DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS MUARA PANAS
Jln. Batu Kombong Teip. (0755) 23578
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Puskesmas adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota yang
kesehatan wajib yang terdiri dari upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana
(KB), upaya Promosi Kesehatan, upaya Kesehatan Lingkungan, upaya perbaikan gizi
Pengobatan Dasar. Selain itu, Puskesmas Muara Panas juga mempunyai kegiatan/ upaya
masyarakat, upaya kesehatan gigi dan mulut, upaya kesehatan jiwa, upaya kesehatan mata,
upaya kesehatan usia lanjut, Upaya Kesehatan Remaja dan upaya pembinaan pengobatan
kesehatan terutama di tingkat yang paling dasar yaitu tingkat Puskesmas perlu lebih
diperhatikan dan ditingkatkan. Hal ini didukung dengan adanya pelayanan – pelayanan
ditingkat Desa yaitu dengan adanya PKD, Puskesling dan Puskesmas Pembantu serta
Puskesmas Muara Panas adalah Unit Pelaksana Tekhnis Kesehatan dibawah SKPD
Dinas Kesehatan Kabupaten Solok yang terletak di wilayah Kecamatan Bukit
Sundi, dibatasi oleh pegunungan sebelah utara yang tepatnya dibatasi dengan :
Sebelah Utara : Kecamatan IX Koto Sungai Lasi
Sebelah Selatan : Kecamatan Lembang Jaya
Sebelah Barat : Kecamatan Kubung
Sebelah Timur : Kecamatan Payung Sekaki
Wilayah kerja Puskesmas meliputi 18 jorong yang tercakup dalam 5 nagari ,yaitu
Nagari Muaro Paneh, Kinari, Bukit Tandang,Parambahan dan Dilam. Nagari-nagari
binaan Puskesmas Muara Panas sudah dapat dijangkau dengan kendaraan roda dua
maupun kendaraan roda empat dengan luas wilayah Kerja 218 km2. Jarak nagari
yang terjauh dari Puskesmas ± 8 km, jarak tempuh dari Ibu Kota Kabupaten dengan
Ibu Kota Kecamatan berjarak 15 km.
b. Demografi
Puskesmas Muara Panas jumlah penduduk sebanyak 23.253 jiwa, terdiri dari
11.211 jiwa perempuan , 12.042 jiwa laki-laki, dengan jumlah KK sebanyak 7.278
KK. Jumlah penduduk penduduk miskin sebanyak yang terdaftar memliki kartu
13.500 jiwa
Mayoritas penduduk di wilayah kerja Puskesmas Muara Panas bekerja sebagai
petani dan buruh tani, sebagian lagi bekerja sebagai pedangang, pegawai maupun
karyawan perkantoran
2.KEBIJAKAN MUTU
a..Tata Nilai :
b. VISI
“ Terwujudnya Puskesmas Muara Panas sebagai Pusat Pelayanan Kesehatan yang
berkualitas dan profesional serta menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan “.
Penjelasan :
Puskesmas Muara Panas merupakan sarana pelayanan kesehatan milik pemerintah
yang mempunyai fungsi sebagai penyelenggara UKM dan UKP tingkat pertama di
Kecamatan Bukit Sundi dituntut untuk selalu meningkatkan akses pelayanan kesehatan
masyarakat yang berkualitas guna mencapai masyarakat Muara Panas yang Sehat dan
mandiri dan meningkatnya derajat kesehatan masyarakat.
Guna mewujudkan visi yang bermakna bahwa Puskesmas sebagai pelayanan
Publik maka Puskesmas Muara Panas harus selalu:
1) Memelihara wujud (tangible) bukti fisik Puskesmas, meliputi: sarana prasarana kantor,
kebersihan kantor, ketrampilan karyawan dan jenis-jenis pelayanan yang sesuai
dengan kebutuhan pelanggan
2) Mengutamakan kehandalan (reliability) hasil kinerja karyawan sesuai dengan
kebutuhan pelanggan, meliputi: yang cepat, tepat pada jam kerja kantor dan dalam
fasilitas yang sama.
