Tujuan Pembelajaran
Fase : E
Elemen : Al-Qur’an
Tujuan Pembelajaran : 10.1.1 Peserta didik dapat membaca Q.S. al-Maidah/5: 48;
dan Q.S. at-Taubah /9: 105 dan hadis tentang kompetisi
dalam kebaikan dan etos kerja dengan fasih dan lancar sesuai
kaidah tajwid dan makharijul huruf.
10.1.2 Peserta didik dapat menganalisis hukum tajwid Q.S. al-
Maidah/5: 48; dan Q.S. at-Taubah /9: 105 tentang kompetisi
dalam kebaikan dan etos kerja.
Sarana dan
Sarana dan Prasarana
Prasarana ::
Fasilitas pembelajaran yang diperlukan diantaranya LCD Projector, multimedia
pembelajaran interaktif, mushaf al-Qur’an, kitab tajwid, kitab tafsir al-Qur’an,
komputer/laptop, printer, alat pengeras suara, jaringan internet. Sarana dan
prasarana ini bisa disesuaikan dengan kondisi di sekolah masing-masing.
Target Siswa : Kategori siswa dalam proses pembelajaran ini adalah siswa regular/tipikal
Materiajar,
Materi ajar,alat
alatdan
danbahan:
bahan:
Materi atau sumber pembelajaran yang utama: Buku Teks PAI dan Budi Pekerti SMA
(Kemdikbud Tahun 2021). Adapun sumber pembelajaran dari internet diantaranya :
http://pm.unida.gontor.ac.id/hukum-belajar-tajwid-dan-makhorij-al-huruf/
https://simadrasah.com/diagram-catatan-tajwid-lengkap/
1. Alat dan bahan yang diperlukan : papan tulis, spidol, alat tulis
2. Perkiraan biaya : Rp. 50.000 (bisa berubah sesuai kondisi masing-masing daerah)
Pengaturan siswa:
Individu
Berpasangan
Metode:
Diskusi
Demonstrasi
Talaqqi
Make a match
Asesmen ::
Asesmen
1. Asesmen dilakukan melalui asesmen individu dan kelompok
2. Jenis asesmen:
Performa (praktik)
Observasi
Persiapan pembelajaran
Persiapan pembelajaran :: (5
(5 menit)
menit)
1. Guru memeriksa dan memastikan semua sarana dan prasarana yang diperlukan
tersedia.
2. Memastikan bahwa ruang kelas sudah bersih, aman dan nyaman
3. Menyiapkan bahan tayang dan multimedia pembelajaran interaktif
Urutankegiatan
Urutan kegiatanpembelajaran:
pembelajaran:
Pendahuluan ( 15 menit )
1. Siswa berdoa secara bersama-sama dan melakukan tadarus Q.S. al-Maidah/5: 48;
dan Q.S. at-Taubah /9: 105
2. Guru menyapa setiap siswa dengan kontak mata dan menanyakan kondisi masing-
masing dan menyampaikan apersepsi.
3. Guru membagi siswa secara berpasangan untuk melakukan mengidentifikasi tajwid
yang ada dalam Q.S. al-Maidah/5: 48; dan Q.S. at-Taubah /9: 105..
4. Guru menjelaskan bahwa para siswa (sesuai pasangannya) akan saling
membantu untuk mengidentifikasi tajwid yang ada dalam Q.S. al-Maidah/5: 48;
dan Q.S. at-Taubah /9: 105.
Refleksi Guru:
Refleksi Guru
Pertanyaan kunci yang membantu guru untuk merefleksikan kegiatan pengajaran di
kelas, misalnya:
1. Apakah semua siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran?
2. Kesulitan apa yang dialami?
3. Apa langkah yang perlu dilakukan untuk memperbaiki proses belajar?
4. Apakah kegiatan pembelajaran dapat menumbuhkan kemampuan berpikir
kritis pada diri siswa?
5. Apakah kegiatan pembelajaran ini bisa membangun kesadaran siswa tentang
pentingnya akhlak terhadap sesama untuk saling menghargai dan menyayangi?
Asesmen:
Asesmen:
1. Asesmen Diagnostik (Sebelum Pembelajaran)
Untuk mengetahui kesiapan siswa dalam memasuki pembelajaran, dengan
pertanyaan:
Jawaban
Pertanyaan
ya tidak
1. Apakah sudah bisa membaca al-Quran dengan
lancar dan fasih ?
2. Apakah kalian rutin membaca al-Qur’an setiap hari?
Pedoman penilaian membaca Q.S. al-Maidah/5: 48; dan Q.S. at-Taubah /9: 105
Aspek yang
Indikator kemampuan Nilai Paraf Guru
dinilai
1. Kelancaran Membaca dengan lancar
dalam Tidak melakukan kesalahan tajwid 100
membaca ayat dan makhraj
Al-Qur’an dan Membaca dengan lancar
hadits Melakukan 1-5 kesalahan tajwid 90
2. Tajwid dan makhraj
3. Makhraj Melakukan 6-10 kesalahan tajwid
80
dan mahraj
Melakukan 11-15 kesalahan tajwid
70
dan makhraj
Melakukan 16-20 kesalahan tajwid
60
dan makhraj
Melakukan lebih dari 20 kesalahan
50
tajwid dan makhraj
Refleksi untuk
Refleksi untuk Siswa
Siswa:
Kelas : ..................
Pertanyaan refleksi Jawaban Refleksi
1. Bagian manakah yang menurutmu
paling sulit dari pelajaran ini?
2. Apa yang akan kamu lakukan untuk
memperbaiki hasil belajarmu?
3. Kepada siapa kamu akan meminta
bantuan untuk memahami pelajaran ini?
4. Jika kamu diminta untuk memberikan
bintang 1 sampai 5, berapa bintang akan
kamu berikan pada usaha yang telah
kamu lakukan?
