Anda bertanggung jawab atas seluruh resiko yang akan muncul dan atas sumber You are responsible for all the risks that will arise and for the financial
financial yang anda gunakan serta pilihan system trading yang anda gunakan. resources you use and the choice of the trading system you use.
Jangan beraksi dalam Trading kecuali anda benar benar mengerti benar situasi Do not act in Trading unless you truly understand the true situation of
lingkunagn transaksi yang anda lakukan dan segala kemungkinan menghadapi the transaction that you are doing and any possibility of facing
situasional loss . situational loss.
Bila Anda tidak benar benar memahami segala resiko nya , sebaik nya berkonsultasi If you do not really understand all the risks, as well as first consult an
dahulu kepada konsultan keuangan yang independen untuk mendapatkan masukan independent financial consultant to get input first before making a
terlebih dahulu sebelum melakukan transaksi . transaction.
Seluruh isi dari presentasi ini bukan merupakan saran ataupun rekomendasi , karena The entire contents of this presentation are not suggestions or
nya adalah tanggung jawab pribadi anda sendiri untuk melakukann konfirmasi dan recommendations, because it is your own personal responsibility to
mengambil keputusan atas transaksi yang anda lakukan . confirm and make decisions about the transactions you make.
Dalam hal apapun , isi dari presentasi ini tidak dapat di tafsirkan sebagai janji ataupun In any case, the contents of this presentation cannot be interpreted as
jaminan tersirat atau tidak tersirat . a promise or implied or implied guarantee.
ALGER BULLISH TEAM tidak bertanggung jawab atas segala kerugian yang terjadi ALGER BULLISH TEAM is not responsible for any losses incurred as a
sebagai hasil atas penggunaan strategy trading kami. Strategy pembatasan kerugian result of using our trading strategy. The strategy of limiting losses such
seperti stop loss action memungkin kan gagal dilakukan karna issue kondisi pasar dan as stop loss action is possible because of issues of market conditions
teknologi yang di terapkan dalam kegiatan trading saham and technology that are applied in stock trading activities
Materi presentasi ini di bagikan murni bersifat informasi yang di tujukan hanya untuk The material of this presentation is shared purely with information that
tujuan edukasi is intended only for educational purposes
Materi presentasi ini tidak bisa diartikan sebagai rekomendasi untuk membeli atau The material of this presentation cannot be interpreted as a
menjual saham melalui salah satu sekuritas . recommendation to buy or sell shares through one of the securities.
ALGER BULLISH TEAM bukan Broker Saham , bukan Dealar Saham dan atau berperan ALGER BULLISH TEAM is not a Stock Broker, not a Stock Dealer and or
sebagai konsultan investasi yang teregristrasi . ALGER BULLISH TEAM tidak memiliki acts as a registered investment consultant. ALGER BULLISH TEAM has
tujuan untuk mempengaruhi anda untuk menjual dan atau membeli saham tertentu . no purpose to influence you to sell and or buy certain shares.
t.me/News_Edukasi_Saham Channel t.me/Algerbullish
NAMUN ………………………………………………………………………………………………………………….
