Informasi Umum
Institusi : SMA Negeri 1 Bangkalan
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Tahun Pelajaran : 2022-2023
Fase/ Kelas/Semester : E/X/Ganjil
Alokasi Waktu : 5 pekan / 15 JP
Profil Pancasila
Profil Pelajar Pancasila yang ingin dicapai adalah beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa dan berakhlak mulia, mandiri, bernalar kritis dan kreatif.
Tujuan Pembelajaran
Sarana yang dibutuhkan LCD projector, speaker active, laptop, Multimedia Pembelajaran
Interaktif (MPI), handphone, kamera, kertas karton, spidol warna.
Metode
Diskusi
Demonstrasi
Pendahuluan
1. Siswa berdoa secara bersama-sama dan melakukan tadarus Q.S. al-Maidah/5: 48; dan
Q.S. at-Taubah /9: 105
2. Guru menyapa setiap siswa dengan kontak mata dan menanyakan kondisi masing-
masing dan menyampaikan apersepsi.
3. Guru membagi siswa secara berpasangan untuk melakukan mengidentifikasi tajwid yang
ada dalam Q.S. al-Maidah/5: 48; dan Q.S. at-Taubah /9: 105.
4. Guru menjelaskan bahwa para siswa (sesuai pasangannya) akan saling membantu
untuk mengidentifikasi tajwid yang ada dalam Q.S. al-Maidah/5: 48; dan Q.S. at-
Taubah /9: 105.
Kegiatan Pembelajaran Inti
1) Guru meminta peserta didik untuk mengamati infografis. Infografis tersebut berisi
materi tentang Q.S. al-Maidah/5: 48 dan Q.S. at-Taubah/9: 105 dan hadis tentang
kompetisi dalam kebaikan dan etos kerja.
2) Guru memberikan informasi tambahan untuk memperkuat pemahaman peserta didik
terhadap infografis tersebut.
3) Guru meminta peserta didik untuk mengamati gambar (tadabbur) dan menuliskan
pesan-pesan moral pada setiap gambar.
4) Guru meminta peserta didik untuk membaca kisah inspiratif terkait dengan materi
pelajaran, yakni kisah seorang ulama hadis yang ribuan kali khatam Al-Qur`an.
5) Peserta didik diminta menuliskan nilai-nilai keteladanan dari kisah inspiratif tersebut
di buku masing-masing.
6) Selanjutnya guru meminta peserta didik untuk mulai membahas materi pelajaran
dan aktivitas-aktivias di dalamnya.
Langkah-langkah metode talaqqi dan peer teaching pada materi ini adalah sebagai
berikut:
a. Guru mendemonstrasikan bacaan Q.S. al-Maidah/5: 48 dan Q.S. at-Taubah/9: 105
dihadapan peserta didik.
b. Peserta didik memperhatikan dengan seksama, terutama pada gerakan mulut guru
dan menirukannya.
c. Peserta didik membentuk kelompok dengan mempertimbangkan heterogenitas.
d. Peserta didik yang paling fasih dan lancar dalam membaca Al- Qur`an disebar pada
tiap kelompok dan bertindak sebagai guru tutor sebaya.
e. Anggota kelompok belajar membaca Al-Qur`an dipandu oleh guru tutor sebaya.
a) Guru meminta peserta didik membaca arti per kata dari Q.S. al-Maidah/5:
48 dan Q.S. at-Taubah/9: 105, kemudian membaca ayat beserta terjemahnya.
b) Peserta didik berlatih dan praktik membaca arti per kata dari Q.S. al-Maidah/5:
48 dan Q.S. at-Taubah/9: 105, kemudian membaca ayat berserta terjemahnya
secara berpasangan.
c) Peserta didik menghafal arti per kata, kemudian menghafal ayat berserta
terjemahnya secara berpasangan.
d) Masing-masing peserta didik mendemonstrasikan hafalan di hadapan guru secara
bergantian.
e) Untuk memperkuat hafalan, guru meminta peserta didik untuk menyalin Q.S. al-
Maidah/5: 48 dan Q.S. at-Taubah/9: 105 beserta terjemahnya.
Penutup Pembelajaran
1. Guru meminta salah satu siswa untuk mereview kegiatan pembelajaran hari ini,
sebagai bentuk refleksi akhir. Setelah selesai, siswa tersebut kemudian memimpin
doa selesai kegiatan.
2. Guru menutup pembelajaran dengan berdoa bersama-sama.
Diferensiasi
Untuk siswa yang berminat belajar dan mengeksplorasi topik ini lebih jauh,
disarankan untuk membaca Q.S. al-Maidah/5: 48; dan Q.S. at-Taubah /9: 105 sesuai
dengan bacaan qira’ah sab’ah (qira’ah yang dinisbahkan kepada tujuh imam qiraat
yang terkemuka) dan menguraikan hukum tajwid secara lebih rinci.
Guru dapat menggunakan alternatif metode dan media pembelajaran sesuai dengan
kondisi masing-masing agar pelaksanaan pembelajaran menjadi lebih menyenangkan
(joyfull learning) sehingga tujuan pembelajaran bisa tercapai.
Untuk siswa yang kesulitan belajar topik ini, disarankan untuk belajar membaca al-
Qur’an pada pembelajaran di luar kelas sesuai kesepataan antara guru dengan siswa.
Siswa juga disarankan untuk belajar membaca al-Qur’an kepada teman sebaya atau
belajar kepada ustadz di lingkungan tempat tinggal masing-masing.
Asesmen
Pedoman penilaian membaca Q.S. al-Maidah/5: 48; dan Q.S. at-Taubah /9: 105
Aspek yang
Indikator kemampuan Nilai Paraf Guru
dinilai
1. Kelancaran Membaca dengan lancar
dalam Tidak melakukan kesalahan tajwid 100
membaca ayat dan makhraj
Al-Qur’an dan Membaca dengan lancar
hadits Melakukan 1-5 kesalahan tajwid dan 90
2. Tajwid makhraj
3. Makhraj Melakukan 6-10 kesalahan tajwid dan
80
mahraj
Melakukan 11-15 kesalahan tajwid
70
dan makhraj
Melakukan 16-20 kesalahan tajwid
60
dan makhraj
Melakukan lebih dari 20 kesalahan
50
tajwid dan makhraj
C. Asesmen Pengetahuan
1. Pilihan Ganda
No Jawaban Skor
1 A 2
2 C 2
3 D 2
4 B 2
5 E 2
Skor maksimal 10
2.Uraian
No Jawaban Skor
1 Agar diberikan kemudahan, kelancaran, dan keberkahan. 1-4
Doa merupakan kekuatan spiritual yang akan mendorong
kalian untuk berusaha maksimal hingga amal tersebut
paripurna. Di samping itu ada nilai pahala atas amal yang
kalian lakukan dengan ikhlas.
2 Manfaat fastabiqul khairat dalam kehidupan sehari-hari 1-4
yaitu:
1) Memperoleh rida dan pahala dari Allah Swt.
2) Menjadi manusia yang bermanfaat
3) Mempercepat terselesaikannya pekerjaan
4) Termotivasi untuk menjadi lebih baik
5) Menjadi pribadi yang disiplin dan bertanggung- jawab
Mempererat hubungan antar sesama
3 Karena kesempatan waktu hidup di dunia hanya sementara 1-4
dan terbatas oleh ruang dan waktu. Tidak ada yang tahu
kapan seseorang akan dipanggil menghadap Allah Swt. Di
samping itu, tidak ada yang tahu perubahan yang akan
dialami oleh seseorang. Bisa jadi malam ia beriman, esoknya
sudah tidak memiliki iman. Atau malam ia masih shalat
berjamaah di masjid, pagi terjerumus dalam kemaksiatan.
