Anda di halaman 1dari 29

MENGGAMBAR ILUSTRASI

1. Konsep Menggambar Ilustrasi


Ilustrasi merupakan sebuah kata yang berasal dari bahasa Belanda ilustratie yang memiliki
arti suatu hiasan dengan gambar.
Ilustrasi adalah gambar yang memperjelas ide cerita atau narasi. Tujuan dari gambar ilustrasi
adalah memperkuat, memperjelas. memperindah, mempertegas dan memperkaya cerita atau
narasi. Fungsi dari gambar ilustrasi dapat juga dimanfaatkan untuk menghidupkan sebuah
cerita. gambar ilustrasi yang baik adalah ilustrasi yang dapat merangsang dan membantu
pembaca untuk berimajinasi tentang cerita. Ilustrasi sangat membantu mengembangkan
imajinasi dalam memahami narasi.
Menggambar ilustrasi dapat diartikan dengan kegiatan mengekspresikan gagasan yang
dituangkan pada media dua dimensi yang bertujuan untuk memberikan gambaran atau
penjelasan.
Objek gambar ilustrasi dapat berupa gambar manusia, hewan dan tumbuh – tumbuhan.
gambar – gambar tersebut dapat berdiri sendiri atau gabungan dari berbagai macam objek
yang berbeda. Objek gambar disesuaikan dengan tema cerita atau narasi yang dibuat.
Gambar ilustrasi dapat dibuat dalam bentuk cerita bergambar, karikatur, kartun, komik dan
ilustrasi karya sastra berupa puisi atau sajak. Gambar ilustrasi dapat berwarna atau hitam
putih saja. pembuatan gambar ilustrasi dapat dilakukan dengan cara manual maupun dengan
menggunakan teknologi digital.
2. Bentuk Objek Gambar Ilustrasi.
a. Manusia.
Tokoh manusia memiliki proporsi yang berbeda sehingga pada saat menggambar kita
perlu memperhatikan karakter dan memahami anatominya, agar terlihat lebih wajar dan
tidak terkesan kaku.
b. Hewan.
Tokoh hewan yang memiliki proporsi dan anatomi yang berbeda. Jenis dan bentuk
binatang dapat dikelompokkan menjadi binatang darat, udara dan air. Proporsi dan
anatomi masing – masing binatangnya harus jelas.
c. Tumbuhan.
Tumbuhan dalam gambar ilustrasi dibuat dengan cara disederhanakan atau digambar
detailnya.
3. Jenis – Jenis Gambar Ilustrasi.
a. Kartun.
Bentuk kartun dapat berupa tokoh manusia maupun hewan berisi cerita – cerita humor
dan bersifat menghibur. Indonesia memiliki beberapa tokoh kartun seperti, Petruk dan
Gareng karya Tatang S. Penampilan gambar kartun dapat dilihat dalam bentuk hitam
putih maupun berwarna.
b. Karikatur.
Gambar karikatur menampilkan karakter yang dilebih – lebihkan, lucu, unik, terkadang
mengandung kritikan dan sindiran. Objek gambar karikatur dapat diambil dari tokoh
manusia maupun hewan.
c. Komik.
Gambar ilustrasi dalam bentuk komik terdiri dari rangkaian gambar yang saling
melengkapi dan memiliki alur cerita. Bentuk komik dapat berupa buku maupun lembaran
gambar singkat (Comic Strip)
d. Ilustrasi Karya Sastra.
Karya sastra berupa cerita pendek, puisi dan sajak akan Nampak lebih menarik apabila
disertai dengan gambar ilustrasi. selain itu, orang akan berminat untuk membaca cerita.
Fungsi gambar ilustri disini bertujuan memberikan penguatan dan mempertegas isi atau
narasi pada materinya.
e. Vignette.
Sebagai pengisi dari sebuah cerita atau narasi dapat disisipkan gambar ilustrasi berupa
vignette. Vignette adalah gambar ilustrasi berbentuk dekoratif yang berfungsi sebagai
pengisi bidang kosong pada kertas narasi.
4. Gaya Gambar Ilustrasi
a. Gaya Representatif
Gambar ilustrasi dikatakan bergaya representatif apabila corak perwujudan gambarnya
menyerupai keadaan nyata.
b. Gaya Dekoratif
Gambar ilustrasi dikatakan bergaya dekoratif apabila perwujudan gambarnya bersifat
menghias atau mendekor dengan cara menstilasi.
c. Gaya Karikatural
Gaya karikatur dalam gambar ilustrasi biasanya dibuat untuk kepentingan kritik, sedangkan
gaya kartun dalam gambar ilustrasi dibuat untuk menghibur karena bersifat humor.
5. Manfaat Gambar Ilustrasi
a. Menarik perhatian pembaca.
b. Memudahkan dalam memahami suatu tulisan.
c. Sebagai sarana mengekspresikan ide atau pikiran melalui sebuah gambar.
d. Menjelaskan secara singkat sebuah tulisan atau cerita.
e. Meningkatkan nilai estetika sebuah gambar atau tulisan.
f. Sebagai sarana untuk berkomunikasi.
g. Memberikan hiburan sehingga pembaca tidak bosan saat membaca sebuah tulisan.
i. Menjelaskan sebuah konsep melalui gambar.

6. Fungsi Gambar Ilustrasi


a. Fungsi Deskriptif, yaitu digunakan untuk menjabarkan arti dari sebuah tulisan yang panjang
melalui sebuah gambar.
b. Fungsi Ekspresif, yaitu mengekspresikan suatu ide atau gagasan melalui sebuah gambar.
c. Fungsi Analitis mengekspresikan secara detail bagian – bagian suatu benda.
d. Fungsi Kualitatif, yaitu pada umumnya digunakan dalam pembuatan tabel, grafik, foto,
simbol, gambar dan lain – lain.
7. Teknik, Alat dan Bahan
a. Kuas; alat yang digunakan untuk menuangkan cat ke media gambar. Bentuk kuas ada
yang oval dan meruncing.
b. Cat Minyak; bahan yang digunakan untuk mewarnai gambar.
c. Rapido; suatu alat gambaryang dapat dipakai untuk membuat garis panjang dengan tinta
yang tidak terputus dan memiliki ujung bulat dengan tingkatan ukuran.
d. Konte; alat gambar ini menyerupai pensil tetapi lebih lunak dan tanpa kayu pembungkus,
biasanya alat ini dipakai untuk menggambar potret atau pemandangan.
1. Teknik Kering.
Menggambar ilustrasi dengan teknik kering tidak perlu menggunakan pengencer air atau
minyak. Ilustrasi dibuat langsung pada bidang dua dimensi berupa kertas gambar.
Kemudian, dibuat sketsa untuk selanjutnya diberi aksen garis atau warna sesuai dengan
media kering yang digunakan. Beberapa contoh media kering daapat dijelaskan
sebagai berikut :
a. Pensil.
Umumnya jenis pensil yang digunakan untuk menggambar adalah pensil hitam dan
pensil warna. Pensil hitam memiliki ukuran HB (sedang), H (keras), dan B (lunak)
dengan ukuran 1-8. Pensil yang digunakan dalam menggambar ilustrasi ukuran
pensil 2B – 6B.
b. Arang.
Arang yang digunakan untuk menggambar ilustrasi terbuat dari bahan dasar kayu.
Menggambar dengan arang akan meninggalkan debu pada kertas.
c. Krayon atau Pastel Colour.
Banyak ragam variasi warna krayon, digunakan dalam menggambar ilustrasi yang
menginginkan variasi pewarnaan.
d. Charcoal.
Berbentuk seperti pensil warna dengan lapisan kertas sebagai pembungkusnya.
Charcoal memiliki warna tajam / jelas.
e. Pulpen.
Pulpen digunakan sebagai alat untuk menggambar ilustrasi dengan karakter tegas
pada garis – garis gambarnya.
2. Teknik Basah.
Media yang digunakan untuk teknik basah antara lain : cat air, cat minyak, tinta atau
media lain yang memerlukan air atau minyak sebagai pengencer. Ilustrasi dibuat dengan
cara membuat sketsa pada bidang gambar dua dimensi berupa kertas atau kanvas.
Kemudian, ilustrasi diberi warna sesuai dengan media basah yang sudah ditentukan.

8. Prosedur Menggambar Ilustrasi


Beberapa tahapan dalam menggambar ilustrasi adalah sebagai berikut :
a. Menentukan tema/gagasan; tujuan atau sasaran dari ilustrasi yang dibuat.
Cth: ilustrasi buku pelajaran, buku cerita, sampul buku atau majalah, hiasan atau
majalah, Koran atau dekorasi ruangan.
b. Menentukan jenis gambar ilustrasi yang akan dibuat.
c. Menentukan irama, komposisi, proporsi, keseimbangan dan kesatuan pada objek
gambar.
d. Menggambar sketsa; wujud sederhana dari sebuah gagasan.
e. Memberikan arsiran atau warna pada objek gambar sesuai karakter cerita.
f. Penyelesaian akhir; penyelesaian proses menggambar dengan mengamati gambar secara
keseluruhan.

