SKRIPSI
Oleh
NIKMATUL FARDA
NIM : 18.1.01.0052
menyatakan bahwa skripsi ini benar adalah hasil karya penyusun sendiri. Jika di
kemudian hari terbukti bahwa ia merupakan duplikat, tiruan, plagiat atau dibuat
oleh orang lain, sebagian atau seluruhnya, maka skripsi yang diperoleh karenanya
Penullis
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
SMP Negeri 3 Palu )” oleh mahasiswi atas nama Nikmatul Fardas Nim :
syarat ilmiah dan dapat diajukan untuk diujiankan dalam sidang munaqasyah.
Pembimbing I Pembimbing II
iii
PENGESAHAN SKRIPSI
Dalam Pembelajaran E-learning (Studi Pada Kelas VIII.A Dan VIII.B SMP
Negeri 3 Palu )” yang telah diujikan dihadapan dewan penguji FTIK Universitas
Islam Negeri (UIN) Datokarama Palu pada tanggal 18 Maret 2022 yang
telah memenuhi kriteria penulisan karya ilmiah dan dapat diterima sebagai
DEWAN PENGUJI
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah Swt yang telah
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Dalam Pembelajaran E-leraning (Studi
Muhammad Saw yang telah membimbing umat dari masa jahiliyyah menuju pada
masa yang penuh dengan caha ilmu pengetahuan seperti apa yang kita rasakan
kesalahan dan kekurangan oleh karena itu penulis pengharapkan bimbingan yang
bersifat membangun. Semoga skripsi ini dapat berguna dan memberikan manfaat
sebesar-sebesarnya kepada:
1. Kedua orang tua tercinta ayahanda Subandri dan ibunda Alfiah dengan
v
2. Bapak Prof. Dr. H. Sagaf S. Pettalongi, M.Pd. selaku Rektor Universitas
Dr.H.Ahmad Syahid M.Pd., dan Ibu Dr. Elya S.Ag., M.Ag. Selaku Wadek
5. Ibu Dr. Rustina. S.Ag., M.Pd. selaku dosen penasehat akademik penulis
6. Ibu Dra. Retoliah M.Pd.I selaku pembimbing I dan Bapak Drs. Syahril
7. Penguji utama I Bapak Dr. H. Ahmad Syahid, M.Pd dan Penguji Utama II
yang berkat ilmu yang diajarkan telah membuka wawasan berpikir dan
vi
9. Bapak Wiji Slamat Kepala SMP Negeri 3 Kota Palu yang telah memberi
11. Kakak Vira Yuniar S.Pd yang selalu memberikan nasihat dan motivasi
12.
Penulis
Nikmatul Farda
Nim 18.1.01.0052
vii
DAFTAR ISI
viii
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................... 34
A. Gambaran Umum SMP Negeri 3 Palu ........................................ 34
B. Deskripsi Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Kelas VIII.A dan VIII.B ............................................................. 40
C. Perbandingan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam dan Budi
Pekerti Kelas VIII.A dan VIII.B ............................................... 51
D. Pembahasan Hasil Penelitian ....................................................... 58
LAMPIRAN-LAMPIRAN
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Jumlah Data Peserta Didik SMP Negeri 3 Palu …………………….34
Tabel 4.2 Nama-Nama Kepala Sekolah SMP Negeri 3 Palu dan Masa
Jabatannya…………………………………………………………...35
Pembelajaran E-learning…………………………………………...45
Tabel 4.7 Klasifikasi Pengkategorian Hasil Belajar Pendidikan Agama
Pembelajaran E-learning..………………………………………….49
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.4 Diagram Batang Hasil Belajar Kelas VIII.A dan VIII.B………...51
xi
DAFTAR LAMPIRAN
10. Lampiran X : Daftar Hasil Belajar Kelas UTS VIII.A dan VIII.B
xii
ABSTRAK
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
indikator pencapaian target yang direncanakan. Bagi pendidik hasil belajar tidak
menentukan peserta didik yang telah mencapai ketuntasan minimal. Bagi peserta
didik sendiri hasil belajar menjadi tolak ukur penguasaan materi yang
disampaikan oleh pendidik. Bagi sekolah hasil belajar yang baik meningkatkan
peserta didik yang berkualitas, unggul dan bertaqwa, dalam mewujudkan peserta
berbangsa, dan bernegara. Salah satunya yaitu pendidikan agama Islam, dengan
1
2
agama sebagai pondasi dari segala ilmu yang akan di bekalkan oleh pendidik
kepada peserta didiknya. Sehingga peserta didik tidak hanya memiliki ilmu
pengetahuan tetapi juga mempunyai budi perekti yang baik dan luhur, peserta
didik merupakan salah satu input yang ikut serta dalam menentukan
keberhasilan dari proses pendidikan, karena peserta didik adalah salah satu
corona yang dinyatakan sebagai pandemi oleh kordinator kesehatan umum atau
masker dan hand sainitizer serta mencuci tangan secara rutin, tetapi juga
berskala besar atau PSPB tentunya memberikan banyak dampak pada berbagai
1
H Moh Soikodin Djaelani, Peran Pendiidkan Agama Islam dalam Keluara dan
Masyaratkat 1 (2013),6.
3
sekalipun.
yang mempunyai kontribusi cukup besar terhadap perubahan yang terjadi pada
melalui aplikasi yang diakses menggunakan jaringan internet tanpa harus bertatap
informasi.2”.
penyesuaian dan adaptasi yang dilakukan oleh pendidik dan peserta didik dalam
2
Meda Yuliani, et al., eds., pembelajaran daring untuk pendidikan : teori dan penerapan
1 (2020), 3.
4
secara praktif pada keaktifan peserta didik dalam merespon materi yang telah
diketahui hasil belajar peserta didik, hasil belajar merupakan hasil yang diperoleh
peserta didik melalui kegitan pembelajaran yang diwujudkan dalam bentuk nilai
atau angka. Hasil belajar peserta didik banyak dipengaruhi berbagai faktor, baik
yang berasal dari diri (internal) peserta didik maupun yang berasal dari luar diri
pembelajaran yang terprogram maka akan tercipta susana belajar yang efektif,
mengikuti pembelajaran, maka semakin tinggi pula hasil belajar yang akan
diperoleh peserta didik. Pelaksanaan pembelajaran dapat sama pada setiap peserta
didik, akan tetapi perolehan hasil belajar dapat berbeda pada setiap diri peserta
didik. Hal ini disebebkan oleh faktor yang datang dari peserta didik mempunyai
pengaruh yang besar karena dapat mempengaruhi hasil belajar peserta didik.
5
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka yang
1. Bagaimana hasil belajar Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti kelas
dan Budi Pekerti kelas VIII.A dan VIII.B dalam pembelajaran E-learning
1. Tujuan penelitian
a. Untuk mengetahui hasil belajar pendidikan agama Islam dan budi pekerti
Negeri 3 Palu.