3) Memegang teguh keresponsivitas (responsiveness) tanggapan/ kesigapan karyawan
terhadap kebutuhan pelanggan, meliputi: cepat menanggapi dan membantu pelanggan
(bagian resepsionis).
c. MISI
Guna mencapai Visi Puskesmas maka perlu menetapkan misi sebagai berikut :
1. Menggerakkan pembangunan kecamatan yang berwawasan kesehatan.
3. Meningkatkan kualitas pelayanan yang sesuai standar dan bermutu bagi masyarakat.
8. Membina kerjasama lintas program dan lintas sektoral dalam rangka mendukung
peningkatan deraja kesehatan masyarakat.
1. MOTTO
“ Sehat Bersama Untuk Sejahtera “
2. MAKLUMAT PELAYANAN
“ Memberikan Pelayanan Yang Cepat, Tepat dan Nyaman untuk Kesehatan
Masyarakat “
KEBIJAKAN MUTU
P H
ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN
A A
S R
DALAM GEDUNG
I A
E P D P
O
N E K A
PEM LABO
FAR
RATO U
/ N UMUM MASI N
RIUM/ M
P E P
D RO
N
E A PEM GIGI T E
A
L F S L
I
A T A
N A N
A N A
N N
LUAR GEDUNG
SUPLIER
10
B. RUANG LINGKUP
.Jenis – Jenis Pelayanan Yang ada di Puskesmas Muara Panas
1) Upaya Kesehatan Perorangan, Kefarmasian dan Laboratorium :
Pelayanan Pemeriksaan Umum
Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut
Pelayanan KIA - KB yang bersifat UKP
Pelayanan Gawat Darurat
Pelayanan Gizi yan bersifat UKP
Pelayanan Persalinan
Pelayanan Rawat Inap
Pelayanan Kefarmasian
Pelayanan Laboratorium
2) Upaya Kesehatan Masyarakate Esensial dan Keperawatan Kesehatan
Masyarakat :
Pelayanan Promosi Kesehatan / UKS
Pelayanan Kesehatan Lingkungan
Pelayanan KIA – KB yang bersifat UKM
Pelayanan Gizi yang bersifat UKM
Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat
3) Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan :
Pelayanan Kesehatan Jiwa
Pelayanan Kesehatan Gigi Masyarakat
Pelayanan Kesehatan Olah Raga
Pelayanan Kesehatan Indera
Pelayanan Kesehatan Lansia
Pelayanan Kesehatan Kerja
C TUJUAN
1. Tujuan Umum
Meningkatkan kemampuan manajemen di Puskesmas dalam menyusun Pedoman
Manual Mutu Puskesmas berdasarkan fungsi dan azas penyelenggaraannya.
2. Tujuan Khusus
a) Tersusunnya Pedoman Manual Mutu Puskesmas untuk tahun berikutnya dalam
upaya mengatasi masalah atau sebagian masalah kesehatan masyarakat.
b) Tersusunnya Pedoman Manual Mutu setelah diterimanya alokasi sumber dana
untuk kegiatan tahun berjalan dari berbagai sumber.
c) Mendukung tercapaianya visi kecamatan Bukit Sundi Sehat tahun 2020.
d) Terlaksananya Akreditasi Puskesmas Muara Panas pada tahun 2016.
11
D. LANDASAN HUKUM DAN ACUAN
1. Landasan hukum yang digunakan dalam menyusun pedoman mutu ini adalah
Pedoman Manual Mutu Puskesmas Muara Panas tahun 2016 disusun berdasarkan
peraturan perundang-undangan sebagai berikut :
1. Undang – Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
2. Undang – Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Kesehatan
3. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2014 tentang Sistem
Informasi Kesehatan
4. Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2012 tentang Sistem
Kesehatan NasionaL
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 13 tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah ;
6. PerMenKes Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat
7. Kep.Menkes RI Nomor: 828/ Menkes/ SK/ IX/ 2008 tentang
Standart Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/
Kota;
8. Kep.Menkes RI Nomor: 374/ Menkes/ SK/ V/ 2009 tentang
Sistem Kesehatan Nasional
3. Acuan
Acuan yang digunakan dalam menyusun pedoman mutu ini adalah :
1. Standar Akreditasi Puskesmas diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Bina
Upaya Kesehatan Direktorat Upaya Kesehatan Dasar tahun 2014.
