Anda di halaman 1dari 45

MODUL AJAR

Informasi Umum
Institusi : SMA Negeri 1 Bangkalan
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Tahun Pelajaran : 2022-2023
Fase/ Kelas/Semester : E/X/Ganjil
Alokasi Waktu : 5 pekan / 15 JP
Profil Pancasila
Profil Pelajar Pancasila yang ingin dicapai adalah beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa dan berakhlak mulia, mandiri, bernalar kritis dan kreatif.

Tujuan Pembelajaran

Elemen : Al qur’an Hadis


1. Pekan pertama
Peserta didik dapat membaca Al-Qur`an Q.S. al-Maidah/5: 48 tentang kompetisi
dalam kebaikan dan Q.S. at- Taubah/9: 105 tentang etos kerja dengan tartil dan
sesuai kaidah tajwid serta terbiasa tadarus Al-Qur`an setiap hari
2. Pekan Kedua
peserta didik dapat menghafal Q.S. al-Maidah/5: 48 dan Q.S. at-Taubah/9: 105 dan
hadis tentang kompetisi dalam kebaikan dan etos kerja dengan fasih dan lancar.
3. Pekan Ketiga
peserta didik dapat menganalisis asbabun nuzul dan tafsir Q.S. al-Maidah/5: 48
dan Q.S. at-Taubah/9: 105
4. Pekan keempat
peserta didik dapat menganalisis manfaat dari penerapan perilaku kompetisi dalam
kebaikan dan etos kerja dalam kehidupan sehari-hari.

Sarana Prasarana dan Media Pembelajaran

Sarana yang dibutuhkan LCD projector, speaker active, laptop, Multimedia Pembelajaran
Interaktif (MPI), handphone, kamera, kertas karton, spidol warna.

Metode

 Diskusi
 Demonstrasi

Langkah langkah Pembelajaran

Pendahuluan

1. Siswa berdoa secara bersama-sama dan melakukan tadarus Q.S. al-Maidah/5: 48; dan
Q.S. at-Taubah /9: 105
2. Guru menyapa setiap siswa dengan kontak mata dan menanyakan kondisi masing-
masing dan menyampaikan apersepsi.
3. Guru membagi siswa secara berpasangan untuk melakukan mengidentifikasi tajwid yang
ada dalam Q.S. al-Maidah/5: 48; dan Q.S. at-Taubah /9: 105.
4. Guru menjelaskan bahwa para siswa (sesuai pasangannya) akan saling membantu
untuk mengidentifikasi tajwid yang ada dalam Q.S. al-Maidah/5: 48; dan Q.S. at-
Taubah /9: 105.
Kegiatan Pembelajaran Inti

1) Guru meminta peserta didik untuk mengamati infografis. Infografis tersebut berisi
materi tentang Q.S. al-Maidah/5: 48 dan Q.S. at-Taubah/9: 105 dan hadis tentang
kompetisi dalam kebaikan dan etos kerja.
2) Guru memberikan informasi tambahan untuk memperkuat pemahaman peserta didik
terhadap infografis tersebut.
3) Guru meminta peserta didik untuk mengamati gambar (tadabbur) dan menuliskan
pesan-pesan moral pada setiap gambar.
4) Guru meminta peserta didik untuk membaca kisah inspiratif terkait dengan materi
pelajaran, yakni kisah seorang ulama hadis yang ribuan kali khatam Al-Qur`an.
5) Peserta didik diminta menuliskan nilai-nilai keteladanan dari kisah inspiratif tersebut
di buku masing-masing.
6) Selanjutnya guru meminta peserta didik untuk mulai membahas materi pelajaran
dan aktivitas-aktivias di dalamnya.

Pekan Pertama menggunakan metode peer teaching

Langkah-langkah metode talaqqi dan peer teaching pada materi ini adalah sebagai
berikut:
a. Guru mendemonstrasikan bacaan Q.S. al-Maidah/5: 48 dan Q.S. at-Taubah/9: 105
dihadapan peserta didik.
b. Peserta didik memperhatikan dengan seksama, terutama pada gerakan mulut guru
dan menirukannya.
c. Peserta didik membentuk kelompok dengan mempertimbangkan heterogenitas.
d. Peserta didik yang paling fasih dan lancar dalam membaca Al- Qur`an disebar pada
tiap kelompok dan bertindak sebagai guru tutor sebaya.
e. Anggota kelompok belajar membaca Al-Qur`an dipandu oleh guru tutor sebaya.

Pekan kedua metode drill and practice dan metode sorogan

a) Guru meminta peserta didik membaca arti per kata dari Q.S. al-Maidah/5:
48 dan Q.S. at-Taubah/9: 105, kemudian membaca ayat beserta terjemahnya.
b) Peserta didik berlatih dan praktik membaca arti per kata dari Q.S. al-Maidah/5:
48 dan Q.S. at-Taubah/9: 105, kemudian membaca ayat berserta terjemahnya
secara berpasangan.
c) Peserta didik menghafal arti per kata, kemudian menghafal ayat berserta
terjemahnya secara berpasangan.
d) Masing-masing peserta didik mendemonstrasikan hafalan di hadapan guru secara
bergantian.
e) Untuk memperkuat hafalan, guru meminta peserta didik untuk menyalin Q.S. al-
Maidah/5: 48 dan Q.S. at-Taubah/9: 105 beserta terjemahnya.

Pekan ketiga menggunaan model inquiry learning

a) Guru menciptakan suasana kondusif selama proses pembelajaran.


b) Guru menjelaskan ruang lingkup materi dan tujuan pembelajaran.
c) Guru memberikan permasalahan terkait asbabun nuzul dan tafsir Q.S. al-
Maidah/5: 48 dan Q.S. at-Taubah/9: 105.
d) Guru meminta peserta didik merumuskan masalah terkait asbabun nuzul dan
tafsir Q.S. al-Maidah/5: 48 dan Q.S. at- Taubah/9: 105.
e) Peserta didik mendiskusikan jawaban atas rumusan masalah.
f) Peserta didik melakukan aktivitas pengumpulan data dan informasi dari kitab-
kitab tafsir untuk menjawab rumusan masalah.
g) Peserta didik melakukan analisa perbandingan isi masing- masing kitab tafsir.
h) Peserta didik mempresentasikan di depan kelas dan secara bersama-sama
menyimpulkan hasil temuan yang diperoleh.
Pekan keempat menggunakan model pembelajaran discovery learning

a) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan cakupan materi.


b) Guru memberikan permasalahan terkait penerapan perilaku kompetisi dalam
kebaikan dan etos kerja beserta manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari.
c) Guru meminta peserta didik merumuskan masalah terkait penerapan perilaku
kompetisi dalam kebaikan dan etos kerja beserta manfaatnya dalam kehidupan
sehari-hari.
d) Peserta didik mendiskusikan jawaban atas rumusan masalah.
e) Peserta didik melakukan aktivitas pengumpulan data dan informasi dari referensi
buku-buku yang relevan untuk menjawab rumusan masalah.
f) Peserta didik melakukan pengolahan data dan informasi dengan mendiskusikan di
dalam kelompoknya.
g) Peserta didik mempresentasikan hasil di sepan kelas.
h) Secara bersama sama menyimpulkan temuan yang diperoleh.

Penutup Pembelajaran

1. Guru meminta salah satu siswa untuk mereview kegiatan pembelajaran hari ini,
sebagai bentuk refleksi akhir. Setelah selesai, siswa tersebut kemudian memimpin
doa selesai kegiatan.
2. Guru menutup pembelajaran dengan berdoa bersama-sama.

Diferensiasi

 Untuk siswa yang berminat belajar dan mengeksplorasi topik ini lebih jauh,
disarankan untuk membaca Q.S. al-Maidah/5: 48; dan Q.S. at-Taubah /9: 105 sesuai
dengan bacaan qira’ah sab’ah (qira’ah yang dinisbahkan kepada tujuh imam qiraat
yang terkemuka) dan menguraikan hukum tajwid secara lebih rinci.
 Guru dapat menggunakan alternatif metode dan media pembelajaran sesuai dengan
kondisi masing-masing agar pelaksanaan pembelajaran menjadi lebih menyenangkan
(joyfull learning) sehingga tujuan pembelajaran bisa tercapai.
 Untuk siswa yang kesulitan belajar topik ini, disarankan untuk belajar membaca al-
Qur’an pada pembelajaran di luar kelas sesuai kesepataan antara guru dengan siswa.
Siswa juga disarankan untuk belajar membaca al-Qur’an kepada teman sebaya atau
belajar kepada ustadz di lingkungan tempat tinggal masing-masing.
Asesmen

1. Asesmen Diagnostik (Sebelum Pembelajaran)


Untuk mengetahui kesiapan siswa dalam memasuki pembelajaran, dengan
pertanyaan:
Pertanyaan Jawaban
ya tidak
1. Apakah sudah bisa membaca al-Quran dengan
lancar dan fasih ?
2. Apakah kalian rutin membaca al-Qur’an setiap hari?
3. Apakah kalian sudah hafal surat – surat pendek dalam
al-Qur’an?
2. Asesmen Formatif ( Selama Proses Pembelajaran)
Asesmen formatif dilakukan oleh guru selama proses pembelajaran berlangsung,
khususnya saat siswa melakukan kegiatan diskusi, presentasi dan refleksi tertulis.
a. Asesmen saat talaqqi
Asesmen ini dilakukan ketika siswa membaca al-Qur’an secara langsung dihadapan
guru.
Rubrik Penilaian membaca al-Qur’an:

Pedoman penilaian membaca Q.S. al-Maidah/5: 48; dan Q.S. at-Taubah /9: 105

Aspek yang
Indikator kemampuan Nilai Paraf Guru
dinilai
1. Kelancaran  Membaca dengan lancar
dalam  Tidak melakukan kesalahan tajwid 100
membaca ayat dan makhraj
Al-Qur’an dan  Membaca dengan lancar
hadits  Melakukan 1-5 kesalahan tajwid dan 90
2. Tajwid makhraj
3. Makhraj  Melakukan 6-10 kesalahan tajwid dan
80
mahraj
 Melakukan 11-15 kesalahan tajwid
70
dan makhraj
 Melakukan 16-20 kesalahan tajwid
60
dan makhraj
 Melakukan lebih dari 20 kesalahan
50
tajwid dan makhraj

b. Asesmen selama proses mengidentifikasi tajwid secara berpasangan


Siswa juga dinilai berdasarkan hasil pengamatan saat proses mengidentifikasi tajwid
secara berpasangan Q.S. al-Maidah/5: 48; dan Q.S. at-Taubah /9: 105 secara
berpasangan, dengan lembar kerja :
Lembar kerja pengamatan kegiatan mengidentifikasi tajwid secara berpasangan Q.S. al-
Maidah/5:
48; dan Q.S. at-Taubah /9: 105
No Nama Aspek yang diamati Skor
Siswa Aktif Kerja sama Displin 1 2 3 4
1
2
3

C. Asesmen Pengetahuan
1. Pilihan Ganda
No Jawaban Skor
1 A 2
2 C 2
3 D 2
4 B 2
5 E 2
Skor maksimal 10
2.Uraian
No Jawaban Skor
1 Agar diberikan kemudahan, kelancaran, dan keberkahan. 1-4
Doa merupakan kekuatan spiritual yang akan mendorong
kalian untuk berusaha maksimal hingga amal tersebut
paripurna. Di samping itu ada nilai pahala atas amal yang
kalian lakukan dengan ikhlas.
2 Manfaat fastabiqul khairat dalam kehidupan sehari-hari 1-4
yaitu:
1) Memperoleh rida dan pahala dari Allah Swt.
2) Menjadi manusia yang bermanfaat
3) Mempercepat terselesaikannya pekerjaan
4) Termotivasi untuk menjadi lebih baik
5) Menjadi pribadi yang disiplin dan bertanggung- jawab
Mempererat hubungan antar sesama
3 Karena kesempatan waktu hidup di dunia hanya sementara 1-4
dan terbatas oleh ruang dan waktu. Tidak ada yang tahu
kapan seseorang akan dipanggil menghadap Allah Swt. Di
samping itu, tidak ada yang tahu perubahan yang akan
dialami oleh seseorang. Bisa jadi malam ia beriman, esoknya
sudah tidak memiliki iman. Atau malam ia masih shalat
berjamaah di masjid, pagi terjerumus dalam kemaksiatan.
4 Karena peran serta dan keterlibatan masing-masing in- 1-4
dividu dalam satu kelompok akan semakin memperkuat
jalinan hubungan kekeluargaan
5 Pesan-pesan mulia yang terkandung dalam Q.S. at- 1-4
Taubah/9: 105 adalah
1. Allah Swt. memerintahkan untuk beramal saleh
hingga manfaatnya bisa dirasakan oleh diri sendiri
maupun masyarakat luas. Amal tersebut harus
dilakukan dengan ikhlas karena mengharap rida dari
Allah Swt.
2. Setiap amal akan dilihat oleh Allah Swt., Rasulullah
Saw. dan mukminin di akhirat kelak. Lalu akan
dibalas sesuai amal tersebut, jika amalnya baik maka
mendapat pahala, sebaliknya jika amalnya buruk
maka akan dibalas dengan siksa. Karenanya seorang
muslim haruslah memperbanyak amal saleh ketika
hidup di dunia.
3. Janganlah merasa amalnya sudah cukup banyak
untuk bekal hidup di akhirat. Sifat ini akan
menghambat munculnya keinginan untuk beramal
saleh lagi. Tumbuhkan inisatif untuk melakukan
amal saleh sehingga orang lain ikut tergerak untuk
melakukannya. Pahala berlipat akan diberikan oleh
Allah Swt. kepada orang yang memberi contoh tanpa
mengurangi pahala mereka yang mencontoh.
Setiap manusia akan kembali ke kampung akhirat, dan
menerima balasan amal perbuatannya. Seorang mukmin
hendaklah jangan larut dengan gemerlap kehidupan duniawi
hingga melalaikan akhirat yang kekal abadi.
Skor maksimal 20

Refleksi Siswa

Nama Siswa : ..................

