Anda di halaman 1dari 33

III. MENERAPKAN PEMBUATAN PULP DAN KERTAS.

Uji Kompetensi
1. Apa perbedaan antara softwood dengan hardwood?
2. Mengapa kertas bisa diproduksi dalam jenis yang berbeda-beda?
3. Mengapa kertas yang dihasilkan oleh setiap pabrik berbeda?
4. Bagaimana proses pembuatan pulp dan kertas?
5. Bagaimana sistem pengolahan limbah yang dihasilkan oleh industri kertas?
6. Bagaimanakah Proses pembuatan kertas?

Tercatat dalam sejarah asalah peraaban Cina yang menyumbangkan kertas bagi Dunia adalah Tsai Lun
yang menemukan kertas dari bahan bambu yang mudah didapat di Seantero Cina pada tahun 101
Masehi. Penemuan ini akhirnya menyebar ke Jepang dan Korea seiring menyebarnya bangsa- bangsa
China ke Timur dan berkembangnya Peradaban di kawasan itu meskipun pada awalnyacara pembuatan
kertas merupakan hal yan sangat rahasia. Pada akhirnya, teknik pembuatan kertas tersebut jatuh ketangan
orang-orang Arab pada masa Abbasiyah terutama setelah kalahnya pasukan Dinasti Tang dalam
pertempuran Sungai Talas pada tahun 751 Masehi dimana para tawanan-tawanan perang mengajarkan
cara pembuatan kertas kepada orang-orang Arab sehingga pada zaman Abbasiyah, munculah pusat-
pusat industri kertas baik di Baghdad maupun Samarkhand dan kota-kota industri lainnya, kemudian
menyebar ke Italia dan India lalu ke Eropa khususnya setelah perang salib dan jatuhnya Grenada dari
bangsa Moor ketangan orang- orang Spanyol serta keseluruh dunia
Bahan baku yang digunakan untuk membuat kertas ialah bahan-bahan yang mengandung banyak
selulosa, seperti bambu, kayu, jerami, merang, dan lain-lain.
Spesifikasi Bahan Baku
1) Kayu
Jenis kayu yang banyak digunakan dalam pembuatan kertas adalah :
 Kayu lunak (softwood), adalah kayu dari tumbuhan conifer contohnya pohon pinus.
 Kayu keras (hard wood), adalah kayu dari tumbuhan yang menggugurkan daunya
setiap tahun, misalnya pohon jati.

Gambar contoh pohon soft wood dan pohon hard wood

Perbedaan utama antara softwood dengan hardwood adalah panjang seratnya.Serat hardwood sekitar
1/3-1/5 dari panjang serat softwood.Perbedaan lainnya adalah jumlah tipe-tipe sel yang
berbeda.Softwood memiliki fraksi serat yang lebih tinggi daripada hardwood. Karena serat softwood
lebih panjang, softwood biasanya memberikan yield (randemen) yang lebih rendah daripada hardwood
dalam kondisi pengolahan yang sama. Ini karena hemiselulosapada softwood lebih mudah larut daripada
hemiselulosa pada hardwood.Softwood umumnya mengandunglebih banyak lignin daripada hardwood.
Pulp dari kraft hardwood yang diputihkan menghasilkan kertas dengan kualitas yang bagus dan
membutuhkan formasi lembaran danpermukaan untuk cetakan yang bagus.Kekuatan yang tinggi tidak
terlalu dibutuhkan.Serat hardwood memiliki permukaan yang halus karena ukurannya sangat
kecil.Kertas umumnya tersusun atas campuran kayu keras dan kayu lunakuntuk mencapai kekuatan dan
permukaan cetak yang diinginkan pembeli.
Karekteristik dari kedua jenis kayu disajikan dalam table 1 dibawah ini.
Table 1.karakteristik serat dari kayu lunak dan kayu keras
karakter Kayu Lunak Kayu keras
Kandungan Selulosa 42 % ± 2% 45 % ± 2%
Kandungan Lignin 28% ± 3% 20 % ± 4%
Kandungan Ekstraktif 3% ± 2% 5% ± 3%
Panjang Serat 2 – 6 mm 0.6 – 1.5 mm
kekerasan 15 – 35 mg/ 100mm 5-10mg/100mm
Kayu sebagai bahan dasar dalam industri ketas mengandung beberapa komponen antara lain :
a) Selulosa
Selulosa adalah bagian utama dari dinding sel kayu. Selulosa adalah suatu polimer karbohidrat yang
kompleks yang memilki presentasi komposisi yang sama dengan tepung (kanji) dimana nilai glukosa
dapat ditentukan dengan hidrolisis menggunakan asam. Unit molekul penyusunan selulosa adalah
glukosa yang merupakan gula.Banyak molekul glukosa yang bergabung bersama-sama membentuk
rantai selulosa. Rumus kimia selulosa adalah (C6H10O5)n dimana n adalah jumlah unit pengulangan
glukosa, n juga disebut derajat polimerasi (DP).
b) Hemiselulosa
Hemiselulosa juga polimer yang umumnya dibentuk oleh unit-unit gula.Berbeda dengan selulosa,
dimana selulosa hanya terdiri dari polimer glukosa, hemiselulosa adalah polimer dengan 5 gula berbeda
yaitu glukosa, manosa, galaktosa, xylosa, dan arabinosa.
c) Lignin
Lignin merupakan zat organk polimer yang banyak dan penting dalam dunia tumbuhyan.Penyatuan
lignin ke dalam dinding sel tumbuhan memungkinkan lignin menguasai permukaan bumi. Lignin
menaikan sifat – sifat kekuatan mekanik sedemikian rupa sehingga tumbuahn tang besar seperti pohon
yang tingginya lebih dari 100 m tetap dapat kokoh berdiri.
d) Eksraktif
Meliputi hormon tumbuhan, resin asam lemak dan unsur lain. Komponen ini sangat bercun bagi
kehidupan perairan dan mencapai toksik akut dalam efluen industri kertas.
2) Merang
Merang adalah bagian dari batang tanaman padi sebelah atas. Dan masuk pada bahan baku yang
empunyai serat pendek. Merang tergolong kepada serat non kayu.Berbeda dengan albazia yang
tergolong serat kayu.Ada tiga macam merang yaitu merang kepala ikat, meang kepala awut, merang
kepala anjang.
3) Kertas tua ( waste paper) dank etas sias ( broke paper)
Kertas tua atau kertas bekas berasal dari intansi pemerintah, swasta atau perorangan. Sedangkan kertas
sisa adalah kertas yang rusak selama proses pembuatan, baik di mesin kertas maupun finishing.
4) NBKP ( Needle Bleached Kraft Pulp) dan LBKP (Leaf Bleached Kraft Pulp)
Pulp – pulp ini didatangkan dalam bentuk lembaran, dengan kadar ai kurang dari 10%.
Semua pulp jenis ini dibeli dari pabrik Indo Rayon Aceh dan Indah Kiat Riau.
5) Alang – alang
Alang – alang adalah bahan yang dipilih dalam menghasilkan karya dikarenakan bahan tersebut
harganya relatif murah, pembuatan karya dengan bahan kertas buatan tangan tidak menuntut studio
khusus dan peralatan yang rumit.
6) Kenaf
Kenaf adalah semacam tanaman perdu yang tumbuh dilahan – lahan bonorowo, yaitu lahan yang mudah
terendam air atau rawa. Sera kenaf bias menghasilkan kertas Koran yang lebuh ringan dan liat. Berasal
dari Afrika dan Brasil.Pada waktu kurang dari ½ tahun, tanaman kenaf sudah dapat dipanen untuk
dijadikan bahan kertas.

Bahan Mentah yang Digunakan Untuk Membuat Pulp


Bahan mentah pokok yang digunakan untuk membuat bubur ketas ( pulp) adalah :
1. Batang padi ( oryza sativa )
2. Kulit batang pohon pisang ( Musa paradisiaca )
3. Daun pohon enau ( Arenga pinnata )
4. Batang alang - alang ( Imperata cylindrical )
5. Daun pandan wangi ( Pandanus amayllifolius )
6. Krtas – kertas bekas.