1. Trend Following berfungsi sebagai confirm situasi trend tertentu dalam rentang waktu tertentu dan pola tertentu
2. Oscilators Indikators berfungsi sebagai confirm dan pembatas suatu trend dan kecenderungan pembalikan arah trend
( bayangkan bola pingpong di lempar dalam satu pipa bergerak dari ujung satu ke ujung lain nya )
Bahasan dalam materi presentasi ini akan focus ke CANDLE STICK CHART
SIDE WAY
BULLISH CANDLE memberikan gambaran pergerakan BEARISH CANDLE memberikan gambaran pergerakan
harga dalam range tertentu dan pada penutupan harga dalam range tertentu dan pada penutupan
pasar harga berada dalam posisi naik dibanding pasar harga berada dalam posisi turun dibanding
dengan harga pembukaan pasar dengan harga pembukaan pasar
CLOSE OPEN
4 BEAR menahan kenaikan dan Harga open market bisa jadi 1
menarik turun dari harga tertinggi ke sama / di atas / dibawah harga
titik harga closing penutupan hari sebelum nya
Harga open market bisa jadi Bullish Candle process Bearish Candle process BULL menahan 4
1
sama / di atas / dibawah penutunan dan
harga penutupan market hari Highest Highest menarik ke atas
sebelum nya dari harga terendah
OPEN 2 ke titik harga closing CLOSE
4
Close Open 1
3 3
2 BEAR menekan harga di Open 1 Close 3 BEAR menekan
bawah harga opening 2 harga di bawah
sampai batas harga
4 harga sampai batas
terendah Lowest Lowest harga terendah
BULLISH CANDLE EXAMPLE ON 1 DAY TRADING SESSION BEARISH CANDLE
Awal perdagangan harga dibuka di 266 , BEAR menekan harga Awal perdagangan harga dibuka di 1210 , BEAR menekan harga
hingga 262 , seiring waktu berjalan BULL mendorong harga naik hingga 1180 , seiring waktu BULL mendorong harga naik hingga
hingga 284 , BEAR mampu bertahan dan harga ditutup di 280 1235 , BEAR mampu bertahan dan harga ditutup di 1200
Bullish Candle Bearish Candle Long Lower Long Upper Hammer Shooting star
Shadow Shadow
Picture of
2 Di setiap pattern slalu memposisikan balance candle dengan
kekuatan BULL atau pun BEAR tertentu.
Market Balance
Psychology Blocking Power Balance ini selalu menjadi dasar pembentukan momentum
Candle pembalikan trend ( Bullish ke Bearish atau Bearish ke Bullish )
Start analisa harus memahami siapa yang saat ini sedang mengcontrol market / trading session
BULL ? BEAR ? Atau kedua nya tidak mempu mengendalikan situasi
BULLISH Pattern menunjukkan DOJI Pattern menunjukkan baik BEARISH Pattern menunjukkan
BULL yang mengontrol market BULL maupun BEAR sama sama BEAR yang mengontrol market
dan mengarahkan harga ke tidak dalam posisi mengcontrol dan mengarahkan harga ke
arah naik . pasar arah turun .
Picture psychology market Picture psychology market
tercermin dalam pattern yang tercermin dalam pattern yang
terbentuk terbentuk
CANDLE as Market Psychology Story
How to simplify that much type of Candle Stick Pattern ?
Power BULL and BEAR memiliki
Bila kondisi sedang dalam posisi
daya dorong dengan percepatan .
BULLISH kemudian muncul “ Balance
Saat power menurun cenderung
Blocking Power Candle “ dengan
akan menemui Power Break Candle
kekuatan BEAR besar maka periode
dari lawan
transaksi berikut nya cenderung
bergerak ke arah pembalikan dari
BULLISH period menjadi BEARISH
period .
Pola sebalik nya untuk BEARISH period
Moving Average ( MA ) menggunakan harga sebagai dasar perhitungan dan merupakan indicator yang bersifat reaktif ( lagging indicator )
yang menyatakan kondisi pergerakan harga dalam periode tertentu .
Moving average sangat baik untuk melihat momentum untuk mengkonfirmasi suatu trend dan digunakan juga sebagai alat menentukan
posisi support & Resistent
Kadang terjadi bias dalam intepretasi Moving Average terutama saat terdapat fluktuasi harga dan volum transaksi
Karna Moving average ini adalah Lagging indicators , yang diambil dari data harga penutupan dalam periode tertentu dan digunakan hasil
nya adalah harga rata rata dari harga penutupan , maka moving average ini bukan sebagai indicator untuk memprediksi harga kedepan .