Kelas : ..................
Pertanyaan refleksi Jawaban Refleksi
1. Bagian manakah yang menurutmu paling sulit
dari pelajaran ini?

2. Apa yang akan kamu lakukan untuk


memperbaiki hasil belajarmu?
3. Kepada siapa kamu akan meminta bantuan
untuk memahami pelajaran ini?
4. Jika kamu diminta untuk memberikan bintang
1 sampai 5, berapa bintang akan kamu
berikan pada usaha yang telah kamu lakukan?

Daftar Pustaka
1. Al-Quran dan Terjemahannya, oleh Kementerian Agama RI
2. Kitab Hadits Shahih Bukhari dan Muslim
3. Ahmad Taufik dan Nurwastuti Setyowati. 2021. PAI dan Budi Pekerti Kelas X
SMA, Jakarta: Kemdikbud RI

Bacaan Siswa

1. Buku paket dari sekolah


2. LKS yang sudah ditentukan guru PAI&BP

Bacaan Guru

Kitab Tafsir al-Jalalain


Kitab Hadis Shahih Bukhari Muslim

Bahan Ajar

Q.S. al-Maidah/5: 48

Artinya: “Dan Kami telah menurunkan Kitab (Al-Qur'an) kepadamu (Muhammad) dengan
membawa kebenaran, yang membenarkan kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya dan
menjaganya, maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang diturunkan Allah dan
janganlah engkau mengikuti keinginan mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah
datang kepadamu. Untuk setiap umat di antara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang
terang. Kalau Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah
hendak menguji kamu terhadap karunia yang telah diberikan-Nya kepadamu, maka
berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah kamu semua kembali, lalu
diberitahukan-Nya kepadamu terhadap apa yang dahulu kamu perselisihkan”. (Q.S. al-
Maidah/5: 48)

Q.S. at-Taubah /9: 105


Artinya: “Dan katakanlah, “Bekerjalah kamu, maka Allah akan melihat pekerjaanmu, begitu
juga Rasul-Nya dan orang-orang mukmin, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang
Mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah
kamu kerjakan.” (Q.S. at-Taubah /9: 105)

Kandungan Q.S. al-Maidah/5: 48:


Q.S. al-Maidah/5: 48 mengandung pesan-pesan mulia sebagai berikut:

1. Al-Qur’an diturunkan oleh Allah Swt. dengan haq (kebenaran)


2. Kitab Al-Qur’an berfungsi membenarkan kitab-kitab sebelumnya.
3. Kitab suci Al-Qur’an juga menjadi pengawas, pemelihara, penjaga kitab-kitab
terdahulu. Al-Qur’an memelihara dan mengukuhkan prinsip ajaran Ilahi yang
bersifat universal (kully) dan mengandung kemashlahatan abadi bagi umat manusia
sepanjang masa.
4. Allah Swt. memerintahkan agar menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup.
5. Tiap-tiap umat memiliki aturan (syariat) yang akan menuntunnya menuju
kebahagiaan abadi.
6. Allah Swt. telah menjadikan syariat Nabi Muhammad Saw. sebagai penyempurna
syariat para nabi terdahulu serta membatalkan syariat sebelumnya.
7. Umat Islam diperintahkan untuk berlomba-lomba dengan sungguh-sungguh dalam
berbuat kebaikan.
Kandungan Q.S at-Taubah/9 ayat 105:
Q.S at-Taubah/9 ayat 105 mengandung pesan-pesan mulia sebagai berikut:

1. Allah Swt. memerintahkan untuk beramal shaleh hingga manfaatnya bisa


dirasakan oleh diri sendiri maupun masyarakat luas.
2. Setiap amal akan dilihat oleh Allah Swt., Rasulullah Saw. dan mukminin di
akhirat kelak.
3. Menumbuhkan inisatif untuk melakukan amal shaleh sehingga orang lain ikut
tergerak untuk melakukannya.
4. Setiap manusia akan kembali ke kampung akhirat, dan menerima balasan
amal perbuatannya.

Bangkalan, 12 Juli 2022


Mengetahui,
Kepala SMA Negeri 1 Bangkalan Guru Mata Pelajaran

ACHMAD FADOL, S.Pd, M.T SUKRON AMIN, S.Pd.I, M.Pd


NIP. 19700522 199702 1 003 NIP. 19860505 202012 1 009
Informasi Umum

Institusi : SMA Negeri 1 Bangkalan

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

Tahun Pelajaran : 2022-2023

Kelas/Semester : X/Ganjil

Alokasi Waktu : 9 Jp

Tujuan Pembelajaran

Fase : E
Elemen : Akidah
Tujuan Pembelajaran :
 Menganalisis makna iman, pengertian, dalil, macam dan
manfaatnya

 Menjelaskan syu’abul īmān (cabang-cabang iman), pengertian,


dalil, macam dan manfaatnya
Kata Kunci : Syu’bul Iman
Pertanyaan inti :
1. Jelaskan makna Iman kepada Allah Swt ?
2. Sebutkan macam–macam beriman kepada Allah Swt ?
3. Jelaskan manfaat beriman kepada kepada Allah Swt?
4. Jelaskan cabang – cabang Iman kepada Allah Swt dan dalilnya ?
Kompetensi Awal :
Siswa telah memiliki kemampuan awal dalam memahami makna Iman kepada Allah Swt dan
macam – macam syu’abul Iman

ProfilPelajar
Profil PelajarPancasila
Pancasila: :
Profil Pelajar Pancasila yang ingin dicapai adalah beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan
berakhlak mulia, berkebhinekaan global, mandiri, gotong royong.

Sarana dan
Sarana dan Prasarana
Prasarana::
Fasilitas pembelajaran yang diperlukan diantaranya LCD Projector, multimedia pembelajaran interaktif,
komputer/laptop, printer, alat pengeras suara, jaringan internet. Sarana dan prasarana ini bisa
disesuaikan dengan kondisi di sekolah masing-masing.

Target Siswa : Kategori siswa dalam proses pembelajaran ini adalah siswa
regular/tipikal

Jumlah siswa :
Maksimum 36 siswa

Ketersediaan Alternatif penjelasan, metode, atau aktivitas, untuk siswa yang sulit
Materi : memahami konsep

Moda pembelajaran Tatap muka


Materi ajar,
: alat dan bahan:

1. Materi atau sumber pembelajaran yang utama: Buku Teks PAI dan Budi Pekerti SMA kelas X
(Kemdikbud Tahun 2021). Adapun sumber pembelajaran dari internet diantaranya :
a. https://youtu.be/qofWsC-1HjI
b. https://youtu.be/oeMbwRc0ccI

2. Alat dan bahan yang diperlukan : papan tulis, spidol, alat tulis

Kegiatan pembelajaran utama:

Pengaturan siswa:
 Berkelompok (>2 orang)
Metode:
 point counter-point

Asesmen :

1. Asesmen dilakukan melalui asesmen individu dan kelompok


2. Jenis asesmen:
 Penilaian sikap (observasi)
 Penilaian pengetahuan (tes tulis)
 Penilaian keterampilan (produk)

Persiapan pembelajaran : (5 menit)

1. Guru memeriksa dan memastikan semua sarana dan prasarana yang diperlukan tersedia.
2. Memastikan bahwa ruang kelas sudah bersih, aman dan nyaman
3. Menyiapkan bahan tayang dan multimedia pembelajaran interaktif

Urutan kegiatan pembelajaran:

Pendahuluan ( 15 menit )

5. Siswa berdoa secara bersama-sama dan melakukan tadarus Bacalah Q.S. Al Ambiya/21: 22
6. Guru menyapa setiap siswa dengan kontak mata dan menanyakan kondisi masing- masing dan
menyampaikan apersepsi.
7. Guru memberikan motivasi dan mengajukan pertanyaan yang terkait dengan materi
pelajaran, menyampaikan cakupan materi, tujuan pembelajaran, dan kegiatan yang akan
dilakukan, serta lingkup dan teknik penilaian.
Kegiatan Pembelajaran Inti ( 105 menit)
8. Siswa memilih tema terkait materi, yakni makna iman , pengertian, dalil, macam dan
manfaatnya
9. Guru membagi siswa menjadi empat kelompok sesuai sub materi yang akan dipelajari.
10. Guru meminta perwakilan masing-masing kelompok untuk menyiapkan argumen sesuai
dengan pendapat kelompok.
11. Guru memberikan kesempatan kepada kelompok mana saja untuk memulai debat.
12. Guru meminta kelompok lain untuk memberikan tanggapan, sanggahan, atau koreksi atas
argumen tersebut.
13. Guru mengakhiri debat pada saat yang tepat, yakni ketika masing-masing kelompok telah
menyampaikan semua argumen.
14. Guru menyampaikan poin-poin penting dari proses debat tersebut dan mengaitkannya dengan
materi pelajaran.

Pekan Pertama menggunakan metode peer teaching

Langkah-langkah metode talaqqi dan peer teaching pada materi ini adalah sebagai berikut:

f. Guru mendemonstrasikan bacaan Q.S. Al Ambiya/21: 22 dihadapan peserta didik.


g. Peserta didik memperhatikan dengan seksama, terutama pada gerakan mulut guru dan
menirukannya.
h. Peserta didik membentuk kelompok dengan mempertimbangkan heterogenitas.
i. Peserta didik yang paling fasih dan lancar dalam membaca Al- Qur`an disebar pada tiap
kelompok dan bertindak sebagai guru tutor sebaya.
j. Anggota kelompok belajar membaca Al-Qur`an dipandu oleh guru tutor sebaya.

Pekan kedua metode drill and practice dan metode sorogan

f) Guru meminta peserta didik membaca arti per kata dari Q.S. Al Ambiya/21 : 22,
kemudian membaca ayat beserta terjemahnya.
g) Peserta didik berlatih dan praktik membaca arti per kata dari Q.S. Al Ambiya/21 : 22,
kemudian membaca ayat berserta terjemahnya secara berpasangan.
h) Peserta didik menghafal arti per kata, kemudian menghafal ayat berserta terjemahnya secara
berpasangan.
i) Masing-masing peserta didik mendemonstrasikan hafalan di hadapan guru secara
bergantian.
j) Untuk memperkuat hafalan, guru meminta peserta didik untuk menyalin Q.S. Al Ambiya/21 :
22 beserta terjemahnya.

Pekan ketiga menggunaan model inquiry learning

a) Guru menciptakan suasana kondusif selama proses pembelajaran.


b) Guru menjelaskan ruang lingkup materi dan tujuan pembelajaran.
c) Guru memberikan permasalahan terkait asbabun nuzul dan tafsir Q.S. Al Ambiya/21 : 22.
d) Guru meminta peserta didik merumuskan masalah terkait asbabun nuzul dan tafsir Q.S. Al
Ambiya/21 : 22.
e) Peserta didik mendiskusikan jawaban atas rumusan masalah.
f) Peserta didik melakukan aktivitas pengumpulan data dan informasi dari kitab-kitab tafsir
untuk menjawab rumusan masalah.
g) Peserta didik melakukan analisa perbandingan isi masing- masing kitab tafsir.
h) Peserta didik mempresentasikan di depan kelas dan secara bersama-sama menyimpulkan
hasil temuan yang diperoleh.
Penutup Pembelajaran ( 10 menit )
15. Guru meminta salah satu siswa untuk mereview kegiatan pembelajaran hari ini, sebagai bentuk
refleksi akhir. Setelah selesai, siswa tersebut kemudian memimpin doa selesai kegiatan.
16. Guru menutup pembelajaran dengan berdoa bersama-sama.

Diferensiasi:

 Untuk siswa yang berminat belajar dan mengeksplorasi topik ini lebih jauh, disarankan
untuk membaca materi syu’abul Iman yaitu jujur dan bertanggungjawab, serta manfaat dari
penerapan sikap tersebut dari berbagai kitab kuning karya para ulama’ dan literatur lain
yang relevan.
 Guru dapat menggunakan alternatif metode dan media pembelajaran sesuai dengan kondisi
masing-masing agar pelaksanaan pembelajaran menjadi lebih menyenangkan (joyfull
learning) sehingga tujuan pembelajaran bisa tercapai.
 Untuk siswa yang kesulitan belajar topik ini, disarankan untuk belajar kembali materi
syu’abul Iman yaitu jujur dan bertanggungjawab serta manfaat dari penerapan sikap
tersebut pada pembelajaran di dalam dan atau di luar kelas sesuai kesepataan antara guru
dengan siswa. Siswa juga disarankan untuk belajar kepada teman sebaya.

Refleksi Guru:

Pertanyaan kunci yang membantu guru untuk merefleksikan kegiatan pengajaran di kelas,
misalnya:
1. Apakah semua siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran?
2. Kesulitan apa yang dialami?
3. Apa langkah yang perlu dilakukan untuk memperbaiki proses belajar?
4. Apakah kegiatan pembelajaran dapat menumbuhkan kemampuan berpikir kritis pada diri
siswa?
5. Apakah kegiatan pembelajaran ini bisa membangun kesadaran siswa tentang pentingnya akhlak
terhadap sesama untuk saling menghargai dan menghormati?

Asesmen:

3. Asesmen Diagnostik (Sebelum Pembelajaran)


Untuk mengetahui kesiapan siswa dalam memasuki pembelajaran, dengan pertanyaan:
Jawaban
Pertanyaan
ya tidak
4. Apakah sudah terbiasa bersikap jujur kepada sesama
manusia dan bertanggung jawab ?
5. Apakah kalian ingin menguasai materi pelajaran dengan
baik?
6. Apakah kalian sudah siap melaksanakan pembelajaran dengan
metode point counter-point?

