Anda di halaman 1dari 16

SALINAN

PERATURAIT DAERATI NABUPATEIT BALI\NGAII


NO}IOR 1 TAIIUN 2OL2
TENTANG

PEMBEITTUITAIT DESA A.'UNG DAN DESA I{AIIIBTYAIil DI I{TCA}IATAI{


TEBING TIIIGGiI SERTA DESA PADAITG RAYA, DESA STIMBER AGT'NG
DAI{ DESA MAMIGANG DI I{gCAMATAN IIALONG KABUPATEN
BALAT{GAN

DENGAI{ RAIIMAT TUIIAIT YAITG MAIIA ESA

BUPATI BALAITGAI{,

Menimbang: a. bahwa untuk memacu pembangunan di Kabupaten


Balangan khususnya pada sektor perdesaan serta adanya
aspirasi masyarakat yang berkembang, pemerintah daerah
perlu meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan,
pelayanan kepada masyarakat dan pelaksanaan
pembangunan untuk mewujudkan kesejahteraan
masyarakat di daerah;

b. bahwa dengan memperhatikan pada perkembangan


kemarnpuan ekonomi, potensi daerah, kondisi sosial
budaya, kondisi sosial politik, jumlah penduduk, luas
daerah dan pertimbangan lainnya dipandang perlu
membentuk Desa Ajung dan Desa Kambiyain di Kecamatan
Tebing Tinggi serta Desa Padang Raya, Desa Sumber Agung
dan Desa Mamigang Di Kecamatan Halong Kabupaten
Balangan;

c. bahwa untuk memperpendek rentang kendali,


memperlancar pelaksanaan tugas di bidang Pemerintahan
Desa dan pembangunan guna meningkatkan pelayanan
terhadap masyarakat pemerintah daerah berwenang untuk
membentuk desa-desa baru berdasarkan usulan dari
warganya dan pemenuhan persyaratan-persyaratan secara
Undang-Undang;

d. bahwa berkenaan dengan maksud pada huruf a, b dan


huruf c perlu membentuk Peraturan Daerah tentang
Pembentukan Desa Ajung dan Desa Kambiyain di
Kecamatan Tebing Tinggi serta Desa Padang Raya, Desa
Sumber Agung dan Desa Mamigang di Kecamatan Halong
Kabupaten Balangan.
Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2OO3
tentang Pembentukan Kabupaten Tanah Bumbu dan
Kabupaten Balangan di Propinsi Kalimantan Selatan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor
22, Tarnbahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
a265),;

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2AO4


tentang Pemerintahan Daerah (I-embaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2AA4 Nomor 125, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 44371, sebagaimana
telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 12 Tahun 2OO8 tentang Perubahan Kedua
Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2AO4 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor a8441;

3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2OO4


tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat
dan Pemerintahan Derah (kmbaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2OO4 Nomor 1-26, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor a 38);

4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 tahun 2011


tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OA4 Nomor
82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
523a\
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun
2OO3 tentang Pedoman Organisasi Perangkat Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor
14, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
a2621;
6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 72 Ta}1run
2005 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2005 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor a5871;

7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun


2OO7 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara
Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan
Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2OOT Nomor 82, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 47371;

8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor


27 Tahlun 2006 tentang Penetapan dan Penegasan Batas
Desa;

9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor


53 Tahun }OLL tentang Pembentukan Produk Hukum

2
Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2oll
Nomor 694)

10. Peraturan Daerah Kabupaten Balangan Nomor 05 Tahun


2OOT tentang Badan Permusyawaratan Desa (Lembaran
Daerah Kabupaten Balangan Tahun 2OAZ Nomor 05,
Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Balangan Nomor
2el;

11. Peraturan Daerah Kabupaten Balangan Nomor 09 Tahun


2OOT tentang Pembentukan, Penghapusan dan
Penggabungan Desa (Lembaran Daerah Kabupaten
Balangan Tahun 2OOT Nomor 09, Tambahan Lembaran
Daerah Kabupaten Balangan Nomor 33);

L2. Peraturan Daerah Kabupaten Balangan Nomor O2 Tahun


2OOS tentang Urusan Pemerintahan yang Menjadi
Kewenangan Pemerintahan Daerah Kabupaten Balangan
(Lembaran Daerah Kabupaten Balangan Tahun 2OO8
Nomor 02, Tambahan Lembaran Daerah Kabupatert
Balangan Nomor 43);