Bahan Pelengkap ( pulping, Bleaching and Sizing )


Bahan pelengkap dalam pembuatan pulp :
1. Alumunim sulfat (Al (SO4)2)
2. Natrium Klorida ( NaClO)
3. Formalin ( H2-C=O+ CH3OH)
4. Caustic Soda ( NaOH)
5. Sodium Carbonate (Na2CO3)
6. Oxalite Acid (H2C2O4)
7. Titanium Dioxide (TiO2)
8. Zinc Sulfida (ZnS)
9. Calcium (Ca)
10. Lem Ka ( terbuat ari kulit binatang )
11. Lem putih (poli Vinil Asetat)
Kegunaannya:
a. Untuk mencegah penetrasi ( erembesan ) zat cair pada pori – pori kertas
b. Mempebaiki disperse ( pemerataan ) kertas
c. Menaikkan retensi kertas

2.3.4 Bahan Pewarna Kertas


Bahan pewarna kertas diantaranya :
1. Sari warna ( pigment)
2. Rainbow Textile Colours
3. Aqua Ink
4. PVC Vernis
5. Binder ( pengikat warna )

2.3.5 Bahan- Bahan Kimia Dalam Pembuatan Pulp


Bahan – bahan kimia yang digunkan dalam pembuatan pulp diantaranya :
 Gas klorin (Cl2), bersifat korosif dan beracun (toksik).
 Klorin dioksida cair ( ClO2), bersifat oksidator dan toksik.
 Larutan natrium hidroksida (NaOH), bersifat korosif dan toksik.
 Larutan natrium hipoklorit (NaClO), bersifat korosif dan toksik.
 Gas Oksigen (O2).
 Gas sulfur dioksida (SO2), bersifat korosif dan beracun krena sifat – sifat tersebut maka
bahan – bahan kimia tersebut tergolong B3 (bahan berbahaya dan bracun).

2.3.6 Spesifikasi Bahan Pembantu


a) NaOH , NaOH digunakan sebagai larutan pemasak, didatangkan dalam bentuk padatan dan
cairan dengan kadar minimum 90%.
b) Clay / Kaolin, Kaolin merupakan jenis filter yang beguna untuk menghaluskan kertas.
c) Bahan Pewarna, Pemakaian bahan pewarna tergantung kepada jenis kertas.Misalnya
digunakan pewarna Auranine dan Methylen Blue.
d) CaCO3, CaCO3 merupakan filteryang digunakan dalam pembuatan kertas sigaret.
e) Tapioka, Tapioka termasuk jenis internal sizing yang berguna mencegah penetrasi zat cair
pada pori – pori kertas. Bahan ini didatangkan dari Lampung.
f) KNO3, KNO3 digunakan sebaga burning Agent dalam proses pembuatan kertas sigaret.
g) Rosin / Arpus, Rosin merupakan Zat internal sizing yang dibuat dengan bantuan Na2CO3.
h) Water Glass, Water galss adalah katalis dalam pemasakan kertas – kertas tua yang berfungsi
untuk memudarkan warna.Zat ini berbentuk powder dan cair.
i) NaOCl / kaporit, Kegunaan kaporit adalah senagai reduction agent dalam prses pemutihan
(Bleaching ). Kaporit berbentuk cairan.
j) Tawas (Al2SO4)3, Tawas dalam proses pebuatan kertas berfungsi sebagai sizing sekaligus
sebagai filter.

1. Woodyard
Merupakan unit pengolahan kayu menjadi serpihan kayu yang dikenal dengan nama chip. Kayu Akasia
yang merupakan bahan baku utama dipotong dan diangkut ke mill site dilaksanakan oleh department
Forestry. Balak-balak (log) tersebut dipotong dengan ukuran tertentu untuk mempermudah pemrosesan.
Sebelum balak di-chop (potong) menjadi chips (serpihan kecil), bark (kulit kayu) harus dihilangkan. Ini
dilakukan dengan sebuah rotating drum (drum yang berputar) yang disebut dengan drum debarker.
Debarker log kemudian memotong hingga menjadi chip.
Setelah menjadi chip, kemudian disaring dengan chip screening. Chip screen pada dasarnya adalah
saringan yang bergetar, yang memisahkan kulit kayu dan serpihan halus dengan chip yang layak
ukurannya untuk disimpan di chip pile yaitu tempat penyimpanan chip. Serpihan yang terlalu halus
beserta kulit kayu dikirim ke boiler sebagai bahan bakar.

Peralatan yang digunakan adalah sebagai berikut :


1. Barking drum fungsinya melepaskan dan membersihkan kayu dari kulitnya
2. Chipper fungsinya untuk menghasilkan serpihan kayu dengan ukuran 16-22 mm dengan
ketebalan 3 mm
3. Chip Conveyer fungsinya untuk memindahakan chip dari suatu tempat ke tempat lain atau
ke tahap proses selanjutnya
4. Chip Screening berfungsi untuk memisahkan chip agar chip yang dihasilkan mempunyai
ukuran yang sama.

2. Pulp Mill
Merupakan inti pengolahan chip hingga menjadi pulp. Chip yang berasal dari gundukan (chip pile)
dikirim ke Digester untuk dimasak. Cooking adalah penguraian chip hingga menjadi pulp. Karena itu
memerlukan zat kimia sebagai pengurai, maka pulp perlu dibersihkan terlebih dahulu sebelum diproses
menjadi kertas. Setelah penyaringan dan pembersihan, pulp yang berwarna coklat disimpan di brown
stock. Di brown stock ini lah pulp tadi di-bleach hingga putih
(disebut bleached stock). Setelah screening, washing, dan bleaching, bleached stock disimpan di HD
Tower (tower densitas tinggi). Proses pembersihan menghasilkan yang disebut dengan black liquor yang
mengandung unsur yang biasa digunakan kembali.

Peralatan yang digunakan pada pulp mill ini adalah sebagai berikut:
1. Digester berfungsi sebagai tempat pemasakan chip menjadi pulp
2. Washer berfungsi sebagai tempat mencuci pulp
3. Screener berfungsi untuk memisahkan serat kasar dari pulp
4. Knotter berfungsi untuk memisahkan chip yang tidak masak dari pulp
5. Oxygen Deliqnification Plant berfungsi sebagai tempat menghilangkan kandungan lignin
yang tersisa dari proses cooking dengan menggunakan Oksigen (O2).
6. Bleaching Plant berfungsi sebagai tempat untuk memulihkan pulp.

3. Power Island and Recovery Boiler


Untuk proses pulp dan kertas, diperlukan 3 komponen yaitu :
a. Bahan baku pulp
b. Power pembangkit listrik
c. Steam (up)

Sumatera belum memiliki jaringan listrik berskala nasional, untuk itu power island mempunyai
tanggung jawab untuk penyediaan power tersebut. Power disuplai dari steam driven turbine-generator
kemudian di-start untuk menghasilkan power awal. Kemudian power boiler bisa start-up untuk
menghasilkan steam yang digunakan untuk menjalankan steam driven turbine. Bahan bakar yang
digunakan power boiler adalah kulit kayu dan serpihan kayu halus dari woodyard. Tetapi kapasitas yang
ada tidak sesuai dengan kebutuhan mill. Untuk itu perlu ditambahkan dengan menggunakan batu bara
(coal fire boilers) dan tungku recovery. Fungsi tungku recovery adalah untuk membakar black liquor.
Sebelum pembakaran black liquor, air yang digunakan pada washing process harus dihilangkan. Ini
dicapai dengan cara meng-evaporating (penguapan) air pada evaporator. Setelah black liquor dibakar
dalam pembakaran akan didapat green liquor. Green liquor ini dikirim ke recaustizing plant untuk
konversi.

4.Chemical Preparation
Proses pulp dan kertas memerlukan bahan kimia tertentu antara lain klorin dioxide untuk pemutih pulp.
Chemical plant bertanggung jawab untuk pengadaan bahan-bahan kimia yang diperlukan untuk proses
pulp dan kertas.
5. Recausticzing
Green liquor dari pembakaran di-recovery furnaces (tungku recovery) dicampur dengan lime mud
(batu kapur yang telah diproses) untuk menghasilkan reaksi kimia yang merubah campuran tersebut
menjadi white liquor. White liquor digunakan pada proses recaustizing dibakar pada suatu area yang
disebut lime kilns.

6. Pulp Machines
Fungsi dari pulp machine adalah untuk membersihkan pulp hasil dari proses pemutihan, mengeringkan,
dan mencetak dalam bentuk sheet (lembaran) untuk dijual kepada konsumen. Peralatan yang digunakan
pada pulp machine ini adalah sebagai berikut:
1. Evaparator, merupakan alat yang berfungsi untuk memekatkan lindi hitam yang berasal dari
unit pengolahan pulp yang akan digunakan sebagai bahan bakar pada recovery boiler.
2. Recovery Boiler, merupakan alat yang berfungsi untuk menghasilkan uap air (steam) dan
mengambil kembali bahan kimia yang digunakan dalam proses pembuatan pulp.
3. Power Boiler, berfungsi sama dengan recovery boiler yaitu untuk menghasilkan steam,
dengan menggunakan bahan bakar yang berasal dari kulit kayu dari proses wood handling
dan batu bara.
4. Turbin Generator
5. Lime Klin Plant, merupakan suatu wadah atau tempat pembentukan hot lime (CaO) dari
lime stone dan lime mud.
6. Recaustizing Plant, berfungsi untuk merubah natrium karbonat (Na2CO3) menjadi
natrium hidroksida (NaOH).
7. Pabrik Kimia, berfungsi sebagai penyedia bahan kimia yang dibutuhkan pada proses
bleaching, oksigen delignifikasi dan untuk pembersihan di pabrik kimia sendiri.