4. Asesmen Formatif ( Selama Proses Pembelajaran)


Asesmen formatif dilakukan oleh guru selama proses pembelajaran berlangsung, khususnya saat
siswa melakukan kegiatan diskusi, presentasi dan refleksi tertulis.
a. Asesmen saat point counter-point (ketika siswa melakukan kegiatan belajar dengan metode point
counter-point)
Lembar kerja pengamatan kegiatan pembelajaran denga metode point counter-point
No Nama Aspek yang diamati Skor
Siswa Ide/gagasan Aktif Kritis 1 2 3 4
1 Ahmad
2 Ibad
3 dst...
Nilai = skor x 25

5. Asesmen Sumatif
a. Asesmen Pengetahuan
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan jawaban yang benar!

1) Iman kepada Allah Swt. adalah mempercayai dan meyakini dengan sepenuh hati bahwa
Allah itu ada (wujud). Artinya, setiap muslim wajib mempercayai-Nya walaupun belum
pernah melihat wujud-Nya, mendengar suara-Nya, bahkan menyentuh-Nya. Bagaimana cara
menumbuhkan Iman kepada Allah Swt. ?
2) Iman kepada Allah Swt. mengandung 4 unsur, yaitu mengimani wujud Allah ta’ala,
mengimani Rububiyah Allah ta’ala, mengimani Uluhiyah Allah ta’ala serta menimani Asma
wa shifat Allah ta’ala. Jelaskan manfaat Iman kepada Allah Swt bagi kehidupan seseorang !
3) Ada 4 cara yang bisa kita terapkan untuk bisa bertanggung jawab terhadap hidup yang kita
miliki. Yaitu Berhenti untuk Mencari-cari Alasan atas Segala Kegagalan dan Kesalahan di
Dalam Hidup, Meyakini bahwa Kehidupan Kita Sepenuhnya adalah Tanggung Jawab Kita,
Meyakini bahwa Setiap Keputusan yang Kita Ambil di dalam Hidup adalah Penting dan
Meyakini bahwa Setiap Hal yang Saya Pikirkan akan Sangat Berpengaruh pada Kehidupan
Saya. Jelaskan manfaat hidup bertanggungjaab terhadap diri sendiri dan orang lain ?

Pedoman Penskoran
No Kunci Jawaban Skor
1 mempercayai dan meyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah itu ada (wujud) 1-5

2 manfaat Iman kepada Allah Swt bagi kehidupan seseorang : 1-8


 Hati Menjadi Tenang
Salah satu hikmah beriman kepada Allah yaitu adanya ketenangan di
dalam hati, hati tidak akan mudah goyah oleh ajakan nafsu jahat atau
orang yang menyesatkan.
 Mendapat Bimbingan dari Allah SWT
Orang yang beriman kepada Allah SWT akan mendapatkan petunjuk dari
Allah, sehingga harapannya apa yang dikerjakan oleh orang beriman
tersebut merupakan berbagai macam perbuatan terpuji dan baik.
 Mempunyai Rasa Kasih Sayang yang Tinggi
Hikmah beriman kepada Allah dapat menjadikan diri lebih mengingat
orang lain, seperti anak yatim, fakir miskin, dan menghargai sesama
muslim dan orang lain. Hasilnya sikap kasih sayang, jiwa sosial orang
yang beriman kepada Allah sangat tinggi.
Dikarenakan orang beriman akan memiliki jiwa rendah hati, sering
melakukan amal saleh, menyayangi semua makhluk ciptaan Allah SWT,
karena tidak ada satupun ciptaan-Nya yang sia-sia.
 Diampuni Dosanya dan Mendapat Pahala Besar
Orang-orang dijamin akan digugurkan dosanya dan memperoleh pahala
yang besar karena ketaatan dan kepatuhan terhadap perintah dan
larangan Allah SWT ketika berada di dunia
 Diberi Kemudahan Hidup
Orang beriman diberi kemudahan dalam mewujudkan tujuan hidup,
terutama bagi orang yang berpedoman kepada Al-Qur'an dan Hadist.
 Mencegah Perbuatan Syirik
Dengan mengetahui kebesaran dan kemuliaan Allah SWT, akan sulit
seorang yang beriman akan berubah menjadi kafir, dan menyekutukan
Allah.
 Rasa Syukur Bertambah
Allah SWT yang telah menciptakan segalanya, memberi nikmat yang
sangat besar kepada kita semua. Sudah sangat sepantasnya jika kita terus
dan semakin bersyukur atas segala karunia yang telah Allah berikan
kepada kita.
 Ketaatan Kepada Allah Bertambah
Perintah dan larangan Allah SWT akan mudah dibedakan oleh seorang
mukmin, dan jika manusia patuh maka hasilnya hati akan selalu ingat
kepada Allah Swt.
 Mendapat Kebahagiaan Sesungguhnya
Beriman dengan sungguh-sungguh kepada Allah SWT akan membuat hati
manusia yang beriman kepada Allah tenteram dan membuat manusia
merasakan kebahagiaan yang sebenar-benarnya. Berada lurus di jalan
yang diridhoi oleh Allah SWT.
Selalu bersikap bijaksana atas semua peristiwa yang dialami
3 Manfaat hidup bertanggungjaab terhadap diri sendiri dan orang lain : 1-7
 Hubungan yang kuat dan tahan lama dengan orang lain
Manfaat tanggung jawab yang pertama adalah membuat seseorang
mampu menjalin hubungan yang kuat di sekitarnya. Orang-orang di
sekitar kamu yang mengenalimu sebagai seseorang yang bertanggung
jawab akan merekam jejakmu di masa mendatang.
 Mampu menunjukkan belas kasih kepada orang lain
Tanggung jawab dan empati sering kali berjalan beriringan, dan mungkin
mudah untuk memahami alasannya.
 Tidak perlu khawatir menyalahkan orang lain
Manfaat tanggung jawab yang selanjutnya ialah, tak mudah menyalahkan
orang lain. Hidup terkadang tampak tidak adil, tetapi sebagai individu
yang bertanggung jawab, manfaat tanggung jawab membuatmu tidak
akan pernah menyalahkan orang lain atas masalah yang muncul.
 Tidak perlu khawatir menjadi pengeluh
Orang yang bertanggung jawab memahami bahwa hidup terkadang sulit
tetapi akan mencoba menemukan tanda-tanda positif dalam situasi
negatif. Mereka benar-benar jenis yang langka, dan dengan demikian,
bahkan dapat membantu orang lain menghilangkan komentar negatif dari
pengeluh.
 Dapat mengenali ketika keadaan berada di luar kendali
Kita hanya manusia, dan ada kalanya keadaan berada di luar kendali kita.
Orang yang bertanggung jawab menyadari hal ini dan mencoba
mengendalikan hanya apa yang dia bisa dari hari ke hari.
Dunia bisa membuat stres dan melelahkan, terutama bagi mereka yang
mencoba mengelola keadaan yang tidak bisa mereka kendalikan. Di sisi
lain, orang yang bertanggung jawab sering kali tetap tenang bahkan dalam
situasi stres yang paling tinggi, karena mereka memahami apa yang
diperlukan untuk mengendalikan apa yang mereka bisa setiap saat.
 Dapat menemukan cara terbaik untuk melakukan banyak tugas
Manfaat tanggung jawab yang tak kalah penting ialah mampu
mengerjakan banyak aktivitas dengan baik. Tanggung jawab dan
penundaan adalah kutub yang berlawanan. Selain itu, orang yang
bertanggung jawab biasanya menetapkan jadwal, menetapkan prioritas,
dan membuat tujuan untuk memastikan mereka dapat menemukan cara
terbaik untuk melakukan banyak tugas hari demi hari.
 Mampu menjadi pemimpin yang dapat diandalkan orang lain secara
konsisten
Tanggung jawab adalah hak istimewa, bukan hak. Akibatnya, tanggung
jawab adalah sifat umum yang ditemukan pada para pemimpin, karena
orang-orang ini biasanya berpikir sebelum bertindak dan fokus pada
kebaikan yang lebih besar secara konsisten.
Skor maksimal 20
Nilai = skor yang diperoleh x 3

b. Asesmen keterampilan
1. Peserta didik membuat media pembelajaran (digital atau non digital) tentang materi cinta
kepada Allah Swt., takut, berharap dan tawakal kepada-Nya
Kemudian mempresentasikannya di depan kelas.
Contoh rubrik penilaian produk:
Nama kelompok :
Anggota :
Kelas :
Nama produk :

Skor
No Aspek
1 2 3 4
1. Perencanaan
a. persiapan
b. linimasa pembuatan
c. jenis produk

2. Proses pembuatan
a. penggunaan media, alat dan bahan
b. teknik pembuatan
c. kerjasama kelompok
3. Tahap akhir
a. kualitas produk
b. publikasi
c. kreatifitas
d. orisinalitas

Keterangan penilaian:

Perencanaan
Skor Keterangan
1 Tidak baik, ada kolaborasi dalam kelompok tetapi tidak ada linimasa dan
penentuan jenis produk sesuai tema
2 Cukup baik, ada kolaborasi dalam kelompok dan linimasa pembuatan
tetapi tidak diikuti semua anggota kelompok dan ada penentuan jenis
produk sesuai tema
3 Baik, ada kolaborasi tetapi tidak diikuti semua anggota kelompok ada
linimasa pembuatan dan ada penentuan jenis produk sesuai tema
4 Sangat baik, ada kolaborasi antar semua anggota kelompok, ada linimasa
pembuatan dan ada penentuan jenis produk sesuai tema
Proses pembuatan
Skor Keterangan
1 Tidak baik, ada media, alat dan bahan dan tidak mampu menguasai
teknik pembuatan dan tidak ada kerjasama kelompok
2 Cukup baik, ada media, alat dan bahan dan mampu menguasai teknik
pembuatan dan tidak ada kerjasama kelompok
3 Baik, ada media, alat dan bahan dan tetapi mampu menguasai teknik
pembuatan dan ada beberapa kerjasama kelompok
4 Sangat baik, ada media, alat dan bahan dan mampu menguasai teknik
pembuatan dan ada kerjasama kelompok
Tahap akhir
Skor Keterangan
1 Tidak baik, ada produk tetapi belum selesai
2 Cukup baik, ada produk, bentuk publikasi kurang sesuai tema, dan
belum ada kreatifitas
3 Baik, ada produk, bentuk publikasi sesuai tema, belum ada kreatifitas,
dan orisinil
4 Sangat baik, ada produk, bentuk publikasi sesuai tema, ada kreatifitas,
dan orisinil
Petunjuk penskoran:
Penghitungan skor akhir menggunakan rumus:
Skor perolehan
X 10
… =
Refleksi untuk Siswa:

Nama Siswa : ..................

Kelas : ..................
Pertanyaan refleksi Jawaban Refleksi
1. Bagian manakah yang menurutmu paling sulit
dari pelajaran ini?

2. Apa yang akan kamu lakukan untuk


memperbaiki hasil belajarmu?
3. Kepada siapa kamu akan meminta bantuan
untuk memahami pelajaran ini?
4. Jika kamu diminta untuk memberikan bintang 1
sampai 5, berapa bintang akan kamu berikan
pada usaha yang telah kamu lakukan?

Daftar Pustaka:

4. Ahmad Taufik dan Nurwastuti Setyowati. 2021. PAI dan Budi Pekerti Kelas X SMA, Jakarta:
Kemdikbud RI
5. al-Ghazali, Imam Abu Hamid Muhammad bin Muhammad. 2003. Ihya’ ‘Ulumuddin. Semarang:
CV. Assy-Syifa’.
6. Al-Ghazali, Muhammad. 2001. Selalu Melibatkan Allah. Jakarta: PT. Serambi Ilmu Semesta.
7. Yani, Ahmad. 2007. Menjadi Pribadi Terpuji. Yogyakarta: Gema Insani
Lembar Kerja Siswa:

Nama Siswa : ...........................


Kelas : ...........................
Tahapan Kegiatan Siswa/ Pertanyaan Catatan Hasil Kegiatan
Stimulasi Siswa mengamati tayangan tentang cabang –
cabang iman tersebut melalui youtube atau
media lain.

Identifikasi 1. Jelaskan macam – macam syu’abul iman ?


Masalah 2. Jelaskan manfaat dari jujur ?
3. Jelaskan manfaat bertanggung jaab terhadap diri
sendiri dan orang lain ?

Mengumpulk an Kumpulkan informasi sebanyak mungkin terkait


informasi dengan materi menganalisis syu’abul iman

Mengolah Catat dan klasifikasikan informasi yang


informasi diperoleh untuk kemudian dijadikan dasar untuk
menjawab persoalan
Verifikasi dan Lakukan verifikasi hasil olah data, pastikan
presentasi hasil temuan kalian sudah benar dan kemudian
presentasikan
Generalisasi Buatlah kesimpulan dari hasil kajian
kelompok kalian.
Bahan Bacaan Siswa

 https://youtu.be/TF9UsssQ6w8
 https://youtu.be/qofWsC-1HjI
 https://youtu.be/oeMbwRc0ccI

Bahan Bacaan Guru:

 https://journal.uinsgd.ac.id/index.php/syifa-al-qulub/article/download/8730/pdf
 http://download.garuda.ristekdikti.go.id/article.php?article=1484795&val=11135&title=AL-
KHAUF%20DAN%20AL-RAJA%20MENURUT%20AL-GHAZALI
 al-Ghazali, Imam Abu Hamid Muhammad bin Muhammad. 2003. Ihya’ ‘Ulumuddin.
Semarang: CV. Assy-Syifa’.
 Al-Ghazali, Muhammad. 2001. Selalu Melibatkan Allah. Jakarta: PT. Serambi Ilmu Semesta.
 Yani, Ahmad. 2007. Menjadi Pribadi Terpuji. Yogyakarta: Gema Insani

Materi Pengayaan dan Remedial:

Siswa yang memperoleh capaian tinggi akan diberikan pengayaan berupa kegiatan tambahan
terkait dengan kajian topik. Siswa mempelajari macam – macam syu’abul iman diantaranya
jujur dan bertanggungjaab dalam kitab Syu’abul Iman atau kitab lainnya.

