Anda di halaman 1dari 11

DEWAN PENGURUS DAERAH

PERSATUAN PERAWAT NASIONAL INDONESIA


KABUPATEN BOGOR
Alamat : Perum Pondok Bambu Kuning, Blok A2 RT.01/14, Kel. Bojong Gede, Kec. Bojong Gede
Kabupaten Bogor, Jawa Barat 16922 Tlp/WA : 08111-2300-304 Email : admin@ppnikabupatenbogor.org

Nomor : 100/DPD.PPNI/S.2/K.S/III/2024 Bogor, 1 Maret 2024


Lampiran : 1 Berkas
Perihal : Surat Pemberitahuan

Kepada Yth.
- Pengurus DPD PPNI Kabupaten Bogor
- Ketua, Sekretaris, Pengurus DPK PPNI Se-Kabupaten Bogor
- Seluruh Anggota PPNI Kabupaten Bogor
Di Tempat

Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh


Dengan Hormat,

Sehubungan dengan adanya Surat Edaran dari Menteri Kesehatan Republik Indonesia
(KEMENKES) Nomor : HK.02.01/MENKES/6/2024 dan Surat Edaran dari Dinas
Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Nomor : 500.16.7.2/719-
PPO Tentang Penyelenggaraan Perizinan Bagi Tenaga Medis dan Tenaga Kesehatan Pasca
Terbitnya Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 Tentang kesehatan.

Maka dengan ini kami Sampaikan Bahwa Layanan Rekomendasi SIPP dihentikan
mulai Hari Senin Tanggal 4 Maret 2024. Adapun pengajuan Sebelum Tanggal 4 Maret
2024 tetap akan di selesaikan Sebagaimana Mestinya.

Demikian Surat pemberitahuan ini kami sampaikan, Atas perhatian dan kerjasamanya di
ucapkan terimakasih.

Dewan Pengurus Daerah


Persatuan Perawat Nasional Indonesia
Kabupaten Bogor
Ketua Sekretaris

Ns. Jajat Sudrajat, SKM, S.Kep, EMT-P Ns. Rozi Buana, S.Kep, M.Kep
NIRA : 32010129284 NIRA : 32010182624

Tembusan :

- Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor


- Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP)
- Dewan Pengurus Wilayah PPNI Provinsi Jawa Barat
- Pertinggal

#BersatuBergerakBerjuangBersamaWujudkanPerubahan
PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR
DINAS PENANAMAN MODAL DAN
PELAYANAN TERPADU SATU PINTU
Jalan Tegar Beriman No. 40 Cibinong 16914Telp. (021) 8751090, Fax. (021) 8750871
Website : www.dpmptsp.bogorkab.go.id / Email : dpmptsp@bogorkab.go.id

Yth.
1. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor
2. Kepala Fasilitas Pelayanan Kesehatan di Kabupaten Bogor
3. Para Ketua Organisasi Profesi Tenaga Medis Kabupaten Bogor
4. Para Ketua Organisasi Profesi Tenaga Kesehatan Kabupaten Bogor

SURAT EDARAN
NOMOR 500.16.7.2/719-PPO
TENTANG
PENYELENGGARAAN PERIZINAN BAGI TENAGA MEDIS DAN TENAGA
KESEHATAN PASCA TERBITNYA UNDANG-UNDANG NOMOR 17 TAHUN 2023
TENTANG KESEHATAN

Untuk menjamin mutu pelayanan kesehatan dan keselamatan masyarakat


penerima pelayanan kesehatan, setiap Tenaga Medis dan Tenaga Kesehatan yang
akan memberikan pelayanan kesehatan wajib memiliki Surat Izin Praktik (SIP).
Ketentuan mengenai perizinan Tenaga Medis dan Tenaga Kesehatan diatur dalam
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan dimana pengaturan
mengenai proses penerbitan SIP mengalami perubahan yang mendasar. Dalam
rangka memberikan kepastian hukum terhadap penerbitan SIP sebelum
ditetapkannya peraturan pelaksanaan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang
Kesehatan, diperlukan tata cara penyelenggaraan perizinan bagi Tenaga Medis dan
Tenaga Kesehatan.
Surat Edaran ini dimaksudkan untuk menjadi acuan dalam penerbitan SIP
Tenaga Medis dan Tenaga Kesehatan pasca terbitnya Undang-Undang Nomor 17
Tahun 2023 tentang Kesehatan.

