nano hello.sh
2. Tambahkan baris kode di bawah ini yang berfungsi untuk menampilkan pesan
ke layar.
#! /bin/bash
5. Dari atribut berkas hello.sh di atas, kita tahu bahwa user bernama haris bisa
membaca (r) dan menulis/mengedit (w) berkas hello.sh, sedangkan group
bernama haris dan user lainnyahanya dapat membaca (r) berkas tersebut.
Kesimpulannya, semua user tidak ada yang bisa mengeksekusi berkas hello.sh
(tidak terdapat kode x).
6. Nah, untuk itu, kita bisa menggunakan perintah chmod +x diikuti nama berkas
yang dimaksud supaya nantinya berkas tersebut bisa dieksekusi oleh user yang
saat ini sedang kita gunakan (dalam contoh kali ini adalah user bernama haris).
Contohnya seperti di bawah ini.
chmod +x hello.sh
8. Dari hasil di atas, kita mendapati bahwa user haris, group haris, serta user
lainnya bisa mengeksekusi berkas hello.sh.
9. Selanjutnya, kita coba jalankan script tersebut. Untuk menjalankan script yang
dibuat, kita bisa memanggilnya langsung di directory tempat script tersebut
berada, yakni dengan cara menambahkan dot slash (./) sebelum nama berkas.
Contohnya seperti di bawah ini.
./hello.sh
10. Alternatif lain, Anda juga dapat memanggil berkas script yang dimaksud secara
full path(path lengkap) seperti berikut.
/home/haris/hello.sh
11. Adapun hasil yang didapatkan setelah menjalankan script di atas bisa kita lihat
seperti di bawah ini.
“Hello World!”
Selamat! Sekarang Anda sudah bisa membuat sebuah program di Linux
menggunakan shell script. Segera, kita akan mempelajari lagi pembuatan shell
script yang lebih kompleks dan banyak gunanya.