Anda di halaman 1dari 43

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU BERSALIN NORMAL

Ny. D UMUR 17 TAHUN G1P0A0 UK 41 MINGGU JANIN


TUNGGAL HIDUP PRESENTASI KEPALA DENGAN KPD
DI RSIA RESTU BUNDA BANDAR LAMPUNG

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Stase Asuhan Kebidanan Pada Persalinan

OLEH :
TIARA DITA AMELIA PUTRI
2023207210010

PROGRAM STUDI PROFESI BIDAN


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU

1
2023

2
HALAMAN PERSETUJUAN

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU BERSALIN NORMAL


Ny. D UMUR 17 TAHUN G2P1A0 UK 41 MINGGU JANIN
TUNGGAL HIDUP PRESENTASI KEPALA DENGAN KPD
DI RSIA RESTU BUNDA BANDAR LAMPUNG

Laporan Tugas Stase Ini Telah Memenuhi Persyaratan Dan Akan Di


Presentasikan Pada Ujian Laporan Stase Persalinan Asuhan Kebidanan INC
Pada Ny. D umur 17 tahun G1P-A0 uk 41 minggu janin Tunggal Hidup Intra
Uterin Presentasi Kepala Dengan KPD
di RSIA Restu Bunda Bandar Lampung

OLEH

TIARA DITA AMELIA PUTRI


2023207210010

Disetujui Oleh :

Pembimbing :

Bdn. Analia Kunang, S.ST,M. Keb.


HALAMAN PENGESAHAN
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU BERSALIN NORMAL
Ny. D UMUR 17 TAHUN G2P1A0 UK 41 MINGGU JANIN
TUNGGAL HIDUP INTRA UTERIN PRESENTASI KEPLA
DENGAN KPD
DI RSIA RESTU BUNDA BANDAR LAMPUNG

OLEH :

TIARA DITA AMELIA PUTRI


2023207210010

Laporan Tugas Stase ini telah dibaca dan disahkan oleh :

Ketua Program Profesi Kebidanan Koordinator Stase

Bdn. Nurwinda Saputri., M.Keb Bdn. Analia Kunang, S.ST,M.Keb.


NIDN. 0214078805 NIDN. 02101108901

Dekan Fakultas Kesehatan


Universitas Muhammadiyah Pringsewu
Elmi Nuryati, M.Epid., Ph.D
NIDN.0215117601
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN.....................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................ii
KATA PENGANTAR............................................................................................iii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang..........................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................2
C. Tujuan........................................................................................................2
BAB II TINJAUAN TEORI....................................................................................3
A. Persalinan..................................................................................................3
1. Pengertian persalinan.............................................................................3
2. Mekanisme Persalinan...........................................................................3
3. Tahapan Persalinan................................................................................5
B. Episiotomi ................................................................................................8
1. Pengertian Episiotomi ...........................................................................8
2. Etiologi ...............................................................................................11
3. Karakteristik Episiotomi......................................................................13
4. Indikasi Episiotomi…………………………………………………… 14

5. Kontra Indikasi Episisotomi ………………………………………….. 15

BAB III TINJAUAN KASUS................................................................................19


BAB IV PEBAHASAN.........................................................................................34
BAB V PENUTUP.................................................................................................35
A. Kesimpulan..............................................................................................35
B. Saran........................................................................................................35
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................36
Dokumentasi…………………………………………………………………… 37
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Mortalitas dan morbiditas padaa wanita hamil dan bersalin adalah


masalah besar di negara berkembang. Kematian pada saat melahirkan
biasanya menjadi faktor utama mortalitas wanita muda pada puncak
produktivitasnya. Menurut Organisasi Dunia atau World Health
Organization (WHO) menjelaskan bahwa angka kematian ibu (AKI) dan
angka kematian bayi (AKB) di Indonesia masih tinggi dibandingkan
dengan Negara ASEAN lainnya.
Persalinan yang bersih dan aman serta pencegahan kajian dan bukti
ilmiah menunjukan bahwa asuhan persalinan bersih, aman dan tepat waktu
merupakan salah satu upaya efektip untuk mencegah kesakitan dan
kematian. Penatalaksanaan komplikasi yang terjadi sebelum, selama dan
setelah persalinan. Dalam upaya menurunkan angka kesakitan dan
kematian ibu perlu diantisipasi adanya keterbatasan kemampuan untuk
menatalaksanaakan konplikasi pada jenjang pelayanan tertentu.
Kompetensi petugas, pengenalan jenis komplikasi dan ketersediaan sarana
pertolongan menjadi penentu bagi kebersihan penatalaksanaan komplikasi
yang umumnya akan selalu berada menurut derajat keadaan dan tempat
terjadinya.
Asuhan persalinan kala I, II, III, dan IV memegang kendali penting
pada ibu selama persalinan karena dapat membantu ibu dalam

1
2

mempermudah proses persalinan, membuat ibu lebih yakin untuk


menjalani proses persalinan serta untuk mendeteksi konplikasi yang
mungkin terjadi selama persalinan dan ketidak normalan dalam proses

persalinan. Episiotomi merupakan adalah tindakan perobekan secara di


sengaja yang di buat pada perineum yang bertujuan untuk mempermudah
kelahiran bayi. Menurut WHO (2011) hampir 90% proses persalinan
normal mengalami robekan perinieum baik dengan ataupun tanpa
episiotomi. dapun jenis-jenis komplikasi yang menyebabkan mayoritas
kasus kematian ibu – sekitar 75% dari total kasus kematian ibu adalah
pendarahan, infeksi, tekanan darah tinggi saat kehamilan, komplikasi
persalinan, dan aborsi yang tidak aman, (Mukarromah, 2020). Di
Indonesia luka perineum dialami oleh 75% ibu melahirkan pervaginam.
Pada tahun 2014 ditemukan sebanyak 57% ibu mendapatkan jahitan
perineum (28% karena episiotomi dan 29% karena robekan spontan),
(Depkes RI, 2014). Prevalensi ibu bersalin yang mengalami luka perineum
di Indonesia pada golongan umur 25-30 tahun sebesar 24 % dan pada ibu
bersalin usia 32-39 tahun sebesar 62%. Data yang didapatkan angka
kejadian infeksi luka perineum pada ibu post partum tahun 2016 sebanyak
1,22%. Berdasarkan kasus kematian yang ada di Provinsi Lampung pada
tahun 2015, penyebab kasus kematian ibu sebanyak 0,35% disebabkan
oleh infeksi puerperieum, (Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, 2015).
Berdasarkan hasil Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) pada
tahun 2016, luka perineum dialami oleh 57% ibu mandapatkan jahitan
perineum (28% karena episiotomi dan 29% karena robekan spontan). Pada
tahun 2016 ibu bersalin yang mengalami luka perineum 52% di karenakan
persalinan dengan bayi berat lahir cukup atau lebih, (Depkes RI, 2016)
Berdasarkan hasil data yang diperoleh di atas kasus luka episiotomi masih
ada dan memerlukan perawatan serta penanganan sedini mungmin agar
tidak terjadi komplikasi seperti infeksi jalan lahir.