Daftar Pustaka
Daftar Pustaka:
1. Al-Quran dan Terjemahannya, oleh Kementerian Agama RI
2. Kitab Hadits Shahih Bukhari dan Muslim
3. Ahmad Taufik dan Nurwastuti Setyowati. 2021. PAI dan Budi Pekerti Kelas X SMA,
Jakarta: Kemdikbud RI
Q.S. al-Maidah/5: 48
Artinya: “Dan Kami telah menurunkan Kitab (Al-Qur'an) kepadamu (Muhammad) dengan
membawa kebenaran, yang membenarkan kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya dan
menjaganya, maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang diturunkan Allah dan
janganlah engkau mengikuti keinginan mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah
datang kepadamu. Untuk setiap umat di antara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang
terang. Kalau Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah
hendak menguji kamu terhadap karunia yang telah diberikan-Nya kepadamu, maka berlomba-
lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah kamu semua kembali, lalu diberitahukan-Nya
kepadamu terhadap apa yang dahulu kamu perselisihkan”. (Q.S. al-Maidah/5: 48)
Q.S. at-Taubah /9: 105
Artinya: “Dan katakanlah, “Bekerjalah kamu, maka Allah akan melihat pekerjaanmu, begitu
juga Rasul-Nya dan orang-orang mukmin, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang
Mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu
kerjakan.” (Q.S. at-Taubah /9: 105)
Tujuan Pembelajaran
Fase : E
Elemen : Akhlak
Tujuan Pembelajaran : 10.3.1.Peserta didik dapat menganalisis manfaat
menghindari sikap hidup berfoya-foya, riya’, sum’ah,
takabbur, dan hasad
10.3.2. Peserta didik dapat menganalisis dampak negatif
sikap hidup berfoya-foya riya’, sum’ah, takabbur, dan hasad
10.3.3.Peserta didik dapat menganalisis cara menghindari
sikap hidup berfoya-foya, riya’, sum’ah, takabbur, dan hasad
Kompetensi Awal :
Siswa telah memiliki kemampuan awal dalam memahami dampak negatif sikap hidup
berfoya-foya, riya’, sum’ah, takabbur, dan hasad.
Target Siswa : Kategori siswa dalam proses pembelajaran ini adalah siswa regular/tipikal
4. Alat dan bahan yang diperlukan : papan tulis, spidol, alat tulis
5. Perkiraan biaya : Rp. 75.000 (bisa berubah sesuai kondisi masing-masing daerah)
Pengaturan siswa:
Individu
Berpasangan
Kelompok (> 2 siswa)
Metode:
Tutor sebaya
Asesmen :
3. Asesmen dilakukan melalui asesmen individu dan kelompok
4. Jenis asesmen:
Penilaian sikap (observasi)
Penilaian pengetahuan (tes tulis)
Penilaian keterampilan (produk)
Diferensiasi:
Untuk siswa yang berminat belajar dan mengeksplorasi topik ini lebih jauh,
disarankan untuk membaca manfaat menghindari sikap berfoya-foya, riya’,
sum’ah, takabur, dan hasad, dampak negatif dan cara menghindarinya secara
lebih mendalam di dalam kitab-kitab tasawuf dan kitab akhlak karya para
ulama.
Guru dapat menggunakan alternatif metode dan media pembelajaran sesuai
dengan kondisi masing-masing agar pelaksanaan pembelajaran menjadi lebih
menyenangkan (joyfull learning) sehingga tujuan pembelajaran bisa tercapai.
Untuk siswa yang kesulitan belajar topik ini, disarankan untuk belajar kembali
manfaat menghindari sikap berfoya-foya, riya’, sum’ah, takabur, dan hasad,
dampak negatif dan cara menghindarinya pada pembelajaran di dalam dan
atau di luar kelas sesuai kesepataan antara guru dengan siswa. Siswa juga
disarankan untuk belajar kepada teman sebaya atau belajar kepada ustadz di
lingkungan tempat tinggal masing-masing.
Refleksi Guru:
Pertanyaan kunci yang membantu guru untuk merefleksikan kegiatan pengajaran di
kelas, misalnya:
6. Apakah semua siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran?
7. Kesulitan apa yang dialami?
8. Apa langkah yang perlu dilakukan untuk memperbaiki proses belajar?
9. Apakah kegiatan pembelajaran dapat menumbuhkan kemampuan berpikir
kritis pada diri siswa?
10. Apakah kegiatan pembelajaran ini bisa membangun kesadaran siswa tentang
pentingnya akhlak terhadap sesama untuk saling menghargai dan menyayangi?
Asesmen:
3. Asesmen Diagnostik (Sebelum Pembelajaran)
Untuk mengetahui kesiapan siswa dalam memasuki pembelajaran, dengan
pertanyaan:
Jawaban
Pertanyaan
ya tidak
4. Apakah sudah pernah membaca buku atau kitab karya
ulama tentang akhlak mazmumah?
5. Apakah kalian ingin menguasai materi pelajaran
dengan baik?
6. Apakah kalian sudah siap melaksanakan
pembelajaran dengan metode tutor sebaya?
Kelas : ..................
Pertanyaan refleksi Jawaban Refleksi
5. Bagian manakah yang menurutmu
paling sulit dari pelajaran ini?
6. Apa yang akan kamu lakukan untuk
memperbaiki hasil belajarmu?
7. Kepada siapa kamu akan meminta
bantuan untuk memahami pelajaran ini?
8. Jika kamu diminta untuk memberikan
bintang 1 sampai 5, berapa bintang akan
kamu berikan pada usaha yang telah
kamu lakukan?
Daftar Pustaka:
Siswa yang memperoleh capaian tinggi akan diberikan pengayaan berupa kegiatan
tambahan terkait dengan kajian topik. Siswa mempelajari manfaat menghindari sikap
berfoya-foya, riya’, sum’ah, takabur, dan hasad, dampak negatif dan cara
menghindarinya didalam kitab-kitab karya para ulama, misalnya kitab Ihya’ Ulumuddin
karya Imam Ghazali atau kitab Riyadhus Shalihin karya Imam Nawawi. Kemudian
siswa menelusuri dalil yang terkait dengan sikap berfoya-foya, riya’, sum’ah, takabur,
dan hasad baik di dalam al-Qur’an maupun hadis.
