MUSYAWARAH DAERAH IV
WAKTU AGENDA
Jum’at, 11 Februari 2022
08.00 – 09.00 Pembukaan Konferensi Pimpinan Daerah Pra-Musyda
09.00 – 10.00 Pleno I
Pembahasan Tata Tertib Konferensi Pimpinan Daerah
10.00 – 11.00 Pleno II
Pembahasan Tata Tertib Musyda VII
11.00 – 11.20 Pleno III
Pemilihan Pimpinan Sidang Musyda VII
11.20 – 12.30 Ishoma
12.30 – 01.00 Pleno IV
Laporan Panitia Pemilihan Daerah tentang Daftar Calon
Sementara Formatur
01.00 – 01.30 Pleno V
Penetapan Daftar Calon Tetap Formatur
01.30 – 02.00 Penetapan Hasil Konferensi Pimpinan Daerah Pra-Musyda
02.00 – 03.00 Ishoma
03.00 – 04.00 Penutupan Konferensi Pimpinan Daerah Pra-Musyda
Sabtu, 12 Februari 2022
08.30 – 12.00 Pembukaan Musyda VII
• Pembacaan Ayat-ayat Suci Al-Qur’an
• Menyanyikan Lagu :
- Indonesia Raya
- Sang Surya
- Mars IPM
• Laporan Ketua Panitia Musyda VII IPM
• Sambutan Ketua Umum PD IPM Kota Kuala Kapuas
• Sambutan Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota
KABUPATEN KAPUAS
• Sambutan Wali Kota Kuala Kapuas
• Penutup
12.00 – 12.30 Ishoma
12.30 – -01.00 Pleno I
• Pembacaan Tata Tertib Musyda VII
01.00 – 01..30 Pleno II
Laporan Pertanggungjawaban PD IPM Kota KABUPATEN
KAPUAS
01.30 – 02.00 Pleno III
Pandangan Umum PR IPM Se Kota Kuala Kapuas
02.00 – 02.30 Pleno IV
Tanggapan PD IPM Kota Kuala Kapuas atas pandangan
umum PR IPM Se – Kota Kuala Kapuas sekaligus
pengesahan Laporan Pertanggungjawaban PD IPM
02.30 – 03.00 Ishoma
03.00 – 04.30 Sidang Komisi
Komisi A - Tata Tertib Pemilihan, Kriteria Ketua Umum,
Formatur, Pimpinan Daerah IPM Kal-Teng Periode 2021-
2023
Komisi B – Isu Strategi Gerakan
Komisi C – Agenda Aksi dan Rekomendasi
04.30 – 05.00 Pleno VI
Penetapan Hasil Sidang Komisi
05.00 – 07.00 Ishoma
07.00 – 08.00 Pleno VII
Pemilihan Formatur
08.00 – 08.30 Pleno VII
Penetapan Hasil Pemilihan Formatur
08.30 – 09.00 Pleno IX
Sidang Formatur
09.00 – .09.30 Pleno X
Pembacaan Keputusan Induk MusydaVII
09.30 – 10.30 Penutupan Musyda VII
Pembacaan Ayat-ayat Suci Al-Qur’an
Menyanyikan lagu
- Indonesia Raya
- Sang Surya
- Mars IPM
Sambutan-sambutan
SAMBUTAN KETUA PANITIA
MUSYAWARAH DAERAH IV
KABUPATEN KAPUAS
Alhamdulillahirobbil’alamin, segala puji hanya bagi Allah Tuhan Semesta Alam dan
hanya kepada-Nya kita berserah, dengan kekuatan dan izin-Nya kita bisa bertemu dalam
forum Musyawarah Daerah Ikatan pelajar Muhammadiyah Kuala Kapuas yang ke – I (1).
MUSYDA VII PM Kuala Kapuas ini merupakan agenda perdana atau pertama kali diadakan
dan diselenggarakan untuk melakukan evaluasi agenda kebijakan dan program yang telah
dilaksanakan sekaligus memilih kepemimpinan baru.
