Anda di halaman 1dari 34

PEMERINTAH KABUPATEN SOLOK

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS MUARA PANAS
Jln. Batu Kombong Teip. (0755) 23578

PEDOMAN MANUAL MUTU


PUSKESMAS MUARA PANAS

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Puskesmas adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota yang

bertanggung jawab terhadap pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya.Yang berfungsi

sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan

keluarga dan masyarakat serta pusat pelayanan kesehatan strata pertama.

Untuk memenuhi fungsinya maka Puskesmas mempunyai kegiatan/ Upaya

kesehatan wajib yang terdiri dari upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana

(KB), upaya Promosi Kesehatan, upaya Kesehatan Lingkungan, upaya perbaikan gizi

masyarakat, upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular serta upaya

Pengobatan Dasar. Selain itu, Puskesmas Muara Panas juga mempunyai kegiatan/ upaya

kesehatan pengembangan yang meliputi upaya kesehatan sekolah, upaya kesehatan

masyarakat, upaya kesehatan gigi dan mulut, upaya kesehatan jiwa, upaya kesehatan mata,

upaya kesehatan usia lanjut, Upaya Kesehatan Remaja dan upaya pembinaan pengobatan

tradisional serta sarana penunjang Laboratorium.

Dalam usaha mewujudkan derajat kesehatan masyarakat, maka pembangunan

kesehatan terutama di tingkat yang paling dasar yaitu tingkat Puskesmas perlu lebih

diperhatikan dan ditingkatkan. Hal ini didukung dengan adanya pelayanan – pelayanan

ditingkat Desa yaitu dengan adanya PKD, Puskesling dan Puskesmas Pembantu serta

penyebaran tenaga di tingkat jorong dengan menempatkan Bidan di jorong.

1 . PANDUAN MANUAL MUTU PUSKESMAS


1. Profil Puskesmas Muara Panas
a. Demografi

Peta wilayah kerja Puskesmas Muara Panas

Puskesmas Muara Panas adalah Unit Pelaksana Tekhnis Kesehatan dibawah SKPD
Dinas Kesehatan Kabupaten Solok yang terletak di wilayah Kecamatan Bukit
Sundi, dibatasi oleh pegunungan sebelah utara yang tepatnya dibatasi dengan :
 Sebelah Utara : Kecamatan IX Koto Sungai Lasi
 Sebelah Selatan : Kecamatan Lembang Jaya
 Sebelah Barat : Kecamatan Kubung
 Sebelah Timur : Kecamatan Payung Sekaki
Wilayah kerja Puskesmas meliputi 18 jorong yang tercakup dalam 5 nagari ,yaitu
Nagari Muaro Paneh, Kinari, Bukit Tandang,Parambahan dan Dilam. Nagari-nagari
binaan Puskesmas Muara Panas sudah dapat dijangkau dengan kendaraan roda dua
maupun kendaraan roda empat dengan luas wilayah Kerja 218 km2. Jarak nagari
yang terjauh dari Puskesmas ± 8 km, jarak tempuh dari Ibu Kota Kabupaten dengan
Ibu Kota Kecamatan berjarak 15 km.
b. Demografi
Puskesmas Muara Panas jumlah penduduk sebanyak 23.253 jiwa, terdiri dari
11.211 jiwa perempuan , 12.042 jiwa laki-laki, dengan jumlah KK sebanyak 7.278
KK. Jumlah penduduk penduduk miskin sebanyak yang terdaftar memliki kartu
13.500 jiwa
Mayoritas penduduk di wilayah kerja Puskesmas Muara Panas bekerja sebagai
petani dan buruh tani, sebagian lagi bekerja sebagai pedangang, pegawai maupun
karyawan perkantoran

2 . PANDUAN MANUAL MUTU PUSKESMAS


c. Sarana dan pra-sarana
Jumlah ketenagaan di Puskesmas Muara Panas , Pegawai Negeri Sipil 46 orang,
Pegawai Tidak Tetap (PTT) Pusat 2 Orang,Tenaga Harian Lepas (THL) 3 Orang
dengan rincian sebagai berikut :

. Data Ketenagaan puskesmas Muara Panas 2016


No Pendidikan Jumlah Keterangan
Kepala Puskesmas , Dokter (2 PNS ,1
1 Dokter Umum 3 Orang
kontrak )
2 Dokter gigi 1 orang Dokter (1 PNS )
Sarjana Keperawatan / 4 orang S1 (2 PNS,2 Sukarela )
3 D3 keperawatan , 15 Orang D3 (5 PNS,10 Sukarela)
SPK 1 orang SPK
Bidan (15 PNS, 2 PTT,8 Sukarela) D1
4 Akademi Kebidanan D3/D1 26 Orang
(1PNS)
5 Akademi Gizi D4/D3 2 orang Ptgs Gizi (2 PNS)
6 SPRG ( Sekolah Perawat Gigi) 2 orang Ptgs Gigi (2 PNS)
7 Akademi Analis SMAK 1 orang Ptgs Analis (1 PNS)
8 Akademi Sanitasi S1 1 orang Ptgs Sanitarian (1 PNS)
KTU (1 PNS),RR (2 PNS),Bendahara
Tenaga Non Kesehatan
8 7 orang (2 PNS),Pembantu Apotik
(Pekarya)
(1PNS),ADM (1PNS)
9 Rekamedik 1 Orang RR (1PNS)
10 Tenaga Kebersihan 2 orang Kebersihan (2 THL)
11 Tenaga Sopir 1 orang Sopir (1 THL)

Penempatan Bidan di Jorong wilayah Kerja Puskesmas Muara Panas 2016


No SARANA PETUGAS
1 Pustu Galagah *Bidan 1 orang
2 Pustu Kinari *Bidan 1 orang
3 Pustu Parambahan *Bidan 1 orang
4 Pustu Bukit Tandang *Bidan 1 orang
5 Pustu Dilam *Bidan 1 orang
6 Poskesri Koto Kaciak *Bidan 1 orang
7 Poskesri Sawah Ampang *Bidan 1 orang
8 Poskesri Sawah Sudut- Bl Pinang *Bidan 1 orang
9 poskesri Koto Panjang *Bidan 1 orang

3 . PANDUAN MANUAL MUTU PUSKESMAS


10 Poskesri Galanggang Tinggi *Bidan 1 orang
11 Poskesri Bungo Harum *Bidan 1 orang
12 Poskesri Sudut Parambahan *Bidan 1 orang
13 Poskesri Kubu -
14 Poskesri Dilam *Bidan 1 orang

2.KEBIJAKAN MUTU
a..Tata Nilai :

IKHLAS : Memberikan pelayanan dengan sepenuh hati


AKRAB : Melayani dengan ramah, bersahabat dan peduli terhadap
keluhan Pelanggan

TERBUKA : Pengelolaan kegiatan secara profesional dan dapat


dipertanggung jawabkan.