Bleached stock (stock/pulp yang sudah diputihkan) dirubah menjadi dried bales (seikat lembaran-
lembaran pulp kering) dengan proses sebagai
berikut :
1. Stock dipompakan ke dalam ruangan bertekanan disebut headbox yang mengalirkan pulp ke
wire (saringan) untuk menyaring air dari stock. Kemudian dialirkan ke press section untuk
di-press menjadi lembaran, sekaligus benar-benar membuang sisa air dari stock.
2. Lembaran stock yang hamper kering ini kemudian dialirkan melalui pengeringan drier untuk
menghilangkan kelembaban. Area dari headbox ke press section ini sering disebut sebagai
wet end.
3. Dari pengering lembaran pulp yang sudah kering itu dialirkan ke sebuah pemotong yang
disebut cutter layboy. Mesin ini memotong lembaran pulp tersebut dalam 8 bagian secara
menyilang dan menyamping.
4. Setelah mencapai jumlah dan berat tertentu, layboy (conveyor tempat dimana lembaran pulp
tersebut bertumpuk) bergerak secara otomatis mengalirkan tumpukan ini untuk ditimbang
sebelum di-press di bale press.
5. Di bale press ini tumpukan tersebut dipadatkan dalam kelembaban tertentu sesuai dengan
kelembaban udara kering (air dry moisture) sebelum dialirka ke WRAPPing line untuk
dikemas, diikat, diberi nama untuk keperluan initernal maupun ekspor.

7. Paper Machines
Proses di paper machine hampir sama dengan proses di pulp machine. Bedanya karena kita membuat
kertas dari pulp berserat pendek dan panjang (short and long fibre pulp) sementara PT. RAPP tidak
memproduksi pulp berserat panjang. Pulp dengan serat panjang ini kita pesan dalam bales dan di-
pulp-kan kembali dalam repulper untuk kemudian disiapkan di stock preparation. Stock preparation
adalah suatu dimana serat panjang ini dibersihkan (cleaning), disaring (screening) dan dihaluskan
(refining).

Proses pembuatan kertas modern :

a. Persiapan Pulp
Panen pohon dipotong menjadi batang kayu dari 4-8 panjang kaki, kemudian dikirim ke horizontal
debarking sangat drum besar, yang berputar dan strip log kosong; atau cincin debarker vertikal yang
menghilangkan kulit mekanis dalam satu lulus. Dalam beberapa kasus, panjang seluruh pohon dapat log
debarked. Yang baru saja log debarked kemudian dimasukkan ke dalam gembira , yang mengurangi
ukuran log ke-chip genggam. Chip itu kemudian diteruskan ke digester mana mereka memasak untuk
beberapa jam, proses yang melunakkan kayu untuk gelar besar. digester ini dapat salah satu dari dua
jenis: sulfit atau sulfat . Dalam digester sulfit, pokok kimia konstituen kalsium asam sulfit dan metode
ini disebut sebagai proses asam. Sulfat, atau Kraft , proses adalah lebih muda dari dua, dan
menggunakan basa sistem yang mengurangi waktu memasak.
Setelah memasak selesai dan lignin konten telah dihilangkan, chip melunak diberi makan pada tekanan
tinggi ke penyuling mana chip dipaksa antara memutar pelat baja. Refiner Pelat menghancurkan chip
menjadi sup serat coklat. Klor digunakan untuk pemutih serat coklat menjadi warna putih cerah, dan
kalsium hipoklorit (proses sulfit) atau klorin dioksida (proses sulfat) juga
digunakan untuk whitening. caustic soda ( natrium hidroksida NaOH ) (lye) digunakan untuk mencuci
pulp dari setiap kotoran, dan langkahlangkah yang berulang untuk mendapatkan yang diinginkan
kecerahan.

Bagian dari mesin kertas


Ada empat bagian utama ke mesin kertas :
1. Basah akhir / Wet End
Bagian pertama biasanya dikenal sebagai akhir basah. Pulp dapat dikirim ke mesin kertas dengan lumpur
formulir (campuran serat dan air) langsung dari proses pulping.Atau, pulp mungkin diberikan dalam
bentuk lembaran kering yang kemudian dipecah dalam air untuk menghasilkan bubur yang sama,
sebelum diumpankan ke penyuling pada akhirnya basah di mana serat dikenakan pulsa tekanan tinggi
antara bar di putar disc refiner. Tindakan ini menyebabkan fibril dari serat sebagian untuk melepaskan
dan mekar keluar. Setelah pemurnian pulp dicampur dengan beberapa hal berikut: ukuran , pengisi ,
warna , retensi bantuan dan kertas limbah yang disebut patah untuk saham, dan diteruskan.
Pencucian dilakukan di layar bertekanan dan hydocyclones dan juga deaeration dilakukan. saham
kemudian memasuki headbox , unit yang menyebar saham dan beban itu ke atas bergerak kawat mesh
conveyor dengan jet dari pembukaan disebut slice. Streaming di jet membuat beberapa serat align.
keselarasan ini sebagian dapat diambil dengan menyesuaikan perbedaan kecepatan antara jet dan kawat.
kawat ini berkisah meja Fourdrinier, dari roll di bawah headbox atas sofa ke gulungan drive maju, foil di
bawah kawat adalah menciptakan pulsa tekanan rendah yang akan bergetar dan sebagian deflocculate
serat sementara air akan dihapus. Kemudian pada kotak di bawah kawat Suction lembut menghapus air
dari pulp dengan sedikit vakum dan dekat akhir bagian kawat sofa akan menghapus air dengan vakum
lebih tinggi.
2. Bagian Press/ Wet Presss Section

Bagian kedua papermachine adalah bagian pers, yang menghilangkan sebagian besar air melalui sistem
nips dibentuk oleh gulungan menekan satu sama lain dibantu oleh pers kempa . Ini adalah metode yang
paling efisien dewatering lembaran hanya sebagai mekanik menekan
diperlukan. kempa Tekan historis yang terbuat dari kapas. Namun, saat ini mereka hampir 100% sintetik.
Mereka terdiri dari poliester kain tenunan dengan tebal Batt diterapkan di desain khusus untuk
memaksimalkan penyerapan air.
Dapat menekan tunggal atau ganda felted. Sebuah tekan felted tunggal memiliki merasa di satu sisi dan
segulung halus di sisi lain. Sebuah tekan felted ganda memiliki kedua sisi lembar dalam kontak dengan
menekan dirasakan. nips felted tunggal berguna ketika kawin terhadap roll atas mulus, yang
menambahkan dua-keberpihakan-membuat bagian atas muncul halus dibanding bagian bawah. Double
felted nips kekasaran meningkat, Secara umum, tekan kempa. menekan roll konvensional dikonfigurasi
dengan salah satu gulungan pers berada dalam posisi tetap, dengan gulungan kawin yang diambil
terhadap gulungan ini tetap. Kempa dijalankan melalui nips pers gulung dan terus sekitar merasa
berjalan, biasanya terdiri dari beberapa gulungan merasa. Selama tinggal di menggigit, maka
kelembaban dari lembar tersebut dipindahkan kepada pers merasa. Ketika tekan merasa keluar menggigit
dan terus sekitar, kotak vakum dikenal sebagai Uhle Kotak berlaku vakum (biasanya -60 kPa) kepada
pers merasa untuk menghapus kelembaban sehingga ketika merasa kembali ke menggigit pada siklus
berikutnya, tidak menambahkan uap air ke lembaran.
Pickup adalah menekan roll gulungan dibantu vakum bias terhadap gulungan tekan polos (biasanya roll
di posisi tengah). Walaupun tidak disukai, ini umumnya ditemukan di mesin dibangun pada tahun 1970-
an 1980-an. menekan roll Pickup biasanya memiliki kotak vakum yang memiliki dua zona vakum
(vakum rendah dan vakum tinggi). Gulungan ini memiliki sejumlah besar lubang dibor di penutup untuk
membiarkan vakum untuk lulus dari kotak vakum stasioner melalui meliputi roll berputar. Zona vakum
rendah mengangkat lembaran dan transfer, sedangkan zona vakum tinggi mencoba untuk menghapus
kelembaban. Sayangnya, gaya sentrifugal biasanya teman kencan keluar disedot air pembuatan ini
kurang efektif untuk dewatering. menekan Pickup juga memiliki berjalan merasa standar dengan kotak
Uhle. Namun, desain pickup tekan sangat berbeda, seperti gerakan udara adalah penting untuk pickup
dan dewatering aspek perannya.
Crown Controlled Rolls (juga dikenal sebagai Rolls CC) biasanya gulungan perkawinan dalam
pengaturan pers. Mereka telah hidrolik silinder dalam gulungan pers yang memastikan bahwa roll tidak
membungkuk. Silinder terhubung ke beberapa sepatu atau sepatu untuk menjaga mahkota pada roll flat,
untuk melawan alam “tikungan” dalam bentuk roll karena menerapkan beban ke
tepi. Extended Nip Presses (atau ENP) merupakan
alternatif yang relatif modern untuk menekan roll konvensional. Atas gulungan biasanya gulungan
standar, sedangkan roll bawah sebenarnya roll CC besar dengan sepatu diperpanjang melengkung
dengan bentuk gulungan atas, dikelilingi oleh sabuk karet berputar daripada penutup roll standar. Tujuan
dari ENP adalah untuk memperpanjang waktu
tinggal lembaran antara dua rol dengan demikian memaksimalkan dewatering. Dibandingkan dengan
pers roll standar yang mencapai hingga 35% padatan setelah menekan, sebuah ENP membawa ini hingga
45% dan lebih tinggi-memberikan penghematan uap yang signifikan atau meningkatkan kecepatan.
3. Bagian Pengering/Dryer Section
Bagian pengering dari mesin kertas, mengeringkan pulp melalui serangkaian uap panas yang
membentang lembaran, menghapus kelembaban. Tambahan ukuran agen,termasuk resin,lem,atau
pati,dapat ditambahkan ke lembaran untuk mengubah karakteristiknya.