6
dan budi pekerti dalam pembelajaran e-learning pada kelas VIII.A dan
2. Manfaat
PAI.
b. Manfaat Praktis :
1) Bagi guru pendidikan agama Islam di SMP Negeri 3 Palu adalah dapat dijadikan
yang lebih baik. Sehingga dapat mendongkrak pencapain hasil belajar peserta
2) Bagi peserta didik diharapkan dengan penelitian ini agar dapat meningkatkan
pemahaman dan kemampuan peserta didik dan dapat memotivasi peserta didik
3) Bagi sekolah diharapkan penelitian ini dapat dijadikan sebagai umpan balik untuk
D. Definisi Operasional
1. Hasil belajar
peningkatan pada pengembangan yang lebih baik dari sebelumnya dan tidak
tahu menjadi tahu.3
dimana tingkat keberhasilan tersebut kemudian ditandai dengan skala nilai berupa
huruf atau kata atau pun simbol. Akan tetapi, keberhasilan belajar tidak mutlak
keterampilan, dan lain sebagainya yang menuju pada perubahan yang bernilai
positif.
2. Pembelajaran E-learning
menggunakan media elektronik baik gadget ataupun komputer dan memerlukan akses
internet sebagai perantara proses pembelajaran yang terjadi antara peserta didik dan
pendidik. Proses pembelajaran e-learning yang baik tidak lepas dari beberapa komponen
3
Omar Hamalik, Proses Belajar Mengajar , ( Cet. 6 ; Jakarta: Bumi Aksara, 2007), 30
4
Kadek Suartama, E-learning Konsep dan Aplikasinya Teknologi pendidikan.
https://www.researchgate.net/publiction/337136881 (25 Juni 2021, ) 22
8
E. Kerangka Pemikiran
(X1) (X2)
Pembelajaran E- Pembelajaran E-learning
learning pada kelas VIII pada kelas VIII B
A
(Y)
Hasil Belajar
Ket :
X = Variabel Bebas
Y = Variabel Terikat
melatar belakangi penelitian ini. Dalam kerangka penelitian ini penulis penulis
melakukan perbandingan hasil belajar pendidikan agama Islam dan budi pekerti
dalam pembelajaran e-learnig pada kelas VIII.A dan VIII.B, yang dapat diukur
Skripsi ini terdiri dari lima bab, berikut di uraian garis besarnya.
Bab pertama sebagai pendahuluan diuraikan beberapa hal yang terkait dengan
eksitensi penelitian ini. Yaitu latar belakang masalah yang menguraikan tentang
penelitian yang penulis lakukan dalam penelitiannya adalah penelitian lapangan. Dan
pada bab ini juga terdapat rumusan masalah, tujuan dan kegunaa penelitian serta garis-
Bab kedua, Kajian pustaka terdiri dari penelitian terdahulu berisi tentang
pengkajian terhadap penelitian-penelitian sebelumnya yang membahas topik yang
sama dengan yang sedang diteliti oleh penullis. kajian teori, membahas kajian-
kajian teoritis yang akan menjadi acuan dalam penelitian ini. Kerangka pemikiran
dan hipotesis.
Bab ketiga, Metode penulisan terdiri dari pendekatan dan desain penelitian,
instrumen penelitian, teknik pengumpulan data dan yang terakhir adalah teknik
analisis data.
Bab kelima, merupakan penutup dari isi skripsi ini, berisikan kesimpulan
yang tentunya senantiasa yang mengacuh pada rumusan masalah yang dikaji serta
saran yang merupakan input dari penulis yang berkaitan dengan perbandingan
hasil belajar pendidikan agama Islam dan budi pekerti dalam pembelajaran e-
KAJIAN PUSTAKA
A. Penelitian Terdahulu
sebesar 83,66 serta nilai rata-rata posttes yang diperoleh kelas kontrol
5
Hasan Suseno, “Perbandingan Belajar Siswa Antara Pembelajaran dengan
Menggunakan Metode Tugas Kelompok dan Tugas Individu dalam Mata Pelajaran Matematika di
Madrasah Ibtidaiyah Negeri Kebun Bunga Banjarmasin” (Skripsi tidak diterbitkan,Program Studi
Pendidikan Teknik Informatika, Jurusan Pendidikan Teknik Elektronika dan Informatika , Fakultas
Teknik, Universitas Negeri Yogyakarta, 2020)
10
11
ini.6
siswa kelas IX MTS Madani Poa-Poa yang terdiri dari dua kelas yang
model pembelajaran Two Stay Two Stray sebesar 80,26. Dengan demikian
6
Yunita, “Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran E-learning terhadap Efektivitas
Belajar Mahasiswa Jurusan Pendidikan Ekonomi di Sekolah Tinggi Keguuan dan Ilmu Pendidikan
Aisyiyah Riau” (Skripsi tidak diterbirkan, Jurusan Pendidikan Ekonomi , Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekan Baru, 2019)
12
Peneliti
Hasan Suseno
1. Melakukan penelitian terhadap Perbedaannya terletak pada jenis
hasil belajar peserta didik penelitian yakni penulis menggunakan
dalam pengunaan metode jenis penelitian deskriptif komparatif dan
pembelajaran e-lerning populasi, penulis menggunakan Sekolah
Menegah Pertama atau SMP. Sedangkan
yang digunakan oleh Hasan Suseno jenis
dari penelitiannya yaitu eksperiemen
kuantitatif dan melakukan penelitian pada
SMK.
Yunita
2. Melaukan penelitian terhadap Perbedaannya terleta pada jenis
pembelajaran e-learning penelitian yang digunakan dan populasi
penelitian yaitu penulis menggunakan
SMP. Sedangkan yang digunakan oleh
Yunita adalah Mahasiswa.
Dias Astisa
3. Melakukan penelitian terhadap Perbedaannya terleta pada jenis
perbandingan hasil belajar penelitian yakni penulis menggunakan
peserta didik menggunaan dua jenis penelitian deskriptif komparatif dan
kelas populasi, yaitu penulis menggunakan
Sekolah tingkat Dasar atau SD.
Sedangkan yang digunakan oleh Hasan
Suseno jenis dari penelitiannya yaitu
eksperiemen kuantitatif dan melakukan
penelitian pada tingkat MTS
7
Dias Astisa “Perbandingan Hasil Belajar Siswa antara Model Pembelajaran Kooperatif
Group Investigation dengan Two Stay Two Stray pada kelas IX MTS Madani Poa-Poa ” (Skripsi
tidak diterbitkan, Jurusan Pendidikan Biologi, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan ,Universitas Islam
Negeri (UIN) Alauddin Makassar 2016 )
13
B. Hasil Belajar
Menurut Dimyati dan Mujiono, hasil belajar adalah hasil yang dicapai dalam
bentuk angka-angka atau skor setelah diberikan tes hasil belajar pada setiap
akhir pembelajaran. Nilai yang diperoleh siswa menjadi acuan untuk melihat
penguasaan siswa dalam menerima materi pelajaran.8
melakukan proses belajar. Dari hasil belajar peserta didik dilakukan proses
atau proses pembelajaran yang diyatakan dalam bentuk simbol, huruf, angka
maupun kalimat untuk menggambarkan hasil belajar yang telah dicapai oleh
peserta didik pada satu priode tertentu. Hasil belajar juga dapat dilihat melalui
suatu materi.
ilmu pengetahuan pada suatu mata pelajaran dapat dilihat melalui hasil belajarnya.