Mengingat ketentuan :
1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2023 Nomor 105, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6887);
2. Peraturan Bupati Bogor Nomor 15 Tahun 2019 tentang Pelayanan Perizinan dan
Nonperizinan Secara Elektronik melalui Sistem Online Perizinan Transparan
Informatif Sistematis di Kabupaten Bogor (Berita Daerah Kabupaten Bogor Tahun
2019 Nomor 15);
3. Peraturan Bupati Bogor Nomor 72 Tahun 2021 tentang Pendelegasian
Kewenangan Pelayanan Perizinan dan Nonperizinan Kepada Kepala Dinas
Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (Berita Daerah Kabupaten
Bogor Tahun 2021 Nomor 72) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bupati
Bogor Nomor 51 Tahun 2022 tentang Perubahan Atas Peraturan Bupati Bogor
Nomor 72 Tahun 2021 tentang Pendelegasian Kewenangan Pelayanan Perizinan
dan Nonperizinan Kepada Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu (Berita Daerah Kabupaten Bogor Tahun 2022 Nomor 51);
4. Keputusan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Nomor 500.16.7.2/3695-PPO Tentang Penetapan Standar Pelayanan Pada Dinas
Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
5. Surat Edaran Nomor Hk.02.01/Menkes/6/2024 Tentang Penyelenggaraan
Perizinan Bagi Tenaga Medis Dan Tenaga Kesehatan Pasca Terbitnya Undang-
Undang Nomor 17 Tahun 2023 Tentang Kesehatan.

Dengan ini disampaikan mengenai ketentuan perizinan Tenaga Medis dan


Tenaga Kesehatan pasca terbitnya Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang
Kesehatan dilakukan sesuai dengan Surat Edaran Nomor Hk.02.01/Menkes/6/2024
Tentang Penyelenggaraan Perizinan Bagi Tenaga Medis Dan Tenaga Kesehatan
Pasca Terbitnya Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 Tentang Kesehatan.

Demikian Surat Edaran ini disampaikan untuk dapat dilaksanakan


sebagaimana mestinya

Ditetapkan di : Cibinong
Pada tanggal : 01 Maret 2024

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh
Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)
Yth.
1. Deputi Bidang Pelayanan Publik, Kementerian PAN-RB
2. Para Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Seluruh Indonesia
3. Para Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Seluruh Indonesia
4. Para Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota Seluruh Indonesia
5. Pimpinan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Seluruh Indonesia

SURAT EDARAN
NOMOR HK.02.01/MENKES/6/2024
TENTANG
PENYELENGGARAAN PERIZINAN BAGI TENAGA MEDIS DAN TENAGA
KESEHATAN PASCA TERBITNYA UNDANG-UNDANG NOMOR 17 TAHUN 2023
TENTANG KESEHATAN

Untuk menjamin mutu pelayanan kesehatan dan keselamatan masyarakat


penerima pelayanan kesehatan, setiap Tenaga Medis dan Tenaga Kesehatan yang
akan memberikan pelayanan kesehatan wajib memiliki Surat Izin Praktik (SIP).
Ketentuan mengenai perizinan Tenaga Medis dan Tenaga Kesehatan diatur
dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan dimana
pengaturan mengenai proses penerbitan SIP mengalami perubahan yang
mendasar. Dalam rangka memberikan kepastian hukum terhadap penerbitan
SIP sebelum ditetapkannya peraturan pelaksanaan Undang-Undang Nomor 17
Tahun 2023 tentang Kesehatan, diperlukan tata cara penyelenggaraan perizinan
bagi Tenaga Medis dan Tenaga Kesehatan.
Surat Edaran ini dimaksudkan untuk menjadi acuan bagi lembaga yang
berwenang dalam penerbitan SIP Tenaga Medis dan Tenaga Kesehatan pasca
terbitnya Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan.

