Anda di halaman 1dari 2

Naskah Roro Jonggrang dan Bandung Bondowoso

(Scene 1) Dahulu kala, di Jawa tengah terdapat Kerajaan yang dipimpin oleh Prabu Baka, yaitu
Kerajaan Prambanan. Raja Pengging dari Kerajaan Pengging menginginkan perluasan wilayah
kekuasaan. Raja Pengging menyuruh putra nya Bandung Bondowoso yang sakti untuk menyerang
Kerajaan Prambanan.
(Scene 2) Keesokan harinya, Bandung Bondowoso dan bala pasukannya pergi menyerang Kerajaan
Prambanan sesuai perintah ayahnya. Kerajaan Prambanan berhasil dikalahkan oleh Kerajaan
Pengging yang dipimpin oleh Bandung Bondowoso. Dan Prabu Baka tewas dalam medan perang.
(Scene 3) Roro Jonggrang, putri dari Prabu Baka melihat ayahnya terbunuh oleh Bandung
Bondowoso, sehingga Roro Jonggrang menyimpan dendam padanya.
(Scene 4) Setelah berhasil menaklukan Prambanan, Bandung Bondowoso menempati tahta Kerajaan
Prambanan.
(Scene 5) Suatu ketika, Bandung Bondowoso berehat untuk menyapa rakyatnya. Dan mendengar
tentang kecantikan putri Prabu Baka bernama Roro Jonggrang.
(Scene 6) Alangkah terkejutnya dia, karena bertemu langsung Roro Jonggrang di Pasar. Bandung
Bondowoso tidak menyangka Prabu Baka memiliki putri yang cantik jelita seperti kata rakyat –
rakyatnya. Inilah yang membuat Bandung Bondowoso langsung jatuh cinta kepada Roro Jonggrang.
(Scene 7) Timbul keinginannya untuk memperistri Roro Jonggrang. Akhirnya ia mengutarakan
maksud hatinya pada putri itu.
Bandung Bondowoso: “Wahai Roro Jonggrong yang jelita, maukah kau menjadi istriku?”
Mendengar pinangan Bandung Bondowoso, Roro Jonggrang jadi bingung. Dia tidak ingin menikah
dengan orang yang telah membunuh orang tuanya tapi dia tidak bisa menolak karena takut akan
kesaktian Bandung Bondowoso.
"Aku mau menikah denganmu, tapi kamu harus memenuhi persyaratanku. Aku ingin dibuatkan 1.000
candi dan harus selesai sebelum matahari terbit." ujar Roro Jonggrang.
Akhirnya Roro Jonggrang mencari akal dengan memberikan 1 syarat yaitu membuat 1.000 candi dan
harus selesai sebelum matahari terbit.
(Scene 8) Bandung Bondowoso menyanggupi persyaratan Roro Jonggrang. Ia mengerahkan
balatentara jin - jin miliknya untuk membantunya pada hari yang ditentukan.
(Scene 9) Mengetahui 1.000 candi hampir selesai, Roro Jonggrang ketakutan. Akhirnya, ia
memerintah pelayan – pelayan nya menghidupkan obor – obor untuk membakar hutan dan membuat
kebisingan agar ayam berkokok.
(Scene 10) Mendengar suara ayam berkokok bersahut – sahutan serta langit yang memancarkan
semburat merah, para jin segera meninggalkan pekerjaannya. Mereka menyangka hari telah pagi dan
matahari akan segera terbit. Pada saat itu hanya tinggal satu buah candi yang belum dibuat.
(Scene 12) Bandung Bondowoso sangat terkejut dan marah menyadari usahanya telah gagal karena
ulah Roro Jonggrang sendiri. Dalam amarahnya, Bandung Bondowoso mengutuk Roro Jonggrang
menjadi sebuah Arca untuk melengkapi satu buah candi yang belum selesai.
Batu arca Roro Jonggrang diletakkan didalam ruang candi yang besar. Hingga kini, candi tersebut
dengan Candi Roro Jonggrang. Sementara itu, candi – candi disekitarnya disebut de ngan Candi Sewu
( Candi Seribu) meskipun jumlahnya belum mencapai 1.000.

Anda mungkin juga menyukai