B. Rumusan Masalah
3

Rumusan masalah dalam makalah ini adalah “bagaimana asuhan


kebidanan dalam persalinan normal?”

C. Tujuan

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penyusunan makaalah ini,


sebagai berikut :
1. Tujuan Umum
Diharapkan mahasiswa dapat melakukan asuhan kebidanan persalinan
normal.
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa diharapkan mengetahui dan menerapkan managemen
asuhan persalinan normal
b. Mahasiswa diharapkan dapat membuat dokumentasi asuhan
kebidanan persalinan normal
c. Mahasiswa diharapkan dapat mengetahui dan memahami
penanganan persalinan dengan indikasi tindakan episiotomi
BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Persalinan

1. Pengertian persalinan
Persalinan normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi
pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu) lahir spontan dengan
presentasibelakang kepala yang berlangsung dalam 18 jam, tanpa
komplikasi baik pada ibu maupun pada janin (Prawihardjo, 2008 dalam
Indrayani & Maudy, 2016).
Persalinan normal WHO adalah persalinan yang dimulai secara
spontan beresiko rendah pada awal persalinan dan tetap demikian selama
proses persalinan, bayi dilahirkan spontan dengan presentasi belakang
kepada pada usia kehamilan antara 37 hingga 42 minggu lengkap.
Setelah persalinan ibu dan bayi dalam keadaan baik.
Persalinan adalah proses dimana bayi, plasenta, dan selaput
ketuban keluar dari uterus ibu. Persalinan dimulai (inpartu) sejak uterus
berkontraksi dan menyebabkan perubahan pada serviks (membuka dan
menipis) (JNPK-KR DepKes RI, 2008; 37 dalam Indrayani & Maudy,
2016).
2. Mekanisme Persalinan
Mekanisme persalinan merupakan gerakan-gerakan janin pada
proses persalinan yang meliputi langkah sbb :
a. Turunnya kepala, meliputi :
1) Masuknya kepala dalam PAP
2) Dimana sutura sagitalis terdapat ditengah – tengah jalan lahir
tepat diantara symfisis dan promontorium, disebut synclitismus.
Kalau pada synclitismus os.parietal depan dan belakang sama
tingginya jika sutura sagitalis agak kedepan mendekati symfisis

3
4

atau agak kebelakang mendekati promontorium disebut


Asynclitismus.
3) Jika sutura sagitalis mendekati symfisis disebut asynclitismus
posterior jika sebaliknya disebut asynclitismus anterior.
b. Fleksi
Fleksi disebabkan karena anak didorong maju dan sebaliknya
mendapat tahanan dari pinggir PAP serviks, dinding panggul atau
dasar panggul.
c. Putaran paksi dalam
Yaitu putaran dari bagian depan sedemikian rupa sehingga
bagian terendah dari bagian depan memutar ke depan ke bawah
symfisis.
d. Ekstensi
Setelah kepala di dasar panggul terjadilah distensi dari kepala
hal ini disebabkan karena lahir pada intu bawah panggul mengarah
ke depan dan keatas sehingga kepala harus mengadakan ekstensi
untuk melaluinya.
e. Putaran paksi luar
Setelah kepala lahir maka kepala anak memutar kembali
kearah punggung anak torsi pada leher yang terjadi karena putaran
paksi dalam.
f. Ekspulsi
Setelah kepala melakukan putaran paksi luar sesuai arah
punggung dilakukan pengeluaran anak dengan gerakan biparietal
sampai tampak ¼ bahu ke arah anterior dan posterior dan badan bayi
keluar dengan sangga susur.
3. Tahapan Persalinan
Pada proses persalinan menurut (Indrayani & Maudy tahun 2016) di bagi
4 kala yaitu :
a. Kala 1 : Kala pembukaan
5

Waktu untuk pembukaan serviks sampai menjadi pembukaan


lengkap (10 cm). Dalam kala pembukaan dibagi menjadi 2 fase :
1) Fase laten
a) Dimulai sejak awal kontraksi yang menyebabkan penipisan
dan pembukaan serviks secara bertahap
b) Pembukaan kurang dari 4 cm
c) Biasanya berlangsung kurang dari 8 jam
2) Fase aktif
a) Frekuensi dan lama kontraksi uterus umumnya meningkat
(kontraksi adekuat / 3 kali atau lebih dalam 10 menit dan
berlangsung selama 40 detik atau lebih)
b) Serviks membuka dari 4 ke 10, biasanya dengan kecepatan
1cm/lebih perjam hingga pembukaan lengkap (10)
c) Terjadi penurunan bagian terbawah janin
d) Berlangsung selama 6 jam dan di bagi atas 3 fase, yaitu :
b. Kala II : Kala pengeluaran janin
Waktu uterus dengan kekuatan his ditambah kekuatan
mengejan mendorong janin hingga keluar.
Pada kala II ini memiliki ciri khas :
1) His terkoordinir, kuat, cepat dan lebih lama kira-kira 2-3 menit
sekali
2) Kepala janin telah turun masuk ruang panggul dan secara
reflektoris menimbulkan rasa ingin mengejan
3) Tekanan pada rektum, ibu merasa ingin BAB
4) Anus membuka
Pada waktu his kepala janin mulai kelihatan, vulva
membuka dan perineum meregang, dengan his dan mengejan yang
terpimpin kepala akan lahir dan diikuti seluruh badan janin.
Menurut Kismoyo (2014) lama pada kala II ini pada primi
dan multipara berbeda yaitu :
1) Primipara kala II berlangsung sekitar 2 jam
6

