Anda di halaman 1dari 107

PSAK 72

Pendapatan
Kontrak dari
Pelanggan
Agenda

01
Pendapatan
dalam PSAK

02
PSAK 72 –Pendapatan
Kontrak dari Pelanggan

03 Aspek Perpajakan

2
PENDAPATAN
DALAM PSAK

3
Pengaturan Pendapatan
Kerangka Konseptual
• Definisi Pendapatan
• Konsep pengakuan pendapatan

PSAK 1
• Pendapatan sebagai satu minimum line item
• Pos pendapatan luar biasa tidak diperkenankan
• Pos pendapatan disajikan dalam LR kecuali PSAK mensyaratkan lain

Pengaturan Standar
• PSAK 23 Pendapatan tahun 1994 (35 #penjelasan dan 9#pernyataan)
• PSAK 23 Pendapatan tahun Penyesuaian 2014 (35 paragrap)
• PSAK 34 Kontrak Konstruksi
• PSAK 44: Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estat.
• ISAK 10: Program Loyalitas Pelanggan
• ISAK 21: Perjanjian Konstruksi Real Estat
• ISAK 27: Pengalihan Aset dari Pelanggan Selain itu, terdapat
• PSAK 72 tahun 2017 Pendapatan dari Kontrak Pelanggan eff 2020
4
Penghasilan - Kerangka Konseptual

Definisi Penghasilan

• Definisi penghasilan (income) meliputi pendapatan (revenues) dan keuntungan (gains).


• Pendapatan timbul dalam pelaksanaan aktivitas entitas yang biasa dan dikenal dengan
sebutan penjualan, penghasilan jasa (fees), bunga, dividen, royalti, dan sewa.
• Keuntungan merepresentasikan pos lainnya yang memenuhi definisi penghasilan dan
mungkin timbul atau mungkin tidak timbul dalam pelaksanaan aktivitas entitas yang
biasa.
• Keuntungan merepresentasikan kenaikan manfaat ekonomi dan dengan demikian
sifatnya tidak berbeda dari pendapatan sehingga tidak dianggap sebagai unsur yang
terpisah dari pendapatan,

5
Pengakuan Penghasilan & Beban
Kerangka Konseptual

Pengakuan Penghasilan

• Penghasilan diakui dalam laporan laba rugi ketika kenaikan manfaat ekonomi
masa depan yang berkaitan dengan kenaikan aset atau penurunan liabilitas
telah terjadi dan dapat diukur dengan andal.

Pengakuan Beban

• Beban diakui dalam laporan laba rugi ketika penurunan manfaat ekonomi
masa depan yang berkaitan dengan penurunan aset atau kenaikan liabilitas
telah terjadi dan dapat diukur dengan andal.
• Beban diakui dalam laporan laba rugi atas dasar hubungan langsung antara
biaya yang timbul dan perolehan pos penghasilan tertentu (matching).
6
PSAK 23 Pendapatan tahun 1994

Pendahuluan
• Tujuan; Ruang lingkup dan Definisi (Pendapatan dan nilai wajar)

Penjelasan
• Pengukuran pendapatan, pengidentifikasian transaksi, penjualan barang,
penjualan jasa, bunga royalty dan dividen; pengungkapan

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Pendapatan

• Pengukuran Pendapatan
• Penjualan Barang
• Penjualan Jasa
• Bunga, Royalti dan Dividen
• Tanggal Efektif

7
PSAK 23 Pendapatan tahun 2010
Standar
• Pendahuluan: Tujuan; Ruang lingkup dan Definisi
• Pengukuran pendapatan
• Pengidentifikasian Transaksi
• Penjualan Barang
• Penjualan Jasa
• Bunga Royalti dan Dividen
• Pengungkapan
• Tanggal Efektif

Penarikan

Lampiran – melengkapi namun bukan Standar: Penjualan


barang; penjualan jasa; bunga royalty dan dividen

8
Aktivitas Pengembangan
Real Estat - PSAK 44
• Diterapkan untuk perusahaan pengembangan real estat, walaupun aktivitas
pengembangan real estat tersebut bukan aktivitas utama perusahaan.
• Pendapatan penjualan bangunan rumah, ruko, bangunan sejenis lainnya beserta kapling
tanahnya diakui dengan metode akrual penuh (full accrual method) apabila seluruh
kriteria berikut:
• proses penjualan telah selesai;
• harga jual akan tertagih;
• tagihan penjual tidak akan bersifat subordinasi di masa yang akan datang terhadap
pinjaman lain yang akan diperoleh pembeli; dan
• penjual telah mengendalikan risiko dan manfaat kepemilikan tersebut.
• Apabila suatu transaksi real estat tidak memenuhi kriteria metode akrual penuh,
pengakuan penjualan ditangguhkan dan transaksi tersebut diakui dengan metode
deposit (deposit method) sampai seluruh kriteria penggunaan metode akrual penuh
terpenuhi.
9
Kontrak Konstruksi - PSAK 34
• Mengatur perlakuan akuntansi yang berhubungan dengan kontrak konstruksi.
• Pendapatan kontrak diukur pada nilai wajar dari imbalan yang diterima atau akan
diterima. Pengukuran dipengaruhi oleh ketidakpastian di masa mendatang.
• Jika hasil kontrak konstruksi dapat diestimasi secara andal, maka pendapatan
kontrak dan biaya kontrak yang berhubungan dengan kontrak konstruksi diakui
sebagai pendapatan dan beban dengan memperhatikan tahap penyelesaian
aktivitas kontrak pada tanggal akhir periode pelaporan.
• Metode menentukan tahap penyelesaian:
• proporsi biaya kontrak,
• survei atas pekerjaan dan
• penyelesaian suatu bagian secara fisik.
• Taksiran rugi pada kontrak konstruksi tersebut segera diakui sebagai beban

10
ISAK 10 Program Loyalitas Pelanggan
• Entitas mencatat poin sebagai komponen yang diidentifikasi secara terpisah dari
penjualan pada saat diberikan (penjualan awal).
• Nilai wajar imbalan yang diterima dari penjualan awal dialokasikan antara:
• Poin penghargaan dan
• Komponen penjualan
Mengacu pada nilai wajar, jika jumlah poin dijual secara terpisah
• Jika entitas sendiri memberikan penghargaan, maka entitas mengakui
pendapatan pada saat poin penghargaan ditukar dan entitas telah memenuhi
kewajiban.
• Jika pihak ketiga memberikan penghargaan, entitas menilai apakah entitas
mengakumulasi imbalan yang dialokasikan pada poin penghargaan untuk
kepentingan sendiri atau untuk kepentingan pihak ketiga.
• Jika biaya yang tidak dapat dihindari dalam memberikan penghargaan melebihi
imbalan yang diterima dan dapat ditagihkan (yang dialokasikan sebagai
pendapatan) maka entitas memiliki kontrak memberatkan.
▪ Liabilitas diakui atas kelebihan tersebut sesuai dengan PSAK 57. Pengakuan
liabilitas dapat terjadi jika biaya untuk memberikan poin penghargaan
meningkat.
11
ISAK 21: Perjanjian Konstruksi Real Estat
Perjanjian penyerahan barang atau jasa sebagai tambahan konstruksi real estat:
➢ Dipisahkan menjadi komponen-komponen yang dapat diidentifikasi termasuk komponen
untuk konstruksi real estat;
➢ Nilai wajar imbalan atau piutang dialokasikan pada setiap komponen.

Penentuan apakah termasuk dalam PSAK 34 bergantung pada ketentuan yang ada dalam
perjanjian dan seluruh fakta dan kondisi yang ada → perjanjian memenuhi definisi kontrak
konstruksi pada PSAK 34.

pembeli dapat menentukan elemen struktural utama desain real estat sebelum konstruksi
dimulai dan/atau perubahan elemen struktural utama saat konstruksi sedang berjalan?

Ya Tidak
Perjanjian menjual barang →
PSAK 34 PSAK 23
12
ISAK 27 Pengalihan Aset dari
Pelanggan
• Entitas mengidentifikasi jasa yang dapat diidentifikasi secara terpisah dalam perjanjian.
• Fitur yang mengindikasikan bahwa jasa dapat diidentifikasi secara terpisah termasuk:
a) jasa koneksi diserahkan kepada pelanggan dan mewakili suatu nilai yang berdiri
sendiri (stand-alone value) untuk pelanggan tersebut;
b) nilai wajar jasa koneksi dapat diukur secara andal.
• Pengakuan pendapatan
• Jika hanya satu jasa yang diidentifikasi, maka entitas mengakui pendapatan ketika jasa
telah dilaksanakan sesuai dengan PSAK 23: Pendapatan paragraf 19.
• Jika terdapat lebih dari satu jasa yang dapat diidentifikasi secara terpisah, maka PSAK
23: Pendapatan paragraf 12 mensyaratkan bahwa nilai wajar dari jumlah imbalan yang
diterima atau terutang dari perjanjian, dialokasikan pada setiap jasa, dan kriteria
pengakuan PSAK 23 diterapkan atas setiap jasa tersebut.
• Jika suatu jasa berkelanjutan sebagai bagian dari perjanjian, periode dimana
pendapatan diakui atas jasa tersebut pada umumnya ditentukan berdasarkan
persyaratan dalam perjanjian dengan pelanggan. Jika perjanjian tidak menetapkan,
maka pendapatan diakui selama periode yang tidak lebih dari umur manfaat aset
alihan.
13
ISAK 27 Pengalihan Aset dari
Pelanggan
• Pengakuan Aset
• Ketika entitas menerima pengalihan kas dari pelanggan, entitas menilai apakah
perjanjian tersebut termasuk dalam ruang lingkup Interpretasi ini sesuai dengan
paragraf 06.
• Jika ya, entitas menilai apakah konstruksi atau perolehan aset tetap tersebut
memenuhi definisi aset sesuai dengan paragraf 09 dan 10.
• Jika definisi aset terpenuhi, entitas mengakui aset tetap pada biaya perolehan sesuai
dengan PSAK 16: Aset Tetap dan mengakui pendapatan sesuai dengan paragraf 13–20
sebesar kas yang diterima dari pelanggan.

14
PSAK 72
PENDAPATAN DARI
KONTRAK
PELANGGAN

15
Analisis Gap
• PSAK 72 merupakan payung dari pengakuan
pendapatan.
• Dampak perubahan bagi perusahaan dapat
berupa:
• Tidak memberikan dampak signifikan hanya
perlu perubahan pengungkapan kebijakan
akuntansi
• Berdampak pada pengakuan pendapatan,
sehingga berpengaruh pada laba rugi periode
lalu, sekarang dan masa depan
• Perubahan bisnis proses – Perlu dilakukan
perubahan dalam persyaratan kontrak untuk
memenuhi definisi kontrak dan ketentuan
penyelesaian kewajiban sesuai dengan PSAK 72.

16
PSAK yang Digantikan PSAK 72
PSAK 23: Pendapatan

PSAK 34: Kontrak Konstruksi,

ISAK 10: Program Loyalitas Pelanggan,

ISAK 21: Perjanjian Konstruksi Real Estat,

ISAK 27: Pengalihan Aset dari Pelanggan, dan

PSAK 44: Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estate.

17
PSAK 72
Standar

Lampiran A - Daftar Istilah

Lampiran B – Pedoman Penerapan

Lampiran C – Tanggal Efektif dan Ketentuan Transasi

Contoh Ilustratif

Lampiran D – Penyesuaian terhadap Pernyataan Lain

18
PSAK 72

PSAK 72 merupakan adopsi IFRS


Standar ini bersifat principles
15 Revenue from contracts with
based
customers: effective 2018.

Standar komprehensif karena


mengatur semua jenis
pendapatan yang terkait dengan Joint project dengan IASB dan
kontrak pelanggan sehingga FASB (US GAAP)
menghilangkan pengaturan
dalam standar yang lain

19
Analisis Gap
• PSAK 72 merupakan payung dari pengakuan pendapatan.
• Dampak perubahan bagi perusahaan dapat berupa:
• Tidak memberikan dampak signifikan. Perubahan terjadi atas narasi pengungkapan
kebijakan akuntansi.
• Berdampak pada saat pengakuan dan nilai pendapatan, sehingga berpengaruh pada
laporan keuangan periode sebelumnya (dampak retroaktif), periode perubahan dan
periode masa depan.
• Berdampak pada perubahan bisnis proses – Perusahaan akan melakukan
perubahan persyaratan kontrak agar memenuhi definisi kontrak dan ketentuan
penyelesaian kewajiban sesuai dengan PSAK 72.

20
PSAK 72
Pendahuluan
• tujuan dan ruang lingkup
Pengakuan
• Identifikasi kontrak, kombinasi kontrak, modifikasi kontrak,
• Identifikasi kewajiban pelaksanaan dan penyelesaiannya.
Pengukuran
• Menentukan, mengalokasikan dan perubahan atas harga transaksi
Biaya Kontrak
• Biaya inkremental, pemenuhan kontrak, amortisasi dan penurunan
nilai
Penyajian
Pengungkapan
21
Tahapan Pengakuan Pendapatan
1 Mengidentifikasikan Kontrak dengan Pelanggan
Pengakuan
2 Mengidentifikasikan Kewajiban Pelaksanaan

3 Menentukan Harga Transaksi


Pengukuran
Mengalokasikan harga transaksi terhadap kewajiban
4
pelaksanaan

Mengakui pendapatan ketika (selama) entitas


5 Pengakuan
menyelesaikan Kewajiban Pelaksanaan

22
Tujuan
Menetapkan prinsip tentang sifat, jumlah, waktu, dan ketidakpastian
pendapatan dan arus kas yang timbul dari kontrak dengan pelanggan.