PROFESIONAL : Memberikan pelayanan sesuai standar profesi.

b. VISI
“ Terwujudnya Puskesmas Muara Panas sebagai Pusat Pelayanan Kesehatan yang
berkualitas dan profesional serta menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan “.

Penjelasan :
Puskesmas Muara Panas merupakan sarana pelayanan kesehatan milik pemerintah
yang mempunyai fungsi sebagai penyelenggara UKM dan UKP tingkat pertama di
Kecamatan Bukit Sundi dituntut untuk selalu meningkatkan akses pelayanan kesehatan
masyarakat yang berkualitas guna mencapai masyarakat Muara Panas yang Sehat dan
mandiri dan meningkatnya derajat kesehatan masyarakat.
Guna mewujudkan visi yang bermakna bahwa Puskesmas sebagai pelayanan
Publik maka Puskesmas Muara Panas harus selalu:
1) Memelihara wujud (tangible) bukti fisik Puskesmas, meliputi: sarana prasarana kantor,
kebersihan kantor, ketrampilan karyawan dan jenis-jenis pelayanan yang sesuai
dengan kebutuhan pelanggan
2) Mengutamakan kehandalan (reliability) hasil kinerja karyawan sesuai dengan
kebutuhan pelanggan, meliputi: yang cepat, tepat pada jam kerja kantor dan dalam
fasilitas yang sama.
3) Memegang teguh keresponsivitas (responsiveness) tanggapan/ kesigapan karyawan
terhadap kebutuhan pelanggan, meliputi: cepat menanggapi dan membantu pelanggan
(bagian resepsionis).

4 . PANDUAN MANUAL MUTU PUSKESMAS


4) Susunan tata kerja sesuai dengan pendidikan, keyakinan (confidence) tupoksi yang
mempunyai kompetensi pegawai sesuai bidangnya, meliputi: pengetahuan
(knowladge) dan ketrampilan pegawai dalam menyelesaikan pekerjaan.
5) Menunjukkan empati (emphaty) sikap, perilaku pegawai dalam melayani pelanggan,
meliputi: keramahan dan rasa peduli terhadap kebutuhan pelanggan (peningkatan
SDM dengan adanya pelatihan pelayanan prima)

c. MISI
Guna mencapai Visi Puskesmas maka perlu menetapkan misi sebagai berikut :
1. Menggerakkan pembangunan kecamatan yang berwawasan kesehatan.

2. Menggerakkan kemandirian masyarakat untuk berprilaku hidup bersih dan sehat

3. Meningkatkan kualitas pelayanan yang sesuai standar dan bermutu bagi masyarakat.

4. Meningkatkan profesionalisme dan kompetensi tenaga kesehatan.

5. Meningkatkan peran serta mayarakat dalam pemecahan dan penanggulangan


masalah kesehatan serta memanfaatkan sumber daya alam yang ada.

6. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana prasarana kesehatan.

7. Menjadikan puskesmas sebagai pusat informasi kesehatan.

8. Membina kerjasama lintas program dan lintas sektoral dalam rangka mendukung
peningkatan deraja kesehatan masyarakat.

d. MOTTO dan MAKLUMAT PELAYANAN

1. MOTTO
“ Sehat Bersama Untuk Sejahtera “

2. MAKLUMAT PELAYANAN
“ Memberikan Pelayanan Yang Cepat, Tepat dan Nyaman untuk Kesehatan
Masyarakat “

3. TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS


a. Terselenggaranya pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau bagi
seluruh masyarakat Muara Panas.
Tujuan pertama ini mengarahkan segenap sumberdaya Puskesmas untuk selalu
meningkatkan pelayanan dalam rangka peningkatan derajat kesehatan
masyarakat melalui upaya penurunan angka kesakitan dan kematian khususnya
pada bayi, anak balita, ibu hamil dan pelayanan pada keluarga miskin.

5 . PANDUAN MANUAL MUTU PUSKESMAS


Sasaran :
1. Meningkatnya akses pelayanan kesehatan dasar dan penunjang medis
Meningkatnya pelayanan kesehatan bagi keluarga miskin
2. Menurunnya kejadian penyakit menular dan potensial KLB
3. Meningkatnya kualitas kesehatan ibu & anak

b. Meningkatnya Pemberdayaan Masyarakat dibidang kesehatan melalui Upaya


Kesehatan (UKM)
Dengan tujuan kedua ini diharapkan Puskesmas dapat menjadi fasilitator bagi
masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat serta meningkatkan
pengetahuan dibidang kesehatan sehingga terbentuk tingkat kesadaran, kemauan,
kemampuan serta kemandirian untuk menolong dirinya dengan diterwujudnya
nagari siaga aktif.
Sasaran :
1. Meningkatnya peran serta masyarakat dalam pemasyarakatan gaya hidup sehat
melalui penerapan PHBS
2. Meningkatnya cakupan nagari siaga aktif
3. Meningkatnya cakupan kemandirian posyandu
4. Meningkatnya kualitas lingkungan yang sehat
5. Meningkatnya cakupan rumah/bangunan bebas jentik
6. Meningkatnya cakupan tempat umum yang sehat

4. KOMITMEN BERSAMA PEGAWAI PUSKESMAS MUARA PANAS


Seluruh karyawan puskesmas muara panas bertekat , berjanji dalam menjalankan
sistem manajemen mutu akan dilaksanakan secara konsisten dan konsekwen untuk
mendukung pencapaian sasaran yang di harapkan baik program kesehatan maupun
pelayanan puskesmas maka semua karyawan puskesmas muara panas
berjanji/berkomitmen :
1.Memahami konsep manajemen mutu sebagain landasan dalam merubah pola
pikir dan pola kerja yang brerfokus pada mutu.
2.Menjalankan kegiatan tugas pokok dan fungsi masing-masing sesuai dengan
pedoman manajemen mutu dan SPO yang sudah di sah kan.
3.Melakukan monitoring dan evaluasi secara berkesinambungan dalam kegiatan
program dan pelayanan.
4.Melakukan perbaikan secara terus menerus pada seluruh aspek kegiatan baik
program maupun pelayanan.
5.Memberikan pelayanan kesehatan pada masyarakat dengan cepat,tepat dan
berkualitas

