Anda di halaman 1dari 27

Matematika Edisi Ciamic’s by Sudarno

KONTRAK PERKULIAHAN

Penilaian:
➢ Syarat perlu: kehadiran minimal 11 kali dari 14 pertemuan
➢ Syarat cukup:
▪ Tugas Individu:
- Tugas 1 ( 15 % )
- Tugas 2 ( 15 % )
▪ Ujian Tengah Semester ( 35 % )
▪ Ujian Akhir Semester ( 35 % )
▪ Total: 100 %

NOMOR NILAI ANGKA NILAI HURUF


1 80  X  100 A
2 70  X  80 B
3 60  X  70 C
4 51  X  60 D
5 0  X  51 E

➢ Materi Ujian Tengah Semester : Bab 1 – Bab 6


➢ Materi Ujian Akhir Semester : Bab 7 – Bab 12

Program Studi Teknik Arsitektur 1


Matematika Edisi Ciamic’s by Sudarno

BAB 1
FUNGSI DAN INVERS FUNGSI

Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari bab ini mahasiswa diharapkan mampu:
1. Mendefinisikan fungsi dan membuat invers fungsi
2. Membuat fungsi komposisi dan mencarai fungsi inversnya.

A. Pengertian Fungsi
Fungsi adalah aturan yang memetakan setiap anggota dari domain (daerah asal) ke satu
dan hanya satu anggota kodomain (daerah kawan).

Contoh 1
1. Fungsi y = f (x) , mempunyai arti:
• Variabel y merupakan fungsi dari x.
• Nilai y bergantung dari x.
• Nilai x mempengaruhi nilai y.
Dalam hal ini variabel x disebut variabel bebas (variabel sebab), sedangkan variabel y
disebut variabel terikat (variabel akibat). Variabel x merupakan anggota dari daerah asal,
sedangkan variabel y merupakan anggota dari daerah kawan.
2. Fungsi y = 2 x 2 + 3x + 1 , didefinisikan pada interval tertutup [1,5] mempunyai daerah
hasil berupa interval tertutup [6,66]. Secara umum, pada sistem koordinat kartesius,
gambar dari fungsi y = f (x) dapat berupa garis lurus atau kurva.

B. Invers Fungsi
Suatu fungsi dikatakan mempunyau invers, apabila fungsi tersebut merupakan fungsi
yang berkorespondensi satu-satu. Konsepnya, perjalanan relasi dari kiri ke kanan merupakan
fungsi, demikian pula dari kanan ke kiri juga merupakan fungsi. Jika terdapat fungsi f (x) ,
−1
maka invers dari f (x) adalalah f ( x) .

Program Studi Teknik Arsitektur 2


Matematika Edisi Ciamic’s by Sudarno

Catatan:
−1 −1
• f ( f ( x)) = f ( f ( x)) = x
−1
• f (c) = c dengan c adalah konstanta

Contoh 2
1. Diketahui fungsi f ( x) = 2 x + 8 . Untuk mencari inversnya perlu dicari dulu bahwa

x=
1
( f ( x) − 8) . Sehingga didapat f −1 ( x) = 1 (x − 8) .
2 2
x −1
2. Terdapat fungsi f ( x) = . Untuk mencari inversnya perlu dicari dulu bahwa
x +1
1 + f ( x) 1+ x
x= . Sehingga didapat f −1 ( x) = .
1 − f ( x) 1− x

C. Fungsi Komposisi
Jika terdapat fungsi f (x) dan g (x) , maka:
• ( fog ) ( x) = f ( g ( x)) , prosesnya dari x diolah oleh g lalu diolah oleh f.
• (gof ) ( x) = g ( f ( x)) , prosesnya dari x diolah oleh f lalu diolah oleh g.

Contoh 3
x −1
1. Diketahui fungsi f ( x) = 2 x + 8 dan g ( x) = . Maka
x +1
 x −1  x −1 10 x + 6
f ( g ( x)) = f   = 2 +8 = dan
 x +1  x +1 x +1
2x + 8 − 1 2x + 7
g ( f ( x)) = g (2 x + 8) = = .
2x + 8 + 1 2x + 9
2. Diketahui fungsi f ( x) = 8 x − 2 dan g ( x) = x 2 − 4 x + 7 . Maka

( ) ( )
f ( g ( x)) = f x 2 − 4 x + 7 = 8 x 2 − 4 x + 7 − 2 = 8 x 2 − 32 x + 54 dan

g ( f ( x)) = g (8 x − 2) = (8 x − 2) 2 − 4(8 x − 2) + 7 = 64 x 2 − 64 x + 19 .

Program Studi Teknik Arsitektur 3


Matematika Edisi Ciamic’s by Sudarno

D. Invers Fungsi Komposisi


Jika terdapat fungsi f (x) dan g (x) dan masing-masing mempunyai invers, maka:

• ( fog )−1 ( x) = (g −1of −1 ) ( x) = g −1 ( f −1 ( x))


Untuk yang bagian kiri, prosesnya dari x diolah oleh ( fog )( x) , dicari x lalu diproses

oleh ( fog ) −1 ( x) , sedang yang bagian kanan prosesnya dari x diolah oleh f −1
lalu

diolah oleh g −1 .

• (gof )−1 ( x) = ( f −1og −1 ) ( x) = f −1 ( g −1 ( x))


Untuk bagian kiri, prosesnya dari x diolah oleh ( gof )( x) , dicari x lalu diproses oleh

( gof ) −1 ( x) , sedang yang bagian kanan prosesnya dari x diolah oleh g −1 lalu diolah
−1
oleh f .