Peserta didik akan dikatakan berhasil apabila hasil belajarnya baik dan sebaliknya,
8
Dimyati dan Mujiono, Belajar dan Pembelajaran ( Cet. III ; Jakarta: Rineka Cipta,
2006), 4
14
jika hasil belajarnya tidak mencapai pada standar KKM. Kunci pokok utama
dalam memperoleh ukuran dan data hasil belajar peserta didik adalah mngetahui
garis-garis besar indikator dikaitkan dengan jenis hasil belajar yang hendak
Ranah Indikator
Dapat menunjukkan
Pengetahuan
Dapat menjelaskan
Pemahaman
KOGNITIF
Dapat mendefinisikan secara lisan
Aplikasi
9
Burhan Nurgiyantoro, Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum Sekolah, edisi kesatu (
Yogyakarta: BPFE, 1998), 42
15
Ada tiga aspek hasil belajar yang di harus dicapai oleh peserta didik yaitu :
beberapa ide, gagasan dan prosedur yang dipelajari untuk memecahkan masalah
tersebut, dengan demikian aspek kognitif adalah kegiatan mental yang sering
berawal dari tingkat pengetahuan sampai ketingkat yang paling tinggi yaitu
evaluasi. Dan untuk mengukur ranah afektif skala yang digunakan adalah sikap ,
hasilnya berupa kategori sikap yaitu meningkat (positif), menurun (negatif) dan
netral serta dalam penilaian hasil belajar psikomotorik atau keterampilan harus
10
Ahmad Susanto Teori Belajar dan Pembelajaran Disekolah Dasar (Cet. 1; Jakarta :
Kencana, 2013), 4-7.
16
mencakup pada produk yang dapat dinilai pada saat proses pembelajaran
aspek tujuan pembelajaran sangat sulit untuk diukur. Walaupun biasa saja
waktu yang tidak sedikit khususnya pada aspke psikomotorik atau aspek being
telah melaksanakan apa yang ia ketahui dalam kesehariannya secara rutin dan
pada ketiga aspek tersebut. Selain memiliki tiga aspek diatas hasil belajar juga
sebagai berikut:
1. Fator internal. Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam
diri peserta didik itu sendiri, yang mana ketekunan, sikap, kebiasaan
belajar, serta kondisi fisik dan kesehatan, faktor ini akan mempengaruhi
kemampuan belajar peserta didik. Faktor internal ini meliputi :
a. kecerdasan, faktor ini berkaitan dengan intelegensi (Intellegency
Question /IQ) atau kecerdasan seseorang.
b. perhatian, perhatian yang terarah dengan baik akan mennghasilkan
pemahaman dan kemampuan yang baik pula.
c. Minat, kecenderungan dan ketertarikan yang tinggi atau keingin
yang besar terhadap sesuatu.
d. Motivasi, keadaan internal organisme yang mendorongnya untuk
berbuat sesuatu.
2. Fator eksternal. Yaitu faktor yang berasal dari luar, dimana faktor ini
dapat mempengaruhi hasil belajar peserta didik. Yang termasuk
kedalam faktor internal ini adalah keluarga, sekolah dan masyarakat.
Faktor eksternal ini meliputi :
a. Faktor sosial yang terdiri dari lingkungan keluarga, lingkungan
sekolah dan lingkungan masyarakat.
b. Faktor non sosial yang meliputi keadaan dan letak gedung sekolah,
keadaan dan letak rumah tempat tinggal keluarga, alat-alat dan
sumber belajar yang digunakan siswa. Faktor-faktor tersebut
dipangdang turut dalam mempengaruhi hasil belajar siswa
disekolah.
17
Untuk memperoleh hasil belajar yang baik kebugaran fisik dan kondisi
panca indra sangat perlu untuk dijaga dengan cara, mengonsumsi makan dan
minuman yang bergizi, istrahat serta berolah raga. Tentunya banya kasus hasil
belajaar peserta didik menurun disebabkan karena mereka tidak sehat secara fisik
dan lingkungan social yang meliputi keluarga, sekolah dan masyarakat menjadi
merupakan lingkungan yang pertama yang dikenal oleh peserta didik, biasanya
keadaan keluarga dapat menjadi alasan menurunnya hasil belajar peserta didik.
Keluarga yang menekan, kurang harmonis bahkan keluarga yang broken home
dapat menyebabkan stress, sehingga dapat mengganggu fokus peserta didik dalam
minat peserta didik dalam belajar, sekolah yang mempunyai gedung dan ruang
belajar yang memadai, memiliki peralatan dan perlengkapa belajaa yang baik serta
peserta didik dalam belajar. Peserta didik mudah menerima pembelajaran dan
masyarakat peserta didik belajar tentang norma, aturan dan adat dalam
peserta didik dalam bersikap dan bertindak, oleh karena itu lingkungan
11
Ibid, 12.
18
Pendidikan agama Islam ialah usaha yang lebih khusus ditekankan untuk
bukanlah sekedar prosess usaha mentransfer ilmu pengetahuan atau norma agama
peserta didik agar kelak menjadi generasi yang memiliki watak, budi pekerti dan
secara optimal sehingga dapat dimanfaatkan untuk dirinya sendiri dan bagi
orang lain. 12
bertaqwa kepada Allah swt serta berakhlah mulia dalam kehidupan pribadi,
Pendidikan agama dann spiritual bagi peserta didik adalah bidang-bidang yang
harus diperhatikan oleh keluarga dan pendidik, karena pendidikan agama bersifat
membangkitkan kekuatan dan kesediaan spiritual yang bersifat naluri yang ada
pada peserta didik melalui bimbingan agam yang sehat. Unruk membekali peserta
iman yang kuat kepada Allah swt yang akan mendapatkan pengawasan dari
12
Abdul Majid, Belajar dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, (Cet 2 ; Bandung: PT,
Remaja Rosdakarya,2012), 15-16.