Sebenarnya Musyawarah Daerah IV ini harus sudah dilaksanakan pada bulan Maret
2022 lalu, namun Qadarullah kita semua mendapatkan kabar negeri kita sedang tidak baik.
Yang mana virus covid-19 sudah masuk keIndonesia, termasuk juga kabupaten kita
KABUPATEN KAPUAS. Sehingga, setelah mengadakan rapat dan mempertimbangkan
kembali, maka diputuskanlah Musyda akan dilaksanakan akhir tahun 2022. Dan sampailah
diakhir tahun 2022 tepatnya pada 13 Desember, kami dapat melaksanakan MUSYDA VIIni
dengan tetap memperhatikan prosedur protokol kesehatan. Hingga, apa yang ada saat ini,
baik itu fasilitas maupun akomodasi dan lain sebagainya, itulah usaha maksimal yang dapat
kami lakukan untuk terlaksananya ajang Musyawarah ini. Kami berharap Musyda dapat
dilaksanakan dengan baik dan lancar.
KETUA PANITIA
Suhendra Iswahyudi
PIDATO IFTITAH
2019-2021
Sebagai organisasi pergerakkan yang bergulat dikelas sosial yang bernama Ikatan
Pelajar Muhammadiyah dalam sepanjang sejarahnya sejak tahun 1961 telah membuktikan
eksistensinya sebagai organisasi pelajar. Hal ini dapat kita lihat dalam tema-tema, gagasan-
gagasan, serta ide-ide yang dilahirkan atas pemikiran IPM dalam tataran konsektualisasi
wacana sosial. Gerakan pelajar menjadi spirit dan etos yang menggerakkan serta memotivasi
gerak langkah perjuangan IPM. Tiga gradasi utama yang harus terus digelorakan adalah
pencerdasan, pemberdayaan, dan pembebasan. Senapas dengan etos dan spirit “Islam
Berkemajuan” yang menyejarah dan memanusia, sebagai arus sejarah mengukir prestasi
untuk membangun peradaban utama.
Akhirnya, melalui Musyawarah Daerah IV IPM Kuala Kapuas ini, harapan besar
kepada kader-kader Ikatan untuk selalu berjuang dan konsisten membela hak-hak pelajar
serta melahirkan kader-kader militan yang berjuang untuk Agama, Ikatan, Persyarikatan,
Bangsa, dan Dunia.
Ketua
Umum
PD IPM KABUPATEN KAPUAS
Aji Permana
NBA. 18.00.71322
DAFTAR ISI
SEPUTAR PERSIDANGAN
BAB VII KETUKAN PALU
Pasal 8
1. Satu Ketukan :
a. Menyerahkan dan menerima pimpinan sidang.
b. Menetapkan atau mengesahkan keputusan sidang poin per poin (penentuan poin per
poin dikembalikan ke forum apakah per bab/per pasal/per ayat).
c. Mencabut kembali atau membatalkan ketukan terdahulu yang dianggap keliru
(peninjauan kembali).
d. Menertibkan anggota sidang.
e. Menskorsing dan mencabut kembali skorsing sidang yang waktunya tidak terlalu lama
yaitu dalam waktu 1X15 menit atau 2X15 menit.
2. Dua Ketukan :
a. Mengesahkan setiap bahasan dalam persidangan (misalnya satu tata tertib, dan lain
sebagainya).
b. Menskorsing dan mencabut skorsing dalam waktu yang cukup lama yaitu minimal
dalam kurun waktu 2X30 menit, semisal untuk keperluan istirahat, lobying, sholat,
makan, dan lain sebagainya.
3. Tiga Ketukan :
a. Membuka dan menutup setiap persidangan.
b. Mengesahkan Keputusan Induk.
4. Pemakaian palu
a. Gagang palu dapat digunakan untuk menertibkan anggota sidang.
b. Kepala palu digunakan untuk mengesahkan keputusan persidangan.