4 Karena peran serta dan keterlibatan masing-masing in- 1-4
dividu dalam satu kelompok akan semakin memperkuat
jalinan hubungan kekeluargaan
5 Pesan-pesan mulia yang terkandung dalam Q.S. at- 1-4
Taubah/9: 105 adalah
1. Allah Swt. memerintahkan untuk beramal saleh
hingga manfaatnya bisa dirasakan oleh diri sendiri
maupun masyarakat luas. Amal tersebut harus
dilakukan dengan ikhlas karena mengharap rida dari
Allah Swt.
2. Setiap amal akan dilihat oleh Allah Swt., Rasulullah
Saw. dan mukminin di akhirat kelak. Lalu akan
dibalas sesuai amal tersebut, jika amalnya baik maka
mendapat pahala, sebaliknya jika amalnya buruk
maka akan dibalas dengan siksa. Karenanya seorang
muslim haruslah memperbanyak amal saleh ketika
hidup di dunia.
3. Janganlah merasa amalnya sudah cukup banyak
untuk bekal hidup di akhirat. Sifat ini akan
menghambat munculnya keinginan untuk beramal
saleh lagi. Tumbuhkan inisatif untuk melakukan
amal saleh sehingga orang lain ikut tergerak untuk
melakukannya. Pahala berlipat akan diberikan oleh
Allah Swt. kepada orang yang memberi contoh tanpa
mengurangi pahala mereka yang mencontoh.
Setiap manusia akan kembali ke kampung akhirat, dan
menerima balasan amal perbuatannya. Seorang mukmin
hendaklah jangan larut dengan gemerlap kehidupan duniawi
hingga melalaikan akhirat yang kekal abadi.
Skor maksimal 20
Refleksi Siswa
Kelas : ..................
Pertanyaan refleksi Jawaban Refleksi
1. Bagian manakah yang menurutmu paling sulit
dari pelajaran ini?
Daftar Pustaka
1. Al-Quran dan Terjemahannya, oleh Kementerian Agama RI
2. Kitab Hadits Shahih Bukhari dan Muslim
3. Ahmad Taufik dan Nurwastuti Setyowati. 2021. PAI dan Budi Pekerti Kelas X
SMA, Jakarta: Kemdikbud RI
Bacaan Siswa
Bacaan Guru
Bahan Ajar
Q.S. al-Maidah/5: 48
Artinya: “Dan Kami telah menurunkan Kitab (Al-Qur'an) kepadamu (Muhammad) dengan
membawa kebenaran, yang membenarkan kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya dan
menjaganya, maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang diturunkan Allah dan
janganlah engkau mengikuti keinginan mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah
datang kepadamu. Untuk setiap umat di antara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang
terang. Kalau Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah
hendak menguji kamu terhadap karunia yang telah diberikan-Nya kepadamu, maka
berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah kamu semua kembali, lalu
diberitahukan-Nya kepadamu terhadap apa yang dahulu kamu perselisihkan”. (Q.S. al-
Maidah/5: 48)
Kelas/Semester : X/Ganjil
Alokasi Waktu : 9 Jp
Tujuan Pembelajaran
Fase : E
Elemen : Akidah
Tujuan Pembelajaran :
Menganalisis makna iman, pengertian, dalil, macam dan
manfaatnya
ProfilPelajar
Profil PelajarPancasila
Pancasila: :
Profil Pelajar Pancasila yang ingin dicapai adalah beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan
berakhlak mulia, berkebhinekaan global, mandiri, gotong royong.
Sarana dan
Sarana dan Prasarana
Prasarana::
Fasilitas pembelajaran yang diperlukan diantaranya LCD Projector, multimedia pembelajaran interaktif,
komputer/laptop, printer, alat pengeras suara, jaringan internet. Sarana dan prasarana ini bisa
disesuaikan dengan kondisi di sekolah masing-masing.
Target Siswa : Kategori siswa dalam proses pembelajaran ini adalah siswa
regular/tipikal
Jumlah siswa :
Maksimum 36 siswa
Ketersediaan Alternatif penjelasan, metode, atau aktivitas, untuk siswa yang sulit
Materi : memahami konsep
1. Materi atau sumber pembelajaran yang utama: Buku Teks PAI dan Budi Pekerti SMA kelas X
(Kemdikbud Tahun 2021). Adapun sumber pembelajaran dari internet diantaranya :
a. https://youtu.be/qofWsC-1HjI
b. https://youtu.be/oeMbwRc0ccI
2. Alat dan bahan yang diperlukan : papan tulis, spidol, alat tulis
Pengaturan siswa:
Berkelompok (>2 orang)
Metode:
point counter-point
Asesmen :
1. Guru memeriksa dan memastikan semua sarana dan prasarana yang diperlukan tersedia.
2. Memastikan bahwa ruang kelas sudah bersih, aman dan nyaman
3. Menyiapkan bahan tayang dan multimedia pembelajaran interaktif
Pendahuluan ( 15 menit )
5. Siswa berdoa secara bersama-sama dan melakukan tadarus Bacalah Q.S. Al Ambiya/21: 22
6. Guru menyapa setiap siswa dengan kontak mata dan menanyakan kondisi masing- masing dan
menyampaikan apersepsi.
7. Guru memberikan motivasi dan mengajukan pertanyaan yang terkait dengan materi
pelajaran, menyampaikan cakupan materi, tujuan pembelajaran, dan kegiatan yang akan
dilakukan, serta lingkup dan teknik penilaian.
Kegiatan Pembelajaran Inti ( 105 menit)
8. Siswa memilih tema terkait materi, yakni makna iman , pengertian, dalil, macam dan
manfaatnya
9. Guru membagi siswa menjadi empat kelompok sesuai sub materi yang akan dipelajari.
10. Guru meminta perwakilan masing-masing kelompok untuk menyiapkan argumen sesuai
dengan pendapat kelompok.
11. Guru memberikan kesempatan kepada kelompok mana saja untuk memulai debat.
12. Guru meminta kelompok lain untuk memberikan tanggapan, sanggahan, atau koreksi atas
argumen tersebut.
13. Guru mengakhiri debat pada saat yang tepat, yakni ketika masing-masing kelompok telah
menyampaikan semua argumen.
14. Guru menyampaikan poin-poin penting dari proses debat tersebut dan mengaitkannya dengan
materi pelajaran.
Langkah-langkah metode talaqqi dan peer teaching pada materi ini adalah sebagai berikut:
f) Guru meminta peserta didik membaca arti per kata dari Q.S. Al Ambiya/21 : 22,
kemudian membaca ayat beserta terjemahnya.
g) Peserta didik berlatih dan praktik membaca arti per kata dari Q.S. Al Ambiya/21 : 22,
kemudian membaca ayat berserta terjemahnya secara berpasangan.
h) Peserta didik menghafal arti per kata, kemudian menghafal ayat berserta terjemahnya secara
berpasangan.
i) Masing-masing peserta didik mendemonstrasikan hafalan di hadapan guru secara
bergantian.
j) Untuk memperkuat hafalan, guru meminta peserta didik untuk menyalin Q.S. Al Ambiya/21 :
22 beserta terjemahnya.
Diferensiasi:
Untuk siswa yang berminat belajar dan mengeksplorasi topik ini lebih jauh, disarankan
untuk membaca materi syu’abul Iman yaitu jujur dan bertanggungjawab, serta manfaat dari
penerapan sikap tersebut dari berbagai kitab kuning karya para ulama’ dan literatur lain
yang relevan.