20
menanamkan nilai-nilai moral kedalam sikap dan perilaku peserta didik agar lebih
yang bertujuan mengembangaan watak atau tabiat peserta didik dengan cara
menghayati nilai-nilai dan keyakinan masyarakat sebagai kekuatan moral dalam
Nilai-nilai yang terkandung dalam pendidikan budi pekerti bukan hanya sekedar
menjadi lebih baik, untuk itu dalam membentuk budi pekerti yang baik dapat
secara matang
D. Pembelajaran e-learning
sangatlah luas tetapi istilah e-learning lebih tepat ditujukan sebagai usaha untuk
13
Ahmad Cucus, Pengembangan E-learning Berbasis Multimedia untuk Efektivitas
Pembelajaran Jarak Jauh, Jurnal Sistem Informasi dan Telematika. https://dx.doi.org/ (03 Juli
2021)
21
secara online saja, namu juga harus bersifat komunikatif dan menarik. Materi
dimulali dari perumusan tujuan yang operasional dan dapat di ukur, adanya
komunikatif uraian materi yang jelas. Contoh kongkrit, problem solving, diskusi,
2. Adanya perencanaan
merupakan sesuatu yang wajar, hal yang diperlukan adalah keterampilan yang
dimiliki oleh pendidik dalam membawakan materi atau bahan ajar dalam suatu
14
Rusman Model-Model Pembelajaran : Mengembangkan Profesionalisme Guru (Cet.
II ; Jakarata : Rajawali Pers, 2011), 351-352.
23
sistem pembelajaran dapat dipahami dengan baik oleh para peserta didik sehingga
1. Kurangnya interaksi antara pendidik dan peserta didik, dan atar peserta
didik dapat memperlambat terbentuknya values dalam peoses
pembelajaran.
2. Kecenderungan mengabaikan aspek akademik dan aspek sosial.
3. Proses pembelajaran cendrung kearah pelatihan dari pada pendidikan.
4. Berubahnya peran pendidik yang semula menguasai teknik pembelajaran
konvensioanl, kini juga dituntut menguasai teknik pembelajaran yang
menggunakan ICT.
5. Peserta didik yang tidak mempunyai motivasi belajar yang tinggi
cenderung gagal.
6. Tidak semua tempat tersedia fasilitas internet.
7. Kurangnya pengetahuan, pemahaman dan keterampilan menggunakan
internet.
8. Kurangnya penguasaan bahasa komputer oleh pelaku pendidik. 15
gara potensi dan dan kemapuan guru dapat menigkat, perlu adanya tuntutan
yang tinggi juga perlu diberikan agar pendidik dan peserta didik dapat lebih cepat
15
Soekartawi, Merancang dan Menyelenggarakan E-learning (Cet . II ; Yogyakarta :
Aardan Media, 2007), 37
24
E. Hipotesis
atau terkaan tentang apa saja yang kita amati dalam usaha untuk memahaminya.
Ha : Terdapat perbandingan hasil belajar pendidikan agama Islam dan budi pekerti
dalam pembelajaran e-learning di kelas VIII.A dan VIII.B di SMP Negeri 3
Palu.
Ho : Tidak terdapat perbandingan hasil belajar pendidikan agama Islam dan budi
Negeri 3 Palu.
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Pendekatan penelitian
metode ilmiah , sehingga dengan adanya penelitian kita dapat memperoleh hasil
yang akurat dan terpecaya karena telah melalui tahapan-tahapan sistematis yang
disebut dengan penelitian. Melalui sebuah penelitian lah terlahir banya ide-ide
serta temuan-temuan dari para peneiliti terdahulu yang banya dijumpai dan
jenis penelitian yang digunakan untuk meneliti pada populasi dan sampel tertentu
dengan tujuan untuk meguji hipotesis yang telah ditetapkan. Penelitian ini
Islam dan budi pekerti dalam pembelajaran e-learning di kelas VIII.A dan VIII.B
SMP Negeri 3 Palu
2. Desain penelitian
Desain penelitian yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah
25
26
berupa orang, barang, binatang hal atau peristiwa. Pengertian lain juga
menyatakan bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek
atau objek yang mempunyai kualitas dan karateristik tertentu yang ditetapkan oleh
populasi bukan hanya sekedar meliputi atau megarah pada manusia atau orang
penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas VIII.A dan VIII.B SMP Negeri 3
dalam melakukan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti, sampel penelitian
mewakilkan populasi.18 Dalam penelitian ini terdapat dua kelas yang akan
yaitu kelas VIII.A dan VIII.B, masing-masing jumlah peserta didik kelas VIII.A
adalah 31 orang peserta didik dan VIII.B adalah 31 orang. Maka dapat diketahui
jumlah dari keseluruhan peserta didik kelas VIII.A dan VIII.B adalah 62 orang.
16
Sudaryono Metodologi Penelitian edisi 1 (Cet. 2 ; Depok : Rajawali Pers, 2018), 166
17
Sudaryono Metodologi Penelitian edisi 1 (Cet. 2 ; Depok : Rajawali Pers, 2018), 167
18
Nanang Martono “Metode Penelitian Kuantitatif Analisis Isi dan Analisis Data
Sekunder” (Cet. III ; Jakarta : Rajawali Pers, 2012), 73.
27
Menurut Krejcie dan Morgan dalam Schreiber dan Asner-Self, untuk populasi
dibawah 100 diambil semua, bila populasi berjumlah 500 diambil 50%, bila
populasi berjumlah 5000 diambil 357 responden, dan bila populasi berjumlah
100,000 diambil 384 responden. Dan menurut Borg dan Gall khusus untuk
penelitian eksperimen dan komparatif diperlukan sampel 15-30 orang setiap
kelompok.19
C. Variabel Penelitian
atau variabel yang menjadi sebab pada variabel lain, yang pada umumnya berada
pada urutan tata watu yang terjadi lebih dulu. Keberadaan variabel ini pada
penelitian. Kemudian, yang menjadi variabel bebas pada penelitian ini adalah
pembelajaran e-learning.
dijelaskan dalam fokus atau topik penelitian. Dalam penelitian ini, variabel terikat
yang akan digunakan adalah hasil belajar kelas VIII.A dan VIII.B.
19
Idrus Alwi, “Kriteria Emperik dalam Menentukan Ukuran Sampel Pada Pengujian
Hipotesis Statistika dan Analisis Butir ”, Jurnal Ilmiah Pendidikan MIPA, Vol. 2, no 2(2012:)141.
http://dx.doi.org/10.30998/formatif.v2i2.95(28 Juli 2021)_
20
V. Wiratna Sujarweni “Metodologi Penelitian Lengkap, Praktis, dan Mudah Dipahami
” (Cet. I ; Yogyakarta : Pustaka Baru Press, 2014), 86.
28
D. Instrumen Penelitian
pencarian dan pengumpulan data untuk mengukur fenomena alam dan sosial
yang diamati. Insrtumen penelitian pula merupakan alat atau fasilitas yang
Instrumen penelitian yang digunakan oleh penulis adalah dokumentasi, dan hasil
belajar peserta didik kelas VIII.A dan VIII.B dibutuhkan karena untuk
mengumpulkan data yang dianggap mendukung Selain itu, untuk mengumpulkan
data mengenai hasil belajar adalah dengan menggunakan dokumen data yang
berupa nilai UTS (Ujian Tengah Semester) peserta didik kelas VIII.A dan VIII.B
1. Hasil Belajar
dimana peneliti tidak terlibat langsung hanya sebagai pengamat. Observasi pada
penelitian ini yaitu mengamati hasil belajar di kelas VIII.A dan VIII.B SMP
Negeri 3 Nilai dan jumlah data peserta didik kelas VIII.A dan VIII.B SMP
Negeri 3 Palu.