2) Multipara kala II berlangsung sekitar 1 jam


Pimpinan persalinan
Ada 2 cara ibu mengejan pada kala II yaitu menurut dalam
letak berbaring, merangkul kedua pahanya dengan kedua lengan
sampai batas siku, kepala diangkat sedikit sehingga dagu mengenai
dada, mulut dikatup; dengan sikap seperti diatas, tetapi badan
miring kearah dimana punggung janin berada dan hanya satu kaki
yang dirangkul yaitu yang sebelah atas(JNPKR dan Depkes, 2002
dalam Indriyani & Maudy tahun 2016)
c. Kala III : Kala uri
Yaitu waktu pelepasan dan pengeluaran uri
(plasenta). Setelah bayi lahir kontraksi rahim berhenti
sebentar, uterus teraba keras dengan fundus uteri setinggi pusat dan
berisi plasenta yang menjadi tebal 2 kali sebelumnya. Beberapa
saat kemudian timbul his pengeluaran dan pelepasan uri, dalam
waktu 1 – 5 menit plasenta terlepas terdorong kedalam vagina dan
akan lahir spontan atau dengan sedikit dorongan (brand
androw,seluruh proses biasanya berlangsung 5 – 30 menit setelah
bayi lahir. Dan pada pengeluaran plasenta biasanya disertai dengan
pengeluaran darah kira – kira 100-200cc.
Tanda kala III terdiri dari 2 fase :
1) Fase pelepasan uri
Mekanisme pelepasan uri terdiri atas:
a) Schultze
Data ini sebanyak 80 % yang lepas terlebih
dahulu di tengah kemudian terjadi reteroplasenterhematoma
yang menolak uri mula – mula di tengah kemudian
seluruhnya, menurut cara ini perdarahan biasanya tidak ada
sebelum uri lahir dan banyak setelah uri lahir.
b) Dunchan
7

Lepasnya uri mulai dari pinggirnya, jadi lahir


terlebih dahulu dari pinggir (20%) Darah akan mengalir
semua antara selaput ketuban
c) Serempak dari tengah dan pinggir plasenta
2) Fase pengeluaran uri
Perasat-perasat untuk mengetahui lepasnya uri yaitu :
a) Kustner
Meletakkan tangan dengan tekanan pada / diatas
simfisis, tali pusat diregangkan, bila plasenta masuk berarti
belum lepas, bila tali pusat diam dan maju (memanjang)
berarti plasenta sudah terlepas.
b) Klien
Sewaktu ada his kita dorong sedikit rahim, bila tali
pusat kembali berarti belum lepas, bila diam/turun berarti
sudah terlepas.
c) Strastman
Tegangkan tali pusat dan ketuk pada fundus, bila
tali pusat bergetar berarti belum lepas, bila tidak bergetar
berarti sudah terlepas.
d) Rahim menonjol diatas symfisis
e) Tali pusat bertambah panjang
f) Rahim bundar dan keras
g) Keluar darah secara tiba-tiba

d. Kala IV: Kala pengawasan


Yaitu waktu setelah bayi lahir dan uri selama 1-2
jam dan waktu dimana untuk mengetahui keadaan ibu terutama
terhadap bahaya perdarahan post partum. Pengawasan kala 4 ini
dilakukan setelah ibu merasa nyaman. Pada 1 jam pertama,
dilakukan pemeriksaan TTV setiap 15 menit sekali. Sedangkan
pada 1 jam kedua dilakukan setiap 30 menit sekali.
8

B. Episiotomi
1. Pengertian Episiotomi
Episiotomi adalah suatu tindakan insisi pada perineum untuk memperlebar
jalan lahir menurut alur waktu tertentu, insisi dilakukan pada saat kontraksi,
ketika jaringan sedang merentang, agar mudah terlihat dearahnya, dan perdarahan
dengan kemungkinan tidak terlalu parah (Nurasiah Ai dkk,2014).
2. Tujuan Episiotomi
a) Fasilitas untuk persalinan dengan tindakan atau menggunakan
instrument
b) Mencegah robekan perineum yang baku atau diperkirakan tidak
mampu beradaptasi terhadap regangan yang berlebihan (misalnya
bayi yang sangat besar atau makrosomnia)
c) Mencegah kerusakan jaringan pada ibu dan bayi pada kasus
presentase upnormal (bokong, muka, ubun-ubun kecil di belakang)
dengan menyediakan tempat lebih luas untuk persalinan yang aman
(Pudiastuti Ratna Dewi, 2012).
3. Etiologi
a. Etiologi yang berasal dari janin menurut (Damayanti dkk,
2014)
1) Janin prematur
2) Janin letak sungsang, letak defleksi
3) Bayi yang besar Berat seorang bayi normal adalah antara
2.500-4.000 gram. Bayi besar (makrosomia) adalah bayi
dengan berat badan diatas 4 kilogram (Andalas,2014)

b) . Etiologi yang berasal dari ibu


a. Primagravida, khusus pada primagravida, laserisasi jalan
lahir sulit dihindari sehingga untuk keamanan dan
memudahkan menjahit laserisasi kembali dilakukan
9

Episiotomi, selain itu Episiotomi dipertimbangkan pada


multigravida dengan intoroitus vaginae yang sempit.
b. Ada bekas Episiotomi yang sudah diperbaiki (Mutmainah
dkk., 2017).
c. Perineum kaku dan riwayat robekan perineum pada
persalinan lalu.
d. Terjadi peregangan perineum yang berlebihan misalnya
persalinan sungsang, persalinan cunam dan ektraksi vakum.

c) . Episiotomi Medialis
a. Tindakan Episiotomi medialis penyembuhannya tidak
terlalu sakit karena menghindari pembuluh-pembuluh darah
dan syaraf
b. Secara anatomis lebih alamiah
c. Dengan anatomis yang lebih muda menjadikan penjahitan
luka lebih mudah
d. Kehilangan darah lebih sedikit
e. Jika meluas bisa lebih memanjang sampai ke spinchter ani
yang mengakibatkan kehilangan darah lebih banyak, lebih
sulit dijahit dan jika sampai sphincter ani harus dirujuk
(Tando Naomy Marie, 2013).
d) Patofisiologi Ibu dengan persalinan Episiotomi disebabkan adanya
persalinan yang lama karena ditemukan janin yang prematur, letak
sungsang, janin dengan ukuran besar, selain itu tindakan ini
dilakukan karena kondisi ibu dengan perineum yang kaku, ataupun
adanya riwayat robekan perineum dimasa lalu. Persalinan
Episiotomi mengakibatkan terputusnya jaringan yang dapat
menyebabkan penekanan pembuluh syaraf sehingga timbul rasa
nyeri, pada kondisi seperti ini ibu pasti akan merasa cemas bahkan
10

untuk BAB pun takut, kondisi seperti ini menyebabkan resti


kontipasi. Selain itu terputusnya jaringan juga menyebabkan
rusaknya pembuluh darah dan timbul resiko defisit volume cairan,
apabila tidak dirawat dengan baik ibu akan mengalami resiko
infeksi pada insisi Episiotomi karena kuman akan mudah
berkembang. Pada saat masa nifas setelah 6 minggu persalinan ibu
akan mengalami perubahan fisiologis dan psikologis. Perubahan
fisiologisnya uterus pada ibu berkontaksi kondisi ini menyebabkan
ibu mengeluhkan nyeri. Pada perubahan psikologis ibu mengalami
Taking In, Taking Hold, dan Letting Go. pada fase Taking In
biasanya ibu mengalami kondisi yang lemah terfokus pada diri
sendiri sehingga ibu sangat membutuhkan bantuan dari orang lain
yang mengakibatkan defisit perawatan diri, sedangkan pada fase
Taking Hold ibu akan menjumpai hal baru sehingga ibu
membutuhkan banyak informasi dari orang lain, setelah itu
perlahan ibu mampu menyesuaikan diri dengan

