Anda di halaman 1dari 11

PENGARUH NARKOBA TERHADAP KEMAMPUAN SISWA DI SMA N 1

SIDIKALANG UNTUK MENYERAP ILMU YANG DIBERIKAN GURU

Diajukan Untuk Memenuhi

Tugas Bahasa Indonesia

Oleh:

KEVIN HUTAGALUNG

RAJA NAINGGOLAN

GABE SIHOMBING

BIMA HUTAURUK

BERBY SIAGIAN

DAME SINAGA

KELAS:XI IPS 2

SMA NEGERI 1 SIDIKALANG

2024
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang

Permasalahan narkoba belakangan ini menjadi isu yang hangat di tengah-tengah


masyarakat, dimana korban yang berjatuhan tersebut adalah akibat menggunakan bahan-
bahan ini secara tidak benar, atau dengan kata lain menyalahgunakan narkotika dan obat-obat
terlarang semakin hari semakin banyak. Lebih mengkhawatirkan lagi bahwa pengguna
narkoba sudah menjalar pada usia muda, tidak sedikit mereka-mereka yang mulai
menggunakan narkoba masih duduk di bangku SD, SMP, dan SMU. Dapat dibayangkan
bagaimana nasib bangsa ini bila bibit mudanya sudah diracuni oleh narkoba.

Penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang di kalangan generasi muda dewasa


ini kian meningkat Maraknya penyimpangan perilaku generasi muda tersebut, dapat
membahayakan keberlangsungan hidup bangsa ini di kemudian hari. Karena pemuda sebagai
generasi yang diharapkan menjadi penerus bangsa, semakin hari semakin rapuh digerogoti
zat-zat adiktif penghancur syaraf. Sehingga pemuda tersebut tidak dapat berpikir jernih.
Akibatnya, generasi harapan bangsa yang tangguh dan cerdas hanya akan tinggal
kenangan.Sasaran dari penyebaran narkoba ini adalah kaum muda atau remaja. Kalau dirata-
ratakan, usia sasaran narkoba ini adalah usia pelajar, yaitu berkisar umur 11 sampai 24 tahun.
Hal tersebut mengindikasikan bahwa bahaya narkoba sewaktu-waktu dapat mengincar para
siswa/pelajar di Indonesia.

Penggunaan narkoba dapat menyebabkan efek negatif yang akan menyebabkan gangguan
mental dan perilaku, sehingga mengakibatkan terganggunya sistem neuro-transmitter pada
susunan saraf pusat di otak. Gangguan pada sistem neuro-transmitter akan mengakibatkan
tergangunya fungsi kognitif (alam pikiran), afektif (alam perasaan, mood, atau emosi),
psikomotor (perilaku), dan aspek sosial. Sehingga kemampuan siswa dalam menyerap
pembelajaran atau ilmu yang diberikan oleh guru berkurang.

Pada masa remaja, justru keinginan untuk mencoba-coba, mengikuti trend dan gaya
hidup, serta bersenang-senang besar sekali. Walaupun semua kecenderungan itu wajar-wajar
saja, tetapi hal itu bisa juga memudahkan remaja untuk terdorong menyalahgunakan narkoba.
Data menunjukkan bahwa jumlah pengguna narkoba yang paling banyak adalah kelompok
usia remaja.Salah satu penyebab terjerumusnya anak-anak ke dalam lingkaran setan ini
adalah kurangnya pendidikan moral dan keagamaan yang mereka serap, sehingga perbuatan
tercela seperti ini pun, akhirnya mereka jalani.

Seharusnya pemberian informasi yang akurat dan jelas harus juga diberikan oleh
sekolah-sekolah sebagai salah satu sub-kurikulum yang wajib diikuti oleh setiap anak.
Informasi mengenai jenis-jenis narkoba. Dampak bila menggunakannya, dampaknya bagi
organ-organ tubuh kita serta dampak dari segi hukumnya bila tertangkap memiliki,
menggunakan atau mengedarkan narkoba, Penyakit yang dapat diderita sebagai akibat
pemakaian narkoba.