2. Pembelajaran E-learning
RPP yang digunakan oleh pendidik dalam pembelajaran sebagai salah satu sumber
3. Studi Dokumentasi
hasil belajar pendidikan agama Islam dan budi pekerti dalam pembelajaran e-
learning di kelas VIII.A dan VIII.B SMP Negeri 3 Palu
keterangan suatu data agar mudah di pahami. Sehubungan dengan penelitian yang
keterangan terhadap data hasil penelitian yaitu situasi belajar dan hasil belajar
pendidikan agama Islam dan budi pekerti dalam pemebelajaran e-learning pada
kelas VIII.A dan VIII.B di SMP Negeri 3 Palu. Selain itu, untuk mendapatkan
̅i =
Keterangan :
̅i = Nilai rata-rata data pengukuran kelompik i
= Data kelompok i
n = Jumlah responden Kelompok i.21
21
Sofian Siregar “Metode Penelitian Kuantitatif Dilengkapi DenganPerbandingan
Perhitungan Manual dan Spss ” (Cet IV; Jakarta : Kencana,2017), 179
30
P= X 100 %.
Keterangan :
f = Frekuensi yang sedang di cari persentasenya.
N = Jumlah frekuensi atau banyanya individu.
P = Angka persentase.22
2. Analisis Komparatif
dua guna untuk mengetahui ada dan tidaknya perbandingan antara hasil belajar
kelas VIII.A dan VIII. B dalam pembelajaran e-learning di SMP Negeri 3 Palu.
a. Uji Homogenitas
yang akan diukur memang berasal dari populasi yang sama atau homogen. Uji
F = Varian Terbesar
Varian Terkecil 23
22
Ana Sudijono “Pengantar Statistik pendidikan ” edisi 1 (Cet. 27 ; Depok : Rajawali
Pers, 2018), 43
23
Sugiyono “Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D ” (Cet. 23 ; Bandung
:Alfabeta, 2016 ), 197
31
b. Uji Normalitas
kelompok data atau variabel dan menentukan data yang telah di kumpulkan
berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dalam penelitian ini menggunaan
SPSS Statistics 22. Pengambilan kesimpulan hasil uji normalitas dapat dilihat :
berdistribusi normal.24
c. Uji Hipotesis
̅ ̅
t=
√
Keterangan :
X1 = Rata-rata hasil belajar kelas VIII A
X2 = Rata – rata hasil belajar kelas VIII B
S12 = Varian hasil belajar kelas VIII A
S22 = Varian rata hasil belajar kelas VIII B
n 1 = Jumlah peserta didik kelas VIII A
n 2 = Jumlah peserta didik kelas VIII B 25
24
Satria dan Rita Pengaruh Penerapan Srandar Operasioanl Prosedur dan Kompetensi
Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Divisi Ekspor
.https://journal.universitassuryadarma.ac.id (30 september 2021), 43
25
Ibid, 197
32
Bila jumlah anggota sampel n1 = n2, dan varian homogen, untuk melihat
Hasil pengujian adalah apabila t hitung lebih kecil atau sama dengan t
tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak, tetapi apabila t hitung lebih besar dari
bebas (X) apakah terdapat pengaruh atau tida terhadap variabel terikat (Y).
Tabel t merupakan tabel yang digunakan pada uji t untuk mengetahui
terikatnya (Y). Uji t digunakan pada pengolahan data untuk mengetahui apakah
Islam dan Budi Pekerti dianalisis secara deskriptif berdasarkan kriteria ketuntasan
Tabel 3.1
Pekerti
2. 75-80 Tinggi
3. 60-70 Rendah
SMP Negeri 3 Palu terletak di Jalan Kemiri No.35, Kel. Kamonji, Kec. Palu
Barat, Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah 94111, Telpon/Email (0451)
421992/smpn3palu@gmail.com, yang merupakan salah satu SMP Negeri
berada di Palu Barat.26
negeri yang ada di provinsi Sulawesi Tengah, Indonesia. Sama dengan pada SMP
dalam tiga tahun pelajaran mulai dari kelas VII sampai kelas IX.
Tabel 4.1
Data peserta didik di SMP Negeri 3 Palu Tahun 2020/2021
26
Kementerian Pendidikan & Kebudayaan “profil SMP Negeri 3 Palu”, Official Website
Kementerian Pendidikan & Kebudayaan http://www.kemendikbud.go.id/sekolah/data. Html (27
Desember 2021)
33
34
Pada tahun 2007 sekolah yang sekarang dipimpin oleh Bapak Wiji Slamat
dengan KBK, namun sekarang telah menggunakan Kurikulum 2013 dan sekolah
Sejak berdirinya pada tahun 1977 SMP Negeri 3 Palu telah dipimpin oleh
Tabel 4.2
Nama-nama Kepalah Sekolah SMP Negeri 3 Palu dan masa kepemimpinannya.
4. M. Rantesigi, Ba 1996-2000
a. Visi
berdasarkan IMTAK.
35
b. Misi
lingkungan.
melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik. Di SMP Negeri 3 Palu, dalam
kegiatan sehari-hari telah di tentukan untuk guru dan bertangung jawab atas
keadaan sekolah pada jadwal piket atas keadaan sekolah pada jadwal yang di
36
tentukan pada SMP Negeri 3 Palu semua aktifitas belajar dan mengajar di lakukan
pada pukul 07:30. Kondisi guru di SMP Negeri 3 Palu masih sama halnya dengan
guru-guru di sekolah lain yang memiliki kapasitas dan memiliki kualitas dalam
dan budi pekerti, 4 orang sebagai guru PKN, 7 orang sebagai guru bahasa
Indonesia, 7 orang sebagai guru matematika, 8 orang sebagai guru IPA, 6 orang
sebagai guru IPS, 10 orang sebagai guru bahasa Inggris, 4 orang seabagai guru
seni budaya, 2 orang sebagai guru MULOK, 2orang sebagai guru BK, 2 orang
Guru- guru pada SMP Negeri 3 Palu, pula memadai yang di tunjang
Tabel 4.3
Daftar nama tenaga kependidikan di SMP Negeri 3 Palu Tahun 2020/2021
kurikulum 2013. Dan dalam penerapan kurikulum 2013 guru-guru pada SMP
Negeri 3 Palu sangat mahir dan bisa menggunakan kurukulum 2013 baik dalam
Tabel 4.4
Adapun daftar sarana prasarana serta fasilitas dalam SMP Negeri 3 Palu Tahun
2020/2021
Keadaan
Nama
No Jumlah Rusak Rusak Butuh Ket.