Moving average hanya di gunakan sebagai alat interpretative dan digunakan sebagai alat konfirmasi dan analisa
Namun bila Moving Average digunakan sebagai alat identifikasi trend , ini merupakan informasi yang sangat berarti
Dan Moving average ini dikembangkan menjadi dasar alat indikator lain seperti MACD dan Bolinger band oscillators
Terdapat berbagai bentuk dan tipe pendekatan Moving Average dan 3 type yang paling banyak di gunakan oleh analist :
1. Simple Moving Average ( SMA ) 2 . Exponential Moving Average ( EMA ) 3. Weighted Moving Average ( WMA )
SMA 20
EMA 20
WMA 20
SMA 20
EMA 20
WMA 20
Moving average bergerak mengikuti pergerakan harga dan tidak di batasi jarak ( range ) maupun band , beda dengan oscillator indikator
Berikut perbedaan pendekatan SMA – EMA – WMA beserta pola perhitungan nya :
Simple Moving Average adalah Moving Exponential Moving Average (EMA) Weighted Moving Average (WMA)
average tanpa pembebanan ( un weighted ) Exponential Moving Average sangat mirip Weighted Moving Average mirip dengan SMA,
Artinya setiap hari data sama sama penting dengan ( dan bagian tipe dari ) WMA Bedanya adalah WMA menambahkan data
dan meiliki pembebanan yang sama . point saat ini yang lebih significant .
Beda utama denga EMA adalah bahwa angka
Dalam setiap hari baru berakhir , data lama di Tiap point dalam rentang periode disematkan
lama tidak pernah meninggalkan rata rata
letakkan dan data terbaru di tambahkan pengali ( pengali lebih besar untuk data terbaru
Untuk mengklarifikasi , point data lama
sebagai awalan. dan terus menurun )
digunakan sebagai pengali meskipun angka
tersebut di luar dari seri data panjang yang dipilih Mirip dengan SMA saat data baru di masukkan
Pola perhitungan : maka data lama akan di drop
Pola Perhitungan :
Misal 3 periode SMA
Terdapat 3 tahap mengitung EMA Pola Perhitungan :
Hasil penambahan periode angka / Angka
periode Misal EMA 5 periode Misal WMA 5 periode :
Harga penutupan yang di gunakan : 1.. Hitung SMA Penambahan Periode angka / angka periode
5,6,7,8,9 ( Periode angka / angka dari periode ) Angka penutupan digunakan : 5,6,7,8,9
2.. Hitung Pengali
Hari ke 1 periode 3 SMA : ( 5+6+7+8)/ 3 = 6 ( 2 / ( angka periode +1 )
Periode Bobot Harga Avg Bobot
Hari ke 2 periode 3 SMA : ( 6 + 7 + 8) / 3 = 7 maka perhitungan nya adalah ( 2/(5+1) = 33.333%
3.. Hitung EMA 1 1 x 5 5
Hari ke 3 periode 3 SMA : ( 7 + 8 + 9) / 3 = 8 Untuk EMA pertama , kita gunakan SMA ( hari 2 2 x 6 12
sebelum nya) dari EMA ( hari sebelum nya ) 3 3 x 7 21
EMA = ( penutupan - EMA ( hari sebelum nya ) x
4 4 x 8 32
Pengali + EMA ( hari sebelum nya ) 5 5 x 9 45
Moving Average
Rentang Period dalam penentuan Moving average akan sangat bervariasi bergantung kepada Technical analysis yang sedang dilakukan
Pendektan tiap analyst akan berbera beda bergantung kepada pendekatan logic yang di gunakan .
Sebagai kunci dasar pendekatan :
a. Rentang periode dibawah 20 merupakan pendekatan jangka pendek
b. Rentang periode antara 20 – 60 merupakan pendekatan jangka menengah
c. Rentang periode diatas 60 merupakan pedekatan jangka panjang
SMA 20
SMA 50
SMA 100
Tiap tipe Moving average nampak sama namun meiliki beberpa perbedaan .
Misal EMA , memiliki pendekatan kekinian di banding SMA kan seacara karakter lebih cepat di banding SMA .
Namun karna SMA memiliki pembobotan yang sama dalam perhitungan nya dan SMA selalu lebih dekat dengan area yang
siginificant seperti traditional Resist dan Support
Pada dasarnya tiap trader akan berbeda beda dalam menggunakan dan memilih tipe Moving Average baik MA EMA WMA .
