Kejujuran Akademik.
NIM. : 042587292
Fakultas. : FHISIP
UPBJJ-UT. : 16/Pekanbaru
1.Saya menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari Aplikasi THE pada
laman https://the.ut.ac.id
3.Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk dalam pekerjaan soal Ujian
UAS THE.
4.Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (Menyalin dan mengakuinya sebagai
pekerjaan saya)
5.Saya memahami tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan aturan
akademik yang berlaku di Universitas terbuka.
6.Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisplinan,dan Integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan,Joki,menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media
apapun, serta tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik
Universitas terbuka.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.Apabila dikemudian hari terdapat
pelanggaran atas pernyataan Diatas,saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi
akademik yang ditetapkan oleh Universitas terbuka.
04 Juli 2021
MUKHSIN
BUKU JAWABAN UJIAN ( BJU )
MUKHSIN
Petunjuk.
1.Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
4.Jawaban diunggah disertai dengan BJU dan surat pernyataan kejujuran Akademik.
UNIVERSITAS TERBUKA.
Jawaban.
Tugas 1.
Ada beberapa alasan mengapa dalam beberapa sistem dua partai besar mendominasi lanskap
politik,ada spekulasi bahwa sistem dua partai dapat muncul Maurice Duverger mengklaim
bahwa ada korelasi kuat antara aturan pemungutan suara dan jenis sistem kepartaian.
Sebuah sistem dua partai adalah politik sistem partai Dimana dua utama partai politik secara
konsisten mendominasi lanskap politik, dari salah satu dua partai biasanya memegang Mayoritas
dilegislatif dan biasanya disebut sebagai mayoritas atau memerintah sementara yang lain.hal ini
yang menyebabkan munculnya sistem kepartaian di Jamaika
Tugas 2.
Pasca kemerdekaan negara Indonesia mengalami masa kevakuman partai politik (vacum of
political party ). Untuk Mengisi kevakuman ini pemerintah membuat gagasan mendirikan sebuah
partai yang dikenal dengan partai Nasional Indonesia atau PNI.partai ini merupakan partai
tunggal yang oleh pemerintah pada saat orde lama dapat menjadi motor penggerak perjuangan
rakyat menuju masyarakat yang dicita-citakan.meskipun gagasan ini telah dikomunikasikan oleh
presiden Soekarno melalui siaran radio namun gagasan tetap menjadi sebuah gagasan.
Dalam Gagasan mendirikan partai tunggal mendapat tantangan keras dari berbagai pihak,hal ini
berkaitan dengan citra Negara kesatuan republik Indonesia yang bakal dicap negara otoriter dan
fasisme jika menerapkan partai Tungkal,maka bentuk maklumat pemerintah,gagasan mendirikan
partai tunggal secara formal batal dan berlakulah sistem multi partai.Dengan sistem ini sejarah
dinegara kita mengalami masa booming tercatat pada pelaksanaan pemilu pertama ada sebanyak
36 partai politik ikut berpartisipasi mengikuti pemilu.
Sisi komposisi partai era orde lama menyebabkan krisis dalam kabinet :
1.Partai-partai yang bersaing tidak ada yang mendapatkan suara mayoritas diparlemen sehingga
untuk membentuk kabinet, partai-partai harus berkoalisi dengan partai lain membentuk kabinet.
2.Sikap partai yang tidak konsisten, ketika sebuah partai menjadi partai oposisi partai tersebut
tidak menarik menteri di kabinet dengan alasan kadernya pribadi bukan disebabkan pengaruh
pada partainya.
3.Loyalitas Anggota terhadap partai tipis,ketika anggota berpengaruh tidak mendekatkan
jawaban dikabinet anggota partai tersebut membuat partisi partai baru dan hal ini mempertajam
fragmentasi partai.
4.Tidak ada loyalitas dalam koalisi setiap berbeda pandangan dalam kinerja kabinet yang
disikapi dalam partai koalisi dengan langsung menarik dukungan.
Tugas 3.
Sistem mayoritas sederhana dengan pemungutan suara kedua dan perwakilan proporsional
mendukung multi partisme menunjuk beberapa kelemahan dan kekurangan sistem pemilihan
prosional diindonesia saat ini.
1.Bersifat representatif dalam arti setiap suara turut diperhitungkan dan praktis tidak ada satu
suarapun yang hilang dari daftar pemilih.
2.Pemilihan umum yang akan duduk diparlemen sepenuhnya bergantung atas hak seluruh rakyat.
3.Mampu meminimalisir politik uang spektrumnya tekan biaya pemilu yang cenderung mahal.
Tidak menjurus kearah integrasi bermacam-macam golongan dalam masyarakat, serta lebih
cenderung mempertajam perbedaan-perbedaan yang ada dan kurang terdorong untuk mencari
dan memanfaatkan persamaan-persamaan .
2.Wakil yang terpilih merasa dirinya lebih terikat kepada partai dan kurang merasa loyalitas
kepada daerah yang telah memilihnya.Hal ini dianggap bahwa dalam pemilihan semacam ini
partai lebih menonjol peranannya dari pada seseoran.hal tersebut mengakibatkan kuatnya
kedudukan pimpinan partai.
Tugas 4.
1.Kurang memperhatikan kepentingan partai-partai kecil dan golongan minoritas, apalagi jika
golongan-golongan ini terpencar dalam berbagai distrik.
2.Kurang representatif,dalam calon yang kalah dalam suatu distrik kehilangan suara-suara dari
pendukung nya ,Dengan begitu,ada jumlah suara yang tidak diperhitungkan sama sekali,dan
kalau ada beberapa kontestan maka jumlah suara hilang dapat mencapai jumlah cukup besar.hal
ini dianggap tidak adil oleh golongan-golongan yang merasa dirugikan.
3.kurang efektif dalam masyarakat plural karena berbagi dalam bentuk etnis, religius dan tribal
sehingga menimbulkan anggapan bahwa suatu kebudayaan Nasional yang terpadu secara
ideologi dan etnis mungkin merupakan prasyarat bagi suksesnya sistem ini.
Dalam sistem pemilihan Distrik didapat pula cara yang dikenal sebagai " functional or
accupational " yaitu pengangkatan berbagai golongan fungsional didalam Mengisi lembaga
perwakilan rakyat dalam negara modern ini dikuasai bermacam-macam kepentingan ekonomis,
yang dalam sistem perwakilan politik sama sekali tidak dihiraukan dan tidak dilibatkan dalam
proses politik,oleh karena itu dianjurkan supaya si pemilih mendapat kesempatan untuk memilih
dalam golongan ekonomis atau profesi dimana ia bekerja,dan tidak semata-mata menurut
golongan politiknya seperti hanya dalam sistem perwakilan politik.