4. Indikasi Episiotomi
a. Gawat janin, untuk menolong keselamatan janin, maka
persalinan harus segera diakhiri.
b. Persalinan pervaginium dengan penyulit, misalnya presbo,
distokia bahu, akan dilakukan ekstraksi forcep, ektraksi
vacum.
c. Jaringan parut pada perineum ataupun pada vagina 13
d. Perinium kaku dan pendek
e. Adanya rupture yang membakat pada perineum
f. Premature untuk mengurangi teknan pada kepala janin
(Nurasiah Ai dkk, 2014).

5. Kontraindikasi Episiotomi :
11

a. Bila persalinan tidak berlangsung pervaginium


b. Bila terdapat kondisi untuk tejadinya perdarahan yang
banyak seperti penyakit kelainan darah maupun terdapatnya
varises yang luas pada vulva dan vagina
c. Resiko Episiotomi Tindakan Episiotomi sering kali
mengakibatkan ibu mengalami inkontinensia urine hal ini
disebabkan adanya sayatan yang dilakukan dengan
memotong jaringan otot dan kulit, selain itu Episiotomi
juga berkaitan dengan timbulnya trauma pada perineum
yang robek. Ibu yang mengalami tindakan ini memerlukan
penjahitan untuk menutup sayatan dan waktu yang lebih
lama untuk pulih, sayatannya juga memberikan
ketidaknyamanan yang dirasakan, ibu juga cenderung takut
untuk bergerak karena merasakan nyeri pada sayatan.
Anastesi lokal yang diberikan kepada ibu sebelum tindakan
dilakukan juga menyebabkan edema, penurunan
fleksibilitas dan peningkatan robekan area sayatan.
Pemulihan area perineum yang robek secara alami
menunjukkan hasil yang lebih baik dibandingkan sayatan
buatan (Pratami, 2016)
BAB III

TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU BERSALIN NORMAL


Ny. D UMUR 17 TAHUN G2P1A0 UK 41 MINGGU INPARTU KALA I FASE
AKTIF JANIN TUNGGAL HIDUP PRESENTASI KEPALA DENGAN KPD

No RM : 066566
Tanggal Masuk : 20 Desember 2023
Pukul : 07:00 WIB
I. PENGKAJIAN Tanggal 20 Desember 2023 Pukul 07 .00
A. Data Subjektif
1. Identitas Ibu Bapak
Nama Ny. D Tn. S
Umur 17 tahun 34 tahun
Agama Islam Islam
Suku/Bangsa Indonesia Indonesia
Pendidikan SD SMU
Pekerjaan IRT Tani
Alamat Bakung
2. Anamnesa
a. Keluhan Utama
Ibu mengatakan kenceng-kenceng teratur sejak 05.00 WIB tanggal
20 Desember 2023. Ibu mengatakan mengeluarkan lendir darah
jam 05.00 WIB dan ibu mengatakan keluar air-air jam 04.00 WIB
b. Riwayat perkawinan
Ibu mengatakan ini perkawinan yang pertama. Menikah sejak usia
16 tahun.

19
20

c. Riwayat menstruasi
Ibu mengatakan menarche mulai usia 12 tahun siklus 30 hari, lama
haid 5 hari, tidak mengalami disminore tidak ada fluor albus
HPHT : 10 Maret 2023
HPL : 17 Desember 2023
UK : 41 Minggu

d. Riwayat obstetri : G2P1A0


No Thn Jenis penolong Tempat H/M BB Komplikasi
Persalinan persalinan
1. 2015 Spontan Bidan BPS Hidup 2900 Tidak ada
gram

e. Riwayat kontrasepsi
Ibu mengatakan pernah menggunakan kontrasepsi pil sejak tahun
2015 dan berhenti pada tahun 2021 dengan alasan ingin memiliki
anak.
f. Riwayat kesehatan
1) Kesehatan ibu
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit kronis, akut
ataupun keturunan seperti jantung, DM, hipertensi, TBC,
asma, kanker
2) Kesehatan keluarga
Ibu mengatakan dalam keluarga tidak pernah menderita
penyakit kronis, akut ataupun keturuna seperti jantung, DM,
hipertensi, TBC, asma, kanker.
g. Riwayat kehamilan sekarang
1) Ibu mengatakan ini kehamilan ke dua
2) Ibu melakukan ANC pertama kali dipuskesmas
tanggal 10-05-2023 saat uk 14 minggu
21

3) Frekuensi ANC: TM1 : 1 kali


TM2 : 2 kali
TM 3 : 3 kali
4) Imunisasi TT 1x TT1 tanggal 10-06-2023 saat
uk 14 minggu

Keluhan dalam kehamilan


TM1 : tidak ada
TM2 : pusing
TM 3 : pegel-pegel
h. Pola kebiasaan sehari-hari
1) Ibu mengatakan makan 3x sehari, jenis nasi, sayur, lauk. Porsi
satu piring dan tidak ada keluhan
2) Ibu mengatakan minum 7-8 gelas sehari. Jenis, air mineral,
susu, teh. Tidak ada keluhan
3) Eliminasi
BAB : ibu mengatakan BAB 1x sehari saat pagi, keluhan
tidak ada
BAK : ibu mengatakan BAK 5-6x sehari
4) Istirahat terakhir
Ibu mengatakan tidur siang 1-2 jam dan malam 5-6 jam.
keluhan ibu sering susah istirahat karena sering kencing
5) Personal Hygiene
Ibu mengatakan mandi 2 kali seharo, keramas 2 hari sekali
6) Pola aktifitas
Ibu mengatakan bekerja sebagai ibu rumah tangga, melakukan
pekerjaan rumah seperti mencuci, menyapu, memasak.
i. Keadaan psikososial ibu
1) Ibu mengatakan senang dengan kehamilan saat ini
2) Ibu mengatakan tidak takut menghadapi persalinan
22

