Anda di halaman 1dari 39

BAB 2

IDENTIFIKASI DATA TERCIPTANYA KOMIK NUSA FIVE

Secara umum identifikasi data pada bab ini menjelaskan beberapa informasi

fundamental antara lain tentang PT Wahana Inspirasi Nusantara dan Shogakukan

Asia yang merupakan kolaborator penerbit komik Nusa Five. Peneliti juga

mencantumkan data awal mula terciptanya komik Nusa Five, contoh bentuk

teriantrofis pada desain karakter serta implementasi Teori Manga Matrix pada

desain karakiter.

A. Pengenalan PT Wahana Inspirasi Nusantara dan Shogakukan Asia


PT. Wahana Inspirasi Nusantara yang berdiri sejak 2013 merupakan

badan usaha penerbitan komik nasional yang berlokasi di Jakarta. Badan

usaha tersebut memiliki brand utama yakni Re:ON Comics. Re:ON Comics

rutin menerbitkan komik dari para komikus lokal dalam bentuk majalah yang

terbit setiap 6 mingguan. Logo Re:On Comics menampilkan visual seperti

pada gambar 7.1 dengan menggunakan kombinasi warna merah dan putih.

Gambar 7. 1. Logo Re:on Comics

57
(Sumber : https://linktr.ee/reoncomics, 2024)

Re:On Comics didirikan oleh Christiawan Lie, Andik Prayogo, dan

Yudha Negara dengan niat untuk membangkitkan kembali komik Indonesia.

Berdirinya Re:On Comics terinspirasi dari majalah komik Jepang seperti

Weekly Shōnen Jump oleh Shueisha dan Weekly Shōnen Sunday terbitan

Shogakukan. Re:On Comics biasanya menampilkan komik-komik remaja

dengan berbagai genre seperti fantasi, romantis, dan potret kehidupan sehari-

hari. Namun Re:On Comics juga memiliki seri majalah kompilasi komik yang

khusus mengangkat genre horor, thriller, dan misteri.

PT Wahana Inspirasi Nusantara juga memiliki beberapa akun sosial

media sebagai platform promosi dan informasi komik yang terbit. Beberapa

media sosial yang digunakan oleh PT Wahana Inspirasi Nusantara adalah

seperti pada gambar 7.2.

Gambar 7. 2. Media Sosial Re:On Comics


(Sumber : Nafida Tohiroh, 2024)

58
Gambar diatas merupakan informasi platform website dan media

sosial yang digunakan oleh PT Wahana Inspirasi Nusantara. Perusahaan

tersebut menggunakan nama Re:On Comics sebagai akun media sosialnya.

Penerbit kedua yang berdampak besar pada popularitas komik Nusa Five

yakni Shogakukan Asia yang memiliki logo seperti gambar 7.3.

Gambar 7. 3. Logo Shogakukan Asia


(Sumber : https://shogakukan.asia/, 2024)

Keberadaan Shogakukan Asia sebagai penerbit kedua komik Nusa

Five yang berbasis di Singapura memiliki peran strategis dalam

menghubungkan karya tersebut dengan pasar internasional. Shogakukan Inc

sebagai Perusahaan induk yang didirikan pada 8 Agustus 1922 dan berlokasi

di Jepang, awalnya fokus sebagai penerbit majalah Pendidikan untuk anak-

anak sekolah dasar dan guru di Jepang. Dalam perjalanannya, Shogakukan

terus menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman dan kebutuhan pasar.

Penerbitan tersebut selalu berinovasi dalam menyediakan publikasi

berkualitas tinggi untuk pendidikan dan hiburan , sehingga berhasil

memperluas pangsa pasar dari berbagai kelompok usia dan demografi.

59
Seiring dengan berkembangnya teknologi dan industri kreatif,

Shogakukan Inc terus mengembangkan bisnisnya di luar negri dengan

membangun basis bisnis di berbagai negara seperti San Francisco, Paris,

Shanghai, dan Taiwan. Dengan demikian, Shogakukan Inc lebih mudah

beradaptasi dengan kebutuhan konsumen di berbagai belahan dunia. Melihat

kesempatan dan potensi yang besar di pasar Asia, Shogakukan Inc kemudian

mendirikan Shogakukan Asia pada tahun 2013. Sampai saat ini, Shogakukan

Asia telah menerbitkan lebih dari 130 judul manga dan 20 judul edukasi anak.

Sebagai penerbit besar, Shogakukan Asia mempunyai misi untuk

menanam benih pengetahuan dan impian melalui publikasi dan edutainment

(education and entertainment) untuk berkembangnya seni dan budaya.

Penerbit tersebut memiliki tiga filosofi, yakni (1) Bisnis dengan kejujuran dan

hati yang tulus, (2) Menimbulkan senyuman pada anak-anak dan orang-orang

dari segala usia, dan (3) Menjadi game changer dengan kreativitas, imajinasi,

dan inovasi. Nilai-nilai yang terdapat pada Shogakukan diantaranya

kreativitas yang melampaui generasi, menambah nilai dalam hidup seseorang,

dan menginspirasi masa depan.

