Buku Analisa Teknikal Jadi 2015

SPEAKER PROFILE
Saya ANDRE MAHARDIKA SINUDARSONO umur 30 tahun, saya bekerja di bidang pasar
modal sejak tahun 2007 – sekarang.
Pada Awalnya saya mempunyai pemikiran bahwa saham adalah Judi , selain itu jika ingin
belajar sebuah analisa membutuhkan biaya untuk mengikuti seminar yang tidak sedikit buat
kantong karyawan seperti saya.
Dan Singkat cerita saya mulai belajar analisa Teknikal pada tahun 2009, dan saya belajar
analisa teknikal secara Otodidak dengan mengikuti seminar - seminar yang diadakan oleh
para pakar analis ternama di Indonesia.
Eh MAAF...
bukan mengikuti seminar lebih tepatnya menjadi pengambil BARANG BEKAS di acara
seminar - seminar yang diadakan pakar Analis saham yang berbayar dari 1,5jt sampai
dengan 10jt.
Mahal kan ... ( Iyo mahal.. saya jawab sendiri.. )

Karena mahal nya biaya seminar untuk belajar saham saya menjadi pengambil barang bekas
di acara seminar, BARANG BEKAS yang di maksud adalah mengambil materi - materi seminar
yang di buang oleh peserta ke SAMPAH di saat acara dan kemudian saya ambil untuk saya
pelajari sendiri.
Dari apa yang sudah saya dapat selama ini saya ingin sekali membagikan ilmu analisa dasar
teknikal kepada siapa saja yang ingin belajar analisa teknikal tanpa memungut biaya.
Tujuan saya membuat buku ini adalah untuk membantu siapapun yang ingin belajar tentang
analisa teknikal , banyak mengatakan apakah analisa teknikalitu perlu dalam berinvestasi
saham ?saya menjawab ya sangat perlu.. analisa teknikal adalah sebuah tools untuk
membantu nasabah / investor / broker dalam melihat sebuah trend saham , apakah saham
tersebut sedang naik atau sedang turun.
NAMUN PERLU DICATAT

Analisa Teknikal tidak lepas dari Fundamental perusahaan , karena Analisa Teknikal
bergerak mengikuti Fundamental Perusahaan. Bukan Fundamental Perusahaan mengikuti
Analisa Teknikal ( Catet Jangan di balik balik ).
SPEAKER PROFILE
Semoga dengan adanya materi saya ini dapat membantu Anda dalam memahami Apa itu
Analisa Teknikal dan bagaimana penerapannya.
PERJALANAN KARIR Saya tidak lepas dari petunjuk yang DIATAS ALLAH ku Yang LUAR BIASA
:
> 2007 - 2009 pernah bekerja di PT Etrading securities dengan jabatan Senior Manager.
> 2009 - 2011 Pernah Bekerja di PT Ambank Group dengan jabatan Branch manager.
> 2011 - 2012 Pernah Bekerja di PT Reliance Securities tbk dengan jabatan Head Sales.
> 2012 - 2016 saya bekerja di PT Phintraco securities dengan jabatan Branch Manager.
> 2016 - Sekarang Sebagai Head Of Regional Bussines Development Phintraco sekuritas.
Dan saya mengucapkan banyak terima kasih kepada rekan – rekan Komunitas di semarang ,
Surabaya , Jakarta , medan , dan masih banyak lagi sampai lupa yang telah banyak memberi
masukan dan mengajari saya tentang pasar modal.
Dan tidak lupa saya mengucapkan banyak terima kasih buat para pakar yang telah
mengadakan seminar dengan biaya selangit, saya harapkan lebih sering diadakan kegiatan
seperti itu supaya saya bisa menjadi pengambil BARANG BEKAS di acara para pakar analis,
Supaya saya bisa lebih banyak belajar dari BARANG BEKAS yang di buang di acara seminar
Anda dan akan saya bagikan lagi Gratis buat yang ingin belajar.
REGARDS
ANDRE MAHARDIKA SINUDARSONO
www.solusisaham.blogspot.com
TECHNICAL ANALYSIS
z What is a Technical Analysis ?
suatu tekhnik analisa yang dikenal

