KTI Kanza Thahura (Baru) Anton
KTI Kanza Thahura (Baru) Anton
i
HALAMAN PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN TUGAS
KARYA TULIS ILMIAH
Judul
Menyetujui,
Pembimbing I Pembimbing II
ii
LEMBAR PENYERAHAN
Mengetahui,
iii
KATA PENGANTAR
Bismillahirahmanirrahim
Segala puji bagi Allah yang telah memberi limpahan rahmat dan karunia kepada
kita semua, khususnya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan karya tulis
ilmiah yang berjudul ”PROBLEMATIKA SISWA KELAS XII IPS 3 MAN 2
KOTA PADANG DALAM MENGHAFAL AL-QUR’AN PROGRAM STUDI
TAHFIDZ” Shalawat dan salam semoga selalu dilimpahkan oleh Allah Ta’ala
kepada junjungan Nabi Besar Muhammad Shallahu’alaihiwasallam.
Penulisan karya tulis ilmiah ini diajukan untuk tugas Bahasa Indonesia di
Madrasah Aliyah Negeri 2 Kota Padang tahun pelajaran 2023/2024. Di samping
itu, penulisan karya tulis ilmiah ini juga bertujuan untuk memberikan pengetahuan
kepada pembaca mengenai apa-apa saja problematika yang dialami siswa kelas
XII IPS 3 MAN 2 Kota Padang dalam menghafal Al-Qur’an. Tidak lupa penulis
mengucapkan terima kasih kepada:
iv
Penulis menyadari bahwa karya tulis ilmiah ini jauh dari kata sempurna. Untuk itu
penulis menginginkan kritikan maupun saran yang nantinya akan menjadi
masukan demi perbaikan menuju karya tulis ilmiah yang sempurna.
KANZA THAHURA
v
DAFTAR ISI
vi
ABSTRAK
vii
BAB I
PENDAHULUAN
Pada zaman sekarang ini kegiatan kaum muslimin untuk menghafalkan ayat-
ayat Al-Qur’an, baik itu secara keseluruhan ataupun sebagian semakin meningkat.
Indonesia merupakan negara yang penduduknya mayoritas muslim terbesar di dunia,
namun ironisnya kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa jumlah umat Islam di
Indonesia yang hafal Al-Qur’an tidak sebanding jika dibandingkan dengan populasi
muslim di dalamnya, terlebih pada zaman pemuda pemudi sekarang yang cenderung
ketergantungan pada alat-alat komunikasi, apabila di kalkulasikan secara matematik
jumlah hafidz Al-Qur’an (orang yang hafal al-Qur’an) di Indonesia belum mencapai
1% dari jumlah populasi di Negara tersebut. Menghafal al-Qur’an merupakan suatu
keutamaan yang besar, dan posisi itu selalu didambakan oleh semua orang, dan
seorang yang bercita-cita tulus, serta berharap pada kenikmatan duniawi dan ukhrawi
agar manusia nanti menjadi hamba Allah dan dihormati dengan penghormatan yang
sempurna . Jika ingin membuat pemuda pemudi mencintai Al-Qur’an, maka
jadikanlah rumah anda sebagai rumah yang dihiasi dengan bacaan-bacaan al-qur’an.
1
Setiap orang memiliki cara atau metode sendiri untuk mempermudah dan
memperlancar dalam menghafal Al-Quran. namun demikian, yang paling banyak
digunakan adalah yang sesuai dan menyenangkan bagi setiap individu. Jika diteliti,
kebanyakan yang cocok bagi setiap orang di peroleh melalui beberapa kali percobaan.