Guru dapat menggunakan alternatif metode dan media pembelajaran sesuai dengan kondisi
masing-masing agar pelaksanaan pembelajaran menjadi lebih menyenangkan (joyfull
learning) sehingga tujuan pembelajaran bisa tercapai.
Untuk siswa yang kesulitan belajar topik ini, disarankan untuk belajar kembali materi
syu’abul Iman yaitu jujur dan bertanggungjawab serta manfaat dari penerapan sikap
tersebut pada pembelajaran di dalam dan atau di luar kelas sesuai kesepataan antara guru
dengan siswa. Siswa juga disarankan untuk belajar kepada teman sebaya.
Refleksi Guru:
Pertanyaan kunci yang membantu guru untuk merefleksikan kegiatan pengajaran di kelas,
misalnya:
1. Apakah semua siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran?
2. Kesulitan apa yang dialami?
3. Apa langkah yang perlu dilakukan untuk memperbaiki proses belajar?
4. Apakah kegiatan pembelajaran dapat menumbuhkan kemampuan berpikir kritis pada diri
siswa?
5. Apakah kegiatan pembelajaran ini bisa membangun kesadaran siswa tentang pentingnya akhlak
terhadap sesama untuk saling menghargai dan menghormati?
Asesmen:
5. Asesmen Sumatif
a. Asesmen Pengetahuan
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan jawaban yang benar!
1) Iman kepada Allah Swt. adalah mempercayai dan meyakini dengan sepenuh hati bahwa
Allah itu ada (wujud). Artinya, setiap muslim wajib mempercayai-Nya walaupun belum
pernah melihat wujud-Nya, mendengar suara-Nya, bahkan menyentuh-Nya. Bagaimana cara
menumbuhkan Iman kepada Allah Swt. ?
2) Iman kepada Allah Swt. mengandung 4 unsur, yaitu mengimani wujud Allah ta’ala,
mengimani Rububiyah Allah ta’ala, mengimani Uluhiyah Allah ta’ala serta menimani Asma
wa shifat Allah ta’ala. Jelaskan manfaat Iman kepada Allah Swt bagi kehidupan seseorang !
3) Ada 4 cara yang bisa kita terapkan untuk bisa bertanggung jawab terhadap hidup yang kita
miliki. Yaitu Berhenti untuk Mencari-cari Alasan atas Segala Kegagalan dan Kesalahan di
Dalam Hidup, Meyakini bahwa Kehidupan Kita Sepenuhnya adalah Tanggung Jawab Kita,
Meyakini bahwa Setiap Keputusan yang Kita Ambil di dalam Hidup adalah Penting dan
Meyakini bahwa Setiap Hal yang Saya Pikirkan akan Sangat Berpengaruh pada Kehidupan
Saya. Jelaskan manfaat hidup bertanggungjaab terhadap diri sendiri dan orang lain ?
Pedoman Penskoran
No Kunci Jawaban Skor
1 mempercayai dan meyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah itu ada (wujud) 1-5
b. Asesmen keterampilan
1. Peserta didik membuat media pembelajaran (digital atau non digital) tentang materi cinta
kepada Allah Swt., takut, berharap dan tawakal kepada-Nya
Kemudian mempresentasikannya di depan kelas.
Contoh rubrik penilaian produk:
Nama kelompok :
Anggota :
Kelas :
Nama produk :
Skor
No Aspek
1 2 3 4
1. Perencanaan
a. persiapan
b. linimasa pembuatan
c. jenis produk
2. Proses pembuatan
a. penggunaan media, alat dan bahan
b. teknik pembuatan
c. kerjasama kelompok
3. Tahap akhir
a. kualitas produk
b. publikasi
c. kreatifitas
d. orisinalitas
Keterangan penilaian:
Perencanaan
Skor Keterangan
1 Tidak baik, ada kolaborasi dalam kelompok tetapi tidak ada linimasa dan
penentuan jenis produk sesuai tema
2 Cukup baik, ada kolaborasi dalam kelompok dan linimasa pembuatan
tetapi tidak diikuti semua anggota kelompok dan ada penentuan jenis
produk sesuai tema
3 Baik, ada kolaborasi tetapi tidak diikuti semua anggota kelompok ada
linimasa pembuatan dan ada penentuan jenis produk sesuai tema
4 Sangat baik, ada kolaborasi antar semua anggota kelompok, ada linimasa
pembuatan dan ada penentuan jenis produk sesuai tema
Proses pembuatan
Skor Keterangan
1 Tidak baik, ada media, alat dan bahan dan tidak mampu menguasai
teknik pembuatan dan tidak ada kerjasama kelompok
2 Cukup baik, ada media, alat dan bahan dan mampu menguasai teknik
pembuatan dan tidak ada kerjasama kelompok
3 Baik, ada media, alat dan bahan dan tetapi mampu menguasai teknik
pembuatan dan ada beberapa kerjasama kelompok
4 Sangat baik, ada media, alat dan bahan dan mampu menguasai teknik
pembuatan dan ada kerjasama kelompok
Tahap akhir
Skor Keterangan
1 Tidak baik, ada produk tetapi belum selesai
2 Cukup baik, ada produk, bentuk publikasi kurang sesuai tema, dan
belum ada kreatifitas
3 Baik, ada produk, bentuk publikasi sesuai tema, belum ada kreatifitas,
dan orisinil
4 Sangat baik, ada produk, bentuk publikasi sesuai tema, ada kreatifitas,
dan orisinil
Petunjuk penskoran:
Penghitungan skor akhir menggunakan rumus:
Skor perolehan
X 10
… =
Refleksi untuk Siswa:
Kelas : ..................
Pertanyaan refleksi Jawaban Refleksi
1. Bagian manakah yang menurutmu paling sulit
dari pelajaran ini?
Daftar Pustaka:
4. Ahmad Taufik dan Nurwastuti Setyowati. 2021. PAI dan Budi Pekerti Kelas X SMA, Jakarta:
Kemdikbud RI
5. al-Ghazali, Imam Abu Hamid Muhammad bin Muhammad. 2003. Ihya’ ‘Ulumuddin. Semarang:
CV. Assy-Syifa’.
6. Al-Ghazali, Muhammad. 2001. Selalu Melibatkan Allah. Jakarta: PT. Serambi Ilmu Semesta.
7. Yani, Ahmad. 2007. Menjadi Pribadi Terpuji. Yogyakarta: Gema Insani
Lembar Kerja Siswa:
https://youtu.be/TF9UsssQ6w8
https://youtu.be/qofWsC-1HjI
https://youtu.be/oeMbwRc0ccI
https://journal.uinsgd.ac.id/index.php/syifa-al-qulub/article/download/8730/pdf
http://download.garuda.ristekdikti.go.id/article.php?article=1484795&val=11135&title=AL-
KHAUF%20DAN%20AL-RAJA%20MENURUT%20AL-GHAZALI
al-Ghazali, Imam Abu Hamid Muhammad bin Muhammad. 2003. Ihya’ ‘Ulumuddin.
Semarang: CV. Assy-Syifa’.
Al-Ghazali, Muhammad. 2001. Selalu Melibatkan Allah. Jakarta: PT. Serambi Ilmu Semesta.
Yani, Ahmad. 2007. Menjadi Pribadi Terpuji. Yogyakarta: Gema Insani
Siswa yang memperoleh capaian tinggi akan diberikan pengayaan berupa kegiatan tambahan
terkait dengan kajian topik. Siswa mempelajari macam – macam syu’abul iman diantaranya
jujur dan bertanggungjaab dalam kitab Syu’abul Iman atau kitab lainnya.
