Anda di halaman 1dari 2

METODE FORECASTING (PERAMALAN)

Forecasting adalah salah satu metode untuk melakukan perencanaan dan pengendalian produksi
untuk menghadapi ketidakpastian di masa depan. Lebih khusus untuk memprediksi permintaan
produk di waktu mendatang. Forecasting sangat penting dilakukan ketika ada perayaan tertentu
seperti natal, ramadan, idul fitri, tahun baru, dan sebagainya. Metode Forecasting dibagi menjadi dua,
yakni metode kualitatif dan kuantitatif. Cara kualitatif dilakukan dengan berdasarkan pendapat dan
analisis deskriptif, sementara cara kuantitatif dilakukan dengan berdasarkan hitungan matematis.

Metode kuantitatif

1. Time Series Metode time series atau deret waktu adalah metode prediksi yang didasarkan pada
data-data masa lampau suatu variabel dan atau kesalahan di masa lalu yang berurutan menurut
waktu, misal hari, minggu, bulan, dan tahun.

2. Metode Kausal Metode prediksi kausal adalah suatu model sebab-akibat antara permintaan yang
diramalkan dengan variabel-variabel lain yang dianggap berpengaruh.

Metode Kualitatif

1. Survei Pasar Teknik ini dilakukan dengan cara meminta pendapat dari konsumen potensial tentang
rencana pembelian pada saat periode pengamatan berlangsung.

2. Opini dari Eksekutif Teknik ini dilakukan dengan cara meminta pendapat dari kelompok kecil yang
terdiri atas manajer pemasaran, manajer produksi, manajer teknik, manajer keuangan, dan manajer
logistik.

3. Gabungan Tenaga Penjualan Teknik ini menggabungkan prediksi dari tenaga penjualan di daerah
masing-masing, yang kemudian digabungkan di tingkat provinsi dan nasional.

Proses Peramalan (Forecasting) Kebutuhan SDM , Peramalan kebutuhan SDM atau forecastingadalah
suatu proses dalam ‘meramalkan’ permintaan (demand) dan penawaran (supply) terhadap tenaga
kerja atau SDM yang dibutuhkan di masa mendatang. Ketika merencanakan sekaligus memprediksi
kebutuhan Sumber Daya Manusia, wajib hukumnya bagi perusahaan untuk mempunyai ide yang jelas.
Ide tersebut harus bisa menggambarkan hal-hal yang dibutuhkan perusahaan di saat ini maupun di
masa mendatang.
Peramalan atau forecasting yang baik harus memiliki karakteristik dengan kriteria sebagai berikut:

1. Ketelitian/ Keakuratan. Tujuan utama peramalan adalah menghasilkan prediksi yang akurat.
Peramalan yang terlalu rendah mengakibatkan kekurangan persediaan (inventory).
Peramalan yang terlalu tinggi akan menyebabkan inventory yang berlebihan dan biaya operasi
tambahan.
2. Biaya. Biaya untuk mengembangkan model peramalan dan melakukan peramalan akan
menjadi signifikan jika jumlah produk dan data lainnya semakin besar. Mengusahakan
melakukan peramalan jangan sampai menimbulkan ongkos yang terlalu besar ataupun terlalu
kecil. Keakuratan peramalan dapat ditingkatkan dengan mengembangkan model lebih
komplek dengan konsekuensi biaya menjadi lebih mahal. Jadi ada nilai tukar antara biaya dan
keakuratan.
3. Responsif. Ramalan harus stabil dan tidak terpengaruhi oleh fluktuasi demand.
4. Sederhana. Keuntungan utama menggunakan peramalan yang sederhana yaitu kemudahan
untuk melakukan peramalan. Jika kesulitan terjadi pada metode sederhana, diagnosa
dilakukan lebih mudah. Secara umum, lebih baik menggunakan metode paling sederhana yang
sesuai dengan kebutuhan peramalan.

Anda mungkin juga menyukai