Pada zaman sekarang ini kegiatan kaum muslimin untuk menghafalkan ayat-ayat al-
Qur’an, baik itu secara keseluruhan ataupun sebagian semakin meningkat. Hal ini
benar adanya karena banyaknya lembaga pendidikan Islam yang memasukkan
kurikulum Tahfidz al-Qur’an dalam lembaga tersebut. Dalam menghafal al-Qur’an
tidak boleh asal-asalan, tapi ada beberapa syarat yang harus dipenuhi. Salah satu
syarat yang harus dipenuhi oleh seseorang yang ingin menghafal al-Qur’an adalah ia
harus sudah mampu membaca al-Qur’an dengan fasih dan sesuai dengan kaidah ilmu
tajwidnya. Hukum membaca al-Qur’an sesuai dengan ilmu tajwid adalah wajib,
karena apabila membaca al-Qur’an tidak sesuai dengan kaidah tajwid akan dapat
merubah makna yang terkandung di dalam ayat tersebut.
Tersebut di atas adalah syarat yang harus dipenuhi oleh seseorang yang ingin
menghafal al-Qur’an. Hal tersebut bisa di atasi dengan menggunakan metode-metode
pembelajaran al-Qur’an dan setelah sukses dalam pembelajaran al-Qur’an penghafal
bisa menggunakan metode-metode menghafal al-Qur’an. Namun menghafal tersebut
tidak mudah karena ada beberapa problematika-problematika yang tentu saja akan
timbul di dalam proses menghafal nanti. Problematika tersebut bisa berasal dari
dalam diri si penghafal (faktor internal) dan bisa juga problematika tersebut berasal
dari luar diri si penghafal (faktor eksternal). Sedangkan problematika siswa/i kelas
XII IPS 3 MAN 2 KOTA PADANG dalam menghafal al-qur’an dapat berasal dari
diri siswa/i dan dapat berasal dari luar diri siswa/I tersebut. karateristik MAN 2
KOTA PADANG adalah lembaga pendidikan yang berada dibawah naungan
Kementrian Agama Republik Indonesia yang pelajaran agamanya lebih rinci daripada
sekolah-sekolah sederajat dan untuk studi tahfidznya lebih difokuskan,tetapi disini
2
masih banyak siwa/i MAN 2 KOTA PADANG yang susah dalam menghafal al-
qur’an khususnya kelas XII IPS 3.
1.2.2 Apa-apa saja faktor yang mempengaruhi siswa sulit menghafal Al-Qur’an?
1.3.3 Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi siswa sulit menghafal Al-
Qur’an
3
1.4. Manfaat Penelitian
1.4.1. Penunjang dalam pengembangan pengetahuan penelitian yang berkaitan
dengan topik.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Santri adalah setiap orang yang menerima pengaruh dari seseorang atau
sekelompok orang yang menjalankan kegiatan pendidikan.
Guru adalah subjek yang memiliki peran yang sangat penting dalam
memberikan solusi terhadap masalah-masalah tersebut. Problematika atau
hambatan memiliki arti yang sangat penting dalam setiap melaksanakan suatu
tugas atau pekerjaan. Suatu tugas atau pekerjaan tidak akan terlaksana apabila
ada suatu hambatan yang mengganggu pekerjaan tersebut. Hambatan merupakan
keadaan yang dapat menyebabkan pelaksanaan terganggu dan tidak terlaksapna
dengan baik. Setiap manusia selalu mempunyai hambatan
5
himpunan huruf-huruf dan kata-kata dalam suatu ucapan yang rapi. 4 Secara
istilah, Muhammad dalam kitabnya, Kaifa Tahafadhul Qur’an, seperti dikutip
oleh Achmad Yaman Syamsuddin, memberi definisi Al-Qur’an sebagai berikut.
Al-Qur’an adalah kalam Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad melalui
perantara ruhul amin (Malaikat Jibril), dan disampaikan kepada kita dengan jalan
tawatur yang membacanya dinilai sebagai ibadah. Diawali dengan surat Al-
fatihah dan diakhiri surah An-nas
6
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
7
Menurut Rochman Natawijaya problematika atau hambatan cenderung
bersifat negatif, yaitu memperlambat laju suatu hal yang dikerjakan oleh
seseorang. Dalam melakukan kegiatan seringkali ada beberapa hal yang menjadi
penghambat tercapainya tujuan, baik hambatan dalam pelaksanaan program
maupun dalam hal pengembangannya. Hal itu merupakan rangkaian hambatan
yang dialami seseorang dalam belajar.