Contoh 4
3− x
1. Diketahui fungsi f ( x) = x + 2 dan g ( x) = . Maka
2x + 1
 3− x  3− x 3x + 5 f ( g ( x)) − 5
( fog )( x) = f ( g ( x)) = f  = +2= . Sehingga x =
 2x + 1  2x + 1 2x + 1 3 − 2 f ( g ( x))
x−5
dan ( fog )−1 ( x) = . Sedangkan
3 − 2x

(gof ) ( x) = g ( f ( x)) = g (x + 2) =  3 − ( x + 2)  = 1− x


, didapat x =
1 − 5 g ( f ( x))
.
 2( x + 2) + 1  2x + 5 1 + 2 g ( f ( x))
1 − 5x
Hasilnya ( gof ) ( x) =
−1
.
1 + 2x
x −1
2. Jika terdapat fungsi f ( x) = 2 x + 8 dan g ( x) = . Maka
x +1
1
1 + ( x − 8)
1  x−6
( fog )−1 ( x) = g −1 ( f −1 ( x)) = g −1  ( x − 8  = 2 = , dan
2  1 10 − x
1 − ( x − 8)
2
1+ x  1 1+ x  9x − 7
(gof )−1 ( x) = f −1 ( g −1 ( x)) = f −1  =  − 8 = .
1− x  2 1− x  2 − 2x

Program Studi Teknik Arsitektur 4


Matematika Edisi Ciamic’s by Sudarno

Latihan I
3
1. Tentukan invers dari fungsi f ( x) = .
x−4
x−2
2. Diketahui fungsi f ( x) = ( x − 1) 3 dan g ( x) = .
x+5
a. Carilah f ( g ( x)) dan g ( f ( x)) .

b. Tentukan ( fog ) −1 ( x) dan ( gof ) −1 ( x) .

3. Diketahui fungsi f ( x) = x 5 dan g ( x) = 7 x − 3 .


a. Carilah f ( g ( x)) dan g ( f ( x)) .

b. Tentukan ( fog ) −1 ( x) dan ( gof ) −1 ( x) .

BAB 2
PERSAMAAN GARIS LURUS

Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini mahasiswa diharapkan mampu:
1. Membuat persamaan garis lurus dan garis normal.
2. Mencari titik potong dari dua buah garis lurus.

Misal terdapat dua buah titik A(x1,y1) dan B(x2,y2). Persamaan garis yang
menghubungkan titik A dan B adalah: y − y1 = m( x − x1 )
y 2 − y1 y1 − y 2
dengan m = gradient (kemiringan garis), m = = .
x 2 − x1 x1 − x 2
Jika disederhanakan persamaan garis menjadi y = mx + c dengan c = konstanta. Garis yang
tegak lurus dengan garis asal disebut garis normal.

Macam-macam Garis Lurus:


a. Garis Tegak
Gradien m = . Persamaan garis tegak x = k, dengan k konstanta.
b. Garis Mendatar
Gradien m = 0. Persamaan garis mendatar y = c, dengan c konstanta.

Program Studi Teknik Arsitektur 5


Matematika Edisi Ciamic’s by Sudarno

c. Dua garis berbeda, dengan gradien m1 dan m2, maka akan:


i. Sejajar, jika m1 = m2.
ii. Berpotongan, jika m1  m2.
iii. Saling tegak lurus, jika m1 m2 = -1.

Contoh 5
1. Tentukan persamaan garis lurus yang melalui titik A(3,2) dan B(7,5).
Jawab:
5−2 3 3 3 1
m= = . Maka persamaan garisnya: y − 2 = ( x − 3) atau y = x − .
7−3 4 4 4 4
2. Carilah persamaan garis lurus yang melalui titik (-3, 9) dan:
2
a. Sejajar dengan garis y = 2 − x .
3
2
b. Tegak lurus dengan gari y = x-2.
3
Jawab:
2 2 2
a. m = − . Persamaan garisnya: y − 9 = − ( x + 3) , yaitu y = 7 − x .
3 3 3
3 3 9 3
b. m = − . Persamaan garisnya: y − 9 = − ( x + 3) , yaitu y = − x .
2 2 2 2
3
3. Carilah titik potong dari garis y = 2 x − 3 dan y = x −2.
4
Jawab:
3 4 7
Karena berpotongan maka y = y, yaitu 2 x − 3 = x − 2 , didapat x = dan y = - . Jadi
4 5 5
4 7
titik potongnya adalah ( , − ) .
5 5
5
4. Jika persamaan garis y = x + 7 yang melalui titik (9,22). Tentukan persamaan garis
3
normal pada titik tersebut.
Jawab:

Program Studi Teknik Arsitektur 6


Matematika Edisi Ciamic’s by Sudarno

3
Gradien garis normal adalah − , sehingga persamaan garis normalnya adalah
5
2 3
y = 27 − x .
5 5

Latihan II
1. Buatlah persamaan garis yang menghubungkan titik C(2,3) dan D(-3,7).
3
2. Carilah titik potong dari garis y = 2 x − 3 dan y = − x − 6 .
7
3
3. Jika terdapat persamaan garis y = − x + 1 . Tentukan persamaan garis normal di titik
2
dengan x = 6.

BAB 3
TURUNAN FUNGSI

Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari substansi ini mahasiswa diharapkan dapat:
1. Membuat macam-macam turunan fungsi.
2. Menerapkan turunan fungsi pada persamaan garis.

Misal terdapat fungsi y = f (x) , maka turunan pertama terhadap x, ditulis dengan y ' ,
dy
f ' ( x) atau . Turunan pertama dari fungsi y = f (x) merupakan gradien dari persamaan
dx
garis singgung pada suatu titik di kurva tersebut.