Deagan Persetqiuaa Bersama

DTUIAN PERWAKILAIT RAI(YAT DAERAII


KABUPATEN BAUTNGAN

dan

BUPATI BALITITGAil

MEMUTUSKAN:

Meaetapkan : PERATURAN DAERAII I(ABITPATEN BALANGAN


TETTTANG PEMBET{TUI{AIT DESA A"'I'NG DAI{ DESA
KAMBTYAIIT DI KBCAI}IATAN TEBING TINGGI SERTA
DESA PADANG RAYA, DESA STIMBER AGUIYG DAIT DESA
MAMIGANG DI I{ECAM^E.TAIT IIALOIIIG I(ABI'PATEN
BALIIITGAT{.

BAB I
KEIEITTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan


1. Daerah adalah Kabupaten Balangan;

3
2. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan perangkat daerah sebagai unsur
penyelenggara pemerintahan daerah Kabupaten Balangan ;
3. Bupati adalah Bupati Balangan;
4. Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas
wilayah yang berwewenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan
masyarakat setempat, berdasarkan asal-usul dan adapt istiadat setempat
yang diakui dan dihormati dalam system Pemerintahan Negara Kesatuan
Republik Indonesia;
5. Badan Permusyawaratan Desa selanjutnya disingkat BPD, adalah
lembaga yang merupakan perwujudan demokrasi dalam penyelenggaraan
pemerintahan desa sebagai unsur penyelenggata pemerintahan desa;

BAB II
PEMBENTUKAT{

Pasal 2

(1) Dengan Peraturan Daerah ini dibentuk :

a. Desa Ajung yang merupakan hasil dari pemekaran Desa Dayak


Pitap Kecamatan Tebing Tinggi;
b. Desa Kambiyain yang merupakan hasil dari pemekaran Desa Dayak
Pitap Kecamatan Tebing Tinggi;
c. Desa Padang Raya yang merupakan hasil dari pemekaran Desa
Halong Kecamatan Halong;
d. Desa Sumber Agung yang merupakan hasil dari pemekaran Desa
Suryatama Kecamatan Halong;
e. Desa Mamigang yang merupakan hasil dari pemekaran Desa Uren
Kecamatan Halong;

(21 Desa sebagaimana dimaksud ayat {1) huruf a, ditetapkan di Desa yang
bersangkutan :
a. Desa Ajung sebagaimana dimaksud ayat (1) huruf a, ditetapkan di
Kecamatan Tebing Tinggi;
b. Desa Kambiyain sebagaimana dimaksud ayat (1) huruf b, ditetapkan
di Kecamatan Tebing Tinggi;
c. Desa Padang Raya sebagaimana dimaksud ayat tl) huruf c,
ditetapkan di Kecamatan Halong;
d. Desa Sumber Agung sebagaimana dimaksud ayat (1) huruf d,
ditetapkan di Kecamatan Halong;
e. Desa Mamigang sebagaimana dimaksud ayat {1) huruf e, ditetapkan
di Kecamatan Halong;
Pasal 3

(1) Dengan terbentuknya Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat


(1) liuruf a dan b, maka menjadi Desa yang berada dalam wilayah
Kecamatan Tebing Tinggi.

(21 Dengan terbentuknya Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat


(1) huruf c, d dan e, maka menjadi Desa yang berada dalam urilayah
Kecamatan Halong.
Pasal 4

(1) Jumlah Penduduk Desa Ajung pada saat dibentuk berjumlah 556 (Lima
ratus lima puluh enam) jiwa, dengan jumlah Kepala Keluarga sebanyak
163 (Seratus enam puluh tiga) Kepala Keluarga.

(2) Jumlah Penduduk Desa Kambiyain pada saat dibentuk berjumlah 299
(Dua ratus sembilan puluh sembilan) jiwa, dengan jumlah Kepala
Keluarga sebanyak 1OO (Seratus) Kepala Keluarga.

(3) Jumlah Penduduk Desa Padang Raya pada saat dibentuk berjumlah
1.165 (Seribu seratus enam puluh lima) jiwa, dengan jumlah Kepala
Keluarga sebanyak 537 (Lima ratus tiga puluh tujuh) Kepala Keluarga.

(41 Jumlah Penduduk Desa Sumber Agung pada saat dibentuk berjumlah
849 (Delapan ratus empat puluh sembilan) jiwa, dengan jumlah Kepala
Keluarga sebanyak 268 (Dua ratus enam puluh delapan) Kepala
Keluarga.