2 Pedoman Penyusunan Dokumen Akreditasi Fasilitas Kesehatan
Tingkat Pertama diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Bina Upaya
Kesehatan Direktorat Upaya Kesehatan Dasar tahun 2015.
12
Preventif menghilangkan penyebab ketidaksesuaian yang
potensial/ situasi potensial lain yang tidak
dikehendaki
7. Mutu : Sebuah proses yang terstruktur untuk
memperbaiki pelayanan guna memenuhi
kebutuhan pelanggan
8. Manajemen : Suatu cara meningkatkan performance secara
Mutu terus menerus dengan menggunakan sumber
daya yang ada
9. Sistem : Sistem yang digunakan untuk menetapkan
Manajemen kebijakan dan sasaran mutu
Mutu
10. Dokumen : Segala benda yang berbentuk barang, gambar
ataupun tulisan sebagai bukti dan dapat
memberi keterangan yang penting dan absah
13
BAB II
SISTEM MANAJEMEN MUTU DAN SISTEM PENYELENGGARAAN PELAYANAN :
A. Persayaratan umum :
Puskesmas Muara Panas menetapkan, mendokumentasikan, memelihara sistem
manajemen mutu sesuai dengan standar akreditasi Puskesmas. Sistem ini disusun
untuk memastikan telah diterapkannya persyaratan pengendalian terhadap proses
proses penyelenggaraan pelayanan kepada masyarakat, baik penyelenggaraan upaya
Puskesmas maupun pelayanan klinis yang meliputi kejelasan proses pelayanan dan
interaksi proses dalam penyelenggaraan pelayanan, kejelasan penanggungjawab,
penyediaan sumber daya, penyelenggaraan pelayanan itu sendiri mulai dari
perencanaan yang berdasar kebutuhan masyarakat atau pelanggan, verifikasi terhadap
rencana yang disusun, pelaksanaan pelayanan dan verifikasi terhadap proses
pelayanan dan hasil-hasil yang dicapai, monitoring dan evaluasi serta upaya
penyempurnaan yang berkesinambungan.
B. Pengendalian dokumen :
Secara umum dokumen-dokumen dalam sistem manajemen mutu yang disusun
meliputi :
Dokumen level 1 : Kebijakan
Dokumen level 2 : Pedoman atau Manual Mutu
Dokumen level 3 : Standar Operasional Prosedur
Dokumen level 4 : Rekaman-rekaman sebagai catatan akibat
pelaksanaan kebijakan, pedoman dan prosedur
a. Penyusunan Dokumen
Kepala Subag Tata Usaha Puskesmas, penanggungjawab Admen,
penanggungjawab UKM dan UKP bertanggungjawab terhadap pelaksanaan
identifikasi/ perubahan dan penyusunan dokumen. Penyusunan dokumen secara
keseluruhan dikoordinir oleh tim mutu Puskesmas Muara Panas
b. Pengesahan Dokumen
Semua dokumen disahkan oleh Kepala Puskesmas sebagai dokumen di
Puskesmas Muara Panas dan dilaksanakan mulai tanggal berlaku.
14
c. Penomoran Dokumen
Tata cara penomoran dokumen diatur dengan kebijakan Kepala Puskesmas
tentang pengendalian dokumen dan langkah-langkahnya sesuai dengan SOP
pengendalian dokumen di Puskesmas Muara Panas (kriteria 2.3.11.d).
d. Pemberlakuan Dokumen
Dokumen diberlakukan sejak tanggal ditetapkan/ disahkan oleh Kepala
Puskesmas Muara Panas.
e. Pendistribusian dokumen
Pendistribusian dilakukan oleh tim mutu Puskesmas dengan menggunakan
ekspedisi dan formulir tanda terima dokumen.