Rumus-rumus Turunan Fungsi:


Diketahui c, k, dan n adalah konstanta sedangkan u(x) dan v(x) merupakan fungsi dari x.
1. Jika y = c, maka y' = 0

2. Jika y = xn, maka y' = n x n −1


3. Jika y = k u(x), maka y' = k u ' ( x )

4. Jika y = u(x) + v(x), maka y' = u ' ( x ) + v' ( x )

Program Studi Teknik Arsitektur 7


Matematika Edisi Ciamic’s by Sudarno

5. Jika y = u(x) − v(x) maka y' = u ' ( x ) − v' ( x )


6. Jika y = u(x) v(x), maka y' = u ( x ) v' ( x ) + v( x ) u ' ( x )
u(x) v( x ) u ' ( x ) − u ( x ) v' ( x )
7. Jika y = , maka y' =
v( x ) [ v( x )]2

8. Jika y = [ u(x) ]n, maka y ' = n [u ( x)]n−1 u ' ( x)


9. Jika y = sin u(x), maka y' = cos u ( x ) u ' ( x )
10. Jika y = cos u(x), maka y' = − sin u ( x ) u ' ( x )
1 u' (x)
11. Jika y = ln u(x), maka y' = u' (x) =
u(x) u(x)

12. Jika y = e u(x), maka y' = e u ( x ) u ' ( x )

Contoh 6
1. Jika y = 100, maka y '= 0

2. Jika y = x 10, maka y ' = 10 x 9


3. Jika y = 3 (2 x + 1), maka y ' = 3 (2) = 6
4. Jika y = (2 x + 5) + (3 x - 1), maka y ' = 2 + 3 = 5
5. Jika y = (2 x + 5) – (3 x - 1), maka y ' = 2 − 3 = −1
6. Jika y = (2 x + 5) (3 x – 1), maka y ' = (2 x + 5) (3) + (3 x − 1) (2) = 12 x + 13
2x + 5 (3x − 1) (2) − (2 x + 5) (3)
7. Jika y = , maka y' =
3x − 1 (3x − 1) 2

8. Jika y = (2 x - 7)5, maka y ' = 5 (2 x − 7) 4 (2) = 10 (2 x − 7) 4


9. Jika y = sin 3x, maka y' = cos 3x (3) = 3 cos 3x
10. Jika y = cos 5x, maka y' = − sin 5x (5) = −5 sin 5x
1 4
11. Jika y = ln (4x + 3), maka y' = (4) =
4x + 3 4x + 3
12. Jika y = e3x, maka y ' = e 3 x (3) = 3 e 3 x
240
13. Jika K ( y ) = + 6 y − 2 = 240(2 y + 2) −1 + 6 y − 2 , maka
2y + 2
480
K ' ( y ) = −240(2 y + 2) − 2 (2) + 6 = 6 − . Sehingga K (1) = 64 dan K ' (1) = −24 .
(2 y + 2) 2

Program Studi Teknik Arsitektur 8


Matematika Edisi Ciamic’s by Sudarno

 3x 
14. Jika y = 2 x   , maka gradien pada x = 2 adalah
 5x + 2 

 3x   (5 x + 2) (3) − 3 x (5)  1
m (2) = 2   + 2 x   =1
 5x + 2  (5 x + 2) 2
  x=2 6

15. Cari persamaan garis singgung dan garis normal dari kurva y = 6 x 3 + 7 x − 2 , di (1,11) .
Jawab:
y ' = 18 x 2 + 7 didapat m = 18 (1) + 7 = 25.
Persamaan garis singgung: y – 11 = 25 (x – 1), yaitu y = 25 x – 14.
1 1 1
Persamaan garis normal: y − 11 = − ( x − 1) , yaitu y = 11 − x.
25 25 25
3 2
 2 x +1  2 x + 1  (3 x − 5) (2) − (2 x + 1) (3) (2 x + 1) 2

16. Jika y =    
 , maka y ' = 3  3 x − 5  = −39
 3x − 5   (3 x − 5) 2 (3 x − 5) 4

17. Tentukan persamaan garis singgung dan garis normal dari kurva y = (2 x + 1)3 di titik
dengan x = 2.
Jawab:
y ' = 3 (2 x + 1) 2 (2) = 6 (2 x + 1) 2 . Untuk x = 2 didapat m = 150 dan titik singgung (2,125).
Persamaan garis singgung: y − 125 = 150 ( x − 2) atau y = 150 x − 175 .
1 1 1
Persamaan garis normal: y − 125 = − ( x − 2) , yaitu y = 125 − x.
150 75 150

Latihan III
1. Jika y = (2 x + 5)2 (3 x – 1), tentukan y ' .
2x + 5
2. Jika y = , carilah y ' .
3x 2 − 1
3. Jika y = (2 x3 - 7)5, hitunglah y ' pada x =2.
4. Jika y = ln (4x2 ), tentukan y ' .
1
5. Jika y = e 8 x carilah y '
8
6. Tentukan persamaan garis singgung dan garis normal dari kurva y = x 2 (2 x + 1) 3 di titik
dengan x = 4.

Program Studi Teknik Arsitektur 9


Matematika Edisi Ciamic’s by Sudarno

BAB 4
TURUNAN FUNGSI TINGKAT TINGGI

Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari substansi ini mahasiswa diharapkan dapat:
1. Menurunkan fungsi lebih dari satu tingkat.
2. Mencari nilai turunan fungsi tingkat tinggi.

Untuk turunan ke dua dari fungsi y = f (x) terhadap x, dapat ditulis dengan y ' ' , f ' ' ( x)

d2y
atau , demikian seterusnya ide turunan untuk yang lebih tinggi.
dx 2

Contoh 7
1. Jika y = 5 x 3 − 2 x , carilah turunan ke 3 dari fungsi tersebut.
Jawab:
dy d2y d3y
= 15 x 2 − 2 ; = 30 x ; = 30
dx dx 2 dx 3
2. Turunkan sampai tingkat 5 dari fungsi f ( x) = x( x 2 − 1) 2 .
Jawab:
f ' ( x) = x(2)( x 2 − 1)(2 x) + ( x 2 − 1) 2 (1) = ( x 2 − 1)(5 x 2 − 1) = 5 x 4 − 6 x 2 + 1

f ' ' ( x) = 20 x 3 − 12 x ; f ' ' ' ( x) = 60 x 2 − 12 ; f ( 4) ( x) = 120 x ; f (5) ( x) = 120


2
3. Hitunglah turunan ke 2 dari y = untuk x = -2.
1− x
Jawab:
2
y= = 2(1 − x) −1
1− x
dy −2 d2y −3 4 d2y 4
= 2(1 − x) ; = 4(1 − x) = , sehingga = .
dx dx 2 (1 − x) 3 dx 2 x = −2
27

4. Jika lintasan s = 26t − 4t 2 dalam meter, carilah kecepatan dan percepatan pada t = 3
detik.
Jawab:

Program Studi Teknik Arsitektur 10


Matematika Edisi Ciamic’s by Sudarno

ds
v= = 26 − 8t ; v(3) = 2 meter/detik
dt
d 2s
a= = −8 ; a (3) = 8 meter/detik2.
dt 2

Latihan IV
x 1
1. Jika y = , carilah nilai turunan ke 2 dari fungsi tersebut untuk x = − .
2 − 3x 3
2. Turunkan sampai tingkat 3 dari fungsi f ( x) = x(8 − x) 5 .

