Draft Sidang Konfercab XIX
Draft Sidang Konfercab XIX
Segala Puji bagj Allah SWT atas nikmat yang diberikan sehingga Konferensi Cabang XIX
Nalullatul Ulama Kota Bandung ini dapat kita selenggarakan. Konfercab XIX NU Kota Bandung ini
mengambil tema: “Penguatan Aswaja dan Optimalisasi Potensi untuk Membangun Kemandirian
Jam’iyyah Nahdlatul Ulama”, sebagai ikhtiar untuk berkhidmah kepada ummat dengan
membangun kemandirian jama’ah dan jam’iyyah yang ada di Kota Bandung untuk menyongsong
abad kedua Nahdlatul Ulama yang diselaraskan dengan sumberdaya dan potensi yang dimiliki.
Merujuk AD-ART Nahdlatul Ulama (Hasil Muktamar 34), Konferensi Cabang merupakan
permusyawaratan tertinggj organisasi di tingkat cabang yang diselenggarakan setiap berakhirnya
masa khidmat kepengurusan. Konfercab XIX NU Kota Bandung ini akan mengagendakan kegiatan
melalui sidang-sidang Konferensi seperti yang diamanatkan ART NU dan peraturan perkumpulan,
yang meliputi: Tata Tertib Konferensi, Sidang-sidang Komisi, Menilai Laporan Pertanggungjawaban
PCNU kota Bandung Masa Khidmat 2018-2023, Memilih Pengurus PC NU Kota Bandung Masa
Khidmat 2023-2028, dan lain-lain. Buku materi ini disusun dan disampaikan sebagai pedoman
pelaksanaan Konferensi Cabang XIX Nahdlatul Ulama Kota Bandung Tahun 2023 agar dapat
terselenggara sebagaimana yang diharapkan.
Pelaksanaan kegiatan ini tidak terlepas dari dukungan dan bantuan sernua pihak, baik
langsung maupun tak langsung, baik material maupun immaterial. Oleh karena itu, kami
menyampaikan apresiasi dan penghargaan yang setinggi-tingginya dan mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya, Insyaallah akan tercatat sebagai amal ibadah disisi Allah SWT, jazakallah
khairan katsira. Amin.
Panitia
HARI,
WAKTU KEGIATAN KETERANGAN
TANGGAL
Sabtu, Registrasi Peserta
07.00 – 08.45 Panitia
09-12-2023 Dan Persiapan Lokasi Konfercab
08.45 – 09.00 Opening Performance Santri IPPNU Sirnamiskin
09.00 – 09.05 Pembukaan MC: Muslimat
Pembacaan Al-Quran dan
09.05 – 09.10 Qori
Shalawat
09.10 – 09.15 Hadharah dan Do’a Dr. KH. Khoeruddin Ali, M.Pd
Menyanyikan lagu Indonesia Raya
Dirigen:
09.15 – 09.25 dan
Fatayat NU Kota Bandung
Mars Hubbul Wathon
Laporan Ketua Panitia
09.25 – 09.35 KH. Ahmad Haedar
Penyelenggara
09.35 – 09.45 Sambutan Tuan Rumah Dr. KH. Ahmad Saefurridjal
Sambutan Ketua Tanfidziyah KH. Agus Syarif Hidayatulloh,
09.45 – 10.00
PCNU Kota Bandung Lc., M.A
Khutbah Iftitah Rais Syuriah
10.00 – 10.15 Drs. KH. Ateng Muhaimin
PCNU Kota Bandung
Sambutan Ketua PW NU Jawa
10.15 – 10.30 KH. Juhadi Muhammad, S.H
Barat
Sambutan Pj. Wali Kota Bandung,
sekaligus membuka acara Ir. H. Bambang Tirtoyuliono,
10.30 – 10.45
Konfercab XIX Nahdlatul Ulama M.M
Kota Bandung
10.45 – 11.15 Mauidloh Hasanah PBNU
11.15 – 11.30 Pemetaan dan Pengumuman Panitia SC
Sholat Dzhuhur, Istirahat dan
11.30 – 13.00 Panitia
Makan
Sidang Pleno I
Pembahasan Tata Tertib dan
13.00 – 13.30 Pimpinan Wilayah
Agenda Acara Konferensi XIX
Nahdlatul Ulama Kota Bandung
Komisi A
Pimpinan Sidang:
Drs. H. Agustani Kartadiredja
SIDANG KOMISI Sekretaris Sidang:
Komisi A : Program Kerja dan Jajang Jamaludin, M.Sy
13.30 – 15.00 Keorganisasian
Komisi B : Bahtsul Masail Komisi B
Komisi C : Rekomendasi Pimpinan Sidang:
Dr. KH. Tatang Astarudin, M.Si
Sekretaris Sidang:
Dr. KH. Edi Komarudin, M.Ag
HARI,
WAKTU KEGIATAN KETERANGAN
TANGGAL
1. Pernyataan Demisioner
Pengurus PCNU Kota
Bandung Masa Khidmat 2018-
2023
2. Pembahasan Tatib Pemilihan