Mengingat ketentuan:
1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2023 Nomor 105, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 6887);

jdih.kemkes.go.id
-2-

2. Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2021 tentang Kementerian Kesehatan


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 83);
3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 5 Tahun 2022 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Kementerian Kesehatan (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2022 Nomor 156);

Sehubungan dengan hal tersebut, dengan ini disampaikan mengenai


ketentuan perizinan Tenaga Medis dan Tenaga Kesehatan pasca terbitnya
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan, sebagai berikut:
1. Penyelenggaraan perizinan Tenaga Medis dan Tenaga Kesehatan mengacu
pada ketentuan Pasal 263 sampai dengan Pasal 266 dan Pasal 449 Undang-
Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan.
2. Berdasarkan Pasal 449 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang
Kesehatan diatur ketentuan peralihan mengenai penerbitan SIP, yaitu
bahwa pada saat berlakunya Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023
tentang Kesehatan, maka:
a. SIP yang sudah terbit dinyatakan tetap berlaku sampai dengan
berakhirnya SIP;
b. penerbitan SIP yang telah selesai diproses verifikasi dan memenuhi
persyaratan diselesaikan segera dan dinyatakan berlaku sampai
dengan berakhirnya SIP; dan
c. penerbitan SIP yang masih dalam proses awal sebelum proses
verifikasi disesuaikan dengan ketentuan dalam Undang-Undang
Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan.
3. Sebelum ditetapkannya Peraturan Pemerintah sebagai pelaksanaan Pasal
266 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan,
penyelenggaraan perizinan Tenaga Medis dan Tenaga Kesehatan yang
diterbitkan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dilakukan sebagai berikut:
a. Tenaga Medis dan Tenaga Kesehatan yang akan mengajukan
permohonan penerbitan SIP atau perpanjangan SIP yang sudah habis
masa berlakunya dapat mengajukan permohonan penerbitan SIP
kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota atau Kepala Dinas
Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Daerah
Kabupaten/Kota tempat Tenaga Medis dan Tenaga Kesehatan
menjalankan praktiknya.
b. Jumlah SIP yang diterbitkan oleh Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota atau Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan

jdih.kemkes.go.id
-3-

Terpadu Satu Pintu Daerah Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud


huruf a bagi Tenaga Medis dan Tenaga Kesehatan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
c. Tenaga Medis atau Tenaga Kesehatan yang mengajukan permohonan
penerbitan SIP sebagaimana dimaksud huruf a untuk pertama kali
dengan Surat Tanda Registrasi (STR) yang sudah terbit dan masih
berlaku sebelum Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang
Kesehatan diundangkan, melampirkan:
1) STR; dan
2) surat keterangan tempat praktik.
d. Berdasarkan permohonan sebagaimana dimaksud huruf c, Kepala
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota atau Kepala Dinas Penanaman
Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Daerah Kabupaten/Kota
menerbitkan SIP yang masa berlakunya sesuai dengan masa berlaku
STR tersebut.
e. Tenaga Medis dan Tenaga Kesehatan yang mengajukan permohonan
penerbitan SIP sebagaimana dimaksud huruf a untuk pertama kali
dengan STR yang berlaku seumur hidup bagi Tenaga Medis dan
Tenaga Kesehatan yang telah lulus kurang dari 5 (lima) tahun sebelum
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan
diundangkan, melampirkan:
1) STR; dan
2) surat keterangan tempat praktik.
f. Berdasarkan permohonan sebagaimana dimaksud huruf e, Kepala
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota atau Kepala Dinas Penanaman
Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Daerah Kabupaten/Kota
menerbitkan SIP yang berlaku selama 5 (lima) tahun.
g. Dalam hal Tenaga Medis dan Tenaga Kesehatan telah memiliki STR
yang berlaku seumur hidup namun tidak pernah praktik lebih dari 5
(lima) tahun terhitung sejak sebelum Undang-Undang Nomor 17
Tahun 2023 tentang Kesehatan diundangkan dan akan mengajukan
permohonan penerbitan SIP sebagaimana dimaksud huruf a,
melampirkan:
1) STR;
2) surat keterangan tempat praktik; dan
3) bukti pemenuhan kompetensi.

