Pelayanan Kesehatan
Bambang Wibowo
Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan
AKSES
Kesenjangan Kemampuan Layanan
RS Chasan
Boasoire (-2)
RS Marsudi (-1)
RS Soekarno (-5)
v
25
24
21
18
15 15 12 16
13 13 13 10 12 12
11
10 10
8 8 8 8 8 8 9
7
6 5 5 6 5
4 4 4
3
Sp. Sp. Sp. Sp. Sp. Sp. Sp. Sp. Sp. Sp. Sp. Sp. Sp. Sp.Radi Sp. Sp. Sp. Sp.
Mata THKT- Syaraf Jantun Kulit Jiwa Paru Urologi Ortope Bedah Bedah BTKV Aneste ologi Patolog Patolog Rehab Mikrob
KL g Kelami di Syaraf Plastik si i Klinik i Medik iologi
n Anato Klinik
mi
RS 6 13 8 4 5 8 10 7 8 8 10 12 11 5 6 3 4 16
dokter 15 33 24 8 13 15 21 13 18 8 10 12 35 12 9 4 5 25
KEKURANGAN DOKTER SPESIALIS RS KELAS C
291 291
190 190 185 185 187 187
154 154
RS
DOKTER
Sp. Penyakit Sp. Anak Sp. Bedah Sp. Obsgyn Sp. Anestesi
dalam
Sp. Bedah Mulut Sp. Bedah Syaraf Sp. Bedah Plastik Sp. BTKV Data RS Online : Januari 2019
KETERSEDIAAN TEMPAT TIDUR BERDASARKAN PROVINSI
TAHUN 2018
5 Provinsi yang
Kurang
Ketersediaan TT
JATENG
20 KAB
- 5747 TT
LAMPUNG
12 KAB
- 1934 TT
JABAR
12 KAB
JATIM NTB
- 3684 TT
12 KAB 5 KAB
- 2828 TT - 868 TT
(1 TT: 1000 Penduduk)
PEMANFAATAN IT UNTUK RUJUKAN
Integrasi Integrasi
RS ONLINE SIRANAP
Pcare & HFIS
Profile RS
SISRUTE
Tempat
Tidur
Layanan
SDMK
Alkes, Sarana
& Prasarana • Rujukan • Sumber Daya Rumah
• Telemedicine Sakit
• Resume Medis • Kontak SISRUTE
• Monitoring Rujukan • Laporan & Dashboard
Integrasi ASPAK
• Monitoring Ambulance • Info Update
MENU SISRUTE
EVALUASI RS RUJUKAN SD. TAHUN 2018
Analisa RS Rujukan Nasional (Berdasarkan Kriteria Kepmenkes Nomor 390 Tahun 2014)
15 15 16 15 16 16 16 16
14 14 13 • Dalam waktu 5 tahun (2014
12
9 sd 2019), RS Rujukan diberi
5 penguatan infrastruktur dan
manajemen:
RSUP H. Adam RSUP Dr. M. RSUP Dr. RSUP Dr. Cipto RSUP Dr Hasan RSUP Dr. Kariadi RSUP Dr. RSU Dr. RSUP Sanglah RSU Dr. Sudarso RSUD H. A RSUP Prof. Dr. RSUP Dr. RSU Jayapura
✓ Infrastruktur berupa TP
Malik Djamil Mohammad Mangunkusumo
Hoesin
Sadikin Sardjito Soetomo WAHAB
SJAHRANIE
R.D. Kandou Wahidin
Sudirohusodo dan DAK Fisik Penugasan
14 RS Rujukan Nasional di Indonesia (TP 2015= 2 T, DAK
5 RS sudah memenuhi 10 kriteria persyaratan dan 6 kriteria tugas Penugasan 2017-2018 =
9 RS belum memenuhi 10 kriteria persyaratan dan 6 kriteria tugas
Rata-rata pencapaian keempat belas RS Rujukan nasional tersebut adalah 86% atau 14 kriteria 7,87 T)
✓ Manajemen berupa DAK
Analisa RS Rujukan Provinsi dan Regional (Berdasarkan Kriteria Kepmenkes Nomor 391 Tahun 2014) non fisik Akreditasi dan
program WKDS
• Akhir tahun 2019 akan
RS Rujukan Regional 84 26 dievaluasi keberlangsungan
Belum Sesuai Standar penetapan RS Rujukan yang
Sesuai standar akan dianalisis oleh Tim
RS Rujukan Provinsi 18 2 Assesment Ditjen Yankes
Berdasarkan kriteria kelas RS, akreditasi dan RS Pendidikan
Roadmap dan Capaian RS Pratama 2015 - 2019
RS Pratama 2015
RS Pratama 2016
RS Pratama 2017
RS Pratama 2018
RS Pratama 2019
RS Pratama yang
Capaian RS Pratama dibangun tahun 2019
62 RS Pratama Tahun
2015
2016
Wilayah Barat
3
1
Wilayah Timur