Namun kesamaan umum nya bahwa Moving Average di gunakan sebagai :
MA 50
MENUNJUKKAN
STRONG BEARISH
TREND
MA 50
MENUNJUKKAN
STRONG BULLISH
TREND
MA 20 berfungsi sebagai
Resistence dalam down
trend period
MA 20 berfungsi
sebagai Support
dalam UP trend
period
3. Cross Over
Cross Over membutuhkan dua Moving Average dengan rentang periode yang berbeda di dalam satu chart.
Kita Ambil contoh WMA 20 dengan WMA 50 :
a. Saat WMA 20 memotong garis WMA 50 mengarah keatas ( GOLDEN CROSS ) maka moment ini menjadi signal awal BULLISH trend
b. Saat WMA 20 memotong garis WMA 50 mengarah ke bawah ( DEATH CROSS ) maka moment ini menjadi signal awal BEARISH trend
DEATH
CROSS
GOLDEN
CROSS
Bagi Trader yang menggunakan signal ini perlu memahami bahwa terdapat kekurangan dalam signal ini yang bereaksi atas hal yang
telah terjadi sehingga di perlukan indikators lain nya untuk mengkonfirmasi signal yang muncul.
Namun dalam trend yang kuat , signal ini sangat berarti bagi Trader
Moving Average APA SAJA YANG BISA DILIHAT MELALUI MOVING AVERAGE
BULLISH
PRICE
CROSS BEARISH
OVER PRICE
CROSS
OVER
Indikator ini mencoba untuk menentukan apakah Traders benar-benar accumulation (BUY) atau distribution (SELL).
Pendekatan indicator ini dilakukan dengan memetakan jumlah total Volume Aliran Uang setiap periode.
ADL dapat mengungkapkan divergensi antara aliran volume dan harga aktual untuk terutama menegaskan tren saat ini atau untuk
mengantisipasi moment pembalikan masa mendatang
ADL adalah indikators pelengkap dan effective bila di gunakan dengan menggabungkan indikators lain nya dan tidak dapat di gunakan
dengan berdiri sendiri dalam Technical Analysis
Untuk sepenuhnya memahami bagaimana indikator benar-benar berfungsi, rumus ini harus dipecah menjadi beberapa bagian.
Bila kita membedah pola perhitungan , apa yang akhirnya menyebabkan ADL naik atau turun adalah Pengganda Aliran Uang.
Pengganda Aliran Uang ditentukan oleh hubungan antara harga penutupan periode dan rentang tinggi / rendah periode tersebut.
Pengganda Aliran Uang selalu berada dalam kisaran 1 dan -1.
Ketika suatu periode ditutup di bagian atas dari kisaran tinggi / rendah, Pengganda Aliran Uang akan meningkat lebih dekat ke 1.
Di sisi lain, ketika suatu periode ditutup di bagian bawah dari kisaran tinggi / rendah, Pengganda Aliran Uang akan jatuh ke arah -1.
Semakin dekat pengali adalah 1, semakin tinggi tekanan beli. Jadi ketika Anda menggabungkan pengali yang sangat positif dengan
volume yang kuat, ADL akan meningkat.
Ketika menggabungkan pengganda negatif dengan volume yang kuat, tekanan jual akan naik dan ADL akan jatuh.
Oleh karena itu, ADL dapat dilihat sebagai cara mengukur kekuatan tekanan BUY dan SELL ( Accumulation & Distribution ).
Dengan pemikiran ini, ADL menjadi alat yang berharga , baik dalam mengkonfirmasi trend serta mengantisipasi pembalikan arah trend
Moving Average APA SAJA YANG BISA DILIHAT MELALUI ADL
1 . Konfirmasi Trend
Dalam situasi UPTREND yang kuat maupun dalam DOWN Trend yang kuat , ADL akan benar benar bergerak selaras dengan pergerakan
harga sehingga dapat di gunakan sebagai alat untuk mengkonfirmasi trend yang sedang berlangsung .