Sedangkan siswa yang menemukan kesulitan akan memperoleh pendampingan dari guru
berupa bimbingan personal atau kelompok dengan langkah-langkah kegiatan yang lebih
sederhana. Siswa diminta mempelajari kembali materi syu’abul iman
Pada dasarnya, setiap manusia dilahirkan dengan memiliki fitrah tentang keyakinan
adanya zat yang Maha Kuasa. Keyakinan ini dalam istilah agama disebut dengan iman.
Dalam hal ini manusia telah menyatakan keimanannya kepada Allah Swt. sejak masih
berada di alam ruh. Sebagaimana yang tersebut QS. al-A’raf/7 : 172
Artinya : Dan ingatlah ketika Tuhanmu, mengeluarkan keturunan anak – anak Adam dari
sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jia mereka seraya berfirman : “Betul
Engkau Tuhan kami, kami menjadi saksi”. Kami lakukan yang demikian itu agar dihari
kiyamat kamu tidak mengatakan : “Sesungguhnya kami bani Adam adalah orang – orang
yang lengah terhadap ini ( keesaan Tuhan )
Para ahli hadis ini menjelaskan dan merangkum 77 cabang keimanan tersebut menjadi 3
kategori atau golongan berdasarkan pada hadis Ibnu Majah berikut ini:
Dengan kata lain, dimensi dari keimanan itu menyangkut tiga ranah yaitu:
Dari pengelompokan berdasarkan dimensi keimanan tersebut, maka syu’abul iman dibagi
menjadi tiga bagian yang meliputi:
Pembahasan tentang iman tentu tidak bisa lepas dari pembahasan tentang
keyakinan. Orientasi tentang pembahasan iman ini dititikberatkan pada jiwa atau
hati, karena pusat dari keyakinan seseorang adalah hati. Orang yang beriman yaitu
orang yang di dalam hatinya, di setiap ucapannya dan pada segala tindakannya
adalah sama, sehingga dapat diartikan bahwa orang yang beriman adalah orang
yang jujur, memiliki prinsip, pandangan dan sikap hidup yang teguh.
Islam mengajarkan kepada setiap muslim untuk menjaga lisan, agar lisan
senantiasa dipergunakan untuk sesuatu yang baik dan tidak bertentangan dengan
kehendak Allah SWT.
Iman adalah sesuatu yangabstrak dan sangat sulit untuk diukur. Iman bukan saja
sekedar terucapnya pengakuan seseorang melalui lisan yang mengatakan bahwa ia
beriman, karena bisa saja orang munaik memproklamirkan keimanannya, namun
hatinya mengingkari apa yang ia katakan.
Iman juga bukan sebatas pengetahuan tentang makna dan hakikat keimanan itu
sendiri. Sebab tidak sedikit orang yang mampu memahami hakikat iman, namun ia
mengingkarinya.
Tujuan Pembelajaran
Fase : E
Elemen : Akhlak
Tujuan Pembelajaran : 10.3.1.Peserta didik dapat menganalisis manfaat menghindari
sikap hidup berfoya-foya, riya’, sum’ah, takabbur, dan hasad
ProfilPelajar
Profil PelajarPancasila
Pancasila
: :
Profil Pelajar Pancasila yang ingin dicapai adalah beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa dan berakhlak mulia, berkebhinekaan global, gotong royong, bernalar kritis dan
kreatif.
Target Siswa : Kategori siswa dalam proses pembelajaran ini adalah siswa
regular/tipikal
Ketersediaan Alternatif penjelasan, metode, atau aktivitas, untuk siswa yang sulit
Materi : memahami konsep.
4. Alat dan bahan yang diperlukan : papan tulis, spidol, alat tulis
Pendahuluan ( 15 menit )
17. Siswa berdoa secara bersama-sama dan melakukan tadarus Q.S.Luqman/31: 16-19
18. Guru menyapa setiap siswa dengan kontak mata dan menanyakan kondisi masing-
masing dan menyampaikan apersepsi.
19. Guru memberikan motivasi dan mengajukan pertanyaan yang terkait dengan materi
pelajaran, menyampaikan cakupan materi, tujuan pembelajaran, dan kegiatan yang
akan dilakukan, serta lingkup dan teknik penilaian.
Kegiatan Pembelajaran Inti ( 105 menit)
1. Guru meminta siswa untuk mengamati infografis. Infografis tersebut berisi materi
tentang perilaku berfoya-foya, riya’, sum’ah, takabur, dan hasad.
2. Guru memberikan informasi tambahan untuk memperkuat pemahaman peserta didik
terhadap infografis tersebut.
3. Siswa membentuk enam kelompok sesuai tema pelajaran yakni berfoya-foya, riya’,
sum’ah, takabur, dan hasad.
4. Setiap kelompok yang terdiri dari lima sampai enam siswa, salah satunya bertindak
sebagai tutor.
5. Guru menjelaskan materi pelajaran, yakni manfaat menghindari sikap berfoya-foya,
riya’, sum’ah, takabur, dan hasad, dampak negatif dan cara menghindarinya.
6. Siswa yang bertindak sebagai tutor menjelaskan materi pelajaran kepada teman-
temannya.
7. Siswa lainnya dapat bertanya kepada tutor jika mengalami kesulitan belajar.
8. Tutor dan siswa lainnya melakukan diskusi untuk membahas materi yang perlu
didiskusikan.
9. Setelah satu babak selesai, masing-masing tutor berkeliling untuk memberikan
penjelasan kepada kelompok lain, demikian seterusnya.
10. Guru bertindak sebagai pemantau, pengawas, dan pembimbing pada saaat
berlangsungnya proses pembelajaran.
11. Jika tutor mengalami kesulitan, maka guru memberikan arahan dan bimbingan
Penutup Pembelajaran ( 10 menit )
1. Guru meminta salah satu siswa untuk mereview kegiatan pembelajaran hari ini,
sebagai bentuk refleksi akhir. Setelah selesai, siswa tersebut kemudian memimpin doa
selesai kegiatan.
2. Guru menutup pembelajaran dengan berdoa bersama-sama.
Diferensiasi :
Untuk siswa yang berminat belajar dan mengeksplorasi topik ini lebih jauh,
disarankan untuk membaca manfaat menghindari sikap berfoya-foya, riya’, sum’ah,
takabur, dan hasad, dampak negatif dan cara menghindarinya secara lebih
mendalam di dalam kitab-kitab tasawuf dan kitab akhlak karya para ulama.
Guru dapat menggunakan alternatif metode dan media pembelajaran sesuai
dengan kondisi masing-masing agar pelaksanaan pembelajaran menjadi lebih
menyenangkan (joyfull learning) sehingga tujuan pembelajaran bisa tercapai.
Untuk siswa yang kesulitan belajar topik ini, disarankan untuk belajar kembali
manfaat menghindari sikap berfoya-foya, riya’, sum’ah, takabur, dan hasad, dampak
negatif dan cara menghindarinya pada pembelajaran di dalam dan atau di luar
kelas sesuai kesepataan antara guru dengan siswa. Siswa juga disarankan untuk
belajar kepada teman sebaya atau belajar kepada ustadz di lingkungan tempat
tinggal
Refleksi masing-masing.
Guru :
Pertanyaan kunci yang membantu guru untuk merefleksikan kegiatan pengajaran di kelas,
misalnya:
6. Apakah semua siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran?
7. Kesulitan apa yang dialami?
8. Apa langkah yang perlu dilakukan untuk memperbaiki proses belajar?
9. Apakah kegiatan pembelajaran dapat menumbuhkan kemampuan berpikir kritis
pada diri siswa?
10. Apakah kegiatan pembelajaran ini bisa membangun kesadaran siswa tentang
pentingnya akhlak terhadap sesama untuk saling menghargai dan menyayangi?
