Anda di halaman 1dari 23

TATA CARA PENYELESAIAN SENGKETA

PROSES PEMILU
DALAM PERBAWASLU NO. 5 TAHUN 2018

Rapat Koordinasi Nasional Divisi Penyelesaian Sengketa Bawaslu RI

DIVISI PENYELESAIAN SENGKETA BAWASLU RI


DASAR PERUBAHAN

▰ Memenuhi ▰ Memenuhi kebutuhan


perkembangan dan hukum terkait kerangka
kebutuhan hukum dalam regulasi penyelesaian
penyelesaian sengketa sengketa proses pemilu
proses Pemilu antar-Peserta (PSAP)
SUBSTANSI PERUBAHAN

No Ketentuan Pasal yg Rumusan Pasal


Berubah
Lama Baru

1. Di antara angka 8 dan Panitia Pengawas Pemilu Kecamatan


angka 9 Pasal 1 yang selanjutnya disebut Panwaslu
disisipkan 1 (satu) Kecamatan adalah panitia yang dibentuk
angka yakni angka 8A oleh Bawaslu Kabupaten/Kota untuk
mengawasi Penyelenggaraan Pemilu di
wilayah kecamatan atau nama lain.
SUBSTANSI PERUBAHAN

No Ketentuan Rumusan Pasal


Pasal yg
Berubah Lama Baru
2 Ketentuan Pasal 4 Pasal 4
(1) Objek sengketa meliputi keputusan KPU, (1) Sengketa PemilusebagaimanadimaksuddalamPasal 3
Pasal 4 keputusan KPU Provinsi, atau keputusan terjadi karena:
KPU Kabupaten/Kota; (a) hak peserta Pemilu yang dirugikan secara langsung
(2) Keputusan KPU, keputusan KPU Provinsi, oleh tindakan peserta Pemilu lain; atau
atau keputusan KPU Kabupaten/Kota (b) hak peserta Pemilu yang dirugikan secara langsung
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) oleh tindakan KPU, KPU Provinsi, atau KPU
dalam bentuk surat keputusan dan/ Kabupaten/Kota,
atau berita acara sebagai akibat dikeluarkannya keputusan KPU,
keputusan KPU Provinsi, atau keputusan KPU
Kabupaten/Kota.
(2) Keputusan KPU, keputusan KPU Provinsi, atau
keputusan KPU Kabupaten/Kota sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) berupa surat keputusan dan/
atau berita acara.
SUBSTANSI PERUBAHAN

No Ketentuan Rumusan Pasal


Pasal yg
Berubah Lam Baru
a
3 Diantara Pasal 4A
(1) Keputusan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2) yang tidak dapat dijadikan Objek sengketa antara
Pasal 4 dan lain:
Pasal 5 (a) Surat keputusan atau berita acara KPU, KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota yang
merupakan tindaklanjut dari Putusan Pelanggaran Administratif Pemilu atau Putusan Penyelesaian
disisipkan 1 Sengketa Proses Pemilu oleh Bawaslu, Bawaslu Provinsi, atau Bawaslu Kabupaten/Kota;
(satu) Pasal (b) Surat keputusan atau berita acara KPU, KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota yang
merupakan tindak lanjut dari penanganan sentra penegakan hukum terpadu atau putusan pengadilan terkait
yaitu Pasal Tindak PidanaPemilu yang telah memperoleh kekuatan hukum yang tetap; atau
4A (c) Surat keputusan atau berita acara KPU, KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota yang
merupakan hasil penghitungan suara, rekapitulasi hasil penghitungan suara, dan penetapan hasil Pemilu.
(2) Permohonan yang diajukan dengan objek sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dinyatakan tidak dapat
diregister dan dituangkan menggunakan formulir model PSPP 07 setelah mendapatkan persetujuan dari
anggota Bawaslu, Bawaslu Provinsi, atau Bawaslu Kabupaten/Kota.
SUBSTANSI PERUBAHAN