Dalam sebuah persidangan pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan cara berikut ini:
1. Musyawarah mufakat dari seluruh anggota sidang.
2. Voting.
a. Voting dilakukan apabila musyawarah mufakat benar-benar tidak dapat dilakukan.
b. Hasil keputusan melalui voting ditetapkan berdasarkan suara/pilihan terbanyak dari
seluruh anggota sidang.
c. Apabila setelah dilakukan 3 kali voting dan hasil suara sama/imbang, maka
pengambilan keputusan selanjutnya dikembalikan ke pimpinan sidang.
BAB XI PENGESAHAN
Pasal 12
Persidangan dapat berlangsung tanpa memandang jumlah yang hadir asalkan yang
bersangkutan telah diundang secara sah.
Pedoman persidangan ini berlaku sejak disahkan dan hal-hal lain yang belum diatur dalam
pedoman ini akan diatur kemudian dengan tidak bertentangan dengan peraturan di atasnya.
RANCANGAN TATA TERTIB
RANCANGAN TATA TERTIB
Pasal 1
Nama, Tempat dan Waktu
Kegiatan ini bernama Musyawarah Daerah IV Ikatan Pelajar Muhammadiyah Kabupaten
Kuala Kapuas disingkat dengan MUSYDA VII IPM KABUPATEN KAPUAS,
diselenggarakan di Aula SMA Muhammadiyah Kuala Kapuas KABUPATEN KAPUAS,
pada tanggal pada tanggal 27 Jumadil Akhir 1442 H / 29 Januari 2022 H
Pasal 2
Tema
Pasal 3
Landasan
1. Al-Quran dan Al-Hadits
2. Anggaran Dasar IPM pasal 32
3. Anggaran Rumah Tangga IPM pasal 35
Pasal 4
Anggota
1. Peserta Penuh :
a. Ketua Umum Pimpinan Daerah dan anggota yang ditunjuk oleh Pimpinan Daerah.
b. Ketua Umum Pimpinan Cabang/Ranting atau yang mewakili dan 4 orang utusan
Pimpinan Cabang/Ranting.
2. Peserta Peninjau :
Peninjau adalah mereka yang diundang oleh PD IPM Kota Kuala Kapuas selain yang
termaktub pada point 1 di atas, Peserta Peninjau adalah:
a. Pimpinan Daerah yang tidak menjadi peserta musyawarah Daerah.
b. Mereka yang diundang oleh Pimpinan Daerah.
Pasal 5
Quorum
Permusyawaratan dapat berlangsung tanpa memandang jumlah peserta yang hadir asalkan
yang bersangkutan telah diundang secara sah.
Pasal 6
Hak Suara Dan Hak Bicara
1. Hak bicara ada pada semua anggota MUSYDA VII IPM KABUPATEN KAPUAS.
2. Hak suara hanya ada pada peserta MUSYDA VII IPM KABUPATEN KAPUAS.
Pasal 7
Persidangan
1. Setiap persidangan dalam MUSYDA IV IPM Kabupaten Kapuas dipimpin oleh Ketua
didampingi Sekretaris dan 1 orang anggota sidang yang ditentukan oleh PD IPM
KOTAKuala Kapuas periode 2018 – 2022 dengan memperhatikan usul dan saran dari
anggota MUSYDA VII IPM KABUPATEN KAPUAS.
2. Seluruh persidangan dalam MUSYDA IV IPM Kabupaten Kapuas ini dibagi menjadi
tiga :
a. Sidang Pleno, diikuti oleh seluruh anggota MUSYDA VII IPM KABUPATEN
KAPUAS.
b. Sidang Komisi, diikuti oleh anggota permusyawaratan yang telah mendaftarkan diri
sesuai dengan komisi yang telah ditentukan sebagai berikut :
Komisi A : Program Kerja PD IPM Kuala Kapuas 2018-2022.
c. Sidang Formatur, dihadiri dan diikuti oleh 9 (sembilan) orang yang berhak menjadi
tim Formatur setelah melalui proses pemilihan.
