Anda di halaman 1dari 6

1.

Materi sejarah, kultur, karakter, organisasi

2. Anggaran Dasar Bab V, Bab VI, dan Bab VII

3. Anggaran Rumah Tangga Bab II, Bab III (Pasal 4,7,8,9), Bab IV, Bab V C, Bab VI

1. Materi sejarah, kultur, karakter, organisasi


A. Sosio Historis
Resah Akan Iklim akademik mahasiswa yang
kering di Fakultas Syari'ah dan Hukum
Komunitas Pemerhati Konstitusi didirikan pada tanggal 13 Oktober 2012 Atas kesadaran
penuh atas panggilan dan tanggung jawab sebagai sebagai mahasiswa sekaligus kesamaan
ide dan cita - cita untuk mengembangkan keilmuan dalam bidang ilmu hukum dan dinamika
ketatanegaraan.

B. Kultur
Setiap unit kegiatan mahasiswa punya kultur dan ciri khas yang semuanya itu
disesuaikan dengan asaslokalitas masing - masing unit kegiatan mahasiswa.Dari berbagai
unit kegiatan mahasiswa yang ada diUIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, UKM-F KPK memiliki
kultur akademik yang kental dengan Diskusi (Tematika tau Respons Isu) di setiap Rabu
Sore dan Pelatihan diSabtu Pagi. Dua kegiatan ini menjadi kultur atau corak penguat dari
Komunitas Pemerhati Konstitusi

C. Karakter
1. Memiliki pola Kerja organisasi yang terstruktur dan tersistematis
2. Mempunyai Tujuan yang sama dan sesuai denganAnggaran Dasar UKM-F KPK
3. Pola sosial dalam kerja organisasi menggunakanasas kekeluargaan

D. Struktur kepengurusan
Ketua Umum
Wakil Ketua Umum
Sekretaris Jenderal
Bendahara Umum

Divisi Media dan Informasi


Divisi Pelatihan dan Sumber Daya Anggota
Divisi Kajian dan Diskusi
Divisi Lomba dan Prestasi

2. Anggaran Dasar Bab V, Bab VI, dan Bab VII


A. BAB V KEANGGOTAAN
Pasal 11
Anggota serta Hak dan Kewajiban
(1) Anggota UKM-F KPK terdiri dari:
a. Anggota Muda adalah Calon Anggota yaitu peserta seleksi yang telah dinyatakan lulus
dan belum menyelesaikan follow up.
b. Anggota Biasa adalah mahasiswa Fakultas Syari’ah dan Hukum yang dinyatakan lulus
seleksi dan telah menyelesaikan follow up sebagai Anggota Komunitas Pemerhati
Konstitusi.
c. Anggota Luar Biasa adalah Anggota Biasa yang telah menjadi Alumni Fakultas Syari'ah
dan Hukum.
(2) Tata cara seleksi, hak dan kewajiban serta peraturan lain tentang keanggotaan diatur
dalam Anggaran Rumah Tangga.

B. BAB VI PEMBINAAN DAN PELATIHAN


Pasal 12
(1) UKM-F KPK berkewajiban melakukan pembinaan dan pelatihan.
(2) Pembinaan dilakukan dengan memberikan pemahaman secara teoritik akan
persoalan keilmuan khususnya Ilmu Hukum.
(3) Pelatihan dilakukan dengan memberikan keterampilan berpraktik dalam bidang
debat, penulisan karya ilmiah, sidang semu konstitusi dan legislative drafting
(4) Ketentuan lebih lanjut tentang pelaksanaan Pembinaan dan Pelatihan untuk
selanjutnya diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.

C. BAB VII STRUKTUR ORGANISASI


Pasal 13
(1) Struktur Organisasi UKM-F KPK terdiri atas:
a. Pelindung
b. Penanggung Jawab
c. Pembina
d. Tim Penasihat
e. Senior Trainer
f. Pimpinan

3. Anggaran Rumah Tangga Bab II, Bab III (Pasal 4,7,8,9), Bab IV, Bab V C, Bab VI
A. BAB II MAKNA DAN PENGGUNAAN LAMBANG
Pasal 3
(1) Lambang UKM-F KPK sebagaimana tersebut dalam pasal 7 Anggaran Dasar seperti berikut
(2) Makna gambar dan tulisan yang terdapat pada lambang UKM-F KPK sebagai berikut:
a. Ornamen bintang delapan dengan warna emas metalik bermakna kejayaan.
b. Logo UIN Sunan Kalijaga dengan tulisan Fakultas Syari'ah dan Hukum Universitas Islam
Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta bermakna tempat kedudukan organisasi.
c. Tulisan Unit Kegiatan Mahasiswa Fakultas Komunitas Pemerhati Konstitusi bermakna
identitas organisasi, serta berwarna merah yang berarti energi fisik yang kuat, motivasi
yang tinggi serta berani dan progresif
(3) Lambang UKM-F KPK dapat digunakan pada papan nama kantor atau sekretariat,
bendera, umbul-umbul, atribut yang terdiri dari seragam, tanda pengenal anggota, emblem
untuk seluruh kegiatan ketatalaksanaan administratif oleh UKM-F KPK.