No Ketentuan Rumusan Pasal


Pasal yg Lama Baru
Berubah
Ketentuan Pasal 5 Pasal 5
4 (1) Bawaslu berwenang menyelesaikan sengketa (1) Bawaslu berwenang menyelesaikan sengketa proses Pemilu yang diakibatkan
Pasal 5 proses Pemilu yang diakibatkan oleh adanya oleh adanya keputusan KPU.
diubah keputusan KPU. (2) Bawaslu Provinsi berwenang menyelesaikan sengketa proses Pemilu yang
(2) Bawaslu Provinsi berwenang menyelesaikan diakibatkan oleh adanya keputusan KPU Provinsi.
sengketa proses Pemilu yang diakibatkan oleh (3) Bawaslu Kabupaten/Kota berwenang menyelesaikan sengketa proses Pemilu
adanya keputusan KPU Provinsi. yang diakibatkan oleh adanya Keputusan KPU Kabupaten/Kota.
(3) (3) Bawaslu Kabupaten/Kota berwenang (4) Panwaslu Kecamatan dapat menyelesaikan sengketa proses Pemilu yang terjadi
menyelesaikan sengketa proses Pemilu yang antarpeserta PemilusebagaipelaksanaanmandatdariBawaslu Kabupaten/Kota.
diakibatkan oleh adanya keputusan KPU (5) Mekanismepenyelesaiansengketa antara peserta Pemilu dengan
Kabupaten/Kota. PenyelenggaraPemilu dilakukan dengan cara:
(4) Dalam melaksanakan kewenangan (a) menerima Permohonan penyelesaian sengketa proses Pemilu;
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), (b) melakukan verifikasi formal dan verifikasi materiil Permohonan
dan ayat (3), Bawaslu, Bawaslu Provinsi, dan penyelesaian sengketa proses Pemilu;
Bawaslu Kabupaten/Kota dilakukan dengan (c) melakukan Mediasi antarpihak yang bersengketa;
cara: (d) melakukan proses Adjudikasi sengketa proses Pemilu; dan
a. menerima Permohonan penyelesaian (e) memutus penyelesaian sengketa proses Pemilu.
sengketa proses Pemilu; (6) Mekanismepenyelesaian sengketa proses Pemilu yang terjadi antarpeserta
b. melakukan verifikasi formal dan Pemilu dilakukan dengan cara:
verifikasi materiil Permohonan penyelesaian (a) menerima Permohonan penyelesaian sengketa proses Pemilu;
sengketa proses Pemilu; (b) melakukan verifikasi formal dan verifikasi materiil Permohonan
c. melakukan Mediasi antarpihak yang penyelesaian sengketa proses Pemilu;
bersengketa; (c) melakukan Mediasiterhadappara pihak yang bersengketa; dan
d. melakukan proses Adjudikasi (d) memutus penyelesaian sengketa proses Pemilu apabila tidak tercapai
sengketa proses Pemilu; dan mufakat diantara para pihak yang bersengketa.
e. memutus penyelesaian sengketa
proses Pemilu
SUBSTANSI PERUBAHAN

No Ketentuan Rumusan Pasal


Pasal yg
Berubah Lam Baru
a
5 Di antara Pasal 5A
Pasal 5 dan (1) Hasil penerimaan permohonan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat
Pasal 6 (6) huruf a dituangkan dalam formulir model PSAP 01.
disisipkan 1 (2) Hasil verifikasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (6) huruf b
(satu) Pasal dituangkan dalam formulir model PSAP 02.
yakni Pasal (3) Hasil Mediasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (6) huruf c
5A dituangkan dalam formulir model PSAP 03.
(4) Hasil putusan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (6) huruf d
dituangkan dalam formulir model PSAP 04.
SUBSTANSI PERUBAHAN

No Ketentuan Rumusan Pasal


Pasal yg
Berubah Lam Baru
a
6 Diantara Pasal 6A
Pasal 6 dan (1) Penyelesaian sengketa proses Pemilu antarpeserta dapat dilakukan dengan acara
Pasal 7 cepat.
disisipkan 1 (2) Penyelesaian sengketa proses dengan acara cepat sebagaimana dimaksud pada
(satu) Pasal ayat (1) dilakukan berdasarkan:
yakni Pasal (a) permohonan dari peserta Pemilu; atau
(b) pertimbangan Bawaslu, Bawaslu Provinsi, BawasluKabupaten/Kota, atau
6A
Panwaslu Kecamatan terhadap peristiwa di tempat kejadian.
(3) Pengajuan permohonan oleh Peserta sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a
dapat disampaikan kepada Bawaslu, Bawaslu Provinsi, Bawaslu Kabupaten/Kota,
atau Panwaslu Kecamatan secara lisan atau tertulis.
SUBSTANSI PERUBAHAN

No Ketentuan Rumusan Pasal


Pasal yg
Berubah Lam Baru
a
7 Ketentuan Pasal 7
Pasal 7 (3) Pemohon sengketa proses Pemilu yang terjadi antarpeserta Pemilu dapat
ditambahkan dimohonkan oleh pelaksana kampanye DPR, DPD, Pasangan Calon, dan
2 (dua) ayat DPRD yang telah terdaftar di KPU, KPU Provinsi, dan KPU Kabupaten/Kota.
yakni ayat(3) (4) Pemohon sengketa proses Pemilu sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dan ayat (4) huruf h dalam mengajukan permohonan penyelesaian sengketa proses
Pemilu terkait laporan dana kampanye dapat diwakili oleh pelaksana
kampanye atau tim kampanye.
SUBSTANSI PERUBAHAN