Ukuran meningkatkan itu kertas tahan air, menurunkan kemampuan untuk bulu, mengurangi kasar, dan
meningkatkan pencetakan sifat dan kekuatan ikatan permukaan. Beberapa mesin kertas juga
menggunakan sebuah „pelapis tipe‟ untuk menerapkan pelapisan dari pengisi seperti kalsium karbonat
atau lempung cina . Kertas meninggalkan mesin yang terguling untuk diproses lebih lanjut.

4. Bagian Kalender
Kalender terdiri dari beberapa gulungan, di mana tekanan dan panas yang diterapkan pada kertas lewat.
Calenders digunakan untuk membuat permukaan kertas ekstra halus dan mengkilap. Hal ini juga
memberikan hal ketebalan yang lebih seragam. Tekanan diterapkan pada lembaran dengan giling
menentukan hasil akhir kertas. Setelah calendering, lembaran memiliki kadar air sekitar 6% (tergantung
pada memberikan). Ini adalah luka ke gulungan disebut gendang, dan disimpan untuk pemotongan dan
pengiriman akhir. setelah di produksi kertas yang banyak di gunakan untuk perkantoran dan penerbitan
di potong lagi agar menjadi kertas yang biasa di gunakan seri A biasa digunakan untuk cetakan umum
dan perkantoran serta penerbitan. Dasar ukuran adalah A0 yang luasnya setara dengan satu meter
persegi. Setiap angka setelah huruf A menyatakan setengah ukuran dari angka sebelumnya.Jadi A1
adalah setengah dari A0 dan demikian seterusnya. ukuran yang paling banyak digunakan adalah A4.

12 | P a g e
Limbah Yang Dihasilkan dari Proses Produksi Kertas
Dalam proses produksinya industri pulp and paper membutuhkan air dalam jumlah yangsangat besar.
Hal ini dapat mengancam kelestarian habitat di sekitarnya karena mengurangitingkat ketersediaan air
bagi kehidupan hewan air dan merubah suhu air.Pulp dibuat secara mekanis maupun kimia dengan
memisahkan serat kayu atau selulosa daribahan lain. Dalam proses kraft pulping, larutan campuran
antara sodium hidroksida dan sodium sulfida digunakan untuk melarutkan bahan tidak berserat. Pulp
kemudian diputihkan untukmenghasilkan kertas yang putih. Beberapa zat kimia digunakan dalam proses
pemutihan (bleaching) antara lain gas klorin, sodium hidroksida, kalsium hipoklorit, klorin
dioksida,hidrogen peroksida dan sodium peroksida. Setelah penambahan filter dan pewarna, buburkertas
dibuat menjadi kertas.
Beberapa jenis pelapis juga digunakan dalam tahap penyelesaian.Pencemaran lingkungan yang
disebabkan industri kertas antara lain :
a. Membunuh ikan, kerang dan invertebrata akuatik lainnya
b. Memasukkan zat kimia karsinogen dan zat pengganggu aktivitas hormon ke dalam
lingkungan
c. Menghabiskan jutaan liter air tawar
d. Menimbulkan risiko terpaparnya masyarakat oleh buangan zat kimia berbahaya dari limbah
industri yang mencemari lingkungan.

Zat pencemar dari proses pembuatan kertas yang berpotensi mencemari lingkungan
dibagimenjadi 4 kelompok yaitu :
1. Efluen limbah cair
a. Padatan tersuspensi yang terdiri dari partikel kayu, serat, pigmen, debu dan sejenisnya
b. Senyawa organik koloid terlarut serat hemisellulosa, gula, lignin, alkohol, terpentin,
zatpengurai serat, perekat pati dan zat sintetis yang menghasilkan BOD tinggi.
c. Limbah cair berwarna pekat yang berasal dari lignin dan pewarna kertas
d. Bahan anorganik terlarut seperti NaOH, Na2SO4, klorin dan lain-lain
e. Limbah panas
f. Mikroorganisme seperti golongan bakteri coliform
2. Partikulat
a. Abu dari pembakaran kayu bakar dan sumber energi lain
b. Partikulat zat kimia terutama yang mengandung Na dan Ca
3. Gas
a. Gas sulfur yang berbau busuk seperti merkaptan dan H2S yang dilepaskan dari berbagai
tahap dalam proses kraft pulping dan proses pemulihan bahan kimia
13 | P a g e
b. Oksida sulfur dari pembakaran bahan bakar fosil, kraft recovery furnace dan lime Kiln
c. Uap yang akan membahayakan karena mengganggu jarak pandangan
4. Solid Wastes
a. Sludge dari pengolahan limbah primer dan sekunder
b. Limbah padat seperti potongan kayu dan limbah pabrik lainnya

Pengelolaan Limbah
1. Pengelolaan Limbah Cair
Limbah yang dihasilkan dari proses produksi pulp dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu cair, padat, dan
emisi udara. Limbah cair yang dihasilkan dari proses produksi diolah dengan menggunakan Instalasi
Pengelolaan Air Limbah (IPAL). Sistem pengelolaan limbah cair berdasarkan unit operasinya dibedakan
menjadi tiga, yaitu :
a. Fisik
Pada unit operasi ini, salah satu hal yang ditangani ialah proses screening (penyaringan). Screening
merupakan cara yang efisien dan murah untuk menyisihkan bahan tersuspensi yang berukuran besar.
Screening dilakukan pada sisa-sisa potongan kayu yang masih berukuran besar sehabis diolah pada
proses chipper. Setelah dilakukan penyaringan, umumnya kayu yang masih berukuran besar akan
dikembalikan lagi ke proses chipper, untuk diolah lagi dan mendapatkan ukuran kayu yang dikehendaki.
Bahan tersuspensi yang mudah mengendap dapat disisihkan secara mudah dengan proses pengendapan.
Pengendapan primer biasanya terjadi di bak pengendapan atau bak penjernih. Bak pengendap yang
hanya berfungsi atas dasar gaya berat, tidak memberi keluwesan operasional. Karena itu memerlukan
waktu tinggal sampai 24 jam. Parameter desain yang utama untuk proses pengendapan ini adalah
kecepatan mengendap partikel dan waktu detensi hidrolis di dalam bak pengendap. Bak penjernih bulat
yang dirancang dengan baik dapat menghilangkan 80% zat padat yang tersuspensi dan 50-995 BOD.

