Manga merupakan salah satu budaya populer dari Jepang yang dapat didefinisikan sebagai
karikatur, kartun, komik strip, komik dalam bentuk buku, atau singkatnya komik Jepang. Rentang
usia pembaca manga juga beragam, bukan hanya anak-anak. Bahkan terdapat genre tersendiri untuk
pembaca berdasarkan tingkat usia maupun jenis kelamin.
Asal-usul
Masyarakat Jepang memang memiliki sejarah panjang mengenai hal-hal yang berhubungan
dengan seni lukis atau gambar. Mereka diperkirakan telah menyukai kegiatan menggambar serta
menikmati lukisan dan karikatur sejak ratusan tahun lalu. Contohnya adalah salah satu peninggalan
dari Kuil Horyuji berupa karikatur yang ditemukan pada 1935.
Kuil Horyuji sendiri telah berdiri sejak tahun 607. Dari penemuan itu, dapat disimpulkan
bahwa orang-orang Jepang telah mengenal seni gambar karikatur pada tahun 600-an. Pada abad ke-
12, seseorang bernama Kakuyu atau lebih dikenal dengan Sojo Toba (1053 – 1140), menggambar
karikatur di kertas gulungan yang dikenal dengan sebutan Choujuugiga atau jika diterjemahkan
adalah Gulungan Karikatur Hewan.
Choujuugiga merupakan kumpulan empat gulungan hitam putih dengan gambar bersifat
naratif, yang dapat dibaca dari kanan ke kiri serta dilukis dengan kuas dan tinta. Karikatur tersebut
melukiskan berbagai macam hewan yang seolah-olah dapat mengerjakan sesuatu layaknya manusia.
Jalan ceritanya juga dibuat menarik.
Dalam perkembangannya, gaya menggambar karikatur Toba Sojo semakin dikenal oleh
masyarakat Jepang kala itu. Hingga akhirnya, karikatur dengan gaya menggambar Toba Sojo tersebut
diberi nama Tobae. Sampai awal abad ke-18, Tobae dikumpulkan dan dijilid menjadi buku dari bahan
balok kayu. Selanjutnya Tobae yang dijilid itu mulai diterbitkan secara luas untuk pertama kalinya di
Osaka.
Tobae yang dijilid tersebut merupakan cikal bakal manga. Kepopuleran Tobae kian
memuncak melompati berbagai zaman. Hingga akhirnya, Tobae yang telah dibukukan menyebar di
daerah lain selain Osaka, di antaranya di Kyoto, Nagoya, dan Tokyo. Tobae yang dibukukan ditandai
sebagai awal dari komersialisasi manga di Jepang.
Manga terus berkembang mengikuti zaman. Selain itu, manga juga sempat dijadikan sebagai
media kritik terhadap pemerintah Jepang. Perkembangan manga menjadi lebih modern terjadi
sekitar 1920 hingga 1930-an. Tokoh Jepang yang membantu mempopulerkan manga modern adalah
Rakuten Kitazawa dan Ippei Okamoto.
Pada 1936, komik strip telah menghiasi beberapa surat kabar atau majalah Jepang. Salah
satunya yang terkenal adalah komik strip dengan tokoh bernama Fuku-chan. Namun sayangnya,
sama seperti anime, perkembangan manga sempat terkendala sejak meletusnya Perang Dunia II.
Perkembangan usai Perang Dunia II Setelah Perang Dunia II berakhir, industri manga di
Jepang perlahan bangkit kembali. Kali ini, jalan cerita dan gaya menggambar manga banyak
dipengaruhi kartun dan komik dari Amerika Serikat, seperti Mickey Mouse, Donald Duck, Popeye,
Superman, dan sebagainya. Kemudian pada 1957, mulai muncul genre baru pada manga yang
disebut gekiga, yang dapat diartikan sebagai gambar drama. Mangaka (pencipta manga) yang
terkenal dengan genre gekiga adalah Yoshihiro Tatsumi dan Takao Saito.
Selanjutnya pada 1959, salah satu penerbit besar di Jepang, Kodansha, menerbitkan majalah
Shonen. Shonen menjadi majalah manga mingguan pertama kali yang diterbitkan di Jepang.
Perkembangan manga hingga terkenal di luar negeri berkat karya-karya dari mangaka
Osamu Tezuka. Selama menggambar, Osamu Tezuka menjajal berbagai genre yang masih jarang
digunakan mangaka lain, seperti fiksi ilmiah, detektif, sejarah, dan roman. Salah satu manga karya
Osamu Tezuka yang paling dikenal hingga dibuat versi anime adalah Tetsuwan Atomu atau Astro
Boy.
Manga Astro Boy diterbitkan pada 1952 dalam majalah Shonen setiap minggu. Osamu
Tezuka berhasil meraup banyak penggemar lebih dari biasanya berkat karyanya ini. Melihat
keberhasilan Osamu Tezuka dalam menekuni profesinya sebagai mangaka, berbagai penerbit besar
berbondong-bondong untuk mendukung penerbitan kompilasi majalah manga. Osamu Tezuka pun
disebut sebagai “Dewa Manga”, berkat keberhasilannya dalam mempopulerkan tata letak manga
modern dan melahirkan berbagai genre pada manga.
Hingga kini, manga semakin populer dan meraih banyak penggemar dari berbagai negara.