f. Penyimpanan dokumen
Dokumen asli (master dokumen yang sudah dinomori dan sudah ditandatangani)
disimpan di sekretariat tim mutu Puskesmas. Dokumen fotocopy disimpan di
masing-masing unit upaya Puskesmas.Dokumen di unit upaya Puskesmas
diletakkan di tempat yang mudah dilihat, mudah diambil, dan mudah dibaca oleh
pelaksana.
g. Penataan dokumen
Untuk memudahkan dalam pencarian dokumen, dikelompokkan berdasarkan bab/
kelompok pelayanan dengan diurutkan setiap urutan kriteria dan elemen penilaian
dan diberikan daftar secara berurutan.
h. Penarikan dokumen
Menarik dokumen lama apabila dokumen ini adalah dokumen pengganti dan
mengisi format usulan penambahan atau penarikan dokumen. Mengarsipkan
dokumen induk yang sudah tidak berlaku dengan membubuhkan stempel
“kedaluwarsa” dan kemudian menyimpan dokumen tersebut selama 2
tahun.Memusnahkan dokumen jika dokumen kedaluwarsa sudah lebih dari 2
tahun.
15
BAB III
TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN
A. Komitmen Manajemen :
Kepala Puskesmas, penanggung jawab manajemen mutu, penanggung jawab upaya,
penanggung jawab pelayanan klinis dan seluruh karyawan puskesmas bertanggung jawab
dan memiliki komitmen untuk menerapkan seluruh persyaratan yang ada pada manual
mutu ini.
C. Kebijakan Mutu :
Seluruh karyawan berkomitmen untuk menyelenggarakan pelayanan yang berfokus pada
pelanggan, memperhatikan keselamatan pelanggan, dan melakukan penyempurnaan yang
berkelanjutan. Kebijakan mutu dituangkan dalam surat keputusan Kepala Puskesmas
yang meliputi kebijakan mutu pelayanan klinis dan kebijakan mutu pelayanan UKM.
16
E. Tanggung Jawab, wewenang :
1. Kepala Puskesmas
a. Menetapkan sistem manajemen mutu Puskesmas.
b. Bertanggungjawab secara menyeluruh terhadap keputusan strategi untuk
pelaksanaan sistem kinerja setiap proses yang ada didalam proses bisnis.
c. Memastikan ketersediaan sumber daya baik manusia, alat serta bangunan dan
informasi yang dibutuhkan untuk mendukung semua proses.
2. Penanggung jawab Mutu
a. Menerapkan dan memelihara sistem manajemen mutu Puskesmas,
b. Memastikan bahwa persyaratan umum dalam pelaksanaan sistem
manajemen mutu Puskesmas dimengerti dan dilaksanakan oleh seluruh
karyawan.
3. Koordinator Administrasi dan Manajemen, Koordinator Upaya Kesehatan
Masyarakat, dan Koordinator Upaya Kesehatan Perorangan.
17
BAB IV
TINJAUAN MANAJEMEN
A. Umum: Rapat tinjauan manajemen dilakukan minimal dua kali dalam setahun.
B. Masukan tinjauan manajemen meliputi:
1. Hasil audit
2. Umpan balik pelanggan
3. Kinerja proses
4. Pencapaian sasaran mutu
5. Status tindakan koreksi dan pencegahan yang dilakukan
6. Tindak lanjut tehadap hasil tinjauan manajemen yang lalu
7. Perubahan terhadap kebijakan mutu
8. Perubahan yang perlu dilakukan terhadap sistem manajemen mutu/ sistem pelayanan
C. Luaran tinjauan: Hasil yang diharapkan dari tinjauan manajemen adalah peningkatan
efektifitas sistem manajemen mutu, peningkatan pelayanan terkait dengan persyaratan
pelanggan, dan identifikasi perubahan-perubahan, termasuk penyediaan sumber daya
yang perlu dilakukan
18
BAB V
MANAJEMEN SUMBER DAYA
19
4. Kegiatan Jejaring Pelayanan Puskesmas
a. Puskesmas Pembantu
b. Bidan Desa / PKD
c. Jajaring fasilitas pelayanan kesehatan di wilayah kerjanya
C. Infrastruktur
1. Belanja Modal
a. Merencanakan kebutuhan Puskesmas baik fisik, alat kesehatan maupun sarana
dan prasarana.