Barang Baik
Ringan Berat
1 Meja Kepsek 1 1
Kursi
2
Kamad 1 1
3 Meja Guru 75 75
4 Meja TU 7 7
5 Kursi TU 11 11
6 Lemari Kaca 3 3
Meja Tamu
7
2 2
Kursi Tamu /
8
Sudut 2 set 2 set
9 Meja Siswa 160 160
10 Kursi Siswa 131 131
11 Komputer 21 21
12 Papan Tulis 6 6
13 Printer 3 3
14 Laptop 2 2
15 Infokus 2 2
Absen sidik
16
jari 1 1
LCD
17
proyektor 2 2
Lemari buku
18
Perpustakaan 2 2
19 Masjid 1 1
Gudang
20
Pramuka 1 1
21 Ruang BK 1 1
Mesin
22
Pompa Air 1 1
Sumber Data : Tata Usaha SMP Negeri 3 Palu 2021
39
H. Deskripsi Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas
Hasil penelitian ini merupakan jawaban dari rumusan masalah yang telah
Palu.
sangat terasa saat pandemin, yang membuat banyak pihak sekolah harus
Palu sebagaimana pernyataan dari kepala SMP Negri 3 Palu antara lain:
27
Wiji Slamat, Kepala sekolah SMP 3 Negeri Palu “wawancara” ruangan Kepala
sekolah SMP 3 Negeri Palu, 12 November 2021
28
Husnia Abd Kadir, Guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMP 3 Negeri Palu
, 12 November 2021
40
ada di SMP 3 Negeri Palu sudah dapat mengoperasikan komputer dengan baik,
akan tetapi penggunaan dalam pembelajaran masih sangat terbatas. Secara umum
pembalajaran e-leraning di SMP Negeri 3 Palu telah berjalan dengan baik. Hal ini
Islam dan budi pekerti yang berkaitan dengan pembelajaran pendidikan agama
Islam dan budi pekerti untuk menunjang efektivitas dalam pembelajaran. Setiap
pendidik pasti memiliki perencanaan dalam mengajar dan mendidik peserta didik
pembelajaran semestinya dapat berjalan dengan baik dan menjadi petunjuk arah
29
Wiji Slamat, Kepala sekolah SMP 3 Negeri Palu “wawancara” ruangan Kepala
sekolah SMP 3 Negeri Palu, 12 November 2021
41
terhadap sistem pembelajaran yang baru dan melakukan perencanaan agar proses
yang dimilliki, dapat mencari sumber materi yang diperlukan dan lebih mudah di
pahami. Hal lain yang kurang menguntungkan adalah interaksi dan komunikasi
yang terjadi antara pendidik dan peserta didik tidak berjalan dengan baik selama
proses pembelajaran di kelas VIII.A dan VIII.B SMP Negeri 3 Palu. Interkasi
30
Husnia Abd Kadir, Guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMP 3 Negeri Palu
, 12 November 2021
42
dan komunikasi antara pendidik dan peserta didik masih kurang terjadi
sehingga tidak terjadinya timbal balik yang menguntungkan bagi kedua pihak
disebabkan peserta didik masih malu dalam bertanya dan kurang berani dalam
pelajaran pendidikan agama Islam dan budi pekeri menyebabkan hasil belajar
yang yang diperoleh peserat didik dapat beragam. Berikut skor atau hasil belajar
pendidikan agama Islam dan budi pekerti dalam pembelajaran e-leraning pada
kelas VIII.A dan VIII.B SMP Negeri 3 Palu yang disajian menggunakan analisis
dekriptif :
1. Hasil belajar pendidikan agama Islam dan budi pekerti kelas VIII.A
mengumpulkan data nilai hasil belajar pendidikan agama Islam dan budi pekerti
kelas VIII.A dalam pembelajaran e-learning bedasarkan pada perolehan nilai UTS
adalah sebagai berikut. Jumlah peserta didik kelas VIII.A adalah sebanyak 31
orang, 1 orang mendapatkan nilai 67, 1 orang mendapatkan nilai 69, 4 orang
mendapatkan nilai 75, 5 orang mendapatkan nilai 77, 2 orang mendapatkan nilai
78, 1 orang mendapatkan nilai 79, 3 orang mendapatkan nilai 80, 1 orang
mendapatkan nilai 81, 1 orang mendapatkan nilai 85, 1 orang mendapatkan nilai
72, 2 orang mendapatkan niali 88, 6 orang mendapatkan nilai 89 dan 2 diantanya
1) Menghitung rata-rata
̅i =
= 81
Tabel 4.5
Klasifikasi pengkategorian hasil belajar pendidikan agama Islam dan budi pekerti
kelas VIII.A dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
2) Menghitung persentase
P= X 100 %
P= X 100 % P= X 100 %
44
= = 9,67 % = = 25,80%
Tabel 4.6
Jumlah 31 99,97
Sumber Data : Hasil Perhitunngan Persentase Hasil Belajar Kelas VIII.A
45
Gambar 4.2
58,05%
35,47%
Sangat Tinggi
18 Tinggi
Rendah
11
6,45%
2
Berdasarkan data nilai diatas dapat diketahui bahwa 2 orang peserta didik
yang berada pada kategori “rendah” dengan persentase sebesar 6,45%. 18 orang
peserta didik berada pada kategori “tinggi” dengan persentase 58,05% dan 11
orang peserta didik berada pada kategori “sangat tinggi” dengan persentase
35,47%. Dari data tersebut dapat dikatakan bahwa hasil belajar peserta didik kelas
persentase 58,05%.
46
2. Hasil belajar pendidikan agama Islam dan budi pekerti kelas VIII.B
mengumpulkan data nilai hasil belajar pendidikan agama Islam dan budi pekerti
kelas VIII.B dalam pembelajaran e-learning bedasarkan pada perolehan nilai UTS
adalah sebagai berikut. Jumlah peserat didik kela VIII.B adalah 31. 2 orang
mendapatkan nilai 67, 2 orang mendapatkan nilai 68, 1 orang mendapatkan nilai
69, 1 orang mnedapatkan nilai 70, 3 orang mendapatkan nilai 72, 3 orang
mnedapatkan nilai 73, 6 orang mnedapatkan nilai 77, 2 orang mendapatkan nilai
78, 4 orang mnedapatkan nilai 80, 1 orang mendapatkan nilai 81, 1 orang
mendapatkan nilai 85, 3 orang mendapatkan nilai 87, 1 orang mendapatkan nilai
92 dan 1 orang diantaranya mendapatkan nilai 95. (Untuk lebih jelas lihat
lampiran ke X)
1) Menghitung rata-rata
̅i =
Tabel 4.7
Klasifikasi pengkategorian hasil belajar pendidikan agama Islam dan budi pekerti
kelas VIII.B dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
2) Menghitung persentase
P= X 100 %
P= X 100 % P= X 100 %
= = 12,90 % = = 6,45%
48
Tabel 4.8
Gambar 4.3
51,61%
9 6
Berdasarkan data nilai diatas dapat diketahui bahwa 9 orang peserta didik
yang berada pada kategori “rendah” dengan persentase sebesar 29,03 %. 16 orang
peserta didik berada pada kategori “tinggi” dengan persentase 51,61% dan 6 orang
peserta didik berada pada kategori “sangat tinggi” dengan persentase 19,35%.