Pasal 8
Keputusan
1. Keputusan MUSYDA VII IPM Kapuas diusahakan dengan musyawarah untuk mufakat.
2. Apabila terpaksa dilakukan pemungutan suara, maka keputusan diambil dengan suara
terbanyak mutlak, yaitu separuh tambah satu dari jumlah suara yang ada.
Pasal 9
Penanggung jawab
Penanggung jawab MUSYDA IV IPM Kabupaten Kapuas adalah Pimpinan Daerah Ikatan
Pelajar Muhammadiyah Kabupaten KABUPATEN KAPUAS.
Pasal 10
Aturan Tambahan
Hal-hal yang belum diatur dalam tata tertib ini akan ditetapkan oleh PD IPM KOTAKuala
Kapuas dengan mempertimbangkan usulan dan saran dari anggota MUSYDA VII IPM
KABUPATEN KAPUAS.
PERIODE MUYSDA I
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Pengertian
Tata tertib Pemilihan Ketua Umum dan Formatur adalah seperangkat ketentuan, sistem
dan tata cara pemilihan Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Kuala Kapuas
Periode MUSYDA VII.
Pasal 2
Penyelenggara
Ayat 1
Penyelenggaraan pemilihan Ketua Umum dan Formatur dilakukan oleh Panitia Pemilihan
Daerah (Panlihda) periode MUSYDA VII.
Ayat 2
Panitia Pemilihan Daerah ( Panlihda ) adalah Panitia Pemilihan Ketua Umum dan Formatur
Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Kuala Kapuas Periode MUSYDA VII
berjumlah 4 orang, terdiri dari 1 orang ketua, 1 orang sekretaris, dan 2 orang anggota. Mereka
terdiri dari 2 orang Pimpinan Daerah IPM Kuala Kapuas di tambah dengan 2 orang dari
Pimpinan Daerah IPM yang ditetapkan oleh Konferensi Pimpinan Daerah ( Konpida ).
Ayat 3
Syarat Panlihda :
1. Telah dicalonkan oleh Pimpinan Daerah/Pimpinan Cabang dan atau Pimpinan Ranting
yang bersangkutan dan mendapat persetujuan.
2. Tercatat aktif sebagai Pimpinan Daerah/Pimpinan Cabang dan atau Pimpinan Ranting
3. Tidak mencalonkan diri/dicalonkan sebagai Ketua Umum dan Formatur dalam MUSYDA
VII.
Ayat 4
Ayat 5
1. Mendapat fasilitas dan anggaran dari Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar Muhammadiyah
KABUPATEN KAPUAS.
2. Melakukan verifikasi dan menetapkan uji kelayakan dan keputusan kepada semua calon
Ketua Umum dan calon Formatur.
3. Melakukan prosesi pemilihan Ketua Umum dan calon Formatur PD IPM Periode
MUSYDA VIII sesuai dengan tata tertib Pemilihan yang telah di tetapkan dan di sahkan
pada saat Konpida IPM di KABUPATEN KAPUAS.
4. Memberikan sanksi bagi para kandidat dan pemilih bila di ketahui menyalahi ketentuan
yang sudah diatur.
5. Seluruh susunan Panlihda tidak bisa masuk ke daftar calon Ketua Umum dan calon
Formatur.
6. Masa kerja Panlihda adalah sejak di SK-kan oleh Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar
Muhammadiyah Kuala Kapuas sampai terbentuknya seluruh perangkat PD IPM Kuala
Kapuas periode MUSYDA VIII.
7. Melaksanakan seluruh prosesi Pemilihan Ketua Umum dan Formatur dengan jujur
profesional.