Asesmen :
6. Asesmen Diagnostik (Sebelum Pembelajaran)
Untuk mengetahui kesiapan siswa dalam memasuki pembelajaran, dengan
pertanyaan :
Jawaban
Pertanyaan
ya tidak
7. Apakah sudah pernah membaca buku atau kitab karya ulama
tentang akhlak mazmumah?
8. Apakah kalian ingin menguasai materi pelajaran
dengan baik?
9. Apakah kalian sudah siap melaksanakan pembelajaran
dengan metode tutor sebaya?
Kelas : ..................
Pertanyaan refleksi Jawaban Refleksi
5. Bagian manakah yang menurutmu paling
sulit dari pelajaran ini?
6. Apa yang akan kamu lakukan untuk
memperbaiki hasil belajarmu?
7. Kepada siapa kamu akan meminta bantuan
untuk memahami pelajaran ini?
8. Jika kamu diminta untuk memberikan
bintang 1 sampai 5, berapa bintang akan
kamu berikan pada usaha yang telah kamu
lakukan?
Daftar Pustaka :
a. https://www.republika.co.id/berita/moiz17/ini-bahaya-pola-hidup-boros
b. https://kalam.sindonews.com/read/364560/72/riya-dan-sumah-2-perkara-ini-
sering-diremehkan-kalangan-perempuan-1615770212
c. https://kumparan.com/hijab-lifestyle/bahaya-mempunyai-sikap-sombong-
1537408922383434983/full
Sedangkan siswa yang menemukan kesulitan akan memperoleh pendampingan dari guru
berupa bimbingan personal atau kelompok dengan langkah-langkah kegiatan yang lebih
sederhana. Siswa diminta mempelajari kembali materi manfaat menghindari sikap
berfoya-foya, riya’, sum’ah, takabur, dan hasad, dampak negatif dan cara menghindarinya
Agar terhindar dari sifat hidup berfoya-foya, lakukanlah hal-hal berikut ini
Perbuatan riya’ dan sum’ah akan berdampak negatif bagi pelakunya dan masyarakat secara
umum. Dampak negatif tersebut antara lain:
1) Meluruskan niat
2) Menyadari bahwa dirinya adalah hamba Allah Swt.
3) Memohon pertolongan Allah Swt.
4) Menyembunyikan amal ibadah
5) Memperbanyak ingat kematian
6) Membiasakan hidup sederhana
Dampak negatif sikap takabbur bagi kehidupan seseorang, diantaranya
Tujuan Pembelajaran
Fase : E
Elemen : Fikih
Tujuan Pembelajaran : F.1. Mengidentifikasi ketentuan fikh mu’amalah
Saranadan
Sarana danPrasarana
Prasarana: :
Fasilitas pembelajaran yang diperlukan diantaranya LCD Projector, multimedia pembelajaran
interaktif, komputer/laptop, printer, alat pengeras suara, jaringan internet. Sarana dan
prasarana ini bisa disesuaikan dengan kondisi di sekolah masing-masing.
Target Siswa : Kategori siswa dalam proses pembelajaran ini adalah siswa
regular/tipikal
Asesmen :
5. Asesmen dilakukan melalui asesmen individu dan kelompok
6. Jenis asesmen:
Penilaian sikap (observasi)
Penilaian pengetahuan (tes tulis)
Penilaian keterampilan (produk)
4) Islam adalah agama sempurna dengan perangkat hukum yang bersifat universal.
Lebih dari itu, Allah Swt. merancang hukum Islam dengan penuh pertimbangan
yang amat sempurna. Hukum Islam ini memiliki tujuan tertentu. Jelaskan tujuan
tersebut!
5) Macam mu’amalah dalam Islam diantaranya, yaitu asuransi syariah, bank syariah dan
koperasi syariah. Jelaskan asuransi syariah, bank syariah dan koperasi syariah !
6) Agama merupakan pokok dari segala alasan mengapa manusia hidup di dunia ini.
Oleh karenanya, menjaga agama lebih diutamakan sebelum menjaga hal-hal lain.
Agama juga menjadi satu-satunya alasan Allah Swt.menciptakan alam semesta
beserta isinya. Agama juga merupakan inti sari kehidupan yang sedang berjalan di
alam ini. Jelaskan alur logika mengapa hifzhu al-din lebih diutamakan daripada
lainnya ! dan berikan contohnya!
Pedoman Penskoran
No Kunci Jawaban Sk
or
1 Tujuan disyariatkannya hukum Islam (maqashid al-syari’ah) adalah 1-5
terwujudnya kemashlahatan kehidupan manusia, mewujudkan
kebaikan, menghindarkan kesulitan, menolak mudharat dan
mengambil manfaat dari setiap perbuatan hukum seorang mukalaf
(aqil-baligh). Sehingga penetapan suatu hukum dalam Islam harus
bertujuan mewujudkan mashlahat. Tujuan syariat Islam adalah
menolak kemudharatan dalam lima hal, yang dikenal dengan istilah
maqashid al-khamsah atau al-kulliyatul al-khamsah, yaitu menjaga
agama, jiwa, akal, keturunan dan harta. Jika kelima prinsip
universal tersebut dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari
maka akan tercipta kemashlatan umat. Demikian pula sebaliknya,
apabila mengabaikan lima prinsip universal tersebut maka akan
timbul kesulitan dan kerusakan.
2 1) Asuransi syariah adalah sebuah usaha untuk saling melindungi dan 1-10
saling tolong menolong di antara para pemegang polis (peserta), yang
dilakukan melalui pengumpulan dan pengelolaan dana tabarru yang
memberikan pola pengembalian untuk menghadapi risiko tertentu
melalui akad (perikatan) yang sesuai dengan prinsip syariah.
2) Bank syariah adalah bank yang menjalankan usaha dengan
menjunjung prinsip hukum agama Islam yang diatur dalam fatwa
Majelis Ulama Indonesia (MUI). Prinsipnya termasuk keadilan dan
keseimbangan, kemaslahatan, serta gak mengandung unsur riba atau
objek yang dilarang Islam.
3) Koperasi syariah merupakan aktivitas usaha yang bergerak
pada bidang simpanan, pembiayaan, dan investasi berdasarkan
penerapan sistem bagi hasil (syariah).
Koperasi syariah memiliki tujuan pada umumnya, yaitu untuk
memajukan kesejahteraan para anggotanya dan masyarakat
luas serta membantu membentuk perekonomian Indonesia
berdasarkan penerapan dari nilai-nilai yang diajarkan Islam.
3 untuk apa hidup sejahtera, memiliki keturunan yang banyak dan 1-5
baik, hidup serba kecukupan kalau akhirnya masuk ke neraka.
Padahal kehidupan di akhirat adalah kehidupan yang abadi. Contoh
penerapan dalam hukum Islam misalnya disyariatkannya jihad fi
sabilillah di medan untuk memerangi kaum kafir. Jihad fi sabilillah
tidak dimaksudkan untuk menjerumuskan diri kedalam kebinasaan,
tetapi untuk mewujudkan kemashlahatan manusia. Jihad fi sabilillah
menunjukkan bahwa mashlahat yang dihasilkan oleh hifzhu al-nafs
berdampak pada hifzhu al-din
Skor maksimal 20
Nilai = skor yang diperoleh x 3
b. Asesmen keterampilan
2. Peserta didik membuat media pembelajaran (digital atau non digital) tentang materi
menganalisis implementasi mu’amalah dalam Islam
Kemudian mempresentasikannya di depan kelas.