9. Menggambar Digital
Salah satu media digital yang dapat digunakan untuk menggambar adalah komputer.
Menggambar menggunakan komputer umunya memanfaatkan aplikasi software atau
perangkat lunak baik untuk menggambar manipulasi, menggambar teknik, dan menggambar
ekspresif.
- Peralatan:
 Perangkat keras yaitu computer dan monitor
 Perangkat lunak yaitu Adobe Photoshop, Adobe illustrator, CorelDraw, Auto Cad,
Solid Wood, 3D Max, Cartoon Television Product (CTP), Light Vive, dan
SketchUp.
 Perangkat Cetak yaitu laser jet, inkjet, plotter, atau sejenisnya.
- Teknik; hal ini diperlukan untuk menentukan aplikasi software yang digunakan. Jika
ingin memanipulasi gambar sebaiknya menggunakan Adobe Photoshop. Jika ingin
menggambar ilustrasi sebaiknya menggunakan CorelDraw, jika akan menggambar
kartun biasa menggunakan Adobe Flash CTP atau Toon Bom.
- Karakter Gambar; menggambar dengan komputer adalah cara menggambar yang
memerlukan logika berpikir rasional dan terukur.
10. Contoh Gambar Ilustrasi
MENGGAMBAR MODEL

1. Konsep Menggambar Model


Menggambar model merupakan kegiatan yang diawali dengan menentukan objek model
yang akan digambar. Menggambar model diartikan sebagai menggambar yang objeknya
berupa figur manusia. Objek gambar model dapat berupa hewan, tumbuh-tumbuhan,
manusia, dan kumpulan benda-benda yang disusun sesuai dengan komposisi, proporsi,
keseimbangan, dan irama yang baik sehingga gambar memiliki satu kesatuan yang utuh.
Objek gambar alam benda memiliki strukur bentuk dan bidang dasar yang berbeda-beda
antara yangsatu dengan lainnya. Bentuk-bentuk tersebut antara lain seperti bola, kubus,
bujur sangkar, kerucut, dan tabung. Struktur bidang gambar model (alam benda) dapat
berupa bidang datar, melingkar, maupun mengerucut.
Menggambar model (alam benda) menuntut ketepatan bentuk dan karakter objek yang
akan digambar.

2. Pengertian Menggambar Model


Model merupakan objek gambar yang menjadi bahan ispirasi dalam kegiatan
menggambar model. Menggambar model merupakan kegiatan menggambar dengan
menentukan objek gambar berupa objek tiga dimensi yang digambar atau direkam diatas
bidang dua dimensi dengan ketentuan, kemiripan/ ketepatan, bentuk dan warna. Untuk
menghasilkan gambar yang menarik dan tepat perlu memperhatikan prinsip-prinsip,
langkah-langkah, dan teknik menggambar model yang baik dan benar.
3. Unsur-unsur dalam Menggambar Model
Menggambar model merupakan bagian dari seni rupa, jadi unsur-unsur gambar model
sama dengan unsur-unsur dalam seni rupa, diantaranya yaitu;
1. Titik
Unsur titik merupakan unsur seni rupa dalam hal ini gambar model yang paling
sederhana. Unsur titik akan tampak dan berarti apabila dalam jumlah yang banyak.
Gabungan dari banyak titik-titik akan membentuk sebuah garis.
2. Garis
Garis merupakan unsur seni rupa (gambar model) yang terbentuk dari gabungan atau
rangkaian titik-titik yang terjalin dalam kesatuan memanjang dengan kedua ujung
terpisah. Terdapat bermacam-macam bentuk garis, seperti garis lurus, garis, putus-
putus, garis lengkung, garis berombak, garis zigzag, garis panjang, garis pendek, garis
tebal, garis tipis, garis halus, dan lain-lain.
3. Bidang
Bidang merupakan unsur seni rupa (gambar model) yang terbentuk dari gabungan atau
pertemuan dari beberapa garis. Bentuk bidang dapat dikategorikan ke dalam beberapa
macam, antara lain seperti bidang geometris, bidang nongeometris, bidang
biomorfosis, dan bidang bersudut.
4. Bentuk
Bentuk merupakan unsur seni rupa (gambar model) yang terbentuk dari gabungan
beberapa bidang yang membentuk ruang atau volume. Terdapat beberapa macam jenis
bentuk, seperti bentuk kubistis, silindris, limas, prisma, kerucut, bola, dan lain-lain.
5. Warna
Warna merupakan kesan yang dihasilkan oleh pantulan cahaya pada mata. Terdapat
bermacam-macam jenis warna yang secara umum dapat dikategorikan ke dalam dua
macam, yaitu spektrum warna (me-ji-ku-hi-bi-ni-u) dan pigmen warna (warna primer,
sekunder, tersier, komplementer, dan analog).
6. Tekstur
Tekstur merupakan nilai permukaan suatu benda sehingga dapat memberikan kesan
tertentu jika dirasakan menggunakan indera peraba, sehingga dapat dikatakan halus,
kasar, licin, mengkilap, rata, berlubang, kusam, dan lain-lain. Secara visual terdapat
dua macam tekstur, yaitu tekstur nyata (keadaan benda saat dilihat dan diraba sama
nilainya) dan Tekstur semu (keadaan benda saat dilihat dan diraba berbeda).
7. Gelap Terang
Gelap terang merupakan keadaan suatu bidang yang terjadi karena adanya perbedaan
warna dan intensitas cahaya yang diterima oleh suatu objek. Gelap terang dapat
diterapkan dengan menggunakan warna tua (gelap) dan warna muda (terang) . Gelap
terang dapat menimbulkan kesan tekstur dan kedalaman suatu benda.
8. Ruang
Ruang merupakan unsur seni rupa (gambar model) yang dapat memberikan kesan
kedalaman, baik dalam bentuk nyata maupun semu. Unsur ruang dalam bentuk nyata
dapat ditemui pada karya seni rupa tiga dimensi, sedangkan dalam bentuk semu dapat
ditemui pada karya seni rupa dua dimensi.

4. Prinsip-prinsip Menggambar Model


1. Komposisi
Komposisi adalah susunan atau tataletak objek gambar antara objek gambar yang satu
dengan objek lainnya sehingga memiliki satu kesatuan bentuk yang harmonis.
Komposisi merupakan cara mengatur susunan objek gambar yang digunakan sebagai
model gambar, sehingga hasil gambar tampak menarik, harmonis dan indah.
Komposisi dapat dilakukan dengan cara mengatur susunan objek gambar menurut
bentuk, ukuran, warna, maupun jenis objek gambar dengan latar belakang gambar.
Jenis-jenis komposisi antara lain, sebagai berikut;
a. Kompisisi Simetris, yaitu susunan objek gambar pada posisi seimbang antara sisi
kanan dan sisi kiri baik dalam susunan bentuk maupun objeknya.
b. Komposisi Asimetris, yaitu susunan objek gambar dalam posisi maupun ukuran
yang tidak sama antara sisi kanan dan sisi kiri, namun masih tetap memperhatikan
proporsi, keseimbangan, dan kesatuan antar objek gambar.
c. Komposisi Sentral, Susunan objek gambar pada posisi sentral/ ditengah-tengah
bidang gambar sebagai pusat perhatian, dengan memperhatikan proporsi bentuk dan
model gambar agar tercipta keseimbangan dan kesatuan antar objek gambar.
Contoh Gambar

2. Proporsi
Proporsi adalah perbandingan ukuran dan bentuk objek antara bagian satu dengan
bagian yang lain secara ideal dan harmonis. Menggambar dengan proporsi yang tepat
akan menghasilkan hasil yang ideal dan enak dipandang. Namun jika gambar dibuat
tanpa memperhatikan proporsi yang tepat maka akan terkesan janggal dan tidak
nyaman dipandang. Sebagai contoh misalnya menggambar benda berupa peralatan
minum seperti gelas, porong, dan kendi tanpa memperhatikan proporsi yang tepat akan
sangat janggal dan kurang harmonis apabila ukuran gelas sama dengan ukuran porong
dan kendi.
3. Keseimbangan
Keseimbangan adalah keselarasan antara objek gambar, bidang gambar dan gambar
yang dihasilkan. Keseimbangan dalam menggambar model dapat diperoleh dengan
cara memberikan efek perspektif pada objek gambar, sudut pandang gambar, maupun
dengan cara membuat skala.
Keseimbangan juga dapat diartikan sebagai keadaan dimana unsur-unsur objek gambar
yang satu dengan yang lain memiliki kesamaan bobot. Jenis-jenis keseimbangan antara
lain sebagai berikut;
a. Keseimbangan Simetris, yaitu keadaan dimana unsur yang satu dengan unsur yang
lainnya memiliki persamaan.
b. Keseimbangan Asimetris, yaitu keadaan dimana unsur yang satu dengan unsur yang
lainnya kurang memiliki persamaan.
4. Kesatuan
Kesatuan adalah penataan unsur dengan cara menggabungkan unsur satu dengan unsur
lainnya berdasarkan bentuk, ukuran maupun jenisnya sehingga memperoleh hubungan
yang kuat, erat, dan saling mendukung antar satu dengan yang lain sehingga memiliki
kesatuan yang tidak terpisahkan. Kesatuan juga dapat diartikan keserasian dalam
mengatur objek gambar sehingga objek yang diatur antara satu dengan lainnya
memiliki kesan ruang, kedalaman, dan saling mendukung antar objek satu dengan
yang lainnya sehingga menghasilkan gambar yag baik.
5. Perspektif
Perspektif adalah memperhitungkan hukum alam dengan mempertimbangkan jauh dekat
benda dari pandangan mata kita, jika benda dekat dengan mata kita akan terlihat jelas,
sementara benda yang jauh dari pandangan mata akan terlihat samar dan tidak jelas.
Contoh penerapan hukum perspektif ini dilakukan pada saat menggambar objek misalnya
kereta api yang berjalan mendekati kita, pada bagian yang dekat seperti mesin kerata
terlihat jelas sedangkan bagian gerbong kereta api bagian belakang hingga semakin jauh
terlihat kurang jelas dan semakin samar.
6. Lay out
Lay out adalah tata letak objek gambar dengan keseluruhan bidang gambar. Prinsip lay
out diperlukan dalam menentukan tata letak atau posisi objek gambar dengan bidang
gambar, misalnya apabila objek yang digambar tinggi sebaiknya bidang gambar vertikal/
portrait, sedangkan apabila menggambar dengan objek yang lebar sebaiknya bidang
gambar horizontal/ landscape, begitu juga dalam mempertimbangkan posisi objek gambar
secara keseluruhan.
7. Gelap Terang
Gelap terang adalah efek gelap dan terangnya suatu permukaan objek atau bidang dari
pengaruh cahaya pada objek atau bidang tersebut, atau latar belakang karena pengaruh
cahaya. Prinsip gelap terang dalam menggambar suatu objek tidak hanya diterapkan pada
permukaan objek karena pengaruh cahaya, namun juga dapat diterapkan pada bayangan
objek dan latar belakang objek karena efek cahaya pada objek tersebut.
8. Plastisiteit
Plastisiteit adalah kesan natural dari hasil gambar yang seolah-olah seperti benda aslinya.
Plastisiteit dapat diperoleh dengan mengolah secara maksimal anatomi, warna, tekstur,
pencahayaan, bayangan, latar belakang, dan efek-efek lainnya.