6 . PANDUAN MANUAL MUTU PUSKESMAS


6.Memberikan pelayanan pada masyarakat dengan sopan santun ramah dan
bersahaja
7.Bersedia menerima sanksi yang di sepakati ,apabila melanggar komitmen diatas

7 . PANDUAN MANUAL MUTU PUSKESMAS


STRUKTUR ORGANISASI PUSKESMAS MUARA PANAS
KABUPATEN SOLOK PROPINSI SUMATRA BARAT

8 . PANDUAN MANUAL MUTU PUSKESMAS


9 . PANDUAN MANUAL MUTU PUSKESMAS
3. PROSES PELAYANAN (PROSES BISNIS)

Proses Pelayanan Puskesmas Muara Panas

KEBIJAKAN MUTU

P H
ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN
A A

S R
DALAM GEDUNG

I A

E P D P
O
N E K A
PEM LABO
FAR
RATO U
/ N UMUM MASI N
RIUM/ M
P E P
D RO
N
E A PEM GIGI T E
A
L F S L
I
A T A

N A N

G R KIA GIZI P2P PROM G


KES
G A G

A N A

N N

KIA GIZI P2P PROM PENGO


KES BATAN

LUAR GEDUNG

MANAJEMEN SUMBER DAYA,

SUPLIER

10
B. RUANG LINGKUP
.Jenis – Jenis Pelayanan Yang ada di Puskesmas Muara Panas
1) Upaya Kesehatan Perorangan, Kefarmasian dan Laboratorium :
 Pelayanan Pemeriksaan Umum
 Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut
 Pelayanan KIA - KB yang bersifat UKP
 Pelayanan Gawat Darurat
 Pelayanan Gizi yan bersifat UKP
 Pelayanan Persalinan
 Pelayanan Rawat Inap
 Pelayanan Kefarmasian
 Pelayanan Laboratorium
2) Upaya Kesehatan Masyarakate Esensial dan Keperawatan Kesehatan
Masyarakat :
 Pelayanan Promosi Kesehatan / UKS
 Pelayanan Kesehatan Lingkungan
 Pelayanan KIA – KB yang bersifat UKM
 Pelayanan Gizi yang bersifat UKM
 Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
 Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat
3) Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan :
 Pelayanan Kesehatan Jiwa
 Pelayanan Kesehatan Gigi Masyarakat
 Pelayanan Kesehatan Olah Raga
 Pelayanan Kesehatan Indera
 Pelayanan Kesehatan Lansia
 Pelayanan Kesehatan Kerja

C TUJUAN
1. Tujuan Umum
Meningkatkan kemampuan manajemen di Puskesmas dalam menyusun Pedoman
Manual Mutu Puskesmas berdasarkan fungsi dan azas penyelenggaraannya.
2. Tujuan Khusus
a) Tersusunnya Pedoman Manual Mutu Puskesmas untuk tahun berikutnya dalam
upaya mengatasi masalah atau sebagian masalah kesehatan masyarakat.
b) Tersusunnya Pedoman Manual Mutu setelah diterimanya alokasi sumber dana
untuk kegiatan tahun berjalan dari berbagai sumber.
c) Mendukung tercapaianya visi kecamatan Bukit Sundi Sehat tahun 2020.
d) Terlaksananya Akreditasi Puskesmas Muara Panas pada tahun 2016.

11
D. LANDASAN HUKUM DAN ACUAN
1. Landasan hukum yang digunakan dalam menyusun pedoman mutu ini adalah
Pedoman Manual Mutu Puskesmas Muara Panas tahun 2016 disusun berdasarkan
peraturan perundang-undangan sebagai berikut :
1. Undang – Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
2. Undang – Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Kesehatan
3. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2014 tentang Sistem
Informasi Kesehatan
4. Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2012 tentang Sistem
Kesehatan NasionaL
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 13 tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah ;
6. PerMenKes Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat
7. Kep.Menkes RI Nomor: 828/ Menkes/ SK/ IX/ 2008 tentang
Standart Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/
Kota;
8. Kep.Menkes RI Nomor: 374/ Menkes/ SK/ V/ 2009 tentang
Sistem Kesehatan Nasional
3. Acuan
Acuan yang digunakan dalam menyusun pedoman mutu ini adalah :
1. Standar Akreditasi Puskesmas diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Bina
Upaya Kesehatan Direktorat Upaya Kesehatan Dasar tahun 2014.
2 Pedoman Penyusunan Dokumen Akreditasi Fasilitas Kesehatan
Tingkat Pertama diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Bina Upaya
Kesehatan Direktorat Upaya Kesehatan Dasar tahun 2015.

E.Istilah dan Definisi

No Istilah Definisi operasional


1. Pelanggan : Orang yang memberikan perhatian penuh
terhadap jasa pelayanan yang ditawarkan
2. Kepuasan : Tanggapan perilaku pelanggan setelah
Pelanggan mendapatkan pelayanan dibandingkan dengan
harapan pelanggan
3. Pasien : Seorang individu yang mencari/ menerima
perawatan medis
4. Koreksi : Pembetulan atau perbaikan
5. Tindakan : Tindakan perbaikan, adalah tindakan untuk
Korektif menghilangkan penyebab ketidaksesuaian yang
ditemukan/ situasi yang tidak dikehendaki
6. Tindakan : Tindakan pencegahan, adalah tindakan untuk

12
Preventif menghilangkan penyebab ketidaksesuaian yang
potensial/ situasi potensial lain yang tidak
dikehendaki
7. Mutu : Sebuah proses yang terstruktur untuk
memperbaiki pelayanan guna memenuhi
kebutuhan pelanggan
8. Manajemen : Suatu cara meningkatkan performance secara
Mutu terus menerus dengan menggunakan sumber
daya yang ada
9. Sistem : Sistem yang digunakan untuk menetapkan
Manajemen kebijakan dan sasaran mutu
Mutu
10. Dokumen : Segala benda yang berbentuk barang, gambar
ataupun tulisan sebagai bukti dan dapat
memberi keterangan yang penting dan absah