Sedangkan siswa yang menemukan kesulitan akan memperoleh pendampingan dari guru
berupa bimbingan personal atau kelompok dengan langkah-langkah kegiatan yang lebih
sederhana. Siswa diminta mempelajari kembali materi manfaat menghindari sikap
berfoya-foya, riya’, sum’ah, takabur, dan hasad, dampak negatif dan cara
menghindarinya
Tujuan Pembelajaran
Fase : E
Elemen : Sejarah Peradaban Islam
Tujuan Pembelajaran : 10.5.1 Peserta didik dapat menganalisis sejarah masuknya
agama Islam di Indonesia.
10.5.2 Peserta didik dapat menganalisis peran tokoh ulama’
dalam menyebarkan ajaran Islam di Indonesia.
10.5.3 Peserta didik dapat menganalisis sejarah
perkembangan kesultanan di Indonesia.
Kompetensi Awal :
Siswa telah memiliki kemampuan awal dalam memahami sejarah dan peran tokoh
penyebar ajaran Islam di Indonesia
Sarana dan
Sarana dan Prasarana
Prasarana ::
Fasilitas pembelajaran yang diperlukan diantaranya LCD Projector, multimedia
pembelajaran interaktif, komputer/laptop, printer, alat pengeras suara, jaringan
internet. Sarana dan prasarana ini bisa disesuaikan dengan kondisi di sekolah
masing-masing.
Kategori siswa dalam proses pembelajaran ini adalah siswa
Target Siswa :
regular/tipikal
Jumlah siswa : Maksimum 36 siswa
7. Alat dan bahan yang diperlukan : papan tulis, spidol, alat tulis
8. Perkiraan biaya : Rp. 75.000 (bisa berubah sesuai kondisi masing-masing daerah)
Pengaturan siswa:
Individu
Berpasangan
Metode:
index card macth
FGD (Fokus Group Discussion)
Asesmen :
5. Asesmen dilakukan melalui asesmen individu dan kelompok
6. Jenis asesmen:
Penilaian sikap (observasi)
Penilaian pengetahuan (tes tulis)
Penilaian keterampilan (produk)
Diferensiasi:
Untuk siswa yang berminat belajar dan mengeksplorasi topik ini lebih jauh,
disarankan untuk membaca materi sejarah masuknya agama Islam di
Indonesia, peran tokoh ulama dalam menyebarkan ajaran Islam di Indonesia ,
dan sejarah perkembangan kesultanan di Indonesia dari berbagai referensi dan
literatur yang ada.
Guru dapat menggunakan alternatif metode dan media pembelajaran sesuai
dengan kondisi masing-masing agar pelaksanaan pembelajaran menjadi lebih
menyenangkan (joyfull learning) sehingga tujuan pembelajaran bisa tercapai.
Untuk siswa yang kesulitan belajar topik ini, disarankan untuk belajar kembali
materi sejarah masuknya agama Islam di Indonesia, peran tokoh ulama dalam
menyebarkan ajaran Islam di Indonesia , dan sejarah perkembangan
kesultanan di Indonesia pada pembelajaran di dalam dan atau di luar kelas
sesuai kesepataan antara guru dengan siswa. Siswa juga disarankan untuk
belajar kepada teman sebaya.
Refleksi Guru:
Pertanyaan kunci yang membantu guru untuk merefleksikan kegiatan pengajaran di
kelas, misalnya:
11. Apakah semua siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran?
12. Kesulitan apa yang dialami?
13. Apa langkah yang perlu dilakukan untuk memperbaiki proses belajar?
14. Apakah kegiatan pembelajaran dapat menumbuhkan kemampuan berpikir
kritis pada diri siswa?
15. Apakah kegiatan pembelajaran ini bisa membangun kesadaran siswa tentang
pentingnya akhlak terhadap sesama untuk saling menghargai dan menghormati?
Asesmen:
5. Asesmen Diagnostik (Sebelum Pembelajaran)
Untuk mengetahui kesiapan siswa dalam memasuki pembelajaran, dengan
pertanyaan:
Jawaban
Pertanyaan
ya tidak
7. Apakah sudah pernah membaca buku sejarah
masuknya agama Islam di Indonesia, peran tokoh
ulama dalam menyebarkan ajaran Islam di
Indonesia , dan sejarah perkembangan kesultanan
di Indonesia?
8. Apakah kalian ingin menguasai materi pelajaran
dengan baik?
9. Apakah kalian sudah siap melaksanakan
pembelajaran dengan metode index card macth?
7. Asesmen Sumatif
a. Asesmen Pengetahuan
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan jawaban yang benar!
1) Wilayah Nusantara sangat luas, posisi geografisnya terletak di persimpangan
jalur perdagangan antara India, Cina dan Arabia. Maka sulit untuk memastikan
wilayah mana yang pertama kali menerima ajaran Islam. Oleh karena itu, ada
beberapa teori tentang masuknya agama Islam di Indonesia, diantaranya teori
Gujarat. Jelaskan teori Gujarat, dan kemukakan kritis anda mengenai teori ini !
2) Perkembangan Islam di Indonesia semakin meluas seiring dengan banyaknya
raja-raja Hindu yang memeluk Islam. Dengan demikian, terbentuklah
kesultanan Islam diberbagai wilayah di Indonesia. Istilah kerajaan berubah
menjadi kesultanan, dan istilah raja berubah menjadi sultan. Banyak raja yang
memeluk agama Islam. Jelaskan motif para raja memeluk Islam!