Sehubungan dengan hal itu,untuk mengetahui pengaruh narkoba pada siswa diperlukan
penelitian dengan judul “pengaruh narkoba terhadap kemampuan siswa di SMA N 1
Sidikalang untuk menyerap ilmu yang diberikan guru”.Rencana kegiatan ini dituangkan
dalam proposal penelitian ini.

2. Rumusan Masalah

Penelitian terhadap pengaruh narkoba terhadap kemampuan siswa di SMA N 1


Sidikalang untuk menyerap ilmu yang diberikan guru dimaksudkan untuk memperoleh
gambaran yang jelas pada siswa siswa di SMA N 1 Sidikalang yang terjangkit dengan
penggunaan narkoba.

Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui efek negatif penggunaan narkona yang
akan menyebabkan gangguan mental dan perilaku, sehingga mengakibatkan terganggunya
sistem neuro-transmitter pada susunan saraf pusat di otak. Gangguan pada sistem neuro-
transmitter akan mengakibatkan tergangunya fungsi kognitif (alam pikiran), afektif (alam
perasaan, mood, atau emosi), psikomotor (perilaku), dan aspek sosial. Sehingga kemampuan
siswa dalam menyerap pembelajaran atau ilmu yang diberikan oleh guru berkurang.

Berdasarkan uraian diatas masalah yang akan dijadikan fokus penelitiaan ini dapat
dirumuskan sebagai berikut.

a) Apa yang menyebabkan siswa di SMA N 1 Sidikalang menggunakan narkoba?


b) Bagaimanakah kondisi siswa yang terpengaruh dengan narkoba di SMA N 1
Sidikalang?
c) Bagaimanakah dampak siswa yang terpengaruh dengan narkoba bagi lingkungan
sekitar SMA N 1 Sidikalang?
d) Bagaimanakah pengaruh narkoba terhadap kemampuan siswa di SMA N 1 Sidikalang
untuk menyerap ilmu yang diberikan guru?
e) Bagaimanakah solusi untuk menangani siswa yang telah terpengaruh dengan narkoba
di SMA N 1 Sidikalang?

3. Tujuan Penelitian

Untuk memperjelas arah tujuan penelitiaan ini,dirumuskan tujuan penelitian sebagai


berikut.

a) Untuk mengetahui penyebab siswa SMA N 1 Sidikalang menggunakan narkoba.


b) Untuk mengetahui kondisi siswa yang telah terpengaruh dengan narkoba di SMA N 1
Sidikalang ..
c) Untuk mengetahui dampak siswa yang terpengaruh narkoba bagi lingkungan sekitar
SMA N 1 Sidikalang
d) Untuk mengetahui pen.garuh narkoba terhadap kemampuan siswa SMA N 1
Sidikalang untuk meyerap ilmu yang diberikan guru.
e) Untuk mengetahui solusi untuk menangani siswa yang telah terpengaruh dengan
narkoba di SMA N 1 Sidikalang

4. Kontribusi penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi para siswa SMA N 1
Sidikalang dalam menambah pengetahuan dan keterampilan yang berhubungan dengan
pengaruh dan dampak dari penggunaan narkoba serta solusi untuk menangani masalah
tersebut. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat bermanfaat secara praktis bagi guru dan
orang tua dalam memantau dan mengawasi perkembangan anak dari pengaruh penggunaan
narkoba.

5. Defenisi Operasional

Narkotika adalah zat atau obat dari tanaman baik sintesis maupun semi sintesis yang dapat
menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai
menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan. Pengaruh narkoba
terhadap kemampuan siswa di SMA N 1 Sidikalang untuk menyerap ilmu yang diberikan
guru yang dimaksud dalam penilitian ini adalah pengaruh Penggunaan narkoba dapat
menyebabkan efek negatif yang akan menyebabkan gangguan mental dan perilaku, sehingga
mengakibatkan terganggunya sistem neuro-transmitter pada susunan saraf pusat di otak.
Gangguan pada sistem neuro-transmitter akan mengakibatkan tergangunya fungsi kognitif
(alam pikiran), afektif (alam perasaan, mood, atau emosi), psikomotor (perilaku), dan aspek
sosial. Sehingga kemampuan siswa dalam menyerap pembelajaran atau ilmu yang diberikan
oleh guru berkurang.