11. Efektifitas : Suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh


target ( kuantitas, kualitas, waktu ) telah
tercapai
12. Efisiensi : Suatu ukuran keberhasilan yang dinilai dari segi
besarnya sumber/ biaya untuk mencapi hasil
dari kegiatan yang dijalankan
13. Proses : Serangkaian langkah sistematis, atau tahapan
yang jelas dan dapat ditempuh berulangkali,
untuk mencapai hasil yang diinginkan
14. Sasaran Mutu : Segala sesuatu yang terkait dengan mutu dan
dijadikan sasaran atau target pencapaian dengan
menetapkan ukuran atau kriteria pencapaiannya
15. Perencanaan : Aktifitas pengembangan pelayanan dan proses
Mutu yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan
pelanggan
16. Kebijakan Mutu : Pernyataan resmi dari pimpinan berkaitan
dengan perhatian dan arah organisasi di bidang
mutu
17. Sarana : Segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat
dan bahan untuk mencapai maksud dan tujuan
dari suatu proses pelayanan

13
BAB II
SISTEM MANAJEMEN MUTU DAN SISTEM PENYELENGGARAAN PELAYANAN :

A. Persayaratan umum :
Puskesmas Muara Panas menetapkan, mendokumentasikan, memelihara sistem
manajemen mutu sesuai dengan standar akreditasi Puskesmas. Sistem ini disusun
untuk memastikan telah diterapkannya persyaratan pengendalian terhadap proses
proses penyelenggaraan pelayanan kepada masyarakat, baik penyelenggaraan upaya
Puskesmas maupun pelayanan klinis yang meliputi kejelasan proses pelayanan dan
interaksi proses dalam penyelenggaraan pelayanan, kejelasan penanggungjawab,
penyediaan sumber daya, penyelenggaraan pelayanan itu sendiri mulai dari
perencanaan yang berdasar kebutuhan masyarakat atau pelanggan, verifikasi terhadap
rencana yang disusun, pelaksanaan pelayanan dan verifikasi terhadap proses
pelayanan dan hasil-hasil yang dicapai, monitoring dan evaluasi serta upaya
penyempurnaan yang berkesinambungan.

B. Pengendalian dokumen :
Secara umum dokumen-dokumen dalam sistem manajemen mutu yang disusun
meliputi :
Dokumen level 1 : Kebijakan
Dokumen level 2 : Pedoman atau Manual Mutu
Dokumen level 3 : Standar Operasional Prosedur
Dokumen level 4 : Rekaman-rekaman sebagai catatan akibat
pelaksanaan kebijakan, pedoman dan prosedur

Tujuan pengendalian dokumen adalah terkendalinya kerahasiaan dokumen, proses


perubahan, penerbitan, distribusi dan sirkulasi dokumen.

Pedoman ini mencakup proses penyusunan dokumen, pengesahan, penomoran,


pemberlakuan, distribusi, penyimpanan, pencarian kembali, dan proses penarikan
dokumen kedaluwarsa.

a. Penyusunan Dokumen
Kepala Subag Tata Usaha Puskesmas, penanggungjawab Admen,
penanggungjawab UKM dan UKP bertanggungjawab terhadap pelaksanaan
identifikasi/ perubahan dan penyusunan dokumen. Penyusunan dokumen secara
keseluruhan dikoordinir oleh tim mutu Puskesmas Muara Panas
b. Pengesahan Dokumen
Semua dokumen disahkan oleh Kepala Puskesmas sebagai dokumen di
Puskesmas Muara Panas dan dilaksanakan mulai tanggal berlaku.

14
c. Penomoran Dokumen
Tata cara penomoran dokumen diatur dengan kebijakan Kepala Puskesmas
tentang pengendalian dokumen dan langkah-langkahnya sesuai dengan SOP
pengendalian dokumen di Puskesmas Muara Panas (kriteria 2.3.11.d).
d. Pemberlakuan Dokumen
Dokumen diberlakukan sejak tanggal ditetapkan/ disahkan oleh Kepala
Puskesmas Muara Panas.
e. Pendistribusian dokumen
Pendistribusian dilakukan oleh tim mutu Puskesmas dengan menggunakan
ekspedisi dan formulir tanda terima dokumen.
f. Penyimpanan dokumen
Dokumen asli (master dokumen yang sudah dinomori dan sudah ditandatangani)
disimpan di sekretariat tim mutu Puskesmas. Dokumen fotocopy disimpan di
masing-masing unit upaya Puskesmas.Dokumen di unit upaya Puskesmas
diletakkan di tempat yang mudah dilihat, mudah diambil, dan mudah dibaca oleh
pelaksana.
g. Penataan dokumen
Untuk memudahkan dalam pencarian dokumen, dikelompokkan berdasarkan bab/
kelompok pelayanan dengan diurutkan setiap urutan kriteria dan elemen penilaian
dan diberikan daftar secara berurutan.
h. Penarikan dokumen
Menarik dokumen lama apabila dokumen ini adalah dokumen pengganti dan
mengisi format usulan penambahan atau penarikan dokumen. Mengarsipkan
dokumen induk yang sudah tidak berlaku dengan membubuhkan stempel
“kedaluwarsa” dan kemudian menyimpan dokumen tersebut selama 2
tahun.Memusnahkan dokumen jika dokumen kedaluwarsa sudah lebih dari 2
tahun.

C. Pengendalian Rekam Implementasi


Prosedur pengendalian rekam implementasi dilakukan oleh penanggungjawab
pelayanan dengan menyimpan daftar dokumen yang ada di bagiannya pada
catatan mutu bagian dan akan ditinjau secara periodik oleh tim mutu Puskesmas.
Dalam pengendalian rekaman implementasi, penanggungjawab pelayanan
memberi identitas rekaman sesuai dengan kebijakan dan SOP pengendalian rekam
implementasi Puskesmas Muara Panas yang telah ditetapkan. Identifikasi revisi/
perubahan rekaman menggunakan nomor revisi dan stempel kedaluwarsa pada
rekaman yang sudah kedaluwarsa. Tiap 6 bulan tim mutu Puskesmas melakukan
tinjauan rekaman pada daftar rekaman/ daftar catatan mutu sesuai waktu
retensinya. Apabila ditemukan rekaman/ catatan mutu kedaluwarsa melakukan
pemusnahan.

15
BAB III
TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN

A. Komitmen Manajemen :
Kepala Puskesmas, penanggung jawab manajemen mutu, penanggung jawab upaya,
penanggung jawab pelayanan klinis dan seluruh karyawan puskesmas bertanggung jawab
dan memiliki komitmen untuk menerapkan seluruh persyaratan yang ada pada manual
mutu ini.