8. Media Menggambar Model


1. Pensil
Pilihlah pensil berukuran 2H-H (keras), HB (medium), dan B-2B (lunak). Gunakan
peraut pensil untuk memperuncing ujung pensil. Kita juga bisa menggunakan sepotong
kecil kertas amplas untuk mempermudah mengatur keruncingan pensil sesuai
kebutuhan.
2. Penghapus
Pilihlah penghapus yang lunak dan lentur untuk membersihkan garis-garis pensil tanpa
merusak kertas.
3. Kertas
Gunakan kertas gambar sesuai dengan kebutuhan. Jangan terlalu tipis dan usahakan
yang memiliki tekstur. Beberapa jenis kertas dapat digunakan untuk menggambar
model seperti kertas ukuran standar (A3, A4, dan kwarto). Untuk latihan, bisa juga
menggunakan kertas buram.
4. Pensil Warna
Penggunaan pensil warna dapat dilakukan dengan cara mengarsir atau memblok
warna. Tekanan pada penggunaan pensil sangat memengaruhi ketajaman warna.

9. Teknik Menggambar Model


1. Menggambar dengan Media Pensil, Arang, Pensil warna, dan Crayon
a. Teknik arsir
Teknik arsir adalah pengulangan garis secar acak & saling menyilang dengan tujuan
untuk menentukan gelap terang suatu objek gambar sehingga tampak memiliki kesan
ruang atau kedalaman. Teknik arsir biasanya dilakukan dengan menggunakan media
pensil dan arang.
Macam-Macam Teknik Arsir
 Teknik Arsiran satu arah (Hatching). Teknik arsir hatching adalah teknik dasar
dalam mengarsir. Teknik ini dilakukan dengan cara membuat goresan pensil
secara sejajar dan beruntun, semakin padat dan tebal goresan garis arsiran akan
semakin gelap dan tegas. Untuk mendapatkan arsiran yang bagus gunakan pensil
tipe B (2B, 4B, 9B).
 Teknik Arsiran silang (Crosshatching). Teknik Arsir Crosshatching merupakan
salah satu teknik dalam membuat arsiran dengan cara menggoreskan pensil secara
meyilang. Untuk mendapatkan goresan yang tebal/ tegas arsiran dilakukan dengan
cara membuat goresan sejajar satu arah dengan garis yang menyilang dengan cara
ditumpuk hingga intensitas goresan semakin tebal dan gelap.
 Teknik Arsiran searah kontur (Contour Hatching). Teknik Contour Hatching
merupakan teknik arsir yang dilakukan dengan membuat goresan mengikuti
kontur/ garis bidang yang ingin diarsir. Teknik arsiran ini biasanya dipakai dalam
menggambar figur manusia, hewan, dan tumbuhan.
 Teknik Arsiran coretan bebas (Scumbling). Teknik scumbling merupakan salah
satu teknik arsir yang dilakukan dengan cara membuat goresan bebas. Goresan
arsir dengan teknik ini tidak berupa garis lurus, tetapi dalam bentuk garis acak
dengan intensitas menurut hasil yang dikehendaki.
 Teknik Arsiran titik (Stippling). Teknik stippling merupakan teknik arsir yang
dilakukan dengan cara membuat titik-titik seperti teknik pointilisme pada teknik
melukis. Semakin tebal dan rapat titik-titik yang dibuat makan semakin gelap dan
tegas arsiran yang dihasilkan.
 Teknik Arsiran melingkar (Circusilm). Teknik Arsir Circusilm merupakan teknik
arsir yang dilakukan dengan cara membuat goresan lingkaran spiral kecil-kecil
yang disusun secara beruntun. Untuk mendapatkan kesan gelap dan tebal
dilakukan dengan membuat goresan spiral/lingkaran secara tegas dan berulang-
ulang, sebaliknya apabila ingin mendapatkan arsiran tipis goresan spiral lebih
diperhalus dan tipis.
b. Teknik pointilis
Teknik pointilis adalah suatu teknik menggambar dengan cara membuat rangkaian
titik-titik sebanyak-banyaknya yang disusun menjadi suatu objek gambar atau untuk
memberikan kesan gelap terang pada gambar. Teknik pointilis dapat diterapkan
dengan media pensil, pensil warna, spidol, maupun crayon.
c. Teknik dussel
Teknik dussel adalah suatu teknik menggambar dengan cara menggoreskan pensil
secara horizontal pada kertas, kemudian digosok dengan kapas atau jari telunjuk
sehingga arah goresan tidak kelihatan.
d. Teknik Linear adalah cara menggambar model dengan menggunakan garis sebagai
pembentuk gambar. Garis yang digunakan untuk menggambar dapat berupa garis
lurus, garis lengkung, garis patah-patah, atau garis lainnya dalam satu kesatuan.
2. Menggambar dengan Media Cat
a. Teknik Transparan (Aquarel)
Teknik aquarel adalah teknik menggambar dengan cat air yang dilakukan dengan
sapuan warna tipis dan transparan. Semakin banyak campuran air pada cat air maka
hasil sapuan warna semakin transparan.
b. Teknik Plakat
Teknik plakat adalah teknik menggambar dengan media cat dengan sapuan warna
tegas dan tebal, sehingga hasilnya tampak pekat dan menutup. Teknik ini biasanya
dilakukan dengan media cat poster, cat akrilik.
c. Teknik Blok
Teknik blok merupakan teknik menggambar dengan cara menutup bidang gambar
dengan satu sapuan warna sehingga hanya tampak bentuk globalnya saja/ siluet.
Teknik ini biasanya dilakukan dengan media cat poster, tinta bak.

Anatomi manusia adalah struktur, bentuk tulang, dan otot manusia


Proporsi manusia adalah perbandingan panjang kepala dengan tinggi tubuh manusia.

10. Prosedur Menggambar Model


1. Mempersiapkan objek gambar model (contoh: alam benda) yang akan digambar.
2. Mulailah membuat sketsa, yaitu menggambar bentuk global dengan memperhatikan
proporsi, bentuk, objek yang digambar.
3. Berikan kesan gelap terang pada setiap bagian objek dengan menggunakan arsiran
sampai terlihat perbedaannya.
4. Buatlah detail pada setiap objek.
5. Perjelas setiap bagian objek dengan warna yang sesuai model.
6. Penyelesaian akhir gambar dilakukan dengan penjelasan gambar sesuai dengan
karakter objek masing-masing benda yang digambar.

11. Contoh Gambar Model


MENGGAMBAR POSTER

1. Konsep Menggambar Poster


Poster merupakan sebuah karya seni yang memuat komposisi antara huruf dan gambar.
Poster dibuat dalam berbagai macam ukuran sesuai dengan kebutuhan. Ada poster yang
dibuat dengan ukuran besar tetapi ada juga yang dibuat dengan ukuran kecil. Penempatan
poster tergantung dari media dan bahan yang digunakan. Ada poster sering ditempelkan
pada dinding jika menggunakan media kertas. Poster juga sering ditempel pada baliho
jika ukurannya besar. Ciri utama dari poster mempunyai sifat menarik perhatian mata,
sehingga berbagai desain poster dibuat berwarna – warni lengkap dengan warna kontras
sehingga menarik perhatian.
Menggambar poster merupakan kegiatan mewujudkan suatu gagasan atau pesan yang
ingin disampaikan kepada pihak lain di atas bidang datar yang berupa unsure-unsur rupa
dan menggunakan prinsip pengorganisasian.
Dalam pengertian lain, gambar poster sebagai bentuk komunikasi visual terdiri tiga hal,
yaitu pihak pemberi gambar, pesan yang disampaikan dalam bentuk gambar, dan pihak
penerima pesan.

2. Tujuan Poster
Dibuatnya sebuah poster tentu bukan tanpa sebab, tetapi memiliki maksud dan tujuan
sendiri. Secara umum tujuan dan maksud dibuatnya poster adalah sebagai media
publikasi agar masyarakat bisa membacanya dan melakukan sesuatu sesuai dengan apa
yang ada dalam poster tersebut. Tetapi secara khusus maksud dan tujuan dibuatnya poster
tergantung dengan apa yang diinginkan pembuat, bisa untuk tujuan komersil, mencari
simpati publik, mencari perhatian masyarakat, dan lain sebagainya.