3. Jika lintasan s = 3(1 + 2t ) 4 dalam meter, carilah kecepatan dan percepatan pada t = 0,5
detik.

BAB 5
NILAI EKSTRIM LOKAL DAN GLOBAL

Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini mahasiswa diharapkan dapat:
1. Membedakan fungsi naik dan fungsi turun.
2. Mencari bilangan kritis dan nilai ekstrim lokal fungsi.
3. Menentukan nilai ekstrim global fungsi.

Untuk mengetahui konsep nilai ektrim perlu pengertian fungsi naik, fungsi konstan dan
fungsi turun. Hal tersebut akan dijabarkan pada tulisan berikut ini.

A. Fungsi Naik dan Fungsi Turun


Misal grafik fungsi y = f (x) seperti ditunjukkan pada Gambar 1. Pada interval terbuka
(a,b), grafik fungsi y = f (x) merupakan fungsi naik dan kemiringannya positif. Sedangkan
pada interval terbuka (b,c), grafik fungsi y = f (x) merupakan fungsi turun dan
kemiringannya negatif. Pada x = b, grafik fungsi y = f (x) merupakan fungsi konstan dan
kemiringannya 0. Sehingga garis singgungnya mendatar.

Program Studi Teknik Arsitektur 11


Matematika Edisi Ciamic’s by Sudarno

y f ' ( x) = 0

f ' ( x)  0 f ' ( x)  0
y = f(x)

0 a b c x
Gambar 1. Kurva fungsi ekstrim lokal

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan sebagai berikut:


• Jika f ' ( x) = + , maka fungsi y = f (x) merupakan fungsi naik.

• Jika f ' ( x) = − , maka fungsi y = f (x) merupakan fungsi turun.

• Jika f ' = 0 , maka fungsi y = f (x) merupakan fungsi stasioner / konstan.

Contoh 8
1. Diketahui f ( x) = x 3 − 6 x 2 + 9 x + 1 , didefinisikan pada interval terbuka
(-1,10). Tentukan dimanakah f(x) akan:
a. Stasioner (konstan)
b. Naik
c. Turun
Jawab:
a. Stasioner  f ' ( x) = 0 .

f ' ( x) = 3 x 2 − 12 x + 9 = 0  x 2 − 4 x + 3 = 0
 ( x − 3) ( x − 1) = 0  x1 = 1 dan x2 = 3.
Jadi f(x) akan stasioner pada x1 = 1 dan x2 = 3.
b. Naik  f ' ( x)  0 .
+ 0 – 0 +
f ' (x) : ( )
-1 1 3 10

Program Studi Teknik Arsitektur 12


Matematika Edisi Ciamic’s by Sudarno

Jadi f(x) akan naik pada interval terbuka (-1,1) dan interval terbuka (3,10).
c. Turun  f ' ( x)  0 .
Maka f(x) akan turun pada interval terbuka (1,3).
2. Misal f ( x) = x 3 − 12 x + 8 , didefinisikan di daerah (-5,5).
Tentukan dimanakah f(x) akan:
a. Stasioner (konstan)
b. Naik
c. Turun
Jawab:
a. x1,2 = -2 dan 2 b. interval terbuka (-5,-2) dan (2,5) c. interval terbuka (-2,2).

B. Bilangan Kritis dan Nilai Ekstrim Lokal


Jika grafik fungsi f(x) kontinyu, berubah dari naik menjadi turun, maka akan terjadi titik
tertinggi, sedangkan jika berubah dari turun menjadi naik, akan terjadi titik terrendah pada
interval tersebut.
Bilangan kritis dari fungsi f(x) adalah bilangan c yang menjadikan fungsi f(x) pada posisi
kritis, yaitu pada posisi puncak (terbesar, tertinggi) atau lembah (terkecil, terrendah). Cara
mendapatkan bilangan kritis yaitu dengan f ' ( x) = 0 . Bilangan kritis terletak di dalam
interval terbuka yang dibicarakan.
Posisi kritis dari f(x) akan menghasilkan nilai ekstrim lokal, yaitu nilai maksimum lokal
atau nilai minimum lokal dari f(x). Nilai maksimum lokal dari f(x) adalah nilai terbesar pada
lokasi tersebut (berupa interval terbuka). Sedangkan nilai minimum lokal dari f(x) adalah
nilai terrendah pada lokasi tersebut (berupa interval terbuka).
Misal c1 merupakan bilangan kritis dari f(x), maka nilai f(c1) disebut nilai maksimum
lokal dari f(x), jika f(x)  f(c1), untuk semua x  (m, n) dengan m, n masing-masing adalah
batas bawah dan batas atas. Misal c2 adalah bilangan kritis dari f(x), maka nilai f(c2) disebut
nilai minimum lokal dari f(x), jika berlaku f(x)  f(c2), untuk semua x  (m, n) .
Titik ekstrim lokal dari f(x) adalah titik maksimum lokal atau titik minimum lokal dari
f(x). Titik maksimum lokal dari f(x) merupakan titik tertinggi pada lokasi tersebut, yaitu titik
pasangan antara bilangan kritis c1 dan nilai maksimal lokal f(c1), ditulis dengan notasi
(c1,f(c1)). Sedangkan titik minimum lokal dari f(x) merupakan titik terrendah pada lokasi

Program Studi Teknik Arsitektur 13


Matematika Edisi Ciamic’s by Sudarno

tersebut, yaitu titik pasangan dari bilangan kritis c2 dan nilai minimum lokal f(c2), ditulis
dengan notasi (c2,f(c2)).