Pencapaian tujuan

Mengakui
pendapatan untuk Mempertimbangkan
menggambarkan syarat kontrak serta Menerapkan untuk
pengalihan barang seluruh fakta dan kontrak individual
atau jasa yang keadaan yang dan portfolio kontrak
dijanjikan kepada relevan
pelanggan

23
Ruang Lingkup
Untuk seluruh kontrak dengan pelanggan, kecuali:
❑ kontrak sewa - PSAK 30 Sewa (73);
❑ kontrak asuransi - PSAK 62 Kontrak Asuransi;
❑ Investasi pada perusahaan lain:
• PSAK 71: Instrumen keuangan pengakuan dan pengukuran
• PSAK 65: Laporan Keuangan Konsolidasian,
• PSAK 66: Pengaturan Bersama,
• PSAK 4: Laporan Keuangan Tersendiri dan
• PSAK 15 Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama; dan
❑ Pertukaran nonmoneter antara entitas dalam lini bisnis yang sama untuk
memfasilitasi penjualan kepada pelanggan atau pelanggan potensial kontrak
antara dua perusahaan minyak untuk menukarkan minyak untuk memenuhi
permintaan dari pelanggan dalam lokasi yang berbeda secara tepat waktu.

24
Pengakuan

Indentifikasi kontrak
Kombinasi kontrak Modifikasi kontrak

Identifikasi kewajiban pelaksanaan

Penyelesaian kewajiban pelaksanaan

25
Identifikasi Kontrak

Mengidentifikan Kontrak – Par 9


Entitas mencatat kontrak dengan pelanggan hanya jika seluruh kriteria berikut
terpenuhi:
a) para pihak dalam kontrak telah menyetujui kontrak (secara tertulis, lisan atau sesuai
dengan praktik bisnis pada umumnya) dan berkomitmen untuk melaksanakan
kewajiban mereka masing-masing;
b) entitas dapat mengidentifikasi hak setiap pihak mengenai barang atau jasa yang akan
dialihkan;
c) entitas dapat mengidentifikasi jangka waktu pembayaran barang atau jasa yang akan
dialihkan;
d) kontrak memiliki substansi komersial (yaitu risiko, waktu, atau jumlah arus kas masa
depan entitas diperkirakan berubah sebagai akibat dari kontrak); dan
e) kemungkinan besar entitas akan menagih imbalan yang akan menjadi haknya dalam
pertukaran barang atau jasa yang akan dialihkan ke pelanggan.
Dalam mengevaluasi apakah kolektibilitas terjadi, entitas mempertimbangkan kemampuan dan
intensi pelanggan untuk membayar jumlah imbalan ketika jatuh tempo.

26
Identifikasi Kontrak

Tidak terdapat kontrak dan Kontrak


tidak terlaksana

• Tidak terdapat suatu kontrak, jika setiap pihak dalam


Tidak Terdapat kontrak memiliki hak yang dapat dipaksakan secara
sepihak untuk mengakhiri kontrak yang tidak
kontrak terlaksana penuh (wholly unperformed contract)
tanpa adanya kompensasi kepada pihak lain.

• Kontrak tidak terlaksana penuh jika kedua kriteria


berikut terpenuhi:
Kontrak tidak • entitas belum mengalihkan barang atau jasa
yang dijanjikan kepada pelanggan; dan
terlaksana • entitas belum menerima, dan belum berhak
menerima, imbalan apapun dalam pertukaran
dengan barang atau jasa yang dijanjikan

27
Identifikasi Kontrak

Tidak memenuhi kontrak –


Menerima Imbalan
Kontrak tidak memenuhi kriteria paragraph 9 dan entitas menerima imbalan dari
pelanggan, maka imbalan tersebut diakui sebagai pendapatan jika salah satu
kriteria terpenuhi:
• entitas tidak memiliki sisa kewajiban untuk mengalihkan barang atau jasa
kepada pelanggan dan seluruh, atau secara substansial seluruh, imbalan yang
dijanjikan pelanggan telah diterima entitas dan tidak dapat dikembalikan; atau
• kontrak telah diakhiri dan imbalan yang diterima dari pelanggan tidak dapat
dikembalikan.

28
Kombinasi Kontrak

Kombinasi Kontrak
Entitas
mengombinasikan kontrak dinegosiasikan sebagai satu paket dengan
dua atau lebih tujuan komersial tunggal;
kontrak sebagai
kontrak tunggal jika
satu atau lebih
jumlah imbalan yang dibayarkan dalam satu
kriteria berikut kontrak bergantung pada harga atau pelaksanaan
terpenuhi: dari kontrak lain; atau

barang atau jasa yang dijanjikan dalam kontrak


(atau beberapa barang atau jasa yang dijanjikan
dalam setiap kontrak) merupakan kewajiban
pelaksanaan tunggal sesuai dengan paragraf
22-30.

29
Modifikasi Kontrak

Modifikasi Kontrak
• Modifikasi kontrak adalah perubahan dalam ruang lingkup atau
harga kontrak (atau keduanya) yang disetujui oleh para pihak da lam
kontrak.
• Entitas mencatat sebagai kontrak terpisah jika kondisi berikut
terpenuhi:
• ruang lingkup kontrak meningkat karena penambahan barang
atau jasa yang bersifat dapat dibedakan (distinct); dan
• harga kontrak meningkat oleh sejumlah imbalan yang
mencerminkan harga jual berdiri sendiri (stand-alone selling
prices).

30
Modifikasi Kontrak

Modifikasi Kontrak – tidak


terpisah
• Entitas mencatat barang atau jasa yang dijanjikan yang belum dialihkan pada
tanggal modifikasi kontrak dengan cara di bawah ini yang dapat diterapkan:
• Entitas mencatat modifikasi kontrak seolah-olah modifikasi kontrak
tersebut merupakan penghentian kontrak yang ada dan menciptakan
kontrak baru
jika sisa barang atau jasa bersifat dapat dibedakan dari barang atau jasa yang
dialihkan pada atau sebelum tanggal modifikasi kontrak.
• Entitas mencatat modifikasi kontrak seolah-olah modifikasi kontrak tersebut
merupakan bagian dari kontrak yang ada jika sisa barang atau jasa bersifat
tidak dapat dibedakan. Oleh karena itu, menjadi bagian dari kewajiban
pelaksanaan tunggal yang dipenuhi sebagiannya pada tanggal modifikasi
kontrak.

31
Kewajiban Pelaksanaan

Mengidentifikan Kewajiban
Pelaksanaan
• Pada awal kontrak, entitas menilai barang atau jasa yang dijanjikan
dalam kontrak dengan pelanggan dan mengidentifikasi sebagai
kewajiban pelaksanaan,setiap janji untuk mengalihkan kepada
pelanggan baik:
a) suatu barang atau jasa (atau sepaket barang atau jasa) yang
bersifat dapat dibedakan; atau
b) serangkaian barang atau jasa yang bersifat dapat dibedakan
yang secara substansial sama dan memiliki pola pengalihan
yang sama kepada pelanggan (lihat paragraf 23).

32
Kewajiban Pelaksanaan

Barang atau Jasa Bersifat dapat


Dibedakan
• Barang atau jasa yang dijanjikan kepada pelanggan bersifat dapat dibedakan jika
kedua kriteria berikut terpenuhi:

pelanggan memperoleh
manfaat dari barang atau jasa janji entitas untuk mengalihkan
baik barang atau jasa itu sendiri barang atau jasa kepada
atau bersama dengan sumber pelanggan dapat diidentifikasi
daya lain yang siap tersedia secara terpisah dari janji lain
kepada pelanggan; dan dalam kontrak.

Jika barang atau jasa yang dijanjikan bersifat tidak dapat dibedakan, entitas
mengombinasikan barang atau jasa dengan barang atau jasa lain yang dijanjikan
sampai entitas mengidentifikasi sepaket barang atau jasa tersebut bersifat
dapat dibedakan.

33
Kewajiban Pelaksanaan

Mengidentifikasi Kewajiban
Pelaksanaan
Janji kontrak dengan pelanggan

• Kontrak umumnya secara eksplisit menyatakan barang atau jasa


yang dijanjikan untuk dialihkan kepada pelanggan.
• Akan tetapi, kewajiban pelaksanaan tidak terbatas pada barang
atau jasa yang secara eksplisit dinyatakan dalam kontrak.

Barang atau jasa bersifat dapat dibedakan dapat


berbentuk:
• Penjualan barang yang diproduksi; yang dibeli
• Pelaksanaan tugas
• Penyediaan jasa; jasa pengaturan
• Pembagian hak kepada barang dan jasa, dll
34
Harga Transaksi

Pengukuran
Ketika (atau selama) kewajiban
pelaksanaan diselesaikan,
entitas mengakui pendapatan
atas sejumlah harga transaksi
(yang tidak termasuk estimasi
atas imbalan variabel yang
dibatasi) yang dialokasikan
terhadap kewajiban
pelaksanaan.

35
Harga Transaksi

Pengukuran
Menentukan harga transaksi

• Imbalan Variabel
• Liabilitas Pengembalian
• Estimasi Pembatasan Imbalan Variabel
• Penentuan kembali Imbalan Variabel
• Keberadaan Komponan Pendanaan Signifikan dalam Kontrak
• Imbalan Non Kas
• Uang Imbalan kepada Pelanggan

Mengalokasikan harga transaksi terhadap kewajiban


Pelaksanaan

Perubahan dalam harga transaksi

36
Harga Transaksi

Menentukan Harga Transaksi


• Mempertimbangkan syarat kontrak dan praktik bisnis umum.
• Harga transaksi adalah jumlah imbalan yang diperkirakan menjadi
hak entitas dalam pertukaran untuk mengalihkan barang atau jasa
kepada pelanggan, tidak termasuk jumlah yang ditagih atas nama
pihak ketiga (contoh:pajak).
• Imbalan yang dijanjikan dalam kontrak dengan pelanggan dapat
mencakup jumlah tetap, jumlah variabel, atau keduanya.
• Entitas mempertimbangkan syarat kontrak dan praktik bisnis umum
entitas untuk menentukan harga transaksi. Sifat, waktu, dan jumlah
imbalan yang dijanjikan oleh pelanggan mempengaruhi estimasi
harga transaksi.

37
Harga Transaksi

IMBALAN VARIABEL
50. Jika imbalan mencakup jumlah variabel, maka entitas mengestimasi jumlah imbalan yang
menjadi hak entitas.
51. Imbalan dapat bervariasi jika hak entitas terhadap imbalan kontinjen. Contoh, jumlah imbalan
variabel jika produk dijual dengan hak retur atau jumlah tetap dijanjikan sebagai bonus kinerja
terhadap pencapaian tonggak (milestone) tertentu.
52. Imbalan variabel jika terdapat salah satu keadaan berikut:
a. Pelanggan memiliki perkiraan valid akan menerima imbalan kurang dari harga dalam
kontrak.
b. Fakta mengindikasikan bahwa intensi entitas ketika menyepakai kontrak adalah untuk
menawarkan konsensi harga kepada pelanggan
50. Metode untuk mengestimasi imbalan salah satu dari metode berikut:
a. Nilai yang diharapkan – Σjumlah probabilias x jumlah imbalan
b. Jumlah yang paling mungkin
51. Metode diterapkan secara konsisten di seluruh kontrak

38
Harga Transaksi

LIABILITAS PENGEMBALIAN
▪ Entitas mengakui liabilitas pengembalian (refund liability) jika entitas menerima imbalan dan
memperkirakan untuk mengembalikan beberapa atau seluruh imbalan kepada pelanggan.
▪ Liabilitas pengembalian diukur pada jumlah imbalan yang diterima (piutang) yang tidak menjadi hak
entitas (tidak termasuk harga transaksi).
▪ Liabilitas pengembalian (karena perubahan harga transaksi dan liabilitas kontrak) diperbarui pada setiap
akhir periode pelaporan.
▪ Untuk mencatat liabilitas pengembalian penjualan dengan hak retur, entitas menerapkan pedoman
PP20-PP27:
▪ Entitas mengakui :

pendapatan sejumlah aset (penyesuaian terkait


imbalan yang diharapkan biaya penjualan) atas hak
menjadi hak entitas liabilitas pengembalian dana; untuk memulihkan produk
(pendapatan tidak diakui dan dari pelanggan dalam
untuk produk yang penyelesaian liabilitas
diperkirakan akan diretur); pengembalian dana.