b. Mengusulkan RUK ke Dinas Kesehatan
c. Menyusun RPK
d. Proses Pengadaan
e. Evaluasi Pengadaan
f. Pemeliharaan :
1) Pembuatan daftar jenis pemeliharaan selama 1 tahun
2) Pelaksanaan Pemeliharaan sesuai jadwal
3) Monitoring fungsi alat medis dan non medis
4) Kalibrasi alat
5) Tindak lanjut hasil monitoring
D. Lingkungan Kerja
1. Ventilasi
Mengupayakan pengadaan ventilasi alami tidak kurang dari 15% terhadap luas lantai
ruangan yang membutuhkan ventilasi.
2. Pencahayaan
Pencahayaan harus terdistribusikan rata dalam ruangan sesuai lampiran standar
permeskes 75/2014.
20
3. Sistem Sanitasi
Sistem Sanitasi terdiri system air bersih, sistem pembuangan air kotor dan / air
limbah , kotoran dan sampah serta penyaluran air hujan sesuai lampiran permenkes
75/ 2014.
4. Sistem Kelistrikan
Sistem kelistrikan dirancang tidak membahayakan, mudah dioperasikan dan tidak
mengganggu lingkungan.
5. Sistem Komunikasi
Alat komunikasi diperlukan untuk hubungan dilingkup dan keluar puskesmas untuk
mendukung layanan.
6. Sistem Gas
Gas medis yang digunakan adalah O2, direncanakan dan diletakan dengan
mempertimbangkan keselamatan pengguna.
7. Sistem Proteksi petir
Sistem proteksi petir untuk melindungi semua bagian dari bangunan puskesmas.
8. Sistem Proteksi Kebakaran
Puskesmas menyediakan apar (alat pemadam kebakaran).
9. Sistem Pengendalian Kebisingan
Intensitas kebisingan diluar ruangan tidak lebih dari 55 dBA, dan di dalam ruangan
tidak lebih dari 45 dBA, termasuk Genset.
10 Penyediaan tangga antar lantai dan penyediaan kebutuhan RAM sesuai lampiran
permenkes 75/2014.
21
BAB VI
PENYELENGGARAAN PELAYANAN
22
c. Komunikasi dengan sasaran
1) Komunikasi perlu dilakukan untuk menyampaikan informasi tentang
UKM Puskesmas kepada masyarakat, kelompok masyarakat, maupun
individu yang menjadi sasaran.
2) Komunikasi dan koordinasi juga perlu dilakukan kepada lintas
program dan lintas sektor terkait.
3. Pembelian (jika ada)
4. Penyelenggaraan UKM
a. Pengendalian proses penyelenggaraan upaya
b. Validasi proses penyelenggaraan upaya
c. Identifikasi dan mampu telusur
d. Hak dan kewajiban sasaran
Hak sasaran UKM yaitu :
1) Mendapatkan pelayanan sesuai dengan standar pelayanan
2) Mendapat informasi atas :
- Penyakit yang diderita
- Tindakan yang akan dilakukan
- Kemungkinan efek samping akibat tindakan dan cara
mengatasinya
3) Memperoleh informasi mengenai peraturan yang berlaku di Puskesmas
Muara Panas
4) Mendapatkan informasi identitas pemberi pelayanan
5) Menerima atau menolak tindakan medis setelah diberikan informasi
6) Menyampaikan keluhan/ saran/ kritik
Kewajiban sasaran UKM yaitu :
1) Membawa kartu identitas
2) Membawa kartu berobat :
- Peserta BPJS membawa kartu BPJS
- Peserta Jamkesda membawa kartu Jamkesda
3) Membayar sesuai tarif yang berlaku
4) Mentaati peraturan yang berlaku
5) Mengikuti alur pelayanan Puskesmas Muara Panas
6) Mendahulukan pasien lansia dan Emergensi/ kritis
e. Pemeliharaan barang milik pelanggan (jika ada)
f. Manajemen risiko dan keselamatan
5. Pengukuran, analisis dan penyempurnaan sasaran kinerja UKM
a. Umum
1) Mengukur kepuasan pelanggan untuk mengetahui tingkat kepuasan
pelanggan terhadap pelayanan kesehatan yang diberikan
2) Menyelenggarakan audit internal minimal setiap 6 bulan sekali untuk
menentukan apakah sistem manajemen mutu Puskesmas :
23
- Sesuai dengan perencanaan dan persyaratan sistem manajemen
mutu Puskesmas yang disusun berdasarkan persyaratan
akreditasi Puskesmas
- Diterapkan dan dipelihara secara efektif dan menyediakan
informasi dari hasil audit kepada manajemen
- Menetapkan program audit dengan memperhatikan status dan
pentingnya proses dan wilayah yang diaudit berdasarkan hasil
audit sebelumnya
- Menetapkan SPO audit yang meliputi cakupan audit, frekuensi,
metode, tanggung jawab, persyaratan untuk penyelenggaraan
audit dan pelaporan hasil.