C. Uji Turunan Pertama dan Uji Turunan Ke Dua


Untuk menentukan nilai ekstrim lokal suatu fungsi dapat menggunakan uji turunan
pertama atau uji turunan ke dua.
1. Uji Turunan Pertama
Langkah-langkahnya:
- Tentukan bilangan kritis c yang berupa c1 dan c2 dari fungsi f(x).
- Buatlah diagram tanda untuk f ' ( x) dekat dan pada ke dua sisi dari c.
- Jika + 0 _
f ' ( x) : ( ), maka nilai maksimum lokal = f(c1).
m c1 n
- Jika _ 0 +
f ' ( x) : ( ), maka nilai minimum lokal = f(c2).
m c2 n

Contoh 9
1. Diberikan fungsi f ( x) = x 3 − 3 x 2 − 24 x + 7 , didefinisikan pada interval terbuka (−10,10)
. Tentukan:
a. Bilangan kritis dari fungsi f(x).
b. Nilai ekstrim lokal dari f(x). Gunakan uji turunan pertama.
c. Titik ekstrim lokalnya.
Jawab:
a. Bilangan kritis → f ' ( x) = 0 .

f ' ( x) = 3 x 2 − 6 x − 24 = 0  x 2 − 2 x − 8 = 0
 ( x − 4) ( x + 2) = 0  x1 = -2 dan x2 = 4.
Jadi bilangan kritisnya adalah -2 dan 4.
b. + 0 – 0 +
f ' (x) : ( )
-10 -2 4 10
Pada x = -2, didapat nilai maksimum lokal f(-2) = -8 – 12 + 48 + 7 = 35.
Pada x = 4, didapat nilai minimum lokal f(4) = 64 – 48 – 96 + 7 = -73.
c. Titik maksimum lokal adalah (-2,35), titik minimum lokal adalah (4,-73).

Program Studi Teknik Arsitektur 14


Matematika Edisi Ciamic’s by Sudarno

Adapun gambarnya seperti di bawah ini:

600
data1
400

200

0
Sumbu Y

-200

-400 f(x)=x 3-3x 2-24x+7

-600

-800

-1000

-1200
-10 -8 -6 -4 -2 0 2 4 6 8 10
Sumbu X

Gambar 2. Kurva dari fungsi ekstrim lokal

2. Misal fungsi f ( x) = 2 x 2 − x 4 , didefinisikan pada interval terbuka (-5,5).


a. Tentukan bilangan kritis dari fungsi f(x).
b. Hitung nilai ekstrim lokal dari f(x). Gunakan uji turunan pertama.
c. Tulis titik ekstrim lokalnya.
Jawab:
a. Bilangan kritisnya adalah -1, 0 dan 1.
b. Nilai maksimum lokal adalah 1. Nilai minimum lokal adalah 0.
c. Titik maksimum lokal adalah (-1,1) dan (1,1), Titik minimum lokal adalah (0,0).
3. Misal f ( x) = 2 x 3 − 30 x 2 + 126 x − 5 , didefinisikan pada interval terbuka (0,10).
a. Tentukan bilangan kritis dari f(x).
b. Hitung nilai ekstrim lokal dari f(x). Gunakan uji turunan pertama.
c. Tulis titik ekstrim lokalnya.
Jawab:
a. Bilangan kritisnya adalah 3 dan 7.
b. Nilai maksimum lokal adalah 157. Nilai minimum lokal adalah 93.
c. Titik maksimum lokal adalah (3,157). Titik minimum lokal adalah (7,93).

Program Studi Teknik Arsitektur 15


Matematika Edisi Ciamic’s by Sudarno

2. Uji Turunan Kedua


Langkah-langkahnya:
- Tentukan f ' ( x) dan f ' ' ( x) dari fungsi f(x).
- Carilah bilangan kritis c dari f(x).
- Hitung nilai f ' ' (c) .
- Jika f ' ' (c) = − , maka nilai maksimum lokal = f(c).
- Jika f ' ' (c) = + , maka nilai minimum lokal = f(c).

Contoh 10
1. Jika f ( x) = 2 x 3 − 3 x 2 − 12 x − 5 , didefinisikan pada interval terbuka (-5,5).
a. Tentukan bilangan kritis dari f(x).
b. Hitung nilai ekstrim lokal dari f(x). Gunakan uji turunan kedua.
c. Tulis titik ekstrim lokalnya.
Jawab:
a. Bilangan kritis  f ' ( x) = 0 .

f ' ( x) = 6 x 2 − 6 x − 12 = 0  x 2 − x − 2 = 0
 ( x + 1) ( x − 2) = 0  x1 = -1 dan x2 = 2.
Jadi bilangan kritisnya adalah -1 dan 2.
b. f ' ' ( x) = 12 x − 6 . Untuk x = -1, maka f ' ' (−1) = −18 .
Sehingga nilai maksimum lokal adalah f(-1) = 2.
Untuk x = 2, maka f ' ' (2) = 18 . Maka nilai minimum lokal adalah f(2) = -25.
c. Titik maksimum lokal adalah (-1,2), titik minimum lokal adalah (2,-25).
2. Diberikan f ( x) = x 4 − 8 x 2 + 10 , didefinisikan pada interval terbuka (-5,5).
a. Tentukan bilangan kritis dari f(x).
b. Hitung nilai ekstrim lokal dari f(x). Gunakan uji turunan kedua.
c. Simpulkan titik ekstrim lokalnya.
Jawab:
a. Bilangan kritisnya adalah -2, 0 dan 2.
b. Nilai minimum lokal adalah -6. Nilai maksimum lokal adalah 10.
c. Titik minimum lokal adalah (-2,-6) dan (2,-6), dan

Program Studi Teknik Arsitektur 16


Matematika Edisi Ciamic’s by Sudarno

Titik maksimum lokal adalah (0, 10).


