Anda di halaman 1dari 4

1.

Gambar Kartun

Kartun adalah jenis-jenis gambar ilustrasi yang mempunyai bentuk lucu atau
memiliki ciri khas tertentu. Pada umumnya, jenis-jenis gambar ilustrasi kartun banyak
menghiasi komik, cerita bergambar, dan majalah anak-anak. sering kali animasi,
dalam gaya tidak realistis atau semi-realistis. Arti khusus telah berkembang dari
waktu ke waktu, tetapi penggunaan modern biasanya mengacu pada: gambar atau
rangkaian gambar yang ditujukan untuk sindiran, karikatur, atau humor; atau gambar
bergerak yang mengandalkan rangkaian ilustrasi untuk animasinya. Seseorang yang
membuat kartun dalam pengertian pertama disebut kartunis, dan dalam pengertian
kedua biasanya disebut Animator

Konsep ini berasal dari Abad Pertengahan, dan pertama kali mendeskripsikan
gambar persiapan untuk sebuah karya seni, seperti lukisan, fresko, permadani,
atau kaca patri jendela. Pada abad ke-19, dimulai pada majalah Punch magazine pada
tahun 1843, kartun mulai merujuk - ironisnya pada awalnya - ke karya seni lucu di
majalah dan surat kabar. Kemudian itu juga digunakan untuk kartun politik dan komik
setrip. Ketika media berkembang, pada awal abad ke-20, itu mulai merujuk pada
animasi film yang menyerupai kartun cetak.

2. Kartun dalam seni rupa

Kartun (dari bahasa Italia: cartone dan bahasa Belanda: karton—kata-kata


yang menggambarkan kertas atau karton yang kuat dan berat) adalah gambar ukuran
penuh yang dibuat di atas kertas kokoh sebagai desain atau modello untuk lukisan,
kaca patri, atau dewangga. Kartun biasanya digunakan dalam produksi lukisan
dinding, untuk secara akurat menghubungkan bagian-bagian komponen komposisi
saat dilukis di atas plester basah selama beberapa hari (giornate). Di media seperti
permadani patri atau kaca patri, kartun tersebut diserahkan oleh seniman kepada
pengrajin terampil yang menghasilkan karya akhir.

Kartun semacam itu sering kali memiliki tusukan peniti di sepanjang garis
desain sehingga sekantong jelaga yang ditepuk atau "diterkam" di atas kartun, yang
dipegang di dinding, akan meninggalkan titik hitam di plester ("menerkam"). Kartun
karya pelukis, seperti Kartun Raphael di London, dan contoh-contoh karya Leonardo
da Vinci, sangat dihargai dengan hak mereka sendiri. Kartun permadani, biasanya
diwarnai, diikuti dengan mata oleh para penenun di alat tenun.

Kartun di media Massa

Di media cetak, kartun adalah gambar atau rangkaian gambar, biasanya


dengan maksud lucu. Penggunaan ini berasal dari tahun 1843, ketika majalah Punch
menerapkan istilah tersebut pada gambar satir di halamannya, khususnya sketsa oleh
John Leech. Yang pertama memparodikan kartun persiapan untuk lukisan dinding
bersejarah yang megah di Istana Westminster yang baru.
Kartun dapat dibagi menjadi kartun gag, yang meliputi kartun editorial, dan
komik strip.

Kartun gag panel tunggal modern, yang ditemukan di majalah, umumnya


terdiri dari satu gambar dengan teks tulisan yang ditempatkan di bawah, atau, lebih
jarang, balon ucapan. Sindikat surat kabar juga telah mendistribusikan kartun gag
panel tunggal oleh Mel Calman, Bill Holman, Gary Larson, George Lichty, Fred
Neher dan lain-lain.

Tahilalats : Nurfadli Mursyid

Si Juki : Faza Ibnu Ubaydillah

Mice Cartoon : Muhammad ‘Mice’ Misrad

Ghosty Comic : Raden Fajar Hadria Putra

Si nopal : Naufal Faridurrazak.

Berikut ini adalah langkah-langkah dasar untuk membuat karakter kartun:

1. Mempersiapkan konsep karakter

 Tentukan konsep karakter yang ingin dibuat, seperti karakter manusia, hewan,
atau makhluk imajiner

 Buat sketsa awal karakter, termasuk rancangan bentuk tubuh, wajah, dan
aksesoris

2. Menentukan rancangan karakter

 Pilih bentuk dasar tubuh yang ingin digunakan, seperti bentuk oval atau
persegi panjang

 Buat bentuk tambahan untuk kepala, tangan, dan kaki

 Sesuaikan proporsi tubuh agar proporsional

3. Menambahkan detail karakter

 Tambahkan detail pada wajah, seperti mata, hidung, mulut, dan telinga

 Buat aksesoris tambahan pada karakter, seperti topi, kacamata, atau sepatu

4. Memberikan warna pada karakter


 Pilih warna dasar untuk karakter dan gunakan pipet warna untuk mencocokkan
warna aksesoris dan detail karakter

 Gunakan gradasi warna untuk membuat bayangan pada karakter

5. Memberikan karakter ekspresi dan pose

 Tambahkan ekspresi pada karakter dengan mengubah posisi mata, mulut, dan
alis

 Buat pose karakter yang berbeda-beda, seperti posisi duduk atau berdiri

6. Membuat animasi karakter

 Gunakan software animasi seperti Adobe Animate untuk membuat animasi


karakter

 Buat pose karakter pada setiap frame animasi

 Tambahkan efek dan filter untuk membuat animasi lebih menarik

7. Menguji karakter pada target audiens

 Uji karakter pada target audiens dengan mengajukan survei atau pengujian
beta

 Sesuaikan karakter berdasarkan umpan balik dari audiens

Itulah langkah-langkah dasar untuk membuat karakter kartun. Namun, membuat karakter
kartun yang menarik dan sukses memerlukan kesabaran, keterampilan, dan kreativitas yang
tinggi.

Langkah menggambar kartun

Anda mungkin juga menyukai