Dari data tersebut dapat dikatakan bahwa hasil belajar peserta didik kelas VIII.B
51,61%
I. Perbedaan hasil belajar pendidikan agama Islam dan budi pekerti di kelas
adakah perbedaan yang signifikan terhadap hasil belajar pendidikan agama Islam
dan budi pekerti di kelas VIII.A dan VIII.B dalam penggunaan pembelajaran e-
Gambar 4.4
58,08% 51,61%
VIII.A
18
16 VIII.B
VIII.A VIII.B
50
suatu sistem pembelajaran yang baru digunakan sebagai sarana untuk melakukan
kegiatan pembelajaran tanpa harus bertatap muka secara langsung antara pendidik
dan peserta didik. Terjadinya perubahan suasana belajar dimana biasanya peserta
didik akan belajar bersama di dalam kelas yang sama, namun berbeda setelah
pembelajaran tidak hanya dilakukan oleh peserta didik, akan tetapi juga dirasakan
oleh pendidik, yang semulanya menguasai teknik pembelajaran konvensional, kini
analisis untuk mengetahui lebih jelas perbandingan terhadap hasil belajar yang
a. Uji Homogenitas
kedua kelompok sama (homogen) atau tidak dan merupakan syarat untuk
hasil belajar Pendidikan Agama Islam dan budi pekerti kelas VIII.A dan VIII.B
Tabel 4.9
Tabel penolong uji homogenitas hasil belajar pendidikan agama Islam dan
budi pekerti
No X1 X2 ( X1- ̅ 2
( X2- ̅ 2
1 88 95 49 322
2 72 92 18 225
3 89 80 64 9
4 78 77 9 0
5 67 78 196 1
6 69 70 144 49
7 89 72 64 25
8 87 67 36 100
9 77 87 16 100
10 89 87 64 100
11 79 69 4 64
12 90 77 81 0
13 81 80 0 9
14 80 72 1 25
15 90 78 81 1
16 89 77 64 0
17 80 73 1 16
18 89 77 64 0
19 77 68 16 81
20 77 67 16 100
21 75 73 36 16
22 77 77 16 0
23 85 81 16 16
52
24 75 80 36 9
25 80 85 1 64
26 77 87 16 100
27 75 68 36 81
28 89 72 64 25
29 75 73 36 16
30 88 80 49 9
31 78 77 9 0
Jumlah ∑ = 2.511 ∑ = 2.396 ∑ = 1.303 ∑ = 1.563
Sumber Data : Hasil Belajar UTS Pendidikan Agama Islam Dan Budi pekerti
Keterangan :
X1 = Hasil belajar pendidikan agama Islam dan budi pekerti kelas VIII.A
X2 = Hasil belajar pendidikan agama Islam dan budi pekerti kelas VIII.B
Mencari simpangan baku dari masing-masing kelompok sampel dengan
rumus :
̅ ̅
= =
= =
= =
= 43,4 = 52,1
F = Varian terbesar
53
Varian terkecil
= 1,20
n-1 = 31-1 = 30 dan dk penyebut = n-1 = 31-1 =30 pada taraf signifiikan 5%
maka harga Ftabel adalah 1,84, ternyata nilai Fhitung lebih kecil dari pada harga Ftabel
( 1,20 ˂ 1,84 ). Dengan demikian dikatakan bahwa varians dari dua atau kelompok
data tersebut adalah homogen.
data hasil belajar pendidikan agama Islam dan budi pekerti umtuk masing-masing
kelas VIII.A dan VIII.B dari populasi yang berdistribusi normal, adapun
rangkuman uji normalitas hasil belajar pendidikan agama Islam dan budi pekerti
Normalitas hasil belajar pendidikan agama Islam dan budi pekerti Kelas VII.A
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic Df Sig. Statistic Df Sig.
*
NILAI .118 31 .200 .949 31 .144
GENDE
.346 31 .000 .638 31 .000
R
Sumber Data: Nilai uji normalitas hasil belajar pendidikan agama Islam dan budi
pekerti kelas VIII.A dengan bantuan aplikasi komputer SPSS
Statistics 22.
54
Tabel 4.11
Normalitas hasil belajar pendidikan agama Islam dan budi pekerti kelas VII.B
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic Df Sig. Statistic Df Sig.
*
N.ILAI .128 31 .200 .945 31 .110
GENDE
.362 31 .000 .635 31 .000
R
Sumber Data: Nilai uji normalitas hasil belajar pendidikan agama Islam dan budi
pekerti kelas VIII.B dengan bantuan aplikasi komputer SPSS
Statistics 22.
Berdasarkan dari dua tabel diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar
pendidikan agama Islam dan budi pekerti kelas VIII.A dan VIII.B masing-masing
memperoleh nilai signifikan sebesar 0,20 yakni lebih besar dari 0,05 atau 0,20 ˃
0,05. Hal ini berarti data skor hasil belajar pendidikan agama Islam dan budi
pekerti kelas VIII.A dan VIII.B dalam penggunaan pembelajaran e-learning dapat
c. Uji Hipotesis
yang signifikan terhadap hasil belajar pendidikan agama Islam dan budi pekerti di
̅1 = 81
̅2 = 77
N1 = 31
N2 = 31
X12 = 52,1
55
X12 = 43,4
̅ ̅
t=
√
=
√
=
√
=
√
= 2,285
Diketahui taraf nyata α = 0,05. Dan untuk melihat harga t-tabel dapat
digunakan :
dk = n1 + n2 –2
= 31+ 31- 2
= 62-2 = 60
selanjutnya adalah menetukan nilai T tabel, sehingga dapat diketahui bahwa nilai
dari Ttabel dengan dk = 60 adalah 1,671 (analisis Ttabel lihat lampiran IX).
56
Ttabel = 1,671 dengan taraf nyata α = 0,05 dan dk = 60 hal ini dapat disimpulkan
bahwa THitung lebih besar dari pada Ttabel maka dapat dinyatakan bahwa hipotesis
hasil belajar pendidikan agama Islam dan budi pekerti dalam penggunaan
pembelajaran e-learning pada kelas VIII.A dan VIII.B di SMP Negeri 3 Palu.
menyangkut aspek kognitif, afektif dan psikomotorik dalam suatu program yang
telah ditetapkan. Hasil belajar siswa dapat dilihat dari penilaian akhir semester
(UTS). Hasil dari penilaian dalam kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan
merupakan bentuk perumusan ahkir yang diberikan oleh pendidik untuk melihat
sampai dimana kemampuan peserta didik yang dinyatakan dalam bentuk angka,
huruf maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai.