3. Jika f ( x) = 2 x 3 + 33x 2 + 144 x + 200 , didefinisikan pada interval terbuka (-10,0).
a. Tentukan bilangan kritis dari f(x).
b. Hitung nilai ekstrim lokal dari f(x). Gunakan uji turunan kedua.
c. Tulis titik ekstrim lokalnya.
Jawab:
a. Bilangan kritisnya adalah -3 dan -8.
b. Nilai maksimum lokal adalah 136. Nilai minimum lokal adalah 11.
c. Titik maksimum lokal adalah (-8,136). Titik minimum lokal adalah (-3,11).

D. Nilai Ekstrim Global


Nilai ekstrim global dari fungsi f(x) adalah nilai maksimum dari f(x) atau nilai minimum
dari f(x). Nilai maksimum dari f(x) adalah nilai terbesar pada seluruh daerah definisi (berupa
interval tertutup) dari fungsi f(x). Sedangkan nilai minimum dari f(x) adalah nilai terrendah
pada seluruh daerah definisi (berupa interval tertutup) dari fungsi f(x).
Untuk mencari nilai maksimum dan minimum fungsi kontinyu f(x) pada interval tertutup
[m,n], langkah-langkahnya sebagai berikut:
1. Carilah bilangan kritis c.
2. Hitunglah nilai f(x) pada c, m, dan n, masing-masing adalah f(c), f(m), dan f(n).
3. Pilihlah nilai terbesar dan terkecil dari Langkah 1 dan 2 di atas. Nilai maksimum =
nilai yang terbesar, sebaliknya nilai minimum = nilai yang terkecil.

Titik ekstrim global dari fungsi f(x) adalah titik maksimum atau titik minimum dari f(x).
Titik maksimum dari f(x) adalah titik tertinggi pada seluruh daerah definisi dari fungsi f(x),
sedangkan titik minimum dari f(x) merupakan titik terrendah pada seluruh daerah definisi
dari fungsi f(x). Untuk masalah ini daerah definisinya berupa interval tertutup.

Contoh 11
1. Jika f ( x) = x 3 − 9 x 2 + 15 x + 2 , didefinisikan pada interval tertutup [0,10].
a. Carilah nilai ekstrim global dari f(x).
b. Tentukan titik ekstrim globalnya.
Jawab:
Program Studi Teknik Arsitektur 17
Matematika Edisi Ciamic’s by Sudarno

a. Bilangan kritis diperoleh dengan f ' ( x) = 0 .

f ' ( x) = 3 x 2 − 18 x + 15 = 0  x 2 − 6 x + 5 = 0
 ( x − 1) ( x − 5) = 0  x1 = 1 dan x2 = 5.
Jadi bilangan kritisnya adalah 1 dan 5.
Untuk x =1, maka f(1) = 1 – 9 + 15 + 2 = 9.
Untuk x = 5, maka f(5) = 125 – 225 + 75 + 2 = -23.
Titik ujung interval tertutup adalah 0 dan 10.
Untuk x = 0, maka f(0) = 2.
Untuk x = 10, maka f(10) = 1000 – 900 + 150 + 2 = 252.
Maka didapat { -23, 2, 9, 252 }, dan dapat disimpulkan bahwa:
Nilai minimumnya adalah -23 dan nilai maksimumnya adalah 252.
b. Titik minimum adalah (5,-23) dan titik maksimum adalah (10,252).
Adapun gambarnya tersaji berikut ini:

300
data1

250

200

150
Sumbu Y

100 f(x)=x 3-9x 2+15x+2

50

-50
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Sumbu X

Gambar 3. Kurva dari fungsi ekstrim global

2. Jika f ( x) = x 3 − 3 x 2 − 9 x + 1 , didefinisikan pada interval tertutup [-2,6].


a. Carilah nilai ekstrim global dari f(x).
b. Tentukan titik ekstrim globalnya.

Program Studi Teknik Arsitektur 18


Matematika Edisi Ciamic’s by Sudarno

Jawab:
a. Nilai minimumnya adalah -26 dan nilai maksimumnya adalah 55.
b. Titik minimum adalah (3,-26) dan titik maksimum adalah (6,55).
3. Jika f ( x) = 2 x 3 − 30 x 2 + 126 x − 5 , didefinisikan pada interval tertutup [0,10].
a. Carilah nilai ekstrim global dari f(x).
b. Tentukan titik ekstrim globalnya.
Jawab:
a. Nilai minimum adalah -5 dan nilai maksimum adalah 255.
b. Titik minimum adalah (0,-5) dan titik maksimum adalah (10,255).

Latihan V
1. Jika f(x) = 4x 3 − 9 x 2 − 12 x + 6 didefinisikan pada interval (-2,4).
a. Tentukan bilangan kritis dari f(x).
b. Hitung nilai ekstrim lokal dari f(x). Gunakan uji turunan pertama.
c. Hitung nilai ekstrim lokal dari f(x). Gunakan uji turunan kedua.
d. Tulis titik ekstrim lokalnya.
2. Misal f(x) = x 3 − 3 x 2 + 1 , didefinisikan pada interval [-2,4].
a. Tentukan bilangan kritis dari f(x).
b. Hitung nilai ekstrim lokal dari f(x).
c. Tulis titik ekstrim lokalnya.
d. Cari nilai ekstrim global dari f(x).
e. Tulis titik ekstrim globalnya.

BAB 6
MASALAH MINIMUM DAN MAKSIMUM

Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari bab ini mahasiswa diharapkan mampu:
1. Menerapkan turunan fungsi pada masalah minimum.
2. Menerapkan turunan fungsi pada masalah maksimum.