dalam dunia keuangan yang
digunakan untuk memprediksi trend
suatu harga saham dengan cara
mempelajari data pasar yang lampau,
terutama pergerakan harga dan
volume
TECHNICAL ANALYSIS
vs
FUNDAMENTAL ANALYSIS
Fundamental Technical
Analysis Analysis
STRENGTH STRENGTH
- Bisa meramalkan harga dengan - Waktu yang dibutuhkan sedikit
tepat ( sesuai kondisi emiten ) - Memberikan gambaran psikologi
- Memberikan dasar logis dalam pasar
mengambil keputusan investasi - Memiliki daya fleksibilitas
WEAKNESS WEAKNESS
- Prediksi setiap orang berbeda - Susah dipelajari
- Waktu yang dibutuhkan lama - Susah memilih indikator terbaik
- Tidak bisa digunakan untuk - Kadang-kadang menimbulkan
trading secara konsisten false signal
Dow Theory Uptrend
DOW THEORY UPTREND
Dow Theory Downtrend
DOW THEORY DOWNTREND
DOW THEORY SIDEWAYS
SUPPORT AND RESISTANCE
SUPPORT TURN RESISTANCE
RESISTANCE TURN SUPPORT
SUPPORT DUKUNGAN
R E S I S TA N C E D U K U N
GAN
PRICE CHART
z Secara Umum terbagi 2 :
z Candlestick
z Barchart
Barchart
Barchart
CANDLESTICK
z Candlestick adalah metode yang dikembangkan oleh
Homma Munahesa pada abad ke 16 di Jepang.
Sedangkan orang yang mempopulerkan grafik
candlestick di dunia barat yaitu Steven Nison.
Grafik candlestick menampilkan harga pembukaan,

harga tertinggi, harga terendah, dan harga penutupan.
Pola Candlestick
Pola Candlestick
Pola Candlestick
POLA CANDLESTICK
POLA CANDLESTICK
POLA CANDLESTICK
POLA CANDLESTICK
CANDLESTICK IMPLEMENTATION
REVERSAL CANDLE
REVERSAL CANDLE Æ DOJI
REVERSAL CANDLE Æ DRAGONFLY
REVERSAL CANDLE Æ GRAVESTONE
REVERSAL CANDLE Æ MARUBOZU
REVERSAL CANDLE Æ SPINNING TOP
REVERSAL CANDLE Æ HAMMER / INV
REVERSAL CANDLE Æ SHOOTING STAR
BULLISH ENGULFING / BEARISH
BULLISH HARAMI / BEARISH
DARK CLOUD / PIERCING LINE
3 WHITE SOLDIERS / 3 BLACK CROWS
1. MOVING AVERAGE
SIMPLE MOVING AVERAGE
Moving Average adalah harga rata-rata dari pergerakan data,
dengan kata lain Moving Average menunjukkan fungsi
matematika dimana data yang diambil dirata-rata kan.
Moving Averages digunakan untuk menghaluskan data dengan
menghilangkan pergerakan yang terlalu fluktuatif. sehingga hal
ini akan membantu dalam menentukan trend kecenderungan
harga.
Contoh SMA 5 :
Harga Saham X hari ini Rp. 10
Harga saham X 5 hari lalu berturut-turut sebagai berikut :
6,7,8,9,10
Maka SMA 5 nya adalah, ( 6 + 7 + 8 + 9 + 10 ) / 5 = 8
MOVING AVERAGE
MA RULE :
1. MA tidak valid jika dipakai saat kondisi sideways
2. Konfirmasi Buy valid jika terjadi golden cross bukan saat MA yang
lebih pendek periodenya menyentuh MA yang lebih panjang
periodenya ( EQUAL CROSS )
3. Konfirmasi Sell valid jika terjadi death cross bukan saat MA yang
lebih pendek periodenya menyentuh MA yang lebih panjang
periodenya ( EQUAL CROSS )
4. Jika terjadi cross pada MA 200, maka trend yang