3. Penetapan Ahlul Halli Wal
‘Aqdi
19.30 – 00.00 4. Pemilihan Rois Syuriah oleh PBNU
Ahlul Halli Wal ‘Aqdi
5. Pemilihan Ketua Tanfidziyah,
diawali dengan pernyataan
kesediaan, dan mendapat
persetujuan dari Rois terpilih
(ART pasal 42 ayat (1) d
6. Penetapan Ketua Terpilih
7. Pemilihan dan penetapan Tim
Formatur
Minggu,
00.00 – 00.30 Penutupan
10-12-2023
Dengan senantiasa bertawakkal kepada Allah Subhanahu Wata’ala seraya memohon Ridho, Taufiq dan
Hidayah-Nya,
MEMUTUSKAN
Menetapkan : Tata Tertib Konferensi Cabang XIX Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama
Kota Bandung
PIMPINAN SIDANG
_________________________ _________________________
Ketua Ketua
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Tata Tertib ini yang dimaksud dengan:
1. Konferensi Cabang XIX Nahdlatul Ulama Kota Bandung, selanjutnya disebut Konferensi Cabang,
adalah Konferensi yang diselenggarakan oleh Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kota Bandung
pada tanggal 25-26 Jumadil Awwal 1445 H., bertepatan dengan tanggal 9-10 Desember 2023,
bertempat di Pondok Pesantren Sirnamiskin, Jl. Raya Kopo 429-433 Kota Bandung.
2. Panitia Konferensi Cabang adalah panitia pelaksana yang dibentuk oleh Pengurus Cabang
Nahdlatul Ulama Kota Bandung sesuai Surat Keputusan Nomor: 230/PC/A.I/D-18/11/2023
tentang Perubahan Panitia Konferensi Cabang XIX Nahdlatul Ulama Kota Bandung.
BAB II KUORUM
Pasal 2
Konferensi Cabang sebagai forum permusyawaratan tertinggi Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama
Kota Bandung dinyatakan sah apabila dihadiri oleh sekurang-kurangnya 2/3 (dua pertiga) dari
Majelis Wakil Cabang dan Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama se-Kota Bandung. (untuk Pengurus
Cabang Nahdlatul Ulama Klasifikasi A)
atau
Konferensi Cabang sebagai forum permusyawaratan tertinggi Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama
Kota Bandung dinyatakan sah apabila dihadiri oleh sekurang-kurangnya 2/3 (dua pertiga) dari
Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama se-Kota Bandung. (untuk Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama
Klasifikasi B dan C)
BAB III
PESERTA
Pasal 3
Peserta Konferensi Cabang terdiri dari:
a) Peserta Utusan; dan
b) Peserta Peninjau.
Pasal 4
Peserta Utusan dalam Konferensi Cabang adalah Majelis Wakil Cabang dan Pengurus Ranting
Nahdlatul Ulama yang membawa surat mandat penuh yang ditandatangani oleh Rais, Katib, Ketua
dan Sekretaris pada Kepengurusan masing-masing dan menunjukkan Surat Keputusan
Kepengurusan yang sah. (untuk Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Klasifikasi A).
atau
Peserta Utusan dalam Konferensi Cabang adalah Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama yang
membawa surat mandat penuh yang ditandatangani oleh Rais, Katib, Ketua dan Sekretaris pada
Kepengurusan masing-masing dan menunjukkan Surat Keputusan Kepengurusan yang sah.(untuk
Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Klasifikasi B dan C).
Pasal 5
Peserta Peninjau terdiri dari:
a. Pimpinan Lembaga dan Badan Otonom Nahdlatul Ulama di Kota Bandung; dan
BAB IV
HAK DAN KEWAJIBAN PESERTA
Pasal 6
Setiap peserta berkewajiban:
a. Mentaati Tata Tertib, serta ketentuan yang berlaku selama Konferensi Cabang;
b. Menghadiri sidang tepat waktu;
c. Mengenakan tanda pengenal selama pelaksanaan Konferensi Cabang; dan
d. Menjaga ketertiban selama Konferensi Cabang, sebagaimana diatur dalam Tata Tertib.