3. Teknik, Alat dan Bahan


Teknik: teknik linear, blok, arsir, dusel, pointilis, akuarel dan plakat.
Menggambar poster dengan bahan cat poster, maka teknik yang tepat adalah plakat atau
opaque. Jika menggambar poster dengan bahan cat air, teknik yang tepat adalah akuarel
atau transparan.
Beberapa alat dan bahan yang digunakan dalam membuat poster antara lain
sebagai berikut :
1. Pensil Menggambar.
Pensil yang digunakan dalam menggambar yaitu ukuran pensil 2B – 6B.
2. Pulpen.
Pulpen digunakan sebagai alat untuk membuat gambar dengan karakter tegas pada
garis – garis gambarnya.
3. Kuas Lukis.
Kuas digunakan untuk membuat poster berbahan kain atau pun jenis kanvas yang
biasanya untuk membuat sebuah lukisan. Untuk membuat poster dengan bahan kuas,
terdiri dari dua macam cat yang digunakan yaitu cat berbahan dasar minyak dan cat
berbahan dasar air. Sehingga pada saat pembuatan poster, kita dapat menentukan cat
sesuai bahan media yang hendak digunakan.
4. Komputer.
Membuat poster dapat juga menggunakan media komputer. Selain lebih mudah,
penggunaan komputer pada pembuatan poster dinilai lebih efektif karena kita tidak
kuatir akan kesalahan, baik pada tema, naskah, gambar dan warna yang telah dibuat.
Dengan media komputer, kita dapat melakukan perbaikan kesalahan (revisi) pada
poster yang mengalami kesalahan dalam proses pembuatannya. Selain itu, kita
dimudahkan dalam pemilihan tema, naskah, gambar dan warna yang akan digunakan
karena pada komputer jelas kita tidak perlu repot menyiapkan alat menggambar
manual serta bahan pewarna terlebih dahulu. Untuk membuat poster dengan media
ini, harus menggunakan Software khusus untuk menggambar dengan pilihan dan
jenis program menggambar yang beragam. Selain itu, membutuhkan skill serta
keterampilan khusus pula untuk menjalankan program menggambar melalui media
komputer tersebut.

4. Komposisi Gambar Poster


Pengorganisasian dua unsur gambar poster dapat menggunakan prinsip keseimbangan
atau prinsip dominasi. Prinsip keseimbangan adalah antara unsur gambar objek dan unsur
gambar kata-kata proporsinya seimbang. Prinsip dominasi adalah unsure gambar objek
lebih dominan/kuat dibanding unsur gambar kata-kata.

Gambar poster terdiri dari (1) gambar objek dan (2) gambar huruf/kata-kata.
Ada beberapa pilihan komposisi:
(1) Letak gambar kata-kata di atas, sedangkan gambar objek di bawah;
(2) Letak gambar objek di atas, sedangkan gambar kata-kata di bawah;
(3) Letak gambar kata-kata di atas dan di bawah gambar objek;
(4) Letak gambar kat-kata di dalam/di tengah gambar objek.

Pemilihan huruf yang sesuai dengan tema gambar poster merupakan hal yang
menentukan keberhasilan dalam menggambar poster. Sebaliknya, kesalahan memilih
jenis huruf dapat mengganggu keberhasilan menggambar poster.

5. Ciri-ciri dan Syarat Poster


Berikut ini adalah ciri – ciri umum dari sebuah poster:
a. Desain grafis dari poster harus memuat komposisi yang terdiri atas huruf dan gambar
di atas media kertas atau kain yang berukuran besar.
b. Cara pengaplikasiannya dapat dengan cara ditempel pada dinding, tempat umum atau
permukaan datar yang lain dengan sifat membidik perhatian mata semaksimal
mungkin.
c. Poster pada umumnya dibuat dengan perpaduan warna yang kuat dan kontras.
d. Poster lazimnya mempergunakan bahasa yang singkat, jelas, tidak rancu agar mudah
dipahami.
e. Pesan yang ingin disampaikan sebaiknya disertai dengan gambar.
f. Poster dapat dibaca secara sambil lalu.
Syarat sebuah poster:
a. Poster wajib mempergunakan bahsa yang mudah dipahami.
b. Susunan kalimat poster harus singkat, padat, jelas, tetapi berisi.
c. Poster sebaiknya dikombinasikan dengan bentuk gambar.
d. Poster harus mampu menarik minat khalayak.
e. Media poster harus mempergunakan bahan yang tidak mudah rusak atau sobek.
f. Ukuran poster sebaiknya disesuaikan dengan tempat atau lahan pemasangan serta
target pembaca.
Sementara itu, hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membuat poster adalah:
a. Gambar dibuat mencolok dan sesuai dengan ide yang akan dikomunikasikan.
b. Kata-kata yang digunakan dalam poster harus efektif, sugestif, serta mudah diingat.
c. Jenis font sebaiknya adalah jenis yang mudah dibaca dan dengan size yang besar.

6. Jenis / Macam-Macam Poster


Jenis poster berdasarkan isinya:
1. Poster Niaga adalah poster yang dibuat untuk media komunikasi dalam urusan
perniagaan untuk menawarkan suatu barang, atau jasa.
2. Poster Kegiatan adalah poster yang berisi suatu kegiatan, seperti kegiatan jalan
sehat, senam, dll.
3. Poster Pendidikan adalah poster yang bertujuan untuk mendidik
4. Poster Layanan Masyarakat adalah poster untuk pelayanan kesehatan yang
berhubungan dengan kesejahteraan masyarakat.
Jenis Poster berdasarkan tujuannya :
1. Poster Propaganda adalah poster yang memilik tujuan untuk mengembalikan
semangat pembaca atas perjuangan atau usaha seseorang dalam melakukan hal yang
bermanfaat bagi kehidupan.
2. Poster Kampanye adalah poster yang bertujuan untuk mencari simpati dari
masyarakat pada saat dilakukannya pemilihan umum.
3. Poster 'Dicari' atau "Wanted“ adalah poster yang bertujuan yang memuat orang
hilang atau suatu perusahaan yang membutuhkan pekerja.
4. Poster "Cheescake“adalah poster yang bertujuan untuk menarik perhatian publik,
seperti bintang rock, artis, penyanyi, dll.
5. Poster Film adalah poster yang dibuat dengan tujuan untuk mempopulerkan suatu
film yang diproduksi dalam industri perfilman.
6. Poster Komik adalah poster yang digunakan untuk mempopulerkan buku-buku
komik
7. Poster Afirmasi adalah poster untuk memotivasi pembacanya, biasanya tentang
kepemimpinan, dll.
8. Poster Riset adalah poster untuk mempromosikan berbagai kegiatan riset sehingga
mengundang para pelaku akademik untuk ikut dalam mengapresiasikan kegiatan
tersebut
9. Poster Kelas adalah poster yang berada didalam kelas pelajar yang bertujuan untuk
memotivasi pelajar, adapun juga poster tata tertib kelas.
10. Poster Komersial adalah poster yang hampir sama dengan Poster Niaga yaitu yang
bertujuan untuk mempromosikan sesuatu
7. Prosedur Menggambar Poster
1. Menentukan tema poster. Tema yang akan dipilih dapat tentang Lingkungan, Anti
Narkoba, Anti Merokok, Akibat pergaulan bebas dan pendidikan.
2. Temukan suatu masalah pada salah tamu tema tersebut. Rumuskan pemecahan
masalah dalam bentuk kalimat pendek sehingga menjadi kalimat yang singkat, padat
dan jelas.
3. Buat skets poster pada kertas lain secara kasar sampai ditemukan komposisi yang pas
di hati.
4. Mulailah menggambar pada kertas A3 berdasar skets yang sudah dibuat. Perhatian
khusus pada huruf hurufnya, sebisa mungkin menggunakan bentuk huruf yang ajeg.
5. Berilah warna agar poster menjadi menarik. Jangan lupa pemilihan warna pada tulisan
agar tulisan mudah terbaca.
6. Kerjakan dengan teliti, jangan tergesa gesa

8. Contoh Gambar Poster


MENGGAMBAR KOMIK

1. Konsep Menggambar Komik


Komik merupakan sebuah karya seni yang memuat komposisi antara huruf dan gambar.
Komik sering juga disebut dengan cerita bergambar. Komik dibuat dalam dalam berbagai
macam ukuran sesuai dengan kebutuhan. Ada komik yang dibuat dengan cerita dalam
bentuk buku tetapi ada juga yang dibuat dengan cerita pendek atau hanya selembar kertas
saja. Menggambar komik memerlukan ketelitian dan ketekunan dalam membangun
karakter dan tokoh dalam cerita. Seorang komikus juga dituntut terampil dalam
penggunaan media dan bahan yang digunakan. Komik sering digambar diatas berbagai
macam kertas dengan menggunakan pena hitam atau pensil berwarna. Ciri utama dari
komik mempunyai sifat menarik perhatian mata, sehingga berbagai tokoh dan karakter
dapat menarik perhatian pembaca.
Komik memiliki fungsi menyampaikan pesan secara singkat dengan menggunakan kata
dan gambar. Untuk itu, dalam menggambar komik ada kesatuan utuh antara gambar yang
ditampilkan dengan kata yang ditulis. Pada komik, kata hendaknya ditulis sesingkat
mungkin tetapi memiliki pesan kuat dan jelas.

