Di Susun Oleh
Kelompok IV A
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..................................................................................... i
KATA PENGANTAR................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.......................................................................
B. Tujuan Penulisan....................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi Krsis ........................................................................
B. Pengertian dan Psikodinamika Klien Krisis .........................
C. Intervensi Krisis ....................................................................
D. Deferensial Krisis ..................................................................
E. Type Krisis ............................................................................
F. Pelaksanaan Intervensi Krisis ...............................................
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan............................................................................
B. Saran......................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. TUJUAN
A. Definisi Krisis
Krisis adalah gangguan internal (konflik/masalah) yang diakibatkan oleh peristiwa yang
menegangkan atau mengancam yang dirasakan pada individu.
Krisis : suatu kondisi individu tak mampu mengatasi masalah dengan cara penanganan
(koping) yang biasa dipakai.
Krisis : ketidakseimbangan psikologis yang merupakan hasil dari peristiwa menegangkan
/ mengancam integritas diri.
Konsep krisis :
1. Krisis terjadi pada semua individu, tidak selalu patologis
2. Krisis dipicu oleh peristiwa yang spesifik
3. Krisis bersifat personal
4. Krisis bersifat akut, tidak kronis, waktu singkat ( 4-6 minggu )
5. Krisis berpotensi terhadap perkembangan psikologis atau bahkan akan membaik
Faktor yang berpengaruh :
Pengalaman problem solving sebelumnya
Persepsi individu terhadap suatu masalah
Adanya bantuan atau bahkan hambatan dari orang lain
Jumlah dan tipe krisis sebelumnya
Waktu terakhir mengalami krisis
Kelompok beresiko
Sense of mastery
Resilence; factor perlindungan berupa perilaku yang berkontribusi terhadap
keberhasilan koping dengan stress lain. Faktor perlindungan antara lain
kompetensi social, ketrampilan memecahkan masalah, otonomi, berorientasi pada
tujuan, ide belajar, dukungan keluarga, dukungan social. Resilient ( individu yang
tabah/ulet ) mempunyai harga diri tinggi, berdaya guna, mempunyai keterampilan
memecahkan masalah, mempunyai kepuasan dalam hubungan interpersonal.
Faktor resiko :
Wanita
Etnik minoritas
Kondisi social ekonomi rendah
Problematik predisaster functioning and personality
C. Intervensi Krisis
Intervensi krisis adalah metode pemberian bantuan terhadap mereka yang tertimpa krisis,
dimana masalah yang membutuhkan penanganan yang cepat dapat segera diselesaikan
dan keseimbangan psikis yang dipulihkan.
Tujuan intervensi krisis adalah resolusi, berfokus pada pemberian dukungan terhadap
individu sehingga individu mencapai tingakat fungsi seperti sebelum krisis, atau bahkan
pada tingkat fungsi yang lebih tinggi. Selain itu juga untuk membantu individu
memecahkan masalah dan mendapatkan kembali keseimbangan emosionalnya.
Peran intervensi adalah membantu individu dalam :
1. Menganalisa situasi yang penuh stress
2. Mengungkapkan perasaan tanpa penilaian
3. Mencari cara untuk beradaptasi dengan stress dan kecemasan
4. Memecahkan masalah dan mengidentifikasi strategi dan tindakan
5. Mencari dukungan ( keluarga, teman, komunitas )
6. Menghindari stress yang akan datang dengan anticipatory guidance
D. Deferensial krisis
E. Type krisis
1. Krisis maturasi/krisis perkembangan
Dipicu oleh stressor normal dalam proses perkembangan
Terjadi pada masa transisi proses pertumbuhan dan perkembangan. Setiap
tahap perkembangan tergantung pada tahap sebelumnya, setiap tahap
perkembangan merupakan tahap krisis bila tidak difasilitasi untuk dapat
menyelesaikan tugas perkembangan.
Misal : Masuk sekolah, pubertas, menikah, meninggalan rumah, menjadi
orang tua, pensiun dll.
2. Krisis situasional
Merupakan respon terhadap peristiwa traumatic yang tiba-tiba dan tidak dapat
dihindari yang mempunyai pengaruh besar terhadap peran dan identitas
seseorang
Cenderung mengikuti proses kehilangan, seperti kehilangan pekerjaan, putus
sekolah, putus cinta, penyakit terminal, kehamilan/kelahiran yang tidak
diinginkan. Respon yang biasa mucul terhadap kehilangan adalah depresi
Kesulitan dalam beradaptasi dengan krisis situasional ini berhubungan dengan
kondisi dimana seseorang sedang berjuang menyelesaikan krisis
perkembangan
3. Krisis social
Krisis yang terjadi di luar kemampuan individu. Adanya situasi yang
diakibatkan kehilangan multiple dan perubahan lingkungan yang luas
Contoh : terorisme, kebakaran, gempa bumi, banjir, perang
Isaacs, Ann. 2004. Panduan Belajar Keperawatan Kesehatan Jiwa edisi 3. Jakarta: EGC.