(5) Jumlah Penduduk Desa Mamigang pada saat dibentuk berjumlah 809
(Delapan ratus sembilan) jiwa, dengan jumlah Kepala Keluarga
sebanyak 165 (seratus enam puluh lima) Kepala Keluarga'

BAB III
tUAS DAIT BATAS WILAYATI
Bagian Pertama
Luas trIilaYah

Pasal 5

Peta luas wilayah Desa dan titik koordinat sebagaimana dimaksud Pasal 2
adalah sebagaimana terlampir dan merupakan bagian yang tak terpisahkan
dari Peraturan Daerah ini.
Bagian Kedua
Batas Desa

Pasal 6

(1) Batas Desa Ajung Kecamatan Tebing Tinggi adalah sebagai berikut :
a. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Binuang Santang
Kecamatan Halong;
b. sebelah selatan berbatasan dengan Desa Iyam Dayak Pitap;
c. Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Kota Baru;
d. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Langkap;
(21 Batas Desa Kambiyain Kecamatan Tebing Tinggr adalah sebagai
berikut:

5
a. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Auh;
b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Hulu Sungai
Tengah;
c. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Iyam Dayak Pitap;
d. Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Hulu Sungai Tengah;
(3) Batas Desa Padang Raya Kecamatan Halong adalah sebagai berikut

a. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Halong;


b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Tabuan;
c. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Mamantang;
d. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Binjai Punggal;

(4) Batas Desa Sumber Agung Kecamatan Halong adalah sebagai


berikut:
a. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Hauwai;
b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Baruh Panyambaran
c. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Hauwai;
d. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Suryatama;

(5) Batas Desa Mamigang Kecamatan Halong adalah sebagai berikut :

a. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Uren;


b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Marqiai;
c. Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Kota Baru;
d. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Mauya;

BAB IV
KEDUDUI(AIT DAIT I{EUIENANGAIT DESA

Bagian Pertama
Kedudukan

Pasal 7

(1) Desa Ajung dan Desa Kambiyain merupakan bagian dari wilayah yang
tidak terpisahkan dari Kecamatan Tebing Tinggi.
(21 Desa Padang Raya, Desa Sumber Agr.rng dan Desa Mamigang
merupakan bagian dari wilayah yang tidak terpisahkan dari Kecamatan
Halong.

Bagian Kedua
Kewenaagan Desa

Pasal 8

Desa yang dibentuk mempunyai tugas dan fungsi mencakup seluruh


kewenangan bidang Pemerintahan Desa sesuai dengan peraturan
Perundang-undangan yang berlaku.
BAB V
PEMERINTAIIAIT DESA

Pasal 9

(1) Peresmian Desa Ajung, Desa Kambiyain, Desa Padang Raya, Desa
Sumber Agung dan Desa Mamigang dilakukan oleh Bupati paling
lambat 2 (dua) bulan setelah peraturan daerah ini di undangkan.

(2) Dengan terbentuknya Desa Ajung dan Desa Kambiyain di Kecamatan


Tebing Tinggi serta Desa Padang Raya, Desa Sumber Agung dan Desa
Mamigang di Kecamatan Halong Kabupaten Balangan, dalam hal
diperlukan Bupati dapat mengangkat penjabat Desa Ajung dan Desa
Kambiyain, Desa Padang Raya, Desa Sumber Agung dan Desa
Mamigang berdasarkan usul Camat dengan masa jabatan paling lama
1 (satu) tahun dan dapat diperpanjang 6 (enam) bulan apabila belum
terpilih Kepala Desa definitif.
Pasal 1O

(1) Bagi warga desa yang desanya telah diresmikan dan sah
keberadaannya secara peraturan perundang-undangan dalam jangka
waktu 2 (dua) bulan setelah diresmikan sudah harus membentuk BPD
sesuai dengan ketentuan Peraturan Daerah tentang Pembentukan
BPD.

(2) Untuk memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Desa dipilih dan


disahkan seorang Kepala Desa, sesuai dengan Peraturan Daerah
tentang Tata Cara Pencalonan, Pemilihan, Pengangkatan, Pelantikan
dan Pemberhentian Kepala Desa, paling lambat 4 (empat) bulan setelah
dibentuknya BPD.
Pasal 11

Pelantikan Kepala Desa dilakukan sesuai dengan ketentuan Peraturan


Daerah tentang Tata Cara Pencalonan, Pemilihan, Pengangkatan,
Pelantikan dan Pemberhentian Kepala Desa.