3.2.2. Banyak melakukan dosa dan melakukan maksiat Imam Syafi'i pernah
berkata : Aku pernah mengadukan kepada Waki' tentang jeleknya
hapalanku. Lalu beliau menunjukiku untuk meninggalkan maksiat. Beliau
memberitahukan kepadaku bahwa Ilmu adalah cahaya dari Allah dan
cahaya Allah tidaklah mungkin diberikan pada ahli maksiat (l’anatuth
Tholibin,2,190)
3.2.3. Tidak menjadikan Alquran sebagai prioritas Tidak akan bisa menghafal
Alquran secara sempurna jika tidak menjadikan Alquran prioritas dalam
hidup. Tidak akan bisa menghafal Alquan selama-lamanya, jika Alquran
tidak dijadikan poros hidup dan pusat amal di kehidupan.
3.2.4. Pesimis atau tidak yakin akan kemampuanya dalam menghafal Sifat
pesimis adalah sifat yang mengarahkan orang untuk tidak siap karena
merasa tidak mampu, kurang percaya diri dan meragukan kemampuan
dalam dirinya.
3.2.5. Tidak Fokus Banyak para ulama memberi nasihat ketika hendak menghafal
Alquran agar fokus dan menghilangkan pikiran-pikiran yang menggangu
8
3.3. Faktor Pendukung Dalam Menghafal Menghafal Al-Qur’an
Faktor-faktor yang mendukung seseorang dalam menghafal Al-Qur’an
adalah sebagai berikut: 1) Persiapan yang matang Persiapan yang matang
merupakan syarat penting bagi seseorang menghafal Al-Qur’an. Faktor persiapan
sangat berkaitan dengan minat seseorang dalam menghafal Al-Qur’an. Minat
yang tinggi sebagai usaha menghafal Al-Qur’an adalah modal awal seseorang
mempersiapkan diri secara matang. Persiapan personal ditunjang dengan minat
yang tinggi secara tidak langsung akan mewujudkan konsentrasi, sehingga dapat
memperlancar proses menghafal Al-Qur’an secara cepat. 2) Motivasi dan
stimulus Selain minat, motivasi dan stimulus juga harus diperhatikan bagi
seseorang yang menghafal Al-Qur’an. Menghafal Al-Qur’an dituntut
kesungguhan khusus, pekerjaan yang berkesinambungan dan kemauan keras
tanpa mengenal bosan dan putus asa. Karena itulah motivasi yang tinggi untuk
menghafal Al-Qur’an harus selalu dipupuk. 3) Faktor usia Menghafal Al-Qur’an
pada dasarnya tidak dibatasi dengan usia, namun setidaknya usia yang ideal
untuk menghafal Al-Qur’an harus tetap dipertimbangkan. Seorang yang
menghafal Al-Qur’an dalam usia produktif (5-20 tahun) lebih baik daripada
menghafal Al-Qur’an dalam usia 30-40 tahun. Faktor usia tetap harus
diperhitungkan karena berkaitan dengan daya rekam (memori) seseroang. Oleh
karena itu, lebih baik usia menghafal Al Qur’an adalah usia dini (masa anak dan
remaja), karena daya rekam yang dihasilkan sangat kuat dan daya ingat yang
cukup tajam
9
3.4.1. Talqin yaitu membaca satu ayat, lalu ditirukan sang murid secara
berulang-ulang sehingga nancap dihatinya. Dengan metode ini santri
membaca ayat yang akan dihafal secara nberulang-ulang jumlah
pengulangan bervariatif sesuai dengan kebutuhan masing-masing
santri, cara ini akan memerlukan kesabaran dan aktu yang banyak
3.4.2. Talaqqi Yaitu dengan cara sang murid mempresentasikan hafalan sang
murid kepada gurunya. Dalam metode ini hafalan santri akan diuji oleh
guru pembimbing, seorang santri akan teruji dengan baik jika dapat
membaca dan menghafal dengan lancar dan benar tanpa harus melihat
mushaf.
