Anda di halaman 1dari 14

PENGENALAN FOSIL

Nabila Aura Sahirah1, Muh Fikri2


1
Praktikan Praktikum Paleontologi, Laboratorium Paleontologi, Departemen
Teknik Geologi, Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin
2
Asisten Praktikum Paleontologi, Laboratorium Paleontologi, Departemen Teknik
Geologi, Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin

ABSTRAK

Paleontologi adalah ilmu yang mempelajari tentang sejarah kehidupan


di bumi termasuk hewan dan tumbuhan zaman lampau yang telah menjadi fosil dengan
perhitungan masa waktu berdasarkan skala waktu geologi. Fosil sendiri merupakan jejak-
jejak kehidupan dari masa lampau baik berupa bagian tubuh ataupun bekas-bekas
aktivitas dari makhluk hidup di masa lampau yang terendapkan menjadi batuan ataupun
mineral. Praktikum kali ini bermaksud untuk membangun pemahaman awal terkaitdengan
fosil, proses pemfosilan serta hal-hal yang mencakup tentang fosil. Adapun tujuan
dilaksanakannya praktikum ini, diantaranya, Praktikan dapat mengetahui ciri-ciri dan
anatomi dari Filum Protozoa dan Bryozoa, Praktikan dapat mengetahui klasifikasi dan
morfologi dari Filum Protozoa dan Bryozoa dan Praktikan dapat mengidentifikasi fosil
dari Filum Protozoa dan Bryozoa. Adapun hasil yang di dapatkan yaitu, pada peraga xx
proses pemfosilannya yaitu rekristalisasi dan merupakan filum Bryzoa, peraga 90 proses
pemfosilannya permineralisasi merupakan filum Bryzoa, peraga 1964 proses
pemfosilannya rekristalisasi merupakan filum Protozoa, peraga 372 proses pemfosilannya
premineralisasi merupakan filum Protozoa, peraga 929 proses pemfosilannya
rekristalisasi merupakan filum Bryzoa, peraga 1613 proses pemfosilannya permineralisasi
merupakan filum Protozoa, peraga 244 proses pemfosilannya yaitu premineralisasi
merupakan filum Bryzoa.

Kata Kunci: Paleontologi, Fosil, Proses Pemfosilan, taksonomi, filum


__________________________________________________________________

I. Pendahuluan kelompok ilmu yang membahas

1.1 Latar Belakang tentang sifat-sifat dan bahan-bahan

Geologi adalah suatu bidang Ilmu yang membentuk bumi,

pengetahuan kebumian yang struktur, proses-proses yang bekerja

mempelajari segala sesuatu baik didalam maupun diatas

mengenai planet Bumi beserta isinya permukaan bumi, kedudukannya di

yang pernah ada. Merupakan Alam Semesta serta sejarah


perkembangannya sejak bumi ini mempelajari kehidupan masa lalu

lahir di alam semesta hingga dari organisme tersebut.

sekarang. Dalam geologi terbagi Oleh karena itu, dilakukanlah

menjadi beberapa cabang ilmu bumi praktikum ini dimaksudkan untuk

yang fokus pada bidangnya masing- praktikan dapat mengenali fosil

masing, salah satunya adalah ilmu berdasarkan filum nya.

paleontologi. 1.2 Maksud dan Tujuan

Fosil merupakan alat terbaik Praktikum kali ini bermaksud

dalam mempelajari, mengkaji, dan untuk dapat membedakan filum pada

menguji teori evolusi. Eksistensi fosil. Adapun tujuan

fosil memberikan gambaran dari dilaksanakannya praktikum ini,

perkembangan masa dari waktu ke diantaranya:

waktu. Fosil dianggap telah 1. Praktikan dapat mengetahui ciri-

berkontribusi besar dalam ciri dan anatomi dari Filum

penyusunan skala waktu terkhusus Protozoa dan Bryozoa

pada skala waktu geologi. Masing- 2. Praktikan dapat mengetahui

masing fosil dibedakan berdasarkan klasifikasi dan morfologi dari

taksonominya, mulai dari filum, Filum Protozoa dan Bryozoa

kelas, ordo, famili, genus, serta 3. Praktikan dapat mengidentifikasi

spesiesnya. Setiap filum memiliki fosil dari Filum Protozoa dan

karakteristik berbeda-beda yang Bryozoa

menjadi penciri setiap fosilnya dan 1.3 Alat dan Bahan

menjadi acuan dasar dalam


Adapun alat dan bahan yang mencoba untuk menjelaskan sebab

digunakan dalam praktikum ini, sebab dibandingkan dengan

yaitu: melakukan percobaan untuk

1. Buku Penuntun mengamati gejala atau dampaknya.

2. ATK Berbeda dengan mempelajari hewan

3. Lap kasar dan halus atau tumbuhan yang hidup di jaman

4. HCl sekarang, paleontologi menggunakan

5. Sampel fosil fosil atau jejak organisme yang

6. Lembar Kerja Praktikum terawetkan di dalam lapisan kerak

(LKP) bumi, yang terawetkan oleh proses-

7. Jam Tangan proses alami, sebagai sumber utama

II. Tinjauan Pustaka penelitian. Oleh karena itu

2.1 Pengertian Paleontologi paleontologi dapat diartikan sebagai

Paleontologi adalah ilmu ilmu mengenai fosil sebab jejak jejak

yang mempelajari tentang bentuk kehidupan masa lalu terekam dalam

bentuk kehidupan yang pernah ada fosil. Pengamatan paleontologi sudah

pada masa lampau termasuk evolusi didokumentasikan sejak abad ke 5

dan interaksi satu dengan lainnya sebelum masehi, dan ilmu ini baru

serta lingkungan kehidupan nya berkembang pada abad ke 18 setelah

(paleoekologi) selama umur bumi “Georges Cuvier” menerbitkan hasil

atau dalam skala waktu geologi pekerjaannya dalam “Perbandingan

terutama yang diwakili oleh fosil. Anatomi” dan kemudian berkembang

Sebagaimana ilmu sejarah yang secara cepat pada abad ke 19. Fosil
yang dijumpai di China sejak tahun sebelum organisme yang cukup besar

1990 telah memberi informasi baru tinggal sebagai fosil. Memperkirakan

tentang yang paling awal terjadinya umur dari sisa sisa adalah hal yang

evolusi binatang-binatang, awal dari penting akan tetapi sulit, kadangkala

ikan, dinosaurus dan evolusi burung lapisan batuan yang bersebelahan di

dan mamalia. (Noor, 2012) mungkinkan dilakukan penanggalan

Paleontologi pada dasarnya radometrik yang memberikan umur

berada diantara batas biologi dan absolut dengan akurasi dalam 0.5%,

geologi dan saling berbagi dengan akan tetapi seringkali para ahli

arkeologi yang batasnya sulit untuk paleonotologi bergantung pada umur

ditentukan. Sebagai pengetahuan, relatif dalam menentukannya. (Noor,

paleontologi juga berkembang 2012)

menjadi beberapa sub bagian, Untuk mengklasifikasikan

beberapa diantaranya mengfokuskan organisme purba pada umumnya

pada perbedaan organisme fosil sangat sulit, kebanyakan organisme

sedangkan lainnya menghususkan purba tidak cocok dengan

pada ekologi dan sejarah “Taksonomi Linnean” yang biasa

lingkungannya, seperti iklim masa dipakai untuk mengklasifikasikan

purba. Tubuh fosil dan jejak fosil kehidupan organisme dan para ahli

adalah merupakan bukti utama dari paleontologi lebih sering

kehidupan masa lampau, dan bukti menggunakan klasifikasi “Cladistic”