39
Harga Transaksi

ESTIMASI PEMBATAS IMBALAN VARIABEL


▪ Harga transaksi memasukkan estimasi imbalan variabelnya jika kemungkinan
besar (highly probable) pembalikan atas pendapatan kumulatif yant telah diakui
tidak akan terjadi.
▪ Faktor yang kemungkinan meningkatkan pembalikan pendapatan:
✓ jumlah imbalan sangat rentan terhadap faktor di luar pengaruh entitas. Misal
volatilitas pasar, tindakan pihak ketiga, kondisi cuaca dan risiko keusangan
yang tinggi.
✓ ketidakpastian jumlah imbalan diselesaikan dalam jangka waktu yang lama.
✓ pengalaman entitas (bukti lain) atas kontrak serupa adalah terbatas, atau
memiliki nilai prediksi yang terbatas.
✓ entitas memiliki praktik untuk menawarkan berbagai konsesi harga atau
mengubah syarat dan kondisi pembayaran atas kontrak serupa dalam
keadaan yang serupa.
✓ kontrak memiliki kemungkinan jumlah imbalan dalam jumlah banyak dan
rentangan yang lebar.

40
Harga Transaksi

PENILAIAN KEMBALI IMBALAN VARIABEL


▪ Pada setiap akhir periode pelaporan, entitas
memperbarui estimasi harga transaksi (termasuk
memperbarui penilaiannya apakah estimasi atas
imbalan variabel dibatasi) untuk
merepresentasikan secara tepat keadaan pada
akhir periode pelaporan dan perubahan keadaan
selama periode pelaporan.
▪ Entitas mencatat perubahan dalam harga
transaksi sesuai dengan paragraf 87-90.

41
Harga Transaksi

KEBERADAAN KOMPONEN PENDANAAN SIGNIFIKAN


• Entitas menyesuaikan jumlah imbalan yang dijanjikan terhadap dampak nilai waktu uang jika waktu pembayaran yang
disepakati oleh para pihak dalam kontrak (baik secara eksplisit atau implisit) memberikan pelanggan atau entitas
manfaat signifikan berupa pendanaan atas pengalihan barang atau jasa kepada pelanggan.
• Komponen pendanaan signifikan dapat muncul tanpa memperhatikan apakah janji dari pendanaan dinyatakan secara
eksplisit dalam kontrak atau tersirat dalam syarat pembayaran yang disetujui.
• Tujuan menyesuaikan komponen pendanaan signifikan adalah agar:
✓ entitas mengakui pendapatan jumlah yang mencerminkan harga yang akan dibayar atas barang atau jasa yang
dijanjikan
✓ jika pelanggan telah membayar secara kas, mencerminkan barang atau jasa tersebut ketika entitas mengalihkan
barang atau jasa kepada pelanggan.
• Entitas mempertimbangkan seluruh fakta dan keadaan relevan dalam menilai apakah kontrak mengandung komponen
pendanaan signifikan:
✓ perbedaan, jika ada, antara jumlah imbalan yang dijanjikan dan harga jual kas atas barang atau jasa yang dijanjikan;
dan
✓ dampak kombinasi dari kedua hal berikut:
o lamanya waktu yang diperkirakan ketika entitas mengalihkan barang atau jasa yang dijanjikan kepada pelanggan
dan ketika pelanggan membayar barang atau jasa tersebut; dan
o suku bunga yang berlaku dalam pasar yang relevan.

42
Harga Transaksi

KEBERADAAN KOMPONEN PENDANAAN


SIGNIFIKAN
▪ Kontrak dengan pelanggan tidak memiliki komponen
pendanaan signifikan jika terdapat salah satu faktor berikut:
✓ pelanggan membayar barang atau jasa di muka dan
pemilihan waktu pengalihan barang atau jasa adalah
berada pada diskresi pelanggan.
✓ jumlah substansial atas imbalan yang dijanjikan oleh
pelanggan bersifat variabel dan jumlah atau waktu dari
imbalan bervariasi atas dasar terjadi atau tidak terjadinya
peristiwa masa depan yang tidak secara substansial berada
dalam pengendalian pelanggan atau entitas (sebagai
contoh, jika imbalan adalah royalti berbasis penjualan).
✓ perbedaan antara imbalan yang dijanjikan dan harga jual
kas dari barang atau jasa
▪ Entitas tidak perlu menyesuaikan dampak komponen
pendanaan signifikan jika periode antara pengalihan barang
atau jasa dan pembayaran setahun atau kurang dari setahun.

43
Harga Transaksi

KEBERADAAN KOMPONEN PENDANAAN


SIGNIFIKAN
▪ Entitas menggunakan tingkat diskonto yang tercermin dalam transaksi pendanaan terpisah
antara entitas dan pelanggannya pada awal kontrak.
▪ Tingkat bunga mencerminkan karakteristik kredit dari pihak yang menerima pendanaan
dalam kontrak, sama seperti jaminan yang disediakan oleh pelanggan atau entitas,
termasuk aset yang dialihkan dalam kontrak.
▪ Entitas mengidentifikasi tingkat yang mendiskontokan jumlah nominal dari imbalan yang
dijanjikan terhadap harga yang akan dibayar pelanggan dalam kas untuk barang atau jasa
ketika barang atau jasa dialihkan kepada pelanggan.
▪ Setelah awal kontrak, entitas tidak memperbarui tingkat diskonto jika terdapat perubahan
tingkat bunga.
▪ Entitas menyajikan dampak pendanaan (pendapatan bunga atau beban bunga) secara
terpisah dari pendapatan dari kontrak dengan pelanggan dalam laporan penghasilan
komprehensif.
▪ Pendapatan bunga atau beban bunga diakui hanya jika aset kontrak (atau piutang) atau
liabilitas kontrak diakui dalam akuntansi untuk kontrak dengan pelanggan

44
Harga Transaksi

IMBALAN NONKAS
▪ Entitas mengukur imbalan nonkas (atau janji dari imbalan nonkas) pada nilai wajar.
▪ Jika entitas tidak dapat mengestimasi nilai wajar secara rasional, entitas mengukur imbal an
secara tidak langsung dengan merujuk pada harga jual berdiri sendiri (stand-alone selling
price) dari barang atau jasa yang dijanjikan kepada pelanggan (atau kelas pelanggan) dala m
pertukaran untuk imbalan.
▪ Nilai wajar imbalan nonkas dapat bervariasi karena bentuk imbalan
▪ Jika nilai wajar dari imbalan nonkas berbeda untuk alasan selain dari hanya bentuk imbalan
(jika nilai wajar bervariasi karena kinerja entitas), maka entitas menerapkan persyaratan
dalam paragraf 56-58.
▪ Jika pelanggan memberikan kontribusi barang atau jasa (contoh, bahan, peralatan atau
tenaga kerja) untuk memfasilitasi pemenuhan kontrak entitas, maka entitas menilai apakah
entitas memperoleh pengendalian atas barang atau jasa yang dikontribusikan.
▪ Entitas mencatat barang atau jasa yang dikontribusikan sebagai imbalan nonkas yang diterima
dari pelanggan.

45
Harga Transaksi

UTANG IMBALAN KEPADA


PELANGGAN
▪ Utang imbalan kepada pelanggan mencakup jumlah kas yang dibayar
entitas, atau diperkirakan dibayar. Utang imbalan kepada pelanggan juga
mencakup kredit atau item lainnya (kupon atau voucher).
▪ Entitas mencatat utang imbalan kepada pelanggan sebagai pengurang harga
transaksi.
▪ Jika utang imbalan kepada pelanggan adalah pembayaran dari pelanggan
untuk barang atau jasa yang bersifat dapat dibedakan, maka entitas
mencatat pembelian barang atau jasa dengan cara yang sama entitas
mencatat pembelian lain dari pemasok.
▪ Jika jumlah utang imbalan kepada pelanggan melebihi nilai wajar barang
atau jasa yang bersifat dapat dibedakan yang diterima entitas dari
pelanggan, maka entitas mencatat kelebihan tersebut sebagai pengurang
harga transaksi.
▪ Jika entitas tidak dapat mengestimasi nilai wajar secara rasional atas barang
atau jasa yang diterima dari pelanggan, maka entitas mencatat seluruh
utang imbalan kepada pelanggan sebagai pengurang harga transaksi
46
Harga Transaksi

UTANG IMBALAN KEPADA


PELANGGAN
▪ Jika utang imbalan kepada pelanggan dicatat
sebagai pengurang harga transaksi, maka entitas
mengakui pengurang atas pendapatan ketika
salah satu dari peristiwa berikut terjadi:
▪ entitas mengakui pendapatan untuk
pengalihan barang atau jasa yang terkait
kepada pelanggan; dan
▪ entitas membayar atau berjanji untuk
membayar imbalan (bahkan jika
pembayaran bergantung pada peristiwa
masa depan). Janji tersebut dapat tersirat
dalam praktik bisnis umum entitas.

47
Harga Transaksi

Mengalokasikan Harga Transaksi


terhadap Kewajiban Pelaksanaan
• Tujuan mengalokasikan harga transaksi adalah entitas mengalokasikan harga
transaksi terhadap setiap kewajiban pelaksanaan (atau barang atau jasa bersifat
dapat dibedakan) dalam jumlah yang menggambarkan imbalan yang diharapkan
menjadi hak entitas dalam pertukaran untuk mengalihkan barang atau jasa yang
dijanjikan kepada pelanggan.
• Entitas mengalokasikan harga transaksi terhadap setiap kewajiban pelaksanaan
yang diidentifikasi dalam kontrak dengan:
• dasar harga jual berdiri sendiri relatif (relative stand-alone selling price),
• kecuali diatur khusus untuk alokasi diskon dan untuk alokasi imbalan yang
mencakup variabel.

48
Harga Transaksi

Perubahan Harga Transaksi


• Entitas mengalokasikan ke dalam kewajiban pelaksanaan dalam kontrak
perubahan selanjutnya atas harga transaksi dengan dasar yang sama dengan
pada awal kontrak.
• Entitas mencatat perubahan dalam harga transaksi sebagai hasil dari modifikasi
kontrak.
• Jika terjadi modifikasi kontrak, entitas mengalokasikan perubahan harga
transaksi dengan salah satu cara berikut:
• Entitas mengalokasikan perubahan dalam harga transaksi sebelum
modifikasi jika, dan sejauh perubahan dalam harga transaksi dapat
diatribusikan terhadap jumlah imbalan variabel yang dijanjikan sebelum
modifikasi dan modifikasi dicatat sbg penghentian kontrak.
• Modifikasi dicatat sebagai kontrak terpisah → entitas mengalokasikan
perubahan dalam harga transaksi terhadap kewajiban pelaksanaan dalam
kontrak modifikasian

49
Penyelesaian
Kewajiban Pelaksanaan

Penyelesaian Kewajiban Pelaksanaan


• Entitas mengakui pendapatan ketika (atau selama) entitas menyelesaikan
kewajiban pelaksanaan dengan mengalihkan barang atau jasa yang dijanjikan
(yaitu aset) kepada pelanggan.
• Aset dialihkan ketika (atau selama) pelanggan memperoleh pengendalian atas
aset.

sepanjang waktu atau


Pada awal kontrak
entitas menentukan
apakah entitas
menyelesaikan
kewajiban pelaksanaan
suatu waktu tertentu

50
Penyelesaian
Kewajiban Pelaksanaan

Penyelesaian Kewajiban Pelaksanaan


Penyelesaian kewajiban

• Kewajiban Pelaksanaan yang Diselesaikan Sepanjang Waktu


• Kewajiban Pelaksanaan yang Diselesaikan pada Waktu
Tertentu

Pengukuran Kemajuan terhadap Penyelesaian


Kewajiban Pelaksanaan secara penuh

• Metode Pengukuran Kemajuan


• Pengukuran Kemajuan yang Rasional

51
Penyelesaian
Kewajiban Pelaksanaan

Kewajiban Pelaksanaan yang Diselesaikan


Sepanjang Waktu (Performance Obligation O ver
Time)
Entitas mengalihkan pengendalian barang atau jasa sepanjang waktu →
menyelesaikan kewajiban pelaksanaan dan mengakui pendapatan sepanj ang
waktu, jika satu dari kriteria berikut terpenuhi:
a. pelanggan secara simultan menerima dan mengonsumsi manfaat yang
disediakan oleh kinerja entitas saat entitas melaksanakan kewajiban
pelaksanaannya tersebut (lihat paragraf PP03-PP04);
b. kinerja entitas menciptakan atau meningkatkan aset (sebagai contoh,
pekerjaan dalam proses) yang dikendalikan pelanggan sebagai aset yang
diciptakan atau ditingkatkan (lihat paragraph PP05); atau
c. kinerja entitas tidak menciptakan suatu aset dengan penggunaan alternatif
terhadap entitas dan entitas memiliki hak atas pembayaran yang dapat
dipaksakan atas kinerja yang telah diselesaikan sampai saat ini

52
Penyelesaian
Kewajiban Pelaksanaan

Kewajiban Pelaksanaan yang Diselesaikan


Sepanjang Waktu (Performance Obligation O ver
Time)
• Jika kewajiban pelaksanaan tidak diselesaikan sepanjang waktu, maka entitas
menyelesaikan kewajiban pelaksanaan pada waktu tertentu.
• Untuk menentukan waktu tertentu dimana pelanggan memperoleh
pengendalian atas aset yang dijanjikan dan entitas menyelesaikan kewajiban
pelaksanaan, entitas mempertimbangkan persyaratan pengendalian.
• Sebagai tambahan, entitas mempertimbangkan indikator pengalihan
pengendalian, yang mencakup, tetapi tidak terbatas pada, hal berikut:
a. Entitas memiliki hak kini atas pembayaran aset
b. Pelanggan memiliki hak kepemilikan legal atas aset
c. Entitas telah mengalihkan kepemilikan fisik atas aset
d. Pelanggan memiliki risiko dan manfaat signifikan atas kepemilikan aset
e. Pelanggan telah menerima aset

53
Penyelesaian
Kewajiban Pelaksanaan

Kewajiban Pelaksanaan yang Diselesaikan


Sepanjang Waktu (Performance Obligation O ver
Time)
• Pengendalian mencakup kemampuan untuk mencegah entitas lain menga rahkan
penggunaan atas, dan memperoleh manfaat dari, aset.
• Manfaat atas aset adalah arus kas potensial (arus masuk atau penghematan arus
keluar) yang dapat diperoleh secara langsung atau tidak langsung dalam berbagai
cara, seperti dengan:
• menggunakan aset untuk memproduksi barang atau menyediakan jasa
(termasuk jasa publik);
• menggunakan aset untuk meningkatkan nilai aset lain;
• menggunakan aset untuk menyelesaikan liabilitas atau mengurangi beban;
• menjual atau mempertukarkan aset;
• menjaminkan aset untuk perolehan pinjaman; dan
• memiliki aset.