19
4
Jumlah
22
5
▪ Kab. Aceh Utara
s/d Tahun 2018 2017 5 19 24
▪ Kab. Nias Barat
2018 2 9 11 ▪ Kab. Jeneponto
2019 2 1 3
CAPAIAN AKREDITASI RUMAH SAKIT DI INDONESIA
PARIPURNA 850
Transporta Memiliki akses darat, udara Memiliki akses darat, udara Akses dari 4
5
si dan air min. dari 4 Provinsi dan air min. dari kabupaten kabupaten
• Menjadi rumah sakit rujukan nasional sebagai • Menjadi rumah sakit rujukan regional sebagai • Menjadi RS Rujukan sebagai pengampu
pengampu rujukan medik dari rumah sakit regional pengampu rujukan medik dari rumah sakit rujukan medik dan transfer knowledge
sesuai ketentuan yang berlaku; kabupaten/kota sesuai ketentuan yang berlaku; dari rumah sakit dibawahnya sesuai
• Melakukan rujuk balik sesuai indikasi dan ketentuan • Melakukan rujuk balik sesuai indikasi dan ketentuan yang berlaku
yang berlaku; ketentuan yang berlaku; • Menjalin kerja sama dengan rumah
• Mengembangkan layanan unggulan subspesialistik • Mengembangkan layanan unggulan spesialistik sakit rujukan nasional dan/atau antar
sesuai klasifikasi dan jenis rumah sakit; sesuai klasifikasi dan jenis rumah sakit; rumah sakit rujukan terutama dalam
• Menyusun standar prosedur operasional rumah sakit • Menyusun standar prosedur operasional rumah pemenuhan kebutuhan sumber daya
dengan sistem rujukan dari rumah sakit regional sakit dengan sistem rujukan yang merupakan manusia untuk operasional pelayanan
jejaringnya; kolaborasi dari jejaring fasilitas pelayanan unggulan sesuai kriteria yang
• Menyiapkan sumber daya manusia, sarana, prasarana, kesehatan di kabupaten/kota; ditetapkan
alat, bahan, fasilitas dan sistem informasi yang • Menyiapkan sumber daya manusia, sarana, • Mengembangkan layanan unggulan
mendukung pelayanan sebagai rumah sakit rujukan prasarana, alat, bahan, fasilitas dan sistem minimal 1 subspesialistik sesuai
nasional sesuai standar; informasi yang mendukung pelayanan sebagai klasifikasi dan jenis rumah sakit serta
• Mengembangkan Health Technology Assesment/HTA rumah sakit rujukan regional sesuai standar; analisa setempat untuk rumah sakit
khususnyapenapisan teknologi tepat guna secara aktif • Merupakan jejaring penerapan Health Technology rujukan provinsi
di wilayah sekitarnya dengan mengutamakan produk Assesment/HTA khususnya penapisan teknologi • Mengembangkan sarana , prasarana
dalam negeri termasuk menggunakan riset berbasis tepat guna secara aktif di wilayah sekitarnya dan peralatan penguatan sebagai
pelayanan; dengan mengutamakan produk dalam negeri rumah sakit rujukan dengan prioritas
• Penguatanpenerapanhospital bylaws/peraturan termasuk menggunakan riset berbasis pelayanan; penguatan IGD , IBS, ICU, ICCU, NICU,
internal rumahsakit yang menjadi landasan • Penguatan penerapan hospital bylaws/peraturan PICU dan tempat tidur kelas III serta
transparansi, akuntabilitas, etikadan hukum kesehatan internal rumah sakit yang menjadi landasan layanan ambulans untuk penguatan
di rumah sakit transparansi, akuntabilitas, etika dan hukum SPGDT
kesehatan di rumah sakit 16