B. Fokus Pada Sasaran/ Pasien :


Pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas dilakukan dengan berfokus pada pelanggan
yang meliputi pelanggan internal (pasien) dan pelanggan eksternal (keluarga dan
masyarakat luas). Pelanggan dilibatkan mulai dari identifikasi kebutuhan dan harapan
pelanggan, perencanaan penyelenggaraan upaya puskesmas dan pelayanan klinis,
pelaksanaan pelayanan, monitoring dan evaluasi serta tindak lanjut pelayanan.

C. Kebijakan Mutu :
Seluruh karyawan berkomitmen untuk menyelenggarakan pelayanan yang berfokus pada
pelanggan, memperhatikan keselamatan pelanggan, dan melakukan penyempurnaan yang
berkelanjutan. Kebijakan mutu dituangkan dalam surat keputusan Kepala Puskesmas
yang meliputi kebijakan mutu pelayanan klinis dan kebijakan mutu pelayanan UKM.

D. Perencanaan Sistem Manajemen Mutu dan Pencapaian Sasaran Kinerja/ Mutu


Sasaran mutu ditetapkan berdasarkan standar kinerja/ standar pelayanan minimal yang
meliputi indikator-indikator pelayanan klinis, indikator penyelenggaraan upaya
Puskesmas. Perencanaan disusun dengan memperhatikan kebutuhan dan harapan
pelanggan, hak dan kewajiban pelanggan, serta upaya untuk mencapai sasaran kinerja
yang ditetapkan. Perencanaan mutu Puskesmas dan keselamatan pasien berisi program-
program kegiatan peningkatan mutu yang meliputi:
1. Penilaian dan peningkatan kinerja baik UKM maupun UKP
2. Upaya pencapaian enam sasaran keselamatan pasien
3. Penerapan manajemen risiko pada area prioritas
4. Penilaian kontrak/kerjasama pihak ketiga
5. Pelaporan dan tindak lanjut insiden keselamatan pasien
6. Peningkatan mutu pelayanan laboratorium
7. Peningkatan mutu pelayanan obat
8. Pendidikan dan pelatihan karyawan tentang mutu dan keselamatan
pasien

16
E. Tanggung Jawab, wewenang :
1. Kepala Puskesmas
a. Menetapkan sistem manajemen mutu Puskesmas.
b. Bertanggungjawab secara menyeluruh terhadap keputusan strategi untuk
pelaksanaan sistem kinerja setiap proses yang ada didalam proses bisnis.
c. Memastikan ketersediaan sumber daya baik manusia, alat serta bangunan dan
informasi yang dibutuhkan untuk mendukung semua proses.
2. Penanggung jawab Mutu
a. Menerapkan dan memelihara sistem manajemen mutu Puskesmas,
b. Memastikan bahwa persyaratan umum dalam pelaksanaan sistem
manajemen mutu Puskesmas dimengerti dan dilaksanakan oleh seluruh
karyawan.
3. Koordinator Administrasi dan Manajemen, Koordinator Upaya Kesehatan
Masyarakat, dan Koordinator Upaya Kesehatan Perorangan.

a. Bertanggung jawab dalam penerapan dan pemeliharaan sistem yang


berada dibawah tanggung jawabnya.

b. Memastikan untuk mengukur, memantau dan menganalisis proses yang terkait


dengan unit masing-masing.

c. Melakukan tindakan perbaikan dan tindakan pencegahan serta melakukan


perbaikan terus menerus.

4. Seluruh Karyawan Puskesmas


a. Bertanggung jawab dalam penerapan dan pemeliharaan sistem manajemen
mutu.
b. Melakukan tindakan perbaikan dan tindakan pencegahan serta melakukan
perbaikan berkelanjutan.

F. Penanggung jawab Manajemen Mutu


Kepala Puskesmas menunjuk seorang penanggung jawab manajemen mutu yang
bertanggung jawab untuk mengkoordinir seluruh kegiatan mutu di Puskesmas :
1. Memastikan sistem manajemen mutu ditetapkan, diimplementasikan, dan
dipelihara.
2. Melaporkan kepada manajemen kinerja dari sistem manajemen mutu dan kinerja
pelayanan.
3. Memastikan kesadaran seluruh karyawan terhadap kebutuhan dan harapan
pelanggan.
G. Komunikasi internal
Komunikasi internal dilakukan dengan cara workshop (minilokakarya) yang
dilaksanakan setiap bulan , pertemuan, diskusi, email, sms, memo, telepon dan media
lain yang tepat untuk melakukan komunikasi.

17
BAB IV
TINJAUAN MANAJEMEN

A. Umum: Rapat tinjauan manajemen dilakukan minimal dua kali dalam setahun.
B. Masukan tinjauan manajemen meliputi:
1. Hasil audit
2. Umpan balik pelanggan
3. Kinerja proses
4. Pencapaian sasaran mutu
5. Status tindakan koreksi dan pencegahan yang dilakukan
6. Tindak lanjut tehadap hasil tinjauan manajemen yang lalu
7. Perubahan terhadap kebijakan mutu
8. Perubahan yang perlu dilakukan terhadap sistem manajemen mutu/ sistem pelayanan

C. Luaran tinjauan: Hasil yang diharapkan dari tinjauan manajemen adalah peningkatan
efektifitas sistem manajemen mutu, peningkatan pelayanan terkait dengan persyaratan
pelanggan, dan identifikasi perubahan-perubahan, termasuk penyediaan sumber daya
yang perlu dilakukan

18
BAB V
MANAJEMEN SUMBER DAYA

A. Penyediaan sumber daya


Kepala Puskesmas berkewajiban menyediakan sumber daya yang dibutuhkan untuk
penyelenggaraan pelayanan di Puskesmas. Penyediaan sumber daya meliputi :
1. Penyelenggaraan kegiatan UKM essensial dan keperawatan kesehatan masyarakat
yang membawahi : (Permenkes 75/2014)
a. Pelayanan Promosi Kesehatan termasuk UKS
b. Pelayanan Kesehatan Lingkungan
c. Pelayanan KIA KB bersifat UKM
d. Pelayanan Gizi yang bersifat UKM
e. Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
f. Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat
2. Kegiatan UKM Pengembangan
a. Pelayanan kesehatan Jiwa
b. Pelayanan Kesehatan Gigi Anak sekolah
c. Pelayanan Kesehatan lansia
Dilakukan oleh penanggung jawab dan pelaksana upaya sesuai kompetensi dan
sarana prasarana yang memadai yang ada di Puskesmas, seperti sarana
transportasi baik roda 4 atau roda 2, adanya forum-forum pertemuan baik lintas
program atau lintas sektoral dan sarana komunikasi yang memadai (telfon, sms/
hp, kotak saran).
3. Penyelenggaraan Kegiatan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP)
a. Pelayanan pendaftaran
b. Pelayanan pemeriksaan umum
c. Pelayanan KIA, KB dan Imunisasi
d. Pelayanan kesehatan gigi mulut
e. Pelayanan MTBS
f. Pelayanan konsultasi gizi
g. Pelayanan IGD
h. Pelayanan PONED
i. Pelayanan Rawat Inap
j. Pelayanan Kefarmasian/ Apotik
k. Pelayanan Laboratorium
l. Rontgen
Dilaksanakan oleh penanggung jawab dan pelaksana pelayanan klinis sesuai
kompetensi serta sarana dan prasarana yang memadai seperti alat-alat medis dan
non medis, ruang pelayanan yang memadai, ruang bersalin, alat perlindungan diri,
obat-obatan, laboratorim, dan lain-lain.