54
Penyelesaian
Kewajiban Pelaksanaan

Pengukuran kemajuan terhadap


penyelesaian kewajiban – sepanjang waktu
• Untuk setiap kewajiban pelaksanaan yang diselesaikan sepanjang waktu entitas mengakui
pendapatan dengan mengukur kemajuan terhadap penyelesaian kewajiban pelaksanaan.
• Tujuan pengukuran kemajuan: untuk menggambarkan kinerja entitas dalam mengalihkan
pengendalian atas barang atau jasa yang dijanjikan kepada pelanggan.
• Entitas menerapkan metode tunggal atas pengukuran kemajuan untuk setiap kewajiban
pelaksanaan yang diselesaikan sepanjang waktu dan entitas menerapkan metode tersebut
secara konsisten terhadap kewajiban pelaksanaan serupa dan dalam keadaan serupa.
• Pada setiap akhir periode pelaporan, entitas mengukur kembali kemajuan terhadap
penyelesaian kewajiban pelaksanaan secara penuh yang diselesaikan sepanjang waktu.
• Metode pengukuran kemajuan sesuai dengan sifat barang dan jasa:

Metode output
Metode input
55
Biaya Kontrak

Biaya Kontrak

Biaya inkremental atas


Perolehan Kontrak

Biaya Pemenuhan Kontrak

Amortisasi dan Penurunan


Nilai

56
Biaya Kontrak

Biaya inkremental atas Perolehan Kontrak

Entitas mengakui biaya inkremental atas perolehan kontrak dengan pelanggan


sebagai aset jika entitas memperkirakan untuk memulihkan biaya tersebut.

• Biaya inkremental perolehan kontrak adalah:


• biaya yang terjadi untuk memperoleh kontrak dengan pelanggan,
• tidak akan terjadi jika kontrak belum diperoleh (sebagai contoh, komisi penjualan).

• Biaya untuk memperoleh kontrak yang terjadi tanpa memperhatikan apakah kontrak yang
diperoleh diakui sebagai beban ketika terjadi, kecuali biaya tersebut secara eksplisit dapat
dibebankan ke pelanggan tanpa memperhatikan apakah kontrak diperoleh.

57
Biaya Kontrak

Biaya Pemenuhan Kontrak diakui sebagai


Aset
Jika biaya yang terjadi dalam memenuhi kontrak dengan pelanggan tidak berada
dalam ruang lingkup Pernyataan lain, entitas mengakui sebagai aset atas biaya
yang terjadi untuk memenuhi kontrak hanya jika biaya tersebut memenuhi seluruh
kriteria berikut:

• biaya berkaitan secara langsung dengan kontrak atau untuk kontrak yang diantisipasi dapat
diidentifikasi secara spesifik oleh entitas (sebagai contoh, biaya yang berkaitan dengan jasa
yang disediakan dalam pembaruan kontrak yang ada atau biaya merancang (costs of
designing) aset untuk dialihkan dalam kontrak spesifik yang belum disetujui);
• biaya menghasilkan atau meningkatkan sumber daya entitas yang akan digunakan dalam
penyelesaian (atau dalam melanjutkan penyelesaian) kewajiban pelaksanaan di masa
depan; dan
• biaya diharapkan akan dipulihkan.

58
Biaya Kontrak

Amortisasi Penurunan Nilai


Aset yang diakui (biaya kontrak
ditangguhkan) diamortisasi dengan
Entitas mengakui rugi penurunan nilai
dasar sistematik yang konsisten
dalam laba rugi jika jumlah tercatat
dengan pengalihan kepada pelanggan
aset yang diakui melebihi:
atas barang atau jasa yang berkaitan
dengan aset.

• Aset dapat berkaitan dengan barang atau • jumlah sisa dari imbalan yang diharapkan
jasa yang dialihkan dalam kontrak yang entitas untuk diterima dalam pertukaran
diantisipasi spesifik. barang atau jasa yang berkaitan dengan
aset; dikurangi
• Entitas memperbarui amortisasi untuk
mencerminkan perubahan signifikan • biaya yang berkaitan langsung dengan
penyediaan barang atau jasa dan yang
belum diakui sebagai beban

59
Penyajian

Penyajian
• Ketika salah satu pihak dalam kontrak telah melaksanakan, entitas menyajikan
kontrak dalam laporan posisi keuangan sebagai:
• aset kontrak → (kewajiban > imbalan diterima), atau
• liabilitas kontrak → (kewajiban < imbalan diterima)
bergantung pada hubungan antara kinerja entitas dan pembayaran
pelanggan.
• Entitas menyajikan hak tanpa syarat terhadap imbalan secara terpisah sebagai
piutang.

60
Pengungkapan

Pengungkapan
Tujuan persyaratan pengungkapan adalah agar entitas mengungkapkan informasi
yang cukup yang memungkinkan pengguna laporan keuangan memahami sifat,
jumlah, waktu dan ketidakpastian pendapatan dan arus kas yang timbul dari
kontrak dengan pelanggan

Untuk mencapai tujuan tersebut, entitas mengungkapkan informasi


kualitatif dan kuantitatif tentang seluruh hal berikut:

pertimbangan signifikan
dan perubahan dalam aset yang diakui dari
pertimbangan, yang biaya untuk
kontrak dengan
dibuat dalam memperoleh atau
pelanggan;
menerapkan Pernyataan memenuhi kontrak
ini terhadap kontrak dengan pelanggan.
tersebut dan;
61
61
Pengungkapan

Pengungkapan
Aset yang Diakui
Pertimbangan
dari Biaya untuk
Kontrak dengan Signifikan dalam
Memperoleh atau
Pelanggan Penerapan
Memenuhi Kontrak
Pernyataan Ini
dengan Pelanggan
• Pemisahan Pendapatan • Menentukan Waktu
• Saldo Kontrak Penyelesaian Kewajiban
• Kewajiban Pelaksanaan Pelaksanaan
• Harga Transaksi yang • Menentukan harga
Dialokasikan terhadap transaksi dan jumlah yang
Sisa Kewajiban dialokasikan untuk
Pelaksanaan kewajiban pelaksanaan

62
Tanggal Efektif

Tanggal Efektif
• Entitas menerapkan
Pernyataan ini untuk periode
tahun buku yang dimulai pada
atau setelah 1 Januari 2020.
Penerapan dini
diperkenankan.
• Jika entitas menerapkan
Pernyataan ini lebih dini, maka
entitas mengungkapkan fakta
tersebut.

63
Pedoman Penerapan

metode untuk mengukur


kewajiban pelaksanaan
diselesaikan sepanjang kemajuan terhadap penjualan dengan hak
Pemisahaan garansi (paragraf PP28-
waktu (paragraph PP2- penyelesaian kewajiban retur (paragraf PP20-
Pendapatan PP33);
PP13); pelaksanaan secara penuh PP27);
(paragraf PP14-PP19);

biaya dibayar di muka


imbalan prinsipal
dibandingkan dengan opsi pelanggan untuk hak pelanggan yang yang tidak dapat
lisensi (paragraf PP52-
agen (paragraf PP34- tambahan barang atau jasa tidak dilaksanakan dikembalikan (dan
PP63B);
PP38); (paragraph PP39-PP43); (paragraf PP44-PP47); beberapa biaya terkait)
(paragraf PP48-PP51);

pengungkapan
perjanjian pembelian pengaturan bill-and- penerimaan pelanggan pemisahan
pengaturan konsinyasi
kembali (paragraf PP64- hold (paragraf PP79- (paragraf PP83-PP86); pendapatan (paragraf
(paragraf PP77-PP78);
PP76) PP82); dan PP87-PP89).

64
Contoh
MENGIDENTIFIKASI KONTRAK CI02 MENGIDENTIFIKASI KEWAJIBAN PELAKSANAAN CI44
● Contoh 1 – Kolektabilitas Imbalan ● Contoh 10 – Barang dan Jasa Tidak Bersifat Dapat
● Contoh 2 – Imbalan Bukan Berdasarkan Dibedakan
Harga Tertulis – Konsesi Harga Implisit ● Contoh 11 – Menentukan Apakah Barang atau Jasa
● Contoh 3 – Konsesi Harga Implisit Bersifat Dapat Dibedakan
● Contoh 4 – Penilaian Kembali Kriteria ● Contoh 12 – Janji Eksplisit dan Implisit dalam Kontrak
untuk Mengidentifikasi Kontrak
KEWAJIBAN PELAKSANAAN YANG DISELESAIKAN
MODIFIKASI KONTRAK CI18 SEPANJANG WAKTU CI66
● Contoh 5 – Modifikasi Kontrak untuk ● Contoh 13 – Pelanggan Menerima dan Mengonsumsi
Barang Manfaat Secara Simultan
● Contoh 6 – Perubahan Harga Transaksi ● Contoh 14 – Menilai Penggunaan Alternatif dan Hak
Setelah Modifikasi Kontrak atas Pembayaran
● Contoh 7 – Modifikasi Kontrak Jasa ● Contoh 15 – Aset yang Tidak Memiliki Penggunaan
● Contoh 8 – Modifikasi yang Menghasilkan Alternatif Bagi Entitas
Penyesuaian Catch Up Kumulatif Terhadap ● Contoh 16 – Hak yang Dapat Dipaksakan atas
Pendapatan Pembayaran Pelaksanaan yang Diselesaikan Sampai
● Contoh 9 – Perubahan dalam Ruang Saat Ini
Lingkup dan Harga yang Tidak Disetujui ● Contoh 17 – Penilaian Apakah Kewajiban
Pelaksanaan Diselesaikan Pada Waktu Tertentu atau
Sepanjang Waktu

65
Contoh
IMBALAN NONKAS CI155 MENGUKUR KEMAJUAN TERHADAP PENYELESAIAN
• Contoh 31 – Pemberian Hak atas Imbalan Nonkas KEWAJIBAN PELAKSANAAN SECARA PENUH CI91
• Contoh 18 – Mengukur Kemajuan Ketika
UTANG IMBALAN KEPADA PELANGGAN CI159 Membuat Barang atau Jasa Tersedia
• Contoh 32 – Utang Imbalan Kepada Pelanggan • Contoh 19 – Bahan Baku Belum Terpakai
MENGALOKASIKAN HARGA TRANSAKSI KEPADA IMBALAN VARIABEL CI101
KEWAJIBAN PELAKSANAAN CI163 • Contoh 20 – Denda Menyebabkan Kenaikan
• Contoh 33 – Metodologi Alokasi Imbalan Variabel
• Contoh 34 – Mengalokasikan Diskon • Contoh 21 – Mengestimasi Imbalan Variabel
• Contoh 35 – Alokasi Imbalan Variabel
MEMBATASI ESTIMASI IMBALAN VARIABEL CI109
BIAYA KONTRAK CI188
• Contoh 22 – Hak Pengembalian
• Contoh 36 – Biaya Inkremental dalam Memperoleh
Kontrak • Contoh 23 – Konsesi Harga
• Contoh 37 – Biaya yang Menyebabkan Kenaikan Aset • Contoh 24 – Insentif Diskon Berdasarkan Volume
• Contoh 25 – Fees Manajemen yang Bergantung
PENYAJIAN CI197 padaPembatasan
• Contoh 38 – Liabilitas dan Piutang Kontrak
• Contoh 39 – Aset Kontrak Diakui untuk Pelaksanaan
Entitas
• Contoh 40 – Piutang Diakui atas Pelaksanaan Entitas
66
Contoh
KEBERADAAN KOMPONEN KEUANGAN SIGNIFIKAN DI MBALAN PRINSIPAL DIBANDINGKAN DENGAN
DALAM KONTRAK CI134 IMBALAN AGEN CI230
• Contoh 26 – Komponen Keuangan Signifikan dan Hak • Contoh 45 – Mengatur Provisi Barang atau Jasa
Pengembalian (Entitas merupakan Agen)
• Contoh 27 – Pembayaran Ditahan Dalam Kontrak Jangka • Contoh 46 – Janji untuk Menyediakan Barang atau
Panjang Jasa (Entitas merupakan Prinsipal)
• Contoh 46A - Janji untuk Menyediakan Barang
• Contoh 28 – Menentukan Tingkat Diskonto
atau Jasa (Prinsipal)
• Contoh 29 – Pembayaran di Muka dan Penilaian Tingkat • Contoh 47 – Janji untuk Menyediakan Barang atau
Diskonto Jasa (Prinsipal)
• Contoh 30 – Pembayaran di Muka • Contoh 48 – Mengatur Provisi Barang atau Jasa
(Entitas merupakan Agen)
PENGUNGKAPAN CI209 • Contoh 48A – Entitas merupakan Prinsipal dan
• Contoh 41 – Pemisahan Pendapatan – Pengungkapan Agen dalam Kontrak yang Sama
Kuantitatif
• Contoh 42 – Pengungkapan Harga Transaksi yang
Dialokasikan ke Sisa Kewajiban Pelaksanaan