B. BAB III KEANGGOTAAN


Pasal 4
Status Keanggotaan
(1) Anggota terdiri dari Anggota Muda, Anggota Biasa, dan Anggota Luar Biasa
(2) Keanggotaan sah apabila yang bersangkutan telah dinyatakan diterima dan/atau
telah terdaftar sebagai anggota UKM-F KPK.
(3) Pengangkatan anggota dilakukan oleh Pimpinan dengan Surat Keputusan
(4) Pemberhentian anggota dilakukan berdasarkan hasil musyawarah pimpinan dan
kepala divisi setelah berkoordinasi dengan pembina

Pasal 7
Hak Anggota
(1) Setiap Angota Muda berhak:
a. Mengajukan usul atau saran, dan kritik atau suara secara lisan atau tulisan
pada Rapat, musyawarah besar, musyawarah besar luar biasa;
b. Mengikuti kegiatan yang dilakukan oleh UKM-F KPK;
c. Mendapatkan perlakuan dan kesempatan yang sama untuk berproses dalam
organisasi;
d. Mendapatkan pelayanan administrasi;

(2) Setiap Anggota Biasa berhak :


a. Memilih dan dipilih sebagai anggota kepengurusan;
a. Mengajukan usul atau saran, dan kritik atau suara secara lisan atau tulisan
pada Rapat, musyawarah besar, musyawarah besar luar biasa;
b. Mengikuti kegiatan yang dilakukan oleh UKM-F KPK;
c. Mendapatkan perlakuan dan kesempatan yang sama untuk berproses dalam
organisasi;
d. Mendapatkan pelayanan administrasi;

(3) Setiap Anggota Luar Biasa berhak :


a. Mengajukan usul atau saran, dan kritik atau suara secara lisan atau tulisan
pada Rapat, musyawarah besar, musyawarah besar luar biasa;
b. Mengikuti kegiatan yang dilakukan oleh UKM-F KPK;
c. Mendapatkan perlakuan dan kesempatan yang sama untuk berproses dalam
organisasi;
d. Mendapatkan pelayanan administrasi;
(4) Hal-hal lainnya mengenai hak anggota akan ditentukan kemudian dalam
Peraturan Organisasi.

Pasal 8
Kewajiban Anggota
(1) Setiap Anggota Berkewajiban:
a. Mentaati dan memegang teguh Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
serta Peraturan-peraturan yang berlaku dalam Organisasi;
b. Membina, meningkatkan, dan memelihara disiplin organisasi;
c. Ikut secara aktif melaksanakan dan mengikuti kegiatan-kegiatan organisasi;
d. Menjunjung tinggi kehormatan dan nama baik organisasi serta menentang
setiap upaya dan tindakan yang merugikan organisasi dengan cara yang
berakhlak;
e. Memupuk persatuan dan solidaritas diantara sesama anggota organisasi;
f. Membayar kewajiban keuangan yang ditentukan organisasi.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c dan f tidak berlaku bagi
Anggota Luar Biasa.

Pasal 9
Gugurnya Keanggotaan dan Pemberhentian Anggota
(1) Keanggotaan dapat gugur apabila :
a. Meninggal dunia.
b. Mengundurkan diri / atas permintaan sendiri.
c. Diberhentikan