Pasal 7
(1) Peserta Utusan memiliki:
a. Hak Suara; dan
b. Hak Bicara.
(2) Peserta Peninjau hanya memiliki Hak Bicara.
Pasal 8
1. Panitia Konferensi Cabang berhak menolak kehadiran peserta yang tidak memakai tanda
pengenal peserta.
2. Panitia Konferensi Cabang berhak mengeluarkan peserta dari ruang persidangan apabila tidak
mentaati Tata Tertib.
BAB V
PERSIDANGAN
Pasal 9
Persidangan Konferensi Cabang terdiri dari:
a. Sidang Pleno;
b. Sidang Komisi; dan
c. Sidang Ahlul Halli wal ‘Aqdi.
Pasal 10
2. Sidang Pleno dinyatakan sah apabila dihadiri olehsekurang-kurangnya 50% (lima puluh persen)
lebih 1 (satu) dari Peserta Utusan yang hadir.
3. Sidang Pleno membicarakan dan menetapkan sebagai berikut:
a. Tata Tertib;
b. Penetapan agenda dan peserta Sidang Komisi;
c. Laporan perumusan hasil Sidang Komisi;
d. Laporan pertanggungjawaban yang disampaikan secara tertulis;
e. Ahlul Halli wal ‘Aqdi;
f. Pemilihan Rais;
g. Pemilihan Ketua; dan
h. Penyusunan Formatur Pengurus Nahdlatul Ulama masa khidmat berikutnya
4. Sidang Pleno dapat diisi dengan penyampaian pokok-pokok pikiran dari orang atau pakar yang
diundang untuk itu.
Pasal 11
(1) Sidang Komisi dihadiri oleh peserta yang ditentukan dan diumumkan oleh Panitia Konferensi
Cabang dengan mempertimbangkan formulir isian dari peserta KonferensiCabang.
(2) Sidang Komisi dinyatakan sah apabila dihadiri oleh sekurang-kurangnya 50% (lima puluh
persen) lebih 1 (satu)dari jumlah peserta sebagaimana dimaksud ayat (1) pasal ini.
(3) Sidang Komisi terdiri atas:
(Komisi yang dibentuk sekurang-kurangnya wajib membahas dan menetapkan: (a) Pokok-pokok Program
Kerja Cabang 5 (lima) tahun merujuk pada Garis-garis Besar Program Kerja Nahdlatul Ulama; (b) hukum
atas masalah keagamaan dan kemasyarakatan; (c) rekomendasi perkumpulan; sesuai dengan Pasal 80 Ayat
(2) Anggaran Rumah Tangga Nahdlatul Ulama).
(4) Untuk menyelesaikan perumusan suatu masalah, sidang komisi dapat membentuk Tim Perumus.
BAB VI
PIMPINAN SIDANG
Pasal 12
1. Sidang Pleno dan Sidang Komisi dipimpin oleh 1 (satu) orang ketua, 1 (satu) orang sekretaris dan
dibantu 1 (satu) orang notulen.
2. Pimpinan Sidang Pleno dan Pimpinan Sidang Komisi sebagaimana dimaksud ayat (1) pasal ini
ditetapkan oleh Panitia Konferensi Cabang, kecuali Sidang Pleno Pemilihan Rais dan Ketua
Pengurus Cabang.
3. Sidang Pleno Pemilihan Rais dan Ketua Pengurus Cabang dipimpin oleh Pengurus Besar
Nahdlatul Ulama atau dapat didelegasikan kepada Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama.
Pasal 13
Pimpinan Sidang berkewajiban:
a. Memimpin sidang dan menjaga ketertiban.
b. Menjaga agar Tata Tertib Konferensi Cabang ditaati oleh setiap peserta sidang.
c. Memberi izin kepada peserta untuk berbicara dan menjaga agar pembicara dapat
mengemukakan pendapatnya dan tidak menyimpang dari materi yang sedang dibahas.
d. Menyimpulkan persoalan yang diputuskan dan menandatanganinya.
e. Mengumumkan bahwa kuorum telah terpenuhi.
f. apabila waktu sidang dimulai ternyata kuorum belum terpenuhi, maka Pimpinan Sidang dapat
membuka sidang dan kemudian menunda (skors) paling lama 15 (lima belas) menit.
g. Apabita waktu penundaan sudah lewat dan kuorum tetap belum terpenuhi, maka sidang dapat
dilanjutkan dan dinyatakan sah tanpa memperhitungkan kuorum
BAB VII
TATA CARA PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pasal 14
(1) Pengambilan keputusan dalam sidang Konferensi Cabang dilakukan melalui musyawarah untuk
mufakat.
