Kemendagri - Bina Bangda - Strategi Percepatan SBS
Kemendagri - Bina Bangda - Strategi Percepatan SBS
1
Peran Strategis Kemendagri
Pasal 373
UU NO. 23 TAHUN 2014 ttg PEMDA (1) Pemerintah Pusat melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap
MDN melakukan pembinaan dan pengawasan umum penyelenggaraan Pemerintahan Daerah provinsi.
penyelenggaraan pemda secara nasional (2) Gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat melakukan pembinaan dan
• pelayanan & pemberdayaan masyarakat
pengawasan terhadap penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kabupaten/kota.
• pembangunan daerah
(3) Pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) secara
• Demokrasi
nasional dikoordinasikan oleh Menteri.
• penegakan hukum dan
• kesatuan bangsa
Pasal 374
(1) Pembinaan terhadap penyelenggaraan Pemerintahan Daerah provinsi sebagaimana
• Penjabaran Visi, Misi, dan Program sesuai
dgn agenda prioritas kerja Presiden dan dimaksud dalam Pasal 373 ayat (1) dilaksanakan oleh Menteri, menteri teknis, dan
Wakil Presiden. kepala lembaga pemerintah nonkementerian.
• Penjabaran Program Operasional (2) Menteri melakukan pembinaan yang bersifat umum meliputi:
KEMENDAGRI a. pembagian Urusan Pemerintahan;
• Koordinasi antar K/L secara terpadu b. kelembagaan Daerah;
POROS c. kepegawaian pada Perangkat Daerah;
Pemerintahan & d. keuangan Daerah;
Politik Dalam Negeri e. pembangunan Daerah;
Melaksanakan program secara efektif, efisien, f. pelayanan publik di Daerah;
bersih berwibawa dlm rangka memperkokoh g. kerja sama Daerah;
NKRI h. kebijakan Daerah;
i. kepala Daerah dan DPRD; dan
j. bentuk pembinaan lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan
SASARAN PEMERINTAHAN DAERAH YG Mengelola dan memecahkan berbagai
BERSIH, EFEKTIF DAN DEMOKRATIS isu strategis
Sasaran Global: Pada tahun 2030, mengurangi 80.92% Akses Layak 9.08% Akses Layak
dampak lingkungan perkotaan per kapita yang
merugikan, termasuk dengan memberi perhatian 5.86% BABS di Tempat Terbuka 5.69% BABS di Tempat Terbuka
khusus pada kualitas udara, termasuk penanganan
sampah kota. 0.88% Pengurangan** 19.12% Pengurangan**
Sumber: Perpres 111 Tahun 2022 tentang Pelaksanaan Pencapaian 54.85% Penanganan** 25.15% Penanganan**
Tujuan Pembangunan Berkelanjutan
Sumber:
*) Susenas KOR, 2022 diolah Bappenas | **) Susenas MKP, 2019 diolah Bappenas 3
CAPAIAN DESA/KELURAHAN SBS
% Desa/Kelurahan SBS
NUSA TENGGARA BARAT 100% Capaian % Desa/Kel SBS - Nasional
DI YOGYAKARTA 100%
SULAWESI SELATAN 99%
SULAWESI UTARA 95%
JAWA TENGAH 91%
JAWA TIMUR 84%
JAWA BARAT 82%
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG 78%
40,34%
LAMPUNG 76%
NUSA TENGGARA TIMUR 73%
JAMBI 68% 59,66%
SUMATERA SELATAN 67%
BALI 66,76%
SULAWESI TENGGARA 66%
RIAU 65%
SUMATERA BARAT 61%
NASIONAL 59,66% % Desa/Kel SBS % Desa/Kel belum SBS
BENGKULU 54%
KALIMANTAN SELATAN 54%
PAPUA 48%
SULAWESI TENGAH 44%
KALIMANTAN UTARA 44%
KALIMANTAN TIMUR 38% • Dari 514 Kabupaten/Kota dengan jumlah total sebanyak 83.114
KEPULAUAN RIAU 37%
PAPUA BARAT 35% desa/kelurahan, ternyata hanya terdapat 48.284 desa/kelurahan
SULAWESI BARAT
MALUKU
35%
33%
(59,66%) yang masyarakatnya 100% telah mencapai Stop Buang
BANTEN 33% Air Besar Sembarangan. Sisanya yaitu 34.830 desa/kelurahan
PAPUA BARAT DAYA 32%
KALIMANTAN TENGAH 32% (40,34%) sedang mengupayakan pencapaian Stop Buang Air
ACEH 30%
GORONTALO 29%
Besar Sembarangan.
MALUKU UTARA 22%
SUMATERA UTARA 21% • Target yang dicanangkan sebesar 90%, yaitu artinya 74,803
KALIMANTAN BARAT 19%
DKI JAKARTA 19%
desa/kelurahan SBS di tahun 2024
PAPUA SELATAN 9%
PAPUA PEGUNUNGAN 2%
PAPUA TENGAH 2% Sumber: Monev STBM Kemenkes, TW II Tahun 2023
4
HIMBAUAN KEPADA GUBERNUR SEBAGAI
WAKIL PEMERINTAH PUSAT DALAM PEMBINAAN
DAN PENGAWASAN YANG TERKAIT SBS
5
PP NOMOR 33 TAHUN 2018 TENTANG
PELAKSANAAN TUGAS DAN WEWENANG
GUBERNUR SEBAGAI WAKIL PEMERINTAH PUSAT
GUBERNUR
Pembinaan dan Pengawasan terhadap
• Mengoordinasikan pembinaan dan pengawasan di daerah penyelenggaraan urusan pemerintahan
kabupaten/kota yang menjadi kewenangan daerah
• Melakukan monitoring, evaluasi dan supervisi di daerah kabupaten/kota
kabupaten/kota di wilayahnya
• Memberdayakan dan memfasilitasi daerah kabupaten/kota
• Melakukan evaluasi terhadap rancangan perda RPJPD, RPJMD,
APBD, Tata Ruang Daerah, Pajak Daerah, Retribusi daerah
Sanitasi sebagai urusan wajib pelayanan
• Melakukan pengawasan perda kabupaten/kota
dasar yang menjadi kewenangan daerah
• Tugas lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
dalam UU 23/2024 harus mendapatkan
undangan
prioritas
6
TUJUAN DITERBITKANNYA PERMENDAGRI
NOMOR 87 TAHUN 2022
Permendagri 87/2022
Pasal 2
7
TAHAPAN DAERAH DALAM PERCEPATAN
1
LAYANAN SANITASI BERKELANJUTAN
Pembentukan Pokja ditetapkan dengan keputusan Kepala Daerah. – Pasal 5 ayat 3 dan Pasal 7 ayat 3
Dapat menggunakan pokja sejenis yang telah terbentuk dengan menambahkan
tugas dan fungsi Pembangunan Sanitasi permukiman – Pasal 8 ayat 2
8
TAHAPAN DAERAH DALAM PERCEPATAN
2
LAYANAN SANITASI BERKELANJUTAN
9
TAHAPAN DAERAH DALAM PERCEPATAN
3
LAYANAN SANITASI BERKELANJUTAN
DOKUMEN DOKUMEN
RENCANA ANGGARAN
DOKUMEN RSP/SSK
RPJMD KUA-PPAS
Nota Kesepakatan
VALIDITAS DAN KUALITAS DOKUMEN KDH-DPRD
DIINTEGRASIKAN
RENSTRA PD
SE-KDH ttg Pedoman
Integrasi dengan cara :
Penyusunan RKA-PD
Memilah muatan substansi dokumen RSP/SSK
untuk dapat diakomodasi ke dalam setiap RKPD RKA-PD
dokumen perencanaan formal daerah
APBD
RENJA PD DPA-PD
Muatan substansi sesuai
dengan dokumen yang dituju
10
KEBIJAKAN PENINGKATAN PERUBAHAN PERILAKU
4 MASYARAKAT DALAM MENCAPAI AKSES AMAN SANITASI
(Kebijakan dan Strategi Nomor 4 dalam Lampiran Permendagri 87/2022
sebagai rujukan penyusunan strategi RSP dan SSK)
12