SABTU, 12-03-2022
Bismillahirrahmanirrahim
Musyawarah kerja l Pengurus Ranting adalah forum permusyawaratan tertinggi setelah
Musyawarah Ranting yang secara konstitusional telah diatur dalam AD/ART NU hasil Muktamar
NU ke-33 di Jombang, dan hasil musyawarah Pemilihan Ta’mir Masjid pada tanggal 6 Agustus
2021 sebagai pijakan jalannya Musyawarah kerja maka perlu diatur tata tertib ini :
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
a. Musyawarah kerja l PRNU dan Ta’mir Masjid Albadar adalah forum permusyawaratan NU
dan Ta’mir Masjid Albadar tertinggi setelah Musyawarah Ranting dan Musyawarah
Pemilihan Ta’mir Masjid.
b. Musyawarah Kerja l PRNU Kemantren ini dilaksanakan pada tanggal 12 – 13 Maret 2022 di
Villa Fani Pacet Mojokerto
c. Tata tertib adalah pedoman pelaksanaan Musyawarah kerja l PR NU dan Ta’mir Masjid
Albadar Kemantren
PESERTA MUSYAWARAH
Pasal 3
Peserta Musyawarah Kerja I Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama’ Kemantren terdiri dari :
a. Pengurus lengkap Syuriyah dan Pengurus lengkap Tanfidziyah PRNU Kemantren.
b. Pengurus Lembaga dan anggota serta Ketua dan Sekretaris Badan otonom PRNU
Kemantren.
c. Pengurus harian masjid albadar dan seksi-seksi
d. Seorang utusan dari Pengurus Musholla NU se kemantren Tulangan.
PERSIDANGAN
Pasal 6
Sidang Musker l terdiri dari :
a. Sidang pleno
b. Sidang komisi
NU
-Komisi Syuriyah/Diniyah
-Komisi Organisasi & Program
-Komisi Taushiyah & Rekomendasi
TA’MIR MASJID
-Komisi Organisasi & Program
1. Seluruh persidangan pada Musker l PRNU dan Ta’mir Masjid Albadar Kemantren dipimpin
Pengurus PRNU dan pengurus Masjid Albadar Kemantren yang pelaksanaannya dilakukan
oleh pimpinan sidang.
2. Pimpinan sidang berkwajiban memimpin jalannya persidangan serta menjaga agar peraturan
tata tertib Musker l di taati oleh semua peserta.
3. Pimpinan sidang pleno dan pimpinan sidang komisi berikut kelengkapannya di tunjuk oleh
Pengurus PRNU dan Takmir Masjid Albadar Kemantren,.
TAKMIR MASJID
- Komisi Organisasi & Program
3. Pimpinan sidang komisi dan atau yang diberi tugas, harus melaporkan hasil rumusan sidang
komisinya kepada sidang pleno untuk mendapatkan pengesahan.
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pasal 8
a. Keputusan Musker l sedapat mungkin dilakukan secara musyawarah untuk mufakat
apabila musyawarah tidak tercapai kata sepakat, maka pengambilan keputusan ditetapkan
melalui suara terbanyak.
b. Khusus yang menyangkut masa’il diniyah apabila keputusan atas dasar musyawarah
mufakkat tidak dapat dicapai maka keputusan di serahkan kepada Rois syuriyah PRNU
Kemantren di bantu oleh beberapa Ulama’.
c. Keputusan Musker l dianggap sah jika tidak menyimpang dari AD/ART NU.
JADWAL ACARA DAN PERSIDANGAN
Pasal 9
a. Jadwal acara dan persidangan pada Musker l PRNU dan Ta’mir Masjid Albadar
Kemantren di tetapkan oleh PRNU Kemantren dan merupakan tata tertib.
b. Perubahan jadwal acara Musker l PRNU dan ta’mir masjid Albadar Kemantren hanya
dapat dilakukan oleh PRNU dan takmir masjid albadar Kemantren melalui Panitia
pelaksana Musker l PRNU dan ta’mir Masjid albadar Kemantren
PENUTUP
Pasal 10
a. Segala ketentuan yang belum diatur dalam tata tertib ini akan diatur lebih lanjut oleh
Pimpinan sidang dengan persetujuan peserta Musker I PRNU dan ta’mir Masjid Albadar
Kemantren
b. Peraturan tata tertib berlaku sejak tanggal ditetapkan sampai dengan selesainya kegiatan
Musker 1 PRNU dan ta’mir Masjid albadar Kemantren.
Ditetapkan di :
Pada Tanggal : 09 Syaban 1443 H
13 Maret 2022 M
PIMPINAN SIDANG PLENO I
KETUA SEKRETARIS
………………………………….. …………………………………………..
Prakata Panitia
Bismillahirrohmanirrohim
Assalamu'alaikum Wr Wb
Puji Syukur Alhamdulillahirobbil'alamin berkat Rahmat dan Ridlo ALLAH SWT
Musyawarah Ranting NU Kemantren yang telah di gelar setahun yang lalu tepatnya tanggal 09
Syaban 1442 H / 23 Maret 2021 H di Musholla Taqwalla Kemantren telah sukses di laksanakan,
dan terpilih Rois dan Ketua dan ahirnya telah tersusunlah kepengurusan PRNU Kemantren baru
yakni masa khidmat 2021 - 2026, tentunya sejumlah pokok pokok pikiran yang merupakan
amanat Musran di harapkan bisa menjadi program-program PRNU KemantrenTulangan.