Program Studi Teknik Arsitektur 19


Matematika Edisi Ciamic’s by Sudarno

A. Masalah Minimum
1. Diketahui dua buah gudang identik berdampingan. Gambarnya sebagai berikut:

y y y

x 3m x 3m

1
Setiap gudang luasnya adalah 85 m 2 . Jika K adalah panjang tembok yang akan dibuat.
3
a. Tentukan panjang x, y agar K merupakan masalah minimum.
b. Buktikan bahwa K adalah masalah minimum.
c. Hitung nilai K terpendek.
Jawab:
1 85 13
a. Berdasarkan gambar, maka 85 = (x + 3) y  y = .
3 ( x + 3)
256
K = 4x + 3y + 6 = 4x + + 6 = 4 x + 256 ( x + 3) −1 + 6 .
x+3
Syarat untuk mendapatkan bilangan kritis: K ' ( x) = 0 .
256
4 − 256 ( x + 3) −2 (1) = 0  = 4  (x + 3)2 = 64  x + 3 = 8  x = 5.
( x + 3) 2

85 13 2
Oleh karena itu x = 5 meter dan y = = 10 meter.
8 3
b. Bukti K adalah masalah minimum, dengan uji turunan I atau uji turunan II.
▪ Jika menggunakan uji turunan I:
_ 0 +
K ' (x) : ( )
5
256
dengan K ' ( x) = 4 − .
( x + 3) 2

Program Studi Teknik Arsitektur 20


Matematika Edisi Ciamic’s by Sudarno

▪ Jika menggunakan uji turunan II:


512
K ' ' ( x) = .
( x + 3) 3
Untuk x = 5, maka K ' ' (5) = 1 (bernilai positif).
2
c. Nilai K = { 4 (5) + 3 ( 10 ) + 6 } x 1 meter = 58 meter.
3
2. Di suatu perbukitan yang terletak di antara dua buah pabrik, ingin dibuat permukiman.
Jarak antara kedua pabrik adalah 15 km. Pabrik A mengeluarkan polutan sebesar 75 parts
per million (ppm) dan pabrik B mengeluarkan polutan sebesar 300 ppm partikel material.
Sifat dari konsentrasi polutan adalah berbanding terbalik terhadap jarak dari sumber
polutan. Artinya semakin jauh dari sumber polusi, maka semakin kecil konsentrasi
polutannya.
a. Dimanakah letak permukiman dengan konsentrasi polutan P minimum dibangun,
dengan kata lain menentukan panjang x agar nilai P minimum.
b. Buktikan bahwa P merupakan masalah minimum.
c. Hitung nilai P terkecil.

Adapun gambarnya berikut ini:

A x 15 - x B

15
Jawab:
75 300
a. Maka konsentrasi polutan dari pabrik A adalah dan dari pabrik B adalah ,
x 15 − x
terhadap permukiman. Sehingga total konsentrasi polutan di permukiman tersebut adalah
berupa fungsi
75 300
P( x) = + = 75 x −1 + 300(15 − x) −1
x 15 − x

Program Studi Teknik Arsitektur 21


Matematika Edisi Ciamic’s by Sudarno

Syarat untuk mendapatkan bilangan kritis: P ' ( x) = 0 .


2 2
−2 −2 75 300 1  x 
− 75 x (1) − 300(15 − x) (−1) = 0  2 =    = 
(15 − x) 2  15 − x 
2
x
 15 – x = 2 x  x = 5, didapat x = 5 km.
Jadi sebaiknya letak perumahan adalah 5 km dari pabrik A atau 10 km dari pabrik B.
b. Bukti P adalah masalah minimum, berdasarkan uji turunan I atau II.
▪ Jika menggunakan uji turunan I:
_ 0 +
P ' (x) : ( )
5
300 75
dengan P ' ( x) = − 2.
(15 − x) 2
x
▪ Jika menggunakan uji turunan II:
600 150
P' ' ( x) = + 3 .
(15 − x) 3
x
Untuk x = 5, maka P ' ' (5) = 1,8 (bernilai positif).
c. Nilai P(5) = {15 + 30 } x 1 ppm = 45 ppm.
Sebagai alat cek, untuk x = 1, P(1) = 96,43 ppm sedangkan untuk x = 14, P(14) = 305,36
ppm. Terlihat bahwa 45 ppm adalah paling kecil.

B. Masalah Maksimum
1. Suatu papan berbentuk persegi panjang mempunyai ukuran (2 m x 3 m). Papan tersebut
akan dibuat kotak sampah terbuka atas. Adapun gambarnya berikut ini:

y 222 2

x
x z x
3

Program Studi Teknik Arsitektur 22


Matematika Edisi Ciamic’s by Sudarno

Jika V merupakan volume dari kotak sampah.


a. Hitunglah ukuran kotak tersebut agar didapat volume terbesar.
b. Tunjukkan bahwa volume (V) merupakan masalah maksimum.
c. Berapa volume terbesar yang dihasilkan.
Jawab:
a. Jika x = tinggi, y = lebar dan z = panjang kotak, maka didapat hubungan:
2 = 2 x + y  y = 2 – 2 x, 3 = 2 x + z  z = 3 – 2 x
Sehingga V = xyz = x (2 – 2 x) (3 – 2 x) = 4 x3 – 10 x2 + 6 x.
Syarat untuk mendapatkan bilangan kritis: V ' ( x) = 0 .

5 7
12 x 2 − 20 x + 6 = 0  6 x 2 − 10 x + 3 = 0  x1, 2 = .
6
didapat x1 = 1,27 (terlalu panjang), dan x2 = 0,39 (memenuhi).
Oleh karena itu x = 0,39 meter, y = 1,22 meter dan z = 2,22 meter.
Hint:

− b  b 2 − 4ac
Rumus abc: Persamaan ax 2 + bx + c = 0 maka akar x1, 2 =
2a
b. Bukti bahwa V adalah masalah maksimum, dapat menggunakan uji turunan I atau uji
turunan II.
▪ Jika menggunakan uji turunan II:
V ' ' ( x) = 24 x − 20
Untuk x = 0,39; maka V ' ' (0,39) = −10,64 (bernilai negatif).