3) Ibu mengatakan hubungannya dengan keluarga baik ditandai


dengan beberapa keluarga dan tetangga mengantar ibu ke
bidan
4) Ibu mengatakan menjalankan ibadah sholat lima waktu karena
beragama islam
B. DATA OBYEKTIF
1. Keadaan Umum
KU : Baik Kesadaran : Komposmentis
TD : 120/80 N : 80 kali/menit
S : 36,5 R : 20 kali/menit
TB : 148 cm BB : 68 kg
LILA : 27 cm TFU : 34 cm
DJJ : 144 x/menit His : 4x10”35’
VT : 6 cm Ketuban : Negatif
(pada tanggal 20-12-2023)

2. Pemeriksaan fisik
a) Kepala : rambut hitam, tidak rontok, tidak ada pembekakan
abnormal ataupun luka.
b) Muka : tidak ada odem, tidak tampak pucat
c) Telingga : simetris, bersih, tidak ada seret
d) Mata : simetris, kojungtivamerah muda, seklera putih
tidak ada kelaianan
e) Hidung : bersih tidak ada polip
f) Mulut : bibir tidak kering, tidak ada sariawan, gigi tidak
berlubang dan bersih
g) Leher : tidak ada pembegkakan vena jugularis dan kelenjar

limfe
h) Dada : simetris, puting susu menonjol, areola hitam, tidak
ada pembekakan abdomen, sudah keluar kolestrum
23

i) Abdomen
Pembesaran perut memanjang, tempak linia nigra, tidak ada luka
bekas oprasi, tidak ada strie grafidarum, palpasi : TFU : 34 cm.
HIS : 4 kali dalam 10 menit selama 35 detik. TBJ berdasarkan
TFU 2146 gram.
Palpasi leopod:
Leopod I : teraba bulat, lunak tidak melenting disimpulkan
bokong, TFU palpasi: setinggi 3 jari dibawah Px.
Leopod II : keraba bagian perut ibu bagian kiri keraba
seperti papan panjang dan keras dan bagian kanan

perut ibu teraba kecil- kecil


Leopod III : bagian terendah janin teraba bulat keras

disimpulkan kepala dan sudah tidak bisa


digoyangkan
Leopod IV : tangan pemeriksa divergen (kepala sudah masuk
panggul)
DJJ : 144 kali permenit pada pungtum maksimum
disebelah kiri bawah pusat
j) Genetalia : bersih tidak ada keputihan, tidak ada pembesaran
abnormal pada kelenjar bartolini, ataupun
klitoris, tampak keluar lendir darah
Periksa dalam dengan indikasi ketuban pecah pada pukul 10.00
WIB, tujuan dilakukan pemeriksaan dalam untuk mengetahui
turunnya kepala, pembukaan, dominator dan presentasi janin.
Hasil dari periksa dalam antara lain:
vulva uretra tenang, dinding vagina licin, porsio tipis, pembukaan
9 cm, selaput ketuban tidak ada, presentasi kepala, penurunan
24

kepala di H2 tidak ada bagian lain yang menumbung, ketuban


jernih.

k) Ekstremitas :
Atas dan bawah : normal, tidak ada kelainan bentuk tulang, tidak
ada varises, kaki tidak ada odem
l) Punggung : normal, tidak ada kelainan ulang belakang

II. INTERPRETASI DATA


A. Diagnosa kebidanan
Ny.D umur 17 tahun G2P1A0 UK 41 minggu inpartu kala 1 fase
aktif janin tunggal hidup, punggung Kiri, presentasi kepala dan
sudah masuk panggul dengan KPD
B. Data Dasar
1. Data subjektif
a. Ibu mengatakan ini kehamilan kedua dan berusia 17
tahun
b. Ibu mengatakan pernah melahirkana 1 kali dan hidup
c. Ibu mengatakan usia kehamilan sudah 41 minggu
d. Ibu mengatakan mules sejak pukul 07.00 WIB
e. Ibu mengatakan kencang-kencang teratur selama 5
menit sekali
f. Ibu mengatakan keluar lendir darah pada pukul 05.00
WIB
g. Ibu mengatakan keluar cairan dari jalan lahir pada
pukul 10.00 WIB
2. Data Objektif
Palpasi leopod :
leopod I : bokong
Leopod II : puki
25

Leopod III : kepala


Leopod IV : devergen dan sudah masuk PAP
DJJ : 144 kali per menit
Periksa dalam : vulva uretra tenang, dinding vagina licin,
porsio menipis, pembukaan 9 cm, selaput ketuban tidak ada,
presentasi belakang kepala, penurunan di H2, tidak ada bagian
yang menumbang, Ketuban jernih.
C. Masalah : tidak ada

III. Diagnosa Potensial : Tidak ada


IV. Antisipasi tindakan segera : Tidak ada
V. Perencanaan tanggal 20-12-2023 pukul 07.00 WIB
1. Jelaskan hasil pemeriksaan
2. Beri ibu makan dan minum
3. Anjurkan ibu miring ke kiri
4. Persiapkan alat persalinan
5. Observasi keadaan ibu dengan lembar patograf
6. Lakukan pemeriksaan setiap 30 menit untuk memantau DJJ, His,
dan nadi ibu kemudian pada 4 jam berikutnya
7. Mengajarkan suami / pendamping persalinan tehnik rebozo
shaking the apple tree
VI. Pelaksanaan tanggal 20-12-2023 pukul 20.30 WIB
1. Menjelaskan hasil pemeriksaan pada ibu bahwa ibu sudah masuk
dalam persalinan kala I fase aktif
2. Memberikan ibu makanana jenis nasi, sayuran, lauk, roti, dan
minuman teh haangat, air putih, susu pada ibu, menganjurkan ibu
makan dan minum
3. Mempersiapkan alat persalinan terdiri dari partes set, ember,
handuk, underpet, APD, kain
4. Menganjurkan ibu miring ke kiri
26

5. Mengobservasi, mencatat perkembangan kemajuan di lembar


partograf
6. Melakukan pemeriksaan setiap 30 menit, untuk memantau DJJ, His
dan nadi ibu
7. suami/ pendamping persalinan melakukan sentuhan / pijatan ringan
dan mengayunkan pada daerah bokong atau bagian tubuh ibu
untuk mengurangi kontraksi yang disebabkan oleh penekanan
kepala janin di panggul sehingga membuat ligament uterus juga
otot perut rileks menimbulkan kenyamanan dan mengurangi nyeri
persalinan
8. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian teraphy
Th/Ceftriaxone 1 gr/12 jam pukul 07:00 WIB