Pasal 12

(1) Untuk kelengkapan pemerintahan desa di Desa {jung dan Desa


Kambiyain, Desa Padang Raya, Desa Sumber Agung dan Desa
Mamigang, dimasing-masing desa dibentuk Perangkat Desa.

(2t Perangkat Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari :

a. Sekretaris Desa ;
b. Seksi Pemerintahan ;
c. Kaur Pembangunan ;
d. Kaur Umum;
e. Kepala Padang dan;
f. Kepala Keamanan.
(3) T[gas dan fungsi dan kewenangan pemegang jabatan dalam susunan
orfanisasi pernerintah desa mengikuti ketentuan sebagaimana diatur
pada peraturan Perundang-undangan yang berlaku dan peraturan
pelaksanaannya.

(41 Bagan Organisasi Pemerintahan Desa adalah sebagaimana terlampir


dan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari Peraturan Daerah
ini.

BAB VI
PEMBIAYAAI{

Pasal 13

Pembiayaan pemerintahan desa dilaksanakan sesuai dengan ketentuan


Peraturan Daerah tentang Kedudukan Keuangan Pemerintahan Desa.

BAB VII
PEMBINAAIT DAN PENGAWASAN

Pasal 14

Bupati dan Camat melakukan pembinaan, pengawasan, evaluasi dan


fasilitasi terhadap kinerja kepala desa beserta perangkatnya dan BPD dalam
melaksanakan tugas pemerintahan desa.

BAB VIII
KETEIYTUAIT PERALIHAN

Pasal 15

(U Pada saat berlakunya Peraturan Daerah ini, sebelum dilakukan


pembangunan sarana dan prasarana di Desa, pusat pemerintahan dan
pelayanan kepada masyarakat dapat menggunakan sarana dan
prasarana yang ada di Desa.

(21 PembangUnan dan pemenuhan serta penggunaan sarana dan


prasarana Desa yang baru diatur lebih lanjut oleh Bupati.

Pasal 16

(1) Untuk kelancaran penyelenggaraan pemerintahan Desa Bupati


dan/atau Camat sesuai dengan peraturan Perundang-undangan
menginvetarisir, mengatur dan melaksanakan penyerahan kepada Desa
yang baru dibentuk hal-hal sebagai berikut :
a. barang milik/kekayaan daerah yang berupa tanah, bangunan,
barang bergerak dan barang tidak bergerak yang dimiliki, dikuasai,
dan/atau dimanfaatkan oleh Pemerintah Desa.

8
b. Dokumen dan arsip yang karena sifatnya diperlukan oleh
Pemerintah Desa.

(21 Pelaksanaan penyerahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), harus


diselesaikan paling lambat dalam waktu 1 (satu) tahun terhitung sejak
peresmian desa dan pelantikan Kepala Desa.

BAB f,'(
I{ETENTUAil PEITUTUP

Pasal 17

Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini sepanjang mengenai
pelaksanaannya akan ditetapkan lebih lanjut dengan Peraturan
Bupati/ Keputusan Bupati.
Pasal 18

Pada saat berlakunya Peraturan Daerah ini maka segala ketentuan lain
mengatur hal yang sama dan bertentangan, dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 19

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang dapat mengetahuinya memerintahkan pengundangan


Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah
Kabupaten Balangan.

Ditetapkan di Paringin
pada tanggal 30 Januari 2AL2
BUPATI BALAI{GAI{,

Ttd

H. STFEK EFFENDIE
Diundangkan di Paringin
pada tanggal 3O Januan 2OL2
SEKRBTARIS DAERAH
I(ABUPATEN BALANGAN,

Ttd

H. M. RIDUAIT DARLIIN
DAERAII KABUPATEIT BALANGAN TAIIUN 2OL2 NOMOR 01
i dengan aslinya.
kum Setda Kab. Balangan
$flTffi A
9
*h NAPARIN, SH
ina Tk.I (IV/b)
NrP.19611019 1992A3 1 002
PEITJELASAN