Direktur Shogakukan Asia, Bunsho Kajiya menyampaikan dalam

website resminya bahwa Shogakukan Asia Pte Ltd yang didirikan pada

tanggal 18 September 2013 di Singapura ditujukan untuk memimpin ekspansi

bisnis di kawasan Asia Tenggara. Dalam perjalanannya, Shogakukan Asia

berkomitmen untuk mengajak pembaca dan anak muda untuk belajar dan

membaca dengan mengeksplorasi kegembiraan, memberikan edutainment

60
yang informatif dan menarik bagi pikiran muda. Shogakukan Asia juga

mengharapkan dapat mempromosikan peningkatan minat dan pengetahuan

dalam seni dan budaya melalui manga dan publikasi lainnya mulai dari

publikasi Jepang yang sudah ada.

Keberhasilan Shogakukan Asia juga terwujud karena memanfaatkan

platform media sosial untuk mengenalkan dan mempromosikan produknya ke

tingkat internasional. Beberapa media sosial yang digunakan oleh

Shogakukan Asia seperti pada gambar 7.4.

Gambar 7. 4. Media Sosial Shogakukan Asia


(Sumber : Nafida Tohiroh, 2024)

Sebagai penerbit dengan popularitas tinggi dan telah beroperasi sejak

lama, banyak judul komik yang telah diterbitkan. Sebagian besar komik

tersebut juga telah diadaptasi dalam bentuk animasi (anime), beberapa judul

komik tersebut seperti pada tabel 6.

Table 6. Judul Komik Terbitan Shogakukan Asia


(Sumber : Nafida Tohiroh, 2024)

61
No Judul Komik Nama Cover Komik

Penulis/Seniman

1 100 Ghost Stories to Die Anji Matono

For

2 Animal Crossing Kokonasu

Rumba

3 Aoashi Yugo Kobayashi

4 Fool Night Kasumi Yasuda

5 Frieren Kanehito Yamada

Tsukasa Abe

6 Helck Nanaki Nanao

7 Insomniacs After School Makoto Ojiro

62
8 I’ts My Life Imomushi Narita

9 Komi Can’t Communicate Tomohito Oda

10 Lisa’s Inedible Gourmet Hotori Kurosato

11 Mob Psycho 100 ONE

12 Pokemon Adventures Hidenori Kusaka

Satoshi Yamamoto

13 Pokemon Sword & Shield Hidenori Kusaka

Satoshi Yamamoto

14 Promise Cinderella Oreco Tachibana

15 Shinimodori Yokan Ota

63
16 Snowball Earth Yuhiro Tsujitsugu

17 Soara and the House of Hidenori Yamaji


Monsters

18 Teasing Master Takagi San Soichiro Yamamoto

19 The Saviour’s Book Café Kyouka Izumi


Story in Another World
Oumiya

Reiko Sakurada

20 The Tale of Outcasts Makoto Hoshino

21 Yashahime: Princess Half Takashi Shiina


Demon
Rumiko Takahashi

Katsuyuki Sumisawa

22 You are Ms Servant Shotan

64
23 Zo Zo Zombie Yasunari Nagatoshi

24 Zom 100 Haro Aso

Kotaro Takata

25 As The Demon King’s Kimula


Right Hand
Jiroalba

26 Assassin’s Creed Minoji Kurata

27 Bang Dream! Mami Kashiwabara

28 Battleground Workers Minoru Takeyoshi

29 Beyblade Burst Hiro Morita

30 Blue Iris Yuu Yabuuchi

65
31 Burning Hell: Kingdom of Eun-hee Kim
Gods
Kyung-il Yang

32 Damekoi Ira Ozaki

33 Doraemon Fujiko F Fujio

34 Case Closed: Detective Gosho Aoyama


Conan

35 Football Nation Yuki Otake

36 Future Card Buddyfight Mitsuhisa Tamura


Series

37 Gundala Hasmi

Oya Suiwo

Ardian Syaf

Doni Cahyono

Ecky

66
38 Happy Condolences Isao Sakamoto

39 Horror Theatre: Isao Sakamoto


Yamishibai

40 Kabedon! Chikara Sakuma

41 Koba Cute Go Ikeyamada

42 Laughter at The World’s Yellow Tanabe


End

43 Magi Series Shinobu Ohtaka

44 Megane Collection Shin Kawamaru


(Megane Sensei)

