Anda di halaman 1dari 2

Definisi AIBR

Tanggung jawab untuk menentukan (identifying) dan mengelola (managing) risiko ada dibagian
manajemen. Dan, salah satu peran kunci audit internal adalah memberikan assurance bahwa risiko-
risiko dikelola dengan benar. Istilah assurance sendiri auditing berarti keyakinan.
Menurut IIA, AIBR adalah metodologi yang mengaitkan kegiatan audit internal dengan kerangka
pengelolaan risiko secara menyeluruh dari organisasi tersebut. AIBR memungkinkan audit internal
memberikan assurance kepada board (dewan) bahwa proses manajemen risiko telah berjalan secara
efektif sehubungan dengan risk appetite.
Setiap organisasi memiliki perbedaan satu sama lain, masing-masing mempunyai sikap yang
berbeda dalam menanggapi risiko, memiliki struktur yang berbeda, proses yang berbeda, bahkan istilah-
istilah yang berbeda, sehingga hal ini membuat para auditor internal yang berpengalaman pun harus
memahami dan menyesuaikan diri dengan struktur, proses, dan bahasa organisasi mereka ketika
menerapkan AIBR. Tidak semua organisasi siap untuk melaksanakan AIBR, jika kerangka manajemen
risiko tidak kuat atau tidak berfungsi, maka organisasi itu belum siap untuk AIBR, karena hal itu
menunjukkan bahwa sistem pengendalian internal organisasi masih lemah.
Ketika organisasi belum siap untuk melaksanakan AIBR, maka para auditor internal seyogianya
mendorong memajukan praktik-praktik manajemen risiko untuk memperbaiki dan memperkuat system
pengendalian internal. Ketika AIBR merupakan hal yang masih baru dalam organisasi, maka pimpinan
auditor internal harus bekerja keras untuk memasarkan gagasan AIBR kepada manajemen, karena bagi
manajemen pelaksanaan AIBR itu mungkin berarti perubahan dalam cara mereka berpikir mengenai
risiko.

Keuntungan dan Keunggulan AIBR


Dengan melaksanakan AIBR, audit internal diharapkan dapat menyimpulkan bahwa:
1. Manajemen telah mengidentifikasi, menilai (assessed) dan menanggapi (responded) risiko-risiko
di aats dan di bawah risk appetite.
2. Tanggapan terhadap risiko sudah efektif tetapi tidak berlebihan, dalam mengelola risiko yang
melekat (inherent risk) dalam ambang batas risk appetite.
3. Dalam hal risiko yang masih ada atau risiko residual (redisual risk) tidak sejalan dengan risk
appetite, ada tindakan yang diambil untuk memperbaiki situasi tersebut.
4. Proses manajemen risiko, termasuk efektifnya tanggapan dan tuntasnya tindak lanjut, dipantau
oleh manajemen untuk memastikan proses tersebut berjalan secara efektif.
5. Risiko, tanggapan dan tindak lanjutnya dikelompokkan dan dilaporkan dengan tepat.
Dengan demikian, audit internal dapat memberikan keyakinan kepada direksi dan dewa komisaris
mengenai tiga hal sebagai berikut:
1. Proses manajemen risiko, baik desain atau rancangannya maupun implementasi dan rancangan
tersebut.
2. Pengelolaan risik-risiko yang dianggap “kunci”, termasuk efektifnya pengendalian dan tanggapan
lain terhadap pengendalian tersebut.
3. Pelaporan dan pengelompokan risiko secara lengkap, akurat, dan tepat.

Implementasi AIBR
Implementasi dan kegiatan AIBR berlangsung dalam 3 tahap:
Tahap 1 : Menilai risk mature
Dapatkan gambaran menyeluruh tentang bagaimana dewan dan manajemen menentukan, menilai,
mengelola, dan memantau risiko. Hal ini dapat digunakan sebagai petunjuk apakah catatan atau daftar
risiko (risk register) dapat dipercaya untuk tujuan perencanaan audit.
Output = dokumen yang menggambarkan dan menjelaskan strategi audit internal secara menyeluruh
(overall audit strategy) yang tentunya berbasis risiko yang dihadapi perusahaan.
Tahap 2 : Perencanaan audit berkala
Secara berkala dalam setahun sekali, tentukan penugasan asurans dan consulting, dengan
mengidentifikasi dan memberi prioritas kepada hal-hal di mana dewan membutuhkan asurans,
termasuk asurans atas proses-proses manajemen risiko, pengelolaan risiko-risiko kunci (key risk), dan
pencatatan dan pelaporan risiko.
Output = dokumen berisi rencana audit (audit plan).
Tahap 3 : Melaksanakan tugas audit
Laksanakan tugas-tugas audit yang sudah direncanakan dalam tahap , untuk memberikan asurans dalam
rangka manajemen risiko, termasuk pencegahan atau mitigasi suatu risiko tertentu atau sekelompok
risiko.
Output = dokumen hasil audit yang berisi temuan dan saran-saran.

Definisi risiko
Risiko menyiratkan ketidakpastian di waktu yang akan datang tentang bergesernya penghasilan atau
sesuatu yang direncanakan. Risiko merupakan ukuran seberapa besar para investor bersedia berkorban
untuk memperoleh keuntungan dari investasinya. Berdesarakan defisini tersebut dapat disimpulkan
beberapa hal yaitu: a) adanya ketidakpastian mengenai masa depan; b) sesuatu bisa menyimpang dari
rencana; c) ada unsur “negatif” dalam Upaya meraih suatu “peluang”.

Anda mungkin juga menyukai