Anda di halaman 1dari 12

JURNAL MATERNITY HIGH RISK

HIGH DOSE TRANEXAMIC ACID REDUCES BLOOD LOSS


IN POST PARTUM HAEMORRAGE

Disusun oleh :

Kelompok 6
1. Hendra Rahwanto
2. Muhamad Syarifudin
3. Ratna Wahyuningsih
4. Resty Setyawati
5. Yunita Pristiani

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

STIKes HARAPAN BANGSA PURWOKERTO

2012
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
HEMODIALISA DAN DIET PASIEN HEMODIALISA

Pokok Bahasan : Hemodialisa dan diet pasien hemodialisa


Sasaran : Pasien dan keluarga pasien HD
Hari : Selasa, 25 juni 2012
Waktu : Pukul 10.00 – 10.30 wib
Tempat : Ruang tunggu HD
Media : Leaflet

A. Latar Belakang

Berdasarkan data hasil analisa di rumah sakit Indah Permai, ditemukan prevalensi penyakit
gagal ginjal kronik ( Chronic Kidney Disease / CKD ) yang menjalani hemodialisa mengalami
peningkatan dari tahun ke- tahun. Penyakit gagal ginjal kronik utamanya diderita oleh pasien –
pasien yang telah mengalami usia lanjut. Pasien – pasien yang menjalani hemodialisa itu, tidak
cukup dilakukan sekali saja, ada yang menjalani hemodialisa secara regular / rutin tiap minggu.
Bahkan, ada pula yang menjalani hemodialisa sampai dua kali dalam tiap minggunya. Hal ini
tentu saja akan menimbulkan berbagai dampak dan komplikasi yang dialami oleh pasien – pasien
tersebut.

Pasien – pasien yang menjalani hemodialisa tentu saja memiliki rasa cemas dan khawatir
mengenai tindakan itu. Oleh karena itu, sebelum menjalani proses hemodialisa ada hal – hal
yang perlu diketahui oleh setiap pasien agar kecemasan yang dialami pasien – pasien tersebut
minimal dapat berkurang. Kita sebagai perawat harus dapat memberikan informasi dan
pengarahan – pengarahan, serta motivasi terhadap pasien – pasien yang menjalani
hemodialisa.dan juga memberikan informasi tentang diet yang baik untuk pasien dengan
hemodialisa sehingga keadaan pasien bisa terjaga dan tidak memperburuk keadaan pasien
tersebut.
Tujuan Umum

Setelah mengikuti penyuluhan tentang gagal ginjal kronik selama 30 menit, peserta dapat
memahami tentang hemodialisa dan diet pasien yang menjalani therapy hemodialisa
Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan peserta mampu :

o Menjelaskan tentang pengertian hemodialisa.


o Menjelaskan tentang tujuan hemodialisa.
1. Menjelaskan tentang Hal-hal yang akan timbul selama hemodialisa
o Menjelaskan therapy diet pada pasien hemodialisa
o Menjelaskan bahan makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan
o Menjelaskan contoh jadwal pemberian makan sehari-hari

B. Materi Pembelajaran

2. Pengertian Hemodialisa
3. Tujuan hemodialisa
4. Hal-hal yang akan timbul selama hemodialisa
5. Therapy diet pada pasien hemodialisa
6. Bahan makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan
7. Contoh jadwal pemberian makan sehari-hari

C. Meode Pembelajaran
1. Ceramah
2. Diskusi dan Tanya jawab

D. Kegiatan Penyuluhan

No Tahap Waktu Kegiatan

1 Pembukaan 5 menit  Perkenalan


 Menjelaskan tujuan
2 Pengembangan: 20 Menit Menggali/ memberi pengetahuan keluarga dan
Pemberian memberikan penjelasan tentang :
Materi dan o Pengertian Hemodialisa
Diskusi Tanya o Tujuan hemodialisa
jawab o Hal-hal yang akan timbul selama
hemodialisa
o Therapy diet pada pasien hemodialisa
o Bahan makanan yang dianjurkan dan tidak
dianjurkan
o Contoh jadwal pemberian makan sehari-hari

Memberikan kesempatan keluarga untuk bertanya


dan Menjawab pertanyaan.
3 Penutup: 5 menit  Menyimpulkan hasil penyuluhan bersama keluarga
Kesimpulan  Evaluasi

F. Media
Leaflet

G. Evaluasi
1. Kegiatan : jadwal, tempat, alat bantu/media, pengorganisasian, proses penyuluhan.
2. Hasil penyuluhan : memberi pertanyaan pada keluarga pasien
a. Apa pengertian,dan tujuan hemodialisa?
b. Hal-hal apa yang akan timbul selama hemodilisa?
c. Bagaimana diet pada pasien hemodialisa?
d. Bahan makanan apa yang dianjurkan dan tidak dianjurkan bagi pasien hemodialisa?
e. Contoh jadwal pemberian makan sehari-hari?
MATERI PEMBELAJARAN
HEMODIALISA
1. Pengertian Hemodialisa

Hemodialisa berasal dari kata hemo artinya darah, dan dialisa artinya pemisahan atau filtrasi.
Pada prinsipnya hemodialisa menempatkan darah berdampingan dengan cairan dialisat atau
pencuci yang dipisahkan oleh suatu membran atau selaput semi permeabel. Membran ini dapat
dilalui oleh air dan zat tertentu atau zat sampah. Proses ini disebut dialysis yaitu proses
berpindahnya air atau zat, bahan melalui membran semi permeabel ( Pardede, 1996 ) .