3.4.3. Mu’aradah Yaitu murid dengan murid yang lain membaca saling
bergantian Penghafal hanya memerlukan keseriusan dalam
mendengarkan ayat al-Qur`an yang akan dihafal yang dibacakan oleh
orang lain. Adapun jika kesulitan mencari orang untuk diajak
menggunakan metode ini, penghafal masih bisa menggunakan murattal
Al-Qur`an melalui kaset-kaset tilawatil Qur`an.
3.4.4. Muroja’ah Yaitu mengulangi atau membaca kembali ayat Al Qur’an
yang sudah di hafal. Metode ini dapat dilakukan secara sendiri dan
juga bisa bersama orang lain Melakukan pengulangan bersama orang
lain merupakan kebutuhan yang sangat pokok untuk mencapai
kesuksesan dalam menghafal al-Qur`an. Teknik pelaksanaannya
dapat diadakan perjanjian terlebih dahulu, antara tempat dan waktu
pelaksanaan serta banyaknya ayat yang akan dimuraja’ah
3.4.5. Metode kitabah Metode kitabah adalah menghafal dengan cara menulis
ayat-ayat yang akan dihafalkannya pada secarik kertas yang telah
disediakan untuknya terlebih dahulu.
3.4.6. Metode tafsir Metode tafsir adalah menghafal Al-Qur’an dengan
mengkaji tafsirnya, baik secara sendiri maupun melalui guru. Hal ini
10
sangat membantu menghafal atau memperkuat hafalan, terutama bila
surat atau ayat tersebut dalam bentuk kisah
11
ada yang sudah melaksanakannya, maka bebaslah beban yang lainnya,
tetapi sebaliknya apabila di suatu kaum belum ada yang melaksanakannya
maka berdosalah semuanya. Jadi wajar jika manusia yang berinteraksi
dengan Al-Qur’an menjadi sangat mulia, baik di sisi manusia apalagi di sisi
Allah, di dunia dan di akhirat. Kemudian berikut ini ada beberapa hikmah
menghafal Al-Qur’an :
3.5.2.1. Al-Qur’an menjanjikan kebaikan, berkah dan kenikmatan bagi
penghafalnya.
3.5.2.2. Hafidz Qur’an merupakan ciri orang yang diberi ilmu.
3.5.2.3. Fasih dalam berbicara dan ucapannya.
3.5.2.4. Al-Qur’an memuat 77.439 kalimat. Jika seluruh penghafal Al-
Qur’an memahami seluruh arti kalimat tersebut berarti dia
sudah banyak sekali menghafal kosa kata bahasa arab yang
seakan- akan ia menghafal kamus bahasa arab.
3.5.2.5. Dalam Al-Qur’an banyak terdapat kata-kata hikmah yang
sangat berharga bagi kehidupan. Secara menghafal Al-Qur’an
berarti banyak menghafal kata-kata hikmah.
3.5.2.6. Hafidz Qur’an sering menjumpai kalimat-kalimat uslub atau
ta’bir yang sangat indah. Bagi seseorang yang ingin
memperoleh rasa sastra yang tinggi dan fasih untuk kemudian
bisa menikmati karya sastra Arab atau menjadi satrawan Arab
perlu banyak menghafal kata-kata atau uslub Arab yang indah
seperti syair dan amtsar (perumpamaan) yang tentunya banyak
terdapat di Al-Qur’an
3.5.2.7. Mudah menemukan contoh-contoh nahwu, sharaf, dan juga
balaghah dalam Al Qur’an.