(2) Dalam hal cara pengambilan keputusan sebagaimana dimaksud Ayat (1) Pasal ini tidak
terpenuhi, maka keputusan diambil berdasarkan suara terbanyak.
Pasal 15
Pengambilan keputusan berdasarkan mufakat dilakukan setelah peserta Konferensi Cabang yang
hadir diberi kesempatan untuk mengemukakan pendapat serta saran yang telah dipandang cukup
untuk diterima oleh Konferensi Cabang sebagai sumbangan pendapat dan pemikiran bagi
penyelesaian masalah yang sedang dimusyawarahkan.
Pasal 16
Keputusan berdasarkan suara terbanyak dapat diambil jika musyawarah untuk mufakat tidak dapat
dilakukan, kecuali untuk pemilihan Rais dengan sistem Ahlul Halli wal ‘Aqdi.
Pasal 19
(1) Pemberian suara secara tertutup dilakukan dengan menulis nama calon, tanpa mencantumkan
tanda tangan atau tanda lain yang dapat menghilangkan sifat kerahasiaan dari pemilik suara.
(2) Pemberian suara secara tertutup dapat dilakukan dengan cara lain yang tetap menjamin sifat
kerahasiaannya.
(3) Peserta Utusan Konferensi Cabang yang meninggalkan sidang dianggap telah hadir dan tidak
memengaruhi sahnya keputusan.
Pasal 20
Setiap keputusan Konferensi Cabang, baik berdasarkan musyawarah untuk mufakat maupun
berdasarkan suara terbanyak, bersifat mengikat bagi semua pihak yang terkait dalam pengambilan
keputusan, kecuali ditemukan pelanggaran terhadap Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga,
Peraturan Perkumpulan Nahdlatul Ulama atau Peraturan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama.
BAB VIII
MEKANISME PEMILIHAN AHLUL HALLI WAL ‘AQDI, RAIS DAN KETUA
Pasal 21
Sebelum proses Pemilihan Ahlul Halli wal ‘Aqdi, Rais dan Ketua dilakukan, Pengurus Cabang
Nahdlatul Ulama dinyatakan demisioner oleh Pimpinan Sidang Pleno.
Pasal 22
(1) Ahlul Halli wal ‘Aqdi dalam Konferensi Cabang Nahdlatul Ulama terdiri dari 5 (lima) orang;
(2) Kriteria Ulama yang dipilih menjadi Ahlul Halli wal Aqdi adalah sebagai berikut: beraqidah
Ahlussunnah wal jama’ah Annahdliyah, bersikap adil, ‘alim, memiliki integritas moral, tawadlu’,
berpengaruh dan memiliki pengetahuan untuk memilih pemimpin yang munadzdzim dan
muharrik serta wara’ dan zuhud.
(3) Usulan 5 (lima) orang ulama calon anggota Ahlul Halli wal ‘Aqdi sebagaimana dimaksud ayat (3)
pasal ini disampaikan kepada Panitia Konferensi Cabang selambat-lambatnya 1 (satu) hari
sebelum Konferensi Cabang dilaksanakan.
(4) Mekanisme pemilihan Ahlul Halli wal ‘Aqdi dilaksanakan melalui tahapan sebagai berikut:
a) Pimpinan Sidang Pleno melakukan tabulasi namanama yang diusulkan oleh Majelis Wakil
Cabang dan Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama yang sah berdasarkan surat resmi yang telah
disampaikan kepada Panitia Konferensi Cabang. (untuk Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama
Klasifikasi A)
Atau
Pimpinan Sidang Pleno melakukan tabulasi nama-nama yang diusulkan oleh Majelis Wakil
Cabang Nahdlatul Ulama yang sah berdasarkan surat resmi yang telah disampaikan kepada
Panitia Konferensi Cabang. (untuk Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Klasifikasi B dan C)
Pasal 23
1. Mekanisme pemilihan Rais dilakukan dalam Sidang Ahlul Halli wal ‘Aqdi.
2. Calon Rais harus memenuhi persyaratan tidak sedang menjabat sebagai pengurus harian partai
politik dalam waktu 1 (satu) tahun terakhir.
3. Rais terpilih mengisi formulir kesediaan dan kontrak jam’iyyah bermaterai di hadapan Ahlul
Halli wal ‘Aqdi.
4. Pimpinan Sidang Pleno meminta kepada Ahlul Halli wal ‘Aqdi untuk menyampaikan hasil
keputusan Sidang Ahlul Halli wal ‘Aqdi tentang pemilihan Rais, serta menetapkan Rais
Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama masa khidmat selanjutnya.