b. Kimia
Pengolahan air buangan secara kimia biasanya dilakukan untuk menghilangkan partikel- partikel yang
sukar mengendap, senyawa fosfor, logam-logam berat, dan zat organik beracun. Dinamakan secara
kimia karena pada proses ini dibutuhkan bahan kimia yang akan mengubah sifat bahan terlarut tersebut
dari sangat terlarut menjadi tidak terlarut atau dari ukuran sangat halus menjadi gumpalan (flok) yang
dapat diendapkan maupun dipisahkan dengan filtrasi. Beberapa limbah-limbah atau proses-proses yang
menggunakan pengolahan unit ini ialah : Cairan sisa dari hasil proses pemutihan yang
menggunakan bahan kimia

14 | P a g e
chlorine dioksida, ekstraksi caustic soda, hidrogen peroksida. Dalam proses pemutihan, setiap akhir satu
langkah dilakukan pencucian untuk meningkatkan efektivitas proses pemutihan. Sebelum bubur kertas
yang diputihkan dialirkan ke unit pengering, sisa klorin dioksida akan dinetralkan dengan injeksi larutan
sulfur dioksida. Jika pengambilan air dilakukan dari sungai, maka biasanya industri pulp seharusnya
memberikan bahan pengendap secukupnya dan sedikit larutan hypo untuk membunuh bakteri dan jamur
sebelum mengalami proses pengendapan di dalam settling basin dan penyaringan sehingga dihasilkan air
proses yang bersih dan bebas jamur. Pemasakan menggunakan bahan larutan kimia, seperti NaOH
(sodium hidroksida) dan NaS (sodium sulfida) yang berfungsi untuk memisahkan serat selulosa dari
bahan organik. Cairan yang dihasilkan dari proses pemasakan diolah dan menghasilkan bahan kimia,
dengan daur ulang. Pada proses daur ulang terjadi limbah cair. Proses pemutihan menggunakan zat-zat
kimia, utamanya ClO2 dan cairan yang masih tertinggal berubah menjadi limbah dengan kandungan
berbagai bahan kimia berupa organoklorin yang umumnya beracun.

c. Biologi
Tujuan utama dari pengolahan limbah cair secara biologi adalah menggumpalkan dan menguraikan
padatan organik terlarut yang biodegradable dengan memanfaatkan aktivitas mikroorganisme.
Pengolahan secara biologis mengurangi kadar racun dan meningkatkan mutu estetika buangan (bau,
warna, potensi yang menggangu dan rasa air).

2. Pengelolaan Limbah Padat


Industri bubur kertas umumnya menghasilkan limbah padat berupa batu dari kapur dan mengandung
soda. Ini harus dibuang di lingkungan aman dan nyaman. Limbah padat itu harus dibuang ke tempat
pembuangan akhir yang secure land fill (aman). Jika tidak, peristiwa fatal seperti di Love Canal, Niagara
Falls (AS), bisa terulang. Daerah bekas land fill dekat Love Canal dijadikan tempat pembuangan limbah
sebuah pabrik (1940-1950). Setelah pabrik itu pindah lokasi, land fill itu dijadikan permukiman bagi 500
keluarga. Beberapa waktu kemudian zat-zat beracun keluar dari tanah land fill dan mengancam nyawa
warga di sekitarnya. Untuk menghindari jatuhnya korban, daerah itu dikosongkan. Pemerintah
menghukum perusahaan kimia tersebut dengan denda dan ganti rugi bagi warga yang jumlahnya ratusan
juta dollar AS. Peristiwa land fill di Love Canal itu mendorong Kongres AS menerbitkan undang-
undang super fund (1970- an) untuk melindungi penduduk dari limbah industri. Dua jenis limbah padat
lainnya, diolah dengan menggunakan Bark Boiler dan Lime Klin. Bark Boiler digunakan untuk
pembakaran kulit kayu. Sedangkan Lime Klin digunakan untuk pengolahan lumpur kapur.

15 | P a g e
3. Pengelolaan Limbah Emisi Udara
Untuk limbah berupa emisi udara yang dihasilkan dari proses produksi pulp, biasanya pabrik pulp
menggunakan alat-alat berupa blow gas treatment di unit pulping, Electro Static Dust Precipitator pada
Recovery Boiler, dan Wet Scrubber di Recausticizing Unit. Beberapa limbah atau proses yang
menghasilkan emisi udara ini, beserta penanganannya ialah : Kondensat tercemar yang berasal dari
proses digester dikumpulkan dan dialirkan ke unit penanganan kondensat di evaporator plant. Non
Condensable gas (NCG) dibakar sebagian menjadi limbah di lime klin (tanur kapur). Uap tekanan tinggi
yang dihasilkan dari pembakaran bahan organik digunakan untuk memutar turbin dan menghasilkan
listrik dan steam tekanan menengah untuk pemanasan dalam proses di seluruh unit operasi produksi.

Sisa bahan kimia menguap karena panas di unit pencucian. Uap diisap blower dan diarahkan ke sebuah
menara penyerap yang berlangsung dua tahap. Di menara ini digunakan larutan sodium hidroksida dan
diinjeksikan dengan sulfur dioksida (reduktor) untuk menetralkan sisa bahan kimia berupa klorin
dioksida (oksidator) sehingga gas yang keluar bebas dari unsur gas klorin dioksida.
Limbah yang mengandung partikel solid dari cerobong boiler, baik dari multi fuel boiler, recovery
boiler, maupun lime kiln. Untuk tujuan ini, pabrik pulp harus memiliki alat electrostatic precipitator.
Sedangkan cerobong asap dari dissolving tank recovery boiler dilengkapi dengan scrubber yang dialiri
weak wash dari recaust plant.

Digester
Digester adalah unit pulp lengkap untuk memproduksi pulp dengan memasak serpihan kayu dalam cara
yang mirip dengan digester komersial. Unit ini mudah dioperasikan dan fitur kontrol yang tepat dari
variabel pembuatan pulp untuk memastikan pengulangan hasilyang baik. Digester prinsipnya seperti
panci masak didapur tempat ibu atau istri anda masak.Potongan kayu yang disebut chips dimasak dengan
suhu dan tekanan yang tinggi dalamsuatu larutan kimia penghancur. Larutan dan proses masak ini akan
melembutkan danakhirnya memisahkan serat kayu yang diinginkan dari "lignin" yaitu unsur kayu
semacam lem yang menahan serat kayu bersatu. Jenis digester diantaranya dari segi aliran bahan baku
reaktor biogas, biodigester dibedakan menjadi :
a. Batch digester: chips diproses pada satu tempat, mulai dari pencampuran bahan kimia
pemasak, sampai chips menjadi bubur.
b. Continuous digester: chips diumpankan pada suatu rangkaian panjang, kemudian secara
bertahap akan melewati setiap chamber yang kondisi pemasakannya berbeda antara satu
dengan yang lainnya.

16 | P a g e
Dari segi konstruksi, digester dibedakan menjadi :
a. Fixed dome : digester ini memiliki volume tetap sehingga produksi gasakan meningkat
tekanan dalam reactor.
b. Floating dome : pada tipe ini terdapat bagian pada konstruksi reactor yang bisa bergerak
untuk menyesuaikan dengan kenaikan tekanan reactor.
Dari segi tata letak penempatan digester dibedakan menjadi :
a. Seluruh digester di permukaan tanah biasanya berasal dari tong-tong bekas minyak tanah
atau aspal.
b. Sebagian tangki biodigester di bawah permukaan tanah biasanya digester ini terbuat ari
campuran semen, pasir, kerikil, dan kapur.
c. Seluruh tangki digester di bawah permukaan tanah. Model ini merupakan model yang paling
popular di Indonesia.

Jenis-jenis Digester antara lain :

Pengertian Pulp
Pulp adalah hasil pemisahan serat selulosa dari bahan pencampur (lignin dan pentosa), lignin harus
dihilangkan karena dapat membuat kertas mengalami degradasi.Pulp merupakan hasil samping dari
bahanpadat yang diperoleh dari hasil ekstraksi dari buah, akar, atau tangkai, termasuk biji dan
kulit.Pengertian lain, pulp adalah residu berbentuk padat yang diperoleh dari hasil sisa pengolahan
tanaman atau buah-buahan setelah diambil sarinya.

Pengertian Kertas
Kertas adalah bahan tipis dan rata, yang dihasilkan dari kompresi serat yang berasal dari pulp.Serat yang
digunakan biasanya berasal dari bahan alami, dan mengandung selulosa dan hemiselulosa. Kertas
dikenal sebagai media utama untuk menulis, mencetak serta melukis dan banyak kegunaan lain yang
dapat dilakukan dengan kertas misalnya kertas pembersih (tissue) yang digunakan untuk hidangan,
kebersihan ataupun toilet.