8. Tidak memihak kepada salah satu calon.
9. Memberikan fasilitas yang sama kepada seluruh calon ketua umum dan formatur.
BAB II
Pasal 3
Ayat 1
Calon sementara adalah calon Ketua Umum PD IPM Kuala Kapuas periode MUSYDA VIII
yang dicalonkan oleh PD/PR IPM dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Calon Ketua Umum memiliki surat keterangan dari PD IPM bahwa calon Ketua Umum
tersebut pernah aktif di PD IPM minimal selama 1 Periode.
2. PD IPM mencalonkan maksimal 2 Calon Ketua Umum yang berbeda.
Ayat 2
Calon tetap adalah calon sementara yang menyatakan kesediaannya dan telah memenuhi
syarat/kriteria calon Ketua Umum PD IPM Kuala Kapuas periode MUSYDA VIII.
Ayat 3
Pasal 4
Ayat 1
Kriteria calon Ketua Umum PD IPM Kuala Kapuas Periode MUSYDA VIII adalah sebagai
berikut :
BAB III
PENCALONAN ANGGOTA FORMATUR
Pasal 5
Calon Formatur
Ayat 1
Calon sementara adalah calon Anggota Formatur PD IPM Kota Kuala Kapuas periode
MUSYDA VIII yang dicalonkan oleh PW IPM dan PD IPM dengan ketentuan sebagai
berikut :
Calon tetap adalah calon sementara yang menyatakan kesediaannya dan telah memenuhi
syarat/kriteria calon Formatur PD IPM Kuala Kapuas periode MUSYDA VIII.
Ayat 3
Pasal 11
Proses Pemilihan
Prosesi pemilihan berlangsung dalam agenda MUSYDA VII yang diikuti oleh seluruh peserta
yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Pasal 12
Ayat 1
Sistem Pemilihan Ketua Umum PD IPM Kuala Kapuas Periode MUSYDA VIII akan
dilakukan 2 (dua) tahap pemilihan apabila jumlah calon tetap berjumlah minimal 3 orang.
Apabila calon tetap dibawah itu maka prosesi hanya berlangsung selama 1 (satu) kali.
Ayat 2
Apabila terdapat hanya ada satu calon yang lolos sebagai Ketua Umum PD IPM Kuala
Kapuas maka secara otomatis calon tersebut akan ditetapkan sebagai Ketua Umum PD IPM
Kuala Kapuas periode MUSYDA VIII.
Ayat 3
Apabila tidak ada calon yang memenuhi syarat sebagai Ketua Umum, maka panlihda akan
meminta pertimbangan kepada PD IPM KABUPATEN KAPUAS.
Ayat 4
Pasal 13
Ayat 1
Ayat 2
System pemilihan anggota formatur PD IPM Kuala Kapuas periode MUSYDA VIII akan
dilakukan dalam 2 (dua) tahap pemilihan apabila jumlah calon tetap formatur PD IPM Kota
Kuala Kapuas minimal 13 orang calon tetap formatur, namun apabila jumlah calon tetap
formatur dibawah itu maka prosesi dilakukan hanya 1 (satu) kali.
Ayat 3
Apabila hanya terdapat 9 (sembilan) orang yang memenuhi syarat anggota formatur maka
secara otomatis akan menjadi anggota formatur PD IPM Kuala Kapuas Periode MUSYDA
VIII
Ayat 4
Apabila tidak ada calon yang memenuhi syarat sebagai formatur, maka panlihda akan
meminta pertimbangan kepada PD IPM KABUPATEN KAPUAS.
Ayat 5
Apabila terdapat formatur yang terpilih lalu mengundurkan diri sebelum penetapan rapat
pleno formatur, maka suara terbanyak urutan dibawahnya (urutan ke-9 dan seterusnya) secara
otomatis akan ditetapkan menjadi anggota formatur.