GARANSI CI222
• Contoh 44 – Garansi

67
Contoh
OPSI PELANGGAN ATAS BARANG DAN JASA LISENSI CI275
TAMBAHAN CI249 ● Contoh 54 – Hak Menggunakan Kekayaan
● Contoh 49 – Opsi yang Memberikan Intelektual
Pelanggan Hak Material (Voucher Diskon) ● Contoh 55 – Lisensi Kekayaan Intelektual
● Contoh 50 – Opsi yang Tidak Memberikan ● Contoh 56 – Mengidentifikasi Lisensi yang Bersifat
Pelanggan Hak yang Bersifat Material Dapat dibedakan
(Tambahan Barang atau Jasa) ● Contoh 57 – Hak Waralaba
● Contoh 51 – Opsi yang Memberikan
● Contoh 58 – Akses ke Lisensi Intelektual
Pelanggan Hak Material (Opsi
● Contoh 59 – Hak Menggunakan Kekayaan
Pembaharuan)
● Contoh 52 – Program Loyalitas Pelanggan
Intelektual
● Contoh 60 – Royalti Berbasis Penjualan untuk
FEES DIMUKA YANG TIDAK DAPAT Lisensi Kekayaan Intelektual
DIKEMBALIKAN CI271 ● Contoh 61 – Akses Kekayaan Intelektual
● Contoh 53 – Fee Dimuka yang Tidak Dapat
Dikembalikan PERJANJIAN JUAL BELI KEMBALI CI314
● Contoh 62 – Perjanjian Jual Beli Kembali

PENGATURAN BILL-AND-HOLD CI322


● Contoh 63 – Pengaturan Bill-and-Hold

68
Ketentuan Transisi
Ketentuan Transisi (Paragraf C02-C08)

Entitas menerapkan Pernyataan


ini menggunakan satu dari dua
metode berikut:

secara retrospektif untuk setiap


periode pelaporan sajian secara retrospektif dengan dampak
sebelumnya sesuai dengan PSAK 25: kumulatif atas penerapan secara
Kebijakan Akuntansi, Perubahan awal Pernyataan ini diakui pada
Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan tanggal penerapan awal sesuai
tunduk pada panduan (expedients) dengan paragraf C07-C08.
dalam paragraf C05; atau

69
ASPEK
PERPAJAKAN

70
Implikasi Standar Akuntansi - Perpajakan
• Standar akuntansi mengatur tentang pelaporan keuangan dan bukan untuk tujuan pelaporan
pajak.
• Ketentuan dalam UU Ketentuan Umum dan Tatacara Perpajakan
• Penjelasan pasal 28 (Pembukuan) ayat 7: “….pembukuan harus diselenggarakan dengan cara
atau sistem yang lazim dipakai di Indonesia, misalnya berdasarkan Standar Akuntansi
Keuangan, kecuali peraturan perundang-undangan perpajakan menentukan lain.
• Implikasinya jika tidak ada pengaturan khusus dalam regulasi perpajakan, akan mengikuti
ketentuan dalan standar akuntansi keuangan.
• Pengaturan perubahan standar dalam perpajakan
• Peraturan perpajakan tidak mengenal konsep penyajian kembali laporan keuangan.
• Perubahan kebijakan akuntansi terkadang berdampak pada perubahan laba tahun
sebelumnya yang berimplikasi pajak lebih besar atau lebih kecil di masa lalu.
• Dalam pajak dikenal istilah pembetulan SPT yang biasanya terjadi karena kesalahan tulis,
hitung dan kekeliruan penerapan ketentuan peraturan. Pembetulan SPT → WP menerima
SKP, SKK, PB.
• Peraturan perpajakan umumnya berlaku setelah ditetapkan → penerapan prospektif.
• Penerapan standar secara retroaktif akan sulit diterima dari sisi perpajakan.
71
Perusahaan real estate pendapatan diakui
berubah dari prosentasi
penyelesaian ke saat
PSAK 72
saat pengendalian berpindah penyelasaian.

pengakuan hanya sebesar fee perbedaan nilai


Pendapatan agen misal konsinyasi – UU
yang diterima bukan pendapatan yang
Ciptakerja sudah sejalan sebagai investasi
penjualannya diakui.

Pendapatan dalam satu faktur namun


pengakuan pendapatan tidak
kewajiban pelaksanaanya lebih dari satu,
sama mengikuti penyelesaian
penjualan barang dan jasa pemeliharaan,
kewajiban pelaksanaan.
penjualan hp dan langganan internet

Nilai pendapatan terdapat komponen pendapatan diakui sebesar


bunga, misal menjual peralatan 200 nilai tunai dari penjualan
diangsur selama 20kali @10 bukan nilai angsurannya.

pengakuan pendapatan
Pendapatan dengan imbalan variabel dengan menggunakan
estimasi.

72
PSAK 72 - Implikasi Pajak
▪ Nilai pendapatan yang diakui tidak sama
dengan faktur penjualan, dan faktur PPN →
tidak ekual dasar PPN dan nilai penjualan
▪ Penerapan perubahan kebijakan secara
retroaktif, sehingga ada potensi dobel
pengakuan pendapatan:
▪ Pendapatan telah diakui dengan
%penyelesaian di tiga tahun sebelumnya
sebesar 70%, sesuai PSAK 72 pendapatan
diakui pada 2020 sebesar 100%. Akuntansi
dapat mengoreksi pengakuan tahun
sebelumnya dalam saldo laba atau
restatement LK, namun pajak tidak
mengenal koreksi SPT karena perubahan
PSAK.

73
ILUSTRASI
PENDAPATAN DARI
KONTRAK PELANGGAN
PSAK 72

74
Ilustrasi Kontrak dan Pengakuan
Tanggal 1 Maret 2019, PT Intan terikat kontrak mengirimkan barang kepada PT Berlian pada
tanggal 31 Juli 2019. Total nilai kontrak adalah Rp100 juta dan harus dibayar seluruhnya oleh
PT Berlian di tanggal 31 Agustus 2019. HPP barang Rp70 juta. PT Intan mengirimkan barang
kepada PT Berlian 31 juli 2019.

Bagaimana jurnal yang harus dibuat oleh PT Intan terkait kontrak tersebut?

Pengakuan Dr. Piutang 100 juta


pendapatan dilakukan
Cr. Penjualan 100 juta
tanggal 31 Juli 2019
Dr. HPP 70 juta
Cr. 70 juta
Pengakuan Persediaan
penerimaan kas 31 Dr. Kas 100 juta
Agustus 2019 Cr. Piutang 100 juta
75
Tahap 1: Identifikasi Kontrak Pelanggan
Contoh Modifikasi Kontrak – Separate performance obligation

PT Siantar memiliki kontrak menjual 100 produk kepada pelanggan seharga 100 juta
(1 produk bernilai 1 juta) dalam jangka waktu 3 bulan. Setelah 60 produk
dikirimkan, PT Siantar memodifikasi kontrak dengan menjanjikan akan mengirimkan
20 produk tambahan dengan nilai 950 ribu (dimana harga 950 ribu merupakan
standalone selling price atas produk saat modifikasi kontrak). PT Siantar menjual
produk secara terpisah.
PT Siantar mengakui modifikasi kontrak sebagai kontrak baru, maka
Kontrak awal [(100 unit – 60 unit) x 1 juta 40 juta
Kontrak Baru (20 unit x 950 ribu) 19 juta
Total Pendapatan 59 juta

76
Tahap 1: Identifikasi Kontrak Pelanggan
Contoh Modifikasi Kontrak – prospective modification

Berdasakan contoh sebelumnya, Perusahaan mengakui pendapatan setiap barang


yang tersisa dengan harga baru dengan perhitungan sebagai berikut:
Produk yang belum dikirimkan dalam kontrak awal 40 juta
(40 unit x 1 juta)
Produk yang akan dikirimkan dengan kontrak yang telah dimodifikasi 19 juta
(20 unit x 950 ribu)
Total pendapatan 59 juta
Pendapatan per unit (59 juta / 60 unit) 983.333

Dengan metode prospective modification, harga baru yakni 983.333 akan


digunakan sebagai nilai penjualan per unit di periode setelah modifikasi kontrak

77
Tahap 2: Identifikasi Kewajiban
Pelaksanaan
Tanggal 1 Maret 2019, PT Melati melakukan kontrak untuk memasang lift sebuah
Gedung. Kontrak meliputi pembelian lift dan pemasangan lift. Lift tersebut
walaupun dibeli tetap harus disesuaikan dengan Gedung dan keinginan dari
pelanggan. Proses instalasi memakan waktu cukup lama. Nilai lift dan instalasi
dapat dipisahkan namun dinegosiasikan secara bersamaan.

Lift dan jasa pemasangan apakah dipandang sebagai kewajiban


pelaksanaan tunggal atau terpisah ??

Terpisah, karena nilai pemasangan lift dapat dipisahkan serta tidak ada
keterangan bahwa pemasangan hanya dapat dilakukan oleh PT Melati

78
Tahap 2: Mengidentifikasi Kewajiban
Pelaksanaan
Contoh – identifikasi kewajiban pelaksanaan

PT Asus memproduksi dan menjual komputer termasuk dengan garansi computer


yang mencakup garansi untuk memperbaiki setiap cacat komputernya selama 3
bulan (assurance warranty). Selain itu, Perusahaan juga menjual secara terpisah
garansi produk yang dapat diperpanjang (service warranty), yang memberikan
perlindungan selama 3 tahun (diluar 3 bulan)

Penjualan komputer dan assurance warranty 3 bulan merupakan satu


kewajiban pelaksanaan karena saling ketergantungan dan berhubungan satu
sama lain. Namun service warranty merupakan penjualan terpisah dan tidak
saling berhubungan dengan penjualan computer.

79
Tahap 3: Menentukan harga transaksi
Contoh - estimasi imbalan variabel

PT Buana perusahaan konstruksi yang terikat kontrak dengan pelanggan untuk


pembangunan gudang senilai 100 milyar, dengan bonus kinerja senilai 50 milyar
yang akan dibayar berdasarkan waktu penyelesaian. Jumlah bonus kinerja menurun
sebesar 10% pe minggu untuk setiap minggu setelah tanggal penyelesaian
disepakati. Persyaratan kontrak tersebut mirip dengan kontrak yang dilakukan PT
Buana sebelumnya, dan manajemen yakin bahwa pengalaman tersebut dapat
diprediksi untuk kontrak ini. Manajemen memperkirakan bahwa ada kemungkinan
60% bahwa kontrak akan diselesaikan pada tanggal penyelesaian yang disepakati,
probabilitas 20% penyelesaian akan terlambat 1 minggu, dan probabilitas 20%
penyelesaian akan terlambat 2 minggu.

Bagaimana PT Buana mencatat pendapatan dari kontrak tersebut?

80
Harga Transaksi

Tahap 3: Menentukan harga transaksi


Contoh - estimasi imbalan variabel

Jika Manajemen memutuskan menggunakan expected value method:

Probabilitas 60% tepat waktu (100 Milyar + 50 milyar) = 150 milyar 90 milyar
Probabilitas 20% terlambat 1 minggu (100 milyar + (50 milyar - 5 milyar)) = 145 29 milyar
milyar
Probabilitas 20% terlambat 2 minggu (100 milyar + (50 milyar - 10 milyar)) = 140 28 milyar
milyar

137 milyar

Jika Manajemen memutuskan menggunakan most likely outcome method: maka


harga transaksi adalah 150 milyar (probabilitas 60%)

81
Tahap 3: Menentukan harga transaksi
Voucher Belanja

PT Kenanga menyepakati kontrak penjualan Produk C seharga 2.000. Sebagai bagian dari kontrak PT.
Kenangan memberikan voucher diskon kepada pelanggan sebesar 40% untuk 30 hari mendatang.
Perusahaan juga memberikan diskon 10% atas semua penjualan selama 30 hari mendatang sebagai
promo akhir tahun. Diskon 10% tidak dapat digunakan sebagai penambah voucher diskon 40%.
Berdasarkan pengalaman 80% pelanggan menggunakan voucher dan pelanggan akan membeli tambahan
1.000 produk. Harga jual berdiri sendiri voucher adalah (1.000 x 30% diskon tambahan x 80%) =240.
Kewajiban Pelaksanaan Harga jual sendiri Alokasi
Harga jual 2.000 2.000/2240 x 2000 = 1.780
Voucher diskon 240 240/2240 x 2000 = 220
Total 2.240 2.000

Perusahaan mengalokasikan 1.780 ke produk A dan mengakui pendapatan produk A pada saat
pengendalian produk A dialihkan. Perusahaan mengalokasikan diskon sebesar 220 dan mengakuai
pendapatan atas voucher pada saat pelanggan memakai voucher tersebut, sebelum masa berlaku
berakhir.