45 Mr. Kiasu -

67
46 Mobile Suite Gundam Yasuo Ohtagaki
Thunderbolt

47 Nusa Five Sweta Kartika

48 One-Winged Shuttler Aguri Kurita

49 Pokemon Series Hidenori Kusaka

Satoshi Yamamoto

50 Rose & Tulip Akiko Higashimura

51 Roti Kaya Guyu Johnny Lau

Dylan Teo

52 Scariest Tales of Horor Isao Sakamoto

53 Silver Spoon Hiromu Arakawa

68
54 Splatoon Sankiehi Hinodeya

55 Superrich Im Rogers

56 Ten Wo Iru: Shoot For The Yumie Nishiogi


Heaven
Ryosuke Tobimatsu

57 The Best of Junji Ito Junji Ito

58 The Blood-Tied Lovers Satoru Takamiya

59 The Butler Is King Nana Shiiba

60 The Escape Game Hanaka Haruse

61 The Legend of Zelda: Akira Himeka


Twilight Princess

69
62 The Legendary Hero is Subaruichi
Dead

63 The LKY Story Series Yoshio Nabeta

Yoshihide Fujiwara

64 The Magic of Chocolate Rino Mizuho

65 Vanguard Turnabout Akira Itou

Naoyuki Kageyama

66 World of Smiles Kairi Misaki

67 Y no Hakobune Seimaru Amagi

Eichi Tsuwabuki

68 Yo-kai Watch Noriyuki Konishi

A. Lahirnya Komik Nusa Five

70
Komik Nusa Five karya Sweta Kartika pertama kali terbit pada tahun

2018. Awalnya komik ini terbit di majalah Re:On Comics lalu diterbitkan

menjadi buku cetak. Perjalanan terlahirnya komik ini telah dimulai sejak

sekitar tahun 2013 dan 2014 an. Dimana pada saat itu dikenal dengan judul

Nusantaranger dan rutin diterbitkan di website nusantaranger.com, sementara

media promosi komik tersebut dipopulerkan melalui akun facebook

Nusantaranger. Namun pada saat ini, website Nusantaranger tidak dapat

diakses kembali, begitu juga dengan akun facebook Nusantaranger yang

sudah tidak aktif lagi. Terdapat beberapa perbedaan pada desain kostum

antara Nusantaranger dan Nusa Five. Hal tersebut dapat dilihat seperti pada

gambar 8.

Gambar 8. Halaman Facebook Nusantaranger


(Sumber : https://www.facebook.com/nusantaranger, 2024)

Berdasarkan informasi dari facebook Nusantaranger, terdapat

kesamaan pada nama kelima desain karakter utama, yakni Rangga Wira

Prakoso, Kanaya Meuthia, Rimba Kala Manthana, Renata Mokoginta, dan

George Saa. Penciptaan komik Nusantaranger dilatarbelakangi kekhawatiran

terhadap kepunahan satwa-satwa langka di Indonesia yang terancam

71
populasinya karena habitatnya yang dikomersialkan secara liar. Melalui

komik Nusantaranger, Sweta Kartika dan kawan-kawan berharap dapat

menebarkan optimisme dan semangat untuk menjaga alam. Alasan tersebut

diungkapkan pada salah satu postingan facebook Nusantaranger pada tanggal

10 Mei 2014.

Komik Nusantaranger memiliki jumlah chapter sebanyak 23, dengan

rincian seperti pada tabel 7.

Table 7. Tabel Cover Komik Nusantaranger


(Sumber : https://www.facebook.com/nusantaranger, 2024)

No Judul Buku Judul Chapter Cover

1 Buku 1 Chapter 1

“Elang” “Mimpi”

Buku 1 Chapter 2

“Elang” “Kebangkitan”

Buku 1 Chapter 3

“Elang” “Perubahan”

72
Buku 1 Chapter 4

“Elang” “Merah”

Buku 1 Chapter 5

“Elang” “Sang Kesatria”

Buku 1 Chapter special

“Elang” “Prana”

2 Buku 2 Chapter 6

“Taring” “Rival”

Buku 2 Chapter 7

“Taring” “Tersembunyi”

Buku 2 Chapter 8

“Taring” “Terungkap”

73
Buku 2 Chapter 9

“Taring” “Terpisah”

3 Buku 3 Chapter 10

“Belantara” “Pengembara”

Buku 3 Chapter 11

“Belantara” “Penakhlukan”

Buku 3 Chapter 12

“Belantara” “Buas”

Buku 3 Chapter 13

“Belantara” “Cahaya”

4 Buku 4 Chapter 14

“Hitam” “Jiwa”

74
Buku 4 Chapter 15

“Hitam” “Ancaman”

Buku 4 Chapter 16

“Hitam” “Titi k Temu”

Buku 4 Chapter 17

“Hitam” “Sasaran”

Buku 4 Chapter 18

“Hitam” “Murka”

5 Buku 5 Chapter 19

“Ombak” “Debur”

75
Buku 5 Chapter 20

“Ombak” “Hanyut”

Buku 5 Chapter 21

“Ombak” “Arus”

Buku 5 Chapter 22

“Ombak” “Pusaran”

Buku 5 Chapter 23 epilog

“Ombak” “Tenggelam”

Data pada tabel 7 merupakan rincian judul dan cover pada komik

Nusantaranger. Komik Nusantaranger dibagi ke dalam 5 buku dengan jumlah

chapter yang berbeda-beda. Berdasarkan cover yang tertera pada tabel

tersebut dapat disimpulkan bahwa setiap buku menjelaskan mengenai

karakter tertentu sesuai dengan kekuatannya masing-masing.