Pasal 14
Ayat 1
Ketua Umum yaitu Ketua Tim Formatur dan Sekretaris Formatur yaitu suara terbanyak
formatur bersama Tim Formatur terpilih melakukan pemilihan dan penyusunan Pengurus PD
IPM Kuala Kapuas periode MUSYDA VIII
Ayat 2
Penyusunan pengurus PD IPM Kuala Kapuas periode MUSYDA VIII dilakukan dengan
aturan sebagai berikut :
BAB VII
Pasal 15
Sanksi Panlihwil
Ayat 1
Jika terdapat salah seorang atau seluruh anggota Panlihda yang terbukti melakukan
kecurangan sehingga menghambat proses pemilihan serta merugikan salah satu calon Ketua
Umum dan Formatur maka haknya sebagai Panlihda dicabut oleh PD IPM KABUPATEN
KAPUAS.
Ayat 2
Keanggotaan Panlihda yang telah dicabut oleh PD IPM KABUPATEN KAPUAS, maka hak
wewenang yang melekat pada dirinya dinyatakan gugur.
Ayat 3
Pasal 16
Sanksi Calon
Ayat 1
Jika terdapat salah seorang atau seluruh calon Ketua Umum dan Formatur yang terbukti
melakukan kecurangan sehingga menghambat proses pemilihan serta merugikan salah satu
calon Ketua Umum dan Formatur maka haknya sebagai calon Ketua Umum dan Formatur
dicabut oleh Panlihda.
Ayat 2
Calon Ketua Umum atau Formatur yang telah dicabut haknya oleh panlihda maka PD IPM
maupun PC atau PR IPM yang mencalonkannya tidak dapat mengganti dengan nama baru.
Pasal 17
Sanksi Pemilihan
Ayat 1
Jika terdapat salah seorang atau seluruh calon pemilih yang terbukti melakukan kecurangan
sehingga menghambat proses pemilihan serta merugikan salah satu calon Ketua Umum dan
Formatur maka haknya sebagai pemilih dicabut oleh Panlihda.
Ayat 2
Calon pemilih yang telah dicabut haknya oleh Panlihda maka PD dan PR IPM yang memberi
mandat sebagai peserta tidak dapat mengganti dengan nama baru.
Pasal 18
Sanksi Saksi
Ayat 1
Jika terdapat salah seorang atau seluruh saksi pemilihan yang terbukti melakukan kecurangan
sehingga menghambat proses pemilihan serta merugikan salah satu calon Ketua Umum dan
Formatur maka haknya sebagai saksi dicabut oleh Panlihda.
Ayat 2
Saksi yang telah dicabut haknya oleh Panlihda, maka hak dan kewajiban yang melekat pada
dirinya dinyatakan gugur.
Ayat 3
Mengingat keanggotaan saksi bersifat institusi (keterwakilan PD dan PR) maka Panlihda
akan meminta kepada institusi yang bersangkutan untuk mengganti saksi dengan usulan nama
yang baru sesuai dengan syarat saksi.
BAB VIII
ATURAN TAMBAHAN
Pasal 19
Aturan Tambahan
hal-hal teknis yang belum diatur dalam tata tertib proses pemilihan ini menjadi hak dan
wewenang bagi Panlihda untuk mengaturnya.
PROGRAM KERJA
2. Bidang Pengkaderan
6. Bidang Advokasi
7. Bidang Ipmawati
1. Gerakan Literasi
a. Pendahuluan
Sebagai sebuah organisasi yang mengusung gerakan keilmuan, maka IPM tidak
bisa lepas dari gerakan literasi. Oleh karena itu, penting kiranya IPM mengusung
gerakan yang fokus pada aktifitas literasi sebagai upaya pencerdasan terhadap
pelajar dalam rangka mewujudkan cita-cita dari gerakan ilmu itu sendiri.
b. Konsep Dasar
Membumikan budaya literasi dengan membuka seluas-luasnya forum, ruang
maupun waktu untuk berliterasi bagi pelajar umumnya dan bagi kader IPM
khususnya.
c. Tujuan
Mewujudkan kader-kader IPM yang memiliki pengetahuan yang luas dan mampu
berpemikir kritis, filosofis, dan radikal guna menciptakan insan yang tidak
ekslusif maupun kaku.