geokimia dapat membantu untuk untuk menggambarkan evolusinya

mengetahui evolusi dari kehidupan melalui “family trees”. Taksonomi


Linnaean adalah bentuk khusus dari sisa-sisa atau bekas-bekas makhluk

klasifikasi biologi (taksonomi) yang hidup yang menjadi batu atau

dibuat oleh Carl Linnaeus mineral. Untuk menjadi fosil, sisa-

sebagaimana disusun dalam bukunya sisa hewan atau tanaman ini harus

“Systema Naturae” (1735) serta hasil segera tertutup sedimen. Oleh para

penelitiannya pada tahun tahun pakar dibedakan beberapa macam

berikutnya. Dalam taksonomi dari fosil. Ada fosil batu biasa, fosil yang

Linneaeus terdapat 3 Kingdom yang terbentuk dalam batu ambar, fosil ter,

dibagi menjadi Kelas dan kemudian seperti yang terbentuk di sumur ter

dibagi lagi menjadi Orde, Famili, La Brea di California. Hewan atau

Genus, dan Spesies serta tingkatan tumbuhan yang dikira sudah punah

yang lebih rendah dari tetapi ternyata masih ada disebut

Spesies.Klasifikasi organisme yang fosil hidup dan ilmu yang

didasarkan pada taksonomi secara mempelajari fosil adalah

tradisional merupakan klasifikasi paleontologi (Noor, 2012).

ilmiah. Istilah ini khususnya Berdasarkan dari definisi fosil, maka

digunakan untuk membedakan fosil harus memenuhi syarat-syarat

dengan Sistematika Cladistic. (Noor, sebagai berikut (Noor, 2012) :

2012). a) Sisa-sisa organisme.

2.2 Fosil b) Terawetkan secara alamiah.

Berdasarkan asal katanya, fosil c) Pada umumnya padat

berasal dari bahasa latin yaitu /kompak/keras.

“fossa” yang berarti "galian", adalah


d) Berumur lebih dari 11.000 Adapun bentuk-bentuk fosil

tahun. yaitu:

Istilah "fosil hidup" adalah a. Tabular (tabung)

istilah yang digunakan suatu spesies b. Konikal (kerucut)

hidup yang menyerupai sebuah c. Plate (pipih)

spesies yang hanya diketahui dari d. Branching (bercabang)

fosil. Beberapa fosil hidup antara lain e. Diskoidal (cakram)

ikan coelacanth dan pohon ginkgo. f. Biconvex (kerang)

Fosil hidup juga dapat mengacu g. Convex (satu bagian cangkang)

kepada sebuah spesies hidup yang h. Globular (seperti bola)

tidak memiliki spesies dekat lainnya i. Radial (Melingkar)

atau sebuah kelompok kecil spesies 2.4 Proses Pemfosilan

dekat yang tidak memiliki spesies Proses pemfosilan adalah

dekat lainnya. Contoh dari kriteria semua proses yang melibatkan

terakhir ini adalah nautilus. penimbunan hewan atau tumbuhan

Mempelajari evolusi tidak bisa dalam sedimen yang terakumulasi

meninggalkan fosil. Dahulu teori serta pengawetan seluruh atau

evolusi banyak diuji dengan melihat sebagian maupun pada jejak-

fosil-fosil yang merupakan jejaknya. Tidak semua organisme

peninggalan makhluk hidup pada yang mati dapat terfosilkan hal ini

masa lalu (Noor, 2012). dipengaruhi oleh beberapa faktor

2.3 Bentuk-bentuk fosil alami. Faktor-faktor perusak yang

mencegah organisme terfosilkan :


1. Biologi, pada faktor ini adalah Terlarutkannya unsur-unsur

adanya kehidupan yang menjadi tersebut kadang ikut merusak

mangsa organisme lainnya. bentuk shell-nya, sehingga

Kondisi ini mengakibatkan mencegah terjadinya proses

organisme yang dimangsa tidak pemfosilan (Rahardjo, 2007).

dapat terawetkan. Berdasarkan sifat terbentuknya

2. Fisika, organisme yang mati bisa dan bentuk yang terawetkan, maka

terawetkan apabila lingkungan- proses pemfosilan dapat dibagi

nya mendukung proses menjadi fosil tak termineralisasi,

pemfosilan. Lingkungan dimana fosil yang termineralisasikan dan

organisme mati biasanya terjadi fosil jejak (Amin, 2014).