2. Pengertian Komik
Dalam etimologi Bahasa Indonesia, komik berasal dari kata “comic” yang kurang lebih
secara semantik berarti “lucu”, “lelucon” atau kata kōmikos dari kōmos ‘revel’ bahasa
Yunani yang muncul sekitar abad ke-16. Pada awalnya komik memang ditujukan untuk
membuat gambar-gambar yang menceritakan secara semiotics (simbolis) maupun secara
hermeneutics (tafsiran) tentang hal-hal lucu. Seiring dengan perkembangannya, komik
yang tadinya khusus untuk lelucon dan cenderung untuk segmentasi anak-anak, mulai
bertransformasi menjadi bacaan segmentasi remaja dan dewasa.

3. Bahan dan Alat Menggambar Komik


Ada beberapa peralatan yang perlu disediakan diantaranya seperti terdapat di
bawah ini :
1. Kertas Gambar.
Menggambar pada dasarnya membutuhkan kertas berwarna netral (putih, abu – abu
atau coklat) dan dapat menyerap atau mengikat bahan pewarna. Kertas gambar yang
dapat digunakan dengan berbagai alat gambar misalnya kertas padalarang, HVS,
Kuarto dan karton.
2. Pensil Menggambar.
Pensil dibedakan menjadi dua jenis, yaitu :
a. Pensil dengan tanda “H” .
Pensil H memiliki sifat keras dan cocok digunakan untuk membuat garis yang
tipis. Makin besar angkanya, makin keras sifatnya dan makin tipis hasil
goresannya.

b. Pensil dengan tanda “B”.


Pensil B memiliki sifat lunak dan cocok digunakan untuk membuat garis tebal
atau hitam pekat. Makin besar angkanya, makin lunak sifatnya dan makin pekat
hasil goresannya.
Pensil H dan Pensil B dibedakan dari segi tingkat kekerasan dan kepekatan
hasilnya. Pensil H dan Pensil B diberi tanda angka untuk membedakan jenisnya.

3. Pensil Warna.
Pensil warna memiliki variasi warna yang banyak menghasilkan warna lembut.
Peserta didik bisa menggunakan pensil warna untuk mewarnai gambar dengan cara
gradasi, yaitu pemberian warna dari arah gelap berlanjut kea rah lebih terang atau
sebaliknya.
4. Penggaris.
Banyak ragam dan bentuk penggaris yang digunakan pada proses pembuatan komik
sesuai kebutuhan pembuat komik, antara lain penggaris mika, penggaris siku, busur
maupun penggaris mistar. Penggaris berfungsi membentuk garis yang dibutuhkan
untuk membuat strip – strip kolom pada komik.

4. Unsur-unsur Komik
1. Panel, kotak-kotak pada komik. Berfungsi sebagai petunjuk umum untuk ruang dan
waktu yang berisi kejadian utama dari cerita yang terdapat dalam komik tersebut.
2. Sudut pandang (view), arah mata pembaca dalam melihat kejadian atau objek
dalam komik. Antara lain :
a) Bird eye view, pengambilan sudut pandang gambar diarahkan pada posisi
ketinggian di atas objek, sehingga dapat menjelaskan lingkungan yang luas atau
mendefinisikan situasi yang menceritakan kekuasaan serta rekontruksi utuh kondisi
sebuah lingkungan.
b) High angle view, pengambilan sudut pandang gambar diarahkan pada posisi
mata di atas lebih tinggi dari objek. Sudut pandang ini dapat mencitrakan konteks
rahasia atau kekalahan.
c) Low angle view, sudut pandang ini terlihat menyajikan kondisi bawah lebih
besar daripada kontruksi atas. Gambar mengesankan keagungan, kebesaran,
semangat, atau kondisi kontruksi bangunan yang megah.
d) Eye level, menggambar dibuat sejajar dengan tatapan pandangan mata, agar
pembaca dapat mengidentifikasi secara benar ketinggian bentuk ideal serta
komposisi asli lain pada gambar.
e) Frog eye, dalam sudut pandang ini mata dibawa untuk menyaksikan adegan
atau objek dari sudut pandang mata terendah untuk menunjukkan kesan estetis
serta dimensi dan pembesaran dari sebuah objek.
3. Parit, merupakan pemisah antar panel satu dengan panel yang lain, sehingga
memberi rongga pada lay out komposisi gambar yang berdampak terhadap ruang
jeda untuk menumbuhkan ruang imajinasi pembaca.
4. Balon kata, tempat meletakkan teks. Macam-macamnya:
• Balon ucapan, gambar berbentuk gelembung dan memiliki ekor meruncing
mengarah pada mulut atau karakter tokoh.
• Balon pikiran, gelembung yang berbentuk rantai putus-putus yang saling
menyambung.
• Caption, secara umum dipakai mengisahkan atau menjelaskan naratif yang
tidak menggunakan dialog sehingga dalam caption ini sering kali dibedakan
untuk menunjukkan fungsi dan gelembung kata.
5. Visual Effect, untuk mendramatisir sebuah gambar, diperlukan untuk menyakinkan
para pembaca tentang suara yang ingin diberikan kepada pembaca.
Divisualisasikan ke dalam bentuk tipografi yang dibuat sedemikian rupa sehingga
mencritakan ekspresi yang maksimal.
6. Ilustrasi, seni gambar yang dipakai untuk memberi penjelasan atas suatu tujuan
tertentu secara visual.
7. Ukuran gambar, disesuaikan dengan kebutuhan adegan. Macamnya:
• Ekstrem long shoot, menampilkan objek dari jarak jauh sehingga terlihat
kondisi secara utuh dan luas.
• Long shoot, menampilkan gambar secara utuh dari atas ke bawah sehingga
dengan mudah pembaca dapat mengidentifikasi komposisi dan ukuran objek.
• Medium shoot, menampilkan objek setengah dari ukuran sesungguhnya.
• Close up, merupakan ukuran gambar dengan pembesaran yang menunjukkan
detail-detail objek.
• Ekstreme close up, dibuat dengan sudut pandang perbesaran yang sangat
besar dengan mengabaikan unsur-unsur lain tetapi memperkuat citra gambar
dengan detail yang ditampilkan.
8. Cerita, narasi merupakan komponen yang sangat penting. Narasi sastra menjadi
sebuah media untuk menyelami pengalaman dan cerita orang lain.
9. Splash (bentuk gemercak), macamnya:
• Splash halaman, sebuah bentuk tampilan ilustrasi yang mampu mendefinisikan
isi komik dengan menggabungkan elemen teks dan visual isi komik.
• Splash panel, merupakan panel terbesar dalam satu halaman yang
menampilkan ilustrasi gambar dan teks dengan komposisi yang lebih besar
dibanding dengan yang lainnya. Tujuannya untuk menjadi inti dari halaman
tsb.
• Splash ganda, panel komik terdiri dari dua halaman yang digabung menjadi
satu. Tujuannya untuk mendramatisir pesan cerita.
10. Garis gerak, merupakan efek yang ditimbulkan dari gerakan tokoh komik.
Divisualisasikan untuk mendramatisir sebuah keadaan, ekspresi, ataupun
pernyataan sikap sehingga pembaca akan lebih mengerti tentang kondisi fisik
emosional tokoh yang sedang digambarkan.

5. Jenis-jenis komik
Jenis-jenis komik berdasarkan bentuk, yaitu:
a. Komik strip, merupakan sebuah komik yang terdiri hanya beberapa panel saja.
Biasanya terdapat di majalah dan surat kabar. Jenisnya:
- Komik strip bersambung, terdiri dari 3 atau 4 panel dengan menghadirkan cerita
yang bersambung pada tiap edisinya. Karena ceritanya yang menarik membuatnya
selalu ditunggu dan dinantikan kelanjutannya.
- Kartun strip, merupakan sajian gambar komik yang terdiri dari 3 atau 4 panel
yang merupakan cerita dengan format humor. Berceritakan sindiran-sindiran
dengan konsep peristiwa yang aktual.
b. Buku komik, merupakan sebuah rangkaian komik yang memiliki ikatan dengan
penerbit atau majalah dan menghadirkan karya-karya komik yang dinikmati secara
utuh dan terbit secara rutin. Buku komik diciptakan dalam beberapa volume yang
terdiri dari bagian-bagian topik cerita yang disebut dengan chapter.
c. Komik komplikasi. Sekumpulan dari berbagai judul komik dan beberapa komikus
dengan style yang berbeda, namun disatukan dalam satu tema. tidak jarang juga ada
penerbit yang memberi kebebasan komikus untuk menentukan tema sendiri.
d. Komik web, merupakan salah satu media yang memanfaatkan kemajuan teknologi.
Tampilan dari komik web memanfaatkan layout dan teknologi digital yang ada.
Kelebihan dari komik web ini adalah tidak perlu disibukkan dengan proses produksi
cetak karena dapat diakses dengan murah dan relatif cepat.

6. Cara membuat komik


Ada tiga cara dalam menggambar komik, yaitu:
a. Traditional, membuat komik dengan alat dan bahan tradisional seperti pensil, nibs
(pena), tinta tahan air disebut juga tinta bak (tinta cina atau tinta india), spidol kecil,
spidol besar baik yang tahan air (waterproof) ataupun yang tidak, kertas gambar,
kertas HVS, cutter, dan hairdryer sebagai pengering.
b. Hybrid, gabungan antara cara tradisional dan cara digital, berapa jumlah dan
persentase digital dan tradisionalnya tidak begitu dipermasalahkan yang penting
menggabungkan kedua cara tersebut. Di mana secara tradisional memerlukan alat-alat
tradiosional seperti disebutkan di atas lalu menggabungkannya dengan teknologi dan
alat-alat digital seperti scanner, komputer serta graphic dan page lay out softwares.
c. Digital, membuat comic dengan cara murni digital, tanpa menggunakan alat dan
bahan tradisional sama sekali, misalnya menggambarnya menggunakan tablet, atau
komputer tablet (PC Tablet). Hingga semua proses dilakukan murni secara digital.
Untuk membuat comic secara hybrid dan digital bagi beberapa orang mungkin akan
terbentur dana dan juga faktor sulitnya mencari orang yang punya kemampuan multi
talents seperti itu. Karenanya, akan dibahas dulu cara yang paling mudah, yaitu
membuat comic secara tradisional.