Sedangkan siswa yang menemukan kesulitan akan memperoleh pendampingan dari guru
berupa bimbingan personal atau kelompok dengan langkah-langkah kegiatan yang lebih
sederhana. Siswa diminta mempelajari kembali materi syu’abul iman

Pada dasarnya, setiap manusia dilahirkan dengan memiliki fitrah tentang keyakinan
adanya zat yang Maha Kuasa. Keyakinan ini dalam istilah agama disebut dengan iman.
Dalam hal ini manusia telah menyatakan keimanannya kepada Allah Swt. sejak masih
berada di alam ruh. Sebagaimana yang tersebut QS. al-A’raf/7 : 172

Artinya : Dan ingatlah ketika Tuhanmu, mengeluarkan keturunan anak – anak Adam dari
sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jia mereka seraya berfirman : “Betul
Engkau Tuhan kami, kami menjadi saksi”. Kami lakukan yang demikian itu agar dihari
kiyamat kamu tidak mengatakan : “Sesungguhnya kami bani Adam adalah orang – orang
yang lengah terhadap ini ( keesaan Tuhan )

Para ahli hadis ini menjelaskan dan merangkum 77 cabang keimanan tersebut menjadi 3
kategori atau golongan berdasarkan pada hadis Ibnu Majah berikut ini:

Dengan kata lain, dimensi dari keimanan itu menyangkut tiga ranah yaitu:

1. Ma'rifatun bil qalbi yaitu meyakini dengan hati


2. Iqrarun bil lisan yaitu diucapkan dengan lisan
3. ‘Amalun bil arkan yaitu mengamalkannya dengan perbuatan anggota badan.

Dari pengelompokan berdasarkan dimensi keimanan tersebut, maka syu’abul iman dibagi
menjadi tiga bagian yang meliputi:

1. Niat, akidah dan hati;


2. Lisan / ucapan;
3. Seluruh anggota badan;
Adapun pembagian 77 cabang keimanan berdasarkan pengelompokan tersebut adalah
sebagai berikut :

a) Cabang iman yang berkaitan dengan niat, aqidah dan hati

Pembahasan tentang iman tentu tidak bisa lepas dari pembahasan tentang
keyakinan. Orientasi tentang pembahasan iman ini dititikberatkan pada jiwa atau
hati, karena pusat dari keyakinan seseorang adalah hati. Orang yang beriman yaitu
orang yang di dalam hatinya, di setiap ucapannya dan pada segala tindakannya
adalah sama, sehingga dapat diartikan bahwa orang yang beriman adalah orang
yang jujur, memiliki prinsip, pandangan dan sikap hidup yang teguh.

b) Cabang Iman yang Berkaitan dengan Lisan

Islam mengajarkan kepada setiap muslim untuk menjaga lisan, agar lisan
senantiasa dipergunakan untuk sesuatu yang baik dan tidak bertentangan dengan
kehendak Allah SWT.

c) Cabang Iman yang Berhubungan dengan Perbuatan dan Anggota Badan

Iman adalah sesuatu yangabstrak dan sangat sulit untuk diukur. Iman bukan saja
sekedar terucapnya pengakuan seseorang melalui lisan yang mengatakan bahwa ia
beriman, karena bisa saja orang munaik memproklamirkan keimanannya, namun
hatinya mengingkari apa yang ia katakan.

Iman juga bukan sebatas pengetahuan tentang makna dan hakikat keimanan itu
sendiri. Sebab tidak sedikit orang yang mampu memahami hakikat iman, namun ia
mengingkarinya.

Bangkalan, 12 Juli 2022


Mengetahui,
Kepala SMA Negeri 1 Bangkalan Guru Mata Pelajaran

ACHMAD FADOL, S.Pd, M.T SUKRON AMIN, S.Pd.I, M.Pd


NIP. 19700522 199702 1 003 NIP. 19860505 202012 1 009
Informasi Umum

Nama Penyusun : SUKRON AMIN, S.Pd.I, M.Pd


Institusi : SMA Negeri 1 Bangkalan
Tahun Pelajaran : 2022 / 2023
Jenjang Sekolah : SMA
Kelas : X
Alokasi Waktu : 9 Jp

Tujuan Pembelajaran

Fase : E
Elemen : Akhlak
Tujuan Pembelajaran : 10.3.1.Peserta didik dapat menganalisis manfaat menghindari
sikap hidup berfoya-foya, riya’, sum’ah, takabbur, dan hasad

10.3.2. Peserta didik dapat menganalisis dampak negatif sikap


hidup berfoya-foya riya’, sum’ah, takabbur, dan hasad

10.3.3.Peserta didik dapat menganalisis cara menghindari sikap


Kata Kunci : berfoya-foya, riya’, sum’ah, takabbur, dan hasad
Pertanyaan inti :
5. Mengapa sikap hidup berfoya-foya, riya’, sum’ah,
takabbur, dan hasad sangat merugikan kehidupan pribadi
dan masyarakat?
6. Bagaimana cara menghindari sikap berfoya-foya, riya’,
sum’ah, takabbur, dan hasad ?
7. Apakah manfaat yang diperoleh dengan menghindari
sikap hidup berfoya-foya, riya’, sum’ah, takabbur, dan
hasad kerja dalam kehidupan sehari-hari?
Kompetensi Awal :
Siswa telah memiliki kemampuan awal dalam memahami dampak negatif sikap hidup
berfoya-foya, riya’, sum’ah, takabbur, dan hasad.

ProfilPelajar
Profil PelajarPancasila
Pancasila
: :
Profil Pelajar Pancasila yang ingin dicapai adalah beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa dan berakhlak mulia, berkebhinekaan global, gotong royong, bernalar kritis dan
kreatif.

Sarana dan Prasarana :


Sarana dan Prasarana :
Fasilitas pembelajaran yang diperlukan diantaranya LCD Projector, multimedia pembelajaran
interaktif, mushaf al-Qur’an, kitab hadis, kitab tafsir al-Qur’an, komputer/laptop, printer, alat
pengeras suara, jaringan internet. Sarana dan prasarana ini bisa disesuaikan dengan
kondisi di sekolah masing-masing.

Target Siswa : Kategori siswa dalam proses pembelajaran ini adalah siswa
regular/tipikal

Jumlah siswa : Maksimum 36 siswa

Ketersediaan Alternatif penjelasan, metode, atau aktivitas, untuk siswa yang sulit
Materi : memahami konsep.

Moda Tatap muka


pembelajaran :

Materi ajar, alat dan bahan :


3. Materi atau sumber pembelajaran yang utama: Buku Teks PAI dan Budi Pekerti SMA
(Kemdikbud Tahun 2021). Adapun sumber pembelajaran dari internet diantaranya :
 https://islam.nu.or.id/post/read/65811/riya-dan-penanggulangannya
 https://muhammadiyah.or.id/batasan-riya/
 https://www.nu.or.id/post/read/104090/larangan-takabbur-dalam-beribadah
 http://pasca.walisongo.ac.id/?p=1226
 https://www.mediamu.id/2018/08/21/hasad-dan-buruk-sangka-dua-sisi-
penyakit-hati/
 https://www.pesantrenvirtual.com

4. Alat dan bahan yang diperlukan : papan tulis, spidol, alat tulis

Kegiatan pembelajaran utama :


Pengaturan siswa:
 Individu
 Berpasangan
 Kelompok (> 2 siswa)
Metode:
 Tutor sebaya
Asesmen :
3. Asesmen dilakukan melalui asesmen individu dan kelompok
4. Jenis asesmen:
 Penilaian sikap (observasi)
 Penilaian pengetahuan (tes tulis)
 Penilaian keterampilan (produk)

Persiapan pembelajaran : (5 menit)


4. Guru memeriksa dan memastikan semua sarana dan prasarana yang diperlukan tersedia.
5. Memastikan bahwa ruang kelas sudah bersih, aman dan nyaman
6. Menyiapkan bahan tayang dan multimedia pembelajaran interaktif

Urutan kegiatan pembelajaran :

Pendahuluan ( 15 menit )

17. Siswa berdoa secara bersama-sama dan melakukan tadarus Q.S.Luqman/31: 16-19
18. Guru menyapa setiap siswa dengan kontak mata dan menanyakan kondisi masing-
masing dan menyampaikan apersepsi.
19. Guru memberikan motivasi dan mengajukan pertanyaan yang terkait dengan materi
pelajaran, menyampaikan cakupan materi, tujuan pembelajaran, dan kegiatan yang
akan dilakukan, serta lingkup dan teknik penilaian.
Kegiatan Pembelajaran Inti ( 105 menit)
1. Guru meminta siswa untuk mengamati infografis. Infografis tersebut berisi materi
tentang perilaku berfoya-foya, riya’, sum’ah, takabur, dan hasad.
2. Guru memberikan informasi tambahan untuk memperkuat pemahaman peserta didik
terhadap infografis tersebut.
3. Siswa membentuk enam kelompok sesuai tema pelajaran yakni berfoya-foya, riya’,
sum’ah, takabur, dan hasad.
4. Setiap kelompok yang terdiri dari lima sampai enam siswa, salah satunya bertindak
sebagai tutor.
5. Guru menjelaskan materi pelajaran, yakni manfaat menghindari sikap berfoya-foya,
riya’, sum’ah, takabur, dan hasad, dampak negatif dan cara menghindarinya.
6. Siswa yang bertindak sebagai tutor menjelaskan materi pelajaran kepada teman-
temannya.
7. Siswa lainnya dapat bertanya kepada tutor jika mengalami kesulitan belajar.
8. Tutor dan siswa lainnya melakukan diskusi untuk membahas materi yang perlu
didiskusikan.
9. Setelah satu babak selesai, masing-masing tutor berkeliling untuk memberikan
penjelasan kepada kelompok lain, demikian seterusnya.
10. Guru bertindak sebagai pemantau, pengawas, dan pembimbing pada saaat
berlangsungnya proses pembelajaran.
11. Jika tutor mengalami kesulitan, maka guru memberikan arahan dan bimbingan
Penutup Pembelajaran ( 10 menit )
1. Guru meminta salah satu siswa untuk mereview kegiatan pembelajaran hari ini,
sebagai bentuk refleksi akhir. Setelah selesai, siswa tersebut kemudian memimpin doa
selesai kegiatan.
2. Guru menutup pembelajaran dengan berdoa bersama-sama.

Diferensiasi :
Untuk siswa yang berminat belajar dan mengeksplorasi topik ini lebih jauh,
disarankan untuk membaca manfaat menghindari sikap berfoya-foya, riya’, sum’ah,
takabur, dan hasad, dampak negatif dan cara menghindarinya secara lebih
mendalam di dalam kitab-kitab tasawuf dan kitab akhlak karya para ulama.
 Guru dapat menggunakan alternatif metode dan media pembelajaran sesuai
dengan kondisi masing-masing agar pelaksanaan pembelajaran menjadi lebih
menyenangkan (joyfull learning) sehingga tujuan pembelajaran bisa tercapai.
 Untuk siswa yang kesulitan belajar topik ini, disarankan untuk belajar kembali
manfaat menghindari sikap berfoya-foya, riya’, sum’ah, takabur, dan hasad, dampak
negatif dan cara menghindarinya pada pembelajaran di dalam dan atau di luar
kelas sesuai kesepataan antara guru dengan siswa. Siswa juga disarankan untuk
belajar kepada teman sebaya atau belajar kepada ustadz di lingkungan tempat
tinggal
Refleksi masing-masing.
Guru :

Pertanyaan kunci yang membantu guru untuk merefleksikan kegiatan pengajaran di kelas,
misalnya:
6. Apakah semua siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran?
7. Kesulitan apa yang dialami?
8. Apa langkah yang perlu dilakukan untuk memperbaiki proses belajar?
9. Apakah kegiatan pembelajaran dapat menumbuhkan kemampuan berpikir kritis
pada diri siswa?
10. Apakah kegiatan pembelajaran ini bisa membangun kesadaran siswa tentang
pentingnya akhlak terhadap sesama untuk saling menghargai dan menyayangi?

Asesmen :
6. Asesmen Diagnostik (Sebelum Pembelajaran)
Untuk mengetahui kesiapan siswa dalam memasuki pembelajaran, dengan
pertanyaan :

Jawaban
Pertanyaan
ya tidak
7. Apakah sudah pernah membaca buku atau kitab karya ulama
tentang akhlak mazmumah?
8. Apakah kalian ingin menguasai materi pelajaran
dengan baik?
9. Apakah kalian sudah siap melaksanakan pembelajaran
dengan metode tutor sebaya?

7. Asesmen Formatif ( Selama Proses Pembelajaran)


Asesmen formatif dilakukan oleh guru selama proses pembelajaran berlangsung,
khususnya saat siswa melakukan kegiatan diskusi, presentasi dan refleksi tertulis.
a. Asesmen saat tutor sebaya
Asesmen ini dilakukan ketika siswa melakukan kegiatan belajar dengnan metode
tutor sebaya.
Lembar kerja pengamatan kegiatan tutor sebaya
No Nama Aspek yang diamati Skor
Siswa Ide/gagasan Aktif Kritis 1 2 3 4
1 Dafiq
2 Mita
Nilai = skor x 2,5

Refleksi untuk Siswa :

Nama Siswa : ..................