jdih.kemkes.go.id
-4-

h. Bukti pemenuhan kompetensi sebagaimana dimaksud huruf g angka


3) diperoleh setelah mengikuti pemenuhan kompetensi yang
diselenggarakan oleh kementerian yang mengelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang kesehatan berkoordinasi dengan Kolegium
dan/atau penyelenggara pendidikan.
i. Berdasarkan permohonan sebagaimana dimaksud huruf g, Kepala
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota atau Kepala Dinas Penanaman
Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Daerah Kabupaten/Kota
menerbitkan SIP yang masa berlakunya selama 5 (lima) tahun.
j. Tenaga Medis dan Tenaga Kesehatan yang telah memiliki STR yang
sudah terbit dan masih berlaku sebelum Undang-Undang Nomor 17
Tahun 2023 tentang Kesehatan diundangkan atau STR yang berlaku
seumur hidup dan akan mengajukan permohonan perpanjangan SIP
sebagaimana dimaksud huruf a, melampirkan:
1) STR;
2) surat keterangan tempat praktik; dan
3) bukti kecukupan Satuan Kredit Profesi (SKP).
k. Berdasarkan permohonan sebagaimana dimaksud huruf j, Kepala
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota atau Kepala Dinas Penanaman
Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Daerah Kabupaten/Kota
menerbitkan SIP yang berlaku selama 5 (lima) tahun.
l. Selain melampirkan bukti kecukupan SKP sebagaimana dimaksud
huruf j angka 3), Tenaga Medis dan Tenaga Kesehatan membuat surat
penyataan yang menyatakan sudah cukup SKP dan bertanggung
jawab apabila dikemudian hari terbukti penyataan tidak benar,
bersedia dilakukan pencabutan SIP (format surat pernyataan
terlampir).
m. Tenaga Medis dan Tenaga Kesehatan yang telah memiliki STR yang
sudah terbit dan masih berlaku sebelum Undang-Undang Nomor 17
Tahun 2023 tentang Kesehatan diundangkan dan akan mengajukan
permohonan penerbitan SIP ke-2 dan/atau SIP ke-3, melampirkan:
1) STR;
2) SIP ke-1 dan/atau SIP ke-2; dan
3) surat keterangan tempat praktik.
n. Berdasarkan permohonan sebagaimana dimaksud huruf m, Kepala
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota atau Kepala Dinas Penanaman
Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Daerah Kabupaten/Kota