3) Banyak tokoh, ulama dan sultan yang berperan aktif dalam penyebaran Islam di
wilayahnya masing-masing, diantarana adalah Sultan Malik al-Saleh (1267 –
1297 M ). Jelaskan biografi dari Sultan Malik al-Saleh !
4) Wali Songo merupakan sembilan wali atau sunan yang menjadi pelopor
penyebaran Islam di Pulau Jawa. Mereka adalah (1) Maulana Malik Ibrahim
(Sunan Gresik), (2) Raden Rahmat (Sunan Ampel), (3) Maulana Makdum
Ibrahim (Sunan Bonang), (4) Raden Paku (Sunan Giri), (5) Syarifuddin (Sunan
Drajat), (6) Raden Mas Syahid (Sunan Kalijaga), (7) Ja’far Shadiq (Sunan Kudus),
(8) Raden Umar Said (Sunan Muria), (9) Syarif Hidayatullah (Sunan Gunung
Jati). Bagaimana metode dakwah yang digunakan oleh wali Songo dalam
menyebarkan Islam di tanah Jawa?
5) Para ulama penyebar Islam di Indonesia hidup secara sederhana dan bersahaja,
meskipun hartanya melimpah. Mereka menyedekahkan semua harta, dengan
terlebih dahulu mengambil secukupnya untuk kebutuhan pokok. Bagaimana
dampak positif sikap kesederhaan terhadap hasil dakwah?
Pedoman Penskoran
No Kunci Jawaban Skor
1 Menurut teori ini, Islam masuk ke Indonesia dari 1-4
Gujarat. Snouck Hurgronje berkeyakinan bahwa
tidak mungkin Islam masuk ke Indonesia
langsung berasal dari Arabia tanpa melalui
ajaran tasawuf yang berkembang di Gujarat,
India. Wilayah Kerajaan Samudra Pasai
merupakan daerah pertama penerima ajaran
agama Islam., yakni pada abad ke-13 Masehi.
Teori ini tidak menjelaskan secara rinci antara
masuk dan berkembangnya Islam di wilayah ini.
Tidak ada penjelasan mengenai mazhab apa
yang berkembang di Samudra Pasai. Maka
muncul pertanyaan besar, mungkinkah saat
Islam datang langsung mampu mendirikan
kerajaan yang memiliki kekuasaan politik besar?
2 Salah satu motif para raja memeluk Islam adalah 1-4
untuk mempertahankan kekuasaannya, karena
mayoritas rakyatnya sudah memeluk Islam
terlebih dahulu. Rakyat berbondong-bondong
masuk Islam karena syarat masuk Islam sangat
mudah, lebih dari itu Islam tidak mengenal
sistem kasta. Islam dianggap sebagai agama
pembebas bagi rakyat jelata.
b. Asesmen keterampilan
1. Peserta didik membuat bagan timeline berbasis digital terkait materi, yakni sejarah
masuknya agama Islam di Indonesia, peran tokoh ulama dalam menyebarkan
ajaran Islam di Indonesia, dan sejarah perkembangan kesultanan di Indonesia?
. Kemudian mempresentasikannya di depan kelas.
Contoh rubrik penilaian produk:
Nama kelompok :
Anggota :
Kelas :
Nama produk :
Skor
No Aspek
1 2 3 4
1. Perencanaan
a. persiapan
b. linimasa pembuatan
c. jenis produk
2. Proses pembuatan
a. penggunaan media, alat dan
bahan
b. teknik pembuatan
c. kerjasama kelompok
3. Tahap akhir
a. kualitas produk
b. publikasi
c. kreatifitas
d. orisinalitas
Keterangan penilaian:
Perencanaan
Skor Keterangan
1 Tidak baik, ada kolaborasi dalam kelompok tetapi tidak ada
linimasa dan penentuan jenis produk sesuai tema
2 Cukup baik, ada kolaborasi dalam kelompok dan linimasa
pembuatan tetapi tidak diikuti semua anggota kelompok dan
ada penentuan jenis produk sesuai tema
3 Baik, ada kolaborasi tetapi tidak diikuti semua anggota
kelompok ada linimasa pembuatan dan ada penentuan jenis
produk sesuai tema
4 Sangat baik, ada kolaborasi antar semua anggota kelompok,
ada linimasa pembuatan dan ada penentuan jenis produk
sesuai tema
Proses pembuatan
Skor Keterangan
1 Tidak baik, ada media, alat dan bahan dan tidak mampu
menguasai teknik pembuatan dan tidak ada kerjasama
kelompok
2 Cukup baik, ada media, alat dan bahan dan mampu
menguasai teknik pembuatan dan tidak ada kerjasama
kelompok
3 Baik, ada media, alat dan bahan dan tetapi mampu
menguasai teknik pembuatan dan ada beberapa kerjasama
kelompok
4 Sangat baik, ada media, alat dan bahan dan mampu
menguasai teknik pembuatan dan ada kerjasama kelompok
Tahap akhir
Skor Keterangan
1 Tidak baik, ada produk tetapi belum selesai
2 Cukup baik, ada produk, bentuk publikasi kurang sesuai
tema, dan belum ada kreatifitas
3 Baik, ada produk, bentuk publikasi sesuai tema, belum ada
kreatifitas, dan orisinil
4 Sangat baik, ada produk, bentuk publikasi sesuai tema, ada
kreatifitas, dan orisinil
Petunjuk penskoran:
Penghitungan skor akhir menggunakan rumus:
Skor perolehan … X 10 =
Kelas : ..................
Pertanyaan refleksi Jawaban Refleksi
9. Bagian manakah yang menurutmu
paling sulit dari pelajaran ini?
10. Apa yang akan kamu lakukan untuk
memperbaiki hasil belajarmu?
11. Kepada siapa kamu akan meminta
bantuan untuk memahami pelajaran ini?
12. Jika kamu diminta untuk memberikan
bintang 1 sampai 5, berapa bintang akan
kamu berikan pada usaha yang telah
kamu lakukan?
