Anda di halaman 1dari 3

Mari kita mulai dengan sebuah contoh sederhana, yaitu membuat shell scripting

untuk menampilkan sebuah pesan sederhana ke layar. Adapun langkah-langkahnya


sebagai berikut.

1. Buatlah berkas bernama hello.sh.

nano hello.sh

2. Tambahkan baris kode di bawah ini yang berfungsi untuk menampilkan pesan
ke layar.

#! /bin/bash

# Hello World Script

echo “Hello World!”

Berikut penjelasan dari tiga baris kode di atas.

1. Baris pertama mendeklarasikan ke shell tentang program apa yang harus


digunakan untuk menjalankan script yang dibuat. Baris pertama dimulai
dengan tanda pagar dan tanda seru tanpa spasi (#!), lalu diikuti dengan
nama program shell yang akan menjalankan script, dalam contoh di atas
menggunakan bash (/bin/bash). Gabungan tanda pagar dan tanda seru
(#!) dalam bahasa Inggris istilahnya adalah shebang atau shabang.
2. Baris kedua merupakan sebuah komentar yang fungsinya memberi
informasi atau catatan untuk kita atau orang lain yang akan membaca
berkas tersebut di kemudian hari. Komentar pada shell script diawali
dengan tanda pagar (#), dalam bahasa Inggris disebut hash atau number
sign. Jika kita perhatikan, ini mirip dengan baris pertama. Bedanya,
shebang (#!) merupakan bagian dari script, sedangkan komentar hanya
informasi saja yang akan diabaikan oleh script. Tanda pagar juga dapat
difungsikan untuk menonaktifkan sebuah baris perintah. Para System
Administrator atau Developer acapkali menyebutnya dengan istilah
“dikomen”, dalam bahasa Inggris sering diistilahkan sebagai “comment it”
yang mana artinya kita ubah baris perintahnya menjadi komentar.
3. Baris ketiga berisikan perintah yang akan kita jalankan. Dalam contoh kali
ini hanya terdapat satu perintah, yakni echo “Hello World!” yang berarti
menampilkan teks Hello World!.

3. Setelah selesai menuliskan 3 baris di atas, kita bisa menyimpannya dengan


menekan tombol CTRL+X, lalu diikuti dengan menekan tombol Y, kemudian
tombol Enter.
4. Buatlah supaya berkas yang kita buat menjadi bisa dieksekusi (executable).
Secara default, berkas barusan sebenarnya tidak dapat dieksekusi. Kita dapat
memeriksa apakah berkas tersebut bertipe executable atau tidak dengan
perintah ls -l. Saat perintah itu dijalankan, maka akan kita dapati hasil seperti di
bawah ini.
-rw-r--r-- 1 haris haris 58 Jun 29 15:50 hello.sh

5. Dari atribut berkas hello.sh di atas, kita tahu bahwa user bernama haris bisa
membaca (r) dan menulis/mengedit (w) berkas hello.sh, sedangkan group
bernama haris dan user lainnyahanya dapat membaca (r) berkas tersebut.
Kesimpulannya, semua user tidak ada yang bisa mengeksekusi berkas hello.sh
(tidak terdapat kode x).
6. Nah, untuk itu, kita bisa menggunakan perintah chmod +x diikuti nama berkas
yang dimaksud supaya nantinya berkas tersebut bisa dieksekusi oleh user yang
saat ini sedang kita gunakan (dalam contoh kali ini adalah user bernama haris).
Contohnya seperti di bawah ini.

chmod +x hello.sh

7. Periksa sekali lagi dengan ls -luntuk memeriksa hasilnya.

-rwxr-xr-x 1 haris haris 58 Jun 29 15:50 hello.sh

8. Dari hasil di atas, kita mendapati bahwa user haris, group haris, serta user
lainnya bisa mengeksekusi berkas hello.sh.
9. Selanjutnya, kita coba jalankan script tersebut. Untuk menjalankan script yang
dibuat, kita bisa memanggilnya langsung di directory tempat script tersebut
berada, yakni dengan cara menambahkan dot slash (./) sebelum nama berkas.
Contohnya seperti di bawah ini.

./hello.sh

10. Alternatif lain, Anda juga dapat memanggil berkas script yang dimaksud secara
full path(path lengkap) seperti berikut.

/home/haris/hello.sh

11. Adapun hasil yang didapatkan setelah menjalankan script di atas bisa kita lihat
seperti di bawah ini.

“Hello World!”
Selamat! Sekarang Anda sudah bisa membuat sebuah program di Linux
menggunakan shell script. Segera, kita akan mempelajari lagi pembuatan shell
script yang lebih kompleks dan banyak gunanya.

Anda mungkin juga menyukai