proses sedimentasi yang sangat 2.5 Skala Waktu Geologi

berpengaruh untuk terjadi atau Skala Waktu Geologi adalah

tidaknya proses pemfosilan. skala yang digunakan oleh para ahli

Sedimentasi dari material yang geologi danilmuwan untuk

kasar biasanya akan merusak menjelaskan waktu dan hubungan

tubuh organisme, sehingga antar peristiwa yang

mencegah terjadinya proses terjadisepanjang sejarah Bumi.

pemfosilan. Dengan skala waktu geologi maka

3. Kimiawi, tubuh keras dari peristiwa yang terjadipada masa

organisme biasanya lampau akan dihubungkan dengan

mengandung unsur-unsur kimia peristiwa yang mungkin terjadi

yang mudah larut dalam air. dimasa- masa sekarang ini.


Bumi mengalami sebuah 2.6 Protozoa

pergerakan atau perubahan, Protozoa berasal dari dua kata

misalnya saja pergerakanlapisan yaitu Protos yang berarti pertama

batuan ataupun lempeng- lempeng dan Zoon yang berarti hewan,

Bumi. Skala waktu geologi protozoa merupakan kelompok

merupakansebuah penanggalan hewan yang paling pertama hidup

yang digunakan untuk mempelajari di permukaan bumi . Secara umum

sejarah mengenai Bumi.Periode protozoa dapat diartikan sebagai

waktu yang digunakan pun bukan kelompok hewan hewan bersel satu

lagi tahun ataupun abad, namun yang hidup sendiri atau dalam

jutaan tahun. bentuk koloni/kelompok. Tiap

Bukti-bukti dari penanggalan Protozoa merupakan kesatuan yang

radiometri menunjukkan bahwa lengkap, baik dalam susunan

bumi berumursekitar 4,54 miliar maupun fungsinya, kebanyakan

tahun. Waktu geologi bumi disusun ukuran tubuhnya terlalu kecil untuk

menjadi beberapa unitmenurut dapat dilihat dengan mata telanjang

peristiwa yang terjadi pada tiap tetapi terlihat pada rata-rata

periode. Masing-masing zaman mikroskop. Filum Bryozoa

padaskala waktu biasanya ditandai dinamakan juga Polyzoa atau

dengan peristiwa besar geologi atau Ectoprocta, berasal dari kata ectos

paleontologi,seperti berarti di luar dan proctos berarti

kepunahan massal (Jusfarida dkk, anus, maksudnya anus terletak di

2020). luar lophophore.


2.7 Habitat kompleks partikel makanan menjadi

Protozoa telah ditemukan molekul sederhana. Lain lagi seperti

hampir di setiap jenis lingkungan amoeba yang, mengelilingi makanan

dari tanah rawa, tanah berlumpur dan menelan makanan itu. Dan ada

sampai ke gurun pasir gersang. juga yang membuka pores ke dalam

Mereka berkerumun di kedalaman mulut mereka untuk memasukkan

laut dan juga dekat dengan makanan.

permukaan air, dan bahkan dapat 2.8 Kegunaan fosil protozoa

ditemukan dalam dingin Arctic dan Dalam bidang geologi fosil

Antartika. Habitat hidupnya adalah dari kelompok protozoa berguna

tempat yang basah atau berair. Jika untuk :

kondisi lingkungan tempat hidupnya - Menentukan umur relatif

tidak menguntungkan maka protozoa batuan sedimen

akan membentuk membran tebal dan - Memberikan data kondisi

kuat yang disebut Kista. Protozoa lingkungan pada masa

sendiri juga merupakan sumber lampau

makanan yang penting untuk - Membantu dalam eksplorasi

makhluk yang lebih besar dan minyak

banyak dasar rantai makanan. - Merekonstruksi lingkungan

Beberapa jenis protozoa merupakan pengendapan

bagian dari flora binatang, dan - Membantu dalam proses

tinggal di usus dari serangga dan penentuan stratigrafi suatu

mamalia, membantu membongkar daerah.