Daftar Pustaka:
6. Ahmad Taufik dan Nurwastuti Setyowati. 2021. PAI dan Budi Pekerti Kelas X SMA,
Jakarta: Kemdikbud RI
7. Farobi, Zulham. 2018. Sejarah Wali Songo, Perjalanan Penyebaran Islam di Nusantara.
Yogyakarta: Penerbit Mueeza
8. Jamaluddin, Muhammad. 2020. Wali Nusantara, Perjalanan Hidup dan Teladan Para
Kekasih Allah. Yogyakarta: Cemerlang Publishing
9. Laffan, Michael. 2015. Sejarah Islam di Nusantara. Jogjakarya: Bentang Pustaka
Suryanegara, Ahmad Mansur. 2018. API Sejarah Jilid kesatu dan Kedua; Mahakarya
Perjuangan Ulama dan Santri dalam Menegakkan Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Bandung: Surya Dinasti
Azra, A., dan Umam, S. 1994. Jaringan Ulama Timur Tengah dan Kepulauan
Nusantara Abad XVII dan XVIII: Melacak Akar-Akar Pembaharuan Pemikiran Islam
di Indonesia. Bandung: Mizan.
Siswa yang memperoleh capaian tinggi akan diberikan pengayaan berupa kegiatan
tambahan terkait dengan kajian topik. Siswa mempelajari sejarah dan peran tokoh
penyebar ajaran Islam di Indonesia didalam jurnal-jurnal nasional dan internasional.
Sedangkan siswa yang menemukan kesulitan akan memperoleh pendampingan dari guru
berupa bimbingan personal atau kelompok dengan langkah-langkah kegiatan yang lebih
sederhana. Siswa diminta mempelajari kembali materi sejarah dan peran tokoh
penyebar ajaran Islam di Indonesia.
Tujuan Pembelajaran
Fase : E
Elemen : Akidah
Tujuan Pembelajaran : 10.7.1 Peserta didik dapat menganalisis hakikat cabang
iman mencintai Allah Swt., takut kepada Allah Swt.,
berharap hanya kepada Allah Swt. dan bertawakal kepada
Allah Swt.
10.7.1 Peserta didik dapat menganalisis manfaat dari
penerapan mencintai Allah Swt., takut kepada Allah Swt.,
berharap hanya kepada Allah Swt., dan bertawakal kepada
Allah Swt
Sarana dan
Sarana dan Prasarana
Prasarana ::
Fasilitas pembelajaran yang diperlukan diantaranya LCD Projector, multimedia
pembelajaran interaktif, komputer/laptop, printer, alat pengeras suara, jaringan
internet. Sarana dan prasarana ini bisa disesuaikan dengan kondisi di sekolah
masing-masing.
Kategori siswa dalam proses pembelajaran ini adalah siswa
Target Siswa :
regular/tipikal
Pengaturan siswa:
Berkelompok (>2 orang)
Metode:
point counter-point
Asesmen :
7. Asesmen dilakukan melalui asesmen individu dan kelompok
8. Jenis asesmen:
Penilaian sikap (observasi)
Penilaian pengetahuan (tes tulis)
Penilaian keterampilan (produk)
Diferensiasi:
Untuk siswa yang berminat belajar dan mengeksplorasi topik ini lebih jauh,
disarankan untuk membaca materi hakikat mencintai Allah Swt., takut kepada
Allah (khauf), berharap kepada Allah (raja’), dan tawakal kepada-Nya, serta
manfaat dari penerapan sikap tersebut dari berbagai kitab kuning karya para
ulama’ dan literatur lain yang relevan.
Guru dapat menggunakan alternatif metode dan media pembelajaran sesuai
dengan kondisi masing-masing agar pelaksanaan pembelajaran menjadi lebih
menyenangkan (joyfull learning) sehingga tujuan pembelajaran bisa tercapai.
Untuk siswa yang kesulitan belajar topik ini, disarankan untuk belajar kembali
hakikat mencintai Allah Swt., takut kepada Allah (khauf), berharap kepada
Allah (raja’), dan tawakal kepada-Nya serta manfaat dari penerapan sikap
tersebut pada pembelajaran di dalam dan atau di luar kelas sesuai kesepataan
antara guru dengan siswa. Siswa juga disarankan untuk belajar kepada teman
sebaya.
Refleksi Guru:
Pertanyaan kunci yang membantu guru untuk merefleksikan kegiatan pengajaran di
kelas, misalnya:
16. Apakah semua siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran?
17. Kesulitan apa yang dialami?
18. Apa langkah yang perlu dilakukan untuk memperbaiki proses belajar?
19. Apakah kegiatan pembelajaran dapat menumbuhkan kemampuan berpikir
kritis pada diri siswa?
20. Apakah kegiatan pembelajaran ini bisa membangun kesadaran siswa tentang
pentingnya akhlak terhadap sesama untuk saling menghargai dan menghormati?
Asesmen:
8. Asesmen Diagnostik (Sebelum Pembelajaran)
Untuk mengetahui kesiapan siswa dalam memasuki pembelajaran, dengan
pertanyaan:
Jawaban
Pertanyaan
ya tidak
10. Apakah sudah terbiasa bersikap tawakal, takut,
dan pernuh harap kepada Allah Swt. ?
11. Apakah kalian ingin menguasai materi pelajaran
dengan baik?
12. Apakah kalian sudah siap melaksanakan
pembelajaran dengan metode point counter-point?
b. Asesmen keterampilan
2. Peserta didik membuat media pembelajaran (digital atau non digital) tentang
materi cinta kepada Allah Swt., takut, berharap dan tawakal kepada-Nya
Kemudian mempresentasikannya di depan kelas.