Kelas : ..................
Pertanyaan refleksi Jawaban Refleksi
5. Bagian manakah yang menurutmu paling
sulit dari pelajaran ini?
6. Apa yang akan kamu lakukan untuk
memperbaiki hasil belajarmu?
7. Kepada siapa kamu akan meminta bantuan
untuk memahami pelajaran ini?
8. Jika kamu diminta untuk memberikan
bintang 1 sampai 5, berapa bintang akan
kamu berikan pada usaha yang telah kamu
lakukan?

Daftar Pustaka :

8. Ba’adillah, Ibnu Ibrahim. 2011. Ihya Ulumuddin. Jakarta: Gramedia


9. Ahmad Taufik dan Nurwastuti Setyowati. 2021. PAI dan Budi Pekerti Kelas X SMA,
Jakarta: Kemdikbud RI

Lembar Kerja Siswa :

Nama Siswa : ...........................


Kelas : ...........................
Tahapan Kegiatan Siswa/ Pertanyaan Catatan Hasil Kegiatan

Stimulasi Siswa mengamati tayangan tentang manfaat


menghindari sikap berfoya-foya, riya’,
sum’ah, takabur, dan hasad, dampak negatif
dan cara menghindarinya melalui youtube
atau media lain.

Identifikasi 4. Faktor apa saja yang menyebabkan


Masalah seseorang bersikap berfoya-foya, riya’,
sum’ah, takabur, dan hasad?
5. Bagaimana cara menghindari sikap
berfoya-foya, riya’, sum’ah, takabur, dan
hasad?
6. Jelaskan manfaat menghindari sikap
berfoya-foya, riya’, sum’ah, takabur, dan
hasad ?
Mengumpulk an Kumpulkan informasi sebanyak mungkin
informasi terkait dengan manfaat menghindari sikap
berfoya-foya, riya’, sum’ah, takabur, dan
hasad

Mengolah Catat dan klasifikasikan informasi yang


informasi diperoleh untuk kemudian dijadikan dasar
untuk menjawab persoalan
Verifikasi dan Lakukan verifikasi hasil olah data, pastikan
presentasi hasil temuan kalian sudah benar dan kemudian
presentasikan
Generalisasi Buatlah kesimpulan dari hasil kajian
kelompok kalian.

Bahan Bacaan Siswa

a. https://www.republika.co.id/berita/moiz17/ini-bahaya-pola-hidup-boros
b. https://kalam.sindonews.com/read/364560/72/riya-dan-sumah-2-perkara-ini-
sering-diremehkan-kalangan-perempuan-1615770212
c. https://kumparan.com/hijab-lifestyle/bahaya-mempunyai-sikap-sombong-
1537408922383434983/full

Bahan Bacaan Guru :

a. Kitab Ihya’ Ulumuddin karya Imam Ghazali


b. Kitab Tanbighul Ghafilin karya al-Faqih Abu Laits as-Samarkandi
c. Kitab Bidayatul Hidayah karya Imam Ghazali
d. Kitab Riyadhus Shalihin karya Imam Nawawi
Materi Pengayaan dan Remedial :
Siswa yang memperoleh capaian tinggi akan diberikan pengayaan berupa kegiatan tambahan
terkait dengan kajian topik. Siswa mempelajari manfaat menghindari sikap berfoya-foya,
riya’, sum’ah, takabur, dan hasad, dampak negatif dan cara menghindarinya didalam kitab-
kitab karya para ulama, misalnya kitab Ihya’ Ulumuddin karya Imam Ghazali atau kitab
Riyadhus Shalihin karya Imam Nawawi. Kemudian siswa menelusuri dalil yang terkait
dengan sikap berfoya-foya, riya’, sum’ah, takabur, dan hasad baik di dalam al-Qur’an
maupun hadis.

Sedangkan siswa yang menemukan kesulitan akan memperoleh pendampingan dari guru
berupa bimbingan personal atau kelompok dengan langkah-langkah kegiatan yang lebih
sederhana. Siswa diminta mempelajari kembali materi manfaat menghindari sikap
berfoya-foya, riya’, sum’ah, takabur, dan hasad, dampak negatif dan cara menghindarinya

Manfaat menghindari sikap berfoya-foya, riya’, sum’ah, takabur, dan hasad.

i. Hati menjadi tenang dan damai


ii. Merasa selalau bersyukur atas semua karunia Allah Swt
iii. Dicintai dan disayangi oleh orang lain
iv. Optimis dalam menjalani hidup
Dampak negatif sifat hidup berfoya-foya

Banyak dampak negatif dari sikap hidup berfoya-foya, diantaranya:

1) Terlalu sibuk mengurusi kebahagiaan duniawi, melalaikan akhirat


2) Menimbulkan sifat iri, dengki, dan pamer
3) Dapat memicu frustasi apabila hartanya habis
4) Berpotensi menimbulkan sifat kikir

Cara menghindari sifat hidup berfoya-foya:

Agar terhindar dari sifat hidup berfoya-foya, lakukanlah hal-hal berikut ini

1) Membelanjakan harta sesuai dengan skala priorias kebutuhan


2) Membiasakan bersedekah dan membantu orang lain.
3) Bergaya hidup sederhana
4) Selalu bersyukur
5) Bertindak selektif dan terencana
6) Bersikap rendah hati

Dampak negatif sifat riya’ dan sum’ah

Perbuatan riya’ dan sum’ah akan berdampak negatif bagi pelakunya dan masyarakat secara
umum. Dampak negatif tersebut antara lain:

1) Muncul rasa tidak puas atas amal yang telah dikerjakan


2) Muncul rasa gelisah saat melakukan amal kebaikan
3) Merusak nilai pahala dari suatu ibadah, bahkan bisa hilang sama sekali
4) Mengurangi kepercayaan dan simpati dari orang lain
5) Menyesal apabila amalnya tidak diperhatikan oleh orang lain
6) Menimbulkan sentimen pribadi dari orang lain karena adanya perasaan iri dan
dengki
Cara menghindari sifat riya’ dan sum’ah:

1) Meluruskan niat
2) Menyadari bahwa dirinya adalah hamba Allah Swt.
3) Memohon pertolongan Allah Swt.
4) Menyembunyikan amal ibadah
5) Memperbanyak ingat kematian
6) Membiasakan hidup sederhana
Dampak negatif sikap takabbur bagi kehidupan seseorang, diantaranya

1) Dibenci oleh Allah Swt. dan rasul-Nya


2) Dibenci dan dijauhi oleh masyarakat
3) Mata hatinya terkunci dari memperoleh hidayah kebenaran
4) Mendapatkan siksa dan kehinaan di akhirat
5) Dimasukkan kedalam neraka
Cara menghindari sifat takabur diantaranya adalah :
1) Menyadari kekurangan dan kelemahan dirinya
2) Menyadari bahwa hidup di dunia hanya sementara
3) Berusaha selalu menghargai orang lain
4) Bersifat rendah hati (tawadhu’)
5) Meningkatkan kualitas ibadah
6) Ikhlas dalam melakukan ibadah
Dampak negatif dari sifat hasad, diantaranya adalah

1) Menentang takdir Allah Swt.


2) Hati menjadi susah
3) Menghalangi keinginan berdoa kepada Allah Swt.
4) Meremehkan nikmat dari Allah Swt.
5) Merendahkan martabat orang lain
Cara menghindari sifat hasad :

1) Meyakini keadilan Allah Swt.


2) Memperbanyak rasa syukur
3) Menjaga sifat rendah hati (tawadhu’)
4) Senang membantu orang lain
5) Mempererat tali silaturahmi
6) Mendahulukan kepentingan umum

Bangkalan, 12 Juli 2022


Mengetahui,
Kepala SMA Negeri 1 Bangkalan Guru Mata Pelajaran

ACHMAD FADOL, S.Pd, M.T SUKRON AMIN, S.Pd.I, M.Pd


NIP. 19700522 199702 1 003 NIP. 19860505 202012 1 009
Informasi Umum

Nama Penyusun : SUKRON AMIN, S.Pd.I, M.Pd


Institusi : SMA Negeri 1 Bangkalan
Tahun Pelajaran : 2022 / 2023
Jenjang Sekolah : SMA
Kelas : X
Alokasi Waktu : 12 Jp

Tujuan Pembelajaran

Fase : E
Elemen : Fikih
Tujuan Pembelajaran : F.1. Mengidentifikasi ketentuan fikh mu’amalah

F.2. Menganalisis Implementasi fikh mu’amalah : asuransi, bank


dan koperasi syariah di masyarakat;

F.3. Menyajikan paparan tentang fikih muamalah: asuransi, bank


dan koperasi syariah
Kata Kunci : Asuransi Syari’ah, Bankjiwa
F.4.Menumbuhkan Syari’ah dan Koperasi Syari’ah
kewirausahaan, kepedulian, dan
Pertanyaan inti :
8. Jelaskan pengertian mu’amalah ?
9. Jelaskan macam-macam mu’amalah ?
10. Jelaskan pengertian Asuransi syari’ah, bank syari’ah dan
koperasi syari’ah ?
11. Bagaimana implementasi Asuransi syari’ah, bank syari’ah
dan koperasi syari’ah dalam kehidupan sehari-hari?
Kompetensi Awal :
Siswa telah memiliki kemampuan awal dalam macam-macam mu’amalah antara lain
Asuransi syari’ah, bank syari’ah dan koperasi syari’ah

Profil Pelajar Pancasila :


Profil Pelajar Pancasila :
Profil Pelajar Pancasila yang ingin dicapai adalah beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa dan berakhlak mulia, berkebhinekaan global, mandiri, gotong royong, bernalar
mandiri, dan kritis

Saranadan
Sarana danPrasarana
Prasarana: :
Fasilitas pembelajaran yang diperlukan diantaranya LCD Projector, multimedia pembelajaran
interaktif, komputer/laptop, printer, alat pengeras suara, jaringan internet. Sarana dan
prasarana ini bisa disesuaikan dengan kondisi di sekolah masing-masing.

Target Siswa : Kategori siswa dalam proses pembelajaran ini adalah siswa
regular/tipikal

Jumlah siswa : Maksimum 36 siswa

Ketersediaan Alternatif penjelasan, metode, atau aktivitas, untuk siswa


Materi : yang sulit memahami konsep

Moda Tatap muka


pembelajaran :

Materi ajar, alat dan bahan:


5. Materi atau sumber pembelajaran yang utama: Buku Teks PAI dan Budi Pekerti SMA
kelas X (Kemdikbud Tahun 2021). Adapun sumber pembelajaran dari internet
diantaranya :
 https://islam.nu.or.id/post/read/83369/lima-hak-asasi-manusia-dalam-
islam
 https://islami.co/maqashid-al-syariah-prinsip-dasar-ham-islam/
 https://media.neliti.com/media/publications/220106-none.pdf
6. Alat dan bahan yang diperlukan : papan tulis, spidol, alat tulis

Kegiatan pembelajaran utama:


Pengaturan siswa:
 Berkelompok (>2 orang)
Metode:
 inquiry learning

Asesmen :
5. Asesmen dilakukan melalui asesmen individu dan kelompok
6. Jenis asesmen:
 Penilaian sikap (observasi)
 Penilaian pengetahuan (tes tulis)
 Penilaian keterampilan (produk)

Persiapan pembelajaran : (5 menit)


7. Guru memeriksa dan memastikan semua sarana dan prasarana yang diperlukan tersedia.
8. Memastikan bahwa ruang kelas sudah bersih, aman dan nyaman
9. Menyiapkan bahan tayang dan multimedia pembelajaran interaktif

Urutan kegiatan pembelajaran:


Pendahuluan ( 15 menit )
20. Siswa berdoa secara bersama-sama dan melakukan tadarus Q.S. At Taubah / 9 : 60
21. Guru menyapa setiap siswa dengan kontak mata dan menanyakan kondisi masing-
masing dan menyampaikan apersepsi.
22. Guru memberikan motivasi dan mengajukan pertanyaan yang terkait dengan materi
pelajaran, menyampaikan cakupan materi, tujuan pembelajaran, dan kegiatan yang
akan dilakukan, serta lingkup dan teknik penilaian.
Kegiatan Pembelajaran Inti ( 105 menit)
23. Guru memberikan permasalahan terkait macam-macam dan penerapan mu’amalah
24. Guru meminta peserta didik merumuskan masalah terkait macam-macam dan
penerapan mu’amalah.
25. Siswa mendiskusikan jawaban atas rumusan masalah sesuai kelompok masing-masing
26. Siswa melakukan aktivitas pengumpulan data dan informasi dari literatur yang ada
menggunakan metode information serach untuk menjawab rumusan masalah.
27. Siswa melakukan analisa perbandingan isi masing-masing litertur tersebut.
28. Siswa mempresentasikan di depan kelas dan secara bersama-sama menyimpulkan
hasil temuan yang diperoleh.
Penutup Pembelajaran ( 10 menit )
29. Guru meminta salah satu siswa untuk mereview kegiatan pembelajaran hari ini,
sebagai bentuk refleksi akhir. Setelah selesai, siswa tersebut kemudian memimpin doa
selesai kegiatan.
30. Guru menutup pembelajaran dengan berdoa bersama-sama.
Diferensiasi:
 Untuk siswa yang berminat belajar dan mengeksplorasi topik ini lebih jauh,
disarankan untuk membaca materi menganalisis macam-macam dan implementasi
mu’amalah dari berbagai referensi dan literatur lain yang relevan.
 Guru dapat menggunakan alternatif metode dan media pembelajaran sesuai
dengan kondisi masing-masing agar pelaksanaan pembelajaran menjadi lebih
menyenangkan (joyfull learning) sehingga tujuan pembelajaran bisa tercapai.
 Untuk siswa yang kesulitan belajar topik ini, disarankan untuk belajar kembali
macam-macam dan implementasi mu’amalah pada pembelajaran di dalam dan atau
di luar kelas sesuai kesepataan antara guru dengan siswa. Siswa juga disarankan
untuk belajar kepada teman sebaya.
Refleksi Guru :
Pertanyaan kunci yang membantu guru untuk merefleksikan kegiatan pengajaran di kelas,
misalnya:
11. Apakah semua siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran?
12. Kesulitan apa yang dialami?
13. Apa langkah yang perlu dilakukan untuk memperbaiki proses belajar?
14. Apakah kegiatan pembelajaran dapat menumbuhkan kemampuan berpikir kritis
pada diri siswa?
15. Apakah kegiatan pembelajaran ini bisa membangun kesadaran siswa tentang
pentingnya akhlak terhadap sesama untuk saling menghargai dan menghormati?
Asesmen :
8. Asesmen Diagnostik (Sebelum Pembelajaran)
Untuk mengetahui kesiapan siswa dalam memasuki pembelajaran, dengan
pertanyaan:
Jawaban
Pertanyaan
ya tidak
10. Apakah pernah membaca buku terkait macam-macam
dan implementasi mu’amalah
11. Apakah kalian ingin menguasai materi pelajaran
dengan baik?
12. Apakah kalian sudah siap melaksanakan pembelajaran
dengan metode point counter-point?

