Komunisme sebagai anti kapitalisme menggunakan sistem
sosialisme sebagai alat kekuasaan, dimana kepemilikan modal atas
individu sangat dibatasi. Prinsip semua adalah milik rakyat dan dikuasai
oleh negara untuk kemakmuran rakyat secara merata. Komunisme sangat
membatasi demokrasi pada rakyatnya, dan karenanya komunisme juga
disebut anti liberalisme. Secara umum komunisme sangat membatasi
agama pada rakyatnya, dengan prinsip agama adalah racun yang
membatasi rakyatnya dari pemikiran yang rasional dan nyata.
Komunisme sebagai ideologi mulai diterapkan saat meletusnya Revolusi
Bolshevik di Rusia tanggal 7 November 1917.
Sejak saat itu komunisme diterapkan sebagai sebuah ideologi dan
disebarluaskan ke negara lain. Pada tahun 2005 negara yang masih
menganut paham komunis adalah Tiongkok, Vietnam, Korea Utara, Kuba
dan Laos.
g. Pengaruh Asing:
Terdapat klaim bahwa pihak asing, terutama Amerika Serikat,
berperan dalam mendukung pemberontakan anti-PKI dan memberikan
dukungan kepada rezim Orde Baru yang dipimpin oleh Soeharto.
Kesimpulan
Ideologi adalah ilmu mengenai keyakinan dan cita-cita yang menciptakan
pemikiran dan semangat hidup di antara manusia, terutama cendekiawan atau
intelektual. Ideologi melibatkan pandangan atau sistem nilai menyeluruh yang mengatur
tingkah laku masyarakat dalam berbagai aspek kehidupan. Logika dasar ideologi
melibatkan kumpulan ide atau gagasan, dan ideologi dianggap sama pentingnya dengan
silogisme untuk setiap proposisi yang diajukan.
Proses kelahiran ideologi, khususnya komunisme, dapat berasal dari inspirasi
tokoh luar biasa, perumusan oleh kelompok berpengaruh, atau keyakinan tertentu yang
bersifat universal. Komunisme, populer setelah Revolusi Perancis tahun 1830, lahir
sebagai reaksi terhadap kapitalisme abad ke-19. Pengembangan ideologi ini dipelopori
oleh tokoh seperti Karl Marx dan Friedrich Engels.
Ide dasar komunisme menekankan empat konsep utama: ketidaksetaraan antara
orang kaya dan buruh, implementasi sosialisme dengan pengendalian negara terhadap
alat produksi, pelaksanaan revolusi kekerasan sebagai cara praktis untuk mencapai
sosialisme, dan perlunya kediktatoran partai komunis untuk menjaga kelanggengan
sistem.
Ciri-ciri inti masyarakat komunis mencakup penghapusan hak milik pribadi atas
alat produksi, eliminasi kelas-kelas sosial, penghilangan negara, dan penghapusan
pembagian kerja.
Sejarah perkembangan komunisme melibatkan Rusia sebagai pusat pembaharuan
komunisme setelah Revolusi Bolshevik pada tahun 1917. Peristiwa tersebut diikuti oleh
pembentukan Third International atau Komunisme Internasional. Di Indonesia, proses
masuknya ideologi komunisme melibatkan pengaruh Revolusi Rusia, peran Sarekat
Islam, pendirian PKI pada tahun 1920, serta dukungan dari Tiongkok.
Peristiwa-peristiwa pergolakan ideologi komunisme di Indonesia pasca Perang
Dunia II mencakup konflik ideologis dan politik antara PKI dan pemerintahan,
pemberontakan Madiun pada tahun 1948, serta tragedi G30S/PKI pada tahun 1965.
Pengaruh asing, terutama Amerika Serikat, diyakini memainkan peran dalam
mendukung pemberontakan anti-PKI dan membantu rezim Orde Baru yang dipimpin
Soeharto.
Secara keseluruhan, perjalanan ideologi komunisme di Indonesia mencerminkan
dinamika kompleks sejarah politik dan sosial, dengan dampak jangka panjang terhadap
perkembangan politik di negara ini.
Daftar Pustaka
Abu Ridho, Gerakan Keagamaan dan Pemikiran (WAMY, 1999) hlm. 198.
Alfian, Pemikian dan Perubahan Politik Indonesia (Jakarta: Gramedia, 1981) hlm. 187.
Anthony Downs, dalam buku An Economic System of Democracy (New York: Harper
& Row, 1957) hlm. 96. mendefinisikan ideologi sebagai “a verbal image of the
good so ciety, and of the chief means of constructing such a society.” Menurut
Austin Ranney, setiap ideologi adalah seperangkat ide yang saling bertautan
secara logis dan memiliki titik beda dengan ideologi lain. Gagasan yang
terangkum dalam sebuah ideologi mencakup nilai-nilai (values), visi
kemasyarakatan yang ideal (vision of the idel polity), konsep asal-usul manusia
(conception of human nature), strategi tindakan (strategies of actions), dan siasat
politik (political taktics); lihat Austin Ranney, Governig; An Introduction to
Political Science (7th Edition; London: Prentice Hall International, Inc., 1996)
hlm. 71-73. Sementara dalam bahasa yang agak lebih sederhana, pranarka
menjelaskan ideologi yang menurut hakikat dan sifatnya adalah sebuah
pegangan untuk perjuangan; lihat A.M.W. Pranarka, “Pasal33 UUD 1945:
Wawasan Dasar dan Konstruksi Operasionalnya, Suatu Tinjauan
Erdi Rujikartawi Ali Syariati, JURNAL QATHRUNÂ Vol. 2 No. 2 (Juli-Desember
2015) Komunis; Sejarah Gerakan Sosial dan Ideologi Kekuasaan.
Firdaus Syam, op. cit., hlm. 240-241.
_____, Pemikiran Politik Barat; Sejarah, Filsafat, Ideologi dan Pengaruhnya
Terhadap Dunia Ketiga (Jakarta: Bumi Aksara, 2007) hlm. 238.
Franz Magnis-Suseno, Pemikian Karl Marx; Dari Sosialisme Utopis ke
Ibid, hlm. 145.
_____, hlm. 241.
Ideologis,”dalam Analisa CSIS, Tahun IV, No. 12, Desember 1986, Penjelasan
Perselisihan Revisionisme (Jakarta: Gramedia, 2000) hlm. 171.Dalam
pertarungan perebutan kekuasaan di Rusia sepeninggal Lenin,Trotsky orang
kepercayaan Lenin, pada akhirnya disingkirkan oleh Stalin sebagai penguasa
baru Rusia. Trotsky memiliki perbedaan pendapat, disingkirkan dari Dewan Tertinggi
Organisasi, kemudian terusir dari negaranya tahun 1928, serta terbunuh di
pengasingan.
Salahuddin Press, Tugas Cendekiawan Muslim (Yogyakarta: 1982) hlm. 7.
Sukarna, Suatu Studi Ilmu Politik Ideologi (Bandung: Alumni, 1981) hlm. 113.
tentang ideologi-ideologi dunia yang cukup komprehensif; lihat William
Ebenstein dan Edwin Fogelman, Isme-isme Dewasa ini, terj. Alex Jemadu
(Jakarta: Penerbit Erlangga, 1994). Lihat catatan kaki dalam A. Effendi Khoirie,
Privatisasi Versus Neo-Sosialisme Indonesia, (Jakarta: LP3ES, 2003) hlm. 22.