19
4. Kegiatan Jejaring Pelayanan Puskesmas
a. Puskesmas Pembantu
b. Bidan Desa / PKD
c. Jajaring fasilitas pelayanan kesehatan di wilayah kerjanya

B. Manajemen Sumber Daya Manusia


1. Penyediaan sumber daya manusia
Penyediaan sumber daya manusia melalui pengajuan usulan kebutuhan pegawai
kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Solok berdasarkan pola ketenagaan.
2. Proses rekrutmen pegawai PNS dilakukan oleh Badan Kepegawaian Daerah
Kabupaten Solok melalui seleksi penerimaan CPNS, dan melalui Dinas Kesehatan
Kabupaten Solok untuk rekrutmen tenaga magang/ BLUD.
3. Proses Kredensial untuk jenis kompetensi yang dibutuhkan oleh Puskesmas
dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Solok kemudian diverifikasi
administrasinya oleh Ka TU Puskesmas.
4. Proses Pelatihan dan Peningkatan Kompetensi dengan cara :
a. Pengajuan usulan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Solok tentang jenis
pelatihan yang dibutuhkan oleh Puskesmas.
b. Mengirimkan peserta sesuai kriteria yang disebutkan dalam undangan dari pihak
terkait.

C. Infrastruktur
1. Belanja Modal
a. Merencanakan kebutuhan Puskesmas baik fisik, alat kesehatan maupun sarana
dan prasarana.
b. Mengusulkan RUK ke Dinas Kesehatan
c. Menyusun RPK
d. Proses Pengadaan
e. Evaluasi Pengadaan
f. Pemeliharaan :
1) Pembuatan daftar jenis pemeliharaan selama 1 tahun
2) Pelaksanaan Pemeliharaan sesuai jadwal
3) Monitoring fungsi alat medis dan non medis
4) Kalibrasi alat
5) Tindak lanjut hasil monitoring
D. Lingkungan Kerja
1. Ventilasi
Mengupayakan pengadaan ventilasi alami tidak kurang dari 15% terhadap luas lantai
ruangan yang membutuhkan ventilasi.
2. Pencahayaan
Pencahayaan harus terdistribusikan rata dalam ruangan sesuai lampiran standar
permeskes 75/2014.

20
3. Sistem Sanitasi
Sistem Sanitasi terdiri system air bersih, sistem pembuangan air kotor dan / air
limbah , kotoran dan sampah serta penyaluran air hujan sesuai lampiran permenkes
75/ 2014.
4. Sistem Kelistrikan
Sistem kelistrikan dirancang tidak membahayakan, mudah dioperasikan dan tidak
mengganggu lingkungan.
5. Sistem Komunikasi
Alat komunikasi diperlukan untuk hubungan dilingkup dan keluar puskesmas untuk
mendukung layanan.
6. Sistem Gas
Gas medis yang digunakan adalah O2, direncanakan dan diletakan dengan
mempertimbangkan keselamatan pengguna.
7. Sistem Proteksi petir
Sistem proteksi petir untuk melindungi semua bagian dari bangunan puskesmas.
8. Sistem Proteksi Kebakaran
Puskesmas menyediakan apar (alat pemadam kebakaran).
9. Sistem Pengendalian Kebisingan
Intensitas kebisingan diluar ruangan tidak lebih dari 55 dBA, dan di dalam ruangan
tidak lebih dari 45 dBA, termasuk Genset.
10 Penyediaan tangga antar lantai dan penyediaan kebutuhan RAM sesuai lampiran
permenkes 75/2014.

21
BAB VI
PENYELENGGARAAN PELAYANAN

A. Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)


1. Perencanaan Upaya Kesehatan Masyarakat, akses dan pengukuran kinerja
a. Penanggung jawab UKM Puskesmas mengidentifikasi kegiatan-kegiatan upaya
sesuai dengan kebutuhan dan harapan masyarakat.
b. Penanggung jawab UKM Puskesmas memastikan pelaksanaan kegiatan secara
profesional dan tepat waktu, tepat sasaran sesuai dengan tujuan kegiatan UKM
Puskesmas, kebutuhan dan harapan masyarakat.
c. Kepala Puskesmas dan penanggung jawab UKM Puskesmas melakukan
evaluasi terhadap kinerja pelaksanaan kegiatan UKM Puskesmas dalam
mencapai tujuan dan memenuhi kebutuhan dan harapan masyarakat.
2. Proses yang berhubungan dengan sasaran :
a. Penetapan persyaratan sasaran
Sasaran program adalah target pertahun yang spesifik dan terukur untuk
mencapai tujuan upaya/ kegiatan. Sasaran program/ kegiatan menunjukkan
hasil antara yang diperlukan untuk merealisasi tujuan tertentu. Sasaran UKM
Puskesmas adalah masyarakat, kelompok masyarakat dan individu yang
merupakan sasaran kegiatan, lintas program dan lintas sektor terkait.
b. Tinjauan terhadap persyaratan sasaran
No Sasaran Syarat Tinjauan
1. Masyarakat Masyarakat di wilayah kerja
Puskesmas Muara Panas
2. Kelompok Kelompok masyarakat yang ada
masyarakat di wilayah kerja Puskesmas
Muara Panas
3. Individu Individu yang berada di wilayah
kerja Puskesmas Muara Panas
4. Tokoh masyarakat Tokoh masyarakat yang ada di
wilayah kerja Puskesmas Muara
Panas
5. Lintas program Lintas program yang ada di
Puskesmas Muara Panas yang
terkait
6. Lintas sektor Lintas sektor terkait UKM di
wilayah kerja Puskesmas Muara
Panas