dihasilkan sangat kuat
SIMPLE MOVING
AVERAGE
SIMPLE MOVING
AVERAGE
EXPONENTIAL MOVING AVERAGE
EMA mengurangi efek lagging (menyusul) dengan cara memberikan
pembebanan (weighting) kepada harga terkini (recent price)
terhadap harga masa lalu (older price).
Hal tersebut akan berakibat EMA bergerak lebih cepat
dibanding Simple Moving Average(SMA). Adapun formula yang
digunakan untuk menghasilkan EMA adalah sebagai berikut:
X = [K x [C –P ]] + P
Dimana: X = EMA
C = Current Price
P = EMA periode sebelumnya
K = Smoothing constant
Sedangkan formula untuk smoothing constant adalah:
K = 2/ ( 1 + N )
N = basic periode EMA yang digunakan
EXPONENTIAL MOVING AVERAGE
WEIGHTED MOVING AVERAGE
WMA mempunyai nilai yang lebih sensitive dibanding SMA
terhadap perubahan harga. Ini karena data terakhir selalu
mendapatkan bobot yang lebih besar dibanding data
sebelumnya.
Semakin panjang periode yang ditetapkan semakin besar
pembobotan yang diberikan kepada data yang terbaru. begitu
juga sebaliknya.
Contoh :
Harga saham X 5 hari berturut-turut = 6,7,8,9,10
Maka WMA 5 = (6 X 1) + (7 X 2) + (8 X 3) + (9 X 4 ) + (10 X 5)
1+2+3+4+5
= (6 + 14 + 24 + 36 + 50 ) / 15 = 8,.67
WEIGHTED MOVING AVERAGE
XMA vs WMA vs SMA
z XMA = Sensitif, cepat mengantisipasi trend, dan
cocok untuk risk trader ( 20.4 MAPE )
z SMA = Lambat mengantisipasi trend, cocok

untuk safe player ( 26.2 MAPE )
z WMA = Netral, cocok untuk mengantisipasi trend

dengan valid. ( 24.2 MAPE )
2. RELATIVE STRENGTH INDEX
Indeks Kekuatan Relatif atau Relative Strength Index (RSI)
adalah nilai rata-rata perubahan osilator.
RSI digunakan untuk menafsirkan kekuatan internal dan
mengukur kecepatan pergerakan harga penutupan.
Perhitungannya adalah :
RSI = 100 - ((100 /(1+RS))
RS = Average of x days' up closes / Average of x days'

down closes
RELATIVE STRENGTH INDEX
Kondisi overbought terjadi ketika RSI mendekati level 70,
artinya bahwa harga sudah terlalu tinggi dan akan kembali
berbalik.
Sebaliknya jika RSI mendekati level 30, merupakan indikasi
bahwa telah terjadi oversold dan oleh karena itu harga akan
berada dibawah harga.
Perhatikan :
- Divergence Positif : Harga saham turun, namun RSI naik
Ini signal Bullish
- Divergence Negatif : Harga saham naik, namu RSI turun
ini signal Bearish
- RSI Sideways : Akan terjadi perubahan harga yang cukup
signifikan
3.STOCHASTIC OSCILLATOR
Stochastic Oscillator terdiri dari dua garis yang disebut %K dan %D.
Inti dari indikator ini adalah %K itu sendiri sedangkan %D adalah
SMA dari %K. Bisa dikatakan bahwa %D adalah sebagai garis
pengidentifikasian arah %K.
Jika kita lihat dari range Stochastic Oscillator yaitu 0-100, dapat
dikatakan bahwa sebenarnya indikator ini tidaklah berbeda dengan
RSI. Hanya saja dalam Stochastic perhitungan meliputi harga
terendah, tertinggi dan closing price pada waktu yang ditentukan.
Perhatikan :
- Divergence Positif : Harga saham turun, namun Stochastic naik
Ini signal Bullish
- Divergence Negatif : Harga saham naik, namun Stochastic turun

ini signal Bearish
STOCHASTIC OSCILLATOR
Secara matematis Stochastic Oscillator didefinisikan sbb:
dalam periode tertentu
Recent close = harga penutupan terakhir