Pasal 24
1. Mekanisme pemilihan calon Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama dilakukan melalui
tahapan sebagai berikut :
a) tahap pemungutan suara untuk menentukan bakal calon Ketua oleh Peserta Utusan, yaitu
Majelis Wakil Cabang dan Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama, dilakukan secara langsung
dan rahasia dengan mekanisme penulisan 1 (satu) nama calon Ketua di atas kertas yang telah
disediakan Panitia Konferensi Cabang dengan ketentuan 1 (satu) Peserta utusan memiliki 1
(satu) hak suara, kecuali suara tambahan sebagaimana diatur dalam Peraturan Perkumpulan
Nahdlatul Ulama Nomor 11 Tahun 2022 tentang Klasifikasi Struktur dan Pengukuran Kinerja;
(untuk Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Klasifikasi A)
atau
tahap pemungutan suara untuk menentukan bakal calon Ketua oleh Peserta Utusan, yaitu
Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama, dilakukan secara langsung dan rahasia dengan
mekanisme penulisan 1 (satu) nama calon Ketua di atas kertas yang telah disediakan Panitia
Konferensi Cabang dengan ketentuan 1 (satu) Peserta utusan memiliki 1 (satu) hak suara,
kecuali suara tambahan sebagaimana diatur dalam Peraturan Perkumpulan Nahdlatul Ulama
Nomor 11 Tahun 2022 tentang Klasifikasi Struktur dan Pengukuran Kinerja; (untuk Pengurus
Cabang Nahdlatul Ulama Klasifikasi B dan C)
b. penulisan nama bakal calon Ketua sebagaimana dimaksud pada huruf a ayat ini, tanpa
mencantumkan tanda tangan atau tanda lain yang dapat menghilangkan sifat kerahasiaan
dari pemilik suara atau cara lain yang tetap menjamin sifat kerahasiaannya sebagaimana
dimaksud pada Pasal 19;
c. apabila penulisan sebagaimana dimaksud pada huruf b ayat ini mencantumkan tanda tangan
atau tanda lain yang dapat menghilangkan sifat kerahasiaan dari pemilik suara, maka usulan
tersebut dinyatakan tidak sah;
d. bakal calon Ketua sekurang-kurangnya memperoleh …. % (…. Persen) dari total suara hasil
tabulasi sebagai salah satu syarat menjadi Calon Ketua;\
e. calon Ketua sebagaimana dimaksud pada huruf d dalam ayat ini menyampaikan kesediaan
secara lisan di hadapan Sidang Pleno;
f. calon Ketua harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
pernah menjadi Pengurus Harian atau Pengurus Harian Lembaga tingkat cabang,
dan/atau Pengurus Harian tingkat wakil cabang, dan/atau Pengurus Harian Badan
Otonom tingkat cabang serta sudah pernah mengikuti pendidikan kaderisasi Nahdlatul
BAB IX
PENYUSUNAN PENGURUS
BAB X
PENUTUP
Pasal 26
Hal-hal yang belum diatur dalam Tata Tertib ini akan diatur kemudian oleh Pimpinan Sidang
dengan Persetujuan Peserta Utusan.
Ditetapkan di : Bandung
Pada Tanggal : 09 Desember 2023
PIMPINAN SIDANG
Ketua Sekretaris
(…………………………………..) (…………………………………..)
Dengan senantiasa bertawakkal kepada Allah Subhanahu Wata’ala seraya memohon Ridho, Taufiq dan Hidayah-
Nya,
MEMUTUSKAN
PIMPINAN SIDANG,
_________________________ _________________________
Ketua Sekretaris
KOMISI KERANGKA PROGRAM KERJA DAN KEORGANISASIAN
KONFERENSI CABANG XIX NAHDLATUL ULAMA KOTA BANDUNG
MASA KHIDMAT 2023-2028
Mewujudkan cita-cita mulia tersebut, maka PCNU Kota Bandung perlu memiliki program-
program strategis yang memiliki dampak yang luas untuk jamaah khususnya maupun masyarakat
pada umumnya. Secara umum ada program strategis kelembagaan yang menjadi prioritas dan ada
program yang didistribusikan ke berbagai lembaga. Mengingat Nahdlatul Ulama Kota Bandung
adalah bagian dari NU secara Nasional dan NU Wilayah Jawa Barat, maka program kerjanya adalah
merupakan refleksi dari program kerja PBNU dan PWNU Jawa Barat yang mempunyai sifat
kekhususan Kota Bandung.