22
c. Komunikasi dengan sasaran
1) Komunikasi perlu dilakukan untuk menyampaikan informasi tentang
UKM Puskesmas kepada masyarakat, kelompok masyarakat, maupun
individu yang menjadi sasaran.
2) Komunikasi dan koordinasi juga perlu dilakukan kepada lintas
program dan lintas sektor terkait.
3. Pembelian (jika ada)
4. Penyelenggaraan UKM
a. Pengendalian proses penyelenggaraan upaya
b. Validasi proses penyelenggaraan upaya
c. Identifikasi dan mampu telusur
d. Hak dan kewajiban sasaran
Hak sasaran UKM yaitu :
1) Mendapatkan pelayanan sesuai dengan standar pelayanan
2) Mendapat informasi atas :
- Penyakit yang diderita
- Tindakan yang akan dilakukan
- Kemungkinan efek samping akibat tindakan dan cara
mengatasinya
3) Memperoleh informasi mengenai peraturan yang berlaku di Puskesmas
Muara Panas
4) Mendapatkan informasi identitas pemberi pelayanan
5) Menerima atau menolak tindakan medis setelah diberikan informasi
6) Menyampaikan keluhan/ saran/ kritik
Kewajiban sasaran UKM yaitu :
1) Membawa kartu identitas
2) Membawa kartu berobat :
- Peserta BPJS membawa kartu BPJS
- Peserta Jamkesda membawa kartu Jamkesda
3) Membayar sesuai tarif yang berlaku
4) Mentaati peraturan yang berlaku
5) Mengikuti alur pelayanan Puskesmas Muara Panas
6) Mendahulukan pasien lansia dan Emergensi/ kritis
e. Pemeliharaan barang milik pelanggan (jika ada)
f. Manajemen risiko dan keselamatan
5. Pengukuran, analisis dan penyempurnaan sasaran kinerja UKM
a. Umum
1) Mengukur kepuasan pelanggan untuk mengetahui tingkat kepuasan
pelanggan terhadap pelayanan kesehatan yang diberikan
2) Menyelenggarakan audit internal minimal setiap 6 bulan sekali untuk
menentukan apakah sistem manajemen mutu Puskesmas :

23
- Sesuai dengan perencanaan dan persyaratan sistem manajemen
mutu Puskesmas yang disusun berdasarkan persyaratan
akreditasi Puskesmas
- Diterapkan dan dipelihara secara efektif dan menyediakan
informasi dari hasil audit kepada manajemen
- Menetapkan program audit dengan memperhatikan status dan
pentingnya proses dan wilayah yang diaudit berdasarkan hasil
audit sebelumnya
- Menetapkan SPO audit yang meliputi cakupan audit, frekuensi,
metode, tanggung jawab, persyaratan untuk penyelenggaraan
audit dan pelaporan hasil.
b. Pemantauan dan pengukuran :
1) Kepuasan pelanggan
2) Audit internal
3) Pemantauan dan pengukuran proses
4) Pemantauan dan pengukuran hasil layanan
c. Pengendalian jika ada hasil yang tidak sesuai
d. Analisa data :
1) Menetapkan, mengumpulkan dan menganalisa data untuk
menunjukkan kesesuaian dan keefektifan sistem manajemen mutu
Puskesmas serta untuk mengevaluasi dimana peningkatan
berkesinambungan terhadap sistem manajemen mutu Puskesmas.
2) Melaksanakan analisa data berkaitan dengan ;
- Kepuasan pelanggan
- Kesesuaian pada persyaratan layanan
- Sifat dan kecenderungan proses dan layanan termasuk peluang
untuk tindakan pencegahan
- Pemasok/ supplier jika ada
e. Peningkatan berkelanjutan
f. Tindakan Korektif :
1) Melakukan perbaikan berkesinambungan untuk meningkatkan
keefektifan sistem melalui penerapan kebijakan, tujuan dan sasaran,
hasil audit, analisis, tindakan perbaikan dan pencegahan serta tinjauan
manajemen.
2) Melakukan tindakan koreksi untuk menghilangkan penyebab
ketidaksesuaian guna mencegah terulang kembali. Tindakan koreksi
harus sesuai dengan pengaruh ketidaksesuaian yang terjadi.
3) Menetapkan SPO terdokumentasi untuk pengendalian tindakan koreksi
dengan :
- Meninjau ketidaksesuaian termasuk keluhan pelanggan
- Menetapkan penyebab ketidaksesuaian
- Menetapkan dan menerapkan tindakan yang diperlukan

24
- Menyelidiki akar penyebab ketidaksesuaian untuk memastikan
ketidaksesuaian tidak terulang kembali.
- Mencatat hasil tindakan koreksi yang dilakukan.
- Meninjau hasil tindakan koreksi yang dilakukan.
g. Tindakan Preventif
1) Menetapkan tindakan pencegahan untuk menghilangkan penyebab
ketidaksesuaian yang potensial.
2) Menetapkan pendokumentasian untuk pengendalian tindakan
pencegahan dengan :
- Menetapkan ketidaksesuaian potensial dan penyebabnya
- Mengevaluasi kebutuhan akan tindakan untuk mencegah
terjadinya ketidaksesuaian
- Menetapkan dan menerapkan tindakan pencegahan yang
diperlukan
- Mencatat hasil tindakan pencegahan yang dilakukan
- Meninjau hasil tindakan pencegahan yang dilakukan

B. Pelayanan klinis (Upaya Kesehatan Perorangan)


1. Perencanaan pelayanan klinis
2. Proses yang berhubungan dengan pelanggan
3. Pembelian/ pengadaan barang terkait dengan pelayanan klinis :
a. Proses pembelian
b. Verifikasi barang yang dibeli
c. Kontrak dengan pihak ketiga
4. Penyelenggaraan pelayanan klinis :
a. Pengendalian proses pelayanan klinis
b. Validasi proses pelayanan
c. Identifikasi dan ketelusuran
d. Hak dan kewajiban pasien
Hak pasien yaitu :
1) Mendapatkan pelayanan sesuai dengan standar pelayanan
2) Mendapat informasi atas :
- Penyakit yang diderita
- Tindakan yang akan dilakukan
- Kemungkinan efek samping akibat tindakan dan cara
mengatasinya
3) Memperoleh informasi mengenai peraturan yang berlaku di Puskesmas
Muara Panas
4) Mendapatkan informasi identitas pemberi pelayanan
5) Menerima atau menolak tindakan medis setelah diberikan informasi
6) Menyampaikan keluhan/ saran/ kritik