jdih.kemkes.go.id
-5-

menerbitkan SIP yang masa berlakunya sesuai dengan masa berlaku


STR tersebut.
o. Tenaga Medis dan Tenaga Kesehatan yang telah memiliki STR yang
berlaku seumur hidup dan akan mengajukan permohonan penerbitan
SIP ke-2 dan/atau SIP ke-3, melampirkan:
1) STR;
2) SIP ke-1 dan/atau SIP ke-2; dan
3) surat keterangan tempat praktik.
p. Berdasarkan permohonan sebagaimana dimaksud huruf o, Kepala
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota atau Kepala Dinas Penanaman
Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Daerah Kabupaten/Kota
menerbitkan SIP yang masa berlakunya sesuai dengan masa berlaku
SIP ke-1.
q. Dikecualikan dari ketentuan masa berlaku sebagaimana dimaksud
huruf d, huruf f, huruf i, huruf k, huruf n, dan huruf p, bagi penerbitan
SIP untuk kepentingan evaluasi kompetensi, praktik profesi bagi warga
negara asing, dan pendidikan, masa berlaku sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
r. Proses penerbitan SIP dapat dilakukan dengan memanfaatkan sistem
informasi yang terintegrasi dengan Sistem Informasi Sumber Daya
Manusia Kesehatan milik Kementerian Kesehatan
4. Pemenuhan kecukupan SKP sebagaimana dimaksud angka 3 huruf j,
dilaksanakan sebagai berikut:
a. Tenaga Medis dan Tenaga Kesehatan yang telah memiliki SKP paling
lama 5 (lima) tahun terhitung sejak sebelum Surat Edaran ini
ditetapkan, maka SKP tersebut dihitung sebagai bagian dari
pemenuhan kecukupan SKP.
b. Jumlah kecukupan SKP dapat diakses oleh Tenaga Medis dan Tenaga
Kesehatan, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, dan/atau
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Daerah Kabupaten/Kota melalui portal skp.kemkes.go.id.
c. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota atau Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu Daerah Kabupaten/Kota memverifikasi
jumlah SIP aktif sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang telah dimiliki oleh Tenaga Medis dan Tenaga
Kesehatan tersebut melalui portal sisdmk.kemkes.go.id.

jdih.kemkes.go.id
-6-

d. Dalam hal verifikasi jumlah SIP aktif yang telah dimiliki sebagaimana
dimaksud huruf c tidak sesuai, maka Tenaga Medis dan Tenaga
Kesehatan melalui Fasilitas Pelayanan Kesehatan tempat praktik
dapat melakukan pemutakhiran data pada portal
sisdmk.kemkes.go.id.
5. Pada Saat Surat Edaran ini ditetapkan, Surat Edaran Nomor
HK.02.01/Menkes/1911/2023 tentang Penyelenggaraan Registrasi dan
Perizinan Tenaga Medis dan Tenaga Kesehatan Pasca Terbitnya Undang-
Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan dicabut dan dinyatakan
tidak berlaku.

jdih.kemkes.go.id
-7-

Demikian Surat Edaran ini disampaikan untuk dapat dilaksanakan


sebagaimana mestinya

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 12 Januari 2024

MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA,

ttd.

BUDI G. SADIKIN

Tembusan:
1. Menteri Dalam Negeri
2. Para Gubernur di seluruh Indonesia
3. Para Bupati/Wali Kota di seluruh Indonesia

jdih.kemkes.go.id
-8-

FORMAT SURAT
PERNYATAAN

SURAT PERNYATAAN KECUKUPAN SKP

Yang bertandatangan dibawah ini:


Nama :
Alamat :
Nomor STR :

Menyatakan bahwa:
1. Seluruh data/dokumen kecukupan SKP yang dipergunakan dalam proses
pengusulan SIP adalah benar dan dapat kami pertanggungjawabkan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku, baik dalam proses perolehannya
maupun hal-hal berkaitan dengan dokumen yang bersangkutan.
2. Apabila kami terbukti melanggar surat pernyataan yang telah kami tanda
tangani, maka kami bersedia menerima atau dikenakan sanksi sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan bersedia
dilakukan pencabutan SIP serta mempertanggung jawabkan perbuatan
kami secara hukum.
Demikian Surat Pernyataan ini kami buat dengan sebenar-benarnya, untuk
dapat dipergunakan sebagaimana mestinya dan kepada yang berkepentingan
untuk menjadi maklum

Nama Kab/Kota, Tanggal Bulan Tahun


Ttd
(materai Rp.10000)

Nama Tenaga Medis atau Tenaga


Kesehatan

jdih.kemkes.go.id

Anda mungkin juga menyukai