Lowest Low = harga terendah selama periode yang ditentukan
Highest high = harga tertinggi selama periode yang ditentukan
z Level 80-100 Æ Overbought

z Level 0 - 20 Æ Oversold
4. WILLIAMS % R
Indikator ciptaan Larry Williams ini pada dasarnya digunakan
untuk mengukur tingkat jenuh beli atau jenuh jual dari market.
Bentuk dasar dari Williams %R adalah sebagai berikut:
Dengan N adalah periode yang dikehendaki untuk perhitungan

(default adalah 14).
Level -80 sampai -100 Æ Oversold

Level -20 sampai 0 Æ Overbought
Williams % R
Williams % R
Divergence Positif
Oversold
Williams %R
5. Moving Average Convergence
Divergence (MACD)
MACD adalah indikator untuk melihat kecenderungan
pergerakan harga dinamis berikutnya. Ini menandai
korelasi di antara dua harga rata-rata bergerak .
MACD adalah perbedaan pergerakan harga yang terjadi

antara Moving Average periode 12 dan peridoe 26.
Agar dengan jelas memperlihatkan pembelian / menjual

kesempatan, satu sinyal disebut garis (9 - indikator
periode rata-rata berpindah) direncanakan pada grafik
MACD.
MACD = EMA(12)dari harga - EMA(26) dari harga
Trigger : EMA (9) dari MACD
MACD
z Cross Over
Ini populer untuk BUY/SELL ketika MACD berada di
atas/dibawah level nol.
z Overbought/oversold conditions
MACD juga berguna sebagai satu indikator untuk melihat
apakah harga sudah mengalami overbought (jenuh beli)
atau oversold (jenuh jual).
z Divergence
Satu indikasi bullish (harga bergerak naik) terjadi ketika
MACD sedang membuat ketinggian baru yang tidak
berhasil menjangkau ketinggian baru.
Satu pemencaran bearish (harga bergerak turun) terjadi
ketika MACD sedang membuat rendah baru yang tidak
berhasil menjangkau rendah baru.
MACD
6. Bollinger Bands
z Diciptakan oleh John Bollinger pada awal 1980 an untuk
membantu membandingkan volatilitas dan harga relatif
dalam satu periode analisis.
z Bollinger bands sendiri sebenarnya terdiri atas tiga buah

garis yang membentuk semacam sabuk pembatas
terhadap pergerakan harga.
z Namun dalam penerapannya garis tengah Bollinger Bands

seringkali tidak ditampilkan karena memang garis tengah
tersebut hanyalah garis Moving Averages biasa.
Bollinger Bands
Upper band = Simple Moving Average + (faktor pengali x standar
deviasi)
Middle band = Simple Moving Average
Lower band = Simple Moving Average – (faktor pengali x standar

deviasi)
Faktor pengali = [0.6174 x ln (periode Bollinger Bands)] + 0.1046
Untuk faktor pengali, biasanya digunakan angka 2
dibandingkan penggunaan rumus diatas.
Bollinger Bands
Bollinger Bands
7. PARABOLIC SAR
z Parabolic SAR (SAR=stop and reverse; id:berhenti dan
berbalik) .
z Metode ini diperkenalkan oleh J. Welles Wilder, Jr, dalam

bukunya yang berjudul "New Concepts in Technical
Trading Systems",
z PSAR berguna untuk menemukan gejala (trend) dalam

harga pasar suatu saham yang dapat digunakan sebagai
indikator guna membuat order penghentian kerugian
(stop
loss order) berdasarkan gejala harga yang berada diantara
rentang kurva parabolik selama gejala yang nampak amat
kuat.
7. PARABOLIC SAR
PARABOLIC SAR
z Rumus PSAR :Dimana SARn dan SARn + 1 mewakili nilai