Mewujudkan gerakan ini menjadi aktivitas rutin dalam bentuk kajian, diskusi atau
sharing yang diselenggarakan oleh pengurus IPM atau komunita pelajar
Muhammadiyah/non-Muhammadiyah sebagai upaya pencerdasan dan pencerahan
menujur pelajar yang berkemajuan. Kegiatan ini dimaksudkan untuk memperluas
khazanah keilmuan kader sekaligus melatih berpikir kritis, filosofis dan radikal.
2. Sekolah Kader Progresif
a. Pendahuluan
Sekolah Kader Progresif merupakan suatu proses pendidikan yang disusun secara
terpadu meliputi pencerdasan, pemberdayaan, dan pembebasan terhadap kader
IPM. Kegiatan ini berlangsung dalam jangka waktu tertentu setelah pengakderan
formal Taruna Melati I dan II. Untuk alumni Taruna Melati III dan Taruna Melati
Utama tidak ada karena diharapkan langsung mampu berkiprah dalam kancah
yang lebih luas.
Alasan lain adalah, karena letak geografis yang cukup luas sehingga bisa
mengakibatkan ketidak efektifan kegiatan. Selain itu, jika alumni TM I dan II
masih “dipikirkan”, maka alumni TM III dan TM Utama harus sudah
“memikirkan”. Karena itulah, alumni TM III dan TM Utama tidak ada sekolah
kader.
b. Konsep Dasar
Menyediakan model pembelajaran alternatif yang berkelanjutan sebagai upaya
pencerdasan, pemberdayaan, dan pembebasan dikalangan pelajar pada umumnya
dan pelajar Muhammadiyah atau kader IPM pada khususnya.
c. Tujuan
Terbentuknya kader pelopor, ideologis, serta progresif yang memiliki komitmen
dan loyalitas tinggi terhadap ikatan, berwawasan luas, berlandasakan aqidah Al-
Qur’an dan As-Sunnah, serta mampu menjadi penggerak inti organisasi dan
pelangsung tongkat estafet kepemimpinan IPM demi terwujudnya masyarakat
Islam yang sebenar-benarnya.
3. Gerakan Komunitas Kreatif
a. Pendahuluan
Di era globalisasi dan revolusi industry 4.0 manusia dibuat lebih kreatif lagi, bila
tak mau berbeda dan berkolaborasi maka mereka akan diitinggalkan oleh zaman
untuk menjawab hal itu Gerakan Komunitas Kreatif menjadi salah satu solusi
yang ditawarkan oleh IPM Kal-Teng guna untuk menciptakan insan yang kreatif
dan berdaya saing tinggi.
Gerakan Komunitas Kreatif adalah sebuah kreatifitas dan motivasi berkarya dalam
frame kritis-transformatif yang berkemajuan sekaligus proses pendampingan dan
pemberdayaan potensi yang dimiliki oleh seorang kader. Sehingga proses
pendampingan yang ada dapat berjalan secara dinamis, aspiratif, dan
menyenangkan. Gerakan ini lahir untuk mewarnai proses pendampingan tidak
bersifat monoton. Selain itu, komunitas ini dapat dijadikan sebagai wadah
penguatan internalisasi nilai-nilai Islam berkemajuan dalam diri kader. Komunitas
itu sendiri merupakan kumpulan dari beberapa orang yang memiliki
kecenderungan bakat dan minat yang sama (homogen) sebagai wadah untuk
mengembangkan potensinya.
b. Konsep Dasar
Menyediakan wadah berupa Komunitas Kreatif untuk mewadahi minat dan bakat
pelajar dan mengarahkan komunitas tersebut kepada arah dan hal yang positif.
c. Tujuan
Mewujudkan kader-kader yang kreatif dan memiliki motivasi berkarya yang
tinggi serta mampu menjadi lakon dalam perjuangan mewujudkan cita-cita
gerakan.