76
Penelitian berjudul “Transformasi Teriantrofis Pada Desain Karakter

Tokoh Komik Nusa Five Volume 1” ini fokus pada komik Nusa Five.

Terdapat dua buku komik yang telah terbit yakni volume 1 dan volume 2.

Komik Nusa Five volume 1 bercerita mengenai berkumpulnya kelima

kesatria nusantara sehingga mengawali kebangkitan Pandita dan Kelana,

dimana pada masa lalu Pandita dan Kelana merupakan musuh bebuyutan.

Keseruan cerita tersebut dilanjutkan pada komik Nusa Five volume 2,

digambarkan bahwa para kesatria bertarung melawan Garaka (pemimpin

pasukan Sandekala) yang berniat jahat untuk membangkitkan Kelana.

Rangkuman cerita dalam komik Nusa Five secara terperici sebagai berikut :

1. Komik Nusa Five volume 1

Cerita diawali dengan karakter antagonis Gentiri dan Basu yang

sedang menyandera jiwa suci dari tiga orang anak untuk dijadikan sumber

energi. Pada saat itu datanglah kesatria Nusantara yakni Rena, Naya,

Rimba, dan Oji. Basu berusaha menghalangi para kesatria Nusantara

dengan menyerang menggunakan celuluk (monster ciptaan Basu). Pada

saat masih fokus bertarung dengan para celuluk, monster asura ciptaan

Gentiri menyerang para kesatria. Namun para kesatria tidak dapat

menyerang monster asura tersebut karena di dalam tubuh monster itu

terdapat tiga orang anak yang disandera, yang mana monster asura tersebut

memanfaatkan sumber energi dari jiwa suci anak-anak tersebut.

Ketika para kesatria berusaha membebaskan anak-anak dan akan

mengembalikan tubuh monser asura ke wujud aslinya, para kesatria

77
tersebut berhasil tertangkap oleh monster asura lebih dulu. Dalam situasi

genting tersebut, tiba-tiba datang kesatria lain yang bernama Rangga.

Rangga yang tidak menyadari adanya anak-anak di dalam tubuh monster

asura terus menyerang dengan tongkatnya, ditambah dengan serangan

flame eagel spear, Rangga berhasil melumpuhkan monster asura sehingga

para kesatria telah bebas dari cengkeraman monster asura. Sebelum

Rangga menyerang monster asura lagi, para kesatria menahannya dan

menyelamatkan anak-anak tersebut agar Oji dapat mengaktifkan segitiga

trimatra yang bertujuan merubah wujud monster asur ke bentuk semula

dan mengambil medali artefak dari tubuhnya.

Beralih setelah pertarungan yang dimenangkan para kesatria,

Gentiri menemui Prana, sesosok bayangan yang menjadi dalang rencana

membangkitkan kembali pasukan Sandekala dan Kelana. Kedatangan

Gentiri tak lain untuk mengabarkan kemunculan titisan kesatria Nusantara

kelima yakni Rangga. Sementara Wara, sosok yang bersama pihak para

kesatria meminta agar mereka mengajak Rangga bergabung untuk

bersama-sama melawan kubu musuh.

Beberapa hari setelah pertarungan itu, baik kubu musuh serta para

kesatria merencanakan berbagai cara untuk tujuan masa depan masing-

masing. Gentiri yang telah menemukan titisan Kelana, mengabarkan

kepada Prana dan berencana menculik Prof. Ketut di hari h acara Seminar

Simposium Energi dan Genetika di Gedung Mokoginta. Hari

berlangsungnya acara tersebut menjadi saksi tidak manusiawinya

78
penyerangan Basu dan Gentiri. Menggunakan celuluk-celuluk ciptaan

Basu, monster tersebut menyerang orang-orang dan hendak menculik Prof

Ketut. Rena dan Oji yang secara kebetulan berada di lokasi yang sama

berusaha menghentikan kekacauan tersebut. Oji yang kalah dalam

pertarungan tak berdaya ketika Basu hendak mengambil kekuatannya.

Namun, nyawa Oji terselamatkan karena kedatangan Rangga, sayangnya

Rangga yang lengah justru menjadi korban akibat energinya diambil oleh

Basu. Di sisi lain Prof Ketut berhasil diculik oleh Gentiri dan dipaksa

menelan energi (cakra) Pandita yang didapatkan dari energi Rangga untuk

membangkitkan Garaka, sosok pemimpin pasukan kegelapan Sandekala.

Setelah pertarungan berakhir Rena membawa Oji dan Rangga ke

markas untuk mendapatkan pengobatan. Di dalam markas Rangga

menjelaskan bagaimana dirinya mendapatkan gelang kana Nusantara dan

kekuatan. Setelah para kesatria telah berdiskusi, Wara segera memandu

para kesatria untuk bersama-sama menyatukan kekuatan dan

membangkitkan Pandita. Tidak lama setelahnya muncul cahaya energi

yang membentuk sesosok makhluk. Kebangkitan Pandita terjadi setiap

periode tertentu dan membentuk wujud yang berbeda-beda menyesuaikan

dengan era kebangkitannya.