1. Hasil belajar pendidikan agama Islam dan budi pekerti kelas VIII.A dan
Penelitian yang dilakukan pada hasil belajar peserta didik kelas VIII.B di
SMP Negeri 3 Palu yang berjumlah 31 orang dengan nilai rata-rata 77 Setelah
orang peserta didik yang berada pada kategori “rendah” dengan persentase sebesar
29,03%. 16 orang peserta didik berada pada kategori “tinggi” dengan persentase
51,61% dan 6 orang peserta didik berada pada kategori “sangat tinggi” dengan
persentase 19,35%. Dari data tersebut dapat dikatakan bahwa hasil belajar peserta
dengan persentase 51,61%. Hasil analisis data menunjukkan nilai rata-rata hasil
belajar pendidikan agama Islam dan budi pekerti kelas VIII.A dan VIII.B dengan
yaitu 81 dan kelas VIII.B memperoleh nilai rata-rata yaitu 77. Hasil belajar
kelas tergolong dalam kategori tinggi dengan kelas VIII.A memperoleh nilai
persentase sebesar 58,05% dan kelas VIII.B memperoleh nilai persentase sebesar
mengakses pembelajaran dan tidak memiliki peralatan yang memadai serta dari
58
jaringan internet dengan akses yang lancar. Sebagaimana dikatakan oleh ibu
rasa malas belajar kepada peserat didik dan mengakibatkan peserta didik acuh tak
dan informasi seperti pemberian tugas, ulangan harian, ujian pratek dll yang dapat
mempengaruhi nilai atau hasil belajar peserta didik itu sendiri. Sebagian besar
penyampain yang dilakukan oleh pendidik dan masih banyak peserta didik yang
internet untuk mengikuti proses pembelajaran. Perbedaan antusias dan minta yang
faktor internal dan eksternal hasil belajar yang peroleh peserta peserta. Inilah
31
Husnia Abd Kadir, Guru Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMP 3 Negeri
yang menyebabkan adanya perbedaan pada hasil belajar yang didapatkan oleh
peserta didik. Hal ini juga merupakan kesesuaian teori yang digunakan oleh
penulis yaitu hasil belajar yang diperoleh peserta didik juga di pengaruhi oleh dua
faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal, yaitu faktor yang berasal dari
2. Perbedaan hasil belajar pendidikan agama Islam dan budi pekerti kelas
untuk pengujian hipotesis adalah data yang diperoleh berdistribusi normal dan
homogenitas. Uji normalitas bertujuan untuk melihat apakah data tentang hasil
belajar Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti berdistribusi normal atau tidak.
berasal dari populasi yang sama (homogen) atau tidak. Berdasarkan hasil analisis
One Sample Kolmogorof-Smirnov data untuk kelompok hasil belajar kelas VIII.A
diperoleh nilai p = 0,200 untuk α = 0,05 hal ini menunjukkan p ˃ α. Ini berarti
data skor hasil belajar kelas VIII.A berdistribusi normal. Sedangkan hasil analisis
data kelompok hasil belajar kelas VIII.B memperoleh nilai p = = 0,200 untuk α =
0,05 hal ini menunjukkan p ˃ α. Ini berarti data skor hasil belajar kelas VIII.B
normal. Berdasarkan hasil uji homogenitas untuk kesamaan varians diperoleh nilai
Fhitung =1,20 untuk harga Ftabel = 1,84 Ternyata nilai Fhitung lebih kecil dari pada
Ftabel (1,20 ˂ 1,84 ). Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa varians dari dua
60
diperoleh nilai Thitung = 2,285 sedangkan nilai Ttabel = 1,671 (Thitung = 2,285 ˃ Ttabel
= 1,671).
dari pada t tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima, hal ini mebuktikan bahwa
perbedaan terhadap hasil belajar pendidikan agama Islam dan budi pekerti dalam
PENUTUP
K. Kesimpulan
sebagai berikut :
1. Perbedaan antusias dan minta yang ditunjukkan oleh peserta didik dalam
hasil belajar peserta didik pada kedua kelas tersebut yaitu VIII.A dan
VIII.B. Melalui hasil perhitungan terhadap hasil belajar dari dua kelas
yaitu VIII.A dan VIII.B dapat diketahui bahwa hasil belajar di kelas
sebesar 58,05% dengan nilai rata-rata sebesar 81. Sedangkan Hasil belajar
77. Dari hasil perhitungan di atas dapat diketahui bahwa nilai yang
diperoleh kelas VIII.A lebih besar dari pada nilai yang diperoleh kelas
VIII.B.
2. Terdapat adanya perbedaan pada hasil belajar pendidikan agama Islam dan
SMP Negeri 3 Palu, dengan hasil perhitungan uji T memperoleh nilai yaitu
perbandingan hasil belajar di kelas VIII.A dan VIII.B ditolak dan hipotesis
61
62
L. Implikasi Penelitian
1. Peserta didik di SMP Negeri 3 Palu untuk lebih giat dan aktif dalam
agama Islam dan budi pekerti tentu peserta didik harus banyak melatih
belajar yang baru agar mendapatkan hasil belajar yang maksimal atau yang
diinginkan dan tentunya sesuai dengan ketuntasan nilai yang telah
2. Guru sebagai orang tua disekolah maupun pendidik yang ada di SMP
technology).
DAFTAR PUSTAKA
Djaelani H Moh Solikodin, Peran Pendidikan Agama Islam dalam Keluarga dan
Masyarakat 1 2013
Hikmawati Fenti, Metodologi Penelitian, edisi kesatu Cet. II; Depok: Rajawali Pers,
2018
Imron Ali Peserta Didik Berbasis Sekolah Cet. I ; Jakarta : Bumi Aksara, 2011
Irianto Agus Statistik Konsep Dasar dan Aplikasinya Cet. III ; Jakarta :
Kencana, 2006
Kementerian Pendidikan & Pebudayaan “Profil SMP Negeri 3 Palu”, Official
Website Kementerian Pendidikan & Kebudayaan
http://www.kemendikbud.go.id/sekolah/data. Html (27 Desember 2021)
Martono Nanang Metode Penelitian Kuantitatif Analisis Isi dan Analisis Data
Sekunder Cet. III ; Jakarta : Rajawali Pers, 2012
Mujiono dan Dimyati, Belajar dan Pembelajaran Cet. III ; Jakarta: Rineka
Cipta, 2006
Ntobou Nova Elysia Model Pembelajaran Koperatif JIRE Teori dan Aplikasinya
https: //reepository.ung.ac.id 01 Mei 2021,
Yuliani Meda, et al., eds., Pembelajaran Daring untuk Pendidikan : Teori dan
Penerapan
TABEL F
Lampiran XII
TABEL T
Lampiran XIII
DOKUMENTASI PENELITIAN