SAR hari ini dan besok.
z Extreme point atau titik ekstrim, EP, adalah merupakan

rekaman yang disimpan selama setiap tren yang
menunjukkan nilai harga tertinggi yang pernah tercapai
selama masa tren kenaikan saat ini atau niai harga
terendah yang pernah terjadi selama masa tren
penurunan saat ini.
z Nilai α menunjukkan faktor akselerasi, biasanya nilai

yang ditetapkan adalah 0.02. Faktor ini akan meningkat
0.02 setiap waktu saat nilai EP baru diperbarui. Dalam
arti kata lain, setiap saat nilai EP baru diteliti, maka
faktor akselerasi akan meningkat.
PARABOLIC SAR
PARABOLIC SAR
8.DIRECTIONAL MOVEMENT INDEX
z Directional Movement Index (DMI). Adalah alat analisa yang
digunakan untuk mengidentifikasi terdapat trend dalam sebuah
saham.
Trigger :
z Mengambil posisi "beli" ketika garis +DI memotong garis -DI dari
bawah
z Mengambil posisi "jual" ketika garis -DI memotong garis +DI dari
bawah
DMI
1. Strong Bullish Æ
Semakin jauh jarak antara DMI + dengan DMI -, dan DMI + harus
berada di atas centerline
2. Consolidation / Pelemahan Trend yang terjadi Æ
Jarak antara DMI + dan DMI + mulai mendekat atau

merapat, biasanya baik di antara DMI + mapun DMI -, belum
cross centerline DMI
3. Strong Bearish Æ
Semakin jauh jarak antara DMI – dengan DMI +, dan DMI – harus
berada di atas centerline.
DMI
DMI
FIBONACCI RETRACEMENT
z Support dan resistance di gambarkan dengan bentuk
garis horizontal yang mewakili level Fibonacci dari 0.0%,
23.6%, 38.2%, 50%, 61.8%, 100%, 161.8%, 261.8%,
423.6%.
z Jika salah satu level support / resistance tertembus

maka harga diprediksi akan menuju level di bawah / di
atasnya
z Contoh :
z Harga berada di area support 61.8 %. jika level 61.8 %

tertembus maka level 50 % menjadi support
berikutnya, dan level 61,8 % menjadi resistance baru
z Harga berada di resistance 50 %, jika level 50 %

tertembus maka resistance selanjutnya di level 61.8 %,
dan level 50 % menjadi support baru
ELLIOT WAVE
z Pada tahun 1920-1930, ada seorang yang bernama Ralp
Nelson Elliot yang berpendapat bahwa perilaku pasar
yang 'kacau' (chaos) tetap dapat diprediksikan.
z Pasar bergerak dalam formasi yang berulang. Hal ini

terjadi karena emosi trader dan tekanan psikologis.elliot
menjelaskan bahwa swing dalam kondisi trend (baik
uptrend maupun downtrend) selalu berbentuk pola yang
sama, yang dapat dibagi-bagi menjadi pola yang lebih
kecil yang disebut 'waves'.
z Oleh karena itu, pola tersebut dinamakan Elliot Wave

Theory.
ELLIOT WAVE PATTERN
ELLIOT WAVE PATTERN
z Syarat Elliot Wave :
z Wave 2 tidak boleh menembus Support Wave 1

z Tinggi Wave 3 tidak boleh lebih pendek dibanding tinggi
wave 1
z Wave 4 tidak boleh menembus level resistance wave 1
z Kelemahan Elliot Wave ;
z Susah melihat jelas arah gelombangnya