ATAS

PTRATURAN DAERAII KABUPATEN BALAI{GAIT


NOMOR 1 TAIIUN 2OL2

TENTANG

PTMBENTUI(AN DESA A"IUITG DAN DESA KAMBIYAIN DI KEICA*IATAIT


TEBING TIITGGI SERTA DESA PADANG RAYA, DESA SUMBER AGUIYG
DAN DESA MAMIGANG DI KTCA.DIATAIT HAI,C}NG KABUPATEIT
BALANGAN

I. UMUM

Bahwa perkembangan jumlah penduduk merupakan salah satu


unsur dalam mengembangkan pemerintahan dan pembangunan
disamping luas wilayah dan potensi Desa. Dimana dengan semakin
meningkatnya jumlah penduduk maka kegiatan masyarakat dibidang
sosial ekonomi dan budaya ikut berkembang, sehingga perlu diatur dan
ditata dalam suatu mekanisme pemerintahan yang permanen dan
bertanggungjawab serta dapat mengendalikan jalannya roda
pemerintahan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Bahwa dengan perkembangan jumlah penduduk dan


meningkatnya sosial ekonomi dan budaya masyarakat sangat diperlukan
suatu pelayanan yang prima, dengan kata lain diusahakan pemberian
pelayanan yang mudah, Cepat, murah dan terjangkau, sehingga
masyarakat merasa benar-benar terlayani dengan baik.

Bahwa dengan pemikiran tersebut di atas, perlu dilakukan


pembentukan Desa yang delinitf sebagai jawaban untuk memberikan
dan mendekatkan pelayanan administrasi dan pemerintahan kepada
masyarakat.

Bahwa melihat luas wilayah Desa Dayak Pitap Kecamatan


Tebing Tinggi, dipandang perlu dilakukan pemekaran desa menjadi Desa
Dayak Pitap, Desa Ajung dan Desa Kambiyain,sedangkan Kecamatan
Halong Desa Halong menjadi Desa Halong dan Desa Padang Raya, Desa
Suryatama menjadi Desa Suryatama dan Desa Sumber Agung, Desa
Uren menjadi Desa Uren dan Desa Mamigang.

Bahwa berdasarkan berbagai pertimbangan baik politis,


sosiologis maupun yuridis serta permintaan masyarakat setempat untuk
dapat disejajarkan dengan desa-desa yang lain maka pembentukan Desa
Ajung, Desa Kambiyain Kecamatan Tebing Tinggi dan Desa Padang
Raya, Desa Sumber Agung dan Desa Mamigang Kecamatan Halong,
pembentukannya perlu ditetapkan dengan Peraturan Daerah. Dengan
ierbitnya Peraturan Daerah masyarakat juga telah melakukan
ini,
kesepakatan mengenai batas-batas desa untuk menghindari terjadinya
perselisihan dikemudian hari.

10
II. PASAL DEMI PASAL

Pasal 1
Cukup Jelas
Pasal 2
Cukup Jelas
Pasal 3
Cukup Jelas
Pasal 4
Cukup Jelas
Pasal 5
Culmp Jelas
Pasal 6
Cukup Jelas
Pasal 7
Cukup Jelas
Pasal 8
Cukup Jelas
Pasal 9
Cukup Jelas
Pasal 1O
Cukup Jelas
Pasal 1 1
Cukup Jelas
Pasal 12
Cukup Jelas
Pasal 13
Cukup Jelas
Pasal 14
Cukup Jelas
Pasal 15
Cukup Jelas
Pasal 16
Cukup Jelas
Pasal 17
Cukup Jelas
Pasal 18
Cukup Jelas
Pasal 19

TA}IBATIAN LEMBARAN DATRAII KABUPATEN BALAITGAII I{OMOR 76

11
7
z
,.t
a
zx
-rI]
sa
u f.\
a
TI1
F EH
,ri
tu
E
d+xFtr{
*t*
E KH
0.4
d
a
inE
!

< N:l
Aiii
EHN
gE E
i-bE
<<s
ffts;
ii-tt')

;FI e
d
eila
f,oo
b0
d
d
di !d

IE3 .E
m
o -od
d |(d
6 ld
h0
co Io
E a
d
I s
P

i7 I!.!
r 1l's
il?3 rE {A ii:t
ae'it
I* dc
F iI
>\;
JT
=
q g rt
,g ?
iT
fI l-F
4.tx i
a
{
(,
z
Fl -f4
ZX
o) l(
m
z c q C) o\ oi ufr
a
ts
6 .n -1
l- ir:
5 $Em
&
tf
o. \o
cr)
\o
O
CU
m
cr)
ru
u-)
T
C ?h
tr
D
tq
.;"
f
cl'\
d scrf,
tnF
rf)(
LN lr)
rn
CN Cn
.t
r\ *
(J
;'0r
Io
Erfi
t< frr