7. Prosedur menggambar komik


a. Menentukan topik dan tujuan
• Menentukan tema. Tema berfungsi untuk mengarahkan dalam visualisasi
gambar dan kata, berdasarkan tema maka diperoleh isi pesan yang akan
disampaikan.
• Menentukan tokoh dan karakter. Pengembangan tokoh dan karakter merupakan
hal penting dalam menggambar komik karena tokoh dan karakterlah yang
berperan menjadi aktor dalam cerita.
b. Membuat Kalimat Singkat dan Mudah Diingat
• Komik berfungsi mengirim pesan kepada orang yang melihatnya.
• Pilih kata yang singkat tetapi berkesan agar pembaca akan senantiasa ingat
terhadap pesan yang ingin disampaikan.
• Buat kalimat yang menarik dan mudah dicerna, serta dapat dilakukan secara
proporsional agar mudah dimengerti pembaca.
c. Menggunakan Gambar
• Penggunaan gambar secara proporsi disesuaikan dengan kebutuhan cerita yang
akan disampaikan.
• Penggunaan gambar dan kata dapat juga dilakukan dengan memperhatikan
tokoh dan karakter yang ingin dibuat.
• Gambar menggunakan warna-warna yang mencolok sehingga mengundang
perhatian orang untuk membaca.
d. Menggunakan media yang tepat
• Penggunaan media dalam menggambar komik dapat disesuaikan dengan media
yang digunakan.
• Jika komik berupa kesatuan cerita yang utuh atau kumpulan cerita pendek, maka
komik dapat berupa buku.
• Jika komik berupa cerita pendek, maka dapat menggunakan selembar kertas
saja.
• Unsur utama menggambar komik adalah pesan yang ingin disampaikan baru
kemudian unsur keindahan.

8. Contoh Gambar Komik


MEMAHAMI TEKNIK DAN GAYA BERNYANYI LAGU DAERAH

A. Konsep Pengertian dan Ciri-Ciri Lagu Daerah


Menyanyi merupakan aktivitas vokal yang sering dilakukan oleh manusia.Mela|ui aktivitas
ini manusia dapat mengungkapkan perasaan melalui nada dan irama serta kata-kata. Ada
yang menyanyi secara unisono dan adapula yang menyanyi dengan membentuk vokal
group.
Lagu daerah/ tradisional adalah lagu yang tumbuh dan berkembang di daerah setempat dan
bersifat turun temurun.
Ciri-ciri lagu daerah antara lain :
1. Teks lagu daerah menggunakan bahasa dan dialek setempat. Misalkan lagu daerah
Jawa Timur menggunakan bahasa Jawa dengan dialek Suroboyo-an.
2. Lagu daerah diwariskan secara turun-temurun dengan tradisi lisan.
3. Lagu daerah pada umumnya tidak diketahui penulis atau penciptanya (anonim).
4. Lagu daerah yang sederhana biasanya bisa dinyanyikan dengan baik oleh masyarakat
dari etnis lagu daerah tersebut berasal.
5. Terkadang terdapat beberapa versi dari sebuah lagu di daerah berbeda dalam suatu
etnis. Hal ini terjadi karena cara penyebaran lagu daerah dilakukan dari mulut ke
mulut. Dalam membawakan lagu daerah. masyarakat biasanya menyanyikan dengan
diiringi oleh musik daerah setempat.
B. Mengenal Ragam Lagu Daerah sesuai dengan Fungsinya
› Fungsi dan kedudukannya di masyarakat
› Fungsi lagu dan musik secara umum
› Fungsi sosial
C. Fungsi dan Kedudukannya di Masyarakat
› Sarana Upacara Adat.
› Pengiring Tari dan Pertunjukan.
› Media Bermain.
› Media Penerangan dan Komunikasi.
› Iringan pertunjukan
› Fungsi Lagu dan Musik Secara Umum
Fungsi lagu dan musik secara umum
1. Sebagai sarana terapi kesehatan
› Ketika mendengarkan musik, gelombang listrik di otak dapat dipercepat atau
diperlambat. Efeknya, hormon-hormon, denyut jantung dan tekanan darah dapat bekerja
mengikuti irama musik sehingga menimbulkan rasa tenang, santai, dan nyaman.
› Hasilnya, kinerja sistem tubuh punakan mengalami perubahan yang positif dan dapat
meningkatkan kesehatan serta mempercepat pemulihan.
› Contoh lagu jawa “Dandanggula Kidung”
2. Sebagai sarana pendidikan / Peningkatan kecerdasan
› Hasil penelitian mengatakan bahwa musik klasik yang diperdengarkan kepada ibu
hamil akan mampu meningkatkan kecerdasan janin dalam kandungannya.
› Ketika mendengarkan musik klasik, ibu yang sedang hamil tsb akan mengalami
perasaan tenang sehingga otak janin mendapat rangsangan untuk belajar sesuai dengan
kapasitasnya.
› Efek ini dikenal dengan efek Mozzart (diambil dari nama komponis klasik Amadeuz
Mozzart)
› Contoh lagu daerah dari Kalimantan Timur “Makarit”
3. Sebagai sarana refreshing dan rekreasi
› Musik juga menjadi solusi efektif untuk memperbaiki kondisi kebatinan seseorang.
› Dalam keadaan duka atau perasaan yang tidak nyaman, musik memberikan energi
untuk mengatasi keadaan kita.
› Dengan mendengarkan musik, pikiran kita menjadi segar kembali dan semangat hidup
muncul kembali pula.
› Contoh lagu “Rasa Sayange” dari Maluku
4. Sebagai sarana membangkitkan motivasi
› Perasaan bahagia membangkitkan motivasi.
› Motivasi yang tinggi akan melahirkan semangat hidup.
› Pada jaman perjuangan kemerdekaan dulu, para pejuang kita senantiasa menyanyikan
lagu-lagu patriotik. Tujuannya untuk menumbuhkan motivasi bertempur mengusir
penjajah.
› Contoh lagu “Indonesia Raya”
› Tujuannya untuk memotivasi kita agar semakin cinta terhadap tanah air Indonesia.
D. Mengenal Struktur Musik Daerah
Unsur-unsur struktur music :
1. Irama; irama music dipengaruhi oleh tinggi rendah dan panjang pendek nada dalam
pola-pola birama tertentu.
2. Struktur melodi; secara umum dibentuk oleh susunan nada yang dipahami sebagai
tinggi rendahnya bunyi dalam music (berkaitan dengan besar kecilnya frekuensi suara).
Contoh : dawai gitar yang dipetik akan menghasilkan getaran. Jika dihitung jumlah
getarannya dalam satuan waktu tertentu, misalnya detik akan ditemukan frekuensi. Jika
frekuensinya rendah akan menghasilkan nada rendah.
3. Lirik; merupakan identitas utama dalam music daerah. Komponis menyusun lirik bagi
karya musiknya dengan tujuan untuk mengomunikasikan maksud dan tujuannya,
ungkapan perasaannya, keinginannya, dan pesannya. Biasanya lirik lagu daerah berisi
kisah-kisah yang bersangkutan dengan budaya dan adat istiadat setempat. Pola dalam
lirik lagu daerah yaitu :
- Pola repetisi; repetisi berarti pengulangan. Dalam sebuah lagu, ada baris-baris
kalimat yang diulang. Pengulangan ini biasanya ditujukan untuk menguatkan
maksud.
- Pola syair; biasanya tersusun dari 4 baris dalam 1 bait. Berpola sajak a-a-a-a.
umumnya berisi kisah-kisah teladan yang dijadikan inspirasi bagi kehidupan
masyarakat.
- Pola pantun; pantun 2 baris sebait yang bersajak a-b-a-b dan a-a. sangat cocok
untuk berbalas pantun.
- Pola khusus; sebagai penanda khusus bagi jenis-jenis lagu tertentu.
- Pola bebas; lirik yang tidak mengikuti pola aturan tertentu yang mengikat.
E. Teknik dan Gaya Menyanyi Lagu Daerah
1. Unisono; teknik bernyanyi hanya dengan satu suara. Yang dinyanyikan adalah melodi
pokoknya saja
2. Vocal group; teknik bernyanyi dengan lebih dari satu suara.
F. Teknik bernyanyi vokal grup lagu tradisional
1. Berdasarkan jumlah penyanyi:
› Duo, vokal grup dengan 2 penyanyi dan 2 suara
› Trio, vokal grup dengan 3 penyanyi dan 3 suara
› Kuartet, vokal grup dengan 4 penyanyi
› Kuintet, vokal grup dengan 5 penyanyi
› Paduan suara atau kor, vokal grup beranggotakan lebih dari 5 penyanyi
2. Berdasarkan teknik vokal dalam seni musik modern
› Akapela, teknik vokal grup tanpa iringan musik. Jadi hanya vokal saja (suara
manusia). Kadang dalam teknik akapela, ada pembagian suara penyanyi sebagai
vokalis melodis, vokalis ritmis. Vokalis melodis adalah vokalis yang memainkan
melodi lagu, vokalis ritmis adalah vokalis yang memainkan ritme atau irama atau
iringan lagu yang dalam sajian biasanya dimainkan dengan instrumen musik.
› Kanon, adalah teknik bernyanyi vokal grup secara susul menyusul. Teknik ini
membuat lagu yang dinyanyikan seperti bersaut-sautan. Hal ini terjadi karena jaringan
harmonik yang berbentuk peniruan suatu bagian lagu, yang dinyanyikan bersama
dengan bagian lagu yang lain secara susul menyusul.
› Kor, disebut juga paduan suara. Yaitu teknik vokal grup dengan banyak suara.
Biasanya kor dimainkan dengan aransemen empat suara (Sopran-Alto-Tenor-Bass)
atau tergantung kebutuhan, dengan dua atau tiga suara saja.
Teknik vokal grup musik tradisional di Indonesia, antara lain:
1. Panembromo, sebutan lain dari kor untuk lagu-lagu tradisional Jawa. Lagu-lagu yang
dinyanyikan dalam bentuk panembromo biasanya diiringi dengan karawitan atau
gamelan. Dan bertangga nada pentatonis.
2. Gerong, teknik vokal grup dalam seni karawitan yang mirip dengan kanon. Beberapa
penyanyi laki-laki (wiraswara) memberikan sahutan-sahutan tertentu di sela-sela lagu
yang dibawakan penyanyi wanita (sinden). Gerong dapat berupa potongan tembang
macapat, sindenan (tembang penuh dengan melodi yang berbeda dari lagu utama), alok
(sahutan agak panjang, biasanya berupa pantun Jawa), senggakan (sahutan pendek).
3. Gondang, ansambel tradisional Batak (Batak Toba). Dalam pengertian ansambel,
gondang terbagi atas dua bagian, yakni gondang sabangunan (gondang bolon) dan
gondang hasapi (uning-uningan). Secara umum, fungsi kedua jenis ansambel ini hampir
tidak memiliki perbedaan yaitu keduanya digunakan di dalam upacara adat, religi
maupun upacara seremonial lainnya.
4. Saman, sebenarnya termasuk seni tari. Kenapa seni ini dibahas dalam seni musik? Karena
tari saman diiringi dengan seni vokal atau nyanyian, berbeda dengan tarian lain yang
diiringi dengan musik.