Ada beberapa kluster program prioritas yang dijabarkan lebih detail baik untuk PCNU
maupun masing-masing lembaga. Isu penataan kelembagaan, pemanfaatan aset NU, kemandirian
dan kesejahteraan umat, nilai-nilai keagamaan, respon isu aktual (peran NU sebagai civil society),
sinergitas dan integritas lembaga, revitalisasi mutu pendidikan, dan dakwah digital menjadi tema
besar pada Konfercab PCNU Kota Bandung ke-19 kali ini.
4. Penataan dan Peningkatan Kualitas Pendidikan Pesantren, Lembaga Pendidikan Formal dan
Memelihara Tradisi Intelektual NU
Sistem Pendidikan ala aswaja seperti yang selama ini banyak diterapkan di pesantren-pesantren
dipadukan dengan penyediaan infrastruktur dan sistem pendidikan modern harus diwujudkan
sebagai jawaban atas kebingungan sistemik yang ada dalam dunia pendidikan nasional. Dalam
hal ini optimalisasi peran Rabithah Ma’had Islamiyah (RMI) dan LP Ma’arif menjadi kunci
utama.
Selian itu pula perlu digalakkan kembali tradisi-trasdisi intelektual NU dengan memperbanyak
bahtsul masail, halaqah, diskusi, talk show, seminar-seminar yang digelar dengan topik-topik
menarik yang berkaitan dengan kemajuan NU Kota Bandung baik membahas isu kontekstual
berkaitan dengan masalah agama, sosial, ekonomi, hukum, politik dan kebijakan publik, maupun
membahas tentang ideologi Aswaja An-Nahdliyyah, progres pemberdayaan ekonomi, pelayanan
sosial keagamaan, penguatan kader, soal kepemimpinan dan sejenis lainnya.
8. Optimalisasi Penggunaan Teknologi Informasi dan Media serta Sentralisasi Data Base dalam
Manajemen Pelayanan
Sebagai organisasi pelayanan, PCNU harus mempersiapkan diri dengan menata sekretariat
dengan sistem kerjanya dan memusatkan data base supaya memudahkan dalam melayani warga
yang membutuhkan pelayanan administrasi, pendidikan, konsultasi hukum, Ziswaf, dan lain
lain.
Media center harus diaktifkan kembali yang diintegerasikan dengan semua lembaga dan banom.
Media center PCNU Kota Bandung harus menjadi bagian dari jejaring NU Online PWNU Jabar
dan PBNU, optimalisasi platform media sosial (facebook, youtobe, instagram, dll.), pembuatan
website khusus untuk mendorong literasi digital bagi pelajar dan santri, serta kontra media
ekstrim sebagai penangkal hoaks dan penyebaran narasi yang mengandung unsur radikalisme
agama.
7. Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Nahdlatul Ulama (LAKPESDAM
NU)
a. Melakukan kajian terhadap isu-isu aktual yang berkembang di Kota Bandung.
b. Menyelenggarakan pendidikan dan advokasi publik.
c. Pemetaan potensi kader untuk dijadikan perteimbangan dalam posisi strategis pada sektor
publik.
d. Membuat Indeks Kota Bandung tematik.
10. Lembaga Amil Zakat, Infaq, dan Shadaqah Nahdlatul Ulama (LAZISNU)
a. Pemusatan donasi untuk keadaan darurat seperti bencana alam.
b. Bedah rumah.
c. Bantuan modal UMKM.
d. Optimalisasi NU Care.
e. Rumah Sakit NU
17. Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBINU)
a. Tanggap darurat kebencanaan.
b. Mitigasi kebencanaan.
c. Penyaluran bantuan.
d. Penggalangan kerelawanan masyarakat.
e. Garda terdepan relawan kebencanaan.
Dengan senantiasa bertawakkal kepada Alloh Subhanahu Wata’ala seraya memohon Ridho, Taufiq dan
Hidayah-Nya
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Pertama : Keputusan Konferensi XIX PCNU Kota Bandung tentang pokok-pokok rekomendasi;
Kedua : Isi beserta uraian perincian sebagaimana dimaksud oleh keputusan ini terdapat
dalam naskah rekomendasi Konfercab XIX PCNU Kota Bandung sebagai masukan
kepada pihak-pihak yang kompeten untuk menyelesaikan masalah yang
dikemukakan dalam rekomendasi ini
Ketiga : Mengamanatkan kepada pengurus dan warga Nahdlatul Ulama Kota Bandung
untuk melaksanakan dan mensosialisasikan maksud dan isi naskah rekomendasi
Konfercab XIX PCNU Kota Bandung;
Keempat : Keputusan ini berlaku mulai pada tanggal ditetapkan sampai dengan adanya
keputusan baru yang ditetapkan oleh permusyawaratan setingkat.