25
Kewajiban pasien yaitu :
1) Membawa kartu identitas
2) Membawa kartu berobat :
- Peserta BPJS membawa kartu BPJS
- Peserta Jamkesda membawa kartu Jamkesda
3) Membayar sesuai tarif yang berlaku
4) Mentaati peraturan yang berlaku
5) Mengikuti alur pelayanan Puskesmas Muara Panas
6) Mendahulukan pasien lansia dan Emergensi/ kritis
e. Pemeliharaan barang milik pelanggan (specimen, rekam medis, dsb)
f. Manajemen risiko dan keselamatan pasien
5. Peningkatan mutu pelayanan klinis dan keselamatan pasien :
a. Penilaian indikator kinerja klinis
b. Pengukuran pencapaian sasaran keselamatan pasien
c. Pelaporan insiden keselamatan pasien
d. Analisis dan tindak lanjut
e. Penerapan manajemen risiko
f. Pengukuran, analisis dan penyempurnaan :
1) Umum
2) Pemantauan dan pengukuran :
- Kepuasan pelanggan
- Audit internal
- Pemantauan dan pengukuran proses, kinerja
- Pemantauan dan pengukuran hasil layanan
3) Pengendalian jika ada hasil yang tidak sesuai
Puskesmas Muara Panas menjamin bahwa semua ketidaksesuaian
diidentifikasi serta dikendalikan untuk mencegah terjadinya
penyimpangan. Semua temuan ketidaksesuaian segera ditindaklanjuti
dengan tindakan koreksi untuk menghilangkan ketidaksesuaian dan
dipisahkan untuk mencegah berlarut-larutnya ketidaksesuaian tersebut.
Pengendalian hasil pelayanan yang tidak sesuai adalah sebagai berikut
- Hasil yang tidak sesuai dikendalikan dan dicegah agar tidak
terjadi lagi.
- Pengendalian dan tanggung jawab serta wewenang untuk
menangani pelayanan tidak sesuai harus ditetapkan dalam
prosedur.
- Hasil yang tidak sesuai harus dilakukan tindakan koreksi
- Ketidaksesuaian dan tindakan koreksi yang diambil harus
dicatat.
- Jika pelayanan tidak sesuai dan telah terlanjur diterima
pelanggan, maka Puskesmas Muara Panas harus mengambil

26
langkah-langkah untuk menanggulangi akibat/ potensi
akibatnya.
- Prosedur penanganan produk tidak sesuai dan tindakan koreksi.
- Prosedur pemantauan kinerja dan tindakan pencegahan.
4) Analisa data
Puskesmas Muara Panas menjamin bahwa semua data dikumpulkan,
dievaluasi dan dianalisa untuk mengukur keefektifan dan keefisienan
penerapan sistem manajemen mutu dan kemungkinan pelaksanaan
peningkatan berkesinambungan. Analisa data mencakup aspek
kesesuaian terhadap persyaratan produk dan proses, kecenderungan
operasional kegiatan termasuk tindakan pencegahan dan kinerja
pemasok serta peraturan perundangan yang relevan dengan sasaran
mutu. Analisa data meliputi :
- Data-data proses atau implementasi sistem manajemen mutu
harus dikelola dengan baik.
- Data dianalisa dengan menggunakan metode atau cara yang
sesuai, misalkan menggunakan metode statistic.
- Analisa data dilakukan oleh secretariat, semua bidang, semua
seksi dan sub bagian, kegunaannya untuk mengetahui tingkat
kinerja masing-masing proses dan melihat kesenjangan-
kesenjangan yang ada sehingga dapat dilakukan tindakan
perbaikan.
- Prosedur analisa data ditentukan oleh ketua tim mutu dan
menjadi acuan bagi semua fungsi lainnya.
- Hasil analisa data harus mengarah pada pengidentifikasian
ketidaksesuaian, ketidakefektifan, ketidakefisienan dan
tindakan-tindakan perbaikan yang diperlukan.
- Data dianalisa antara lain untuk memantau :
 Kepuasan pelanggan
 Kesesuaian terhadap persyaratan pelayanan
 Sebagai dasar untuk mengambil langka-langkah yang
diperlukan

5) Peningkatan berkelanjutan
6) Tindakan korektif
7) Tindakan preventiv

27
BAB VII
PENUTUP

Pelayanan kesehatan bermutu berorientasi pada kepuasan pelanggan/ pasien. Pelayanan


bermutu tersebut menyangkut mutu bagi pemakai jasa pelayanan kesehatan maupun
penyelenggara pelayanan kesehatan.
Kepuasan pasien merupakan salah satu indikator kualitas pelayanan, dan banyaknya
pasien yang berkunjung di Puskesmas tidak lepas dari kebutuhan masyarakat akan pelayanan
kesehatan.
Kualitas pelayanan publik sangat ditentukan oleh sistem dan tenaga pemberi pelayanan.
Ketenagaan pemberi pelayanan sering menghadapi kendala dalam hal jumlah, mutu dan
kompetensi, sistem pengembangan karir, dan kesejahteraan tenaga pelaksana. Permasalahan
yang muncul menimbulkan persepsi rendahnya kualitas pelayanan.
Masyarakat menghendaki pelayanan kesehatan yang aman dan bermutu, manajemen
risiko dan keselamatan pasien perlu diterapkan dalam pengelolaan Puskesmas dalam
memberikan pelayanan kesehatan.
Pedoman ini menyampaikan hasil kajian tentang ketenagaan, sarana, dan pengendalian
proses pelayanan Puskesmas. Agar Puskesmas dapat menjalankan fungsinya secara optimal
maka harus dikelola dengan baik, baik kinerja pelayanan, proses pelayanan maupun sumberdaya
yang digunakan.
Demikian pedoman manajemen mutu ini dibuat dan disahkan oleh Kepala Puskesmas
Muara Panas untuk dijadikan acuan dalam bertindak dan mengambil keputusan dalam
melaksanakan sistem manajemen mutu serta tugas dan tanggung jawab masing masing bagian
sesuai kapasitas dan wewenang yang telah diberikan.
Kepala Puskesmas Muara Panas dan seluruh karyawan mendukung sepenuhnya
pelaksanaan system manajemen mutu ini sebagai komitmen yang tidak bisa ditawar-tawar.

Muara Panas, 2016


Kepala Puskesmas

Dr. Efio Lasyera

Disyahkan : Tim Mutu Manajemen


Kepala Puskesmas Muara Panas Ketua

Dr. Efiolasyera ..............................


NIP. 198506092011012015 NIP.

28
29
30

Anda mungkin juga menyukai