G. Identifikasi Ciri-ciri Lagu Etnik Nusantara


› Jenis lagu nusantara
› Bahasa yang digunakan dalam lirik lagu
› Tipe gerak melodi
› Alat musik yang digunakan dalam penyajian
› Jenis lagu nusantara
1. Berdasarkan sifat dan keberadaannya, musik tradisional dapat dibedakan menjadi dua
jenis, yakni lagu rakyat dan lagu klasik.
› Lagu rakyat, diwariskan dari generasi ke generasi dan dari masa ke masa secara lisan
dan akhirnya kemudian menjadi keseluruhan milik masyarakat. Ciri-ciri:
a. Sederhana (pendek, tidak terlalu banyak variasi nada dan melodi, menggunakan
iringan musik sederhana)
b. Bertema tentang kehidupan dan kegiatan rakyat (pertanian, perburuan, adat-istiadat,
kepercayaan)
c. Meriah (berirama riang, menghibur, bahkan ada yang penuh canda)
d. Bebas (tidak terlalu mengikuti aturan seperti musik klasik)
e. Dipopulerkan secara lisan
› Lagu klasik, bersumber pada musik tradisional, hanya saja lebih berkembang di pusat-
pusat pemerintahan. Lagu klasik Indonesia paling terkenal adalah lagu-lagu yang
diiringi gamelan Jawa, gamelan Sunda, dan gamelan Bali.
Ciri-ciri:
a. Agung (untuk mengiringi upacara adat, agama, keraton)
b. Diciptakan komponis (pujangga istana)
c. Berpola baku (mengikuti aturan notasi, syair, irama, tempo)
d. Dikembangkan secara tertulis
e. Bertema tentang sejarah kebesaran kerajaan, kepahlawanan para satria, ajaran hidup,
dll)
2. Bahasa yang digunakan dalam lirik lagu
 Unsur utama bahasa adalah Kata
 Bahasa merupakan media pengungkapan pikiran dan rasa
 Para pencipta lagu menuliskan lirik lagunya dalam bahasa yang dipahami oleh
penikmatnya (khususnya daerahnya)
 Tujuannya agar dapat digunakan untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan yang
mewakili kehidupan masyarakatnya
3. Tipe gerak dan melodi
 Unsur utama lagu adalah nada
 Melodi adalah rangkaian nada musik yang tersusun secara sistematis yang memiliki
tinggi rendah dan durasi waktu tertentu
 Melodi dibedakan antara satu dengan yang lain dengan, Tinggi rendah nada, Interval
(jangkauan), suatu langkah yang utuh (skala=tangga nada=12345671)
H. Fungsi social Lagu Etnik Nusantara
1. Lagu Dolanan (sebagai media bermain anak-anak)
Contoh: Pok Ame-ame (Betawi), Ampar-ampar Pisang (Kalimantan), Jamuran (Jawa),
Rasa Sayange (Maluku).
2. Lagu Nina Bobok; untuk meninabobokan bayi.
Contoh: Nina Bobok
3. Lagu Penyembuhan; untuk iringan ritual penyembuhan bagi orang yang diduga sakit
karena kerasukan roh halus.
Contoh: Ulek Mayang
4. Lagu Ritual; untuk mengiringi ritual adat setempat karena dianggap sebagai bahasa
para dewa.
Contoh: Tepang Asih
I. Mengaransemen Sederhana dan Menyanyikan Lagu Daerah Dalam Vokal Group
Ada tiga tujuan pokok kegiatan mengaransemen lagu, yaitu:
1. Untuk keperluan penyajian paduan suara meliputi:
- Paduan suara dua nada untuk anak-anak
- Paduan suara untuk dewasa
a. Paduan suara dengan dua nada
b. Paduan suara tiga nada
c. Paduan suara empat nada
2. Penyajian lagu secara instrumentalia
3. Memberikan iringan lagu.
J. Bermain Alat Musik Tradisional Secara Perorangan
1. Karawitan
Di Pulau Jawa dan Bali salah satu jenis seni bebunyian atau seni tetabuhan yang
dianggap paling tua dan masih bertahan hidup serta berkembang sampai saat sekarang
ini adalah alat musik gamelan atau di daerah- daerah tertentu sering disebut dengan
istilah seni karawitan. Istilah karawitan pada saat sekarang di daerah-daerah tertentu
terutama pada lingkungan perguruan tinggi seni sering digunakan untuk menyebut
berbagai jenis alat musik daerah yang berbentuk alat instrumental maupun vokal yang
memiliki sifat, kerakter, dan konsep serta cara kerja atau aturan tertentu.
Jadi karawitan tidak hanya menunjuk pada gamelan Jawa, Bali, Sunda tetapi juga jenis
seperangkat alat musik lain di Indonesia. Contoh; Talempong Sumatera Barat, Gondang
Sumatera Utara, Kulintang Sulawesi Selatan, Angklung Jawa Barat, Arumba, tifa, dan
sejenisnya. Komposisi karawitan dapat mengembangkan Perbedaan-perbedaan dari
sebuah wilayah dengan wilayah lainnya sepanjang waktu. inilah yang menyebabkan
munculnya gaya yang berbeda-beda.
Gaya musikal adalah ciri khas atau karakteristik musikal yang dihasilkan dari beberapa
kondisi:
a. Gaya lokal berarti karakteristik cara menyanyikan lagu daerah yang berbeda dengan
daerah lainnya. Pada isu globalisasi kemudian disebut sebagai entitas lokal genius.
b. Gaya Individual berarti tipologi karakteristik seorang tokoh pencipta lagu-lagu
yang membedakannya dengan pencipta lagu lainnya.
c. Gaya Periodikal berarti tipologi karakteristik zaman tertentu yang menghasilkan
gaya musikal tertentu, misalnya gaya dalam bentuk musikal adalah tipologi
karakteristik yang dapat dibedakan dari berbagai bentuk karya musikal yang dapat
dibedakan dari berbagai bentuk karya musikal yang ada, misalnya pada musik
Betawi dalam gambrang kromong lagu sayur. dengan lagu phobin,atau dalam lagu
keroncong tugu antara kroncong asli, langgam, dan stambul. Dalam karawitan
Betawi gaya / musical style dikenal dengan istilah Liaw.
2. Kentongan (bentuk tabung)
Kentongan atau jidor adalah alat pemukul berasal dari batang bambu atau batang kayu
jati yang dipahat. Kegunannya adalah sebagai tanda alarm, sinyal komunikasi jarak
jauh, morse, penanda adzan, maupu tanda bahaya. Sejarah penemuan kentongan
seperti, legenda Cheng Ho dari china, ditemukan oleh Rajaanak Agung Gede Ngurah
pada abad XIX di Nusa Tenggara Barat, pada masa kerajaan majapahit di Yogyakarta.
Selain itu, ada juga di pengasih , kentongan digunakan untuk menguji kejujuran.
Kentongan yang berbentuk tabung atau lingkaran dengan sebuah lubang yang akan
mengeluarkan bunyi. Biasanya dilengkapi dengan tongkat pemukul. Kentongan juga
dimainkan secara berbeda – beda untuk menunjukkan suatu peristiwa.
3. Talempong (bentuk pencon)
Talempong adalah alat musik pukul dari suku Minangkabau yang bentuknya hampir
sama dengan instrument bonang. Talempong berasal dari kuningan atau dari kayu dan
batu. Talempong berbentuk lingkaran yang diameternya 15 an, bagian atasnya ada
bundaran yang menonjol untuk tempat dipukul. Talempong banyak digunakan untuk
pertunjukkan tari atau penyambutan seperti tari piring, tari pasambahan, dan tari
galombang. Cara memainkannya dimulai dari nada do dan diakhiri nada si. Talempong
biasanya dimainkan dengan iringan akordeon, seperti saluang, gendang, sarunai.
4. Bentuk tabung, adalah alat musik berbahan bambu atau kayu maupun logam, misalnya
calung, angklung, kentongan, suling, dan guntung. Cara memainkannya dengan
dipukul, digoyang, atau ditiup.
5. Bentuk bilah, alat musiknya bebentuk bidang rata atau bidang cembung maupun bias
dari irisan dari bentuk tabung, misalnya ganbang, kolintang, saron, dan gender. Cara
memainkannya dengan dipukul.
6. Bentuk pencon, yaitu bagian yang menonjol dari suatu bidang datar yang terbuat dari
logam, cotohnya boning, tromping, kromong, talempong, totobuang, dan kangkanong.
Cara memainkannya dengan dipukul.