“Kebangkitan kedua akan terjadi ketika NU berusia 100 tahun pada 1444 H atau 2026 (Kalender
Masehi) yang kondisinya berbarengan dengan kebangkitan Indonesia,”
Agar kebangkitan kedua NU dapat berjalan dengan baik, ada sejumlah hal yang perlu
dipersiapkan organisasi Islam terbesar dunia ini. Salah satu persiapan adalah "memperkuat
komitmen dengan mengacu pada komitmen awal pendirian NU."
Pendirian NU diawali oleh pendirian tiga organisasi yang berkomitmen pada pemberdayaan
masyarakat yakni Nahdlotul-Wathon (1916), Taswirul Afkar dan Nahdlotul Tujjar (1918).
Dari komitmen awal itu, NU perlu memperkuat pemberdayaan dan pelayanan kepada
masyarakat (Khidmat pada Jamaah)*, khususnya warga Nahdliyin dalam tiga bidang utama yakni
pendidikan, kesehatan, dan ekonomi. “Kita harus berani melihat diri sendiri, apakah di tiga bidang
itu kita sudah cukup punya produk dan kontribusi ikonik,”
“Jika belum, maka kita perlu bekerja keras melakukan pembenahan agar NU punya produk
dan kontribusi ikonik di tiga bidang tersebut,” apabila pembenahan itu mampu mewadahi
mobilitas masyarakat NU, maka NU akan lebih punya kemampuan untuk memanfaatkan
kesempatan menjadi organisasi besar dunia dengan misi rahmatan lil alamin. “Sehingga NU akan
lebih bisa mewarnai wajah Islam dunia,”
Agar hal tersebut terwujud, setidak ada tiga langkah strategi perlu dilaksanakan untuk
menuju 100 tahun NU.
Kedua, melestarikan dan memperkuat sistem ahlussunah wal jamaah (aswaja) untuk membangun
peradaban bangsa dan umat manusia.
Kedua, perlu dilakukan penguatan tata kelola, termasuk standar operasional-prosedur dan
modernisasi infrastruktur.
Berpijak dari uraian diatas Kami berharap Musker I ini menjadi jembatan untuk menuju kejayaan
NU di Ranting Kemantren
Semoga harapan dan cita-cita baik ini bisa terwujud dengan barokahnya para Muassis NU,
semangat keihlasan para pengurus dan anggota dalam berkhidmat pada jam'iyah dan jamaah.
Siapa Kita?...NU
Pancasila...Jaya
NKRI....Harga Mati
Ndherek NU sampai mati.
Panitia
I. PENDAHULUAN
Ta’mir Masjid Albadar yang pada waktu itu langsung dipimpin oleh pendiri masjid yaitu
mbah Shobari atau lebih popular dipanggil Mbah Kerto Redjo sekaligus sang Muassis Masjid
Albadar yang didirikan sekitar tahun 1964.
Dalam kurun waktu sampai dengan sekarang Alhamdulillah perkembangan dalam bidang
pembangunan maupun dari segi kegiatan mengalami kemajuan yang pesat dan tetap
berhaluan Ahlussunnahwaljamaah sebagai landasan peribadatan keseharian.
Tugas utama ta’mir masjid adalah menyelamatkan aset berupa maaliyah maupun
amaliyah
1. Maaliyah (harta benda) masjid wajib kita jaga berupa aset tanah/bangunan bahkan
Inventaris sekecil apapun harus kita jaga yang karena itu adalah tugas utama dari ta’mir.
2. Amaliyah yang berlandaskan Ahlussunah wal jamaah karena itu merupakan tugas pokok
kita diantaranya penataan imam rowatib,khotib jumat, pengajian, bahkan pelatihan-
pelatihan yang berkenaan dengan kebutuhan peribadatan kita sehari-hari. Yang tentunya
ini adalah secara khusus yang ditangani oleh seksi ibadah dan Pendidikan tentunya akan
dibantu oleh seksi-seksi lainnya.
Perubahan dan perkembangan zaman meniscayakan kemampuan pengurus masjid
untuk melakukan penyesuaian atau perubahan. Ketidak mampuan pengurus masjid dalam
mengantisipasi dan menangani berbagai perubahan dan perkembangan zaman menjadikan
peran dan fungsi masjid tidak optimal
Menghadapi hal tersebut perlu kiranya kehadiran seorang muharrik (penggerak)
untuk melakukan pendampingan dalam rangka melakukan perubahan untuk memakmurkan
masjid dan mampu memperkuat serta meningkatkan peran dan fungsi masjid.
II. LANDASAN
1. Landasan (Q,S Attaubah :18) sesungguhnya yang mau memakmurkan masjid-masjid
Allah hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta tetap
mendirikan sholat, menunaikan zakat, dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada
Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang
yang mendapatkan petunjuk.
2. Landasan Ideal kenegaraan Pancasila
3. Landasan Konstitusional UUD 1945
2. Misi
a. Merevitalisasi peran dan fungsi masjid, masjid tidak hanya tempat ibadah mahdloh,
melainkan juga sebagai tempat ghoirumahdloh
b. Meningkatkan kualitas ubudiyah umat sesuai faham ahlussunah waljamaah NU
melalui pengajian istighotsah dsb
c. Memberdayakan jamaah masjid khususnya warga NU melalui pelatihan-pelatihan
Seksi-Seksi
3. PEMBANGUNAN : H. Nurhadjir
H. Suriyatno
H. Supriyanto
7. KEAMANAN : Akuat
Tanto Supono
Sujiono
Kusnan
Dedik Maeson