Contoh rubrik penilaian produk:
Nama kelompok :
Anggota :
Kelas :
Nama produk :
Skor
No Aspek
1 2 3 4
1. Perencanaan
d. persiapan
e. linimasa pembuatan
f. jenis produk
2. Proses pembuatan
d. penggunaan media, alat dan
bahan
e. teknik pembuatan
f. kerjasama kelompok
3. Tahap akhir
e. kualitas produk
f. publikasi
g. kreatifitas
h. orisinalitas
Keterangan penilaian:
Perencanaan
Skor Keterangan
1 Tidak baik, ada kolaborasi dalam kelompok tetapi tidak ada
linimasa dan penentuan jenis produk sesuai tema
2 Cukup baik, ada kolaborasi dalam kelompok dan linimasa
pembuatan tetapi tidak diikuti semua anggota kelompok dan
ada penentuan jenis produk sesuai tema
3 Baik, ada kolaborasi tetapi tidak diikuti semua anggota
kelompok ada linimasa pembuatan dan ada penentuan jenis
produk sesuai tema
4 Sangat baik, ada kolaborasi antar semua anggota kelompok,
ada linimasa pembuatan dan ada penentuan jenis produk
sesuai tema
Proses pembuatan
Skor Keterangan
1 Tidak baik, ada media, alat dan bahan dan tidak mampu
menguasai teknik pembuatan dan tidak ada kerjasama
kelompok
2 Cukup baik, ada media, alat dan bahan dan mampu
menguasai teknik pembuatan dan tidak ada kerjasama
kelompok
3 Baik, ada media, alat dan bahan dan tetapi mampu
menguasai teknik pembuatan dan ada beberapa kerjasama
kelompok
4 Sangat baik, ada media, alat dan bahan dan mampu
menguasai teknik pembuatan dan ada kerjasama kelompok
Tahap akhir
Skor Keterangan
1 Tidak baik, ada produk tetapi belum selesai
2 Cukup baik, ada produk, bentuk publikasi kurang sesuai
tema, dan belum ada kreatifitas
3 Baik, ada produk, bentuk publikasi sesuai tema, belum ada
kreatifitas, dan orisinil
4 Sangat baik, ada produk, bentuk publikasi sesuai tema, ada
kreatifitas, dan orisinil
Petunjuk penskoran:
Penghitungan skor akhir menggunakan rumus:
Skor perolehan …
X
Kelas : ..................
Pertanyaan refleksi Jawaban Refleksi
13. Bagian manakah yang menurutmu
paling sulit dari pelajaran ini?
14. Apa yang akan kamu lakukan untuk
memperbaiki hasil belajarmu?
15. Kepada siapa kamu akan meminta
bantuan untuk memahami pelajaran ini?
16. Jika kamu diminta untuk memberikan
bintang 1 sampai 5, berapa bintang akan
kamu berikan pada usaha yang telah
kamu lakukan?
Daftar Pustaka:
10. Ahmad Taufik dan Nurwastuti Setyowati. 2021. PAI dan Budi Pekerti Kelas X
SMA, Jakarta: Kemdikbud RI
11.al-Ghazali, Imam Abu Hamid Muhammad bin Muhammad. 2003. Ihya’ ‘Ulumuddin.
Semarang: CV. Assy-Syifa’.
12. Al-Ghazali, Muhammad. 2001. Selalu Melibatkan Allah. Jakarta: PT. Serambi
Ilmu Semesta.
13. Yani, Ahmad. 2007. Menjadi Pribadi Terpuji. Yogyakarta: Gema Insani
https://journal.uinsgd.ac.id/index.php/syifa-al-qulub/article/download/
8730/pdf
http://download.garuda.ristekdikti.go.id/article.php?
article=1484795&val=11135&title=AL-KHAUF%20DAN%20AL-RAJA
%20MENURUT%20AL-GHAZALI
al-Ghazali, Imam Abu Hamid Muhammad bin Muhammad. 2003. Ihya’
‘Ulumuddin. Semarang: CV. Assy-Syifa’.
Al-Ghazali, Muhammad. 2001. Selalu Melibatkan Allah. Jakarta: PT. Serambi
Ilmu Semesta.
Yani, Ahmad. 2007. Menjadi Pribadi Terpuji. Yogyakarta: Gema Insani
Siswa yang memperoleh capaian tinggi akan diberikan pengayaan berupa kegiatan
tambahan terkait dengan kajian topik. Siswa mempelajari hakikat mencintai Allah Swt.,
khauf, raja’, dan tawakal kepada-Nya di dalam kitab karya ulama, misalnya kitab Ihya’
Ulumuddin, kitab Syu’abul Iman atau kitab lainnya.
Sedangkan siswa yang menemukan kesulitan akan memperoleh pendampingan dari guru
berupa bimbingan personal atau kelompok dengan langkah-langkah kegiatan yang lebih
sederhana. Siswa diminta mempelajari kembali materi hakikat mencintai Allah Swt.,
khauf, raja’, dan tawakal kepada-Nya.
Artinya: “Dan di antara manusia ada orang yang menyembah tuhan selain Allah sebagai
tandingan, yang mereka cintai seperti mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman
sangat besar cintanya kepada Allah. Sekiranya orang-orang yang berbuat zalim itu melihat,
ketika mereka melihat azab (pada hari Kiamat), bahwa kekuatan itu semuanya milik Allah dan
bahwa Allah sangat berat azab-Nya (niscaya mereka menyesal).” (Q.S. al-Baqarah/2: 165)
Diantara Tanda-Tanda Cinta kepada Allah Swt. adalah mencintai Rasulullah Saw.,
mencintai Al-Qur`an, menjauhi perbuatan dosa, mendahulukan perkara yang dicintai
oleh Allah Swt., tak gentar menghadapi hinaan
Hakikat Khauf
Allah Swt. memerintahkan orang beriman agar takut kepada-Nya sebagaimana
firman Allah Swt. dalam Q.S. al-Hajj/22: 1-2 berikut ini
Artinya: “Wahai manusia! Bertakwalah kepada Tuhanmu; sungguh, guncangan (hari)
Kiamat itu adalah suatu (kejadian) yang sangat besar.”(1) (Ingatlah) pada hari ketika kamu
melihatnya (goncangan itu), semua perempuan yang menyusui anaknya akan lalai terhadap
anak yang disusuinya, dan setiap perempuan yang hamil akan keguguran kandungannya,
dan kamu melihat manusia dalam keadaan mabuk, padahal sebenarnya mereka tidak mabuk,
tetapi azab Allah itu sangat keras.”(2) (Q.S. al-Hajj/22: 1-2)
Rasa takut kepada Allah Swt. harus diikuti dengan ketaatan dan amal saleh. Dengan
amal saleh inilah seorang mukmin berharap akan dimasukkan ke dalam surga.