b. Pemantauan dan pengukuran :
1) Kepuasan pelanggan
2) Audit internal
3) Pemantauan dan pengukuran proses
4) Pemantauan dan pengukuran hasil layanan
c. Pengendalian jika ada hasil yang tidak sesuai
d. Analisa data :
1) Menetapkan, mengumpulkan dan menganalisa data untuk
menunjukkan kesesuaian dan keefektifan sistem manajemen mutu
Puskesmas serta untuk mengevaluasi dimana peningkatan
berkesinambungan terhadap sistem manajemen mutu Puskesmas.
2) Melaksanakan analisa data berkaitan dengan ;
- Kepuasan pelanggan
- Kesesuaian pada persyaratan layanan
- Sifat dan kecenderungan proses dan layanan termasuk peluang
untuk tindakan pencegahan
- Pemasok/ supplier jika ada
e. Peningkatan berkelanjutan
f. Tindakan Korektif :
1) Melakukan perbaikan berkesinambungan untuk meningkatkan
keefektifan sistem melalui penerapan kebijakan, tujuan dan sasaran,
hasil audit, analisis, tindakan perbaikan dan pencegahan serta tinjauan
manajemen.
2) Melakukan tindakan koreksi untuk menghilangkan penyebab
ketidaksesuaian guna mencegah terulang kembali. Tindakan koreksi
harus sesuai dengan pengaruh ketidaksesuaian yang terjadi.
3) Menetapkan SPO terdokumentasi untuk pengendalian tindakan koreksi
dengan :
- Meninjau ketidaksesuaian termasuk keluhan pelanggan
- Menetapkan penyebab ketidaksesuaian
- Menetapkan dan menerapkan tindakan yang diperlukan
24
- Menyelidiki akar penyebab ketidaksesuaian untuk memastikan
ketidaksesuaian tidak terulang kembali.
- Mencatat hasil tindakan koreksi yang dilakukan.
- Meninjau hasil tindakan koreksi yang dilakukan.
g. Tindakan Preventif
1) Menetapkan tindakan pencegahan untuk menghilangkan penyebab
ketidaksesuaian yang potensial.