Contoh rubrik penilaian produk:
Nama kelompok :
Anggota :
Kelas :
Nama produk :
Skor
No Aspek
1 2 3 4
1. Perencanaan
d. persiapan
e. linimasa pembuatan
f. jenis produk
2. Proses pembuatan
d. penggunaan media, alat dan bahan
e. teknik pembuatan
f. kerjasama kelompok
3. Tahap akhir
e. kualitas produk
f. publikasi
g. kreatifitas
h. orisinalitas
Keterangan penilaian:
Perencanaan
Skor Keterangan
1 Tidak baik, ada kolaborasi dalam kelompok tetapi tidak ada
linimasa dan penentuan jenis produk sesuai tema
2 Cukup baik, ada kolaborasi dalam kelompok dan linimasa
pembuatan tetapi tidak diikuti semua anggota kelompok dan ada
penentuan jenis produk sesuai tema
3 Baik, ada kolaborasi tetapi tidak diikuti semua anggota kelompok
ada linimasa pembuatan dan ada penentuan jenis produk sesuai
tema
4 Sangat baik, ada kolaborasi antar semua anggota kelompok, ada
linimasa pembuatan dan ada penentuan jenis produk sesuai tema
Proses pembuatan
Skor Keterangan
1 Tidak baik, ada media, alat dan bahan dan tidak mampu
menguasai teknik pembuatan dan tidak ada kerjasama kelompok
2 Cukup baik, ada media, alat dan bahan dan mampu menguasai
teknik pembuatan dan tidak ada kerjasama kelompok
3 Baik, ada media, alat dan bahan dan tetapi mampu menguasai
teknik pembuatan dan ada beberapa kerjasama kelompok
4 Sangat baik, ada media, alat dan bahan dan mampu menguasai
teknik pembuatan dan ada kerjasama kelompok
Tahap akhir
Skor Keterangan
1 Tidak baik, ada produk tetapi belum selesai
2 Cukup baik, ada produk, bentuk publikasi kurang sesuai tema,
dan belum ada kreatifitas
3 Baik, ada produk, bentuk publikasi sesuai tema, belum ada
kreatifitas, dan orisinil
4 Sangat baik, ada produk, bentuk publikasi sesuai tema, ada
kreatifitas, dan orisinil
Petunjuk penskoran:
Penghitungan skor akhir menggunakan rumus:
Skor perolehan 10
…
X =
Kelas : ..................
Pertanyaan refleksi Jawaban Refleksi
9. Bagian manakah yang menurutmu paling
sulit dari pelajaran ini?
10. Apa yang akan kamu lakukan untuk
memperbaiki hasil belajarmu?
11. Kepada siapa kamu akan meminta bantuan
untuk memahami pelajaran ini?
12. Jika kamu diminta untuk memberikan
bintang 1 sampai 5, berapa bintang akan
kamu berikan pada usaha yang telah kamu
lakukan?
Daftar Pustaka :
10. Ahmad Taufik dan Nurwastuti Setyowati. 2021. PAI dan Budi Pekerti Kelas X SMA,
Jakarta: Kemdikbud RI
11. Ash-Shiddieqy, M.Hasby. 1975. Falsafah Hukum Islam. Jakarta: Bulan Bintang
12. Djamil, Fathurrahman. 1997. Filsafat Hukum Islam. Jakarta: Logos Wacana Ilmu
https://fahmina.or.id/memaknai-ayat-ayat-kulliyat-universal-dan-juziyyat-
partikular/
https://ponpes.alhasanah.sch.id/pengetahuan/mengenal-maqashid-syariah-
pengertian-dan-bentuk-bentuknya/
Bahan Bacaan Guru :
http://download.garuda.ristekdikti.go.id/article.php?
article=1271734&val=16166&title=Hak%20Asasi%20Manusia%20HAM%20Dalam
%20Penerapan%20Hukum%20Islam%20Di%20Indonesia
https://journal.lppm-unasman.ac.id/index.php/pepatudzu/article/download/2/1
Ash-Shiddieqy, M.Hasby. 1975. Falsafah Hukum Islam. Jakarta: Bulan Bintang
Materi Pengayaan dan Remedial:
Siswa yang memperoleh capaian tinggi akan diberikan pengayaan berupa kegiatan tambahan
terkait dengan kajian topik. Siswa mempelajari menganalisis implementasi mu’amalah di
dalam referensi dan literatur yang relevan.
Sedangkan siswa yang menemukan kesulitan akan memperoleh pendampingan dari guru
berupa bimbingan personal atau kelompok dengan langkah-langkah kegiatan yang lebih
sederhana. Siswa diminta mempelajari kembali materi menganalisis implementasi
mu’amalah.
1. Koperasi Syari’ah
Koperasi syariah merupakan aktivitas usaha yang bergerak pada bidang simpanan,
pembiayaan, dan investasi berdasarkan penerapan sistem bagi hasil (syariah).
Sisi Pengawasan
Pada koperasi konvensional berfokus pada pengawasan kinerja pengelolaan
koperasi saja. Sedangkan koperasi syariah bukan hanya berfokus pada
pengawasan kinerja yang berlandaskan prinsip syariah Islam saja, tapi kejujuran
di internal koperasi serta aliran dana dan pembagian hasil.
Penyaluran Produk
Koperasi konvensional memberlakukan sistem kredit atau meminjam produk
bagi para nasabah. Nasabah yang meminjam dana atau barang harus
mengembalikan beserta dengan bunga pinjaman di waktu yang sudah disepakati.
Sementara koperasi syariah tidak memberlakukan sistem kredit pada uang atau
barang-barangnya, tapi dijual secara tunai dan tidak menerapkan sistem bunga.
Koperasi syariah lebih mengedepankan sistem bagi hasil. Jika ada nasabah
koperasi yang mengalami kerugian, koperasi tersebut akan memperoleh
pengurangan pengembalian uang.
2. Asuransi Syariah
Asuransi syariah adalah sebuah usaha untuk saling melindungi dan saling tolong
menolong di antara para pemegang polis (peserta), yang dilakukan melalui
pengumpulan dan pengelolaan dana tabarru yang memberikan pola pengembalian
untuk menghadapi risiko tertentu melalui akad (perikatan) yang sesuai dengan
prinsip syariah.
3. Bank syariah
Prinsip syariah Islam yang dimaksud mencakup dengan prinsip keadilan dan
keseimbangan ('adl wa tawazun), kemaslahatan (maslahah), universalisme
(alamiyah), serta tidak mengandung gharar, maysir, riba, zalim dan obyek yang
haram, sebagaimana yang diatur dalam fatwa Majelis Ulama Indonesia.
Tujuan Pembelajaran
Fase : E
Elemen : Sejarah Peradaban Islam
Tujuan Pembelajaran :
10.5.1 Peserta didik dapat menganalisis sejarah masuknya agama
Islam di Indonesia.
Target Siswa : Kategori siswa dalam proses pembelajaran ini adalah siswa
regular/tipikal
Ketersediaan Alternatif penjelasan, metode, atau aktivitas, untuk siswa yang sulit
memahami konsep
Materi :
Materi ajar, alat dan bahan :
Moda Tatap muka
pembelajaran :
7. Materi atau sumber pembelajaran yang utama: Buku Teks PAI dan Budi Pekerti SMA
(Kemdikbud Tahun 2021). Adapun sumber pembelajaran dari internet diantaranya :
https://www.gramedia.com/literasi/sejarah-masuknya-islam-ke-indonesia/
http://lipi.go.id/berita/a.-mansur-suryanegara-dan-sejarah-islam-indonesia/5587
https://republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-nusantara/12/09/11/ma6fpp-tiga-teori-
kedatangan-islam-ke-indonesia-1
https://www.gramedia.com/literasi/kerajaan-islam-di-indonesia-nusantara/
8. Alat dan bahan yang diperlukan : papan tulis, spidol, alat tulis
Asesmen :
7. Asesmen dilakukan melalui asesmen individu dan kelompok
8. Jenis asesmen:
Penilaian sikap (observasi)
Penilaian pengetahuan (tes tulis)
Penilaian keterampilan (produk)
31. Siswa berdoa secara bersama-sama dan melakukan tadarus Q.S.Luqman/31: 16-19
32. Guru menyapa setiap siswa dengan kontak mata dan menanyakan kondisi masing- masing dan
menyampaikan apersepsi.
