Anda di halaman 1dari 3

Cerita Rakyat Roro Jonggrang Dibalik Legenda

Candi Prambanan
18 MEI 2022 CERITA RAKYAT DONGENG

Candi Prambanan merupakan salah satu candi megah yang dimiliki Indonesia dan berada di Jawa
Tengah. Candi yang satu ini tidak hanya megah dari sisi arsitektur kunonya, melainkan juga sangat
sarat dengan cerita rakyat Roro Jonggrang yang sangat terkenal dibaliknya.

Lantas, seperti apa sih cerita rakyat Roro Jonggrang yang selalu dikaitkan dengan Candi
Prambanan ini sebenarnya?

Nah, pada kesempatan kali ini kita akan mengulas cerita rakyat yang sangat terkenal yaitu Kisah
Roro Jonggrang. Anda yang belum tahu kisahnya seperti apa bisa baca artikel ini sampai akhir ya!
Let’s check these out!

Cerita Rakyat Roro Jonggrang


Cerita rakyat Roro Jonggrang bermula ketika sang ayah bernama Raja Prambanan gugur dari
perang melawan Kerajaan Pengging yang dipimpin Bandung Bondowoso. Karena kekalahan Raja
Prambanan tersebut, Bandung Bondowoso secara otomatis menguasai Kerajaan Prambanan.

Di saat yang bersamaan, Bandung Bondowoso juga tertarik dengan Roro Jonggrang yang cantik
dan ingin menjadikannya sebagai permaisuri. Namun Roro Jonggrang menolak lamaran Bandung
Bondowoso terlebih Roro Jonggrang masih sakit hati karena sang ayah tercinta meninggal akibat
serangan Bandung Bondowoso

Bandung Bondowoso yang merasa dirinya adalah penguasa sangat marah dengan penolakan
Roro Jonggrang hingga membuatnya mengurung Roro Jonggrang bersama dayang – dayang dan
Bi Sumi, seseorang yang sangat dipercaya Roro Jonggrang.

Atas penolakan yang diterima, Bandung Bondowoso masih tidak menyerah. Ia selalu mendesak
Roro Jonggrang untuk segera menerima lamarannya. Suatu hari, Roro Jonggrang yang sudah lelah
didesak terus menerus pun mengiyakan permintaan Bandung Bondowoso dengan syarat.
“Aku bersedia menjadi permaisurimu dengan syarat kau harus memenuhi semua permintaanku.
Namun jika kau tak bisa memenuhi permintaanku, kau harus membiarkanku pergi dari sini.
Bagaimana? Apakah kau setuju?” minta Roro Jonggrang menanggapi lamaran Bandung
Bondowoso.

Bandung Bondowoso pun sangat senang dengan apa yang dikatakan Roro Jonggrang. Ia pun
menjawab, “Apapun yang kau minta aku akan bersedia menurutinya. Lalu kau meminta apa
sebagai syarat dariku?”

“Buatkan aku seribu candi dalam satu malam, semuanya harus selesai sebelum matahari terbit
dan kau bisa menikahiku”, ucap Roro Jonggrang.

Bandung Bondowoso sempat heran dengan permintaan Roro Jonggrang, namun kemudian ia
menyetujuinya.

Ia pun beranjak dan langsung menyusun siasat. Ia meminta bantuan pada pasukan jin untuk bisa
membangun seribu candi dalam semalam. Benar saja, dalam waktu singkat, candi pun mulai
tampak. Melihat semua itu, Roro Jonggrang sempat gelisah.
Roro Jonggrang pun mengatakan kegelisahannya kepada Bi Sumi.

“Bi Sumi, lihatlah candi itu. Kita harus melakukan sesuatu”

Bi Sumi pun tampak panik dan segera mencari ide. Tak lama, Bi Sumi mengungkapkan idenya
kepada Roro Jonggrang.

“Tuan Ratu, hamba punya ide. Ayo ikuti hamba”, ujar Bi Sumi.

Roro Jonggrang dan Bi Sumi pun menyelinap keluar kamar dan menuju kamar dayang – dayang
yang terletak tak jauh dari kamar mereka. Bi Sumi memerintahkan para dayang dan pengawal
istana untuk mengumpulkan Jerami.

Roro Jonggrang pun bertanya, “Untuk apa Jerami yang dikumpulkan itu Bi Sumi?”
Bi Sumi kemudian memberitahu rencananya kepada Roro Jonggrang dengan berbisik – bisik.

“Tuan Ratu, kita akan membakar Jerami ini sehingga langit terkesan merah sebagai pertanda
matahari sudah terbit”

Setelah jeraminya terkumpul, Bi Sumi membakarnya. Dia juga memerintahkan para dayang
menumbuk lesung. Suara lesung yang bertalu – talu ditambah dengan semburan api yang
berwarna kemerahan di langit membuat suasananya sangat mirip dengan pagi hari. Ayam jantan
pun tertipu dan berkokok keras memecah suasana yang hening di malam itu.

Mendengar suara ayam jantan, Bandung Bondowoso dan para jin terkejut, Mereka juga melihat
langit cukup terang sebagai pertanda pagi telah tiba.

“Kami harus pergi. Ayo kita pergi!” teriak para jin mengajak teman – teman lainnya.

Bandung Bondowoso pun tak berkutik dan membiarkan para jin pergi. Lalu ia memandang candi
buatan para jin dan yakin jumlahnya sudah seribu sesuai permintaan Roro Jonggrang.

Bandung Bondowoso pun menemui Roro Jonggrang dan melaporkan bahwa candinya sudah
dibangun dan ia yakin berjumlah seribu. Roro Jonggrang pun menghitungnya.

“997, 998, 999, dan… jumlahnya kurang satu!” kata Roro Jonggrang kepada Bandung Bondowoso.

Bandung Bondowoso juga kemudian menghitungnya dan memang benar kalau candinya 999.
Bandung Bondowoso pun sangat kecewa dan marah. Ia tak menyangka bahwa dirinya gagal
memenuhi persyaratan Roro Jonggrang.

Tak terima dengan kekalahan, Bandung Bondowoso pun berkata, “Aku tak pernah kalah. Apa pun
yang aku inginkan selalu bisa ku dapatkan. Kalau jumlahnya memang kurang satu, kau saja yang
melengkapi candi itu agar berjumlah 1000”.

Dengan kesaktiannya, Roro Jonggrang pun dikutuk menjadi patung batu oleh Bandung
Bondowoso.

Nah itulah cerita dibalik Candi Prambanan dan sampai sekarang candi – candi tersebut masih
berdiri sangat megah di wilayah Prambanan dan menjadi sebuah tempat wisata yang banyak
dikunjungi.

Anda mungkin juga menyukai