Ini adalah kelebihan dari penggunaan ADL sebagai indicator yang sederhana
Divergensi ADL Bullish adalah ketika ADL sedang naik ke atas sementara harga sedang turun.
Peningkatan ADL menunjukkan peningkatan tekanan beli (accumulation).
Dengan asumsi volume tidak mendahului harga, pembalikan harga sepertinya mungkin dilakukan.
Price drop
ADL still UP
Divergensi ADL Bearish adalah ketika ADL menjadi tren ke bawah sementara harga sedang meningkat.
Dalam contoh ini, ADL menandakan peningkatan tekanan jual (Distribusi), dan harga mungkin akan segera turun.
Price UP
ADL Down
Next
HARGA Naik situation
significant SIDE WAY
PERIOD
Harga UP
fantastik
ADL drop
Bahkan, SAR di Parabolic SAR adalah singkatan dari "Stop and Reverse".
Perhitungan indikator menciptakan parabola yang terletak di bawah harga selama Trend Bullish dan di atas Harga selama Trend Bearish.
Salah satu aspek yang perlu dipertimbangkan adalah Faktor Akselerasi (AF) yang disebutkan dalam perhitungan.
AF, yang bergerak dalam peningkatan yang ditentukan oleh pengguna, adalah nilai yang akan mengubah sensitivitas SAR.
AF adalah pengganda yang mempengaruhi laju perubahan SAR.
AF meningkat saat tren berlanjut ke arah yang sama, hingga mencapai maksimum (biasanya .20).
Semakin rendah AF, semakin jauh dari harga, oleh karena itu lebih kecil kemungkinannya sinyal berhenti atau pembalikan.
Mengurangi kenaikan AF, mengurangi sensitivitas SAR saat meningkatkannya, meningkatkan sensitivitas SAR.
POLA PERHITUNGAN :
Perhitungan untuk Rising Parabolic SAR dan Falling Parabolic SAR berbeda sehingga mereka akan dipisahkan.
Ketika harga dalam uptrend pecah di bawah parabola (yang akan berada di bawah tren),
ini menandakan pembalikan harga potensial.
Ketika harga menembus di atas parabola (di atas tren) selama tren turun, ini juga bisa menandakan pembalikan harga.
Banyak Trader menggunakan terobosan ini sebagai titik untuk menempatkan stop order atau bahkan sebagai titik untuk memasuki pasar
pada awal tren baru.
SRIL dalam situasi Bullish moment , EMA 5 diatas EMA 20 dan EMA 20 diatas EMA 50
Parabolic SAR menunjukkan priode pembalikan arah trend dari UP TREND memulai mengarah kepada DOWN TREND moment
Jika dilihat dari posisi ADL ( Accumulation – Distribution Line ) posisi harga berbanding terbalik dengan ADL ( ADL Kontra Price ) ,
Situasi ini menunjukkan bahwa kenaikan harga yang terjadi bersifat semu dan tidak diikuti oleh riil kekuatan market , dengan kata lain ada
sebagian kecil pelaku pasar yang menggerak kan harga naik sejak pernurunan harga di pertengahan november
Analisa ini akan lengkap bila di gabung dengan Osscilators Indikator
SIMPLE ANALYSIS EXAMPLE
Using Following Trend Indicators
Trend Following Indicators , akan lengkap analisa nya bila di gabungkan dengan Oscillators Indicators
AALI – dalam bullish moment , EMA 5 diatas EMA 20 dan mulai cross ke EMA 50 menguatkan formasi Bullish yang sedang terjadi
PARABOLIC SAR menunjukkan UP TREND moment diiringi dengan volume yang meningkat
Pada Bulan October saat harga bergerak down trend moment , ADL menunjukkan arah data dan pembalikan arah harga baru terjadi di
pertengahan bulan november , ADL mulai selaras dengan arah trend harga .
Analisa ini akan lengkap bila di gabung dengan Osscilators Indikator
t.me/News_Edukasi_Saham Channel t.me/Algerbullish
NAMUN ………………………………………………………………………………………………………………….