3.5.2.8. Dalam Al-Qur’an banyak ayat-ayat hukum, dengan demikian
secara tidak langsung seorang penghafal Al-Qur’an akan
12
menghafal ayat-ayat hukum. Yang demiakian ini sangat
penting bagi orang yang ingin terjun di bidang hukum.
3.5.2.9. Orang yang menghafal Al-Qur’an akan selalu mengasah
hafalannya. Dengan demikian otaknya akan semakin kuat
untuk menampung berbagai macam informasi.
3.5.2.10. Penghafal Al-Qur’an adalah orang yang akan mendapatkan
untung dalam perdagangannya dan tidak akan merugi.
3.5.2.11. Al-Qur’an akan menjadi penolong (syafa’at) bagi para
penghafal Al-Qur’an. Selain itu ada beberapa tujuan
pembelajaran tahfidzul Qur’an secara terperinci
3.5.2.12. Siswa dapat memahami dan mengetahui arti penting dari
kemampuan dalam menghafal Al-Qur’an.
3.5.2.13. Siswa dapat terampil menghafal ayat-ayat dari surat surat
tertentu dalam juz amma yang menjadi materi pelajaran.
3.5.2.14. Siswa dapat membiasakan menghafal Al-Qur’an dan supaya
dalam berbagai kesempatan ia sering melafadzkan ayat-ayat
Al-Qur’an dalam aktivitas sehari-hari. Selain itu juga tujuan
yang terpenting yakni untuk menumbuhkan,
mengembangkan serta mempersiapkan bakat hafidz dan
hafidzah pada anak, sehingga nantinya menjadi generasi
cendekiawan muslim yang hafal Al-Qur’an.
13
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Jadi setelah penulis melakukan penelitian tentang apa-apa saja faktor
yang mempengaruhi siswa kelas XII IPS 3 MAN 2 KOTA PADANG susah
menghafal Al-Qur’an, ada beberapa faktor yaitu:
4.1.1. Tidak ada niat
Kebanyakan siswa dari XII IPS 3 itu tidak mempunyai niat untuk
menghafal Al-Qur’an sehingga ini menjadi kendala terbanyak yang
dialami siswa.
4.1.2. Terdapat ayat Al-Qur’an yang sama
Kendala selanjutnya adalah siswa mengeluhkan banyaknya ayat yang
sama sehingga membuat para siswa ragu dimanakah letak ayat tersebut
Contohnya didalam alquran surah Al-Mutaffifin ayat 21 dan Al-Quran
surah Al-Infithar ayat 13 :
ِاَّن اَاۡلۡب َر اَر َلِفۡى َنِع ۡي ٍم
4.1.3. Suasana tempat
Beberapa siswa mengatakan suasana tempat menjadi salah satu hal yang
penting dalam menghafal Al-Qur’an.apabila tempatnya itu ramai dan
berisik, itu menjadikan para siswa susah untuk menghafal Al-Qur’an
14
dan apabila Suasananya tenang para siswa lebih fokus dalam menghafal
Al-Quran
4.1.4. Tidak bisa membagi waktu
Kebanyakan dari siswa kelas 12 ips 3 tidak bisa mengatur waktu karena
banyaknya kegiatan.
4.2. Saran
Saran penulis untuk siswa yang susah menghafal Al-Qur’an terkhusus
untuk siswa kelas XII IPS 3 MAN 2 KOTA PADANG yaitu :
4.2.1. Niatkanlah menghafal karna ALLAH Swt
4.2.2. Pelajarilah metode metode menghafal Al-Qur’an serta
implementasikanlah dalam kehidupan sehari-hari, terlebih lagi pada
zaman modrn ini,metode-metode tersebut mudah didapatkan karna
kecanggihan teknologi.
4.2.3. Selalu istiqamah dalam menghafal Al-Qur’an dan jangan putus asa,
karna imbalan bagi penghafal Al-Qur’an adalah disejahterakan di dunia
dan bias memasangkan mahkota untuk kedua orang tua nya diakhirat.
15
DAFTAR PUSTAKA
16