17 | P a g e
Bahan Baku Pembuatan Pulp dan Kertas
3.1. Proses Pembuatan Pulp

Pulping adalah proses pemisahan serat sellulosa dari bahan pencampur (lignin & pentosan), pelepasan
bentuk bulk menjadi serat atau kumpulan serat lignin harus dihilangkan karena dapat membuat kertas
menglami degradasi.
Proses pulping atau pembuatan bubur kertas dapat dilakukan dari 2 bagian dasar, yaitu :
1. Virgin Pulp
a. Timber, Kayu gelondongan diambil dari hutan tanam industry kemudian disimpan di sebuah
lapangan luas umumnya terbuka dengan tujuan untuk pelapukan dengan menjaga
kesinambungan bahan baku. Kayu siap diolah ini disebut log.
b. De – Barker, Proses penghilangan kulit kayu dimana gelondong kayu dimasukkan dalam
“debarking drums”, gelondongan silinder berputar mengakibatkan gelondongan kayu ikut
berputar dan bergesekan satu dengan yang lain melucuti kayunya.

Gambar . Proses D- Barker


c. Chipping Machine, Log yang sudah bersih ini kemudian diiris menjadi potongan – potongan
kecil di mesin chipping. Potongan – potongan kecil log disebut deangan chip.

18 | P a g e
d. Pulping process
1. Chemical Pulping Process
Dalam metode ini, serpihan kayu dimasak dengan baha n kimia yang tepat dalam larutan berair dengan
menaikkan suhu dan tekanan. Tujuannya adalah mendegradasi dan melarutkan lignin dan meninggalkan
sebagian besar selulosa da hemiselulosa dala bentuk serat utuh. Ada tiga metode pembuatan pulp secara
kimia yaitu proses kraft ( basa), proses sulfit (asam), dan proses soda.

Gambar. Chemical pulping process

 Proses sulfat ( kraft)


System pemasakan alkali bertekanan pada suhu ti nggi dikenak dalam tahun 1850-an. Menurut metode
yang diusulkan oleh C. Watt dan H. Burgess, larutan natrium hidroksida digunakan sebagai lindi
pemasak dan lindi bekas yang dihasilkan dipekatkan dengan cara penguapan dan dibakar. Leburan, yang
terdiri atas natrium karbonat, diubah menjadi natrium hidroksida dengan kalium hidroksida ( kostisisasi).
Karena natium karbonat digunakan untuk imbuhan, maka proses pemasakan disebut proses soda.

 Proses Sulfit
Dalam proses ini, campuran asam sulfit ( H 2SO3) dan ion bisulfit (HSO3-)digunkan untuk menyerang
larytan lignin. Sulfit bersatu dengan lignin membentuk garam dari asam

19 | P a g e
lignosulfik yang dapat larut dalam larutan pemasak dan struktur kimia dari lignin masih utuh. Bahan
kimia dasar untuk bisulfit dapat berupa ion kalsium, magnesium natrium aau ammonium. Pulp sulfit
dapat dilakukan dalam renang pH yang besar. Asam sulfit menunjukan proses pulp dengan kelebihan
asam sulfur bbas ( pH 1-2), dimana bisulfit memasak dalam kadaan sedikit asam. Pulp sulfit bewarna
lebih cerah daripada pulp Kraft dan dapat diblach lebih mudah tetapi lembaran kertas lebih lemah
daripada kertas Kraft.

 Proses Soda
Dalam proses ini, kayu dimasak dengan NaOH. Cairan pmasak yang tersisa diuapkan dan dibakar
menghasilkan Na2CO3 dan ketikka ditambahkan dengan kapur menghasilkan NaOH. Disebut proses soda
karena dihasilkan dari bahan kimia Na2CO3. Proses ini jarang digunakan.
NaCO3+Ca(OH)2→ 2 NaOH + CaCO3
2. Semi – Chemical Pulping Process
Proses – proses pembuatan pulp secara semikimia pada dasarnya ditandai dengan perlakuan kimia
didahului dengan ahap penggilingan secara mekanik. Roses ini menggabungkan proses kimia dan
peoses mekanik. Bahan baku mengalami perlakuan kimia untuk menghilangkan ikatan lingo selulosa
secara parsial dan perlakuan mekanis untuk mendapatkan pemisahan serat yang smpurna. Hail yang
diperoleh denan ini lebih rendah dibandingkandengan proses mekanis. Kombinasi antara mekanis dan
kimia, dilakukan seperti proses mekanis, tetapi dibantu dengan bahan kimia untuk lebih melunakan.
Sehingga serat – serat selulosa mudah terpisah dan tidak rusak. Yang termasuk ke dalam proses ini
diantaranya CTMP (Chemi Thermo Mechanical Pulping) dengan memanfaatkan suhu untuk
mendegradasi lignin sehingga dipeoleh pulp yang memiliki randemen yang lebih rendah dengan kualitas
yang lebih baik daripada pulp dengan proses mekanis.
3. Mechanical Pulping Process
Kombinasi antara mekanis dan kimia, dilakukan seperti proses mekanis, tetapi dibantu dengan bahan
kimia untuk lebih melunakkan. Sehingga serat – serat selulosa mudah terpisah dan tidak rusak. Yang
termasuk kedalam proses ini diantaranya CTMP (Chemi Thermo Mechanical Pulping) dengan
memanfaatkan suhu untuk mendegradasi lignin sehingga dipeoleh pulp yang memiliki randemen yang
lebih rendah dengan kualitas yang lebih baik daripada pulp dengan proses mekanis.
Proses pngasahan kayu dimana kayu gelondongan yang dikuliti diperlakukan dalam batu asah yang
berputar dengan semprotan air mruakan dasar pembuatan pulp secara mekanis. Disamping serat yang
utuh.Bahan kayu dirobek – robek dalam benuk bagian – bagian serat yang

20 | P a g e
kurang lebih tusak.Kerusakan serat secara fisik ini tidak dapt dihindari dan karena itu kekuatan kertas
yang dibuat dari pulp – pulp mekanik agak rendah. Kelemakan – kelemahan lain dari pembuatan pup
mekanik adalah pemakaian energy yang tinggi dan praktis hanya kayu – kayu lunak, terutama
spurace, yang berguna sebagai bahan baku.
Metode untuk memproduksi pulp kayu asah batu (GW atau SGW) ikembangkan sekitar 1840 oeh F.G
Keller di Jerman. Pperkembangan lebih baru selama tahun 1970-an menghasilkan proses kayu asah yang
dimodifikasi dalam pengasahan dilakuka n paa tekanan inggi. Karena suhu pada batu asah tinggi, lignin
melunak, yang emudahkan defebrasi.Akibatnya, pulp kayu asah tekan (PGW) memiliki sifat – sifat
kekuatan yang agak lebi baik dari pada pulp GW biasa.
Cara lain defebrasi mekanik kayu adalah dengan menggunakan penggiling bentuk cakram, yang tntu saja
membutuhkan pembuatan serpih terlebih dahulu. Teknologi defibrasi yang diperbaiki dikembagkan
dalam tahun 1960-an yang menghasilkan yang disebut pulp termimekanik (TMP). Tipe pembuatan pulp
mekanik ini berarti penggilingan setelah pengukusan aal yang bertekanan dan ini menghasilkan
perbaikan sifat – sifat kekuatan.Namun kerugiannya adalah penggunaan nergi tinggi.
Metode secara mekanis adalah metode yang paling ua dan masih digunakan adalah groundwood
process, dimana satu blok kayu sesuai panjangnya dipres dengan batu giling yang lembab dan kasar
yang berputar dengan kecepatan 1000 – 1200 m / menit. Serat dipisahkan dengan kayu dan dicuci dari
permukaan batu dengan air. Larutan encer dari serat dan potongan – potongan serat disaring untuk
memisahkan pecahan dan partikel berukuran besar dan dipadatkan ( dengan penghilangan air) untuk
membentuk pulp dan untuk pembuatan kertas. Proses pada dasarnya sederhana tetapi efsiensi
produksinya sama, pulp yang berkualitas bagus membutuhkan penanganan yang hati – hati mengenai
kekasaran prmukaan batu, tekanan pada batu, suhu dan laju alir dari air pencuci.
Metode ini memiliki keuntungan mengubah 95% berat kering kayu menjadi pulp tetapi membutuhkan
jumlah energy yang sangat besar untuk mengerjakannya.Pulp membentuk kertas tak tembus cahaya
yang bagus untuk printing tapi lembarannya lemah dan dapat pudar dengan mudah jika terkena cahaya.

e. Bleaching, Bleaching aatau proses pemutihan bertujuan untuk menghilangkan sisa lignin yang
masih terdapat dalam pulp. Apabila pada proses pemutihan digunakan klorin, maka dari unit ini
akan dihasilkan limbah cair yang mengandung chlorinated organic compounds yan diketahui
sangat berbahaya terhafap ligkungan. Bleaching terbagi menjadi 2, yaitu Elemental Chlorine
Free (ECF) dan Totally Chlorine Free (TFC)

21 | P a g e
a. ECF : Elemental Chlorine Free , bleaching tanpa gas klorin atau hipoklorit, tetapi dengan
klorin dioksida ( ClO2) yang digunakan pada 1 atau lebih tahap.
b. TFC : Total Chlorine Free, bleaching tanpa bahan kimia klorin, dimana oksigen, hydrogen
peroksida dan ozon sering digunakan.