z Tidak semua saham bergerak sesuai elliot wave
z Untuk jangka menengah dan panjang, tidak cocok untuk
trader
ELLIOT WAVE PATTERN
ELLIOT WAVE PATTERN
ELLIOT WAVE PATTERN
CHART PATTERN
ASCENDING TRIANGLE
ASCENDING TRIANGLE
DESCENDING TRIANGLE
DESCENDING TRIANGLE
DESCENDING TRIANGLE
HEAD & SHOULDER PATTERN
HEAD & SHOULDER
INVERTED HEAD & SHOULDER
DOUBLE TOP
DOUBLE TOP
DOUBLE BOTTOM
DOUBLE BOTTOM
CUP AND HANDLE PATTERN
CUP AND HANDLE PATTERN
HANDLE
CUP
FLAGS & PENNANT
BULL FLAG
BEAR FLAG
BULL PENNANT
BEAR PENNANT
WEDGES
RISING WEDGES IN UPTREND
RISING WEDGE IN DOWNTREND
FAILING WEDGES IN UPTREND
FAILING WEDGES IN DOWNTREND
RECTANGLE
PRICE AND VOLUME ANALYSIS
PRICE VOLUME TREND
Up Up Strong
Bullish
Up Down Bearish
Down Down Bullish
Down Up Strong
Bearish
Price Up, Volume Up, Bullish
Price Down, Volume Down, Bullish
Price Up, Volume Down, Bearish
Price Down, Volume Up, Bearish
3 % RULE
z Jual saham anda jika sudah turun 3 % dari harga buy
anda dari harga tertingginya saat hari itu.
z Contoh : Buy TRUB at 100

TRUB high price at 110
So, jika TRUB jatuh ke 106 (110-3 %), kita harus jual
Contoh 2 : Buy TRUB at 100

TRUB down to 97
So, Kita harus cutloss secepatnya di 97
“ NO AVERAGE BUY RULE IN FRIED STOCK “
WTA IMPLEMENTATION
z Blue Chip Indicator : ( 5 )
z Moving Average
z Stochastic Oscillator
z Relative Strength Index
z Williams %R
z MACD
WTA IMPLEMENTATION
z 2nd Liner Indicator : ( 3 )
z Parabolic SAR
z Bollinger Band
z Directional Movement Index
WTA IMPLEMENTATION
z Moving Average
z Score 5 : MA 5 cross MA 20 ( Fresh Cross )
z Score 4 : MA 5 already cross MA 20, MA 5 > MA 20 (3 days)
z Score 3 : MA 5 cross MA 20, MA 5 mulai turun, MA 20 naik

MA 5 death cross MA 20, MA 5 mulai naik, MA 20
turun Equal Cross
z Score 2 : MA 5 already death cross MA 20, MA 5 < MA 20 (3 days)
z Score 1 : MA 5 death cross MA 20 ( Fresh Cross )
MOVING AVERAGE WTA
1
4
2 3
WTA IMPLEMENTATION
z Relative Strength Index
z Score 5 : RSI 0-30
z Score 4 : RSI at 31-45
z Score 3 : RSI at 46-54 (centerline)
z Score 2 : RSI at 55-69
z Score 1 : RSI 71-100
RSI WTA
4 2 1
5 3
WTA IMPLEMENTATION
z Stochastic Oscillator
z Score 5 : Stoc 0-20 / Golden Cross di area range
apapun
z Score 4 : Stoc at 21-45
z Score 3 : Stoc at 4-54 (centerline)
z Score 2 : Stoc at 55-79
z Score 1 : Stoc 80-100 / Death cross di area range
apapun
STOCHASTIC WTA
2
1
5
4
3
WTA IMPLEMENTATION
z %R
z Score 5 : % R (-100) – (-80)
z Score 4 : % R ( -79 ) - (-55)
z Score 3 : % R ( -54 ) – (-46) (centerline)
z Score 2 : % R ( -45 ) – (-21)
z Score 1 : % R ( -20) - 0
Williams % R WTA
3
2
4 1
5
WTA IMPLEMENTATION
z MACD
z Score 5 : MACD Golden cross( Fresh Cross or Cross 0)
z Score 4 : MACD already golden cross, (3 days)
z Score 3 :MACD golden cross, MACD turun, Trigger naik
MACD death cross, MACD naik, Trigger turun
Equal Cross
z Score 2 : MACD already death cross (3 days)
z Score 1 : MACD death cross ( Fresh Cross or Cross 0)
MACD IMPLEMENTATION
3
5 4
WTA IMPLEMENTATION
z 2nd Indicator : ( 3 )
z Parabolic SAR
z Score 3 : SAR berada di bawah harga
z Score 2 : SAR di atas harga
PSAR IMPLEMENTATION
WTA IMPLEMENTATION
z Bollinger Band
z Score 3 : Price di Lower Band
z Score 2 : Price Cross Middle Band
z Score 1 : Price di Upper Band
BB IMPLEMENTATION
3 2
WTA IMPLEMENTATION
z DMI
z Score 3 : DMI + golden cross DMI - / Oversold
z Score 2 : DMI + = DMI -
z Score 1 : DMI + death cross DMI - / Overbought
DMI IMPLEMENTATION
3
1 2
WTA RATING
z Jumlahkan skor-skor dari setiap indikator
z RATING:
z Buy : 28-35
z Hold / Speculative Buy : 18-27
z Sell : 11-18