82
Tahap 4: Menentukan harga transaksi
Pemberian kepada Pelanggan
tidak material

PT Melati menyepakati kontrak untuk menyediakan handset dan jasa telp dan sms
selama dua tahun. Jasa telp selama 1.000menit panggilan dan 1.000 sms tiap bulan
dengan fee bulanan tetap. Pelanggan dapat memilih untuk membeli setiap bulan
jasa tersebut, Harga jasa tersebut setara dengan harga jual berdiri sendiri.

PT Melati menentukan bahwa janji untuk menyediakan handset dan jasa jaringan
merupakan kewajiban pelaksanaan yang bersifat dapat dibedakan. Opsi untuk
membeli tambahan menit panggilan dan pesan teks tidak memberikan hak yang
bersifat material di mana pelanggan tidak akan menerima tanpa menyepakai
kontrak, perusahaan menyimpulkan bahwa hal tersebut bukan merupakan
kewajiban pelaksanaan dalam kontrak. Entitas tidak mengalokasikan harga transaksi
ke opsi untuk tambahan menit dan sms ketika entitas menyediakan jasa tesebut.

83
Tahap 4: Menentukan harga transaksi
Contoh – Termin pembayaran

Tanggal 1 juli 2020, PT Merapi menjual barang kepada PT Semeru senilai Rp900.000 untuk 4 tahun,
zero interest bearing notes dengan nilai pokok 1.416.163. BPP dari barang tersebut adalah
Rp590.000 (Discount rate = 12%)
• Berapa nilai pendapatan yang dicatat pada tanggal 1 juli 2020?
• Berapakah jumlah pendapatan yang dilaporkan terkait transaksi tersebut pada 31 Des 2020?

Dr. Notes Receivable 1.416.163


Pengakuan Cr. Sales Revenue 900.000
pendapatan Cr. Discount 516.163
dilakukan tanggal 1 Dr. COGS 590.000
Juli 2020
Cr. Inventory 590.000

Pengakuan interest Dr. Discount 54.000*


revenue 31 Des 2020 (*12% x ½ x 900.000) Cr. Interest revenue 54.000

84
Tahap 2: Mengidentifikasi Kewajiban Pelaksanaan
Contoh – identifikasi kewajiban pelaksanaan

PT Sinta melisensikan software customer relationship ke PT Rama. PT Sinta juga


berjanji untuk memberikan layanan konsultasi dengan mengkustom secara
ekstensif ke dalam system informasi PT Rama, dengan total imbalan 600 juta. PT
Sinta menyediakan layanan yang signifikan dengan menggabungkan barang dan jasa
(lisensi dan layanan konsultasi) ke dalam satu kontrak. Selain itu, PT Sinta
menyesuaikan software secara signifikan sesuai dengan spesifikasi yang
dinegosiasikan oleh PT Rama. Apakah informasi kontrak diatas menggambarkan
kewajiban pelaksanaan tunggal atau terpisah?

Lisensi dan layanan konsultasi dapat dibedakan namun saling ketergantungan


dan saling berhubungan sehingga harus dicatat sebagai satu kesatuan
kewajiban pelaksanaan (kewajiban pelaksanaan tunggal)

85
Tahap 3: Menentukan Nilai Transaksi
Contoh – Pembayaran di muka dan Diskonto yang dipakai
Entitas menyepakati kontrak menjual aset. Pengendalian aset dialihkan kepada pelanggan dalam jangka waktu dua tahun (yaitu
kewajiban pelaksanaan pada waktu tertentu). Kontrak meliputi dua opsi pembayaran: pembayaran Rp5.000 dalam dua tahun
ketika pelanggan menerima pengendalian atas aset atau pembayaran sebesar Rp100.000 ketika kontrak ditandatangani.
Pelanggan memilih membayar Rp80.000 ketika kontrak ditandatangani.
Entitas menyimpulkan kontrak memiliki komponen pembiayaan signifikan karena jangka waktu yang panjang antara saat
pelanggan membayar dan ketika entitas mengalihkan aset kepada pelanggan. Suku bunga implisit transaksi 11,8%, di mana
suku bunga diperlukan agar kedua opsi pembayaran secara ekonomis seimbang. Akan tetapi, entitas menentukan bahwa,
sesuai PSAK 72 paragraf 64, suku bunga yang seharusnya digunakan dalam menyesuaikan imbalan yang diterima adalah 6%,
yang merupakan suku bunga pinjaman inkremental entitas.
Jurnal di bawah ini mengilustrasikan bagaimana entitas dapat mencatat komponen pembiayaan signifikan:
(a) mengakui liabilitas kontrak sebesar Rp80.000 pembayaran diterima saat kontrak dimulai:
Kas Rp80.000
Liabilitas kontrak Rp80.000
(b) selama dua tahun dari awal kontrak sampai pengalihan aset, entitas menyesuaikan jumlah imbalan yang dijanjikan dan
mengakumulasikan liabilitas kontrak dengan mengakui bunga pada 6% selama dua tahun sebesar Rp4.000:
Beban bunga Rp9.888
Liabilitas kontrak Rp9.888
Rp9.888 = Rp80.000 liabilitas kontrak × (6 % bunga per tahun selama dua tahun).
c) mengakui pendapatan untuk pengalihan aset:
Liabilitas kontrak Rp89.888
Pendapatan Rp89.888
86
Tahap 3: Menentukan Nilai Transaksi
Contoh – Mengukur Kemajuan

• Entitas, pemilik dan manajer klub kesehatan, menyepakati kontrak untuk akses satu tahun
ke klub kesehatan di manapun milik entitas. Pelanggan memiliki kebebasan tidak terbatas
untuk menggunakan klub kesehatan dan berjanji untuk membayar sebesar Rp20.000.000
per bulan.
• Entitas menyediakan jasa klub kesehatan yang tersedia bagi pelanggan untuk digunakan
saat dan ketika pelanggan menginginkannya. Seberapa lama pelanggan menggunakan
klub kesehatan tidak akan mempengaruhi jumlah sisa barang atau jasa yang menjadi hak
pelanggan. Entitas menyimpulkan pelanggan secara terus menerus menerima dan
mengonsumsi manfaat atas pelaksanaan entitas ketika entitas membuat klub kesehatan
tersedia bagi pelanggan, sehingga, penyelesaian kewajiban pelaksanaan dipenuhi
sepanjang waktu.
• Entitas menentukan manfaat yang diberikan kepada pelanggan dari jasa entitas yang
memungkinkan klub kesehatan tersedia sepanjang tahun. Entitas menyimpulkan bahwa
ukuran terbaik untuk kemajuan pemenuhan kewajiban pelaksanaan yang selesai
sepanjang waktu adalah ukuran berbasis waktu (time-based measure) dan entitas
mengakui pendapatan dengan dasar garis lurus sepanjang tahun sebesar Rp20.000.000

87
Tahap 3: Menentukan Nilai Transaksi
Contoh – Mengukur Kemajuan – bahan baku belum terpakai
• Pada November 20X9, entitas menyepakati kontrak dengan pelanggan untuk menata bangunan tiga
lantai dan memasang lift baru dengan jumlah imbalan Rp100 juta. Jasa meliputi instalasi lift baru,
yang merupakan kewajiban pelaksanaan tunggal yang dipenuhi sepanjang waktu. Jumlah ekspektasi
biaya adalah Rp80juta, termasuk Rp30juta untuk lift. Entitas bertindak sebagai prinsipal, karena
entitas mempunyai pengendalian atas lift sebelum lift tersebut dialihkan kepada pelanggan.
• Ringkasan harga transaksi dan ekspektasi biaya adalah sebagai berikut:
Harga transaksi 100.000.000
Biaya ekspektasian:
Lift 30.000.000
Biaya lainnya 50.000.000
Jumlah biaya ekspektasian 80.000.000
• Entitas menggunakan metode input berdasarkan biaya yang terjadi untuk mengukur kemajuan
penyelesaian kewajiban pelaksanaan. Entitas menilai apakah biaya untuk melakukan pengadaan lift
proporsional dengan kemajuan dalam memenuhi kewajiban pelaksanaan, Pelanggan memiliki
pengendalian atas lift ketika lift dikirimkan ke tempat pada Desember 20X2, meskipun lift tidak akan
dipasang hingga Juni 20X3. Biaya untuk mengadakan lift (Rp30juta) tergantung dari jumlah
ekspektasi biaya untuk menyelesaikan kewajiban pelaksanaan (Rp 80juta). Entitas tidak terlibat
dalam merancang atau memproduksi lift.
88
Tahap 3: Menentukan Nilai Transaksi
Contoh – Mengukur Kemajuan – bahan baku belum terpakai

• Entitas menyimpulkan bahwa memasukkan biaya mengadakan lift sebagai ukuran


kemajuan akan menyebabkan pelaksanaan entitas lebih saji (overstate). Entitas
menyesuaikan ukuran kemajuan dengan mengeluarkan biaya untuk mengadakan lift dari
ukuran biaya yang terjadi dan dari harga transaksi. Entitas mengakui pendapatan atas
pengalihan lift sebesar biaya untuk mengadakan lift (yaitu pada marjin nol)

• Per tanggal 31 Desember 20X9, entitas mengamati bahwa:


(a) biaya lainnya yang terjadi (tidak termasuk lift) adalah Rp500.000; dan
(b) pelaksanaan adalah 20% selesai (yaitu Rp500.000 ÷ Rp 2.500.000).

• Sebagai akibatnya, pada 31 Desember 20X2, entitas mengakui hal berikut:


Pendapatan Rp 2.200.000 (a)
Harga pokok penjualan 2.000.000 (b)
Laba 200.000
(a) Pendapatan yang diakui adalah (20 persen × Rp 3.500.000) + Rp 1.500.000. (Rp
3.500.000 adalah Rp 5.000.000 harga transaksi – Rp 1.500.000 biaya elevator.)
(b) Harga pokok penjualan adalah Rp 500.000 biaya yang terjadi + Rp 1.500.000 biaya
elevator. 89
Tahap 3: Menentukan Nilai Transaksi
Contoh – Denda mengakibatkan kenaikan imbalan variabel

• PT A menyepakati kontrak dengan pelanggan untuk membangun aset sebesar


Rp200juta. Sebagai tambahan, syarat kontrak meliputi denda sebesar Rp20juta
jika konstruksi tidak diselesaikan dalam jangka waktu tiga bulan dari tanggal yang
ditentukan dalam kontrak.
• PT A menyimpulkan bahwa imbalan yang dijanjikan dalam kontrak meliputi
jumlah tetap sebesar Rp180juta dan jumlah variabel sebesar Rp20juta (sebagai
akibat dari denda).
• PT A mengestimasi imbalan variabel dan mempertimbangkan persyaratan
pembatasan estimasi imbalan variabel.
• Menggunakan expected value
• Menggunakan probabilita yang paling mungkin

90
Tahap 3: Menentukan Nilai Transaksi
Contoh – Estimasi imbalan variabel
• Entitas menyepakati kontrak membangun aset sesuaian (customised assets), yang merupakan kewajiban
pelaksanaan yang dipenuhi sepanjang waktu. Imbalan yang dijanjikan adalah Rp2,5 juta, tetapi jumlah akan
dikurangi atau ditambah bergantung pada waktu pemenuhan aset. Setiap hari setelah tanggal 31 Maret 20X7
jika aset belum selesai, maka imbalan yang dijanjikan akan dikurangi sebesar Rp10.000. Untuk setiap harinya
sebelum 31 Maret 20X7 jika aset telah selesai dibangun, imbalan yang dijanjikan meningkat sebesar Rp 10.000
• Pada saat aset selesai dibangun, pihak ketiga akan menginspeksi aset dan menentukan rating berdasarkan
kriteria yang ditentukan dalam kontrak. Jika aset mendapatkan peringkat (rating) yang ditentukan, maka
entitas berhak menerima bonus insentif sebesar Rp150.000
• Dalam menentukan harga transaksi, entitas menyiapkan estimasi terpisah untuk setiap elemen imbalan
variabel:
(a) entitas memutuskan untuk menggunakan metode nilai ekspekstasian (expected value method) untuk
mengestimasi imbalan variabel yang dikaitkan dengan denda harian atau insentif (yaitu Rp2,5 juta,
ditambah atau dikurang Rp10.000 per hari). Hal ini karena metode tersebut diharapkan entitas untuk
memprediksi jumlah imbalan yang menjadi hak entitas.
(b) entitas memutuskan untuk menggunakan jumlah yang paling memungkinkan untuk mengestimasi
imbalan variabel terkait bonus insentif. Hal ini dikarenakan hanya ada dua kemungkinan (Rp150.000 atau
Rp0) dan dengan metode ini, entitas mengharapkan untuk dapat memprediksikan nilai imbalan yang akan
diberikan dengan lebih tepat.
• Entitas mempertimbangkan batasan estimasi imbalan variabel untuk menentukan apakah entitas
memasukkan sebagian atau seluruh estimasinya atas imbalan variabel dalam harga transaksi.
91
Tahap 3: Menentukan Nilai Transaksi
Contoh – Hak Pengembalian

• Entitas meyepakati 100 kontrak dengan pelanggan. Setiap kontrak meliputi penjualan satu
produk sebesar Rp100 (100 total produk x Rp100 = Rp10.000 total imbalan). Kas diterima
ketika pengendalian produk dialihkan. Praktik bisnis entitas pada umumnya memungkinkan
pelanggan untuk mengembalikan produk tidak terpakai dalam jangka waktu 30 hari dan
menerima pengembalian penuh. Biaya setiap produk entitas adalah Rp60.
• Entitas menerapkan persyaratan dalam PSAK 72 ke portfolio atas 100 kontrak karena entitas
mengharapkan secara rasional bahwa, dampak pada laporan keuangan dari`penerapan
persyaratan portfolio tidak akan berbeda secara material dari penerapan persyaratan kepada
masing-masing kontrak dalam portfolio.
• Karena kontrak tersebut memungkinkan pelanggan untuk mengembalikan produk, imbalan
yang diterima pelanggan bersifat variabel. Untuk mengestimasi imbalan variabel yang akan
diterima entitas, entitas memutuskan untuk menggunakan metode nilai ekspektasian karena
metode ini yang diharapkan entitas untuk memprediksikan secara lebih baik atas jumlah
imbalan yang akan menjadi hak entitas. Dengan menggunakan metode nilai ekspektasian,
entitas memperkirakan bahwa 97 produk tidak akan dikembalikan.

