Anda di halaman 1dari 10

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKALIS

NOMOR 05 TAHUN 2004

TENTANG

PEMBENTUKAN DESA BUMBUNG DAN DESA KESUMBO AMPAI


KECAMATAN MANDAU KABUPATEN BENGKALIS

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BENGKALIS,

Menimbang : a. bahwa memperhatikan prakarsa, perkembangan situasi dan kondisi


masyarakat yang dinamis, sangat diperlukan adanya peningkatan dan
percepatan pelayanan terhadap Pemerintah Desa dalam
penyelenggaraan Pemerintahan, Pembangunan dan Pembinaan
Ketenteraman serta ketertiban masyarakat;

b. bahwa berdasarkan usulan Kepala Desa atas prakarsa masyarakat


melalui Badan Perwakilan Desa Sebangar, terhadap Pemekaran Desa
dan atau Pembentukan Desa Baru dimaksud dinilai telah memenuhi
persyaratan sesuai dengan ketentuan - ketentuan yang diatur dalam
Peraturan Perundang-undangan yang berlaku;

c. bahwa untuk memenuhi maksud sebagaimana disebut pada huruf a


dan b diatas, perlu Membentuk Desa Bumbung dan Desa Kesumbo
Ampai Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis yang diatur dan
ditetapkan dengan Peraturan Daerah.

Mengingat : 1. Undang – undang Nomor 12 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah


Otonom Kabupaten Dalam Lingkungan Daerah Propinsi Sumatera
Tengah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor 25);

2. Undang – undang Nomr 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 60,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 3839);

3. Undang – undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan


Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 72, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 3848);

4. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan


Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 54,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 3952);
2

5. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pembinaan dan


Pengawasan atas Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 41, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 4090);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 52 Tahun 2001 tentang


Penyelenggaraan Tugas Pembantuan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2001 Nomor 77, Tambahan Negara Nomor 4106);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 76 Tahun 2001 Tentang Pedoman


Umum Pengaturan Mengenai Desa (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2001 Nomor 142);

8. Peraturan Daerah Kabupaten Bengkalis Nomor 16 Tahun 2000 tentang


Pembentukan, Penghapusan, dan Penggabungan Desa (Lembaran
Daerah Kabupaten Bengkalis Tahun 2001 Nomor 08).

Dengan Persetujuan

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BENGKALIS

MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKALIS TENTANG
PEMBENTUKAN DESA BUMBUNG DAN DESA KESUMBO AMPAI
KECAMATAN MANDAU KABUPATEN BENGKALIS.

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan :

1. Daerah adalah Kabupaten Bengkalis;

2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Bengkalis;

3. Kepala Daerah adalah Bupati Bengkalis;

4. Peraturan Daerah adalah Peraturan Daerah Kabupaten Bengkalis;

5. Keputusan adalah Keputusan Bupati Bengkalis;

6. Perangkat Daerah adalah Perangkat Daerah Kabupaten Bengkalis;

7. Kepala Desa adalah Kepala Desa Bumbung dan Desa Kesumbo


Ampai Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis;

8. Badan Perwakilan Desa adalah Badan Perwakilan Desa Bumbung,


dan Desa Kesumbo Ampai Kecamatan Mandau Kabupaten
Bengkalis;
3

9. Prakarsa Masyarakat adalah Prakarsa Masyarakat Desa Bumbung


dan Desa Kesumbo Ampai Kecamatan Mandau Kabupaten
Bengkalis;

10. Desa Bumbung dan Desa Kesumbo Ampai adalah Desa Bumbung,
dan Desa Kesumbo Ampai Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis;

11. Luas Wilayah adalah Luas Wilayah Desa Sebangar sebelum dan
setelah Pemekaran (Pembentukan Desa Baru) serta Luas Wilayah
Desa Bumbung dan Desa Kesumbo Ampai Kecamatan Mandau
Kabupaten Bengkalis;

12. Pemekaran Desa adalah Pemekaran Desa Sebangar Kecamatan


Mandau Kabupaten Bengkalis;