Proses pemutihan sangat relatif tergantung pada jenis kertas yang akan dibuat. Dalam industri kertas
terdapat beberapa tahap dalam proses pemutihan. kondisi netral
f. Hydrapulper, Hydrapulper digunakan terutama untuk penanganan limbah kertas dilengkapi
dengan alat khusus untuk menghapus bahan-bahan yang tidak diinginkan seperti kawat, plastic,
klip kertas, dan lain-lain.
g. Blend-Chest, Tahap dimana bahan kimia ditambahkan untuk mendapatkan karakteristik kertas
akhir.(Bahan-bahan pelengkap telah dijelaskan sebelumnya).
h. Refining, Refining atau proses penyulingan ini pulp melewati slot dipiring berputar untuk
memisahkan serat selulosa menjadi banyak dan mempersiapkan pulp untuk proses pembuatan
kertas. Serat dipotong dengan bentuk dan ukuran seragam dan diobati untuk memperbaiki ikatan
dan kekuatan produk akhir kertas.
i. Screening dan Cleaning, Bundel serat lebih kecil dan kotoran lainnya dikeluarkan dari pulp
dalam proses penyaringan untuk mendapatkan pulp bersih. Prose penyaringan ini untuk
memisahkan chip yang bisa dipakai (ukuran standar 25 x 25 x 10 mm) dengan yang tidak bisa
dipakai. Chip yang standar disimpan di tempat penampungan, sedangkan yang tidak sesuai
ukuran standar diproses ulang.
2. Recycled Pulp (Pulp dari Sisa-Sisa Kertas)
a. Waste paper yaitu pengumpulan kertas-kertas sisa atau kertas bekas.
b. Hydrapulper (sama dengan Virgin pulp atau pulp baru).
c. De-inking disebut juga „mesin cuci‟ untuk membersihkan bahan kimia dan lignin yang
tertinggal. Tinta-tinta dati kertas pun dihilangkan pada tahap ini.
d. Blend-Chest (sama dengan Virgin pulp atau pulp baru).
e. Refining (sama dengan Virgin pulp atau pulp baru).
f. Screening and cleaning (sama dengan Virgin pulp atau pulp baru).
22 | P a g e
3.2. Kualitas dan Klasifikasi Kertas
1. Uncoated Groundwood
Kertas yang tidak mempunyai lapisan „coating‟ pigmen dan diproduksi menggunakan pulp mekanis
(mechanical pulps), bubur kertas yang diproduksi tanpa proses kimiawi. Kurang lebih 80% kertas jenis
ini adalah kertas Koran (newsprint).Gramatur (berat kertas dalam gram per satu meter persegi) adalah
24-75 g/m2 dengan kertas Koran dari 38-52 g/m2.Disamping itu, jenis kertas lainnya adalah kertas untuk
direktori (seperti yellow page), computer paper, catalog dan „advertising supplements‟ (brosur sisipan
yang umunya dicetak dengan sistem rotogravure)
2. Coated Groundwood
Kertas jenis ini paling tidak mempunyai 10% pulp mekanis (umunya 50-55% groundwood) dengan
sisanya menggunakan pulp kimia.Kategori kertas ini di USA masuk dalam kertas No. 5 „enamel paper‟
(kertas coated dengan brightness – tingkat kecerahan paling rendah, sekitar 80%) dan kertas No. 4
(brightness sekitar 85%), keduanya mempunyai lapisan „coating‟ pigmen di kedua sisi.
3. Uncoated Woodfree
Kertas jenis ini mempunyai kandungan pulp mekanis lebih rendah dari 10%, umumnya bisa 0% dan
tidak mempunyai lapisan coating pigmen sama sekali. Kegunaan kertas ini termasuk „office paperrs‟
(formulis, kertas fotokopi, kertas buku tulis dan kertas amplop), kertas carbonless (NCR) dan kertas
cetak yang biasa disebut dengan HVS untuk broseur, selebaran, iklan, dan bahkan kartu pos bila
tebal.Jenis kertas ini juga sering disebut
„printing, writing and book papers‟.
4. Coated Woodfree
Jenis kertas ini juga mengandung kuran dari 10% pulp mekanis, tetapi mempunyai lapisan coating
pigmen baik dua sisi atau satu sisi. Di USA, kertas ini disebut kertas No. 1-3 enamel (dimana kertas
coated dengan tingkat kecerahan berkisar antar 88-96%). Di pasar lokal di Indonesia, sering disebut Art
Paper dan Art Board yang mempunyai lapisan coating dua sisi yang berkisar antara 20-35g/m 2. Kertas
C1S Label masuk dalam ketagori ini dimana hanya mempunyai lapisan coating disatu sisi. Gamatur
kertas berkisar antara 70-300g/m2. Art Paper umumnya mulai dari 70-150 g/m 2, sementara Art Board
mulai dari 170-300 g/m2.Kegunaan paling umu adalah untuk majalah, buku, cetak komersial dengan
mutu yang tinggi dan mahal karena tingkat kecerahan yang relative tinggi dibanding kertas uncoated
groundwood.
5. Kraft Paper
Kertas kraft arti adalah kertas kuat, mempunyai empat fungsi utama, antara lain:

23 | P a g e
a. Kertas bungkus (wrapping) seperti bungkus kertas plano, kertas bungkus nasi, dll.
b. Kantong (bag/sack) seperti kantong belanja atau „shoping bag‟.
c. Karung (shipping sack) seperti karung atau kantong semen.
d. Berbagai fungsi „converting‟.
6. Bleached Paperboard
Pulp kertas yang dipakai adalah bleached sulfate dan kegunaan utamanya adalah folding karton – untuk
membuat box, dan kertas karton susu atau juice. Karena bleach maka warna kertas Koran ini putih
dan sekitar setengah jumlah produksi adalah coated. Biasanya di pasar USA, kertas ini disebut dengan
SBS (Solid Bleached Board).Gramaturnya bervariasi mulai dari 200-500 g/m2. Golongan jenis kertas ini
termasuk untuk membuat gelas kertas, piring kertas, karton tebal cetak, „tag stock (kertas karton untuk
gantungan), kartu computer, file folders (map folio) dan kartu indeks (kartu index nama). Dipasar lokal
sering ditemukan sebagai C2S Board atau C1S Board tergantung jumlah sisi yang mempunyai lapisan
coating pigmen.
7. Unbleached Paperboard
Kertas karton ini tidak diputihkan dengan bleaching dan diproduksi dari vorgin kraft (pulp kimia dengan
serat no-recycle) atau bubur kertas dengan proses semi-kimia sulfit yang netral. Produk utama adalah
lineboard, jenis kertas yang digunakan untuk membuat
„corrugated containers‟ (corrugated box yang biasanya berwarna cokelat).Berat gramatur umumnya 130-
450 g/m2. Corrugating medium atau kertas medium juga termasuk ke dalam kategori ini yang dibuat
dengan sebagian campuran kertas recycle.
8. Recycled Paperboard
Pulp yang digunakan terdiri atas kertas recycle atau kertas daru ulang. Jenis kertas ini meliputi rentang
variasi kertas ynga luas mylai dari kertas medium untuk corrugated box, folding boxboard atau clay
coated news black atau sering disebut sebagai duplex atau triplex, setup boxboard layaknya duplex tetapi
uncoated dan berbagai jenis kertas dan kertas karton. Juga gypsum liner yaitu kertas yang digunakan
sebagai pelapis luar gypsum board, kertas untuk „core tube‟ dan lain sebagainya.
9. MG Kraft Specialties
Kertas jenis ini mempunyai permukaan dengan penampakan yang licin seperti kaca (glaze) dimana
kertas tersebut diproduksi di atas mesin yang mempunyai silinder pengering/pemanas yang diameternya
sangat besar.Di pasar lokal sering disebut sebagai kertas Litho, Doorslag.Jenis kertas lainnya seperti
kertas dasar (base paper) untuk wax paper, kertas bungkus, carbonizing dan kraft specialties.