Kebangkitan Pandita menjadi titik terang mengapa mereka berlima

terpilih menjadi kesatria Nusantara sekaligus menjawab berbagai sumber

kekacauan yang telah terjadi. Pandita menjelaskan awal mula mengapa dia

memilih Rangga, Rimba, Oji, Rena, dan Naya menjadi kesatria nusatra.

79
Hal tersebut disebabkan pada zaman dulu terjadi peristiwa ledakan bintang

di angkasa Hening, sehingga salah satu pecahan bintang tersebut

menghangat dan terbentuklah bumi. Bersamaan dengan terbentuknya

bumi, terbukalah 14.000 gerbang dimensi lain yang bersinggungan dengan

bumi. Gerbang dimensi energi merupakan salah satu dari sekian banyak

gerbang dimensi yang terbuka, sehingga untuk menjaga keberadaan

gerbang tersebut terciptalah entitas yang saling melengkapi yaitu Pandita

dan Kelana.

Kedua entitas tersebut memiliki tanggungjawab untuk mengawal

aliran energi yang menjadi fondasi proses penciptaan makhluk hidup di

bumi. Proses penciptaan makhluk hidup tersebut sangat dipengaruhi

kondisi alam yang berubah-ubah yang dikenal dengan proses evolusi.

Pandita dan Kelana memiliki wewenang untuk mengambil aliran energi

dari pusat yang terdapat pada Menara Kalvatar yang berlokasi di titik

tengah bumi Marcapada. Perbedaan sudut pandang antara Pandita dan

Kelana dalam proses penciptaan makhluk hidup menyebabkan keduanya

saling berseteru hingga saat ini.

Pandita yang menciptakan makhluk hidup dengan sabar melalui sel

dari dalam air dingin kemudian mengadaptasi energi di dalam tubuhnya

dengan lingkungan membutuhkan waktu berabad-abad. Berbeda dengan

Kelana yang menginginkan proses cepat serta agar bumi dihuni oleh

makhluk-makhluk perkasa dan tangguh seperti pada dimensi lain

menggunakan banyak energi dari Menara Kalvatar dan

80
menggabungkannya dengan energi kegelapan untuk menciptakan monster

buas. Keserakahan Kelana menyebabkan ketidakseimbangan energi

sehingga memicu peristiwa bencana alam massal di seluruh permukaan

Marcapada. Seleksi alam ini telahmenghancurkan banyak kehidupan

hingga memutus rantai evolusi. Akibat dari perbuatan Kelana, kehidupan

yang diciptakan Pandita dan Kelana sama-sama mengalami kepunahan.

Sejak saat itu, Pandita berinisiatif menciptakan lima prajurit untuk

menjaga energi kristal Kalvatar yang disebut ruh, yakni Kukila, Kimkaya,

Gorra, Vana, dan Ibia.

Sifat iri Kalana menjadikannya menciptakan prajurit kegelapan

yang disebut Sandekala untuk membinasakan ruh ciptaan Pandita. Suatu

hari perang antara kedua kubu menyebabkan bencana alam maha dahsyat

sehingga melenyapkan banyak kehidupan termasuk prajurit dari kedua

kubu. Peperangan tersebut dimenangkan oleh Pandita sehingga kekuatan

Kelana tersegel dalam inti bumi. Sama halnya dengan energi Pandita yang

semakin melemah dan tiada menyebabkan ketidakseimbangan pergerakan

aliran energi.

Tidak sampai disitu, pada akhir kehancuran kehidupan, Kelana

bangkit dan menguasai energi pada Menara Kalvatar. Setelah energi

kalvatar hanya dikuasai oleh Kelana, ia membuka gerbang dimensi

kegelapan dan menciptakan tentara monster asura dari dunia bawah tanah.

Pandita menyadari bahwa hal tersebut akan melenyapkan kehidupan di

bumi, sehingga Pandita menciptakan kembali prajurit pelindung dari hasil

81
evolusi energi para ruh. Kebangkitan kesatria Nusantara pada saat ini

merupakan kebangkitan yang keempat.

2. Komik Nusa Five volume 2

Komik Nusa Five volume 2 ini menceritakan kisah perjuangan dan

pertarungan pada kesatria setelah menerima kekuatan dari Pandita untuk

menghentikan aksi Garaka membangkitkan Kelana. Pada halaman awal,

Garaka beserta bawahannya telah menginvasi kota dengan menciptakan

ledakan di beberapa titik dan menyerang warga. Penyerangan itu

dilanjutkan dengan munculnya gundukan misterius di tengah kota. Pandita

yang dapat merasakan firasat bangkitnya pemimpin Sandekala

memerintahkan para kesatria untuk segera menghentikan kekacauan yang

dibuat oleh Garaka dengan teleportasi dari Ste.