No Ketentuan Rumusan Pasal


Pasal yg Lama Baru
Berubah

8 Ketentua Pasal 9 Pasal 9


n Pasal 9
diubah Partai Politik Peserta Pemilu, (1) Partai Politik Peserta Pemilu, calon
calon anggota DPR dan anggota DPR dan DPRD yang
DPRD yang tercantum di tercantum di dalam DCT, calon
dalam DCT, calon Anggota Anggota DPD,atau Pasangan Calon
DPD, gabungan Partai Politik yang berpotensi dirugikan atas
Peserta Pemilu, dan/atau penyelesaian sengketa proses
Pasangan Calon yang Pemilu dapat mengajukan diri
berpotensi dirugikan atas sebagai pihak terkait.
penyelesaian sengketa (2) Pengajuan diri sebagai pihak terkait
proses Pemilu dapat bagi calon Anggota DPR dan DPRD
mengajukan diri sebagai sebagaimana dimaksud pada ayat
pihak terkait. (1) melalui Partai Politik.
SUBSTANSI PERUBAHAN

No Ketentuan Rumusan Pasal


Pasal yg Lama Baru
Berubah

9 Ketentuan Pasal 12 Pasal 12


Pasal 12 (1) Permohonan penyelesaian
(1) Permohonan penyelesaian sengketa proses Pemilu yang terjadi antara
sengketa proses Pemilu dapat
diubah diajukan dengan cara:
peserta dengan Penyelenggara Pemilu dapat diajukan dengan cara:
a. langsung, yaitu diajukan ke Sekretariat Jenderal Bawaslu,
a. langsung, yaitu diajukan ke Sekretariat Bawaslu Provinsi, atau Sekretariat Bawaslu Kabupaten/
sekretariat Bawaslu, Kota; atau
Bawaslu Provinsi, atau b. Tidak langsung, yaitu diajukan melalui laman penyelesaian
Bawaslu Kabupaten/Kota; sengketa di laman resmi Bawaslu dan Bawaslu Provinsi.
atau (2) Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan paling
b. tidak langsung, yaitu lama 3 (tiga) hari kerja sejak tanggal penetapan Keputusan KPU, KPU
diajukan melalui laman Provinsi, atau KPU Kabupaten/Kota.
penyelesaian sengketa di (3) Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) belum pernah
laman resmi Bawaslu dan diregister pada proses penanganan dugaan pelanggaran administratif
Bawaslu Provinsi. Pemilu dan penanganan dugaan tindak pidana Pemilu kepada Bawaslu,
(2) Permohonan sebagaimana Bawaslu Provinsi, atau Bawaslu Kabupaten/Kota.
dimaksud pada ayat (1) (4) Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bukan merupakan
disampaikan paling lama 3 sengketa yang terjadi antara calon peserta Pemilu dalam satu Partai
(tiga) hari kerja sejak tanggal Politik.
penetapan Keputusan KPU,
KPU Provinsi, atau KPU
Kabupaten/Kota.
SUBSTANSI PERUBAHAN

No Ketentuan Rumusan Pasal


Pasal yg Lama Baru
Berubah
Ketentuan (1) Petugas Penerima Permohonan Pasal 15
10 memeriksa kelengkapan (1) Petugas Penerima Permohonan memeriksa kelengkapan dokumen/berkas administrasi
Pasal 15 dokumen/berkas administrasi Permohonan penyelesaian sengketa proses Pemilu yang diajukan secara langsung.
diubah Permohonan penyelesaian (2) Petugas Penerima Permohonan mengeluarkan tanda terima berkas setelah memeriksa
sengketa proses Pemilu yang kelengkapan dokumen/berkas administrasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dengan
diajukan secara langsung. menggunakan formulir model PSPP 02.
(2) Petugas Penerima Permohonan (3) Petugas Penerima Permohonan melakukan verifikasi formal terhadap dokumen/berkas
mengeluarkan tanda terima administrasi Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) selanjutnyadisampaikan
berkas setelah memeriksa kepada pejabat struktural di bidang penyelesaian sengketa untuk dilakukan verifikasi materiil.
kelengkapan dokumen/berkas (4) Pejabat struktural sebagaimana dimaksud pada ayat (3)meregister Permohonan dan
administrasi sebagaimana menuangkandalam formulir model PSPP 05 setelah mendapatkan persetujuan dari anggota
dimaksud pada ayat (1) dengan Bawaslu, Bawaslu Provinsi, atau Bawaslu Kabupaten/Kota.
menggunakan formulir model (5) Dalam hal dokumen/berkas administrasi Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
PSPP 02. belum lengkap, Petugas Penerima Permohonan memberitahukan Permohonan belum lengkap
(3) Petugas Penerima Permohonan kepada Pemohon pada hari yang sama.
melakukan verifikasi formal (6) Pemohon sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib melengkapi dokumen/berkas
terhadap dokumen/berkas administrasi Permohonan dalam jangka waktu paling lama 3 (tiga) hari kerja sejak
administrasi Permohonan pemberitahuan diterima Pemohon.
sebagaimana dimaksud pada ayat (7) Apabila dokumen/berkas administrasi Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (6)
(2) dan disampaikan kepada dinyatakan lengkap, pejabat struktural meregister Permohonan yang dituangkan dalam formulir
pejabat struktural di bidang model PSPP 05 setelah mendapatkan persetujuan dari anggota Bawaslu, Bawaslu Provinsi, atau
penyelesaian sengketa untuk Bawaslu Kabupaten/Kota.
dilakukan verifikasi materiil. (8) Apabila dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (6) Pemohon tidak melengkapi
(4) Petugas Penerima Permohonan atau dokumen/berkas administrasi Permohonan belum lengkap, pejabat struktural
meregister Permohonan menyampaikan surat pemberitahuan Permohonan tidak dapat diregister dengan menggunakan
sebagaimana dimaksud pada ayat formulir model PSPP 07 setelah mendapatkan persetujuan dari anggota Bawaslu, Bawaslu
(3) dan dituangkan dalam formulir Provinsi, atau Bawaslu Kabupaten/Kota.
PSPP 05
SUBSTANSI PERUBAHAN

No Ketentuan Rumusan Pasal


Pasal yg
Berubah Lama Baru
11 Ketentuan Pasal 15A Dihapus
(1) Dalam hal dokumen/berkas administrasi Permohonan sebagaimana dimaksud
Pasal 15A dalam Pasal 15 ayat (2) belum lengkap, Petugas Penerima Permohonan
dihapus memberitahukan Permohonan belum lengkap kepada Pemohon pada hari yang
sama.
(2) Pemohon sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib melengkapi dokumen/
berkas administrasi Permohonan dalam jangka waktu paling lama 3 (tiga) hari
kerja sejak pemberitahuan diterima Pemohon.
(3) Apabila dokumen/berkas administrasi Permohonan sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) dinyatakan lengkap, Petugas Penerima Permohonan meregister
Permohonan yang dituangkan dalam formulir PSPP 05.
(4) Apabila dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Pemohon
tidak melengkapi atau dokumen/berkas administrasi Permohonan belum
lengkap, Petugas Penerima Permohonan menyampaikan surat pemberitahuan
Permohonan tidak dapat diregister dengan menggunakan formulir PSPP 07
SUBSTANSI PERUBAHAN

No Ketentuan Rumusan Pasal


Pasal yg
Berubah Lama Baru
12 Ketentuan Pasal 37 Pasal 37
ayat (3) (3) Pertimbangan hukum (3) Pertimbangan hukum sebagaimana
Pasal 37 sebagaimana dimaksud pada dimaksud pada ayat (2) huruf k disusun
diubah ayat (2) huruf k disusun dengan dengan memperhatikan:
memperhatikan antara lain: a. tenggang waktu pengajuan
a. kewenangan Bawaslu, Bawaslu Permohonan;
Provinsi, atau Bawaslu b. objek sengketa;
Kabupaten/Kota; c. kedudukan hukum Pemohon; dan
b. kedudukan hukum Pemohon; d. kewenangan Bawaslu, Bawaslu
c. tenggang waktu pengajuan Provinsi, atau Bawaslu Kabupaten/
Permohonan; dan Kota.
d. pokok permohonan Pemohon
DESAIN PENYELESAIAN
SENGKETA PROSES PEMILU
ANTAR PESERTA (PSAP
Sengketa Proses Pemilu

Sengketa proses pemilu adalah


Sengketa antar-Peserta
sengketa yang terjadi antar-peserta
Pemilu
Pemilu dan sengketa Peserta Pemilu
dengan Penyelenggara Pemilu sebagai
akibat dikeluarkannya Keputusan
KPU/KPU Provinsi/KPU Kabupaten/ Sengketa Peserta Pemilu
KPU Kota. (Pasal 466 UU Pemilu dengan Penyelenggara
Juncto Pasal 3 Perbawaslu Tata Cara Pemilu
PSPP)
OBJEK SENGKETA PROSES PEMILU

▰ Sengketa Antar-Peserta ▰ Sengketa Peserta-Penyelenggara:


hak peserta Pemilu yang dirugikan hak peserta pemilu yang dirugikan secara
secara langsung oleh tindakan langsung oleh tindakan KPU, KPU Provinsi, atau
peserta Pemilu lain; KPU Kabupaten/Kota

PASAL 4
AYAT (1) sebagai akibat dikeluarkannya keputusan KPU,
keputusan KPU Provinsi, atau keputusan KPU
Kabupaten/Kota
ASAS, PRINSIP, & CIRI KHAS PSAP

Prosedur Sengketa:
▰ Permohonan lisan atau tertulis
▰ asas point d’interet, point
▰ Mengutamakan musyawarah
d’action “ (tanpa ada
untuk mufakat (premium remidium)
kepentingan tidak akan ▰ Dapat diselesaikan oleh Pangawas
melahirkan gugatan”)/ Pemilu Kecamatan (Mandat)
kerugian langsung. Objek:
▰ Asas acara cepat dan ▰ Berkaitan dengan
sederhana dikeluarkannya
Keputusan (SK/BA)
▰ Teori Residu
Subjek dan Objek Sengketa PSAP

▰ Pemohon sengketa proses


▰ “Berkaitan” dengan
Pemilu yang terjadi
dikeluarkannya Keputusan
antarpeserta Pemilu dapat
(SK/BA).
dilakukan oleh pelaksana
kampanye DPR, DPD,
▰ tidak termasuk dalam
Pasangan Calon, dan DPRD Sengketa Proses Peserta
yang telah terdaftar di KPU, Pemilu dengan Penyelenggara,
KPU Provinsi, dan KPU Pelanggaran Administrasi,
Kabupaten/Kota. Pidana, Kode Etik dan
PASAL 7
AYAT (3) pelanggaran lainnya
Kewenangan Penyelesaian Sengketa PSAP

▰ Bawaslu berwenang menyelesaikan sengketa proses Pemilu yang


diakibatkan oleh adanya keputusan KPU.
▰ Bawaslu Provinsi berwenang menyelesaikan sengketa proses Pemilu yang
diakibatkan oleh adanya keputusan KPU Provinsi.
▰ Bawaslu Kabupaten/Kota berwenang menyelesaikan sengketa proses
Pemilu yang diakibatkan oleh adanya Keputusan KPU Kabupaten/Kota.
▰ Panwaslu Kecamatan dapat menyelesaikan sengketa proses Pemilu yang
terjadi antarpeserta Pemilu sebagai pelaksanaan mandat dari Bawaslu
Kabupaten/Kota.
PSAP BERDASARKAN HUKUM ACARA CEPAT

▰ Penyelesaian sengketa proses Pemilu antarpeserta dapat dilakukan


dengan acara cepat.
▰ Penyelesaian sengketa dengan acara cepat dilakukan berdasarkan:
▻ permohonan dari peserta Pemilu; atau
▻ pertimbangan Bawaslu, Bawaslu, Bawaslu Provinsi,
Kabupaten/Kota atau Panwaslu Kecamatan terhadap peristiwa
di tempat kejadian.
▰ Pengajuan permohonan oleh Peserta Pemilu dapat disampaikan
kepada Bawaslu, Bawaslu, Bawaslu Provinsi, Kabupaten/Kota atau
Panwaslu Kecamatan secara lisan atau tertulis.
MEKANISME PENYELESAIAN SENGKETA PSAP

▰ menerima Permohonan penyelesaian ▰ Hasil penerimaan permohonan dituangkan dalam


sengketa proses Pemilu; formulir model PSAP 01.
▰ melakukan verifikasi formal dan verifikasi ▰ Hasil verifikasi dituangkan dalam formulir model
materiil Permohonan penyelesaian sengketa PSAP 02.
proses Pemilu; ▰ Hasil Mediasi dituangkan dalam formulir model
▰ melakukan mediasi terhadap para pihak PSAP 03.
yang bersengketa; dan ▰ Hasil putusan dituangkan dalam formulir model
▰ memutus penyelesaian sengketa proses PSAP 04.
Pemilu apabila tidak tercapai mufakat
diantara para pihak yang bersengketa;

Anda mungkin juga menyukai