2) Menetapkan pendokumentasian untuk pengendalian tindakan
pencegahan dengan :
- Menetapkan ketidaksesuaian potensial dan penyebabnya
- Mengevaluasi kebutuhan akan tindakan untuk mencegah
terjadinya ketidaksesuaian
- Menetapkan dan menerapkan tindakan pencegahan yang
diperlukan
- Mencatat hasil tindakan pencegahan yang dilakukan
- Meninjau hasil tindakan pencegahan yang dilakukan
25
Kewajiban pasien yaitu :
1) Membawa kartu identitas
2) Membawa kartu berobat :
- Peserta BPJS membawa kartu BPJS
- Peserta Jamkesda membawa kartu Jamkesda
3) Membayar sesuai tarif yang berlaku
4) Mentaati peraturan yang berlaku
5) Mengikuti alur pelayanan Puskesmas Muara Panas
6) Mendahulukan pasien lansia dan Emergensi/ kritis
e. Pemeliharaan barang milik pelanggan (specimen, rekam medis, dsb)
f. Manajemen risiko dan keselamatan pasien
5. Peningkatan mutu pelayanan klinis dan keselamatan pasien :
a. Penilaian indikator kinerja klinis
b. Pengukuran pencapaian sasaran keselamatan pasien
c. Pelaporan insiden keselamatan pasien
d. Analisis dan tindak lanjut
e. Penerapan manajemen risiko
f. Pengukuran, analisis dan penyempurnaan :
1) Umum
2) Pemantauan dan pengukuran :
- Kepuasan pelanggan
- Audit internal
- Pemantauan dan pengukuran proses, kinerja
- Pemantauan dan pengukuran hasil layanan
3) Pengendalian jika ada hasil yang tidak sesuai
Puskesmas Muara Panas menjamin bahwa semua ketidaksesuaian
diidentifikasi serta dikendalikan untuk mencegah terjadinya
penyimpangan. Semua temuan ketidaksesuaian segera ditindaklanjuti
dengan tindakan koreksi untuk menghilangkan ketidaksesuaian dan
dipisahkan untuk mencegah berlarut-larutnya ketidaksesuaian tersebut.
Pengendalian hasil pelayanan yang tidak sesuai adalah sebagai berikut
- Hasil yang tidak sesuai dikendalikan dan dicegah agar tidak
terjadi lagi.
- Pengendalian dan tanggung jawab serta wewenang untuk
menangani pelayanan tidak sesuai harus ditetapkan dalam
prosedur.
- Hasil yang tidak sesuai harus dilakukan tindakan koreksi
- Ketidaksesuaian dan tindakan koreksi yang diambil harus
dicatat.
- Jika pelayanan tidak sesuai dan telah terlanjur diterima
pelanggan, maka Puskesmas Muara Panas harus mengambil
26
langkah-langkah untuk menanggulangi akibat/ potensi
akibatnya.
- Prosedur penanganan produk tidak sesuai dan tindakan koreksi.
- Prosedur pemantauan kinerja dan tindakan pencegahan.
4) Analisa data
Puskesmas Muara Panas menjamin bahwa semua data dikumpulkan,
dievaluasi dan dianalisa untuk mengukur keefektifan dan keefisienan
penerapan sistem manajemen mutu dan kemungkinan pelaksanaan
peningkatan berkesinambungan. Analisa data mencakup aspek
kesesuaian terhadap persyaratan produk dan proses, kecenderungan
operasional kegiatan termasuk tindakan pencegahan dan kinerja
pemasok serta peraturan perundangan yang relevan dengan sasaran
mutu. Analisa data meliputi :
- Data-data proses atau implementasi sistem manajemen mutu
harus dikelola dengan baik.
- Data dianalisa dengan menggunakan metode atau cara yang
sesuai, misalkan menggunakan metode statistic.
- Analisa data dilakukan oleh secretariat, semua bidang, semua
seksi dan sub bagian, kegunaannya untuk mengetahui tingkat
kinerja masing-masing proses dan melihat kesenjangan-
kesenjangan yang ada sehingga dapat dilakukan tindakan
perbaikan.
- Prosedur analisa data ditentukan oleh ketua tim mutu dan
menjadi acuan bagi semua fungsi lainnya.
- Hasil analisa data harus mengarah pada pengidentifikasian
ketidaksesuaian, ketidakefektifan, ketidakefisienan dan
tindakan-tindakan perbaikan yang diperlukan.
- Data dianalisa antara lain untuk memantau :
Kepuasan pelanggan
Kesesuaian terhadap persyaratan pelayanan
Sebagai dasar untuk mengambil langka-langkah yang
diperlukan
5) Peningkatan berkelanjutan
6) Tindakan korektif
7) Tindakan preventiv
27
BAB VII
PENUTUP
28
29
30