Warga yang berada di lokasi ledakan sibuk menyelamatkan diri

masing-masing. Petugas pemadam kebakaran juga turun tangan dibantu

warga sekitar memadamkan api, banyaknya ledakan yang terjadi membuat

warga berasumsi sebagai serangan teroris. Beberapa orang justru merekam

kejadian tersebut sehingga membuat Garaka semakin berambisi menebar

ketakutan. Dibantu Gentiri, ia masih terus mengumpulkan energi dari jiwa-

jiwa suci untuk mengisi kantung energi yang akan digunakan untuk

membangkitkan pasukan Sandekala lainnya. Garaka yang berbeda

pandangan merubah strategi dengan memancing titisan Sandekala agar

datang dengan sendirinya.

82
Tidak lama kemudian para kesatria telah sampai di medan

pertempuran, mereka dengan sigap dan berani menolong warga yang

tertimpa reruntuhan bangunan. Kedatangan para kesatria telah diketahui

oleh Garaka, sehingga dia menunjukkan kekuatannya sehingga semua

orang termasuk para kesatria dapat mendengar apa yang diucapkannya.

Dia mengatakan bahwa para kesatria agar tidak perlu repot mencari

keberadaan Garaka, sebab Garakalah yang mengundang para kesatria, dia

menuturkan bahwa sesuatu akan tumbuh yang akan membuat para kesatria

tidak bisa menggunakan kekuatannya. Garaka mengatakan hal tersebut

untuk menjatuhkan mental para kesatria.

Pertarungan dimulai setelah Basu melepaskan celuluk-celuluknya

yang muncul dari bawah permukaan tanah. Kemunculan celuluk yang tiba-

tiba dan menyerang siapapun semakin menambah ketakutan warga. Para

kesatria yang sedang menyelamatkan korban terluka segera mengubah

rencana untuk menghajar para celuluk-celuluk itu, sedangkan Rena

bergegas untuk mencari persembunyian para Sandekala. Serangan para

celuluk merupakan strategi Garaka untuk membuat warga merasa

ketakutan, sehingga perasaan takut itu dimanfaatkan menjadi sumber

energi untuk membangkitkan Sandekala.

Hilangnya para celuluk secara tiba-tiba menandakan bahwa energi

sudah terkumpul, bersamaan dengan itu terjadi gempa dan muncul tunas

pohon Kalvatar. Munculnya tunas pohon Kalvatar menjadi pertanda

dimulainya perang yang sesungguhnya, selain itu kekuatan para kesatria

83
juga tiba-tiba menghilang. Pandita yang berada di markas telah merasakan

firasat kebangkitan pohon Kalvatar sehingga para kesatria terpaksa

dipulangkan kembali ke markas melalui teleportasi.

Setibanya di markas, Rena menjelaskan bahwa Menara Kalvatar itu

muncul karena Sandekala telah dengan sengaja menanam benih itu di

sekitar lokasi ledakan. Adanya ledakan itu sengaja diciptakan untuk

memancing perhatian warga dan kesatria. Ketika warga berkumpul,

Sandekala sengaja melahirkan ketakutan dari mereka melalui munculnya

celuluk secara tiba-tiba, kemudian energi ketakutan itu dapat

menumbuhkan benih Menara Kalvatar. Rena mengetahui hal itu dari salah

seorang Sandekala yang memberitahunya selama terjadi pertarungan.

Setelah tunas pohon Kalvatar tumbuh, Garaka bersama bawahannya pergi

menuju situs Gunung Padang karena disana terdapat peripih (sesuatu yang

ditanam untuk bangunan suci) dari pemilik energi kegelapan tertinggi

yaitu Kelana.

Akibat dari munculnya Menara Kalvatar mempengaruhi aktivitas

seismik di perut bumi. Sehingga gugusan gunung berapi yang berada di

cincin terluar kepulauan Nusantara mulai bereaksi, sama halnya dengan

kepingan medali artefak yang berada di markas para kesatria. Hal tersebut

berefek juga terhadap terputusnya aliran listrik dan saluran telekomunikasi

karena adanya hentakan pulsasi elektromagnetik.

Sembari menunggu Pandita dan Rena melakukan semadi untuk

melacak pergerakan arus energi Menara Kalvatar, para kesatria lainnya

84
terus memantau kondisi serta berdiskusi rencana apa yang harus dilakukan.

Setelah melakukan semadi, Pandita menyarankan agar setiap kesatria

mengaktifkan pertahanan setiap inti pulau. Namun Rangga menolak

dengan tegas dengan alasan ia memiliki firasat bahwa mengaktifkan

pertahanan inti tidak berguna, Rangga menduga efek pohon Kalvatar telah

menggejala pada warga sekitar. Pernyataan Rangga direstui Pandita,

sehingga Rangga bertugas menghentikan pertumbuhan pohon Kalvatar,

sementara Naya, Rimba, dan Oji menuju pertahanan inti di pulau yang

berbeda. Berbeda dengan Rena yang tetap di markas bersama Pandita

untuk terus mengawasi pergerakan arus energi kegelapan.