VII. Evaluasi tanggal 20-12-2023 pukul 20.30 WIB


1. Ibu mengerti dengan penjelsan bidan
2. Ibu telah mendapat nutrisi dari makan dan minum
3. Ibu telah berbaring miring ke kiri
4. Alat partes telah disiapkan
5. Kemajuan persalinan telah dicatat di lembar patograf
6. Tanggal 20-12-2023 dilakukan pemeriksaan dalam dilakukan
pukul 11:30 WIB karena ibu merasa tidak tahan untuk meneran,
ibu ingin buang air besar. Hasil periksa dalam vulva uretra tenang,
dinding vagina licin, porsio tidak teraba, pembukaan 10 cm,
selaput ketuban tidak ada, presentasi belakang kepala, UUK jam
12, molase tidak ada, penurunan kepala di H4, tidak ada bagian
janin yang menumbung

KALA II
S
- Ibu mengatakan tidak tahan lagi untuk meneran
27

- Ibu mengatakan ingin buang air besar


- Ibu mengatakan kencang-kencang semakin kuat
O
Dorongan meneran tekanan anus perinium menonjol vulva
membuka
TD : 120/80 mmHg
N : 88 kali/menit
R : 22 kali/menit
S : 36,7 derajat celcuis
Periksa dalam : vulva uretra tenang, dinding vagina licin,
porsio tidak teraba, pembukaan 10 cm, selaput ketuban
tidak ada, presentasi belakang kepala, UUK jam 12, molase
tidak ada, penurunan kepala di H4 tidak ada bagian janin
yang menumbung.
HIS :4 kali dalam waktu 10 menit. Lama : 45 detik.
A
Ny. D umur 17 tahun G2P1A0 UK 41 minggu dengan janin
Tunggal hidup, presentasi belakang kepala, UUK jam 12
dalam persalinan kala II dengan KPD
P
Perencanaan tanggal 20 desember 2023 pukul 11.30 WIB
1. Beritahu hasil pemeriksaan
2. Pimpin ibu cara mengejan yang benar dan ataur posisi
ibu
3. Lakukan pertolongan kala II sesuai APN
Pelaksnaan tanggal 20-12-2023 pukul 11:30
1. Memberitahu hasil pemeriksaan kepada ibu bahwa
sudah pembukaan lengkap.
2. Memberitahu ibu cara mengejan yang benar dan
mengatur posisi ibu senyaman mungkin
3. Melakukan pertolongan persalinan normal
28

1) Melihat tanda-tanda persalinana kala


II( doranteknusperjolvulka)
2) Memastikan kelengkapan alat persalinan dan
obat-obatan esensial untuk menolong persalinan
3) Memakai APD lengkap
4) Cuci tangan 7 langkah, melepas perhiasan yang
dipakai
5) Memakai sarung tangan DTT
6) Memaksukkan oksitosin dalam spuit
7) Membersihkan vulva dan perinium dengan kapas
DTT
8) Melakukan VT untuk memastikan pembukaan
lengkap jika sudah pembukaan lengkap selaput
ketuban pecah spontan pukul 11:50 Wib
Dekontaminasi sarung tangan dilarutan klorin
dan lepas sarung tangan secara terbalik
9) Memeriksa DJJ dalam takikardi 170 kali/menit
10) Memeberitahu bahwa pembukaan sudh lengkap
detak jantung bayi tinggi (takikardi) akan
dilakukan Tindakan episiotomi untuk membantu
kelahiran bayi beritahu ibu dan keluarga untuk
membantu ibu meneran
11) Minta keluarga untuk mensiapkan posisi
meneran
12) Melakukan pimpinan meneran saat ibu
mempunyai dorongan yang kuat untuk meneran
atau saat His kuat
13) Menganjurkan ibu untuk mengejan dengan
posisi yang nyaman
29

14) Meletakkan handuk bersih untuk mengeringkan


di perut ibu jika kepala bayi telah tampak 5-6cm
di vulva
15) Meletakkan kain segitiga dibawah bokong ibu
16) Membuka set partes dan cek kembali
kelengkapan
17) Memakai sarung tangan DTT pada kedua tangan
18) Saat kepala janin terlihat di vulva diameter 5-6
cm lakukan penahanan perineum dengan tangan
kanan dan tangan kiri menahan kepala bayi agar
tidak defleksi maksimal ibu kelelahan perineum
kaku DJJ ireguler dilakukan tindakan episiotomi
dengan anastesi lidocain
19) Setelah kepala lahir seluruhnya, cek lilitan tali
pusat pada janin
20) Menunggu janin putar paks luar secara spontan
21) Setelah janin melakukan putar paksi luar, pegang
kepala janin secara biparietal dan dengan lembut
tarik janin kebawah untuk melahirkan bahu
depan
22) Setelah bahu depan lahir, geser tangan kearah
atas untuk melahirkan bahu belakang. Geser
tangan kanan ke bagian bahu janin untuk
menyangga dan dengan tangan lainnya
menyusuri bahu, lengan hingga kaki bayi untuk
mencegah robekan pada vulva
23) Setelah badan dan kaki lahir tangan menjari kaki
bayi hingga tungkai, selipkan jari pada tungkai
bawah
30

24) Melakukan penilaian sesaat apakah bayi


menangis kuat, warna kemerahan, dan
gerakannya aktif
25) Meletakkan bayi di perut ibu, dan mengeringkan
dengan handuk. Mengganti handuk basah
dengan handuk kering
Evaluasi tanggal 20-12-2023 jam 11.55 WIB
1. Pukul 11:55 WIB bayi lahir spontan menangis
merintih , warna kulit kemerahan, gerakan aktif,
jenis kelamin laki-laki. A/S 6/8
2. TFU setinggi pusat, janin tunggal, kontraksi baik
3. Posisi ibu setengah duduk

KALA III
Tanggal 20-12-2023 jam 11 :56WIB

S
- ibu mengatakan senang karena bayinya telah lahir
- Ibu mengatakan perutnya masih mulas dan ingin meneran
O
- Bayi lahir spontan, menangis kuat, arna kulit kemerahan,
gerakan aktif, jenis kelamin laki-laki, berat badan 3.500
gram, panjang badan 51 cm, apgar skor 6/7
- Janin tunggal, uterus keras
- Tanda –tanda pelepasan plasenta ada, uterus globuler, tali
pusat memanjang, semburan darah tiba-tiba
- KU ibu : baik kesadaran : komposmentis
Vital sign TD : 120/80 N : 85 x/menit
Suhu : 370 C R : 22 x/menit
A
31

Ny.D P2A0 usia 17 tahun UK 41 minggu janin tunggal dalam


persalinan kala III dengan KPD
P
Perencanaan tanggal 20-12-2023 pukul 11:56 WIB.
1. Jelaskan kondisi ibu saat ini
2. Beritahu ibu akan di suntuk oksitosin
3. Berikan nutrisi pada ibu
4. Lakukan manajemen aktif kala III

Pelaksanaan tanggal 20-12-2023 pukul 11.56 WIB.