PIMPINAN SIDANG,
_________________________ _________________________
Ketua Sekretaris
A. MUQADIMAH
Nandlatul Ulama merupakan organisasi sosial keagamaan Islam (Jam'iyyah Diniyyah
Islamiyyah ijtimai’iyyah) di Indonesia yang bertujuan untuk menegakkan ajaran Islam Ahlusunnah
wal Jama'ah yang mewujudkan Islam sebagai rahmat bagi semesta alam dengan memperjuangkan
keadilan, kemaslahatan dan kesejahteraan umat.
Keadilan, kemaslahatan dan kesejahteraan umat meliputi berbagai aspek kehidupan.
Diantaranya adalah aspek kesehatan, ekonomi, dan pendidikan. Nahdlatul Ulama di Kota Bandung
saat ini harus diakui belum sepenuhnya berada dalam gerak kontinyu yang sistematis dan
berkelanjutan dalam upaya mewujudkan tujuan tersebut. Hal ini bisa jadi disebabkan belum
solidnya sistem manajemen dan pengelolaan organisasi (jam’iyyah) yang menjadi unsur penting bagi
kemajuan sebuah organisai.
Sebagai bagian dari elemen bangsa Indonesia, Nandiatul Ulama juga meyakini bahwa
kecintaan kepada tanah air merupakan salah patu manifestasi keimanan, karena itu Nahdlatul
Ulama turut bertanggungjawab atas ketentraman dan keamanan kehidupan bebangsa dan bernegara
di Indonesia. Dewasa ini ancaman dan tantangan terhadap keutuhan bangsa muncul secara eksplisit
dan nyata sehingga upaya untuk menjaga keutuhan NKRI dan keselamatan kehidupan berbangsa
dan bernegara di Indonesia menjadi agenda penting yang harus dilakukan dengan kesungguhan dan
penuh kesadaran oleh seluruh warga bangsa yang cinta tanah air, termasuk nahdliyyin di dalamnya.
Kehadiran aliran radikalisme dan garip keras, serta kecenderungan ajaran transnasional yang
semakin menebal juga perlu disikapi secara tegas dan arif.
B. REKOMENDASI
Dari pemaparan permasalahan di atas, KONFERCAB PCNU Kota Bandung merasa perlu
merekomendasikan hal-hal yang terkait dengan aspek keumatan, kebangsaan, pendidikan dan
ekonomi, baik bersifat internal maupun eksternal sebagai berikut:
1. Rekomendasi Internal
a. Menyusun rencana jangka panjang organisasi (blue print) menyongsong abad kedua NU
sesuai konteks muslim kota Bandung.
b. Penguatan peran organisasi tingkat basis, di bidang sosial, budaya, keagamaan, ekonomi,
maupun politik dengan tetap berpedoman pada aqidah Aswaja Annahdliyah.
c. Inventarisasi, sertifikasi, dan labelisasi seluruh aset wakaf atas nama NU serta dibuatkan
database yang bisa diakses secara transparan.
d. Mengoptimalkan aset wakaf atas nama NU agar lebih produktif.
e. Mendorong masjid, musholla, dan pondok pesantren pada lingkungan NU sebagai tempat
pemberdayaan ekonomi umat (pemberdayaan ekonomi berbasis masjid, musholla, dan
pondok pesantren).
f. Meningkatkan kerjasama dengan pihak-pihak potensial/strategis untuk kemandirian dan
kesejahteraan umat.
g. Melakukan pendidikan dan advokasi publik untuk mendapatkan keadilan dan kesetaraan
bagi mustad’afin (kelompok rentan).
h. Mendorong banom dan lembaga berperan aktif dalam merespon krisis dan isu- isu publik.
i. Membuat penilaian pencapaian kinerja kelembagaan berdasarkan alat ukur yang
disepakati.
j. Pengadaan server untuk database berbasis cloud (penyimpanan data digital online).
k. Membuat Kelompok Kerja (Pokja) distribusi kader pada leading sektor.
l. Mengembangkan Kerjasama Operasional (KSO) atau Kerjasama Manajemen (KSM) untuk
pengelolaan unit usaha PCNU.
m. Membangun dan memperkuat literasi digital di lingkungan Nahdlatul Ulama’.
