Setiap hari, Bandung Bondowoso terus mendesak Roro Jonggrang untuk menikah
dengannya. Hingga pada suatu hari, Roro Jonggrang pun lelah mendengar permintaan
itu dan dia memutuskan untuk melakukan sesuatu.
"Aku bersedia menjadi permaisurimu, tapi ada syaratnya. Jika kau berhasil
memenuhinya, maka aku akan menikah denganmu. Tapi jika kamu gagal, maka
izinkanlah aku pergi dari sini," kata Roro Jonggrang pada Bandung Bondowoso.
"Apa pun yang kau minta, pasti akan kuberikan. Jika sampai aku gagal, maka kau tak
usah pergi dari sini. Aku yang akan mengembalikan kerajaan ini padamu," jawab
Bandung Bondowoso.
Pertunjukan seni teater drama musikal kembali digelar di Graha Bakti Budaya, Taman Ismail
Marzuki, Jakarta, tema 'Roro Jonggrang'. File/detikFoto./ Foto: Rachman Haryanto
Roro Jonggrang tersenyum, "Kalau begitu, buatkan aku seribu candi dalam semalam.
Semuanya harus selesai sebelum matahari terbit," ujarnya.
Bandung Bondowoso sempat heran dengan permintaan Roro Jonggrang. Tak lama, dia
tertawa bahagia.
Benar saja, dalam waktu singkat, bangunan candi mulai tampak. Melihat itu
semua, Roro Jonggrang mulai gelisah dan panik.
"Bi Sumi, kita harus melakukan sesuatu! Lihatlah, candinya hampir siap," kata Roro
Jonggrang pada Bi Sumi di dalam istana.
Bi Sumi juga tampak panik. Namun, tiba-tiba saja, Bi Sumi memiliki ide untuk
membantu Roro Jonggrang.
Roro Jonggrang dan Bi Sumi lalu menyelinap ke luar kamar dan menuju ke kamar
dayang-dayang yang letaknya tak jauh dari kamar mereka. Bi Sumi lalu memerintahkan
para dayang dan pengawal istana yang setia untuk mengumpulkan jerami.
Bi Sumi lalu menempelkan telunjuknya di bibir dan berbisik pada Roro Jonggrang, "Kita
akan membakar jerami ini, sehingga langit terkesan menjadi merah, pertanda matahari
sudah terbit," katanya.
Setelah jeraminya terkumpul, Bi Sumi lalu membakarnya. Dia juga memerintahkan para
dayang untuk menumbuk lesung.
Suara lesung yang bertalu-talu, ditambah semburat api yang memecah langit, membuat
suasananya mirip pagi hari. Ayam jantan pun tertipu dan berkokok keras memecah
suasana hening.
"Kukuruyukk...kukuruyukkk..."
Mendengar suara ayam jantan, Bandung Bondowoso dan para jin terkejut. Mereka
melihat ke langit yang sudah cukup terang.
"Wah, ternyata haru sudah pagi. Kami harus pergi!" teriak para jin sambil bergegas
pergi.
Bandung Bodowoso tak berkutik dan membiarkan para jin pergi. Ia lalu memandangi
candi buatan para jin dan yakin jumlahnya sudah seribu, sesuai permintaan Roro
Jonggrang.
"997, 998, 999, dan.... jumlahnya kurang satu!" kata Roro Jonggrang.
Bandung Bondowoso tak percaya apa yang didengarnya. Ia lalu menghitung sendiri
jumlah candi dan ternyata memang benar, candi yang dibangun pasukan jin hanya
berjumlah 999.
Bandung Bondowoso sangat kecewa dan marah. Ia tak menyangka bisa gagal
memenuhi permintaan Roro Jonggrang.