1. Menjelaskan bahwa ibu sudah masuk pesalinan kala III
2. Memberitahu ibu bahwa akan disuntik oksitosin
3. Memberikan minum susu hangat untuk ibu untuk
menambah nutrisi
4. Melakukan manajemn aktif kala III
26) Memastikan janin tunggal
27) Memberi tahu ibu akan disuntik oksitosin 10 IU
secara IM pada 1/3 paha atas
28) Memberitahu ibu bahwa akan disuntuk oksitosin
10 IU agar uterus berkontraksi dengan baik.
Injeksi dilakukan di 1/3 paha atas bagian distal
lateral
29) Suntikan oksitosin 10 IU pada 1/3 paha atas
bagian distal lateral
30) Setelah 2 menit setelah persalinan jepit tali pusat
bayi dengan jarak 2 cm dari pusat bayi,
mengurut tali pusat bayi kearah plasenta dan
jepit kembali dengan jarak 2 cm dari jepitan
pertama
32

31) Dengan satu tangan pegang tali pusat


(melindungi perut bayi) lakukan pengguntingan
tali pusat diantara 2 klem
32) Mengikat tali pusat dengan benang DTT
33) Meletakkan bayi pada dada ibu untuk dilakukan
IMD dan menyelimuti bayi dengan kain bersih
serta menutup kepala bayi dengan topi
34) Memindahkan klem pada tali pusat 5 cm didepan
vulva
35) Tangan kanan memegang tali pusat sementara
tangan kiri menekan uterus dengan hati-hati ke
arah dorsokranian
36) Setelah 30-40 detik regangkan talipusat dan
tunggu hingga kontraksi berikutnya dan ulangi
prosedur
37) Melakukan peneganggan dan dorsokranial
hingga plasenta lepas seluruhnya. Minta ibu
untuk meneran saat ada His kuat, tarik tali
plasenta ke arah sejajar lantai lalu ke atas
mengikuti jalan lahir.
38) Setelah plasenta tampak didepan vulva teruskan
melahirkan plasenta hati-hati, putar /pilin
plasenta agar selaput plasenta tidak tertinggal
39) Melakukan massase 15 detik pada fundus uteri
40) Cek kelengkapan plasenta, plasenta lahir
lengkap, selaput ketuban utuh, kotiledon
lengkap, diameter 20 cm, panjang tali pusat 50
cm, insersi sentralis
41) Cek laserasi jalan lahir pada vagina perinium,
tidak ada luka laserasi
33

KALA IV
Tanggal 20-12-2023 jam 12: 05 WIB
S
- Ibu mengatakan perutnya masih mules
O
KU baik kesadaran komposmentis, TD : 120/ 80 mmHg, N:
80 kali/menit, S: 37 derajat celcus, R : 20 kali/menit, plasenta
lahir lengkap,selaput plasenta utuh, kotiledon lengkap, TFU 3
jari dibawah pusat, kontraksi uterus kuat, prdarahan 100cc,
tidak ada robekan jalan lahir, kandung kemih kosong.

A
Ny.D P2 A0 umur 17 tahun dalam persalinan kala IV

planing tanggal 20-12-2023 jam 12:05 WIB.


- Menjelaskan hasil pemeriksaan, Kondisi ibu baik, TD
120/80 mmHg, N : 84 kali/menit, S: 37 derajat celcius.
TU : 3 jari dibawah pusat,kontraksi baik, kandung
kemih kosong
- Melakukan asuhan dalam pematauan pada kala IV
(terlampir di partograf)
- Berikan ibu makan dan minum, ibu sudah diberi makan
dan minum
BAB IV

PEBAHASAN

Pada persalinan Ny. D usia 17 tahun tergolong persalinan normal.


Dapat dilihat pada askeb persalinan Ny. D tidak terlihat tanda-tanda
persalinan yang patologi. Pada fase aktif Ny. D pembukaan servik dari 9
cm menjadi pembukaan lengkap lamanya sekitar 2 jam. Ini masih
dianggap fisiologis karena pada teori di jelaskan bahwa serviks membuka
dari 6 cm sampai 10 cm memiliki kecepatan rata-rata 1 cm perjam pada
primigravida dan pada multi gravida bisa hingga 2 cm per jam. Pada
pemeriksaan janin, yaitu penghitungan DJJ, didapat DJJ dari janin Ny. D
normal yaitu berkisar 140-145x/menit. Ini selaras dengan teori
pemeriksaan janin. Kismoyo, dkk (2014) mengatakan bahwa DJJ normal
adalah berkisar 120-160 x/menit. Berdasarkan asuhan Ny.D pada kala II
persalinan terdapat indikasi dilakukanya tindakan episiotomi gawat janin,
untuk menolong keselamatan janin, maka persalinan harus segera diakhir.
Episiotomi merupakan prosedur bedah minor di mana kulit dan otot-otot
yang mendasari daerah perineum-antara vagina dan rektum- dipotong pada
saat kala 2 untuk membantu dalam proses melahirkan dengan
memperbesar pembukaan jalan lahir dan memungkinkan bayi untuk
melalui vagina dengan lebih mudah terdapat hubungan dilakukanya
Tindakan episiotomi umur ibu, paritas, presen tasi bayi dan berat badan
bayi terhadap kejadian episiotomi pada ibu bersalin hal sejalan dengan
teori Lula Vanisa, dkk 2022.

Setelah kala 2 dan kala 3 selesai, Ny. D dipantau selama 2 jam


untuk memastikan keadaannya baik-baik saja. Data yang didapat pada
pemantauan kala 4 yaitu Kondisi ibu baik, TD 120/80 mmHg, N : 84
kali/menit, S: 37 derajat celcius. TU : 3 jari dibawah pusat,kontraksi baik,
kandung kemih kosong. Ini menandakan bahwa, pada pemantauan kala 4
Ny. D tidak mengalami masalah apapun selama 2 jam postpartum.