K. Bermain Musik Ansambel Musik Tradisional


Perpaduan dari beberapa alat musik yang membentuk suatu orchestra disebut musik
ansambel. Alat orchestra yng ada di Indonesia disebut karawitan, seperti di jawa dan bali
ada gamelan, di Sumatra barat ada talempong, di Sumatra utara ada gondang, dan Sulawesi
utara ada kolintang. Lagu daerah biasanya diiringi dengan music anasambel. Music
ansambel adalah music yang dimainkan secara bersama-sama dengan menggunakan
beberapa alat music serta memainkan lagu-lagu dengan aransemen sederhana. Bermain
musik secara ansambel memerlukan kerja sama dan kekompakan. Musik ansambel
merupakan salah satu jenis musik yang dimainkan minimal terdiri dari tiga jenis alat musik
yang berbeda. Harmonisasi bunyi merupakan salah satu kekuatan pada musik ansambel.
1. Jenis Musik nsambel
Gamelan jelas bukan musik yang asing. Popularitasnya telah merambah berbagai benua
dan telah memunculkan paduan musik baru jazz-gamelan. Musik ansambel dapat
dikelompokkan berdasarkan penyajiannya dan berdasarkan jenis alat musiknya.
Berdasarkan penyajiannya, musik ansambel dikelompokan menjadi dua:
 Musik ansambel sejenis, yaitu bentuk penyajian musik ansambel yang menggunakan
alat-alat music sejenis. Contoh : ansambel rekorder, ansambel gitar, ansambel pianika,
dan ansambel tamborin.
 Musik ansambel campuran, yaitu bentuk penyajian music ansambel yang
menggunakan beberapa jenis alat music atau bermacam-macam jenis alat music.
Contohnya ansambel pianika, gitar, rekorder, triangle, tamborin, dan simbal.
Berdasarkan peranan dan fungsi alat-alat musik yang digunakan, musik ansambel
dikelompokan menjadi tiga macam:
 Ansambel melodis, yaitu alat musik yang digunakan berfungsi untuk memainkan
rangkaian nada-nada yang merupakan melodi lagu. Contohnya piano, rekorder,
pianika, biola, terompet, dan harmonica.
 Ansambel ritmis, yaitu alat musik yang digunakan berfungsi untuk mengatur irama
sebuah lagu. Contohnya tamborin, drum set, triangle, gong, dan gendang.
 Ansambel harmonis, yaitu alat musik yang digunakan bisa berfungsi untuk
memainkan melodi lagu dan juga mengatur irama lagu.
2. Ciri Musik Ansambel
 Musik ansambel terdiri dari beberapa alat musik (minimal tiga alat musik) yang
dimainkan bersama-sama. Alat musik dapat berupa alat musik yang sejenis pada
ansambel sejenis atau juga merupakan campuran dari beberapa alat musik pada
ansambel campuran.
 Harmonisasi bunyi merupakan salah satu kekuatan pada musik
ansambel. Harmonisasi adalah kombinasi atau perpaduan yang baik antara bunyi
alat musik sehingga menciptakan sesuatu yang indah di dalam musik.
3. Prinsip Memainkan Alat Musik Ansambel
Musik ansambel dapat berhasil apabila hasil dari penyajian tersebut enak didengar,
indah, dan harmonis. Keberhasilan tersebut akan terwujud apabila :
 Pembagian alat – alat musik seimbang. Balance ( keseimbangan dalam pembagian
alat musik yang dimaksud adalah keseimbangan dalam hasil suara yang dibunyikan
dari pembagian alat musik tersebut )
 Tiap – tiap pemain tampil dalam memainkan alat musiknya secara disiplin, tertib,
dalam memperhatikan partitur dan dirigen.
 Kerja sama dalam bermain musik sangat diutamakan. Musik ansambel merupakan
permainan dari berbagai jenis alat musik sehingga dibutuhkan kerjasama antar
pemain musik agar musik ansambel menciptakan harmonisasi musik.

L. Teknik Bermain Alat Musik Tradisional


Berdasarkan golongannya
Berdasarkan golongan alat musik, ansambel dibagi menjadi 2 macam yaitu dilihat dari
aspek sumber bunyi, cara memainkan dan peranannya dalam musik ansambel.
1. Sumber bunyi
- Akrofon
Akrofon adalah alat musik yang sumber bunyinya berasal dari getaran udara yang
ada. Contoh akrofon adalah seruling dan terompet.
- Membranofon
Membranofon adalah alat musik yang mendapatkan sumber bunyi dari plastik.
Contoh membranofon adalah gendang, rebana dan drum.
- Kordofon
Kordofon adalah alat musik yang sumber bunyinya didapatkan dari dawai atau
tali. Contoh kordofon adalah gitar, kecapi dan biola.
- Idiofon
Idiofon adalah alat musik yang sumber bunyinya terletak pada bunyi alat itu
sendiri apabila dimainkan. Contoh idiofon adalah angklung dan gong.
- Elektrofon
Elektrofon adalah alat musik yang bunyinya bersumber pada tegangan listrik.
Contoh elektrofon adalah organ listrik dan gitar listrik.
2. Cara memainkan alat music
- Dipukul
Contoh alat musik yang dipukul adalah drum, bongo, gendang dan saron.
- Dipetik
Contoh alat musik yang dipetik adalah gitar dan kecapi.
- Ditiup
Contoh alat musik yang ditiup adalah terompet, seruling dan klarinet.
- Digoyangkan/digetarkan
Contoh alat musik yang digoyangkan/digetarkan adalah angklung.
- Digesek
Contoh alat musik yang digesek adalah biola, rebab dan selo.
a. Ansambel melodis
Ansambel melodis adalah alat musik yang digunakan berfungsi untuk
memainkan rangkaian nada-nada yang merupakan melodi lagu. Contoh
ansambel melodis adalah piano, rekorder, pianika, biola, terompet, tamborin
dan harmonica.
b. Ansambel ritmis
Ansambel ritmis adalah alat musik yang digunakan berfungsi untuk mengatur
irama sebuah lagu. Contoh ansambel ritmis adalah tamborin, drum set, triangle,
gong dan gendang.
c. Ansambel harmonis
Ansambel harmonis adalah alat musik yang digunakan berfungsi untuk
memainkan melodi lagu dan juga mengatur irama lagu.

M. Mengenal musik angklung


Angklung adalah alat musiik Indonesia yang terbuat dari bambu yang telah diakui
sebagai warisan budaya bangsa Indonesia oleh unesco. Angklung banyak berkembang di
sunda yang digunakan untuk upacara yang berhubungan dengan padi. Ada juga
angklung buhun yang memiliki sistem nada yang terdiri dari pelog, selendro, madenda
dan kemudian pak daeng soetigna membuat angklung berlaraskan diatonic. Nada nada
angklung buhun dideskripsikan menjadi dogdog lonjor memiliki 3 nada, badud dan
badeng memiliki 4 nada, dan angklung buncis memiliki 5 nada. Jenis-jenis angklung
tersebut adalah :
- Angklung kanekes, atau yang lebih dikenal degan angklung badui yang digunakan
untuk upacara menanam padi, angklung ini bukan hanya untuk hiburan tapi juga
punya nilai magis.
- Angklung gubrag, yang bersal dari kampong cipiding untuk menghormati dewi padi.
- Angklung dogdog lonjor, yang berasal dari banten selatan di gunung halimun yang
digunakan untuk upacara seren taun menghormati dewi karena panen berlimpah.
- Angklung badeng , berfungsi untuk hiburan dan media dakwak agama islam, tetapi di
daerah garut juga digunkan untuk ritual padi.
- Angklung buncis digunakan untuk sarana hiburan tetapi juga dipakai sebagai acara
ritual pertanian yang berhubungan dengan tanaman padi.
1. Berlatih angklung
Angklung padaeng dibagi menjadi 2 yaitu:
- Angklung melodi, adalah angklung yang terdiri dari 2 tabung bambu yang berfungsi
untuk melodi pokok.
- Angklung pengiring, adalah angklung yang digunakan untuk akord mengiringi
melodi pokok, yang terdiri dari 3 atua 4 tabung bambu. Angklung yang terdiri dari 3
tabung bambu adalah angklung dalam bentuk trinada(misalkan akord mayor, minor)
dan yang terdiri dari 4 tabung bambu adalah angklung yang bernada catur, yang
dominan untuk septime.
2. Sikap dan cara membunyikan angklung
Caranya dalah tangan kiri untuk gantungan dan tangan kanan untuk membunyikan atau
menggoyangkan angklung.

Anda mungkin juga menyukai