Tanda-tanda takut kepada Allah swt., diantaranya tampak dari ketaatannya kepada
Allah Swt., menjaga lisan dari perkataan dusta, menghindari iri dan dengki, menjaga
pandangan dari kemaksiatan, menjaga kaki dan kedua tangan dari sesuatu yang
haram.
Hakikat raja’
Menurut istilah, raja’ berarti berharap untuk memperoleh rahmat dan karunia Allah
Swt. Kebalikan dari sifat raja’ adalah putus asa dari rahmat Allah Swt. Seseorang
yang putus asa atas rahmat Allah Swt. dikategorikan sebagai orang sesat,
sebagaimana firman Allah Swt. dalam Q.S. al-Hijr/15: 55-56 berikut ini
Seseorang yang memiliki sifat raja’ akan memperoleh banyak manfaat, di antaranya
adalah Semangat dalam ketaatan kepada Allah Swt., tenang dalam menghadapi
kesulitan, merasa nikmat dalam beribadah kepada Allah Swt.
Hakikat Tawakal Kepada Allah Swt.
Secara bahasa, tawakal berarti memasrahkan, menanggungkan sesuatu, mewakilkan
atau menyerahkan. Secara istilah, tawakal artinya menyerahkan segala permasalahan
kepada Allah Swt. setelah melakukan usaha sekuat tenaga.
Banyak manfaat yang akan diperoleh dari penerapan sikap tawakal dalam kehidupan
sehari-hari, di antaranya tercukupinya semua keperluan, sebagaiman frman Allah
Swt
Dalam Q.S. at-Talaq/65: 3 berikut ini
Artinya: “Dan barangsiapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan
(keperluan) nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan-Nya. Sungguh, Allah telah
mengadakan ketentuan bagi setiap sesuatu”. (Q.S. at-Talaq/65: 3)
Manfaat lain dari sikap tawakkal yakni mudah untuk bangkit dari keterpurukan,
Memperoleh nikmat yang tiada henti.
Informasi Umum
Tujuan Pembelajaran
Fase : E
Elemen : Fikih
Tujuan Pembelajaran : 10.9.1 Peserta didik dapat menganalisis macam-macam al-
kulliyat al-khamsah (lima prinsip dasar hukum Islam)
10.9.2 Peserta didik dapat menganalisis implementasi al-
kulliyat al-khamsah (lima prinsip dasar hukum Islam)
Sarana dan
Sarana dan Prasarana
Prasarana ::
Fasilitas pembelajaran yang diperlukan diantaranya LCD Projector, multimedia
pembelajaran interaktif, komputer/laptop, printer, alat pengeras suara, jaringan
internet. Sarana dan prasarana ini bisa disesuaikan dengan kondisi di sekolah
masing-masing.
Target Siswa : Kategori siswa dalam proses pembelajaran ini adalah siswa
regular/tipikal
Jumlah siswa : Maksimum 36 siswa
Pengaturan siswa:
Berkelompok (>2 orang)
Metode:
inquiry learning
Asesmen :
9. Asesmen dilakukan melalui asesmen individu dan kelompok
10. Jenis asesmen:
Penilaian sikap (observasi)
Penilaian pengetahuan (tes tulis)
Penilaian keterampilan (produk)
Diferensiasi:
Untuk siswa yang berminat belajar dan mengeksplorasi topik ini lebih jauh,
disarankan untuk membaca materi menganalisis macam-macam dan
implementasi al-kulliyat al-khamsah (lima prinsip dasar hukum Islam) dari
berbagai referensi dan literatur lain yang relevan.
Guru dapat menggunakan alternatif metode dan media pembelajaran sesuai
dengan kondisi masing-masing agar pelaksanaan pembelajaran menjadi lebih
menyenangkan (joyfull learning) sehingga tujuan pembelajaran bisa tercapai.
Untuk siswa yang kesulitan belajar topik ini, disarankan untuk belajar kembali
macam-macam dan implementasi al-kulliyat al-khamsah (lima prinsip dasar
hukum Islam) pada pembelajaran di dalam dan atau di luar kelas sesuai
kesepataan antara guru dengan siswa. Siswa juga disarankan untuk belajar
kepada teman sebaya.
Refleksi Guru:
Pertanyaan kunci yang membantu guru untuk merefleksikan kegiatan pengajaran di
kelas, misalnya:
21. Apakah semua siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran?
22. Kesulitan apa yang dialami?
23. Apa langkah yang perlu dilakukan untuk memperbaiki proses belajar?
24. Apakah kegiatan pembelajaran dapat menumbuhkan kemampuan berpikir
kritis pada diri siswa?
25. Apakah kegiatan pembelajaran ini bisa membangun kesadaran siswa tentang
pentingnya akhlak terhadap sesama untuk saling menghargai dan menghormati?
Asesmen:
b. Asesmen keterampilan
3. Peserta didik membuat media pembelajaran (digital atau non digital) tentang
materi menganalisis implementasi al-kulliyat al-khamsah (lima prinsip dasar
hukum Islam
Kemudian mempresentasikannya di depan kelas.