B. TINJAUAN PUSTAKA

Narkoba (singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Bahan Adiktif berbahaya


lainnya) adalah bahan/zat yang jika dimasukan dalam tubuh manusia, baik secara
oral/diminum, dihirup, maupun disuntikan, dapat mengubah pikiran, suasana hati atau
perasaan, dan perilaku seseorang. Narkoba dapat menimbulkan ketergantungan (adiksi) fisik
dan psikologis. Penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang di kalangan generasi
muda dewasa ini kian meningkat Maraknya penyimpangan perilaku generasi muda tersebut,
dapat membahayakan keberlangsungan hidup bangsa ini di kemudian hari. Karena pemuda
sebagai generasi yang diharapkan menjadi penerus bangsa, semakin hari semakin rapuh
digerogoti zat-zat adiktif penghancur syaraf. Sehingga pemuda tersebut tidak dapat berpikir
jernih. Akibatnya, generasi harapan bangsa yang tangguh dan cerdas hanya akan tinggal
kenangan.Sasaran dari penyebaran narkoba ini adalah kaum muda atau remaja. Kalau dirata-
ratakan, usia sasaran narkoba ini adalah usia pelajar, yaitu berkisar umur 11 sampai 24 tahun.
Hal tersebut mengindikasikan bahwa bahaya narkoba sewaktu-waktu dapat mengincar anak
didik kita kapan saja.

Narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat-obatan terlarang. Sementara nafza
merupakan singkatan dari narkotika, alkohol, dan zat adiktif lainnya (obat-obat terlarang,
berbahaya yang mengakibatkan seseorang mempunyai ketergantungan terhadap obat-obat
tersebut). Kedua istilah tersebut sering digunakan untuk istilah yang sama, meskipun istilah
nafza lebih luas lingkupnya. Narkotika berasal dari tiga jenis tanaman, yaitu (1) candu, (2)
ganja, dan (3) koka. Ketergantungan obat dapat diartikan sebagai keadaan yang mendorong
seseorang untuk mengonsumsi obat-obat terlarang secara berulang-ulang atau
berkesinambungan. Apabila tidak melakukannya dia merasa ketagihan (sakau) yang
mengakibatkan perasaan tidak nyaman bahkan perasaan sakit yang sangat pada tubuh (Yusuf,
2004: 34).

Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik
sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran,
hilangnya rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan (Undang-Undang No. 22 tahun
1997). Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik
sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran,
hilangnya rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan (Undang-Undang No. 35 tahun
2009). Narkotika digolongkan menjadi tiga golongan sebagaimana tertuang dalam lampiran 1
undang-undang tersebut. Yang termasuk jenis narkotika adalah:

 Tanaman papaver, opium mentah, opium masak (candu, jicing, jicingko),


opium obat, morfina, kokaina, ekgonina, tanaman ganja, dan damar ganja.
 Garam-garam dan turunan-turunan dari morfina dan kokaina, serta campuran-
campuran dan sediaan-sediaan yang mengandung bahan tersebut di atas.
 Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan
narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan
saraf pusat yang menyebabkan perubahan pada aktivitas mental dan perilaku
(Undang-Undang No. 5/1997). Terdapat empat golongan psikotropika menurut
undang-undang tersebut, namun setelah diundangkannya UU No. 35 tahun
2009 tentang narkotika, maka psikotropika golongan I dan II dimasukkan ke
dalam golongan narkotika. Dengan demikian saat ini apabila bicara masalah
psikotropika hanya menyangkut psikotropika golongan III dan IV sesuai
Undang-Undang No. 5/1997
Penyalahgunaan narkoba disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya adalah sebagai
berikut:
 Kurangnya Pengendalian Diri
Orang yang coba-coba menyalahgunakan narkoba biasanya memiliki sedikit
pengetahuan tentang narkoba, bahaya yang ditimbulkan, serta aturan hukum
yang melarang penyalahgunaan narkoba.
 Konflik Individu/Emosi Yang Belum Stabil
Orang yang mengalami konflik akan mengalami frustasi. Bagi individu yang
tidak biasa dalam menghadapi penyelesaian masalah cenderung
menggunakan narkoba, karena berpikir keliru bahwa cemas yang ditimbulkan
oleh konflik individu tersebut dapat dikurangi dengan mengkonsumsi narkoba.
 Terbiasa Hidup Senang / Mewah
Orang yang terbiasa hidup mewah kerap berupaya menghindari permasalahan
yang lebih rumit. Biasanya mereka lebih menyukai penyelesaian masalah
secara instan, praktis, atau membutuhkan waktu yang singkat sehingga akan
memilih cara-cara yang simple yang dapat memberikan kesenangan melalui
penyalahgunaan narkoba yang dapat memberikan rasa euphoria secara
berlebihan.
 Lingkungan sosial
Motif ingin tahu: di masa remaja seseoraang lazim mempunyai rasa ingin lalu
setelah itu ingin mencobanya. misalnya dengan mengenal narkotika,
psykotropika maupun minuman keras atau bahan berbahaya lainnya.
 Adanya kesempatan: karena orang tua sibuk dengan kegiatannya masing-
masing, mungkin juga karena kurangnya rasa kasih saying dari keluarga
ataupun karena akibat dari broken home.
 Sarana dan prasarana: karena orang tua berlebihan memberikan fasilitas dan
uang yang berlebihan, merupakan sebuah pemicu untuk menyalahgunakan
uang tersebut untuk membeli narkotika untuk memuaskan rasa keingintahuan
mereka.
 Kepribadian
Rendah diri : perasaan rendah diri di dalam pergaulan di masayarakat ataupun
di lingkungan sekolah, kerja dsb, mereka mengatasi masalah tersebut dengan
cara menyalahgunakan narkotik, psykotropika maupun minuman keras yang
dilakukan untuk menutupi kekurangan mereka tersebut sehingga mereka
memperoleh apa yang diinginkan seperti lebih aktif dan berani
 Emosional dan mental : Pada masa-masa ini biasanya mereka ingin lepas dari
segala aturan-aturan dari orang tua mereka. Dan akhirnya sebagai tempat
pelarian yaitu dengan menggunakan narkotik, psikotropika dan minuman keras
lainnya. Lemahnya mental seseorang akan lebih mudah dipengaruhi oleh
perbuatan-perbuatan negatif yang akhirnya menjurus ke arah penggunaan
narkotik, psikotropika dan minuman keras lainnya
C. METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dimana penelitian kualitatif


sebagai metode ilmiah sering digunakan dan dilaksanakan oleh sekelompok peneliti dalam
bidang ilmu social, termasuk juga ilmu pendidikan. Sejumlah alasan juga dikemukakan yang
intinya bahwa penelitian kualitatif memperkaya hasil penelitian kuantitaif. Penelitian
kualitatif dilaksanakan untuk membangun pengetahuan melalui pemahaman dan penemuan.
Pendekatan penelitian kualitatif adalah suatu proses penelitian dan pemahaman yang
berdasarkan pada metode yang menyelidiki suatu fenomena social dan masalah manusia.
Pada penelitian ini peneliti membuat suatu gambaran kompleks, meneliti kata-kata, laporan
terinci dari pandagan responden dan melakukan studi pada situasi yang alami.

