Anda di halaman 1dari 14

Pengelolaan

Penerusan
Pinjaman
Direktorat Sistem Manajemen Investasi

Februari 2023

© 2023 Direktorat Jenderal Perbendaharaan


Outline

1.Latar Belakang dan Dasar Hukum


2.Pemanfaatan dan Tujuan Penerusan Pinjaman
4. Realisasi Pinjaman Daerah
5.Hambatan
6.Monitoring dan Evaluasi

Direktorat Jenderal Perbendaharaan


Latar Belakang dan Dasar Hukum
Latar Belakang Dasar Hukum

Kebutuhan pendanaan infrastruktur sangat besar 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
(Rp2.058 T untuk 2020 - 2024), sementara Negara
kemampuan APBN dan APBD terbatas (41,3%). 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara
3. Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2008 tentang Tata
Adanya kesenjangan pembiayaan antar daerah, Cara Pengadaan dan Penerusan Pinjaman Dalam Negeri oleh
terutama penyediaan infrastruktur bagi wilayah Pemerintah
4. Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2011 tentang Tata
Indonesia Timur.
Cara Pengadaan Pinjaman Luar Negeri dan Penerimaan
Hibah
5. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2018 tentang
Daerah lebih mengutamakan Transfer ke Daerah Pinjaman Daerah
sebagai sumber pendanaan pembangunan 6. PMK 108/PMK.05/2016 sebagaimana diubah dengan PMK
infrastruktur daerah. 108/PMK.05/2019 tentang Tata Cara Penerusan Pinjaman
Luar Negeri dan Penerusan Pinjaman Luar Negeri kepada
BUMN dan Pemda
Perlu alternatif sumber pembiayaan dalam rangka 7. PMK 64/PMK.05/2018 tentang Tata Cara Penarikan
mendorong percepatan pembangunan Penerusan Pinjaman Luar Negeri kepada BUMN dan Pemda
infrastruktur daerah.

Direktorat Jenderal Perbendaharaan


Pemanfaatan dan Tujuan Penerusan Pinjaman

Pemanfaatan Tujuan

Penerusan pinjaman kepada menyediakan alternatif pembiayaan


Pemda dilaksanakan untuk: dalam rangka pengembangan
daerah agar mampu memberikan
▪ kegiatan Pemda sesuai
pelayanan terbaik kepada
ketentuan peraturan
masyarakat dan memberikan
perundang-undangan
kontribusi bagi pembangunan sosial
▪ diteruspinjamkan kepada dan ekonomi dalam jangka panjang
BUMD sesuai ketentuan
peraturan perundang-
undangan

Direktorat Jenderal Perbendaharaan


Realisasi Pinjaman Daerah
Outstanding Pinjaman BUMD
(dalam miliar rupiah)
Jumlah Debitur Outstanding
60,00
49,88 16
50,00
14
40,00 34,89 34,89
12
30,00
21,22
10
20,00
8
10,00 2,50 2,50 2,50 0,59
6
14
-
Plafon Penarikan Pembayaran Pokok HTP 4
10
RPD TSL BI 2

Outstanding Pinjaman Pemda 0


2
BUMD PEMDA PEMDA RESTRUK
(dalam miliar rupiah)
8.818,30 8.005,52 7.392,43
Total Outstanding
671,92

Pembayaran
Plafon Penarikan HTP
Pokok
RDI 90,59 90,59 90,59 70,64
RPD 70,49 70,49 66,01 62,81 Pemda BUMD Debitur
SBR DANA LAINNYA 4,42 4,42 4,42 0,01 7.526,57 M 50,47 M 26
SLA 8.818,30 8.005,52 671,92 7.392,43
TSL BI 3,42 3,42 3,42 0,68
Sumber: SLIM 31 Des 2022
RDI RPD SBR DANA LAINNYA SLA TSL BI Direktorat Jenderal Perbendaharaan
Hambatan
Permasalahan utama terkait pinjaman Pemda adalah terjadinya tunggakan yang
disebabkan oleh beberapa faktor antara lain:
a. hasil pengelolaan investasi yang dibiayai dengan pinjaman tidak sepenuhnya dapat
digunakan untuk membayar kembali pinjaman atau menambah pendapatan asli
daerah;
b. kurangnya perhatian dari beberapa pejabat pada Pemda yang mengelola pinjaman
daerah;
c. pergantian kepemimpinan daerah yang memiliki fokus kebijakan pembangunan yang
berbeda, khususnya terhadap proses inisiasi utang, peruntukannya, dan pembayaran
kembali pinjaman;
d. tingkat ketergantungan Pemda yang sangat tinggi terhadap DAU/DBH, sehingga
fluktuasi dana transfer tersebut dapat menyebabkan berkurangnya kemampuan untuk
membayar utang; dan
e. adanya permasalahan internal Pemda mengenai status pinjaman terkait pemekaran
wilayah.
Direktorat Jenderal Perbendaharaan
Monitoring dan Evaluasi
Direktur Jenderal Pasal 46 Perbendaharaan melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap
Pasal 46 PMK 108/2019 penarikan; penyaluran, penyerapan dan pembayaran kembali PPDN/PPLN kepada BUMN/Pemda.

1. Monev atas Pemberian Pinjaman kepada 2. Monev atas Pemberian Pinjaman 3. Monev atas Pemberian Pinjaman kepada
Pemda pada Masa Penarikan kepada Pemda pada Masa Pembayaran Pemda pada Masa Penyelesaian

a. Setiap awal tahun Direktorat SMI a. Kantor Wilayah DJPb berkoordinasi dengan a. Direktorat Sistem Manajemen Investasi
menyampaikan data pinjaman Pemda Pemda/BUMD yang termasuk pada menyampaikan data, informasi dan dokumen
kategori debitur pinjaman masa terkait dengan pelaksanaan debt swap
masa penarikan kepada Kantor Wilayah
pembayaran b. Setiap awal tahun Kantor Wilayah DJPb
DJPb
b. Kantor Wilayah DJPb melakukan menyampaikan permintaan secara resmi
b. Kantor Wilayah DJPb menyampaikan terkait data rencana alokasi pelaksanaan debt
permintaan secara resmi terkait rencana perekaman berdasarkan data yang
swap untuk tahun berkenaan, realisasi
proyek/kegiatan kepada Pemda diperoleh pada aplikasi
pelaksanaan debt swap tahun sebelumnya
c. Kantor Wilayah DJPb melakukan c. Kantor Wilayah DJPb melakukan analisis dan dokumen terkait lainnya serta melakukan
perekaman data rencana atas data yang diperoleh dari perekaman pada aplikasi
proyek/kegiatan pada aplikasi ADI Pemda/BUMD c. Kantor Wilayah DJPb melakukan verifikasi dan
d. Kantor Wilayah DJPb melakukan analisis analisis kesesuaian data dan dokumen
realisasi proyek/kegiatan
Output Output Output
Laporan Hasil Analisis dan Informasi tentang: Laporan Hasil Analisis dan Informasi tentang kendala Laporan Hasil Analisis dan Informasi tentang:
✓ rencana proyek/kegiatan dan analisis tentang alokasi pembayaran kembali ✓ pelaksanaan program optimalisasi
✓ realisasi proyek/kegiatan pinjaman. ✓ perkembangan penyelesaian proyek/kegiatan
✓ perkembangan pelaksanaan proyek/kegiatan ✓ permasalahan/kendala yang terjadi
✓ kendala/permasalahan yang terjadi ✓ kemanfaatan langsung proyek/kegiatan
✓ rencana tindak lanjut atas kendala/permasalahan
Direktorat Jenderal Perbendaharaan
Terima Kasih

www.djpb.kemenkeu.go.id @ditjenperbendaharaan Direktorat Jenderal Perbendaharaan @DJPbKemenkeu_RI


DJPb.KemenkeuRI
- DJPb Kemenkeu RI

© 2022 Direktorat Jenderal Perbendaharaan


Kriteria Pinjaman

a. pinjaman jangka menengah


b. pinjaman jangka panjang

Pinjaman jangka menengah merupakan Pinjaman jangka panjang merupakan pinjaman


pinjaman dengan jangka waktu lebih dari 1 dengan jangka waktu lebih dari 1 (satu) tahun
(satu) tahun anggaran, yang seluruh anggaran, yang seluruh kewajibannya harus
kewajibannya harus dilunasi dalam jangka dilunasi sesuai dengan persyaratan Perjanjian
waktu yang tidak melebihi sisa masa dan digunakan untuk membiayai kegiatan
jabatan Gubernur, Bupati, atau Walikota investasi sarana dan/ atau prasarana dalam
yang bersangkutan dan digunakan untuk rangka penyediaan pelayanan publik yang:
▪ menghasilkan penerimaan langsung berupa
membiayai kegiatan pelayanan
pendapatan bagi APBD;
publik yang tidak menghasilkan
▪ menghasilkan penerimaan tidak langsung
penerimaan.
berupa penghematan terhadap belanja
APBD
▪ memberikan manfaat ekonomi dan sosial

Direktorat Jenderal Perbendaharaan


Persyaratan Pemda
a. Dalam hal Pemda tidak memiliki pinjaman, maka jumlah penerusan pinjaman yang dapat ditarik tidak melebihi
75% dari jumlah penerimaan umum APBD tahun sebelumnya.
b. Dalam hal Pemda masih memiliki pinjaman, jumlah sisa pinjaman ditambah jumlah penerusan pinjaman yang
dapat ditarik tidak melebihi 75% dari jumlah penerimaan umum APBD tahun sebelumnya.
c. Memiliki rasio kemampuan keuangan daerah untuk mengembalikan pinjaman paling sedikit 2,5.
d. Tidak mempunyai tunggakan atas pengembalian pinjaman yang bersumber dari Pemerintah.
e. Memiliki laporan keuangan yang telah diaudit dan dinyatakan paling rendah wajar dengan pengecualian untuk 1
tahun, dan wajar tanpa pengecualian untuk 2 tahun terakhir.
f. Memiliki laporan keuangan yang telah diaudit dan dinyatakan paling rendah wajar dengan pengecualian untuk 3
(tiga) tahun terakhir, dalam hal kegiatan berupa penyediaan infrastruktur prioritas.
g. Persyaratan lain yang ditetapkan oleh calon lender sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-
undangan.
Perhitungan DSCR

Direktorat Jenderal Perbendaharaan


Kelengkapan Dokumen
a. Persetujuan tertulis DPRD melalui sidang paripurna sebagai bentuk komitmen/dukungan atas
pengembalian penerusan pinjaman.
b. Pertimbangan tertulis Menteri Dalam Negeri (dalam hal melebihi masa jabatan Kepala Daerah
pertimbangan dari Menkeu, Mendagri dan Bappenas).
c. Studi kelayakan kegiatan.
d. Perhitungan APBD dan rasio kemampuan keuangan daerah untuk mengembalikan pinjaman.
e. Laporan keuangan selama 3 (tiga) tahun terakhir.
f. Surat pernyataan kesediaan dilakukan pemotongan DAU dan/ atau DBH dalam rangka
pembayaran tunggakan.
g. Surat kuasa pemotongan DAU dan/atau DBH dari Gubernur/Walikota/ Bupati kepada Direktur
Jenderal Perimbangan Keuangan.
h. APBD tahun berkenaan.
i. Rencana penarikan dana.
j. Persyaratan lain yang ditetapkan oleh calon lender sepanjang tidak bertentangan dengan
peraturan perundang-undangan.
Direktorat Jenderal Perbendaharaan
Skema Umum dan Proses

Subsidiary Loan Agreement


Koordinasi, Komunikasi, Konsultasi
Pemerintah c.q.
•Kreditur Multilateral Menteri Keuangan • BUMN
•Kreditur Bilateral • Pemerintah Daerah
•Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan
•Kreditur Swasta Asing
Risiko (UIC untuk Loan Agreement) (termasuk BUMD)
•Lembaga Penjamin Kredit
•Ditjen Perbendaharaan (UIC untuk
Ekspor
Subsidiary Loan Agreement)
Pemda
Lender End Users

Loan Agreement
Pembayaran kembali
Pembayaran kembali

Keputusan Pembiayaan Perencanaan Pencairan Repayment/ Setelmen


Usulan Pembiayaan Evaluasi Pembiayaan SLA DIPA Closing Date Penutupan Perjanjian

▪ Analisis finansial/ekonomi ▪ Perencanaan Investasi ▪ Pengajuan tagihan ▪ Penagihan


▪ Analisis risiko ▪ Penganggaran per ▪ Verifikasi ketersediaan ▪ Setelmen
▪ Penetapan pembiayaan, skema/pinjaman dana ▪ Monitoring repayment
termasuk ▪ Evaluasi kelembagaan ▪ Verifikasi administratif dan penagihan
terms&conditions ▪ Evaluasi skema/portfolio ▪ Penerbitan dokumen ▪ Early Warning System
▪ Monitoring pinjaman ▪ Manajemen risiko penyaluran dana ▪ Laporan
(disbursement, ▪ IT
restrukturisasi, dan
pemenuhan
terms&conditions)
▪ Enforcement
Direktorat Jenderal Perbendaharaan
Tahapan Penerusan Pinjaman
Daftar Rencana Pinjaman Daftar Rencana Prioritas
Luar Negeri Jangka Pinjaman Luar Negeri Daftar Kegiatan SLA efektif Loan Closing :
Menengah (DRPLN-JM) (DRPPLN) Loan Agreement
(Green Book) Closing Date & Closing
(Blue Book)
LA Efektif Account
SLA
Rencana Pemanfaatan termination
Pinjaman Luar Negeri
(RPPLN)

Pemenuhan Condition Availability Period


Kelayakan Precedents
pembiayaan Grace Period & Repayment
Pengusulan Kelayakan kegiatan Peningkatan readiness Pengusulan Negosiasi dan Period
criteria Penetapan Pembiayaan

✓ Pemda menyampaikan usulan kegiatan kepada Bappenas ✓ Kementerian Keuangan membahas dokumen ✓ Usulan anggaran sudah dilakukan sesuai
✓ Pemda menyampaikan usulan pembiayaan kepada Loan Agreement siklus APBN
Kemenkeu ✓ Pemda membahas dan menyelesaikan ✓ Proses Penarikan DIPA Penerusan
✓ Bappenas menyusun dokumen daftar rencana kegiatan dokumen Project Agreement Pinjaman
dengan memperhatikan RPJM/prioritas nasional ✓ Penetapan Menteri Keuangan untuk penerusan ✓ Dapat terjadi (1) perubahan scope
✓ Koordinasi dengan Kemendagri & instansi terkait pinjaman (SLA) pekerjaan (2) perpanjangan availability
(Pinjaman Pemda) ✓ Penandatanganan Loan Agreement period (3) penyesuaian dalam
✓ Koordinasi dengan Lender sampai dengan pernyataan ✓ Penandatanganan Subsidiary Loan Agreement pelaksanaan kegiatan
ketertarikan ✓ Pengefektifan SLA ✓ Perubahan dapat berimbas pada
✓ Pemda bersama Lender mempersiapkan kegiatan lebih ✓ Penyampaian SLA kepada BPK perubahan biaya utang
detail ✓ Evaluasi kesiapan kegiatan dan pembiayaan ✓ Monitoring dan Evaluasi kegiatan
✓ Terjadi negosiasi terkait rencana pelaksanaan kegiatan ✓ Kegiatan efektif dilaksanakan setelah loan
✓ Kemenkeu menilai kelayakan pembiayaan efektif
✓ Peningkatan readiness criteria
✓ Pre-Implementation Monitoring

Direktorat Jenderal Perbendaharaan


Penilaian Kelayakan
1) Berdasarkan hasil penilaian
Penilaian kelayakan dengan Dirjen Perbendaharaan
mempertimbangkan: menyampaikan usulan
1) Kebutuhan riil pembiayaan penetapan kepada Menkeu
2) Kemampuan membayar Kembali 2) Dalam hal pemberi PLN
3) Batas maksimum kumulatif pinjaman adalah kreditor swasta
4) Kemampuan penyerapan pinjaman asing/lembaga penjamin
5) Risiko pinjaman kredit ekspor, usulan
6) Studi kelayakan kegiatan penetapan kepada Menkeu
7) Kesesuaian dengan kebijakan disampaikan dalam nota dinas
1 pemerintah 3 bersama DJPb dan DJPPR

Pemenuhan Persyaratan Penilaian Permintaan Pendapat Usulan penetapan


Dit SMI dapat meminta
Dit SMI melakukan penilaian 2 pendapat/masukan dari: 4
atas:
a. Konsultan sebagai
1) Pemenuhan persyaratan penerusan bahan pertimbangan 3) Usulan penetapan disampaikan
penilaian kelayakan.
pinjaman paling lambat 15 hari kerja
2) Kelengkapan dokumen pendukung b. Unit terkait di sejak:
lingkungan Kemenkeu ▪ Dokumen lengkap
sesuai tusi dan
▪ Masukan dari unit terkait
kewenangan masing-
telah diterima
masing (disampaikan
paling lambat 10 hari
kerja)
Direktorat Jenderal Perbendaharaan

Anda mungkin juga menyukai