▪ Jika menggunakan uji turunan I:


+ 0 _ 0 +
V ' (x) : ( )
0,39 1,27
dengan V ' ( x) = 12 x − 20 x + 6 .
2

c. Volume kotak sampah terbesar adalah 0,39 x 1,22 x 2,22 x 1 m3 = 1,056 m3.
2. Seseorang ingin membuat dua buah ruang identik berdampingan dengan panjang tembok
seluruhnya adalah 44 meter. Adapun gambarnya berikut:

Program Studi Teknik Arsitektur 23


Matematika Edisi Ciamic’s by Sudarno

x x

2m

1m y 1m

Jika L merupakan luas setiap ruang.


a. Tentukan panjang x dan y, agar L maksimum.
b. Buktikan bahwa L merupakan masalah maksimum.
c. Hitung luas seluruh ruangan.
Jawab:
a. Berdasarkan gambar, maka 44 = 4 x + 6 y + 2  6 y = 42 – 4 x
2
Sehingga didapat y = 7 – x.
3
 2  4
L = x (2 y + 2) = 2 x (y + 1) = 2 x  8 − x  = 16 x – x2.
 3  3
Syarat untuk mendapatkan bilangan kritis: L ' ( x) = 0 .
8 8
16 − x = 0  x = 16  x = 6.
3 3
Oleh karena itu x = 6 meter dan y = 3 meter.
b. Bukti bahwa L adalah masalah maksimum, dengan menggunakan uji turunan II atau uji
turunan I.
▪ Jika menggunakan uji turunan II:
8
L ' ' ( x) = −
3
8
Untuk x = 6; maka L ' ' (6) = − (bernilai negatif).
3
▪ Jika menggunakan uji turunan I:
+ 0 _
L ' (x) : ( )
6

Program Studi Teknik Arsitektur 24


Matematika Edisi Ciamic’s by Sudarno

8
dengan L ' ( x) = 16 − x .
3
c. Luas seluruh kandang adalah 2 x 6 x 8 x 1 m2 = 96 m2.

Latihan VI
1. Misal akan dibuat 2 buah kamar identik berdampingan. Adapun gambarnya sebagai
berikut:

x
2m 2m

Setiap kamar luasnya 45 m2. Jika K adalah panjang tembok yang akan dibuat.
a. Tentukan panjang x dan y agar K mempunyai panjang minimum.
b. Buktikan bahwa K adalah kasus minimum.
c. Berapakah panjang tembok yang perlu dibangun.
2. Diketahui dua buah ruang identik berdampingan, dengan gambar berikut ini.

x
y

3m 3m

y
2m

Luas seluruh ruang adalah 54 m2. Jika K adalah panjang tembok ruang.
a. Tentukan panjang x dan y, agar nilai K minimum.
b. Buktikan bahwa K merupakan masalah minimum. Gunakan uji turunan I.
c. Hitung nilai K terpendek.

Program Studi Teknik Arsitektur 25


Matematika Edisi Ciamic’s by Sudarno

3. Suatu tempat yang terletak di antara dua buah pabrik, ingin dibuat permukiman. Jarak
antara kedua pabrik adalah 25 km. Pabrik A mengeluarkan polutan sebesar 88 parts per
million (ppm) dan pabrik B mengeluarkan polutan sebesar 11 ppm partikel material.
a. Dimanakah letak permukiman sebaiknya dibangun, agar didapat tempat dengan
konsentrasi polutan P minimum.
b. Buktikan bahwa P merupakan masalah minimum. Gunakan uji turunan I.
c. Hitung nilai B terkecil.
4. Suatu papan berbentuk persegi dengan ukuran (18 inchi x 18 inchi). Papan tersebut akan
dibuat kotak sampah terbuka atas.
a. Hitunglah ukuran kotak tersebut agar didapat volume V terbesar.
b. Tunjukkan bahwa volume V merupakan masalah maksimal.
c. Berapak volume terbesar yang dihasilkan.
5. Suatu lembaran papan berbentuk persegi panjang dengan ukuran (3 m x 8 m). Papan
tersebut akan dibuat kotak sampah tertutup.
a. Tentukan ukuran kotak agar didapat volume V terbesar.
b. Buktikan bahwa nilai volumenya akan terbesar. Gunakan uji turunan II.
c. Hitung nilai V terbesar yang dihasilkan.
Help: 3 = 2x + y ; 8 = 2 x + 2 z ; dan V = xyz .
6. Seseorang ingin membuat dua buah ruang identik berdampingan dengan panjang tembok
seluruhnya adalah 44 meter. Adapun gambarnya berikut ini:

x 2m x

y 1m y 1m

Jika L merupakan luas setiap kandang.


a. Tentukan panjang x dan y, agar L maksimum.
b. Buktikan bahwa L adalah kasus maksimum.
c. Hitung nilai L terbesar.

Program Studi Teknik Arsitektur 26


Matematika Edisi Ciamic’s by Sudarno

DAFTAR PUSTAKA
1. Barnett, R.A., and Michael R. Zieger, Applied Calculus with Linear Programming for
Business, Economics, Life Sciences, and Social Sciences, Prentice Hall, Englewood
Cliffs, New Jersey 07632, 1995.
2. Hoffman, L., Bradley, Sobecki, D., and Price, M., Applied Calculus, Eleventh Edition,
Mc Graw Hill Companies, Inc., New York, 2013.
3. Purcell, E.J., and Dale Varberg, Calculus with Analytic Geometry, Fifth Edition, Prentice
Hall, Inc., 1987.
4. Stewart, J., Calculus, Fourth Edition, Division of International Thomson Publishing Inc.,
1998.
5. Montgomery, D.C., and Elizabeth A. Peck, Introduction to Linear Regression Analysis,
2nd Edition, John Wiley & Sons, Inc., New York, 1992.
6. Washington, A.J., Basic Technical Mathematics with Calculus, Ninth Edition, Prentice
Hall, New Jersey, 2009.

Program Studi Teknik Arsitektur 27

Anda mungkin juga menyukai