Contoh rubrik penilaian produk:
Nama kelompok :
Anggota :
Kelas :
Nama produk :
Skor
No Aspek
1 2 3 4
1. Perencanaan
g. persiapan
h. linimasa pembuatan
i. jenis produk
2. Proses pembuatan
g. penggunaan media, alat dan
bahan
h. teknik pembuatan
i. kerjasama kelompok
3. Tahap akhir
i. kualitas produk
j. publikasi
k. kreatifitas
l. orisinalitas
Keterangan penilaian:
Perencanaan
Skor Keterangan
1 Tidak baik, ada kolaborasi dalam kelompok tetapi tidak ada
linimasa dan penentuan jenis produk sesuai tema
2 Cukup baik, ada kolaborasi dalam kelompok dan linimasa
pembuatan tetapi tidak diikuti semua anggota kelompok dan
ada penentuan jenis produk sesuai tema
3 Baik, ada kolaborasi tetapi tidak diikuti semua anggota
kelompok ada linimasa pembuatan dan ada penentuan jenis
produk sesuai tema
4 Sangat baik, ada kolaborasi antar semua anggota kelompok,
ada linimasa pembuatan dan ada penentuan jenis produk
sesuai tema
Proses pembuatan
Skor Keterangan
1 Tidak baik, ada media, alat dan bahan dan tidak mampu
menguasai teknik pembuatan dan tidak ada kerjasama
kelompok
2 Cukup baik, ada media, alat dan bahan dan mampu
menguasai teknik pembuatan dan tidak ada kerjasama
kelompok
3 Baik, ada media, alat dan bahan dan tetapi mampu
menguasai teknik pembuatan dan ada beberapa kerjasama
kelompok
4 Sangat baik, ada media, alat dan bahan dan mampu
menguasai teknik pembuatan dan ada kerjasama kelompok
Tahap akhir
Skor Keterangan
1 Tidak baik, ada produk tetapi belum selesai
2 Cukup baik, ada produk, bentuk publikasi kurang sesuai
tema, dan belum ada kreatifitas
3 Baik, ada produk, bentuk publikasi sesuai tema, belum ada
kreatifitas, dan orisinil
4 Sangat baik, ada produk, bentuk publikasi sesuai tema, ada
kreatifitas, dan orisinil
Petunjuk penskoran:
Penghitungan skor akhir menggunakan rumus:
Skor perolehan … X 10 =
Kelas : ..................
Pertanyaan refleksi Jawaban Refleksi
17. Bagian manakah yang menurutmu
paling sulit dari pelajaran ini?
18. Apa yang akan kamu lakukan untuk
memperbaiki hasil belajarmu?
19. Kepada siapa kamu akan meminta
bantuan untuk memahami pelajaran ini?
20. Jika kamu diminta untuk memberikan
bintang 1 sampai 5, berapa bintang akan
kamu berikan pada usaha yang telah
kamu lakukan?
Daftar Pustaka:
14. Ahmad Taufik dan Nurwastuti Setyowati. 2021. PAI dan Budi Pekerti Kelas X
SMA, Jakarta: Kemdikbud RI
15. Ash-Shiddieqy, M.Hasby. 1975. Falsafah Hukum Islam. Jakarta: Bulan Bintang
16. Djamil, Fathurrahman. 1997. Filsafat Hukum Islam. Jakarta: Logos Wacana Ilmu
http://download.garuda.ristekdikti.go.id/article.php?
article=1271734&val=16166&title=Hak%20Asasi%20Manusia%20HAM
%20Dalam%20Penerapan%20Hukum%20Islam%20Di%20Indonesia
https://journal.lppm-unasman.ac.id/index.php/pepatudzu/article/download/2/1
Ash-Shiddieqy, M.Hasby. 1975. Falsafah Hukum Islam. Jakarta: Bulan Bintang
Siswa yang memperoleh capaian tinggi akan diberikan pengayaan berupa kegiatan
tambahan terkait dengan kajian topik. Siswa mempelajari menganalisis implementasi al-
kulliyat al-khamsah (lima prinsip dasar hukum Islam) di dalam referensi dan literatur
yang relevan.
Sedangkan siswa yang menemukan kesulitan akan memperoleh pendampingan dari guru
berupa bimbingan personal atau kelompok dengan langkah-langkah kegiatan yang lebih
sederhana. Siswa diminta mempelajari kembali materi menganalisis implementasi al-
kulliyat al-khamsah (lima prinsip dasar hukum Islam).
Al-kulliyatu artinya prinsip dasar, sedangkan al-khamsah berarti lima, jadi al-kulliyatu
al-khamsah berarti lima prinsip dasar hukum Islam. Dalam istilah ushul fikih, kata al-
kulliyatu al-khamsah sering disebut dengan maqashid al-khamsah (lima tujuan) dan al-
dharuriyyat al-khamsah (lima kepentingan yang vital) yang bertujuan mewujudkan
kemashlahatan (al-mashlahat), dan apabila hal ini tidak ada maka akan muncul
kerusakan (mafsadat). Lima prinsip dasar hukum Islam yaitu menjaga agama (hifzhu
al-din), menjaga jiwa (hifzhu al-nafs), menjaga akal (hifzhu al-‘Aql), menjaga keturunan
(hifzhu al-nasl), dan menjaga harta (hifzhu al-mal).
Jumhur ulama’ berpendapat bahwa urutan al-kulliyatu al-khamsah adalah al-din
(agama), al-nafs (jiwa), al-‘aql (akal), al-nasl (keturunan) dan al-mal (harta).
Macam-Macam al-Kulliyatu al-Khamsah
1) Menjaga agama (hifzhu al-din)
Agama merupakan pokok dari segala alasan mengapa manusia hidup di dunia
ini. Oleh karenanya, menjaga agama lebih diutamakan sebelum menjaga hal-
hal lain
2) Menjaga Jiwa (al-nafs)
Setelah menjaga agama (hifzhu al-din), kewajiban selanjutnya adalah menjaga
jiwa atau keberlangsungan hidup manusia.
3) Menjaga Akal (hifzhu al-‘Aql)
Setelah hifzhu al-din (menjaga agama) dan hifzhu al-nafs (menjaga jiwa),
selanjutnya yaitu menjaga akal (hifzhu al-’aql).
4) Menjaga Keturunan (hifzhu al-nasl)
Salah satu tujuan agama adalah untuk memelihara keturunan. Syariat
perkawinan dengan berbagai syarat, rukun dan ketentuannya merupakan
salah satu cara menjaga keturunan.
5) Menjaga Harta (hifzhu al-mal)
Melalui kepemilikan harta, seseorang bisa bertahan hidup ataupun hidup
layak dan dapat melakukan ibadah dengan tenang. Maka dari itu, Islam
sangat memperhatikan masalah harta benda untuk menopang kehidupan
manusia