2. Rekomendasi Eksternal
a. Mendorong dan mengawal Pemerintah Kota Bandung untuk menyusun dan mengesahkan
Peraturan Daerah tentang Pesantren dan Pendidikan Keagamaan.
b. Mendorong Pemerintah Kota Bandung untuk mengarusutamakan moderasi beragama di
intansi pemerintahan.
c. Mendorong Pemerintah Kota Bandung menjadikan Bandung Creative Center (MCC)
sebagai pusat ekonomi kreatif yang berpihak pada pengusaha mikro dan super mikro.
d. Mendorong Pemerintah Kota Bandung untuk segera menerbitkan Surat Keputusan tentang
pemberlakuan Kurikulum Muatan Lokal Toleransi dan Budi Pekerti pada lingkungan
pendidikan.
e. Mendesak Walikota Bandung untuk mengamandemen Peraturan Walikota tentang
Pendirian Rumah Ibadah.
f. Mendorong Pemerintah Kota Bandung meningkatkan angka Indeks Kota Toleran.
g. Mendesak Pemerintah Kota Bandung untuk membuat kebijakan pembangunan
berkelanjutan (suistainability development), mengurangi sampah plastik, dan emisi karbon.
h. Mendesak Pemerintah Kota Bandung segera merealisasikan program pembukaan lahan
baru untuk makam bersama.
i. Membentuk forum hexahelix atau multipihak untuk meningkatkan kesejahteraan dan
kemandirian.
j. Mendesak Pemerintah Kota Bandung untuk lebih selektif terhadap izin pendirian rumah
ibadah dan lembaga pendidikan kelompok intoleran.
k. Mendorong Pemerintah Kota Bandung untuk meningkatkan kesejahteraan guru ngaji di
Pesantren dan madrasah juga masjid.
Konferensi Cabang Nahdlatul Ulama XIX Kota Bandung, juga merekomendasikan pada
pemerintahan Kota Bandung untuk mengoptimalkan hal sebagai berikut :
1. Optimalisasi gerakan pemberantasan buta aksara Al-Qur’an dan gerakan wajib madrasah
diniyah bagi anak usia sekolah keseluruh pelosok di Kota Bandung.
2. Optimalisasi pengelolaan sampah melalui pertisipasi masyarakat. Untuk mencapai pengelolaan
persampahan yang optimal, sudah waktunya ada perubahan paradigma pengelolaan sampah
menjadi paradigma baru yaitu pengurangan dan penanganan dari sumber sampah. NU dalam
hal ini akan turut dan mendukung program pemerintah dalam hal pengelolaan sampah di Kota
Bandung.
3. Bidang Ekonomi, memperluas akses permodalan, pembinaan dan informasi kepada kelompok
usaha mikro, usaha kecil dan menengah, pembentukan koperasi pada tingkatan Ranting dan
MWC,
4. Bidang Pendidikan, memfasilitasi program dan gagasan yang berkaitan dengan pengembangan
pendidikan NU di Kota Bandung hingga mencapai kwalitas pendidikan yang setara dan
mempunyai kwalitas baik.
5. Bidang Kesehatan, Memfasilitasi program pengembangan pendirian klinik kesehatan pada tiap
kecamatan (MWC) dan Ranting (Kelurahan) hingga sampai pada pengembangan program
Rumah sakit NU di Kota Bandung.
6. Pengendalian Stunting yang merupakan gangguan pertumbuhan yang dialami oleh balita yang
mengakibatkan keterlambatan pertumbuhan anak yang tidak sesuai dengan standarnya sehingga
mengakibatkan dampak baik jangka pendek maupun jangka panjang. Sesuai dengan arahan
Presiden Republik Indonesia, upaya penurunan stunting tidak hanya dilakukan oleh Kementerian
Kesehatan saja, tetapi diharapkan bisa dilakukan oleh semua pihak, baik itu pemerintah desa
(Ranting NU) , pemerintah kecamatan (MWC NU) hingga PC maupun pemerintah pusat. Dengan
Dengan senantiasa memohon Taufiq serta Hidayah dan Ridho Alloh Subhanahu Wata’ala
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Pertama : Memberhentikan dengan hormat kepengurusan PCNU Kota
Bandung Masa Khidmat 2018-2023;
Kedua : Dengan berakhirnya kepengurusan PCNU Kota Bandung masa
khidmat 2018-2023, maka pimpinan sementara sepenuhnya berada
pada pimpinan sidang Pleno IV Konferensi Cabang XIX PCNU Kota
Bandung sampai dengan terpilihnya pengurus baru.
PIMPINAN SIDANG,
_________________________ _________________________
Ketua Sekretaris
Dengan senantiasa memohon Taufiq Hidayah serta Inayah Alloh Subhanahu Wata’ala
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Pertama : Mengesahkan laporan pertanggungjawaban Pengurus Cabang
Nahdlatul Ulama Kota Bandung masa Khidmat 2018-2023
Kedua : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan;
PIMPINAN SIDANG,
_________________________ _________________________
Ketua Sekretaris