Akses manga dari berbagai mangaka juga dianggap lebih mudah karena perkembangan teknologi
dan informasi. Selain itu, tidak sedikit mangaka yang menerbitkan komiknya secara digital. Manga
pun menjadi strategi soft power Jepang untuk saat ini, yang artinya tidak membutuhkan paksaan
negara lain untuk menerimanya.
1. Manga/Komik Kodomo
Manga kodomo merupakan genre yang biasa dinikmati oleh anak-anak. Ceritanya ringan, mudah
dicerna, dan animasinya pun lucu dan ceria. Tema yang diangkat dalam manga atau komik kodomo
umumnya bertema persahabatan dan petualangan.
2. Manga/Komik Shoujo
Berikutnya, ada manga shoujo untuk para remaja perempuan di Jepang. Karena itulah, tak heran
kalau genre manga yang satu ini banyak mengadopsi karakter perempuan sebagai tokoh utamanya.
Temanya bisa berupa kisah cinta masa remaja dengan pembawaan yang menyenangkan.
3. Manga/Komik Josei
Jika manga shoujo ditujukan bagi remaja perempuan, manga josei lebih menyasar kelompok
perempuan dewasa. Makanya, tema cerita dalam genre ini lebih kompleks, dengan latar belakang
yang lebih luas pula, seperti lingkungan rumah tangga, perkuliahan, atau pekerjaan.
4. Manga/Komik Shounen
Tak hanya untuk perempuan, ada juga manga dengan genre khusus laki-laki yang disebut sebagai
shounen. Penikmat utamanya adalah remaja laki-laki. Ceritanya banyak membahas seputar
petualangan, pertempuran, robot, hingga dunia magis.
5. Manga/Komik Seinen
Terakhir, manga seinen dibuat untuk para laki-laki dewasa, yang tentu saja punya cerita yang rumit.
Alur cerita yang diangkat dalam seinen kebanyakan lebih berat, dengan bumbu humor dewasa di
sana-sini.
Menggambar kepala
Gunakan pensil untik sketsa, setelah puas dengan sketsa, tebalkan dengan PITT artist pen S
dan hapus bekas pensilnya.
2. Tarik garis horisontal mendekati bagian bawah lingkaran. Ini akan membantu menggambar
posisi mata nantinya.
4. Gambarlah bagian leher dan gambar lingkaran untuk bentuk kupingnya sesuai dengan
gambar ini
5. Tambahkan mata. Posisi mata terletak di tengah lingkaran sampai bagian atas bentuk
segitiga,
8. Untuk menggambar rambut, coba bayangkan kumpulan rambut yang jatuh ke bawah.
Tergantung panjangnya rambut karaktermu, ini akan menentukan cara menggambarnya
9. Gambarlah rambut dalam kumpulan rambut, tidak perlu digambar secara helai demi helai.
4.Tambahkan garis hidung dan garis mulut seperti pada contoh dan tambahkan rambut.
5. Buat garis shading untuk mewarnai rambut dan mata. Lalu hapus garis bantunya.
Menggambar ekspresi.
Kamu bisa menggambar berbagai macam ekspresi untuk menunjukkan emosi karakter dengan
mengubah bentuk mata dan alis. Buatlah alis lebih tipis untuk karakter perempuan. Untuk
karakter laki-laki, buatkan alisnya lebih tebal. Coba lihat contoh di samping ini.
Menggambar badan
Badan bisa dibuat menggunakan berbagai segitiga, silinder, dan bentuk oval. Cobalah gambar
seperti ini, Untuk tubuh laki-laki gunakan pundak yang lebih lebar dan pinggul lebih libur.
Menggambar tangan-tangan
Telapak tangan dan tangan digambar sepert ini. Tambahkan sendi-sendinya berupa oval.
Menggambar lengan
Gambarlah bentuk oval dan tambahkan silinder untuk bentuk lengannya. Lihatlah gambar di
samping ini
Menggambar kaki dan telapak kaki
Kaki digambar dengan silinder dan oval untuk sendi lutut. Gambarlah oval untuk lutut dan
segitiga untuk kaki.
Gerakan tubuh
Tubuh akan bergerak mungkin sulit digambar. tapi kalau kamu sering latian dan menggambar
mulai dengan kerangka seperti di atas, kamu akan semakin mahir menggambar dalam pose
apapun. Pose A adalah pose orang sedang berlari dan pose B adalah orang yang sedang
menari.
Tips seru
Gunakan penggaris kurva untuk menggambar garis-garis gerakan, menggambar efek
kecepatan, keseruan dan energi berlimpah.
Menggambar pakaian
Pakaian dan aksesoris dengan detail kecil seperti pita, sayap, perhiasan dan pedang member
ciri khas pada karakter. Gambar kain yang berkibar menunjukkan gerakan seperti di gambar A.
Perhatikan bagaimana ikatan pita pada ksatria memberi kesan gerakan dinamis.
Terang dan bayangan memberikan efek dimensi pada gambar yang rata. Ketika terang kena
sebuah obyek, ini menghasilkan highlight dan bayangan. Berilah asal cahaya. Dan gambar garis
sinar dari sini untuk permukaan obyek. Permukaan benda yang berada semakin jauh dari asal
cahaya akan menghasilkan bayangan