Dapat disimpulkan dari kedua cerita dalam komik Nusa Five bahwa

secara garis besar komik ini menggambarkan perjuangan kelima kesatria

Nusantara untuk melindungi makhluk hidup dan kestabilan alam semesta dari

energi kegelapan. Kekuatan besar yang diberikan oleh Pandita kepada para

kesatria membuatnya mengemban amanah dan tanggungjawab yang besar

pula.

B. Gambaran Transformasi Teriantrofis Pada Desain Karakter

Desain karakter dalam sebuah cerita ditandai dengan keunikan yang

mencerminkan peran yang dimainkannya. Salah satu hal yang penting adalah

adanya unsur teriantrofis baik secara fisik maupun kepribadian. Kombinasi

antara bentuk manusia dan hewan dalam desain karakter memiliki pengaruh

signifikan terhadap kesesuaian visual desain karakter. Karakter Shinji Kido

sebagai Kamen Rider Ryuki dalam Serial Kamen Rider Ryuki menunjukkan

85
perubahan teriantrofis tertentu pada bentuk fisiknya, yang menjadikannya

dapat berubah menjadi superhero dengan kekuatan api dan naga. Salah satu

karakter Marvel yakni Peter Parker sebagai Spiderman juga memiliki

kemampuan untuk mengeluarkan sutra laba-laba dan merayap di dinding

setelah terkena sengatan laba-laba. Kedua karakter superhero ini memiliki

kesamaan berupa unsur teriantrofis yang akan dianalisis dalam penelitian bab

2 ini.

Gambar 9. 1. Poster Serial Kamen Rider Ryuki


(Sumber : https://www.kamen-rider-official.com/riders/3, 2024)

Serial Kamen Rider Ryuki ini tayang di TV Asahi pada tahun 2002

hingga 2003. Serial yang disutradarai oleh Ryuta Takashi dan kawan-kawan

ini berkisah tentang seorang reporter magang di perusahaan ORE Journal

Bernama Shinji Kido yang tidak sengaja mengembara ke Dunia Cermin dan

terjebak dalam pertarungan antara 13 Kamen Rider. Petualangan Kamen

86
Rider Ryuki dimulai setelah membuat konrak dengan Drageder seekor

monster cermin naga. Kamen Rider Ryuki memiliki ciri khas ketika

bertarung, mulanya Kamen Rider Ryuki akan melompat ke udara dan

memusatkan kekuatan pada kakinya, kemudian Drageder akan

mengelilinginya dan mendorongnya menggunakan nafas api untuk membidik

target. Gambar dibawah ini merupakan desain karakter Kamen Rider Ryuki

dan Drageder.

Gambar 9. 2. Desain Karakter Kamen Rider Ryuki (Shinji Kido)


(Sumber : https://www.kamen-rider-official.com/riders/3, 2024)

87
Gambar 9. 3. Desain Karakter Drageder
(Sumber : https://id.pinterest.com/pin/753719687656023877/, 2024)

Berdasarkan kedua gambar desain karakter seperti diatas, dapat dikaji

bukti unsur teriantrofis pada tabel 8 sebagai berikut.

Table 8. Tabel Bukti Unsur Teriantrofis Pada Desain Karakter Kamen Rider Ryuki
(Sumber : https://www.kamen-rider-official.com/riders/3, 2024)

Bukti Unsur
No Desain Karakter Keterangan
Teriantrofis

1 Mata pada Kamen Rider

Ryuki serupa dengan

mata serangga seperti

capung dan lalat.


(https://i.pinimg.com/)

(https://i.pinimg.com/)

88
2 Antena pada kepala

Kamen Rider Ryuki

seperti antenna pada

lebah dan naga.


(https://i.pinimg.com/)

(https://i.pinimg.com/)

3 Armor pada dada Kamen

Rider Ryuki mirip

dengan cangkang

kumbang, sementara
(https://i.pinimg.com/) pola armor seperti dada

manusia dan pola sisik

pada perut ular.

(https://i.pinimg.com/)

4 Senjata berbentuk kepala

naga ini mirip seperti

penggambaran kepala

naga dalam mitos, selain


(https://i.pinimg.com/)

89
itu kepala senjata seperti

ular viper bertanduk.

(https://i.pinimg.com/)

(https://i.pinimg.com/)

5 Tameng Kamen Rider

Ryuki kombinasi bentuk

sisik perut ular dan cakar

elang.

(https://i.pinimg.com/)

(https://i.pinimg.com/)

6 Bentuk senjata seperti

bentuk kepala ular

bagian atas.

(https://i.pinimg.com/)

90
7 Pedang yang digunakan

Kamen Rider Ryuki

merupakan ekor dari

Drageder, bentuknya

mirip dengan ekor ular

(https://i.pinimg.com/) Tsucinoko dari Jepang

dan pipih seperti ekor

ular laut.

(https://i.pinimg.com/)

8 Sama seperti senjata

pada nomor 4, body

depan motor Kamen

Rider Ryuki juga sesuai


(https://i.pinimg.com/)
dengan bentuk kepala

ular.