13. Desa Baru adalah Desa yang baru di bentuk yang di beri nama Desa
Bumbung dan Desa Kesumbo Ampai Kecamatan Mandau
Kabupaten Bengkalis;

14. Penyelenggara Pemerintahan Desa adalah Penyelenggara


Pemerintahan Desa Bumbung dan Desa Kesumbo Ampai
Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis;

15. Masyarakat adalah Masyarakat Desa Bumbung dan Desa Kesumbo


Ampai Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis;

16. Penduduk Desa adalah Penduduk Desa Bumbung dan Desa


Kesumbo Ampai Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis;

17. Pendapatan Asli Desa adalah Pendapatan Asli Desa Bumbung dan
Desa Kesumbo Ampai Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis;

18. Sarana dan Prasarana Pemerintahan adalah Sarana dan Prasarana


Pemerintahan Desa Bumbung dan Desa Kesumbo Ampai
Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis.

BAB II
PEMBENTUKAN DESA

Pasal 2

( 1 ) Dengan Peraturan Daerah ini dibentuk Desa Baru, yang diberi


nama Desa Bumbung dan Desa Kesumbo Ampai, yang merupakan
Pemekaran Desa dan atau Penataan Desa Sebangar.

( 2 ) Desa sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal ini merupakan Wilayah


Kerja, sebagai Perangkat Daerah yang dibentuk dalam upaya
peningkatan dan percepatan pelayanan terhadap masyarakat di
bidang Pemerintahan, Pembangunan dan Kemasyarakatan.
4

BAB III
JUMLAH PENDUDUK

Pasal 3

( 1 ) Penduduk Desa Sebangar, sebelum Pemekaran dan atau


Pembentukan Desa Baru, berjumlah :

- 18.708 Jiwa, dan


- 2.552 Kepala Keluarga (KK)

( 2 ) Jumlah Penduduk sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal ini setelah


dilakukan pemekaran menjadi :

a. Desa Sebangar 7.236 Jiwa yang terdiri dari 1. 015 KK.


b. Desa Bumbung 6.892 Jiwa yang terdiri dari 862 KK.
c. Desa Kesumbo Ampai 4.580 Jiwa yang terdiri dari 675 KK.

BAB IV
LUAS WILAYAH

Pasal 4

(1) Luas Wilayah Desa Sebangar sebelum Pemekaran dan atau


Pembentukan Desa Baru adalah 450 Km2.

(2) Luas wilayah Desa sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal ini,
setelah dilakukan pemekaran berubah menjadi :

a. Desa Sebangar 150 Km2.


b. Desa Bumbung 180 Km2.
a. Desa Kesumbo Ampai 120 Km2.

BAB V
POTENSI DESA

Pasal 5

Desa sebagaimana dimaksud Pasal 2 ayat (1) Peraturan Daerah ini,


adalah merupakan satu kesatuan sistem, yang terdiri atas 4 (empat)
Potensi yaitu :

a. Potensi Alam;
b. Potensi Penduduk;
c. Potensi Kelembagaan;
d. Potensi Sarana dan Prasarana.
5

BAB VI
SARANA DAN PRASARANA PEMERINTAHAN

Pasal 6

( 1 ) Untuk peningkatan dan percepatan pelayanan terhadap masyarakat


diperlukan Sarana dan Prasarana Pemerintahan yang memadai.

( 2 ) Untuk mewujudkan Sarana dan Prasarana di maksud ayat (1) Pasal


ini, perlu diupayakan menggali sumber – sumber Pendapatan Asli
Desa, di samping perolehan bantuan dari Pemerintah Kabupaten.

BAB VII
BATAS WILAYAH DESA

Pasal 7

( 1 ) Batas wilayah Desa Sebangar setelah Pemekaran :

- Sebelah Selatan berbatas dengan Desa Petani, Balai Makam.