34
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Persalinan merupakan proses alami yang akan berlangsung dengan


sendirinya, tetapi persalinan pada anusia setiap saat terancam dan
membahayakan ibu maupun janin. Sehingga persalinan memerlukan
pengawasan, pertolongan dan pelayanan dengan fasilitas memadai.
Persalinan dibagi menjadi emat tahap penting dan kemungkinan penyulit
dapat terjadi pada setiap tahap tersebut. (Manuaba, IG., 1999)
Managemen asuhan persalinan meliputi pendokumentasian dalam
bentuk varney dan soap serta pengisian partograf. Sebagai tenaga
kesehatan yang lebih banyak melakukan asuhan persalinan, bidan dituntut
pula mampu menerapkan dokumentasi asuhan kebidanan dan melakukan
pengisian partograf secara benar.
B. Saran

1. Institusi Pendidikan
Agar laporan ini dapat dipergunakan sebagai bahan bagi
pembelajaran.
2. Mahasiswa
Mahasiswa diharapkan dapat mengetahui dan memahami mengenai
asuhan kebidanan pada ibu bersalin normal berikut managemen dan
pengisian partograf.

35
DAFTAR PUSTAKA

Achmad. 2008. Asuhan kebidanan Ibu hamil. Jakarta : EGC.


Andriyani, A. 2014. Modul 3: Dokumentasi Asuhan Kebidanan pada Ibu Bersalin
Normal. Yogyakarta: Aditya Media
Depkes RI. 2002. Asuhan persalinan normal. Jakarta : Dinas Kesehatan.
Jannah, N. 2012. Buku asuhan kehamilan. Yogyakarta : Andi Media
JNPK-KR, Buku Acuan Asuhan Persalinan Normal, Revisi, 2007
Kismoyo, C.P., dkk. 2014. Modul 2 Persalinan Normal: Persalinan Bagi Ibu dan
Bayi. Yogyakarta: Aditya Media
Kusuma, C.H. 2011. Dokumentasi Kebidanan. Diktat Ajar. Universitas
Muhammadiyah Purwokerto.
Mochtar, R. 2002. Sinopsis obstetri. Jakarta : EGC.
Varney, H. 2007. Buku ajar asuhan kebidanan. Jakarta : EGC.

36
DOKUMENTASI

jjj

37
38
39
40
41
I. Dokumentasi dalam bentuk Alur Klinis Asuhan Kebidanan Kala I

Hari dan Tanggal : Rabu, 20 desember 2023


Tempat Praktik : RSIA Restu Bunda
Nama : Tiara Dita Amelia Putri
Program Studi : Pendidikan Profesi Bidan

Nama : Ny.Duwi
Usia : 17 tahun
G2P1A0 DENGAN KPD 8 Jam

Tanda / Gejala / keluhan secara


teori : Kontraksi menjadi lebih Tanda / Gejala / keluhan
kuat dan lebih sering pada fase Patofisiologi (Sesuai Tanda / yang dialami pasien
aktif keluarnya lendir bercampur Gejala / keluhan yang dialami YANG DIALAMI PASIEN
darah, terbukanya jalan lahir, dan pasien)Pada fase Ibu mengatakan keluar air-
yang kemudianan diikuti oleh pembukaan ini juga mulai air dari jalan lahir,perut
pecahnya ketuban. terjadi penipisan pada segmen terasa mules punggung
(Kuswanti, 2019). bawah rahim, yang terasa sakit hingga perut
diikuti oleh keluarnya lendir bagian depan
yang bercampur darah, sampai
ke tahap terjadinya
pembukaan jalan lahir dan
pecahnya ketuban
Rasionalisasi dari asuhan yang
Asuhan yang diberikan : diberikan :
: tehnik rebozo shaking the apple tree BERDASARKAN JURNAL APA, ,
1.suami/ pendamping persalinan melakukan JURNAL TERAKREDITASI
sentuhan / pijatan ringan dan mengayunkan pada Pengaruh rebozo shaking the apple
daerah bokong atau bagian tubuh ibu untuk tree terhadap intensitas nyeri pada ibu
mengurangi kontraksi yang disebabkan oleh bersalin kala I fase aktif
penekanan kepala janin di panggul sehingga Uswatun Azizah,dkk 2022
membuat ligament uterus juga otot perut rileks
menimbulkan kenyamanan dan mengurangi nyeri
persalinan Evaluasi asuhan yang diberikan :
1. Jelaskan hasil pemeriksaan
2. Beri ibu makan dan minum
3. Anjurkan ibu miring ke kiri
4. Persiapkan alat persalinan
5. Observasi keadaan ibu dengan lembar patograf
6. Lakukan pemeriksaan setiap 30 menit untuk
memantau DJJ, His, dan nadi ibu kemudian pada
4 jam berikutnya

42
II. Dokumentasi dalam bentuk Alur Klinis Asuhan Kebidanan Kala II

Hari dan Tanggal : Rabu, 20 desember 2023


Tempat Praktik : RSIA Restu Bunda
Nama : Tiara Dita Amelia Putri
Program Studi : Pendidikan Profesi Bidan

Nama : Ny.Duwi

Tanda / Gejala / keluhan Usia : 17 tahun


secara teori : His semakin G2P1A0 DENGAN KPD
kuat dengan interval 2 sampai
3 menit dengan durasi 50 Tanda / Gejala / keluhan
sampai 100 detik kekuatan his Patofisiologi (Sesuai yang dialami pasien
dan mengejan lebih Tanda / Gejala / keluhan
mendorong kepala bayi YANG DIALAMI PASIEN
yang dialami pasien) his
sehingga kepalamembuka 1. Ibu mengatakan tidak
terkordinir kuat,cepat dan
pintu,subocciput bertindak tahan lagi untuk meneran
lama 2-3 menit sekali,
sebagai hipoglobin kemudian 2. Ibu mengatakan ingin
terjadi tekanan pada otot-
secara berturut-turut lahir buang air besar
otot panggul secara
ubun-ubun besar, dahi, hidung reflektoris timbul rasa ingin 3. Ibu mengatakan
dan muka, serta kepala mengedan mengedan kencang-kencang semakin
seluruhnya karena adatekanan pada kuat
rectum ibu seperti ingin
Rasionalisasi dari asuhan yang diberikan
Asuhan yang diberikan : Posisi
: BERDASARKAN JURNAL APA,
1. Memberikan asuhan dengan JURNAL TERAKREDITASI Posisi
posisi miring kiri selama 25 meneran pada ibu bersalin untuk
menit disaat pembukaan memperlancar proses kala II persalinan
lengkap dan penurunan
kepala pada HODGE III Dora Gusvi,dkk 2022

Evaluasi asuhan yang diberikan :

1 Memberitahu hasil pemeriksaan


kepada ibu bahwa sudah
pembukaan lengkap.
2 Memberitahu ibu cara mengejan
yang benar dan mengatur posisi
ibu senyaman mungkin
43
3 Melakukan pertolongan

Anda mungkin juga menyukai