Teknik pengumpulan data pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
wawancara Wawancara menurut Zuriah (2006) adalah alat pengumpul informasi dengan cara
mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula. Untuk
memperoleh informasi yang tepat dan objektif setiap pewawancara harus mampu
menciptakan hubungan baik dengan responden/informan.Selain pengumpulan data dengan
wawancara, peneliti juga melakukan studi pustaka melalui cara, membaca, mencatat,
mengutip, membandingkan dan menghubungkan bahan-bahan yang relevan satu dengan yang
lainnya sehingga menjadi satu kesatuan yang bulat dan utuh agar memudahkan
pengelolaannya. Hal inı dilakukan untuk kepentingan trianggulası antara pengamatan di
lapangan, informası yang diperoleh darı informan.
D. JADWAL PELAKSANAN
Pelaksanaan penelitian ini dijadwalkan sebagai berikut :

No Nama Kegiatan Bulan


.
1 Persiapan:penyusunan proposal,penyusunan Januari
instrument dan studi dokumentasi
2 Seminar proposal Februari
3 Pelaksanaan Penelitian Maret – April
4 Analisis data Mei
5 Penyusunan laporan Juni
6 Seminar hasil penelitian dan penyerahan Juli
laporan

E. RENCANA ANGGARAN
Secara rinci,kebutuhan anggaran penelitian ini direncanakan sebagai berikut :

No. Uraian Kegiatan Volume kegiatan dan Jumlah Biaya


Satuan Biaya
1. Persiapan :
a. Penyusunan proposal 1 X Rp.100.000 Rp.100.000
b. Penyusunan instrumen 1 X Rp.75.000 Rp.75.000
penelitian
2. Kegiatan Operasional :
Analisis data 1 x Rp.150.000 Rp.150.000
3. Bahan dan alat :
a. Print 1 X Rp.50.000 Rp.50.000
b. Buku catatan 3 X Rp.10.000 Rp.30.000
c. Pulpen 3 X Rp.5.000 Rp.15.000

4. Penyusunan Laporan 1 X Rp.75.000 Rp.75.000


5. Seminar hasil penelitian 1 X Rp.100.000 Rp.100.000
6. Penggandaan laporan 1 X Rp.10.000 Rp.10.000
7. Jumlah keseluruhan Rp.605.000
F. PELAKSANA KEGIATAN
a. Panitia Pelaksana
Ketua : Kevin Hutagalung
Sekretaris : Raja Nainggolan
Bendahara : Gabe Sihombing
b. Seksi-Seksi
1. Seksi Dana dan Humas
1) Bima Hutauruk
2) Dame Sinaga
2. Seksi Peralatan
1) Berby Siagian

KETUA PANITIA

KEVIN HUTAGALUNG

SEKRETARIS BENDAHARA

RAJA NAINGGOLAN GABE SIHOMBING


G. DAFTAR PUSTAKA
Anjani, S. I., & Hutasoit, H. B. K. (2022). Faktor Risiko Penyalahgunaan Narkoba

pada Remaja. Medical Profession Journal of Lampung, 12(3), 454-458.

Amran, A., & Ritonga, A. (2022). Dampak Penyalahgunaan Narkoba Terhadap

Kesehatan Psikis Remaja. Tadbir: Jurnal Manajemen Dakwah FDIK IAIN

Padangsidimpuan, 4(2), 325-356.

Asni, M., Rahma, R., & Sarake, M. (2013). Faktor Yang Berhubungan dengan

Penyalahgunaan Narkotika dan Bahan Adiktif (Narkoba) Pada Remaja di

SMA Kartika Wirabuana XX-1 Makassar. Media Kesehatan Masyarakat

Indonesia, 9(3), 190-196.

Cahyani, M. (2015). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Penyalahgunaan

Narkoba Pada Remaja. Photon: Jurnal Sain Dan Kesehatan, 5(2), 97-103.

Hayyun, N. A. S. (2021). Artikel Pengaruh Narkoba Bagi Remaja.

Melati, D. P. (2017, November). Pengaruh Penyalahgunaan Narkotika Terhadap

Perilaku Kriminal Bagi Remaja. In Prosiding Seminar Nasional

Darmajaya (Vol. 1, No. 1, pp. 60-74).

Putri, V. M. (2023). Pengaruh Narkoba terhadap Kesehatan Mental Remaja.

Anda mungkin juga menyukai