- Sebelah Utara berbatas dengan Desa Kesumbo Ampai.
- Sebelah Barat berbatas dengan Desa Sintong Kab . Rohil.
- Sebelah Timur berbatas dengan Desa Bumbung.

( 2 ) Batas wilayah Desa Bumbung, sebagaimana dimaksud Pasal 2 ayat


(1) Peraturan Daerah ini yaitu :

- Sebelah Selatan berbatas dengan Desa Harapan Baru.


- Sebelah Utara berbatas dengan Desa Kesumbo Ampai.
- Sebelah Barat berbatas dengan Desa Sebangar.
- Sebelah Timur berbatas dengan Kec. Bukit Kapur.

( 3 ) Batas wilayah Desa Kesumbo Ampai, sebagaimana dimaksud Pasal 2


ayat (1) Peraturan Daerah ini yaitu :

- Sebelah Selatan berbatas dengan Kec. Bukit Kapur.


- Sebelah Utara berbatas dengan Desa Rantau Bais Kab. Rohil .
- Sebelah Barat berbatas dengan Desa Sebangar.
- Sebelah Timur berbatas dengan Desa Bumbung.

( 4 ) Ketiga wilayah Desa sebagaimana tersebut pada ayat (1), (2) dan (3)
Pasal ini, mempunyai batas wilayah yang terdiri dari batas-batas yang
bersifat alami seperti sungai, dan batas buatan seperti jalan dan lain-
lain sebagainya.
6

BAB VIII
PEMBAGIAN WILAYAH DESA

Pasal 8

( 1 ) Wilayah Desa Sebangar, dimekarkan menjadi 3 (tiga), yaitu :

a. Desa Sebangar, terdiri atas 3 (tiga) Dusun :

1. Dusun Boncah Mahang.


2. Dusun Sako Botik.
3. Dusun Talang Nagoi.

b. Desa Bumbung , terdiri atas 3 (tiga) Dusun :

1. Dusun Peyagu Boeh.


2. Dusun Ae Kedondong.
3. Dusun Muda

c. Desa Kesumbo Ampai, terdiri atas 3 (tiga) Dusun :

1. Dusun Pangkalan Bangsal.


2. Dusun Sebanga Asal.
3. Dusun Paung Butam

( 2 ) Wilayah Desa sebagaimana tersebut pada ayat (1) huruf a, b dan c


Pasal ini, dapat ditambah /dibentuk sesuai dengan urgensi dan
dinamika masyarakat dengan persetujuan Badan Perwakilan Desa.

BAB IX
KEWENANGAN DESA

Pasal 9

( 1 ) Kewenangan Desa mencakup :

a. Kewenangan yang sudah ada berdasarkan hak asal – usul Desa ;

b. Kewenangan yang oleh Peraturan Perundang – undangan yang


berlaku belum dilaksanakan oleh Daerah dan Pemerintah;

c. Tugas Pembantuan dari Pemerintah, Pemerintah Propinsi dan/


atau Pemerintah Kabupaten.

( 2 ) Penyelenggaraan tugas pembantuan sebagaimana dimaksud dalam


Pasal 9 ayat (1) huruf c Peraturan Daerah ini, berpedoman pada
Peraturan Pemerintah Nomor 52 Tahun 2001 tentang
Penyelenggaraan Tugas Pembantuan.
7

BAB X
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 10

Hal – hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini, sepanjang mengenai
teknis pelaksanaannya akan diatur lebih lanjut dengan Keputusan Bupati.

Pasal 11

Peraturan Daerah mulai ini berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan


Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah
Kabupaten Bengkalis.

Ditetapkan di Bengkalis
pada tanggal 28 Juni 2004.