Hemodialisa adalah salah satu terapi pengganti ginjal yang paling banyak dipilih oleh para
penderita GGT. Pada prinsipnya terapi hemodialisa adalah untuk menggantikan kerja dari ginjal
yaitu menyaring dan membuang sisa – sisa metabolisme dan kelebihan cairan, membantu
menyeimbangkan unsur kimiawi dalam tubuh serta membantu menjaga tekanan darah.

Menurut Tisher dan Wilcox ( 1997 ) hemodialisa didefinisikan sebagai pergerakan larutan dan
air dari darah pasien melewati membran semipermeabel ( dialyzer ) ke dalam dialisat. Dializer
juga dapat dipergunakan untuk memindahkan sebagian besar volume cairan. Pemindahan ini
dilakukan melalui ultrafiltrasi dimana tekanan hidrostatik menyebabkan aliran yang besar dari air
plasma ( dengan perbandingan sedikit larutan ) melalui membran. Dengan memperbesar jalan
masuk pada vaskuler, antikoagulansi dan produksi dializer yang dapat dipercaya dan efisien,
hemodialisa telah menjadi metode yang dominan dalam pengobatan gagal ginjal akut dan kronik
di Amerika Serikat ( Tisher & Wilcox, 1997 ).

2. Tujuan Hemodialisa
Sebagai terapi pengganti, kegiatan hemodialisa mempunyai tujuan :
a. Mencuci darah
b. Membuang produk metabolisme protein seperti urea, kreatinin dan asam urat
c. Membuang kelebihan air.
d. Mempertahankan atau mengembalikan system buffer tubuh.
e. Mempertahankan atau mengembalikan kadar elektrolit tubuh.
f. Memperbaiki status kesehatan penderita.
3. Hal – hal yang akan timbul selama hemodialisa

Banyak orang merasa tak nyaman dan ragu-ragu saat-saat pertama dilakukan hemodialisa.
Saat dilakukan hemodialisa sebenarnya anda tidak akan merasakan apa-apa, beberapa orang akan
merasa lelah setelah selesai dilakukan hemodialisa terutama bila baru beberapa kali hemodialisa.
Setelah beberapa kali hemodialisa maka cairan yang berlebih dan racun dari tubuh anda akan
berkurang, anda akan merasa kembali bertenaga. Namun, saat hemodialisa akan timbul
komplikasi sebagai berikut :

 Sakit kepala

Hal ini berarti tubuh anda sedang menyesuaikan diri dengan pengambilan cairan dan racun
dari tubuh anda.

 Keram

Anda mungkin akan merasa keram di lengan dan kaki anda untuk sementara. Hal ini
diakibatkan cairan berlebih yang diambil dari tubuh anda.

 Perut mual, kepala terasa melayang

Hal ini terjadi bila tekanan darah anda rendah.

 Hipotensi

Terjadinya hipotensi dimungkinkan karena pemakaian dialisat asetat, rendahnya dialisat


natrium, penyakit jantung aterosklerotik, neuropati otonomik, dan kelebihan tambahan berat
cairan.

 Aritmia
 Hipoksia, hipotensi, penghentian obat antiaritmia selama dialisa, penurunan kalsium,
magnesium, kalium, dan bikarbonat serum yang cepat berpengaruh terhadap aritmia pada
pasien hemodialisa.
 Sindrom ketidakseimbangan dialisa

Sindrom ketidakseimbangan dialisa dipercaya secara primer dapat diakibatkan dari osmol-
osmol lain dari otak dan bersihan urea yang kurang cepat dibandingkan dari darah, yang
mengakibatkan suatu gradien osmotik diantara kompartemen-kompartemen ini. Gradien osmotik
ini menyebabkan perpindahan air ke dalam otak yang menyebabkan oedem serebri. Sindrom ini
tidak lazim dan biasanya terjadi pada pasien yang menjalani hemodialisa pertama dengan
azotemia berat.

 Hipoksemia
Hipoksemia selama hemodialisa merupakan hal penting yang perlu dimonitor pada pasien
yang mengalami gangguan fungsi kardiopulmonar.
 Perdarahan

Uremia menyebabkan ganguan fungsi trombosit. Fungsi trombosit dapat dinilai dengan
mengukur waktu perdarahan. Penggunaan heparin selama hemodialisa juga merupakan faktor
risiko terjadinya perdarahan.