Buku Analisa Teknikal Jadi 2015

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Buku Analisa Teknikal Jadi 2015

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

SPEAKER PROFILE

Mahal kan ... ( Iyo mahal.. saya jawab sendiri.. )

NAMUN PERLU DICATAT

ANDRE MAHARDIKA SINUDARSONO

suatu tekhnik analisa yang dikenal

Grafik candlestick menampilkan harga pembukaan,

REVERSAL CANDLE Æ HAMMER / INV

4. Jika terjadi cross pada MA 200, maka trend yang

z SMA = Lambat mengantisipasi trend, cocok

z WMA = Netral, cocok untuk mengantisipasi trend

RSI = 100 - ((100 /(1+RS))

RS = Average of x days' up closes / Average of x days'

- Divergence Negatif : Harga saham naik, namun Stochastic turun

dalam periode tertentu

Recent close = harga penutupan terakhir

z Level 80-100 Æ Overbought

Bentuk dasar dari Williams %R adalah sebagai berikut:

Dengan N adalah periode yang dikehendaki untuk perhitungan

Level -80 sampai -100 Æ Oversold

MACD adalah perbedaan pergerakan harga yang terjadi

Agar dengan jelas memperlihatkan pembelian / menjual

MACD = EMA(12)dari harga - EMA(26) dari harga

Trigger : EMA (9) dari MACD

z Bollinger bands sendiri sebenarnya terdiri atas tiga buah

z Namun dalam penerapannya garis tengah Bollinger Bands

Middle band = Simple Moving Average

Lower band = Simple Moving Average – (faktor pengali x standar

Faktor pengali = [0.6174 x ln (periode Bollinger Bands)] + 0.1046

Untuk faktor pengali, biasanya digunakan angka 2

dibandingkan penggunaan rumus diatas.

z Metode ini diperkenalkan oleh J. Welles Wilder, Jr, dalam

z PSAR berguna untuk menemukan gejala (trend) dalam

z Rumus PSAR :Dimana SARn dan SARn + 1 mewakili nilai

z Extreme point atau titik ekstrim, EP, adalah merupakan

z Nilai α menunjukkan faktor akselerasi, biasanya nilai

2. Consolidation / Pelemahan Trend yang terjadi Æ

Jarak antara DMI + dan DMI + mulai mendekat atau

z Jika salah satu level support / resistance tertembus

z Harga berada di area support 61.8 %. jika level 61.8 %

z Harga berada di resistance 50 %, jika level 50 %

z Pasar bergerak dalam formasi yang berulang. Hal ini

z Oleh karena itu, pola tersebut dinamakan Elliot Wave

z Wave 2 tidak boleh menembus Support Wave 1

z Kelemahan Elliot Wave ;

z Susah melihat jelas arah gelombangnya

Down Down Bullish

z Contoh : Buy TRUB at 100

Contoh 2 : Buy TRUB at 100

“ NO AVERAGE BUY RULE IN FRIED STOCK “

z Score 5 : MA 5 cross MA 20 ( Fresh Cross )

z Score 4 : MA 5 already cross MA 20, MA 5 > MA 20 (3 days)

z Score 3 : MA 5 cross MA 20, MA 5 mulai turun, MA 20 naik

z Score 2 : MA 5 already death cross MA 20, MA 5 < MA 20 (3 days)

z Score 1 : MA 5 death cross MA 20 ( Fresh Cross )

z Hold / Speculative Buy : 18-27

Anda mungkin juga menyukai