\ tra
d # bt
QnS
aic;
Ex:h \J
L
ila
E
r5!
frFi
ax(') 't5 v (U
6\O
Nrt
EA \Dtf)
N *.i CU .*
*rn L3 'q, r) F-
?iE)
trdo
;e
O\W
G'
.{rl m0'
id
too '<<f
t')r\ b0
EEF rn o\ d
JEF \.o
v@ C
d
h !d
0a
\o
Hfi o Jid
rn
tu \o
C,J
\. '':t. ..-\-) a$ d d
\o tu \o Y
-f .\ 'i l
u1 r'-
(f) 0' f d
d rd
O l'r)
t-- as ()
d\O
o\ \.. "\.
i*rr
\\'\ \ t..'.. \. \ tlil _a
b0
H
'6
() o
a
:lo x> () H
,rrll l.n
F

ro 0c
d
a(U
ul
5 u-r 6 (} (U
tf) r'' (},
f
cn o\ aT) Qr*
C
f
) S\O
ru
.q + cf, I'r
ch <r
c')

5f r..
Cn O'
c
U
d
!-o
.)f
L .'(
d;
6ag
o
o
I E5
$
B
5 f oF

fi*E 4 ir ig:r
$E'l
r#; C4
E A .i-ddd
He: tj l f
<r udl

IEi g ai
rt
z
;nE
f
H
i3 3

2 mmm
"I
tr
z TE
rkA
.Fl

F)
t.
A
qH
Y frl

E
14rrl
trfsF
* t<
frl
l\
.(H
t Ba
)r0E
$*3
6H;i ct
d
tRx tr)F-
r" 3
c? \0
gE F-
n-ff :0Q (n
0')
(t tu
E dO tu \o
Frts tr 5rr
Ul l-.
T+ cf,
ru \o ru
C)
STE tr) u-)
it)' o
ArtO
|-.. nN
Cl' f
(D
c ll ll
a
tl d
V

H. :ffi
C
f
:'. f,
trilci o_
EoO (r,
C
3EE q
Io o
u0
EI
ru
nJ t"'"'* d d
xq
d

on
r l'..
CT)
0) i er
C o Jt
cf, fo\ d Md
o
nil -a (,
d
d rd
a .o o
cl
x> --)
b0
H Po o
C
is
C)
rd a i o
u o
'\\.,S\i\ a a fi ai
F

"\7
\D c? rri
<3 O
\o tn q r-- ;- Lo \c
o
r)m
<r tr)
co r.r) ri
\D E
(3
rutu-c
oul f q
L
{-'',s)
cn cu .f ttrIt L5l
c1 o. o E *,{l
@
.f f\ LN
,ieqL o6 ft lx
ftl
d
il
r., CA
C
d\
r-\ l<
>+< X> d
o- i\*,\
\.r t}r
a
J
'*Y/

J
5
=
@
o
(

t!dE
o cd (

{o
z"
(YO
;ilji
'o
o
:)
Lrq
OJ
'C

( 'i ]
CJ

E
!
-l
.'3
:o + lJ')

A
(, ;ir ui
2 ili ,\,
d -81
tr 2x
zH
6E
t{
0r r. l. AH
hH

to

B
Edfi
t" ht

N fia
H"s trlE
qiii
EXN
EEE
F.E E (.t
fit{
tn-
biaoo

3.8
HEH t-. .
\_-! :,.: _-
C,

:','
I
L
i
\-'
t
i .\
r\ c(t
cu u0
\._-. a d c
6
\b*nt
- tn -ru 6l
xc !qd
""t
<\
q \o
d{ o Jt
* d ql
a
+ d
d
d !d
?: u0
d q)
a ,o
-1u

ii
o
t a z
I E
i J4 JF.
j-il

r{/
.rd/

at
5- o)
co
6
cDl
w
'El
LII.MPIRAIT 5 : PERATURAN DAERAII
I(ABUPATEN BALITNGAN
NOMOR :1 TAHUN 2OL2
TANGGAL : 3O Januariz0lz

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI


PEMERINTAHAN DESA

KETERANGAN :

- - garis koordinasi
garis komando/hirarki

BUPATI BALAITGAII,

Ttd

H. SEI'TK EFFTNDIE
sesuai dengan aslinya.
6f
'g*{-
ukum Setda Kab. Balangan,
H
*l sI
ARIN, SH
Tk.r (rv/b)
NrP. 19611019 199203 L OO2

Anda mungkin juga menyukai