(https://i.pinimg.com/)

9 Penyangga motor Kamen

Rider Ryuki berbentuk

seperti tangan atau cakar

(https://i.pinimg.com/) pada elang. Ini mirip

dengan tameng seperti

91
pada nomor 5.

C. Merancang Desain Karakter dengan Teori Manga Matrix

92
J. Daftar Acuan

(Aditia & Prabawa, 2020a)Aditia, P., & Prabawa, B. (2020a). Karakteristik

Budaya Nusantara Pada Tokoh Dan Semesta Komik Nusa V. Desain

Komunikasi Visual, Manajemen Desain Dan Periklanan (Demandia), 5(01),

100. https://doi.org/10.25124/demandia.v5i01.2720

Anjani, S. (2020). BAHASA SATIRE DALAM KOMIK STRIP PADA AKUN

INSTAGRAM @TAHILALATS. KINESIK, 7(2).

https://doi.org/10.22487/ejk.v7i2.120

Bajraghosa, T. (2019). Rekonstruksi Tokoh Wayang Ramayana Pada Komik Seri

H2O:Reborn Karya Sweta Kartika. DeKaVe, 11(1), 32–43.

https://doi.org/10.24821/dkv.v11i1.2487

Daniar, A. (2020). KAJIAN VISUAL KARAKTER DESAIN WEBTOON BE A

POEM. DESKOVI : Art and Design Journal, 3(2).

https://doi.org/10.51804/deskovi.v3i2.807

Heru Dwi Waluyanto. (2005). Komik Sebagai Media Komunikasi Visual

Pembelajaran. Nirmana, 7, 45–55.

Hidajat, H. (2018). ANALISIS VISUAL SEJARAH DAN BUDAYA DALAM

KOMIK LEGENDA SAWUNG KAMPRET. Titik Imaji, 1(2).

https://doi.org/10.30813/.v1i2.1412

Immery, Tien, dan Herry Nur Hidayat. (2018). Man’ga, Komik, dan Literasi.

Prosiding Seminar Nasional “Jepang dan Indonesia dalam Perspektif

93
Humaniora”. https://www.researchgate.net/publication/331935307.

Kurniawan, R. A. (2017a). KEBUDAYAAN LOKAL DALAM KOMIK

SUPERHERO INDONESIA. INVENSI, 2(1).

https://doi.org/10.24821/invensi.v2i1.1803

Kurniawan, R. A. (2017b). Metode Perbandingan Karakter Komik Superhero

Indonesia Dengan Amerika: Studi Kasus Gundala Dengan The Flash. 1–5.

Kurniawan, R. A. (2019). Kemunculan Komik Adipahlawan Indonesia Dan

Faktor Yang Mempengaruhinya. TEXTURE: Art & Culture Journal, 2(1),

29–39.

Musnur, I., & Faiz, M. (2019). ANALISIS PENYAJIAN KARAKTER DAN

ALUR CERITA PADA KOMIK VULCAMAN-Z. Narada : Jurnal Desain

Dan Seni, 6(2). https://doi.org/10.22441/narada.2019.v6.i2.010

Patricia, F. D. (2018). Analisis Semiotika Komunikasi Visual Buku “Memahami

Komik” Scott McCloud. Jurnal Studi Komunikasi (Indonesian Journal of

Communications Studies), 2(2). https://doi.org/10.25139/jsk.v2i2.702

Risnawati, R., Alimuddin, A., & Nurabdiansyah, N. (2020). PERANCANGAN

KOMIK ILUSTRASI CERITA I MAKDI DAENG RI MAKKA. TANRA:

Jurnal Desain Komunikasi Visual Fakultas Seni Dan Desain Universitas

Negeri Makassar, 7(1). https://doi.org/10.26858/tanra.v7i1.12553

Kartika, Sweta. 2018. Nusa Five Volume 1. Jakarta. : PT. Padma Pusaka

Nusantara / Shogakukan Asia.

94
Gumelar, M.S. 2011. Comic Making. Jakarta Barat : PT. INDEKS.

Graceca, Deonisia Arlinta, dkk. 2019. Komik Indonesia Dari Masa ke Masa-Tutur

Visual. Jakarta : Kompas.

Marx, Christy. 2007. Writing for Animation, Comics, and Games. Oxford : Focal

Press.

Patmore, Chris. 2005. Character Design Studio: Creat Cutting-edge Cartoon

Figures for Comicbook, Computer Games and Graphic Novel. Singapore :

Page One Publishing.

Hariadi, C. 2019. Cara Asik Menggambar Komik. Sidoarjo.

Tsukamoto, Hiroyoshi. 2004. Manga Matrix Create Unique Characters Using the

Japanese Matrix System. Tokyo : Maar-sha Publishing Company LTD.

Ramsland, Katherine. 2013. The Human Predator: A Historical Chronicle of

Serial Murder and Forensic Investigation. New York : The Berkley

Publishing Group.

Ratna, Nyoman Kutha. 2021. Metodologi Penelitian Kajian Budaya dan Ilmu

Sosial Humaniora Pada Umumnya. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

95

Anda mungkin juga menyukai