33. Guru memberikan motivasi dan mengajukan pertanyaan yang terkait dengan materi
pelajaran, menyampaikan cakupan materi, tujuan pembelajaran, dan kegiatan yang akan
dilakukan, serta lingkup dan teknik penilaian.
Kegiatan Pembelajaran Inti ( 105 menit)
34. Guru menyiapkan potongan kertas sejumlah siswa, kemudian memotong kertas tersebut
menjadi dua bagian yang sama. Setengah bagian berisi pertanyaan, setengahnya lagi berisi
jawaban terkait materi pelajaran.
35. Siswa diminta untuk mengocok kertas hingga tercampur antara soal dan jawaban.
36. Siswa diminta mengambil satu bagian kertas, dan menjelaskan bahwa kertas tersebut
memiliki pasangan.
37. Siswa diminta mencari pasangannya. Jika sudah berhasil menemukan pasangannya, guru
meminta siswa untuk membacanya di depan kelas secara berpasangan.
38. Siswa melakukan diskusi secara berpasangan terkait materi yang belum dipahami.
39. Siswa melakukan diskusi dengan kelompok lain yang memiliki tema yang sama.
40. Bersama-sama dengan peserta didik, guru membuat kesimpulan.
Penutup Pembelajaran ( 10 menit )
41. Guru meminta salah satu siswa untuk mereview kegiatan pembelajaran hari ini, sebagai bentuk
refleksi akhir. Setelah selesai, siswa tersebut kemudian memimpin doa selesai kegiatan.
42. Guru menutup pembelajaran dengan berdoa bersama-sama.
Diferensiasi :
Untuk siswa yang berminat belajar dan mengeksplorasi topik ini lebih jauh, disarankan
untuk membaca materi sejarah masuknya agama Islam di Indonesia, peran tokoh ulama
dalam menyebarkan ajaran Islam di Indonesia , dan sejarah perkembangan kesultanan di
Indonesia dari berbagai referensi dan literatur yang ada.
Guru dapat menggunakan alternatif metode dan media pembelajaran sesuai dengan kondisi
masing-masing agar pelaksanaan pembelajaran menjadi lebih menyenangkan (joyfull
learning) sehingga tujuan pembelajaran bisa tercapai.
Untuk siswa yang kesulitan belajar topik ini, disarankan untuk belajar kembali materi
sejarah masuknya agama Islam di Indonesia, peran tokoh ulama dalam menyebarkan ajaran
Islam di Indonesia , dan sejarah perkembangan kesultanan di Indonesia pada pembelajaran
di dalam dan atau di luar kelas sesuai kesepataan antara guru dengan siswa. Siswa juga
disarankan untuk belajar kepada teman sebaya.
Refleksi Guru :
Pertanyaan kunci yang membantu guru untuk merefleksikan kegiatan pengajaran di kelas,
misalnya:
16. Apakah semua siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran?
17. Kesulitan apa yang dialami?
18. Apa langkah yang perlu dilakukan untuk memperbaiki proses belajar?
19. Apakah kegiatan pembelajaran dapat menumbuhkan kemampuan berpikir kritis pada diri
siswa?
20. Apakah kegiatan pembelajaran ini bisa membangun kesadaran siswa tentang pentingnya akhlak
terhadap sesama untuk saling menghargai dan menghormati?
Asesmen :
11. Asesmen Diagnostik (Sebelum Pembelajaran)
Untuk mengetahui kesiapan siswa dalam memasuki pembelajaran, dengan pertanyaan:
Jawaban
Pertanyaan
ya tidak
13. Apakah sudah pernah membaca buku sejarah masuknya agama
Islam di Indonesia, peran tokoh ulama dalam menyebarkan
ajaran Islam di Indonesia , dan sejarah perkembangan
kesultanan di Indonesia?
14. Apakah kalian ingin menguasai materi pelajaran dengan
baik?
15. Apakah kalian sudah siap melaksanakan pembelajaran dengan
metode index card macth?
Pedoman Penskoran
No Kunci Jawaban S
kor
1 Menurut teori ini, Islam masuk ke Indonesia dari Gujarat. Snouck Hurgronje 1-4
berkeyakinan bahwa tidak mungkin Islam masuk ke Indonesia langsung berasal
dari Arabia tanpa melalui ajaran tasawuf yang berkembang di Gujarat, India.
Wilayah Kerajaan Samudra Pasai merupakan daerah pertama penerima ajaran
agama Islam., yakni pada abad ke-13 Masehi. Teori ini tidak menjelaskan secara
rinci antara masuk dan berkembangnya Islam di wilayah ini. Tidak ada
penjelasan mengenai mazhab apa yang berkembang di Samudra Pasai. Maka
muncul pertanyaan besar, mungkinkah saat Islam datang langsung mampu
mendirikan kerajaan yang memiliki kekuasaan politik besar?
2 Salah satu motif para raja memeluk Islam adalah untuk mempertahankan 1-4
kekuasaannya, karena mayoritas rakyatnya sudah memeluk Islam terlebih
dahulu. Rakyat berbondong-bondong masuk Islam karena syarat masuk Islam
sangat mudah, lebih dari itu Islam tidak mengenal sistem kasta. Islam dianggap
sebagai agama pembebas bagi rakyat jelata.
3 Meurah Silu atau Sultan Malik al-Saleh merupakan pendiri dan raja pertama 1-4
Samudra Pasai (berdiri pada tahun 1267 M). Meurah Silu memeluk Islam berkat
pertemuannya dengan Syekh Ismail dari Mekah. Setelah masuk Islam, Meurah
Silu bergelar Sultan Malik al-Saleh, dan berkuasa selama 29 tahun. Kesultanan
Samudra Pasai merupakan gabungan dari kerajaan Peurlak dan kerajaan Pase.
Sultan Malik al-Saleh merupakan tokoh penyebar Islam di Nusantara dan Asia
Tenggara. Hal ini disebabkan oleh kuatnya pengaruh kekuasaan Samudra Pasai
dibawah kepemimpinan Sultan Malik al-Saleh. Semasa berkuasa, sempat
menerima kunjungan dari Marco Polo. Dan menurut catatan Marco Polo, Sultan
Malik al-Saleh merupakan raja yang kaya dan kuat pengaruhnya. Beliau wafat
pada tahun 1297 M, dan kepemimpinan Samudra Pasai digantikan oleh Sultan
Muhammad Malik al-Zahir (1297-1326 M). Sultan Malik al-Saleh dimakamkan di
desa Beuringin Kecamatan Samudra, kira-kira 17 km sebelah timur
Lhokseumawe. Di nisan Sultan Malik al-Saleh tertulis aksara Arab, yang
terjemahnya “ini adalah makam almarhum yang diampuni, yang kuat dalam
beribadah, sang penakluk yang bergelar Sultan Malik al-Saleh”.
4 Wali Songo berdakwah dengan penuh kasih sayang dan bijaksana 1-4
menggunakan berbagai saluran dakwah, diantaranya kebudayaan, kesenian,
pendidikan, pernikahan, perdagangan, dan politik. Penyebaran Islam di seluruh
wilayah Nusantara dipengaruhi oleh jalur perdagangan dari berbagai negara,
seperti Persia, India, dan Arab. Selain berdagang, mereka juga berdakwah untuk
menyebarkan ajaran Islam. Selain itu, proses dakwah Islam melalui pesantren
yang digagas oleh Wali Songo sangat efektif untuk menyebarkan Islam ke
pelosok pedesaan.
5 Berkat kesederhanaan para ulama penyebar Islam di Indonesia, perjuangan 1-4
dakwah menunjukkan hasil luar biasa. Banyak rakyat jelata, masyarakat miskin,
orang awam sedang suka rela mememluk agama Islam. Akhlak para ulama ini
patut dicontoh oleh semua kaum muslimin. Apalagi saat ini gaya hidup modern,
hedonism, dan materialism sangat kuat mempengaruhi masyarakat.
Skor maksimal 20
Nilai = skor yang diperoleh x 5
b. Asesmen keterampilan
3. Peserta didik membuat bagan timeline berbasis digital terkait materi, yakni sejarah masuknya
agama Islam di Indonesia, peran tokoh ulama dalam menyebarkan ajaran Islam di Indonesia,
dan sejarah perkembangan kesultanan di Indonesia?
. Kemudian mempresentasikannya di depan kelas.
Contoh rubrik penilaian produk:
Nama kelompok :
Anggota :
Kelas :
Nama produk :
Skor
No Aspek
1 2 3 4
1. Perencanaan
g. persiapan
h. linimasa pembuatan
i. jenis produk
2. Proses pembuatan
g. penggunaan media, alat dan bahan
h. teknik pembuatan
i. kerjasama kelompok
3. Tahap akhir
i. kualitas produk
j. publikasi
k. kreatifitas
l. orisinalitas
Keterangan penilaian:
Perencanaan
Skor Keterangan
1 Tidak baik, ada kolaborasi dalam kelompok tetapi tidak ada linimasa dan
penentuan jenis produk sesuai tema
Cukup baik, ada kolaborasi dalam kelompok dan linimasa pembuatan
2 tetapi tidak diikuti semua anggota kelompok dan ada penentuan jenis
produk sesuai tema
3 Baik, ada kolaborasi tetapi tidak diikuti semua anggota kelompok ada
linimasa pembuatan dan ada penentuan jenis produk sesuai tema
4 Sangat baik, ada kolaborasi antar semua anggota kelompok, ada linimasa
pembuatan dan ada penentuan jenis produk sesuai tema
Proses pembuatan
Skor Keterangan
1 Tidak baik, ada media, alat dan bahan dan tidak mampu menguasai
teknik pembuatan dan tidak ada kerjasama kelompok
2 Cukup baik, ada media, alat dan bahan dan mampu menguasai teknik
pembuatan dan tidak ada kerjasama kelompok
3 Baik, ada media, alat dan bahan dan tetapi mampu menguasai teknik
pembuatan dan ada beberapa kerjasama kelompok
4 Sangat baik, ada media, alat dan bahan dan mampu menguasai teknik
pembuatan dan ada kerjasama kelompok
Tahap akhir
Skor Keterangan
1 Tidak baik, ada produk tetapi belum selesai
2 Cukup baik, ada produk, bentuk publikasi kurang sesuai tema, dan
belum ada kreatifitas
3 Baik, ada produk, bentuk publikasi sesuai tema, belum ada kreatifitas,
dan orisinil
4 Sangat baik, ada produk, bentuk publikasi sesuai tema, ada kreatifitas,
dan orisinil
Petunjuk penskoran:
Penghitungan skor akhir menggunakan rumus:
Skor perolehan
X 10
… =
Kelas : ..................
Pertanyaan refleksi Jawaban Refleksi
13. Bagian manakah yang menurutmu paling sulit
dari pelajaran ini?
13. Ahmad Taufik dan Nurwastuti Setyowati. 2021. PAI dan Budi Pekerti Kelas X SMA, Jakarta:
Kemdikbud RI
14. Farobi, Zulham. 2018. Sejarah Wali Songo, Perjalanan Penyebaran Islam di Nusantara.
Yogyakarta: Penerbit Mueeza
15. Jamaluddin, Muhammad. 2020. Wali Nusantara, Perjalanan Hidup dan Teladan Para Kekasih
Allah. Yogyakarta: Cemerlang Publishing
16. Laffan, Michael. 2015. Sejarah Islam di Nusantara. Jogjakarya: Bentang Pustaka
https://www.republika.co.id/berita/pjm6pn385/dari-mana-dan-siapa-penyebar-utama-
islam-di-nusantara
https://www.kompas.com/skola/read/2020/02/12/140000269/wali-songo-penyebar-
islam-di-tanah-jawa?page=all
Sedangkan siswa yang menemukan kesulitan akan memperoleh pendampingan dari guru berupa
bimbingan personal atau kelompok dengan langkah-langkah kegiatan yang lebih sederhana. Siswa
diminta mempelajari kembali materi sejarah dan peran tokoh penyebar ajaran Islam di Indonesia.
Wilayah Nusantara sangat luas, posisi geografisnya terletak di persimpangan jalur perdagangan
antara India, Cina dan Arabia. Maka sulit untuk memastikan wilayah mana yang pertama kali
menerima ajaran Islam. Oleh karena itu, ada beberapa teori tentang masuknya agama Islam di
Indonesia, diantaranya yaitu
1) Teori Gujarat oleh Prof. Dr.C. Snouck Hurgronje. Menurut teori ini, Islam masuk ke Indonesia dari
Gujarat
2) Teori Makkah oleh Prof. Dr. Buya Hamka. Menurutnya, Islam masuk ke Nusantara pada abad ke-7
Masehi dibawa masuk ke Indonesia oleh para saudagar yang berasal dari Arab.
3) Teori Persia oleh Prof. Dr. Husein Djajadiningrat. Menurut teori ini, Islam masuk dari Persia dan
bermazhab Syi’ah
4) Teori Cina oleh Prof. Dr. Slamet Muljana. MenurutnyaSultan Demak merupakan keturunan Cina,
lebih dari itu menurutnya, Wali Songo juga merupakan keturunan Cina. Pendapat ini didasarkan
pada Kronik Klenteng Sam Po Kong
5) Teori Maritim oleh N.A Baloch. Menurutnya, jalur perdagangan antara Timur Tengah, India dan
Cina sudah menjadi tradisi sejak lama. Hal ini terjadi karena umat Islam memiliki kemampuan
dalam penguasaan perniagaan melalui jalur maritim. Proses pengenalan ajaran Islam ini,
berlangsung selama kurun waktu abad ke-1 sampai abad ke-5 H/ 7-12 M
1) Sultan Malik al-Saleh (1267 – 1297 M ), merupakan pendiri dan raja pertama Samudra
Pasai.
2) Sultan Ahmad (1326 – 1348 M), merupakan sultan Samudera Pasai yang ketiga, bergelar
Sultan Malik al-Thahir II.
3) Sultan Alaudin Riayat Syah (1538 – 1571 M), Beliau merupakan sultan Aceh ketiga,
terkenal sebagai peletak dasar-dasar kejayaan Kesultanan Aceh.
4) Wali Songo ( 1404 – 1546 M), merupakan sembilan wali atau sunan yang menjadi pelopor
penyebaran Islam di Pulau Jawa.
5) Sultan Alauddin, beliau merupakan raja Gowa pertama yang masuk Islam bersama raja
Tallo.
6) Datuk Tunggang Parangan atau Habib Hasyim bin Musyayakh bin Abdullah bin Yahya
merupakan seorang ulama Minangkabau yang berdakwah di Kutai Kartanegara.
7) Sultan Zainal Abidin, beliau memerintah Kesultanan Ternate pada kurun waktu 1486 –
1500 M.