9. Asesmen Formatif ( Selama Proses Pembelajaran)


Asesmen formatif dilakukan oleh guru selama proses pembelajaran berlangsung,
khususnya saat siswa melakukan kegiatan diskusi, presentasi dan refleksi tertulis.
a. Asesmen saat inquiry learning (ketika siswa melakukan kegiatan belajar dengan metode
inquiry learning)
Lembar kerja pengamatan kegiatan pembelajaran denga metode inquiry learning
No Nama Aspek yang diamati Skor
Siswa Ide/gagasan Aktif Kerjasama 1 2 3 4
1 Asep
2 Chuna
3 dst...
Nilai = skor x 25

10. Asesmen Sumatif


a. Asesmen Pengetahuan
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan jawaban yang benar!

4) Islam adalah agama sempurna dengan perangkat hukum yang bersifat universal.
Lebih dari itu, Allah Swt. merancang hukum Islam dengan penuh pertimbangan
yang amat sempurna. Hukum Islam ini memiliki tujuan tertentu. Jelaskan tujuan
tersebut!
5) Macam mu’amalah dalam Islam diantaranya, yaitu asuransi syariah, bank syariah dan
koperasi syariah. Jelaskan asuransi syariah, bank syariah dan koperasi syariah !
6) Agama merupakan pokok dari segala alasan mengapa manusia hidup di dunia ini.
Oleh karenanya, menjaga agama lebih diutamakan sebelum menjaga hal-hal lain.
Agama juga menjadi satu-satunya alasan Allah Swt.menciptakan alam semesta
beserta isinya. Agama juga merupakan inti sari kehidupan yang sedang berjalan di
alam ini. Jelaskan alur logika mengapa hifzhu al-din lebih diutamakan daripada
lainnya ! dan berikan contohnya!

Pedoman Penskoran
No Kunci Jawaban Sk
or
1 Tujuan disyariatkannya hukum Islam (maqashid al-syari’ah) adalah 1-5
terwujudnya kemashlahatan kehidupan manusia, mewujudkan
kebaikan, menghindarkan kesulitan, menolak mudharat dan
mengambil manfaat dari setiap perbuatan hukum seorang mukalaf
(aqil-baligh). Sehingga penetapan suatu hukum dalam Islam harus
bertujuan mewujudkan mashlahat. Tujuan syariat Islam adalah
menolak kemudharatan dalam lima hal, yang dikenal dengan istilah
maqashid al-khamsah atau al-kulliyatul al-khamsah, yaitu menjaga
agama, jiwa, akal, keturunan dan harta. Jika kelima prinsip
universal tersebut dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari
maka akan tercipta kemashlatan umat. Demikian pula sebaliknya,
apabila mengabaikan lima prinsip universal tersebut maka akan
timbul kesulitan dan kerusakan.

2 1) Asuransi syariah adalah sebuah usaha untuk saling melindungi dan 1-10
saling tolong menolong di antara para pemegang polis (peserta), yang
dilakukan melalui pengumpulan dan pengelolaan dana tabarru yang
memberikan pola pengembalian untuk menghadapi risiko tertentu
melalui akad (perikatan) yang sesuai dengan prinsip syariah.
2) Bank syariah adalah bank yang menjalankan usaha dengan
menjunjung prinsip hukum agama Islam yang diatur dalam fatwa
Majelis Ulama Indonesia (MUI). Prinsipnya termasuk keadilan dan
keseimbangan, kemaslahatan, serta gak mengandung unsur riba atau
objek yang dilarang Islam.
3) Koperasi syariah merupakan aktivitas usaha yang bergerak
pada bidang simpanan, pembiayaan, dan investasi berdasarkan
penerapan sistem bagi hasil (syariah).
Koperasi syariah memiliki tujuan pada umumnya, yaitu untuk
memajukan kesejahteraan para anggotanya dan masyarakat
luas serta membantu membentuk perekonomian Indonesia
berdasarkan penerapan dari nilai-nilai yang diajarkan Islam.
3 untuk apa hidup sejahtera, memiliki keturunan yang banyak dan 1-5
baik, hidup serba kecukupan kalau akhirnya masuk ke neraka.
Padahal kehidupan di akhirat adalah kehidupan yang abadi. Contoh
penerapan dalam hukum Islam misalnya disyariatkannya jihad fi
sabilillah di medan untuk memerangi kaum kafir. Jihad fi sabilillah
tidak dimaksudkan untuk menjerumuskan diri kedalam kebinasaan,
tetapi untuk mewujudkan kemashlahatan manusia. Jihad fi sabilillah
menunjukkan bahwa mashlahat yang dihasilkan oleh hifzhu al-nafs
berdampak pada hifzhu al-din
Skor maksimal 20
Nilai = skor yang diperoleh x 3
b. Asesmen keterampilan
2. Peserta didik membuat media pembelajaran (digital atau non digital) tentang materi
menganalisis implementasi mu’amalah dalam Islam
Kemudian mempresentasikannya di depan kelas.
Contoh rubrik penilaian produk:
Nama kelompok :
Anggota :
Kelas :
Nama produk :

Skor
No Aspek
1 2 3 4
1. Perencanaan
d. persiapan
e. linimasa pembuatan
f. jenis produk
2. Proses pembuatan
d. penggunaan media, alat dan bahan
e. teknik pembuatan
f. kerjasama kelompok
3. Tahap akhir
e. kualitas produk
f. publikasi
g. kreatifitas
h. orisinalitas
Keterangan penilaian:

Perencanaan
Skor Keterangan
1 Tidak baik, ada kolaborasi dalam kelompok tetapi tidak ada
linimasa dan penentuan jenis produk sesuai tema
2 Cukup baik, ada kolaborasi dalam kelompok dan linimasa
pembuatan tetapi tidak diikuti semua anggota kelompok dan ada
penentuan jenis produk sesuai tema
3 Baik, ada kolaborasi tetapi tidak diikuti semua anggota kelompok
ada linimasa pembuatan dan ada penentuan jenis produk sesuai
tema
4 Sangat baik, ada kolaborasi antar semua anggota kelompok, ada
linimasa pembuatan dan ada penentuan jenis produk sesuai tema
Proses pembuatan
Skor Keterangan
1 Tidak baik, ada media, alat dan bahan dan tidak mampu
menguasai teknik pembuatan dan tidak ada kerjasama kelompok
2 Cukup baik, ada media, alat dan bahan dan mampu menguasai
teknik pembuatan dan tidak ada kerjasama kelompok
3 Baik, ada media, alat dan bahan dan tetapi mampu menguasai
teknik pembuatan dan ada beberapa kerjasama kelompok
4 Sangat baik, ada media, alat dan bahan dan mampu menguasai
teknik pembuatan dan ada kerjasama kelompok
Tahap akhir
Skor Keterangan
1 Tidak baik, ada produk tetapi belum selesai
2 Cukup baik, ada produk, bentuk publikasi kurang sesuai tema,
dan belum ada kreatifitas
3 Baik, ada produk, bentuk publikasi sesuai tema, belum ada
kreatifitas, dan orisinil
4 Sangat baik, ada produk, bentuk publikasi sesuai tema, ada
kreatifitas, dan orisinil
Petunjuk penskoran:
Penghitungan skor akhir menggunakan rumus:
Skor perolehan 10

X =

Refleksi untuk Siswa :

Nama Siswa : ..................

Kelas : ..................
Pertanyaan refleksi Jawaban Refleksi
9. Bagian manakah yang menurutmu paling
sulit dari pelajaran ini?
10. Apa yang akan kamu lakukan untuk
memperbaiki hasil belajarmu?
11. Kepada siapa kamu akan meminta bantuan
untuk memahami pelajaran ini?
12. Jika kamu diminta untuk memberikan
bintang 1 sampai 5, berapa bintang akan
kamu berikan pada usaha yang telah kamu
lakukan?

Daftar Pustaka :
10. Ahmad Taufik dan Nurwastuti Setyowati. 2021. PAI dan Budi Pekerti Kelas X SMA,
Jakarta: Kemdikbud RI
11. Ash-Shiddieqy, M.Hasby. 1975. Falsafah Hukum Islam. Jakarta: Bulan Bintang
12. Djamil, Fathurrahman. 1997. Filsafat Hukum Islam. Jakarta: Logos Wacana Ilmu

Lembar Kerja Siswa :

Nama Siswa : ...........................


Kelas : ...........................
Tahapan Kegiatan Siswa/ Pertanyaan Catatan Hasil Kegiatan

Stimulasi Siswa mengamati tayangan tentang


menganalisis implementasi mu’amalah
melalui youtube atau media lain.
Identifikasi 7. Jelaskan pengertian mu’amalah ?
Masalah 8. Bagaimana penerapan mu’amalah dalam
kehidupan sehari-hari ?
Mengumpulk an Kumpulkan informasi sebanyak mungkin
informasi terkait dengan materi menganalisis
implementasi mu’amalah

Mengolah Catat dan klasifikasikan informasi yang


informasi diperoleh untuk kemudian dijadikan dasar
untuk menjawab persoalan
Verifikasi dan Lakukan verifikasi hasil olah data, pastikan
presentasi hasil temuan kalian sudah benar dan kemudian
presentasikan
Generalisasi Buatlah kesimpulan dari hasil kajian
kelompok kalian.

Bahan Bacaan Siswa :

 https://fahmina.or.id/memaknai-ayat-ayat-kulliyat-universal-dan-juziyyat-
partikular/
 https://ponpes.alhasanah.sch.id/pengetahuan/mengenal-maqashid-syariah-
pengertian-dan-bentuk-bentuknya/
Bahan Bacaan Guru :

 http://download.garuda.ristekdikti.go.id/article.php?
article=1271734&val=16166&title=Hak%20Asasi%20Manusia%20HAM%20Dalam
%20Penerapan%20Hukum%20Islam%20Di%20Indonesia
 https://journal.lppm-unasman.ac.id/index.php/pepatudzu/article/download/2/1
 Ash-Shiddieqy, M.Hasby. 1975. Falsafah Hukum Islam. Jakarta: Bulan Bintang
Materi Pengayaan dan Remedial:

Siswa yang memperoleh capaian tinggi akan diberikan pengayaan berupa kegiatan tambahan
terkait dengan kajian topik. Siswa mempelajari menganalisis implementasi mu’amalah di
dalam referensi dan literatur yang relevan.

Sedangkan siswa yang menemukan kesulitan akan memperoleh pendampingan dari guru
berupa bimbingan personal atau kelompok dengan langkah-langkah kegiatan yang lebih
sederhana. Siswa diminta mempelajari kembali materi menganalisis implementasi
mu’amalah.

Mu’amalah dalam Islam diantaranya :

1. Koperasi Syari’ah
Koperasi syariah merupakan aktivitas usaha yang bergerak pada bidang simpanan,
pembiayaan, dan investasi berdasarkan penerapan sistem bagi hasil (syariah).

Tujuan Koperasi Syariah


Koperasi syariah memiliki tujuan pada umumnya, yaitu untuk memajukan
kesejahteraan para anggotanya dan masyarakat luas serta membantu membentuk
perekonomian Indonesia berdasarkan penerapan dari nilai-nilai yang diajarkan
Islam.

Fungsi Koperasi Syariah


1. Membantu mengembangkan dan mewujudkan sistem ekonomi nasional dengan
mengutamakan ekonomi kerakyatan dan azas kekeluargaan.
2. Membantu membangun keahlian para anggota maupun masyarakat luas agar
lebih sejahtera keadaan sosial ekonominya.
3. Mengembangkan kualitas sumber para anggota yang terlibat agar bisa lebih
konsekuen, konsisten, amanah, profesional saat menerapkan nilai-nilai syariah
Islam.
4. Membuka kesempatan lapangan pekerjaan.
5. Sebagai penghubung dua pihak yaitu penyedia dana dan yang memakai dana,
agar dana yang dipinjam bisa lebih optimal dimanfaatkan.
6. Memperkokoh anggota koperasi agar makin solid dalam bekerjasama dalam
upaya mengontrol operasional koperasi.

Perbedaan Koperasi Konvensional dan Koperasi Syariah


Terdapat beberapa perbedaan antara koperasi konvensional dan koperasi syariah.
Beberapa di antaranya, yaitu:
 Sistem Bunga
Pada koperasi konvensional terdapat sistem bunga yang diberikan pada
nasabahnya sebagai wujud dari keuntungan koperasi. Sementara dalam koperasi
syariah, menerapkan sistem bagi hasil sebagai salah satu keuntungannya.