 Infeksi atau peradangan bisa terjadi pada akses vaskuler.

Pembekuan darah bisa disebabkan karena dosis pemberian heparin yang tidak adekuat ataupun
kecepatan putaran darah yang lambat.

 Anda mungkin akan merasakan beberapa macam keluhan, sangat penting bagi anda untuk
memberitahu pada perawat dialysis apa yang anda rasakan.

4. Therapy diet pada pasien hemodialisa


 Jenis : Diit Rendah Protein Rendah Garam
Rendah Kolesterol Rendah Kalium.
 Tujuan Diit
o Memberikan makanan sesuai dengan kebutuhan untuk mempertahankan status gizi
o Menurunkan kadar ureum dan creatinin dalam darah
o Meningkatkan kadar albumin darah
o Mencegah terjadinya penyakit komplikasi lainnya
o Menurunkan kalium
o Menurunkan kolesterol

 Syarat Diit
o Energi cukup sesuai dengan kebutuhan
o Kebutuhan protein yaitu 1 gr/kg BB
o Kebutuhan lemak yaitu 20% dari kebutuhan energi total
o KH (269.5 gr) yaitu sisa dari kebutuhan energi total dikurangi energi yang berasal
dari protein (32.5 gr) dan lemak (38.88 gr)
o Natrium dibatasi yaitu , 300 mg
o Kalium RendahVitamin, mineral cukup, kalsium, Fe tinggi

5. Bahan Makanan Yang Dianjurkan dan Tidak Dianjurkan

BM Dianjurkan Tidak Dianjurkan

Sumber KH Nasi, bubur, beras Roti, biscuit


merah, gandum

Protein Protein nabati: tahu, Protein hewani: ayam berkulit, daging


tempe berlemak, bebek, jeroan, otak,kuning
telur, cumi-cumi, sosis.

Lemak - Minyak kelapa, kelapa, margarine,


mentega, santan

Sayur Sayur segar Bayam, kapri, buncis, kol, kb


kol,wortel, ketimun.

Buah Buah segar Avokad, anggur, pisang, pepaya,


nanas, duku, sawo, dll.

Minum Perbanyak air putih Minuman yang beralkohol, minuman


yang diawetkan

Bumbu Bumbu yang tidak Cabe, mrica


berbau tajam seperti
Bawang marah,
bawang putih, dll.

Contoh Menu

Pagi Bubur
Terik Telur
Tumis Kacang Panjang
Pukul 10.00 Susu + Semangka
Siang Bubur
Ayam bumbu bali
Sop gambas + so’on
Buah/Melon
Pukul 16.00 Susu + buah
Malam Bubur
Balado Daging Giling
Asam-asam Buncis + wortel
Buah/Semangka

Nilai Gizi
Energi : 1558 kkal.
Protein : 22.5 gr.
Lemak : 38,88 gr.
KH : 269.5 gr.

6. Contoh jadwal pemberian makan sehari-hari


Berat (gr) urt *)
PAGI
Bubur 200 2 gls
Telur 50 1 butir
Sayur 100 1 gls
Minyak 5 1 sdt
PUKUL 10.00
Susu 20 4 sdm
Buah 75 1 ptng
SIANG
Bubur 200 2 gls
Ayam 50 1 ptg
Sayur 75 3/4 gls
Buah 75 1 buah
Minyak 10 2 sdt
PUKUL 16.00
Susu 20 4 sdm
MALAM
Bubur 200 2 gls
Daging 50 1 ptg
Sayur 75 3/4 gls
Minyak 5 1 sdt
Buah 75 1 ptg
*) Ukuran Rumah Tangga

DAFTAR PUSTAKA
Barbara, CL., 1996, Perawatan Medikal Bedah (Suatu Pendekatan proses keperawatan), Bandung.

Brunner & Suddarth, 2002, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, alih bahasa: Waluyo Agung., Yasmin
Asih., Juli, Kuncara., I.made karyasa, EGC, Jakarta.

Carpenito, L.J., 2000, Diagnosa Keperawatan Aplikasi pada Praktek Klinis, alih bahasa: Tim PSIK UNPAD
Edisi-6, EGC, Jakarta

Doenges,M.E., Moorhouse, M.F., Geissler, A.C., 1993, Rencana Asuhan Keperawatan untuk perencanaan
dan pendukomentasian perawatan Pasien, Edisi-3, Alih bahasa; Kariasa,I.M., Sumarwati,N.M., EGC,
Jakarta

Puji Rahardjo, 2001, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Jilit II, Edisi III, BP FKUI Jakarta.

Hudak, Gallo, 1996, Keperawatan Kritis: Pendekatan Holistik, Volume II, Jakarta, EGC

Anda mungkin juga menyukai