(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud ayat (1) hurup b harus disertai dengan surat
pengunduran diri.
(3) Pimpinan akan menindaklanjuti surat pengunduran diri berdasarkan musyawarah
pimpinan dengan anggota yang mengundurkan diri dengan surat tindak lanjut
pengunduran diri anggota
(4) Ketentuan sebagaimana dimaksud ayat (1) hurup c seorang anggota dapat
diberhentikan sementara atau diberhentikan karena melakukan perbuatan yang
bertentangan dengan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga Organisasi, atau
dengan sengaja tidak menjalankan kewajibannya sebagai anggota Organisasi,
dan/atau mencemarkan kehormatan dan nama baik organisasi.
(5) Sebelum diberhentikan, anggota yang bersangkutan telah diberi peringatan
tertulis sebanyak 3 (tiga) kali oleh Pimpinan UKM-F KPK. Tenggang waktu dari
pengeluaran peringatan tertulis pertama dan selanjutnya sekurang-kurangnya 2
(dua) hari.
(6) Anggota yang mendapatkan Surat Peringatan 3 dalam kurun waktu 2 X 24 jam
tidak melakukan klarifikasi secara tertulis, maka secara langsung anggota
diberhentikan dari UKM-F KPK dibuktikan dengan surat keputusan pemberhentian
dari Pimpinan.
(7) Anggota yang diberhentikan sementara dapat membela diri dengan mengajukan
permintaan peninjauan kembali atas keputusan tersebut kepada forum rapat
terbatas yang dihadiri Pengurus, perwakilan Anggota Biasa dan perwakilan Anggota
Luar Biasa.
(8) Apabila forum rapat terbatas menentukan untuk tidak memberhentikan
keanggotaan seseorang maka pengurus melakukan rehabilitasi melalui ketua UKM-F
KPK.
(9) Apabila forum rapat terbatas menentukan untuk memberhentikan keanggotaan
seseorang maka pengurus melakukan pencabutan keanggotaan yang bersangkutan
dan tidak diperkenankan mendaftar kembali menjadi anggota UKM-F KPK.
(10) Ketentuan mengenai pemberhentian anggota akan ditentukan kemudian dalam
Peraturan Organisasi.

C. BAB IV KEPENGURUSAN
Pasal 10
Struktur Organisasi
(1) Struktur Organisasi Komunitas Pemerhati Konstitusi terdiri atas :
a. Pelindung
b. Penanggung Jawab
c. Pembina
d. Tim Penasihat
e. Senior Trainer
f. Pimpinan
g. Penanggungjawab Divisi
h. Anggota
(2) Pelindung adalah Dekan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
(3) Penangung jawab adalah Wakil Dekan III bagian Kemahasiswaan dan Kerjasama
Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
(4) Pembina adalah Dosen di lingkungan Fakultas Syariah dan Hukum yang ditunjuk
menjadi pembina pada UKM-F KPK.
(5) Tim Penasehat adalah setiap alumni UKM-F KPK.
(6) Senior Trainer adalah alumni anggota biasa yang telah menyelesaikan tugas sebagai
pengurus dan ditunjuk oleh pengurus menjadi trainer.
(7) Unsur Pimpinan terdiri dari Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris Jenderal, dan Bendahara.
(8) Penanggungjawab Divisi adalah anggota UKM-F KPK yang ditunjuk menjadi
Penanggungjawab divisi oleh unsur pimpinan dengan memperhatikan angkatan.
(9) Anggota adalah seluruh elemen keanggotaan di dalam UKM-F KPK.

D. BAB V C
Pasal 18
Unsur Non-Struktural
(1) UKM-F KPK memiliki unsur non-struktural berupa Dewan Alumni dan Forum
Angkatan, serta Penasihat Divisi sebagai perpanjangan tangan dari Pengurus.
(2) Dewan Alumni merupakan wadah berkumpul bagi Alumni UKM-F KPK dalam rangka
membangun komunikasi dan silaturrahim.
(3) Forum Angkatan merupakan wadah untuk melakukan koordinasi antara pengurus
dengan masing-masing angkatan dalam organiasasi.
(4) Penasihat Divisi merupakan wadah bagi pengurus masa bakti sebelumnya untuk
memberi nasihat serta bimbingan bagi pengurus masa bakti setelahnya.
(5) Dewan Alumni dan Forum Angkatan masing-masing memiliki penangungjawab
yang dipilih secara internal berdasarkan musyawarah

E. BAB VI PEMBINAAN DAN PELATIHAN


Pasal 19
(1) Pembinaan dan Pelatihan merupakan ruh organisasi.
(2) UKM-F KPK melalui pengurus wajib melaksanakan Pembinaan dan Pelatihan dalam
periode kepengurusan.
(3) Pembinaan dilakukan dengan memberikan pemahaman secara teoritik tentang
persoalan keilmuan khususnya Ilmu Hukum dengan cara:
a. Dikusi tematik
b. Diskusi respons isu
(4) Pelatihan dapat dilakukan dengan memberikan keterampilan berpraktik dalam
bidang:
a. Debat
b. Penulisan Karya Ilmiah
c. Sidang Semu Konstitusi
d. Legal Drafting.
(5) Waktu pelaksanaan Pembinaan dan Pelatihan sebagaimana dimaksud dalam ayat (3)
dan ayat (4) dilaksanakan minimal dua minggu satu kali
(6) Pelatihan diperuntukkan bagi seluruh anggota yang ditentukan oleh program kerja
kepengurusan.

Anda mungkin juga menyukai