 Sebagai Lembaga Zakat


Koperasi konvensional biasanya tidak menjadi tempat penyalur zakat. Lain
halnya dengan koperasi syariah yang menyediakan layanan penyalur zakat
sebagai salah satu praktik ekonomi di dalamnya.

 Sisi Pengawasan
Pada koperasi konvensional berfokus pada pengawasan kinerja pengelolaan
koperasi saja. Sedangkan koperasi syariah bukan hanya berfokus pada
pengawasan kinerja yang berlandaskan prinsip syariah Islam saja, tapi kejujuran
di internal koperasi serta aliran dana dan pembagian hasil.

 Penyaluran Produk
Koperasi konvensional memberlakukan sistem kredit atau meminjam produk
bagi para nasabah. Nasabah yang meminjam dana atau barang harus
mengembalikan beserta dengan bunga pinjaman di waktu yang sudah disepakati.
Sementara koperasi syariah tidak memberlakukan sistem kredit pada uang atau
barang-barangnya, tapi dijual secara tunai dan tidak menerapkan sistem bunga.
Koperasi syariah lebih mengedepankan sistem bagi hasil. Jika ada nasabah
koperasi yang mengalami kerugian, koperasi tersebut akan memperoleh
pengurangan pengembalian uang.

2. Asuransi Syariah
Asuransi syariah adalah sebuah usaha untuk saling melindungi dan saling tolong
menolong di antara para pemegang polis (peserta), yang dilakukan melalui
pengumpulan dan pengelolaan dana tabarru yang memberikan pola pengembalian
untuk menghadapi risiko tertentu melalui akad (perikatan) yang sesuai dengan
prinsip syariah.
3. Bank syariah
Prinsip syariah Islam yang dimaksud mencakup dengan prinsip keadilan dan
keseimbangan ('adl wa tawazun), kemaslahatan (maslahah), universalisme
(alamiyah), serta tidak mengandung gharar, maysir, riba, zalim dan obyek yang
haram, sebagaimana yang diatur dalam fatwa Majelis Ulama Indonesia.

Bangkalan, 12 Juli 2022


Mengetahui,
Kepala SMA Negeri 1 Bangkalan Guru Mata Pelajaran

ACHMAD FADOL, S.Pd, M.T SUKRON AMIN, S.Pd.I, M.Pd


NIP. 19700522 199702 1 003 NIP. 19860505 202012 1 009
Informasi Umum

Nama Penyusun : SUKRON AMIN, S.Pd.I, M.Pd


Institusi : SMA Negeri 1 Bangkalan
Tahun Pelajaran : 2022 / 2023
Jenjang Sekolah : SMA
Kelas : X
Alokasi Waktu : 9 Jp

Tujuan Pembelajaran
Fase : E
Elemen : Sejarah Peradaban Islam
Tujuan Pembelajaran :
10.5.1 Peserta didik dapat menganalisis sejarah masuknya agama
Islam di Indonesia.

10.5.2 Peserta didik dapat menganalisis peran tokoh ulama’


dalam menyebarkan ajaran Islam di Indonesia.

Kata Kunci : sejarah,


10.5.3 ulama,
PesertaIslam di Indonesia
didik dapat menganalisis sejarah perkembangan
Pertanyaan inti :
12. Bagaimana sejarah masuknya agama Islam di Indonesia?
13. Bagaimana peran tokoh ulama dalam menyebarkan ajaran
Islam di Indonesia?
14. Bagaimana sejarah perkembangan kesultanan di
Indonesia?
Kompetensi Awal :
Siswa telah memiliki kemampuan awal dalam memahami sejarah dan peran tokoh penyebar ajaran
Islam di Indonesia

Profil Pelajar Pancasila :


Profil Pelajar Pancasila :
Profil Pelajar Pancasila yang ingin dicapai adalah beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan
berakhlak mulia, berkebhinekaan global, gotong royong, dan bernalar kritis.

Sarana dan Prasarana :


Sarana dan Prasarana :
Fasilitas pembelajaran yang diperlukan diantaranya LCD Projector, multimedia pembelajaran interaktif,
komputer/laptop, printer, alat pengeras suara, jaringan internet. Sarana dan prasarana ini bisa
disesuaikan dengan kondisi di sekolah masing-masing.

Target Siswa : Kategori siswa dalam proses pembelajaran ini adalah siswa
regular/tipikal

Jumlah siswa : Maksimum 36 siswa

Ketersediaan Alternatif penjelasan, metode, atau aktivitas, untuk siswa yang sulit
memahami konsep
Materi :
Materi ajar, alat dan bahan :
Moda Tatap muka
pembelajaran :
7. Materi atau sumber pembelajaran yang utama: Buku Teks PAI dan Budi Pekerti SMA
(Kemdikbud Tahun 2021). Adapun sumber pembelajaran dari internet diantaranya :
 https://www.gramedia.com/literasi/sejarah-masuknya-islam-ke-indonesia/
 http://lipi.go.id/berita/a.-mansur-suryanegara-dan-sejarah-islam-indonesia/5587
 https://republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-nusantara/12/09/11/ma6fpp-tiga-teori-
kedatangan-islam-ke-indonesia-1
 https://www.gramedia.com/literasi/kerajaan-islam-di-indonesia-nusantara/
8. Alat dan bahan yang diperlukan : papan tulis, spidol, alat tulis

Kegiatan pembelajaran utama:


Pengaturan siswa:
 Individu
 Berpasangan
Metode:
 index card macth
 FGD (Fokus Group Discussion)

Asesmen :
7. Asesmen dilakukan melalui asesmen individu dan kelompok
8. Jenis asesmen:
 Penilaian sikap (observasi)
 Penilaian pengetahuan (tes tulis)
 Penilaian keterampilan (produk)

Persiapan pembelajaran : (5 menit)


10. Guru memeriksa dan memastikan semua sarana dan prasarana yang diperlukan tersedia.
11. Memastikan bahwa ruang kelas sudah bersih, aman dan nyaman
12. Menyiapkan bahan tayang dan multimedia pembelajaran interaktif

Urutan kegiatan pembelajaran :


Pendahuluan ( 15 menit )

31. Siswa berdoa secara bersama-sama dan melakukan tadarus Q.S.Luqman/31: 16-19
32. Guru menyapa setiap siswa dengan kontak mata dan menanyakan kondisi masing- masing dan
menyampaikan apersepsi.
33. Guru memberikan motivasi dan mengajukan pertanyaan yang terkait dengan materi
pelajaran, menyampaikan cakupan materi, tujuan pembelajaran, dan kegiatan yang akan
dilakukan, serta lingkup dan teknik penilaian.
Kegiatan Pembelajaran Inti ( 105 menit)
34. Guru menyiapkan potongan kertas sejumlah siswa, kemudian memotong kertas tersebut
menjadi dua bagian yang sama. Setengah bagian berisi pertanyaan, setengahnya lagi berisi
jawaban terkait materi pelajaran.
35. Siswa diminta untuk mengocok kertas hingga tercampur antara soal dan jawaban.
36. Siswa diminta mengambil satu bagian kertas, dan menjelaskan bahwa kertas tersebut
memiliki pasangan.
37. Siswa diminta mencari pasangannya. Jika sudah berhasil menemukan pasangannya, guru
meminta siswa untuk membacanya di depan kelas secara berpasangan.
38. Siswa melakukan diskusi secara berpasangan terkait materi yang belum dipahami.
39. Siswa melakukan diskusi dengan kelompok lain yang memiliki tema yang sama.
40. Bersama-sama dengan peserta didik, guru membuat kesimpulan.
Penutup Pembelajaran ( 10 menit )
41. Guru meminta salah satu siswa untuk mereview kegiatan pembelajaran hari ini, sebagai bentuk
refleksi akhir. Setelah selesai, siswa tersebut kemudian memimpin doa selesai kegiatan.
42. Guru menutup pembelajaran dengan berdoa bersama-sama.

Diferensiasi :

 Untuk siswa yang berminat belajar dan mengeksplorasi topik ini lebih jauh, disarankan
untuk membaca materi sejarah masuknya agama Islam di Indonesia, peran tokoh ulama
dalam menyebarkan ajaran Islam di Indonesia , dan sejarah perkembangan kesultanan di
Indonesia dari berbagai referensi dan literatur yang ada.
 Guru dapat menggunakan alternatif metode dan media pembelajaran sesuai dengan kondisi
masing-masing agar pelaksanaan pembelajaran menjadi lebih menyenangkan (joyfull
learning) sehingga tujuan pembelajaran bisa tercapai.
 Untuk siswa yang kesulitan belajar topik ini, disarankan untuk belajar kembali materi
sejarah masuknya agama Islam di Indonesia, peran tokoh ulama dalam menyebarkan ajaran
Islam di Indonesia , dan sejarah perkembangan kesultanan di Indonesia pada pembelajaran
di dalam dan atau di luar kelas sesuai kesepataan antara guru dengan siswa. Siswa juga
disarankan untuk belajar kepada teman sebaya.

Refleksi Guru :
Pertanyaan kunci yang membantu guru untuk merefleksikan kegiatan pengajaran di kelas,
misalnya:
16. Apakah semua siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran?
17. Kesulitan apa yang dialami?
18. Apa langkah yang perlu dilakukan untuk memperbaiki proses belajar?
19. Apakah kegiatan pembelajaran dapat menumbuhkan kemampuan berpikir kritis pada diri
siswa?
20. Apakah kegiatan pembelajaran ini bisa membangun kesadaran siswa tentang pentingnya akhlak
terhadap sesama untuk saling menghargai dan menghormati?

Asesmen :
11. Asesmen Diagnostik (Sebelum Pembelajaran)
Untuk mengetahui kesiapan siswa dalam memasuki pembelajaran, dengan pertanyaan:
Jawaban
Pertanyaan
ya tidak
13. Apakah sudah pernah membaca buku sejarah masuknya agama
Islam di Indonesia, peran tokoh ulama dalam menyebarkan
ajaran Islam di Indonesia , dan sejarah perkembangan
kesultanan di Indonesia?
14. Apakah kalian ingin menguasai materi pelajaran dengan
baik?
15. Apakah kalian sudah siap melaksanakan pembelajaran dengan
metode index card macth?

12. Asesmen Formatif ( Selama Proses Pembelajaran)


Asesmen formatif dilakukan oleh guru selama proses pembelajaran berlangsung, khususnya saat
siswa melakukan kegiatan diskusi, presentasi dan refleksi tertulis.
a. Asesmen saat index card macth (ketika siswa melakukan kegiatan belajar dengan metode index
card macth)
Lembar kerja pengamatan kegiatan pembelajaran denga metode index card macth dan Focus
Group Discussion
No Nama Aspek yang diamati Skor
Siswa Ide/gagasan Aktif Kritis 1 2 3 4
1 Ahmad
2 Ibad
Nilai = skor x 2,5

13. Asesmen Sumatif


a. Asesmen Pengetahuan
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan jawaban yang benar!

7) Wilayah Nusantara sangat luas, posisi geografisnya terletak di persimpangan jalur


perdagangan antara India, Cina dan Arabia. Maka sulit untuk memastikan wilayah mana
yang pertama kali menerima ajaran Islam. Oleh karena itu, ada beberapa teori tentang
masuknya agama Islam di Indonesia, diantaranya teori Gujarat. Jelaskan teori Gujarat, dan
kemukakan kritis anda mengenai teori ini !
8) Perkembangan Islam di Indonesia semakin meluas seiring dengan banyaknya raja-raja Hindu
yang memeluk Islam. Dengan demikian, terbentuklah kesultanan Islam diberbagai wilayah
di Indonesia. Istilah kerajaan berubah menjadi kesultanan, dan istilah raja berubah menjadi
sultan. Banyak raja yang memeluk agama Islam. Jelaskan motif para raja memeluk Islam!
9) Banyak tokoh, ulama dan sultan yang berperan aktif dalam penyebaran Islam di wilayahnya
masing-masing, diantarana adalah Sultan Malik al-Saleh (1267 – 1297 M ). Jelaskan biografi
dari Sultan Malik al-Saleh !
10) Wali Songo merupakan sembilan wali atau sunan yang menjadi pelopor penyebaran Islam di
Pulau Jawa. Mereka adalah (1) Maulana Malik Ibrahim (Sunan Gresik), (2) Raden Rahmat
(Sunan Ampel), (3) Maulana Makdum Ibrahim (Sunan Bonang), (4) Raden Paku (Sunan Giri),
(5) Syarifuddin (Sunan Drajat), (6) Raden Mas Syahid (Sunan Kalijaga), (7) Ja’far Shadiq
(Sunan Kudus), (8) Raden Umar Said (Sunan Muria), (9) Syarif Hidayatullah (Sunan Gunung
Jati). Bagaimana metode dakwah yang digunakan oleh wali Songo dalam menyebarkan Islam
di tanah Jawa?
11) Para ulama penyebar Islam di Indonesia hidup secara sederhana dan bersahaja, meskipun
hartanya melimpah. Mereka menyedekahkan semua harta, dengan terlebih dahulu
mengambil secukupnya untuk kebutuhan pokok. Bagaimana dampak positif sikap
kesederhaan terhadap hasil dakwah?