24 | P a g e
10. Tissue
Bubur kertas yang dipakai untuk tisu adalah pulp kimia yang di-bleach dengan tambhana bisa 50 atau
lebih pulp mekanis.Mayoritas kertas tisu digunakan untuk produk sanitari seperti tisu gulugn, towel,
bathroom, napkins, dan lain-lain.Gramatu mempunyai rentang antara 13-75 g/m2. Jenis kertas ini
diproduksi dengan system Through Air Dried (TAD) atau mesin kertas Yankee (silinder pemanas yang
diameternya sangat besar) yang mempunyai wet atau dry crepe operation.
11. Market Pulp
Pulp atau bubur kertas juga dikategorikan sebagai kertas yang dibagi jenisnya berdasarkan jenis kayu,
proses pembuatan pulp dan proses pemutihan (bleaching). Bubur kertas dijual dalam bentuk lembaran,
bal dan gulungan.
12. Others
Kategori lain-lain digunakan untuk jenis kertas yang tidak masuk dalam 11 golongan kertas di
atas.Kurang dari 5% jumlah kertas di dunia masuk dalam kategori ini, jadi sebenarnya relative kecil.
Contohnya seperti kertas handboard, asbestos board, kertas rokok, condenser, kertas bible, glassine,
kertas tahan minyak, kertas release untuk sticker dan kertas yang tersusun dari serat tetumbuhan bukan
pohon (seperti kertas serat pisang abaca, dan lain-lain).

Bermacam-macam kertas tersedia di toko dengan berbegai sebutan, seperti Art Paper, Alumunium foil,
Kertas Cellophane, karton, Duplex, kertas Majalah, Tas Kertas, Kertas Serbet, Kertas Pastel, Kertas
Merang, Kertas Tissue, Wallpapers, Watercolor paper, Kertas Minyak, Kertas Metalik dan Kertas Daur
Ulang.

25 | P a g e
Proses Pembuatan Pulp
Chipping
Hammer Mill digunakan karena hasil yang didapatkan memiliki diameter partikel yang kecil,
sehingga bahan yang masuk ke digester memiliki diameter yang halus, dan tidak menyumbat alat.

Hammer Mill
Screening
Vibrating Screen digunakan karena screening hanya bertujuan untuk menyeleksi ukuran ampas tebu
yang telah dihancurkan, tanpa perlakuan khusus. Vibrating Screen yang digunakan berukuran 5 mesh.

Vibrating Screen
Storing
Penyimpanan ampas tebu yang berukuran 5 mesh menggunakan tangki

Tangki

Pre – Treating
Vaccum pump digunakan untuk menghilangkan udara dalam ampas tebu yang telah dikecilkan
ukurannya

26 | P a g e
Vaccum Pump
Digesting
Digester yang digunakan adalah continuous digester karena continuous digester cenderung lebih efisien
dalam hal ruang, lebih mudah untuk mengontrol dan memberikan hasil yang lebih baik, serta
menghemat bahan kimia dan energi.

Storing
Ampas tebu yang telah menjadi pulp disimpan dalam tangki

Tangki

Washing
Pulp dalam tangki kemudian dicuci dengan Drum Displacer Washer. Drum Displacer Washer digunakan
karena hasil pencucian yang dihasilkan sangat baik. Pencucian baik dikarenakan pencucian dilakukan
berberapa kali. Jumlah pencucian tergantung jumlah drum yang terpasang.

Drum Displacer Washer


Screening
Johnson Screen digunakan karena bentukknya yang berbentuk pipa sehingga pulp hasil pencucian
dapat langsung di screen lagi dan dialirkan.
27 | P a g e
Johnson Screen
Cleaning
Pencucian pulp dilakukan menggunakan High Density Cleaner, High Density
Cleaner menggunakan perbedaan massa jenis, sehingga pulp akan terpisah dari
pengotor yang massa jenisnya lebih besar

High Density Cleaner

Bleaching
Proses Bleaching menggunakan Compact Bleaching Tower, Proses bleaching membutuhkan tekanan
yang lebih kecil karena memiliki diffuser yang membantu pulp untuk menuju washer di bagian atas
tower.

Compact Bleaching Tower


Purification
Pulp yang telah di bleaching kemudian dicuci dengan Drum Displacer Washer untuk proses pemurnian.
Drum Displacer Washer digunakan karena hasil pencucian yang dihasilkan sangat baik. Pencucian baik
dikarenakan pencucian dilakukan berberapa kali. Jumlah pencucian tergantung jumlah drum yang
terpasang.

Drum Displacer Washer


28 | P a g e
Proses Pembuatan Kertas
Pulp yang telah diproses dibawa dalam head box. Pada headbox, terdapat slicer yang berfungsi
mempermudah masuknya pulp menuju wire dengan membentuk gumpalan pulp menjadi slice pulp.
Kemudian pulp yang telah terbentuk slice tersebut di anyam menggunakan wire untuk dijadikan
lembaran kertas namun masih memiliki kandungan air yang tinggi.
Storing
Pada proses storing digunakan Head Box. Fungsi dari Head Box adalah menerima stock yang dikirim
dari cleaner dan screen melalui fan pump. Kemudian alat ini akan menyemburkan buburan pulp sampai
selebar mesin kertas dan mengirim ke slice dengan kecepatan sesuai dengan kecepatan mesin pada
konsistensi kertas yang seragam.

Head Box
Forming
Alat yang digunakan adalah Wire. Wire akan menganyam buburan pulp menjadi lembaran kertas, tapi
kadar airnya masih tinggi. Air akan jatuh secara gravitasi. Untuk mempercepat pengurangan air
digunakan vacuum foil dan suction box dengan menghisap air dalam lembaran kertas hingga kadar air
mencapai 20-25%. Pada wire ini juga terdapat shower yang berguna untuk memotong lembaran kertas
sesuai dengan lebar roll paper pada wire dan sekaligus sebagai pencuci roll.

Wire
Pressing
Alat yang digunakan adalah roll press dan vacuum pump. Alat ini bekerja dengan menghisap air
menggunakan vacuum pump dan mengepres lembaran kertas dengan mengapitnya di sela-sela roll press.
Tujuannya adalah mengurangi kadar air pada kertas dan membuat permukaan kertas lebih halus dan
padat sesuai gramature yang diharapkan.

29 | P a g e
Roll Press
Pre-Drying
Alat yang digunakan dalam proses ini adalah dryer cylinder. Dryer cylinder berguna untuk
mengeringkan kertas dari press part dengan cara penguapan sampai kadar air berkisar 6%. Alat ini
berupa silinder berputar yang di dalamnya dipanaskan dengan steam pada suhu 110 oC pada tekanan 3,6
bar. Prinsip kerja alat ini adalah lembaran kertas dari press part akan menyelimuti silinder pengering dan
silinder tersebut akan menguapkan air di dalam lembaran kertas. Uap air yang terbentuk akan dihisap
oleh blower exhaust fan.

Dryer Cylinder
Coating
Pada proses coating digunakan alat size press. Alat ini berguna untuk menambahkan bahan sizing pada
kertas berupa tepung tapioka. Tujuannya adalah agar kertas mempunyai ketahanan terhadap penetrasi
tinta ke dalam kertas, tidak mudah menyerap tinta jika dipakai menulis (bleeding), lebih tahan lama,
lebih putih dan tidak berpori.

Size Press
After Drying
Alat yang digunakan pada proses after drying sama seperti proses pre – drying yaitu dryer cylinder.
Perbedaan alat pada proses ini dan pada proses pre-dryer, hanya pada tahap ini sudah melalui tahap
peng-coating-an. Fungsi alat ini adalah untuk membuat moisture content setelah ada penambahan

30 | P a g e
air di sizing press berupa air tapioka di dalam kertas mencapai 5%. Prinsip kerja alat ini yaitu
dengan memanfaatkan steam yang dimasukkan ke dalam silinder pengering.

Dryer Cylinder
Calendering
Pada proses calendering digunakan calender pit. Alat ini berguna untuk memadatkan kertas sehingga
memberikan hasil kertas yang memiliki smoothness dan thickness yang baik. Alat ini bekerja dengan
menekan dan menggesekkan lembaran kertas pada kedua sisi calender roll.

Calender Pit
Rolling
Pada proses ini digunakan roll wide. Roll wide bekerja dengan cara mel Fungsi dari alat ini adalah
menggulung kertas menjadi roll paper

Roll Wide Rewinding


Rewinding
Fungsi dari alat ini adalah memotong dan menggulung kertas kembali sesuai dengan ukuran yang
ditentukan.

31 | P a g e
Praktikum 10 Fowcart

Diagram Alir Pembuatan Kertas

32 | P a g e
33 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai