Anda di halaman 1dari 12

TALKSHOW TEMA:

RAPAT KOORDINASI STRATEGI PERCEPATAN


AIR MINUM DAN
SANITASI STOP BUANG AIR BESAR
SEMBARANGAN (SBS)
Disampaikan oleh:
Ir. Restuardy Daud, M.Sc
Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah
Kementerian Dalam Negeri

Jakarta, Selasa – 12 September 2023

1
Peran Strategis Kemendagri
Pasal 373
UU NO. 23 TAHUN 2014 ttg PEMDA (1) Pemerintah Pusat melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap
MDN melakukan pembinaan dan pengawasan umum penyelenggaraan Pemerintahan Daerah provinsi.
penyelenggaraan pemda secara nasional (2) Gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat melakukan pembinaan dan
• pelayanan & pemberdayaan masyarakat
pengawasan terhadap penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kabupaten/kota.
• pembangunan daerah
(3) Pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) secara
• Demokrasi
nasional dikoordinasikan oleh Menteri.
• penegakan hukum dan
• kesatuan bangsa

Pasal 374
(1) Pembinaan terhadap penyelenggaraan Pemerintahan Daerah provinsi sebagaimana
• Penjabaran Visi, Misi, dan Program sesuai
dgn agenda prioritas kerja Presiden dan dimaksud dalam Pasal 373 ayat (1) dilaksanakan oleh Menteri, menteri teknis, dan
Wakil Presiden. kepala lembaga pemerintah nonkementerian.
• Penjabaran Program Operasional (2) Menteri melakukan pembinaan yang bersifat umum meliputi:
KEMENDAGRI a. pembagian Urusan Pemerintahan;
• Koordinasi antar K/L secara terpadu b. kelembagaan Daerah;
POROS c. kepegawaian pada Perangkat Daerah;
Pemerintahan & d. keuangan Daerah;
Politik Dalam Negeri e. pembangunan Daerah;
Melaksanakan program secara efektif, efisien, f. pelayanan publik di Daerah;
bersih berwibawa dlm rangka memperkokoh g. kerja sama Daerah;
NKRI h. kebijakan Daerah;
i. kepala Daerah dan DPRD; dan
j. bentuk pembinaan lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan
SASARAN PEMERINTAHAN DAERAH YG Mengelola dan memecahkan berbagai
BERSIH, EFEKTIF DAN DEMOKRATIS isu strategis

otda.kemendagri.go.id ditjenotda ditjenotda ditjenotda 22


KEBIJAKAN NASIONAL BIDANG SANITASI
TUJUAN ARAH KEBIJAKAN SANITASI 2020-2024
Sistem layanan sanitasi berkelanjutan diwujudkan melalui Program Percepatan
PEMBANGUNAN Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP), yang diterjemahkan menjadi 5 arah kebijakan

BERKELANJUTAN TARGET RPJMN 2020-2024 BIDANG SANITASI


DAN TARGET
Sumber: https://sdgs.bappenas.go.id/ RPJMN 2020-2024
90% layak 0%
80% penanganan
(termasuk 15% aman) 20% pengurangan

TUJUAN SASARAN GLOBAL Rumah tangga yang memiliki


akses sanitasi layak dan
Buang Air Besar
Sembarangan (BABS)
Rumah tangga yang memiliki
akses sampah terkelola dengan
aman di Tempat Terbuka baik (perkotaan)
Sasaran Global: Pada tahun 2030, mencapai akses
Sumber: Perpres 18 Tahun 2020 tentang RPJMN 2020-2024
terhadap sanitasi dan kebersihan yang memadai dan
merata bagi semua, dan menghentikan praktik CAPAIAN BIDANG GAP AKSES BIDANG SANITASI
buang air besar di tempat terbuka, memberikan SANITASI TAHUN 2022 HINGGA TAHUN 2024
perhatian khusus pada kebutuhan kaum perempuan,
serta kelompok masyarakat rentan. 10.16% Akses Aman 4.84% Akses Aman

Sasaran Global: Pada tahun 2030, mengurangi 80.92% Akses Layak 9.08% Akses Layak
dampak lingkungan perkotaan per kapita yang
merugikan, termasuk dengan memberi perhatian 5.86% BABS di Tempat Terbuka 5.69% BABS di Tempat Terbuka
khusus pada kualitas udara, termasuk penanganan
sampah kota. 0.88% Pengurangan** 19.12% Pengurangan**

Sumber: Perpres 111 Tahun 2022 tentang Pelaksanaan Pencapaian 54.85% Penanganan** 25.15% Penanganan**
Tujuan Pembangunan Berkelanjutan
Sumber:
*) Susenas KOR, 2022 diolah Bappenas | **) Susenas MKP, 2019 diolah Bappenas 3
CAPAIAN DESA/KELURAHAN SBS
% Desa/Kelurahan SBS
NUSA TENGGARA BARAT 100% Capaian % Desa/Kel SBS - Nasional
DI YOGYAKARTA 100%
SULAWESI SELATAN 99%
SULAWESI UTARA 95%
JAWA TENGAH 91%
JAWA TIMUR 84%
JAWA BARAT 82%
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG 78%
40,34%
LAMPUNG 76%
NUSA TENGGARA TIMUR 73%
JAMBI 68% 59,66%
SUMATERA SELATAN 67%
BALI 66,76%
SULAWESI TENGGARA 66%
RIAU 65%
SUMATERA BARAT 61%
NASIONAL 59,66% % Desa/Kel SBS % Desa/Kel belum SBS
BENGKULU 54%
KALIMANTAN SELATAN 54%
PAPUA 48%
SULAWESI TENGAH 44%
KALIMANTAN UTARA 44%
KALIMANTAN TIMUR 38% • Dari 514 Kabupaten/Kota dengan jumlah total sebanyak 83.114
KEPULAUAN RIAU 37%
PAPUA BARAT 35% desa/kelurahan, ternyata hanya terdapat 48.284 desa/kelurahan
SULAWESI BARAT
MALUKU
35%
33%
(59,66%) yang masyarakatnya 100% telah mencapai Stop Buang
BANTEN 33% Air Besar Sembarangan. Sisanya yaitu 34.830 desa/kelurahan
PAPUA BARAT DAYA 32%
KALIMANTAN TENGAH 32% (40,34%) sedang mengupayakan pencapaian Stop Buang Air
ACEH 30%
GORONTALO 29%
Besar Sembarangan.
MALUKU UTARA 22%
SUMATERA UTARA 21% • Target yang dicanangkan sebesar 90%, yaitu artinya 74,803
KALIMANTAN BARAT 19%
DKI JAKARTA 19%
desa/kelurahan SBS di tahun 2024
PAPUA SELATAN 9%
PAPUA PEGUNUNGAN 2%
PAPUA TENGAH 2% Sumber: Monev STBM Kemenkes, TW II Tahun 2023
4
HIMBAUAN KEPADA GUBERNUR SEBAGAI
WAKIL PEMERINTAH PUSAT DALAM PEMBINAAN
DAN PENGAWASAN YANG TERKAIT SBS

Mendukung kerjasama dan upaya kolaborasi


penuntasan Stop Buang Air Besar Sembarangan
1 dengan Kepala Daerah Kabupaten/Kota dan
berbagai pihak di wilayahnya

Memanfaatkan sumber daya Kelompok Kerja


yang membidangi sanitasi yang telah terbentuk
2 di Provinsi untuk mengupayakan pencapaian
100% Stop Buang Air Besar Sembarangan (SBS)

5
PP NOMOR 33 TAHUN 2018 TENTANG
PELAKSANAAN TUGAS DAN WEWENANG
GUBERNUR SEBAGAI WAKIL PEMERINTAH PUSAT
GUBERNUR
Pembinaan dan Pengawasan terhadap
• Mengoordinasikan pembinaan dan pengawasan di daerah penyelenggaraan urusan pemerintahan
kabupaten/kota yang menjadi kewenangan daerah
• Melakukan monitoring, evaluasi dan supervisi di daerah kabupaten/kota
kabupaten/kota di wilayahnya
• Memberdayakan dan memfasilitasi daerah kabupaten/kota
• Melakukan evaluasi terhadap rancangan perda RPJPD, RPJMD,
APBD, Tata Ruang Daerah, Pajak Daerah, Retribusi daerah
Sanitasi sebagai urusan wajib pelayanan
• Melakukan pengawasan perda kabupaten/kota
dasar yang menjadi kewenangan daerah
• Tugas lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
dalam UU 23/2024 harus mendapatkan
undangan
prioritas

6
TUJUAN DITERBITKANNYA PERMENDAGRI
NOMOR 87 TAHUN 2022

Permendagri 87/2022
Pasal 2

a. rumah tangga yang menempati hunian dengan


Melaksanakan sinkronisasi, koordinasi, akses sampah yang terkelola dengan baik di
1 dan integrasi pelaksanaan percepatan
layanan sanitasi berkelanjutan di daerah
perkotaan dengan 80% penanganan dan 20%
pengurangan;
b. jumlah sampah yang terkelola secara nasional
339,4 juta ton;
c. rumah tangga yang menempati hunian dengan
akses Sanitasi untuk air limbah domestik 90%
2 Mencapai target akses sanitasi
pada RPJMN 2020-2024 layak, dan termasuk 15% aman; dan
d. rumah tangga yang masih mempraktikkan BABS
di tempat terbuka 0%.

7
TAHAPAN DAERAH DALAM PERCEPATAN
1
LAYANAN SANITASI BERKELANJUTAN

Permendagri 87/2022 Permendagri 87/2022


BAB II. KEWENANGAN BAB III. KELOMPOK KERJA

Pasal 3 Tusi Pokja Provinsi Tusi Pokja Kab/Kota


Pasal 4 – 5 Pasal 6 – 7
Gubernur berwenang Melaksanakan Program PPSP sesuai kewenangan di bidang (1) persampahan, dan (2) Air Limbah Domestik
melakukan percepatan
layanan sanitasi Fungsi pokja membantu tugas Kepala Daerah: Fungsi pokja membantu tugas Kepala Daerah:
berkelanjutan tahun
2022-2024 melalui • koordinasi, • koordinasi,
program PPSP • advokasi, • advokasi, dan
di Provinsi • pemberian saran, • pemberian saran.
• fasilitasi,
• supervisi, dan
Bupati/Walikota • sinkronisasi.
berwenang melakukan
percepatan layanan
sanitasi berkelanjutan Pokja paling sedikit beranggotakan Perangkat Daerah yang menangani perencanaan daerah, urusan pekerjaan umum,
melalui program PPSP urusan perumahan dan kawasan permukiman, urusan kesehatan, urusan lingkungan hidup, urusan pemberdayaan
di Kab/Kota masyarakat dan desa, urusan informasi dan komunikasi, urusan pertanian, urusan energi dan sumber daya mineral,
dan/atau urusan perindustrian. Dapat melibatkan akademisi atau pihak lain sesuai dengan kebutuhan – Pasal 7

Pembentukan Pokja ditetapkan dengan keputusan Kepala Daerah. – Pasal 5 ayat 3 dan Pasal 7 ayat 3
Dapat menggunakan pokja sejenis yang telah terbentuk dengan menambahkan
tugas dan fungsi Pembangunan Sanitasi permukiman – Pasal 8 ayat 2

8
TAHAPAN DAERAH DALAM PERCEPATAN
2
LAYANAN SANITASI BERKELANJUTAN

Permendagri No. 87 Tahun 2022


Percepatan Layanan Sanitasi Berkelanjutan di Daerah Modalitas Provinsi dan Kab/Kota
Tahun 2022-2024 (Pasal 9 – 10) untuk melaksanakan sinkronisasi,
koordinasi, dan integrasi percepatan
• Gubernur menyusun dokumen layanan sanitasi berkelanjutan
di daerah
Roadmap Sanitasi Provinsi
• Dokumen RSP ditetapkan dengan
Peraturan Gubernur
Modalitas Provinsi dan Kab/kota
• Bupati/ Wali kota menyusun dalam upaya untuk mencapai target
dokumen SSK akses sanitasi (air limbah domestik
• Dokumen SSK ditetapkan dengan dan persampahan) di Kab/Kota-nya.
Peraturan Bupati / Walikota (termasuk target SBS)

9
TAHAPAN DAERAH DALAM PERCEPATAN
3
LAYANAN SANITASI BERKELANJUTAN

DOKUMEN DOKUMEN
RENCANA ANGGARAN
DOKUMEN RSP/SSK
RPJMD KUA-PPAS
Nota Kesepakatan
VALIDITAS DAN KUALITAS DOKUMEN KDH-DPRD
DIINTEGRASIKAN
RENSTRA PD
SE-KDH ttg Pedoman
Integrasi dengan cara :
Penyusunan RKA-PD
Memilah muatan substansi dokumen RSP/SSK
untuk dapat diakomodasi ke dalam setiap RKPD RKA-PD
dokumen perencanaan formal daerah
APBD

RENJA PD DPA-PD
Muatan substansi sesuai
dengan dokumen yang dituju

10
KEBIJAKAN PENINGKATAN PERUBAHAN PERILAKU
4 MASYARAKAT DALAM MENCAPAI AKSES AMAN SANITASI
(Kebijakan dan Strategi Nomor 4 dalam Lampiran Permendagri 87/2022
sebagai rujukan penyusunan strategi RSP dan SSK)

Pelaksanaan program perubahan perilaku di tiap Penguatan Keberlanjutan STBM


desa dan kelurahan yang belum stop BABS di tingkat kab/kota

Pencapaian melalui: Pencapaian melalui:


1. Pemicuan STBM 5 pilar 1. Penguatan pendekatan dan keberlanjutan 5 pilar
2. Penetapan target dan prioritas program PHBS STBM
3. Promosi program 2. Sosialisasi dan peningkatan kapasitas fasilitator
4. Sosialisasi program dengan dukungan lembaga STBM di kab/kota-desa/kelurahan.
pendidikan, keagamaan dan swasta 3. Kegiatan pemicuan 5 pilar STBM did
5. Pemicuan yang dilakukan oleh tenaga esa/kelurahan
kesehatan/sanitarian, kader, relawan dan Strategi 4. Pemantauan rutin dan pembaruan e-monev STBM
masyarakat. 5. Pemberian insentif bagi desa/kelurahan
6. Pemantauan dan evaluasi PHBS 6. Penyusunan peraturan/kebijakan teknis STBM di
Penguatan mekanisme pemantauan daerah
yang terjadwal Penguatan kampanye pengurangan sampah

Pencapaian melalui: Pencapaian melalui:


1. Pemantauan terhadap peningkatan perubahan perilaku 1. Penguatan materi dan tata cara kampanye yang
masyarakat efektif
2. Pelaksanaan pemantauan secara terjadwal (6 bulan 2. Sosialisasi dan peningkatan kapasitas pemangku
sekali) kepentingan
3. Pelaksanaan pemantauan secara berjenjang dari tingkat 3. Produksi dan penyebarluasan materi informasi dan
desa/kelurahan sampai kab/kota. edukasi
11
TERIMA KASIH

12

Anda mungkin juga menyukai