Pedoman Penskoran
No Kunci Jawaban S
kor
1 Menurut teori ini, Islam masuk ke Indonesia dari Gujarat. Snouck Hurgronje 1-4
berkeyakinan bahwa tidak mungkin Islam masuk ke Indonesia langsung berasal
dari Arabia tanpa melalui ajaran tasawuf yang berkembang di Gujarat, India.
Wilayah Kerajaan Samudra Pasai merupakan daerah pertama penerima ajaran
agama Islam., yakni pada abad ke-13 Masehi. Teori ini tidak menjelaskan secara
rinci antara masuk dan berkembangnya Islam di wilayah ini. Tidak ada
penjelasan mengenai mazhab apa yang berkembang di Samudra Pasai. Maka
muncul pertanyaan besar, mungkinkah saat Islam datang langsung mampu
mendirikan kerajaan yang memiliki kekuasaan politik besar?
2 Salah satu motif para raja memeluk Islam adalah untuk mempertahankan 1-4
kekuasaannya, karena mayoritas rakyatnya sudah memeluk Islam terlebih
dahulu. Rakyat berbondong-bondong masuk Islam karena syarat masuk Islam
sangat mudah, lebih dari itu Islam tidak mengenal sistem kasta. Islam dianggap
sebagai agama pembebas bagi rakyat jelata.
3 Meurah Silu atau Sultan Malik al-Saleh merupakan pendiri dan raja pertama 1-4
Samudra Pasai (berdiri pada tahun 1267 M). Meurah Silu memeluk Islam berkat
pertemuannya dengan Syekh Ismail dari Mekah. Setelah masuk Islam, Meurah
Silu bergelar Sultan Malik al-Saleh, dan berkuasa selama 29 tahun. Kesultanan
Samudra Pasai merupakan gabungan dari kerajaan Peurlak dan kerajaan Pase.
Sultan Malik al-Saleh merupakan tokoh penyebar Islam di Nusantara dan Asia
Tenggara. Hal ini disebabkan oleh kuatnya pengaruh kekuasaan Samudra Pasai
dibawah kepemimpinan Sultan Malik al-Saleh. Semasa berkuasa, sempat
menerima kunjungan dari Marco Polo. Dan menurut catatan Marco Polo, Sultan
Malik al-Saleh merupakan raja yang kaya dan kuat pengaruhnya. Beliau wafat
pada tahun 1297 M, dan kepemimpinan Samudra Pasai digantikan oleh Sultan
Muhammad Malik al-Zahir (1297-1326 M). Sultan Malik al-Saleh dimakamkan di
desa Beuringin Kecamatan Samudra, kira-kira 17 km sebelah timur
Lhokseumawe. Di nisan Sultan Malik al-Saleh tertulis aksara Arab, yang
terjemahnya “ini adalah makam almarhum yang diampuni, yang kuat dalam
beribadah, sang penakluk yang bergelar Sultan Malik al-Saleh”.
4 Wali Songo berdakwah dengan penuh kasih sayang dan bijaksana 1-4
menggunakan berbagai saluran dakwah, diantaranya kebudayaan, kesenian,
pendidikan, pernikahan, perdagangan, dan politik. Penyebaran Islam di seluruh
wilayah Nusantara dipengaruhi oleh jalur perdagangan dari berbagai negara,
seperti Persia, India, dan Arab. Selain berdagang, mereka juga berdakwah untuk
menyebarkan ajaran Islam. Selain itu, proses dakwah Islam melalui pesantren
yang digagas oleh Wali Songo sangat efektif untuk menyebarkan Islam ke
pelosok pedesaan.
5 Berkat kesederhanaan para ulama penyebar Islam di Indonesia, perjuangan 1-4
dakwah menunjukkan hasil luar biasa. Banyak rakyat jelata, masyarakat miskin,
orang awam sedang suka rela mememluk agama Islam. Akhlak para ulama ini
patut dicontoh oleh semua kaum muslimin. Apalagi saat ini gaya hidup modern,
hedonism, dan materialism sangat kuat mempengaruhi masyarakat.
Skor maksimal 20
Nilai = skor yang diperoleh x 5

b. Asesmen keterampilan
3. Peserta didik membuat bagan timeline berbasis digital terkait materi, yakni sejarah masuknya
agama Islam di Indonesia, peran tokoh ulama dalam menyebarkan ajaran Islam di Indonesia,
dan sejarah perkembangan kesultanan di Indonesia?
. Kemudian mempresentasikannya di depan kelas.
Contoh rubrik penilaian produk:
Nama kelompok :
Anggota :
Kelas :
Nama produk :

Skor
No Aspek
1 2 3 4
1. Perencanaan
g. persiapan
h. linimasa pembuatan
i. jenis produk
2. Proses pembuatan
g. penggunaan media, alat dan bahan
h. teknik pembuatan
i. kerjasama kelompok
3. Tahap akhir
i. kualitas produk
j. publikasi
k. kreatifitas
l. orisinalitas
Keterangan penilaian:

Perencanaan
Skor Keterangan

1 Tidak baik, ada kolaborasi dalam kelompok tetapi tidak ada linimasa dan
penentuan jenis produk sesuai tema
Cukup baik, ada kolaborasi dalam kelompok dan linimasa pembuatan
2 tetapi tidak diikuti semua anggota kelompok dan ada penentuan jenis
produk sesuai tema
3 Baik, ada kolaborasi tetapi tidak diikuti semua anggota kelompok ada
linimasa pembuatan dan ada penentuan jenis produk sesuai tema
4 Sangat baik, ada kolaborasi antar semua anggota kelompok, ada linimasa
pembuatan dan ada penentuan jenis produk sesuai tema
Proses pembuatan
Skor Keterangan

1 Tidak baik, ada media, alat dan bahan dan tidak mampu menguasai
teknik pembuatan dan tidak ada kerjasama kelompok
2 Cukup baik, ada media, alat dan bahan dan mampu menguasai teknik
pembuatan dan tidak ada kerjasama kelompok
3 Baik, ada media, alat dan bahan dan tetapi mampu menguasai teknik
pembuatan dan ada beberapa kerjasama kelompok
4 Sangat baik, ada media, alat dan bahan dan mampu menguasai teknik
pembuatan dan ada kerjasama kelompok
Tahap akhir
Skor Keterangan
1 Tidak baik, ada produk tetapi belum selesai

2 Cukup baik, ada produk, bentuk publikasi kurang sesuai tema, dan
belum ada kreatifitas
3 Baik, ada produk, bentuk publikasi sesuai tema, belum ada kreatifitas,
dan orisinil
4 Sangat baik, ada produk, bentuk publikasi sesuai tema, ada kreatifitas,
dan orisinil
Petunjuk penskoran:
Penghitungan skor akhir menggunakan rumus:
Skor perolehan
X 10
… =

Refleksi untuk Siswa :


Nama Siswa : ..................

Kelas : ..................
Pertanyaan refleksi Jawaban Refleksi
13. Bagian manakah yang menurutmu paling sulit
dari pelajaran ini?

14. Apa yang akan kamu lakukan untuk


memperbaiki hasil belajarmu?
15. Kepada siapa kamu akan meminta bantuan
untuk memahami pelajaran ini?
16. Jika kamu diminta untuk memberikan bintang 1
sampai 5, berapa bintang akan kamu berikan
pada usaha yang telah kamu lakukan?
Daftar Pustaka :

13. Ahmad Taufik dan Nurwastuti Setyowati. 2021. PAI dan Budi Pekerti Kelas X SMA, Jakarta:
Kemdikbud RI
14. Farobi, Zulham. 2018. Sejarah Wali Songo, Perjalanan Penyebaran Islam di Nusantara.
Yogyakarta: Penerbit Mueeza
15. Jamaluddin, Muhammad. 2020. Wali Nusantara, Perjalanan Hidup dan Teladan Para Kekasih
Allah. Yogyakarta: Cemerlang Publishing
16. Laffan, Michael. 2015. Sejarah Islam di Nusantara. Jogjakarya: Bentang Pustaka

Lembar Kerja Siswa :

Nama Siswa : ...........................


Kelas : ...........................
Tahapan Kegiatan Siswa/ Pertanyaan Catatan Hasil Kegiatan

Stimulasi Siswa mengamati tayangan tentang sejarah


masuknya agama Islam di Indonesia, peran tokoh
ulama dalam menyebarkan ajaran Islam di Indonesia,
dan sejarah perkembangan kesultanan di Indonesia
melalui youtube atau media lain.
Identifikasi 9. Jelaskan faktor-faktor yang menyebabkan Islam
Masalah mudah tersebar di Indonesia?
10. Jelaskan teori-teori masuknya Islam di Indonesia?
11. Jelaskan nilai-nilai keteladanan dari tokoh penyebar
Islam di Indonesia ?
Mengumpulk an Kumpulkan informasi sebanyak mungkin terkait
informasi dengan materi menganalisis sejarah dan peran tokoh
penyebar ajaran Islam di Indonesia

Mengolah Catat dan klasifikasikan informasi yang


informasi diperoleh untuk kemudian dijadikan dasar untuk
menjawab persoalan
Verifikasi dan Lakukan verifikasi hasil olah data, pastikan temuan
presentasi hasil kalian sudah benar dan kemudian presentasikan

Generalisasi Buatlah kesimpulan dari hasil kajian


kelompok kalian.
Bahan Bacaan Siswa

 https://www.republika.co.id/berita/pjm6pn385/dari-mana-dan-siapa-penyebar-utama-
islam-di-nusantara
 https://www.kompas.com/skola/read/2020/02/12/140000269/wali-songo-penyebar-
islam-di-tanah-jawa?page=all

Bahan Bacaan Guru :


 Suryanegara, Ahmad Mansur. 2018. API Sejarah Jilid kesatu dan Kedua; Mahakarya Perjuangan
Ulama dan Santri dalam Menegakkan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Bandung: Surya
Dinasti
 Azra, A., dan Umam, S. 1994. Jaringan Ulama Timur Tengah dan Kepulauan Nusantara Abad XVII
dan XVIII: Melacak Akar-Akar Pembaharuan Pemikiran Islam di Indonesia. Bandung: Mizan.

Materi Pengayaan dan Remedial :


Siswa yang memperoleh capaian tinggi akan diberikan pengayaan berupa kegiatan tambahan terkait
dengan kajian topik. Siswa mempelajari sejarah dan peran tokoh penyebar ajaran Islam di Indonesia
didalam jurnal-jurnal nasional dan internasional.

Sedangkan siswa yang menemukan kesulitan akan memperoleh pendampingan dari guru berupa
bimbingan personal atau kelompok dengan langkah-langkah kegiatan yang lebih sederhana. Siswa
diminta mempelajari kembali materi sejarah dan peran tokoh penyebar ajaran Islam di Indonesia.

Sejarah masuknya agama Islam di Indonesia

Wilayah Nusantara sangat luas, posisi geografisnya terletak di persimpangan jalur perdagangan
antara India, Cina dan Arabia. Maka sulit untuk memastikan wilayah mana yang pertama kali
menerima ajaran Islam. Oleh karena itu, ada beberapa teori tentang masuknya agama Islam di
Indonesia, diantaranya yaitu

1) Teori Gujarat oleh Prof. Dr.C. Snouck Hurgronje. Menurut teori ini, Islam masuk ke Indonesia dari
Gujarat
2) Teori Makkah oleh Prof. Dr. Buya Hamka. Menurutnya, Islam masuk ke Nusantara pada abad ke-7
Masehi dibawa masuk ke Indonesia oleh para saudagar yang berasal dari Arab.
3) Teori Persia oleh Prof. Dr. Husein Djajadiningrat. Menurut teori ini, Islam masuk dari Persia dan
bermazhab Syi’ah
4) Teori Cina oleh Prof. Dr. Slamet Muljana. MenurutnyaSultan Demak merupakan keturunan Cina,
lebih dari itu menurutnya, Wali Songo juga merupakan keturunan Cina. Pendapat ini didasarkan
pada Kronik Klenteng Sam Po Kong
5) Teori Maritim oleh N.A Baloch. Menurutnya, jalur perdagangan antara Timur Tengah, India dan
Cina sudah menjadi tradisi sejak lama. Hal ini terjadi karena umat Islam memiliki kemampuan
dalam penguasaan perniagaan melalui jalur maritim. Proses pengenalan ajaran Islam ini,
berlangsung selama kurun waktu abad ke-1 sampai abad ke-5 H/ 7-12 M

Peran tokoh ulama dalam menyebarkan ajaran Islam di Indonesia


Perkembangan Islam di Indonesia semakin meluas seiring dengan banyaknya raja-raja Hindu yang
memeluk Islam. Dengan demikian, terbentuklah kesultanan Islam diberbagai wilayah di Indonesia.
Banyak tokoh, ulama dan sultan yang berperan aktif dalam penyebaran Islam di wilayahnya masing-
masing, diantaranya

1) Sultan Malik al-Saleh (1267 – 1297 M ), merupakan pendiri dan raja pertama Samudra
Pasai.
2) Sultan Ahmad (1326 – 1348 M), merupakan sultan Samudera Pasai yang ketiga, bergelar
Sultan Malik al-Thahir II.
3) Sultan Alaudin Riayat Syah (1538 – 1571 M), Beliau merupakan sultan Aceh ketiga,
terkenal sebagai peletak dasar-dasar kejayaan Kesultanan Aceh.
4) Wali Songo ( 1404 – 1546 M), merupakan sembilan wali atau sunan yang menjadi pelopor
penyebaran Islam di Pulau Jawa.
5) Sultan Alauddin, beliau merupakan raja Gowa pertama yang masuk Islam bersama raja
Tallo.
6) Datuk Tunggang Parangan atau Habib Hasyim bin Musyayakh bin Abdullah bin Yahya
merupakan seorang ulama Minangkabau yang berdakwah di Kutai Kartanegara.
7) Sultan Zainal Abidin, beliau memerintah Kesultanan Ternate pada kurun waktu 1486 –
1500 M.

Bangkalan, 12 Juli 2022


Mengetahui,
Kepala SMA Negeri 1 Bangkalan Guru Mata Pelajaran

ACHMAD FADOL, S.Pd, M.T SUKRON AMIN, S.Pd.I, M.Pd


NIP. 19700522 199702 1 003 NIP. 19860505 202012 1 009

Anda mungkin juga menyukai