2.9 Bryozoa suhu laut sangat mempengaruhi

Filum Bryozoa dinamakan bentuk tubuh,ukuran,serta tingkat

juga Polyzoa atau Ectoprocta, kepadatan populasi dalam filum

berasal dari kata ectos berarti di luar bryozoa semasa hidupnya, melalui

dan proctos berarti anus, maksudnya data ini para ahli dapat

anus terletak di luar lophophore. memperkirakan lingkungan dan

Lophophore ialah lipatan dinding kondisi laut masa lampau dari tempat

tubuh atau calyx yang mengelilingi hidup fosil filum bryozoa yang di

mulut, dan mengandung tentakel temukan .

bercilia. Bryozoa adalah hewan yang


III. Metodologi Penelitian
berkoloni dan sessile. Tiap individu
Dalam praktikum ini metode
terbungkus oleh zooecium yaitu
yang digunakan adalah metode
selubung dari khitin atau lapisan
kualitatif, berupa pendeksripsian
tebal kalsium karbonat yang tertutup
sampel.
khitin. Bryozoa hidup di laut dan
Tabel 3.1 Flowchart
beberapa hidup di air tawar.

2.10 Pemanfaatan Fosil Filum

Bryozoa

Dalam bidang geologi fosil

dari kelompok filum bryozoa dapat

dimanfaatkan untuk menganalisa

kondisi laut pada masa lampau.

Kondisi arus laut asupan nutrisi dan


Pada diagram alir di atas Departemen Teknik Geologi,

dimulai dengan pendahuluan, yang Fakultas Teknik, Universitas

kemudian tahap kedua analisis data Hasanuddin. Adapun metode yang

yaitu pemberian tugas pendahuluan, dilakukan adalah menganalisis

dan kemudian praktikum dan sampel fosil secara langsung.

pembuatan jurnal. 3.2.1 Tahapan Pendahuluan

3.1 Metode Pada tahap ini, praktikan

Praktikum Paleontologi Acara akan diberi tugas pendahuluan.

II “Filum Protozoa & Bryozoa” dimana pada tahap ini praktikan akan

dilaksanakan pada hari Kamis, 7 mempelajari literatul-literatul yang

September 2023, pukul 13.30 –15.30 terkait dengan pembentukan fosil

WITA di Laboratorium Paleontologi, 3.2.2 Tahap Praktikum


Pada tahap ini, praktikan
Departemen Teknik Geologi,
akan melakukan deskripsi sampel
Fakultas Teknik, Universitas
dan penggambaran sampel yang telah
Hasanuddin. Adapun metode yang
disediakan, adapun pendeskripsian
dilakukan adalah menganalisis
yang dilakukan oleh praktikan yaitu
sampel fosil secara langsung.
dengan menentukan filum,
3.2 Tahapan Praktikum
taksonomi, bentuk, proses
Praktikum Paleontologi Acara
pemfosilan, umur tahun, dan juga
II “Filum Protozoa & Bryozoa”
lingkungan pengendapan.
dilaksanakan pada hari Kamis, 7
3.2.3 Analisis Data
September 2023, pukul 13.30 –15.30
Pada tahap ini, Pada tahapan
WITA di Laboratorium Paleontologi,
ini akan dilakukan analisis data
deskripsi yang telah diambil saat

praktikum. Untuk menunjang analisis

data, akan diberi bimbingan oleh

para asisten.

3.2.4 Tahap Penyusunan

Laporan

Pada tahap ini, praktikan

akan membuat laporan dari hasil

analisis data tadi sebagai hasil

akhirnya dalam bentuk jurnal. Dan

dilakukan asistensi terhadap laporan

tersebut kepada asisten.

3.2.5 Tahap Pengumpulan

Laporan

Pada tahap ini, praktikan

melakukan pengumpulan laporan

yang telah di ACC oleh asisten

sebagai tahap akhir dari tahapan

penelitian.

Anda mungkin juga menyukai