BUPATI BENGKALIS

d.t.o

H. SYAMSURIZAL

Diundangkan di Bengkalis
Pada tanggal 29 Juni 2004

SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BENGKALIS

Drs.H.SULAIMAN,DIPL.PS
PEMBINA UTAMA MUDA
NIP.170006818.-

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BENGKALIS


TAHUN 2004 NOMOR 08.
8

PENJELASAN
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKALIS
NOMOR 05 TAHUN 2004

TENTANG

PEMBENTUKAN DESA BUMBUNG DAN DESA KESUMBO AMPAI


KECAMATAN MANDAU KABUPATEN BENGKALIS

I. U M U M : Bahwa dengan telah di tetapkannya Peraturan Daerah Kabupaten


Bengkalis tentang Pembentukan Desa Bumbung dan Desa Kesumbo
Ampai Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis, maka :

- Desa tersebut telah memiliki dasar hukum yang sah, dan merupakan
kesatuan masyarakat hukum yang berwenang untuk mengatur dan
mengurus kepentingan masyarakat berdasarkan asal – usul dan adat
istiadat setempat yang diakui dalam sistem Pemerintahan Nasional,
dan berada di Daerah Kabupaten.

II. PASAL DEMI PASAL :

Pasal 1 : Cukup Jelas.

Pasal 2 : a. Pembentukkan Desa Baru sebagaimana dimaksud


Pasal 2, ayat (1), dan (2) Peraturan Daerah ini,
berdasarkan Pasal 93, ayat (1) dan (2) Undang –
undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang
Pemerintahan Daerah, dan Pasal 4, ayat (1) dan (2),
huruf a,b,c dan d Peraturan Pemerintah Nomor 76
Tahun 2001 tentang Pedoman Umum Pengaturan
mengenai Desa, dan Peraturan Daerah Kabupaten
Bengkalis Nomor 16 Tahun 2000 tentang
Pembentukan, Penghapusan, dan Penggabungan
Desa.

b. “Bumbung”, adalah nama Desa Baru pilihan


/kesepakatan masyarakat yang memprakarsai
Pemekaran Desa dan/atau Pembentukan Desa Baru,
dan sebagai Pusat Pemerintahan Desa,
berkedudukan di Dusun, “Peyagu Boeh”.
9

c. “Kesumbo Ampai”, adalah nama Desa Baru pilihan


/kesepakatan masyarakat yang memprakarsai
Pemekaran Desa dan/atau Pembentukan Desa
Baru,dan sebagai Pusat Pemerintahan Desa,
berkedudukan di Dusun, “Sebanga Asal”.

Pasal 3 : Jumlah penduduk sebagaimana tersebut pada Pasal 3,


ayat (1) dan (2) Peraturan Daerah ini, minimal
memenuhi 3 (tiga) syarat, yaitu:

a. Data yang tepat atau data sesuai dengan keadaan


yang sebenarnya.
b. Data terpercaya atau data yang objektif, diperoleh
dari sumber yang tahu persis keadaannya dan
diyakini kebenarannya.
c. Data yang aktual atau data yang tidak kadaluarsa
melainkan tepat waktu yaitu ketersediaan data
yang sesuai pada waktu dibutuhkan.

Pasal 4 : Cukup Jelas.


Pasal 5 : Cukup Jelas.
Pasal 6 : Cukup Jelas.
Pasal 7 : Sarana dan Prasarana Pemerintahan sebagaimana
dimaksud Pasal 7 ayat (1) dan (2) Peraturan Daerah
ini, yaitu yang dapat dijadikan sumber informasi untuk
dimanfaatkan sebagai dasar dasar analisis dalam
memecahkan masalah dan menyusun program
pembangunan, baik yang dibiayai melalui dana
Pendapatan Asli Desa, swadaya gotong royong
masyarakat, bantuan dari Pemerintah Kabupaten,
serta sumber dana lain yang memungkinkan.
Pasal 8 : Cukup Jelas.
Pasal 9 : Wilayah Desa sebagaimana dimaksud Pasal 9 ayat (2)
proses penambahan/pembentukannya melalui
persetujuan Badan Perwakilan Desa dan selanjutnya
ditetapkan dengan Keputusan Bupati.
Pasal 10 : Cukup Jelas.
Pasal 11 : Cukup Jelas.
_____________________
10

Anda mungkin juga menyukai