92
Tahap 3: Menentukan Nilai Transaksi
Contoh – Hak Pengembalian
• Entitas mempertimbangkan persyaratan batasan estimasi imbalan variabel untuk menentukan
apakah jumlah variabel estimasian adalah Rp9.700 (Rp100 x 97 produk yang tidak diekspektasikan
untuk dikembalikan) dapat dimasukkan ke dalam harga transaksi. Entitas menentukan bahwa
meskipun pengembalian adalah diluar pengaruh entitas, namun hal tersebut berpengaruh
signifikan dalam mengestimasi pengembalian produk dan kelompok pelanggan ini. Ketidakpastian
akan diselesaikan dalam jangka waktu singkat (yaitu 30 hari periode pengembalian). Oleh karena
itu, entitas menyimpulkan bahwa sangat besar kemungkinan pembalikan yang signifikan atas
jumlah pendapatan kumulatif yang diakui (yaitu Rp9.700) tidak akan terjadi karena ketidakpastian
diselesaikan (yaitu dalam periode pengembalian).
• Entitas mengestimasi bahwa biaya untuk menerima kembali produk tidak material dan diharapkan
produk yang dikembalikan tersebut dapat dijual kembali dengan memperoleh keuntungan.
• Pada saat pengalihan pengendalian 100 produk, entitas tidak mengakui pendapatan untuk tiga
produk yang diekspektasikan untuk dikembalikan. Entitas mengakui hal berikut ini:
(a) pendapatan sebesar Rp9.700 (Rp100 x 97 produk tidak diekspektasikan untuk dikembalikan);
(b) liabilitas pengembalian sebesar Rp300 (Rp100 pengembalian x 3 produk yang diekspektasikan
untuk dikembalikan); dan
(c) aset sebesar Rp180 (Rp60 x 3 produk atas haknya untuk mendapatkan kembali produk dari
pelanggan dalam menyelesaikan kewajiban pengembalian)
93
Tahap 3: Menentukan Nilai Transaksi
Contoh – Insentif berdasarkan Volume

• Entitas menyepakati kontrak dengan pelanggan pada 1 Januari 20X8 untuk menjual Produk A
sebesar Rp100 per unit. Jika pelanggan membeli lebih dari 1.000 unit produk A dalam 1 tahun
kalender, kontrak menentukan harga per unit secara retrospektif dikurangi menjadi Rp90 per
unit. Sebagai akibatnya, imbalan kontrak bersifat variabel.
• Pada triwulan pertama yang berakhir pada 31 Maret 20X8, entitas menjual 75 unit Produk A
kepada pelanggan. Entitas mengestimasi bahwa pembelian pelanggan tidak akan mencapai
batas 1.000 unit yang disyaratkan untuk diskon dalam tahun kalender.
• Entitas mempertimbangkan persyaratan batasan estimasi imbalan variabel. Entitas
menentukan bahwa entitas memiliki pengalaman signifikan untuk produk tersebut dan
dengan pola pembelian entitas.
• Oleh karena itu, entitas menyimpulkan bahwa sangat besar kemungkinan bahwa pembalikan
signifikan dalam jumlah kumulatif pendapatan yang diakui (Rp 100 per unit) tidak akan terjadi
sampai ketidakpastian diselesaikan (yaitu ketika jumlah pembelian diketahui). Sebagai
akibatnya, entitas mengakui pendapatan sebesar Rp7.500 (75 unit x Rp100 per unit) untuk
triwulan yang berakhir pada 31 Maret 20X8.

94
Tahap 3: Menentukan Nilai Transaksi
Contoh – Insentif berdasarkan Volume

• Pada Mei 20X8, pelanggan entitas mengakuisisi perusahaan lain dan pada
triwulankedua yang berakhir pada 30 Juni 20X8, entitas menjual 500 unit
tambahan Produk A kepada pelanggan. Berdasarkan fakta baru tersebut, entitas
mengestimasi pembelian pelanggan dapat melebihi batas 1.000 unit dalam tahun
kalender dan, oleh karena itu, disyaratkan untuk mengurangi harga per unit
menjadi Rp90 per unit secara retrospektif.

• Sebagai akibatnya, entitas mengakui pendapatan sebesar Rp44.250 untuk


triwulan yang berakhir pada 30 Juni 20X8. Jumlah tersebut dihitung dari
Rp45.000 dari penjualan 500 unit (500 unit x Rp90 per unit) dikurangi perubahan
dalam harga transaksi sebesar Rp750 (75 unit x pengurangan harga Rp10) untuk
pengurangan pendapatan terkait unit terjual dalam triwulan yang berakhir pada
31 Maret 20X8

95
BULETIN IMPLEMENTASI I - BAGIAN 2

Pengakuan pendapatan dalam kontrak real estat

Hak pembayaran atas pelaksanaan yang diselesaikan sampai saat ini


PSAK 72
Pengakuan pendapatan dalam kontrak real estat yang mencakup pengalihan
tanah

Biaya untuk memenuhi kontrak

PSAK 26 Pengalihan sepanjang waktu atas barang konstruksian


14
BULETIN IMPLEMENTASI VOLUME 1
1 PENGAKUAN PENDAPATAN DALAM KONTRAK REAL ESTAT PSAK 72

Isu yang dibahas mengenai apakah entitas akan mengakui pendapatan sepanjang waktu
atau pada waktu tertentu untuk kontrak penjualan real estat.

POLA FAKTA PEMBAHASAN


1. Pengembang real estat (entitas) dan pelanggan menandatangani kontrak untuk 1. PSAK 72 par. 35(a) tidak terpenuhi - pelaksanaan entitas
penjualan unit real estat di kompleks perumahan multi-unit sebelum entitas menciptakan aset (real estat) yang tidak segera dikonsumsi.
mengonstruksi kompleks. 2. Pengendalian mengacu pada kemampuan untuk mengarahkan
2. Kewajiban pelaksanaan menyerahkan bangunan yang telah selesai dibangun. penggunaan, dan memperoleh secara substansial seluruh sisa
3. Entitas mempertahankan hak legal atas bangunan sampai pelanggan telah manfaat dari aset. PSAK 72 par. 35(b) tidak terpenuhi:
membayar harga pembelian setelah konstruksi selesai. a. sebelum konstruksi selesai, pelanggan tidak dapat
4. Pelanggan tidak dapat mengubah desain struktural atau mengganti unit. menjual atau menjaminkan unit real estat yang
5. Pelanggan membayar sebagian dari harga pembelian unit real estat saat unit dikonstruksi sebagian;
sedang dikonstruksi, dan membayar sisanya (mayoritas) setelah konstruksi b. pelanggan tidak memiliki kemampuan untuk mengubah
selesai. desain struktural unit real estat saat unit sedang
6. Kontrak memberikan pelanggan hak atas kepentingan yang tidak terbagi atas dikonstruksi, juga tidak dapat menggunakan unit real
tanah dan kompleks multi-unit yang sedang dibangun. estat yang dikonstruksi sebagian dengan cara lain.
3. PSAK 72 par. 35(c) tidak terpenuhi – terkait hak atas
7. Entitas tidak berhak atas hak pembayaran setidaknya atas pelaksanaan yang
pembayaran yang dapat dipaksakan.
telah diselesaikan, jika pelanggan gagal bayar.

KESIMPULAN Entitas mengakui pendapatan dalam pola fakta pada waktu tertentu.
15
BULETIN IMPLEMENTASI VOLUME 1
2 HAK PEMBAYARAN ATAS PELAKSANAAN YANG DISELESAIKAN SAMPAI SAAT INI PSAK 72

Isu yang dibahas mengenai apakah entitas akan mengakui pendapatan sepanjang waktu
atau pada waktu tertentu untuk kontrak penjualan real estat.

POLA FAKTA PEMBAHASAN

1. Pengembang real estat (entitas) dan pelanggan menandatangani 1. PSAK 72 par. 31 memberikan hak entitas mengakui pendapatan ketika
kontrak untuk penjualan unit real estat di kompleks perumahan entitas telah menyelesaikan kewajiban pelaksanaanya, yaitu ketika
multi-unit sebelum entitas mengonstruksi kompleks. barang / jasa telah dialihkan kepada pelanggan.
2. Pelanggan pertama berhak untuk membatalkan kontrak setiap 2. Untuk memenuhi kriteria pengakuan pendapatan sepanjang waktu,
saat sebelum konstruksi selesai. PSAK 72 par. 35 (c) memerlukan entitas memiliki hak atas pembayaran
3. Jika pelanggan pertama membatalkan kontrak, entitas diharuskan yang dapat dipaksakan atas pelaksanaan yang telah diselesaikan
sampai saat ini.
melakukan upaya yang wajar untuk menjual kembali unit real
3. Dalam pola fakta ini, entitas hanya memiliki hak untuk menjual kembali
estat kepada pihak ketiga.
kepada pihak ketiga ketika pelanggan membatalkan kontraknya.
4. Pelanggan pertama wajib mengkompensasi entitas atas selisih 4. Hak pembayaran yang dimiliki entitas dari pelanggan pertama hanya
kurang bayar (shortfall)- contoh: nilai jual kepada pihak ketiga sebatas selisih kurang bayar (shortfall), sehingga tidak memenuhi
lebih rendah dibanding nilai jual yang telah disepakati di awal. kriteria hak pembayaran pelaksanaan yang ditentukan dalam PP 09.

KESIMPULAN Entitas mengakui pendapatan dalam pola fakta pada waktu tertentu
16
BULETIN IMPLEMENTASI VOLUME 1
3 PENGAKUAN PENDAPATAN DALAM KONTRAK REAL ESTAT YANG MENCAKUP PENGALIHAN TANAH PSAK 72
Isu yang dibahas mengenai pengakuan pendapatan dalam kontrak penjualan tanah dan bangunan yang akan dikonstruksi di
atas tanah tersebut, apakah entitas akan mengidentifikasi dua kewajiban pelaksanaan dalam kontrak sehingga pengakuan
pendapatannya akan dinilai masing-masing—satu mewakili janji untuk mengalihkan tanah kepada pelanggan dan satu
mewakili janji untuk mengalihkan bangunan ke pelanggan?
POLA FAKTA PEMBAHASAN
1. Entitas dan pelanggan menyepakati kontrak yang tidak dapat 1. PSAK 72 par. 27 terpenuhi - pengalihan tanah dan bangunan bersifat dapat
dibatalkan, sebelum unit dibangun. Kontrak tersebut untuk dibedakan.
seluruh bangunan, yang akan terdiri dari beberapa unit hunian. a. pelaksanaannya dalam mengonstruksi bangunan akan sama terlepas dari
2. Entitas mengalihkan hak legal sebidang tanah yang tidak dapat apakah entitas juga mengalihkan tanah tersebut; dan
dibatalkan saat penandatanganan kontrak, terlepas dari apa
b. entitas akan dapat memenuhi janjinya untuk mengonstruksi bangunan
yang terjadi selama konstruksi bangunan.
meskipun tidak mengalihkan tanah, dan akan dapat memenuhi janjinya
3. Kontrak menentukan harga tanah, yang dibayar saat tanda
untuk mengalihkan tanah meskipun tidak mengonstruksi bangunan.
tangan kontrak.
2. PSAK 72 par. 38 - pengalihan tanah diakui pada waktu tertentu.
4. Saat bangunan sedang dibangun, pelanggan dapat meminta
3. PSAK 72 par. 35(b) - pengalihan bangunan diakui sepanjang waktu, yaitu
perubahan desain struktural dan spesifikasi. Entitas dapat
kemampuan untuk mengarahkan penggunaan bangunan saat sedang
menolak ketika perubahan akan melanggar izin perencanaan.
dikonstruksi (mengubah desain struktural dan spesifikasi) & memperoleh
5. Pelanggan diharuskan melakukan milestone pembayaran selama
secara substansial seluruh sisa manfaat ekonomik, yaitu entitas tidak dapat
periode konstruksi.
mengalihkan bangunan untuk penggunaan lain.

Pengalihan tanah dan bangunan bersifat dapat dibedakan. Tanah diakui pada waktu tertentu, bangunan diakui sepanjang
KESIMPULAN
waktu. 17
BULETIN IMPLEMENTASI VOLUME 1
BIAYA UNTUK MEMENUHI KONTRAK
4 PSAK 72

Isu yang dibahas mengenai apakah entitas akan mengakui biaya yang terjadi dalam memenuhi kontrak
sebagai beban atau dikapitalisasi.

POLA FAKTA PEMBAHASAN

1. Kewajiban pelaksanaan adalah janji untuk mengalihkan 1. Par. 95 (b) tidak terpenuhi - yaitu biaya untuk menghasilkan/
bangunan. meningkatkan sumber daya yang akan digunakan dalam
2. Mengakui pendapatan sepanjang waktu. pemenuhan pelaksanaan di masa depan. Sebagian bangunan
3. Pengukuran kemajuan pelaksanaan dengan menggunakan telah dialihkan sehingga entitas tidak lagi memiliki sumber daya.
metode output. 2. Biaya terkait dengan pekerjaan konstruksi yang dilakukan pada
4. Biaya konstruksi terkait dengan pelaksanaan masa lalu. bangunan yang dibangun sebagian, yang telah dialihkan kepada
pelanggan terkait dengan pelaksanaan masa lalu entitas.
3. Sesuai dengan ketentuan paragraf 98 (c) biaya yang terkait
dengan kewajiban pelaksanaan yang telah terpenuhi perlu diakui
sebagai beban.

KESIMPULAN Entitas mengakui biaya konstruksi yang terjadi dalam pola fakta sebagai beban.
18
BULETIN IMPLEMENTASI VOLUME 1
5 PENGALIHAN SEPANJANG WAKTU ATAS BARANG KONSTRUKSIAN PSAK 26

Isu yang dibahas mengenai apakah entitas memiliki aset kualifikasian dan, oleh karena itu, mengkapitalisasi setiap biaya
pinjaman yang dapat diatribusikan secara langsung
sehubungan dengan konstruksi atas pengembangan perumahan real estat multi-unit (bangunan)

POLA FAKTA PEMBAHASAN


1. Pengembang real estat (entitas) mengonstruksi bangunan dan 1. Aset kualifikasian adalah aset yang membutuhkan waktu yang cukup lama agar
menjual unit individual dalam bangunan tersebut kepada siap untuk digunakan sesuai dengan intensinya atau dijual – PSAK 26 par. 05.
pelanggan. 2. PSAK 26 paragraf 07 - Piutang yang diakui entitas bukan merupakan aset
2. Entitas meminjam dana untuk tujuan konstruksi bangunan. kualifikasian.
3. Sebelum pembangunan dimulai, entitas menandatangani 3. Aset kontrak yang diakui entitas bukan merupakan aset kualifikasian. Intensi
kontrak untuk penjualan beberapa unit dalam bangunan (unit penggunaan aset kontrak —untuk menagih kas atau aset keuangan lainnya—
yang terjual). bukan penggunaan yang memerlukan waktu yang cukup lama untuk
4. Entitas bermaksud untuk menyepakati kontrak dengan mempersiapkannya.
4. Persediaan (barang dalam proses atau work-in-progress) untuk unit yang belum
pelanggan untuk bagian yang tersisa dari unit yang dikonstruksi
terjual bukan merupakan aset kualifikasian. Aset ini siap untuk penjualan yang
(unit yang belum terjual) segera setelah menemukan pelanggan
yang sesuai. diintensikan dalam kondisi saat ini.
5. Hal ini konsisten dengan kesimpulan entitas yang mengakui pendapatan
5. Entitas mengakui pendapatan sepanjang waktu. Imbalan yang
sepanjang waktu, sehingga kendali atas barang / jasa yang dihasilkan oleh
dijanjikan oleh pelanggan dalam kontrak adalah dalam bentuk
entitas telah dialihkan oleh entitas sepanjang waktu pelaksanaan kewajiban
kas atau aset keuangan lainnya. kepada pelanggan.

KESIMPULAN Biaya pinjaman dalam pola fakta tidak dikapitalisasi. 19


Buletin Implementasi Volume 2
Bagian 2
PSAK 72

1. Penilaian Barang atau Jasa yang Dijanjikan

2. Kompensasi untuk Keterlambatan atau Pembatalan

3. Biaya Pelatihan untuk Memenuhi Kontrak

4. Prinsipal versus Agen: Pengecer Perangkat Lunak

12
BULETIN IMPLEMENTASI VOLUME 2
1 Penilaian Barang atau Jasa yang Dijanjikan PSAK 72

Isu mengenai pengakuan pendapatan oleh Bursa Efek yang memberikan jasa listing, yaitu apakah entitas akan
mengidentifikasi sebagai kewajiban pelaksanaan terpisah jasa admisi dan jasa listing berkelanjutan.

POLA FAKTA PEMBAHASAN

a. Entitas membebankan dua jenis fee kepada pelanggan terkait dengan listing di a. PSAK 72 paragraf 25 - kewajiban pelaksanaan tidak mencakup
bursa: aktivitas untuk memenuhi kontrak kecuali aktivitas tersebut
i. fee admisi—fee dibayar di muka yang tidak dapat dikembalikan. Fee ini dapat mengalihkan barang atau jasa kepada pelanggan.
berupa fee tetap, atau berdasarkan nilai sekuritas yang diterima; dan
ii. fee listing berkelanjutan—fee berkala (biasanya tahunan) yang dibayarkan b. PSAK 72 paragraf PP49 - aktivitas listing awal (pada atau
setelah listing di bursa. mendekati insepsi kontrak untuk memenuhi kontrak) tidak
menghasilkan pengalihan barang atau jasa yang dijanjikan
b. Entitas menghubungkan biaya ini dengan dua jasa: kepada pelanggan, meskipun fee dibayar di muka tidak dapat
i. listing awal (izin masuk ke bursa)— mencakup sejumlah aktivitas yang dikembalikan.
dilakukan untuk memungkinkan listing ke bursa (seperti penilaian risiko
internal, uji kelayakan, dll) c. Pelanggan tidak mendapatkan manfaat sebelum listed.
ii. listing berkelanjutan—untuk pelanggan yang telah diterima, entitas
menyediakan akses pasar berkelanjutan dan memelihara listing (misalnya,
memelihara teknologi, pengawasan peraturan, dan operasi umum).

Entitas menilai janji entitas dalam kontrak adalah membuat entitas tetap listing dalam bursa, sehingga jasa admisi
KESIMPULAN
dan jasa listing berkelanjutan bukan merupakan kewajiban pelaksanaan terpisah. 13
BULETIN IMPLEMENTASI VOLUME 2
2 Kompensasi untuk Keterlambatan atau Pembatalan PSAK 72

Isu mengenai kewajiban maskapai penerbangan untuk mengompensasi pelanggan atas keterlambatan atau pembatalan,
yaitu mencatatnya sebagai (a) imbalan variabel - bagian dari harga transaksi; atau (b) sebagai kewajiban yang dicatat sesuai
dengan PSAK 57?

POLA FAKTA PEMBAHASAN

a. Hak kompensasi atas keterlambatan atau pembatalan a. Kewajiban pelaksanaan = janji untuk mengangkut pelanggan dalam
diatur dalam regulasi. jangka waktu tertentu setelah waktu penerbangan terjadwal.
b. Harga transaksi = imbalan yang menjadi hak entitas dalam
b. Regulasi menciptakan hak dan kewajiban yang dapat pertukaran untuk penerbangan tersebut mungkin berbeda dari
dipaksakan, dan merupakan bagian dari ketentuan imbalan yang menjadi haknya jika penerbangan tidak ditunda.
kontrak antara entitas dan pelanggannya.
c. Fakta bahwa regulasi menetapkan utang kompensasi tidak
c. Kompensasi merupakan jumlah yang tidak terkait memengaruhi penentuan harga transaksi oleh entitas – kompensasi
dengan harga tiket penerbangan. menimbulkan imbalan variabel sama halnya dengan denda atas
keterlambatan untuk mengalihkan aset menimbulkan imbalan
variabel dalam Contoh Ilustratif dalam PSAK 72.

KESIMPULAN Kompensasi kepada pelanggan dicatat sebagai imbalan variabel. 14


BULETIN IMPLEMENTASI VOLUME 2
3 Biaya Pelatihan untuk Memenuhi Kontrak PSAK 72
Isu yang dibahas apakah entitas mengakui biaya pelatihan yang terjadi
untuk memenuhi kontrak dengan pelanggan sebagai aset (atau beban)?

POLA FAKTA PEMBAHASAN


a. Entitas menyepakati kontrak dengan pelanggan yang termasuk a. Entitas terlebih dahulu mempertimbangkan apakah biaya pelatihan berada
dalam ruang lingkup PSAK 72, yaitu penyediaan jasa alih daya dalam ruang lingkup PSAK lain, sebelum menilai kriteria dalam PSAK 72
(outsourced). paragraf 95.
b. Entitas mengeluarkan biaya untuk melatih karyawan. Biaya b. PSAK 19 paragraf 05 - secara eksplisit mencakup pengeluaran untuk pelatihan.
pelatihan sebagaimana PSAK 19 paragraf 15 di mana entitas c. PSAK 19 paragraf 15 - entitas belum tentu dapat mengendalikan manfaat
tidak memiliki pengendalian yang cukup atas manfaat ekonomik ekonomik masa depan yang timbul dari karyawan terampil dan dari aktivitas
masa depan yang diharapkan timbul dari pelatihan. pelatihan sehingga sulit bagi entitas untuk menggolongkan kedua hal
c. Entitas tidak mengidentifikasi aktivitas pelatihan sebagai tersebut sebagai aset takberwujud.
kewajiban pelaksanaan. d. PSAK 19 paragraf 69(b) – memberikan contoh pengeluaran untuk memperoleh
d. Kontrak mengizinkan entitas untuk membebankan biaya manfaat ekonomik di masa depan namun tidak ada aset takberwujud yang
pelatihan kepada pelanggan (i) karyawan entitas pada awal diperoleh/ dihasilkan/ diakui akan diakui sebagai beban, salah satunya
kontrak, dan (ii) karyawan baru yang dipekerjakan entitas sebagai pengeluaran untuk aktivitas pelatihan.
akibat dari perluasan operasi pelanggan. e. IFRS 15 paragraf BC307 - jika Standar lain menghalangi pengakuan aset yang
timbul dari biaya tertentu, maka aset tidak dapat diakui berdasarkan IFRS 15.

KESIMPULAN Biaya pelatihan diakui sebagai beban saat terjadi.


15
BULETIN IMPLEMENTASI VOLUME 2
4 Prinsipal versus Agen: Pengecer Perangkat Lunak PSAK 72
Isu yang dibahas mengenai apakah pengecer lisensi perangkat lunak bertindak sebagai prinsipal atau agen
ketika pengecer perangkat lunak tersebut memiliki perjanjian distribusi dengan produsen perangkat lunak?

POLA FAKTA PEMBAHASAN


a. Pengecer, berdasarkan perjanjian distribusi, memiliki hak a) Entitas dianggap sebagai prinsipal jika mengendalikan barang atau jasa sebelum
penjualan lisensi, kewajiban saran pra-penjualan, dan diserahkan kepada pelanggan (PSAK 72 paragraf PP35), sedangkan entitas yang
kebebasan penetapan harga. bertindak sebagai agen tidak mengendalikan barang atau jasa yang disediakan
b. Jika pelanggan tidak membeli, tidak terdapat biaya tetapi jika oleh pihak lain sebelum diserahkan ke pelanggan (paragraf PP36).
diputuskan membeli: b) Paragraf PP37 menetapkan indikator untuk membantu menentukan status
I. pengecer akan menegosiasikan harga, memesan dari sebagai prinsipal atau agen, meliputi:
produsen, dan menagih pelanggan. i. tanggung jawab utama untuk memenuhi janji penyediaan barang/jasa;
II. produsen perangkat lunak memberikan lisensi kepada ii. pihak yang memiliki risiko persediaan sebelum/ setelah dialihkan ke
pelanggan melalui portal, termasuk kunci aktivasi dan pelanggan; dan
perjanjian yang mencakup hak penggunaan, jaminan iii. kebijakan penetapan harga;
fungsionalitas, dan durasi lisensi. c) Indikator tersebut mungkin lebih atau kurang relevan dengan penilaian
c. Jika pengecer menyarankan lisensi yang salah dan pelanggan pengendalian tergantung pada sifat barang atau jasa tertentu dan syarat dan
tidak bisa menerimanya, pengecer tidak bisa mengembalikan ketentuan kontrak (paragraf PP37A).
atau menjual lisensi tersebut.

Status pengecer sebagai prinsipal atau agen bergantung pada fakta dan kontrak tertentu dengan
KESIMPULAN mempertimbangkan berbagai indikator dan pengendalian atas lisensi perangkat lunak sebelum dialihkan kepada
pelanggan. 16
Terimakasih
Edward B. Hutajulu
08179170686, edward.bintang@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai