SKRIPSI
Oleh :
Salmandanu
1930202184
PERSEMBAHAN
Dengan mengucapkan Alhamdulillah syukur kepada Allah Ta’ala dan terimakasih
yang tiada hingga kepada semua pihak yang terlibat selama proses pengerjaan
sampai dengan tahap penyelesaian. Skripsi ini saya persembahkan kepada:
1. Kepada Allah Ta’ala Rabb semesta alam yang telah menganugerahkan
rahmat, taufik, dan hidayah-Nya, sehingga memberikan kemudahan dalam
setiap tahapan-tahapannya Memberikan nikmat dan pertolongan disaat diri
ingin menyerah, yakinlah Allah selalu bersama hambanya yang telah
menyerahkan semua urusannya kepada Rabbnya. Segala puji syukur
senantiasa terpanjatkan kepada-Mu Yaa Rabb. Sholawat dan salam selalu
tercurahkan dan terlantunkan kepada kekasihmu yakni SAW Muhammad
Nabi
2. Kepada kedua orangtuaku My Beloved Parent Allahuyarham Tastik Yahya
dan Ibukku Tercinta Sunarti, terimakasih selama ini selalu memberikan
dukungan, do’a dan ridhonya, mudah-mudahan Allah Ta’ala memasukkan
beliau berdua kedalam jannatul firdausil a’la.
3. Kepada saudaraku Salparako, Ahmad Maradiarta, dan Lilis Agustina,
terimakasih selama ini selalu memberikan bantuan, dukungan, semangat,
nasihat, do’a selama ini dalam menempuh masa pendidikan hingga
menyelesaikan skripsiku sampai lulus menjadi sarjana (S1).
4. Kepada dosen pembimbing skripsiku Ibu Dr. Nyayu Soraya, M.Hum dan
Bapak Rohmadi, M.Pd yang selalu sabar dalam membimbing penulis selama
proses penyelesaian skripsi serta seluruh dosen dan staf prodi Pendidikan
Agama Islam.
5. Kepada sahabat seperjuanganku terkhusus kelas PAI 5 2019, kelas PAI
Konsentrasi Al-Qur’an dan Hadits, dan seluruh rekan mahasiswa PAI
terkhusus angkatan 2019 yang selalu saling membantu, saling memotivasi
dan menyemangati dalam penyelesaian skripsi.
6. Kepada IRMA Ar-Rahman, terimaksih atas support dan doa yang selama ini
diberikan kepada penulis, wabil khusus gurunda murobbi ruuhi waljasadi
Ustadzi Ahmad Dairobi HS, S.Pd. Mudah-mudahan Allah memberikan balas
yang terbaik disisi-Nya.
7. Kepada sohibku Ustadz Barkah Al-Ghifari, Ustadzah Rahayu, Ustadzah Tri
Fitriani, dan Ustadzah Nurul Hasanah Romadhona, terimakasih atas saran,
masukan, serta bantuan yang selama ini diberikan, senantiasa mendorong
penulis untuk segera menyelesaikan skripsi dan saling memberikan support.
Jazakumullahu khoiron katsiron ahsanul jaza’.
8. Almamaterku tercinta Kampus Biru Universitas Islam Negeri (UIN) Raden
Fatah Palembang.
SURAT PERNYATAAN
Salmandanu
NIM. 1930202184
KATA PENGANTAR
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .....................................................................................1
B. Identifikasi Masalah .............................................................................8
C. Batasan Masalah ..................................................................................8
D. Rumusan Masalah ................................................................................8
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian .............................................................9
F. Tinjauan Kepustakaan ..........................................................................9
G. Kerangka Teori ....................................................................................11
H. Metode Penelitian.................................................................................18
I. Sistematika Penulisan ...........................................................................22
BAB V PENUTUP
A. Simpulan ................................................................................................92
B. Saran ......................................................................................................92
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
menimbulkan persaingan, baik dalam sektor yang paling kecil hingga yang
wilayah NKRI.
1
Syarnubi Syarnubi, “Manajemen Konflik dalam Pendidikan Islam dan Problematikanya:
Studi Kasus di Fakultas Dakwah UIN-SUKA Yogyakarta,” Tadrib 2, no. 1 (2016): Hal 2,
doi:10.19109/tadrib.v2i1.1166.
2
pada keberagaman, yang diwujudkan dalam satu kesatuan baik itu ekonomi
terus mengalami perubahan dari zaman ke zaman, hal itu terjadi karena aspek
sosial yang ingin mencapai perubahan budaya yang cepat, yaitu dengan
antara tradisi dan budaya, karena tradisi merupakan bagian dari budaya yang
ada dalam kehidupan manusia, yang bersumber dari adat dan warisan nenek
moyangnya.
tradisi makanan khas Palembang yang muncul dan bertahan sejak zaman
Ngidang yang juga sering disebut Idangan merupakan tradisi leluhur yang
2
Tobroni, Relasi Kemanusiaan dalam Keberagaman (Mengembangkan Etika Sosial Melalui
Pendidikan) (Bandung: Karya Putra Darwati, 2012), Hal 123.
3
Baddarudin, oleh karena itu tradisi leluhur ini memiliki banyak makna.
Sampai saat ini tradisi Ngidang masih dapat dijumpai di daerah Palembang
menjauh dari norma agama, adat istiadat, dan sosial atau kearifan lokal. Tidak
bisa dipungkiri bahwa kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi atau yang
biasa kita sebut dengan “Era Digital 4.0” sebenarnya lebih memudahkan
manusia. Namun, era ini juga berdampak besar pada perubahan sikap dan
baik. 5 Remaja merupakan ”a generation who will on day become our notional
3
Syarifuddin Syarifuddin, Supriyanto Supriyanto, Siti Rofiah, dan Maliha Yuhito,
“Eksistensi Ngidang Sebagai Tradisi Makan Khas Palembang Di Abad 21,” Sosial Budaya 19, no.
1 (2022): Hal 18, doi:http://dx.doi.org/10.24014/sb.v19i1.14418.
4
Syamsul Ma'arif, “Degradasi Moralitas dan Tantangan Pendidikan Indonesia,” Kompas,
2022, Hal 7.
5
Ariyanto Ariyanto, Mardeli Mardeli, dan Rohmadi Rohmadi, “Pengaruh Syarat Kecakapan
4
dengan Majelis Taklim Desa Gandus Ust. kgs. Achmad Dairobi HS, S.Pd
Palembang kurang memiliki rasa kasih sayang terhadap sesama atau kurang
bersosialisasi.
yang berlebihan terhadap kekayaan. Oleh karena itu, fungsi ini seringkali
para anggota Majelis Taklim yang dipelopori oleh ibu rumah tangga lebih
dan Ta'dif. Hal ini merupakan indikasi adanya kemerosotan moral kaum
Umum (Sku) Pramuka Terhadap Karakter Religius Anggota Pramuka Uin Raden Fatah Palembang
Angkatan Tahun 2018 Dan 2019,” JPAI Raden Fatah 3, no. 4 (2021): Hal 328,
doi:doi.org/10.19109/pairf.v3i4.8790.
6
Baldi Anggara, “Pemenuhan Hak-Hak Pendidikan Keagamaan Islam Anak Binaan Di
Lembaga Pemasyarakatan Pakjo Palembang,” Tadrib 3, no. 1 (2017): Hal 165,
doi:0.19109/Tadrib.v3i1.1389.
5
musim yang menjadi tantangan bagi pelaksanaan Majelis Taklim saat ini.
Namun, hal tersebut tidak bisa menjadi kendala mengingat penyakit sosial ini
majelis taklim sebagai sifat jahat manusia yang merasuk. Kerusakan akhlak
memperbaikinya.7
Saat ini, pelajar dan anak muda sering bertengkar, penggunaan narkoba,
menunjukkan hilangnya nilai-nilai agama negara dan jika tidak diurus, pada
7
Mukhtar Mas’ud, “Efektivitas Majelis Ta’lim dalam Pengembangan Pendidikan
Keagamaan,” Al-Ishlah: Jurnal Pendidikan Islam 19, no. 1 (2021): Hal 69,
doi:10.35905/alishlah.v19i1.1940.
8
AY Nasution dan M Jazuli, “Menangkal Degradasi Moral Di Era Digital Bagi Kalangan
Millenial,” Jurnal Pengabdian 03, no. 1 (2020): Hal 80.
9
Novan Ardy Wiyani, Pendidikan Karakter Berbasis Iman Dan Takwa (Yogyakarta: Teras,
2012), Hal 10.
6
bentuk dari karakter Islami, bahkan diperankan oleh model karakter Nabi
Indonesia. Awal berdirinya majelis taklim ini merupakan ghirah umat Islam
penggerak ekonomi umat. Hal ini didasarkan pada tujuan pendidikan nasional
1945, yaitu melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia,
10
Amira Aliyah, Akmal Hawi, dan Mardeli Mardeli, “Hubungan Antara Kompetensi
Kepribadian Guru Dengan Pendidikan Karakter Tanggung Jawab Siswa Kelas Ix Di Smp Islam
Az-Zahrah 2 Palembang,” JPAI Raden Fatah 1, no. 2 (2019): Hal 130,
doi:10.19109/pairf.v1i2.3231.
11
Nyayu Soraya, “Analisis Persepsi Mahasiswa Terhadap Kompetensi Dosen Dalam
Mengajar Pada Program Studi Pai Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan Uin Raden Fatah
Palembang,” Tadrib 4, no. 1 (2018): Hal 199, doi:10.19109/Tadrib.v4i1.1957.
7
Artinya: "Manusia itu asalnya satu umat. Lalu Allah menurunkan para
Suatu tahap tradisi manusia yang masih sarat dengan nilai-nilai kearifan
lokal yang sudah ada sejak lama. Meskipun sudah tua, budaya tradisional
B. Identifikasi Masalah
12
Ni Nyoman Mariani, “Membangun Sikap Sosial Anak Melalui Permainan Tradisional,”
Pratama Widya 02, no. 2 (2017): Hal 74.
8
4. Para sepuh yang kurang memberikan ruang kepada jemaah untuk aktif
Palembang
C. Batasan Masalah
D. Rumusan Masalah
Palembang?
1. Tujuan Penelitian
9
Gandus Palembang.
2. Manfaat Penelitian
dakwah.
penelitian sebelumnya.
F. Tinjuan Kepustakaan
sebagai berikut:
pewarisan perilaku dan sikap spritual yang diturunkan oleh orang tua kepada
anaknya, dari ustadz kepada santrinya, dan dari masyarakat kepada individu
13
Syukri Syamaun, “Pengaruh Budaya Terhadap Sikap Dan Perilaku Keberagamaan,” Jurnal
At-Taujih Bimbingan Dan Konseling Islam 2, no. 2 (2019): Hal 81.
10
yang menghasilkan berbagai sikap dan perilaku yang positif sesuai dengan
ajaran agama yang dianutnya. Setiap personal sejak dini sudah mulai
antara lain merupakan tradisi dari zaman nenek moyang mereka yang
14
R Eptiana, A Amir, A Akhiruddin, dan S Sriwahyuni, “Pola Perilaku Sosial Masyarakat
Dalam Mempertahankan Budaya Lokal (Studi Kasus Pembuatan Rumah Di Desa Minanga
Kecamatan Bambang Kabupaten Mamasa),” Education, Language, and Culture (EDULEC) 1, no.
1 (2021): Hal 20.
11
kota Palembang. Tradisi Ngidang ini merupakan warisan budaya yang biasa
sosial..
G. Kerangka Teori
1. Ngidang
15
Syarifuddin, Supriyanto, Rofiah, dan Yuhito, op. cit.
16
Wawancara Sri Septiyani, Bety, Nurfitri Hadi dengan Bapak R.M Ali Hanafiah (Pemuka
Adat Palembang) 19 Desember 2020.
12
dilakukan secara terpisah baik untuk pria maupun wanita. Dahulu, semua
misalnya Panggung digunakan sebagai nama untuk juru masak atau juru
Ngobeng adalah bagian dari Ngidang dan bukan nama lain dari Ngidang.
2. Sikap Sosial
membutuhkan. 17
17
Dwi Wulan Ariyani, RPP Kombinasi Ilmu Pengetahuan Sosial SMP/MTS Paket B, 2020,
Hal 20.
18
Elizabeth B Hurlock, Psikologi Perkembangan (Jakarta: Erlangga, 2003), Hal 262.
19
GY Asih dan MMS Pratiwi, “Perilaku Prososial Ditinjau Dari Empati dan Kematangan
Sosial,” Jurnal Psikologi Universitas Muria Kudus 1, no. 1 (2010): Hal 34.
14
perilaku menurut norma atau nilai masyarakat, yang berasal dari hati dan
tanpa desakan dari luar, yang juga sejalan dengan sikap tanggungjawab
maknanya dengan sikap, yang merupakan salah satu istilah yang berkaitan
dengan kognisi ilmiah dan perilaku dalam psikologi. Istilah sikap dalam
orang, situasi, ide, konsep, dan lain-lain, secara positif maupun negatif.
Gagne dan Leslie mengatakan bahwa sikap atau perilaku ialah keadaan
dan peristiwa.
20
Zakiah Daradjat, Ilmu Jiwa Agama (Jakarta: Bulan Bintang, 2005), Hal 89.
15
baik itu negatif maupun positif. Kemudian sikap disfungsional para ahli
adalah semacam evaluasi atau reaksi emosional. Dan rumusan sikap ini
dipadukan sebagai afek positif dan afek negatif yang terkait dengan tujuan
psikologis.
dan perilakunya tidak sesuai dan bertentangan dengan hukum yang telah
yang ada. Bagian dari pelanggaran hukum adalah bentuk moralitas dan
harus dilakukan dengan standar yang telah ditetapkan, jadi jika hukum
dan value dilanggar dalam sikap sosial, sebenarnya nilai moral adalah
tidak baik.
3. Remaja
Pertumbuhan yang pesat pada masa ini ialah fisik maupun psikologis atau
mental. 21
tua yang berbeda. Selain itu pula, setiap tahapan mempunyai keadaan dan
kekesalan dengan kata yang bijkasana serta jauh dari hal negatif,
21
Alex Sobur, Psikologi Umum Dalam Lintasan Sejarah (Bandung: Penerbit Pustaka Setia,
2003), Hal 134.
22
Sayyid Muhammad Az-Za’balawi, Remaja antara Islam dan Ilmu Jiwa (Jakarta: Gema
Insani, 2007), Hal 7.
17
cinta terhadap individu lain dan orang lain. 23 Pertumbuhan dapat ditandai
4. Majelis Taklim
kata alamtuhu dan allamtuhu pada mulanya memiliki arti yang sama, al-
23
Janice J Beaty, Observasi Anak Usia Dini (Jakarta: Kencana Prenadamedia, 2013), Hal 91.
24
A.W Munawwir, Kamus Al-Munawwir; Arab Indonesia Terlengkap (Yogyakarta: PT.
Pustaka Progresif, 2002), Hal 965.
18
H. Hipotesis
I. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
ucapan maupun pola perilaku dari suatu objek yang akan diteliti. 25
sehingga data yang terkumpul dapat disajikan . secara rinci dan detail.
25
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2016), Hal 13.
19
3. Sumber Data
a. Data Primer
Gandus.
c. Data Sekunder
a. Populasi
d. Sampel
26
N Indrianto dan B Supomo, Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi & Manajemen
(Yogyakarta: BPFE, 2013), Hal 142.
27
Husaini Usman, Manajemen, Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan (Jakarta: Bumi Aksara,
2006), Hal 181.
20
5. Pengumpulan Data
pengumpulan data.29
a. Observasi
b. Wawancara
28
Soekidjo Notoatmodjo, Metodologi Penelitian Kesehatan (Jakarta: Rineka Cipta, 2005),
Hal 79.
29
Abdurrahman, Maman dan Muhidin, Sambas Ali, Panduan Praktis Memahami Penelitian
(Bandung: CV Pustaka Setia, 2012), Hal 84.
30
Fadilah, Insturmen Non Tesis Bimbingan dan Konseling (Curup: LP2STAIN, 2003), Hal
15.
21
Palembang.
c. Dokumentasi
visual.
a. Reduksi Data
31
Ahmad Beni dan Afifuddin, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: Pustaka, 2019),
Hal 130.
22
Pada penelitian ini data yang diambil ialah apa saja bentuk dari
Palembang.
b. Display Data
Pada penelitian ini, data yang saya dapatkan sumbernya dari observasi,
J. Sistematika Penelitian
BAB I PENDAHULUAN
32
Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif Kuantitatif (Bandung: Alfabeta, 2015), Hal 105.
23
penelitian.
BAB V PENUTUP
saran.
24
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Ngidang
1. Pengertian Ngidang
cara penyajian makanan pada saat acara kenduri, syukuran, dan upacara
2. Sejarah Ngidang
antara budaya Arab dan Cina yang dapat diketahui dengan adanya
Kain tersebut terdiri dari nasi yang dibersamai dengan lauk pauk
serta air minum yang ditata secara melingkar. Pada masa kesultanan
ditinggalkan.
makanannya, ditambah lagi dengan karakter dari budaya Arab dan nilai-
34
Syarifuddin, Supriyanto, Rofiah, dan Yuhito, op. cit., Hal 30.
35
Ibid., Hal 34.
26
tertentu dan beragam agar kotoran di kain yang terkena percikan tidak
terlihat mencolok.
yang bahan pembuatannya berasal dari kayu tembesu, namun dapat juga
pauk yang melimgkari nasi, dan yang terakhir ialah air cuci tangan atau
makan ialah para alim ulama / kiyai, orang sepuh, kemudian disusul oleh
Tabel 3.1
Perubahan Tradisi Ngidang
NO SEBELUM SESUDAH
Pe-Ngobeng dilakukan secara Pe-Ngobeng dilakukan oleh tuan
1
gotong royong. rumah.
Pe-Ngobeng memakai baju
adat khas Melayu, dilakukan
Pe-Ngobeng laki-laki dan
2 oleh kaum laki-laki dan lebih
perempuan.
teratur, serta mengedepankan
adab dalam ngidang.
Dalam satu idangan diisi oleh Dalam satu idangan diisi oleh 4
3
8 (Delapan) Orang. (Empat) Orang.
Dulang yang digunakan Dulang yang digunakan
4 menggunakan bahan dasar menggunakan bahan dasar kayu
kayu tembesu. biasa.
Makanan penutup / pencuci Makanan penutup / pencuci
5 mulut menggunakan buah mulut menggunakan buah
nanas. pisang dan semangka.
Teko yang digunakan Teko yang digunakan teko biasa
6
bermotif khas tiongkok. / tidak bermotif.
36
S Septiani, B Bety, dan N Hadi, “TRADISI NGIDANG (KAJIAN PERUBAHAN DAN
PERGESERAN TRADISI NGIDANG DI MASYARAKAT KELURAHAN 30 ILIR
PALEMBANG),” Tanjak: Jurnal Sejarah dan Peradaban Islam 1, no. 2 (2021): Hal 4.
28
َ ُِى أَنتُم ِب ِۦه ُم ْؤ ِمن ۟ ُوا ِم َّما َر َزقَ ُك ُم ٱ ََّّللُ َح ٰلَ ًًل َط ِي ًبا ۚ َوٱتَّق
۟ َُو ُكل
ون ٓ َّلل ٱلَّذ
َ َّ وا ٱ
“Dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang Allah
makanan yang halal lagi baik menurut Al-Quran dan As-Sunnah. Dalam
makanan yang halal serta mengandung kental akan nilai adat atau
Dalam sebuah hadits yang berasal dari sahabat Wahsyi bin Harb dan
علَ ْي ِه
َ ُصلَّى هللا َ ِسول هللا ُ ب َر
ِ ص َحا ْ َ ع ْنهُ أَ ْن أَ ُب َر ِض َي هللا ِ ِي ْبنُ َح ْر ُّ ع َْن َحش
فَلَعَلَّ ُك ْم تَ ْفتَ ِرقُ ْو َن:َشبَ ُع ؟ قَال ْ َس ْو َل هللاِ إِنَّا نَأْ ُك ُل َو َّل ن
ُ يَا َر:سلَّ َم قَالُوا َ َو
س َم هللاِ يُبَ ِار ْك لَ ُك ْم فِ ْي ِه ْ ام ُك ْم َو
ْ اذك ُُر ْوا ا ِ علَى َط َع َ نَ َع ْم قَا َل فَاجْ تَ ِمعُ ْوا:قَالُوا
رواه أبو داود
“Bahwa para sahabat bertanya kepada Baganda Rasul shallallahu
B. Sikap Sosial
sikap nyata terhadap objek sosial yang diterapkan secara berkala. Sikap
buruk.37
37
Holifatul Hasanah, I Gede Nurjaya, dan I Made Astika, “Pengintegrasian Sikap Spiritual
dan Sikap Sosial dalam Pembelajaran Teks Ulasan Film/Drama dalam Pembelajaran Teks Ulasan
Film/Drama di Kelas XI MIPA SMA Negeri 3 Singaraja,” Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia Undiksha 7, no. 2 (2017): Hal 3.
38
Shintia Kandita Tiara dan Eka Yuliana Sari, “ANALISIS TEKNIK PENILAIAN SIKAP
SOSIAL SISWA DALAM PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SDN 1 WATULIMO,”
EduHumaniora: Jurnal Pendidikan Dasar 11, no. 1 (2019): Hal 24.
39
Abu Ahmadi, Psikologi Sosial (Jakarta: Rineka Cipta, 2007), Hal 100.
30
Sikap sosial selalu dibimbing pada sesuatu misalnya sikap guru terhadap
dengan fitrah serta agama akan menjadi naluri yang bersifat mudhorat.
sosial ialah segala bentuk interaksi antar sesama dalam kehidupan sehari-
40
Bambang Samsul Arifin, Psikologi Sosial (Bandung: Pustaka Setia, 2015), Hal 125.
31
dalam sabdanya:
mudahkan baginya di dunia dan akhirat dan siapa yang menutupi (aib)
seorang muslim Allah akan tutupi aibnya di dunia dan akhirat. Allah
(Muttafaq Alaih).
dihadapinya, maka pada hari kiamat akan Allah tolong hamba tersebut
32
dari huru hara yaumul akhir. Sesungguhnya balasan dari Allah ta’ala
Indikator sikap sosial dapat kita lihat seperti yang tertuang pada KI
41
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Kurikulum 2013, 2013.
33
C. Remaja
1. Konsep Remaja
ْف فَقَالُو ۟ا َربَّنَا ٓ َءاتِنَا ِمن لَّ ُدنكَ َرحْ َمةً َو َه ِي ْئ لَنَا ِم ْن
ِ إِ ْذ أَ َوى ٱ ْل ِفتْيَةُ إِلَى ٱ ْل َكه
شدًا َ أَ ْم ِرنَا َر
“(Ingatlah) tatkala para pemuda itu mencari tempat berlindung ke
dalam gua, lalu mereka berdoa: "Wahai Tuhan kami, berikanlah rahmat
kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang
42
Elizabeth Bergner Hurlock, Personality Development (New York: McGraw-Hill
Education, 1976), Hal 206.
43
HM Zainuddin, “Islam Dan Masalah Remaja,” Gema Media Informasi dan Kebijkan
Kampus (Malang, November 2013), para. 1.
35
anak dan dewasa. Masa remaja juga dikenal periode ego edintity atau
yang biasa disebut dengan pencarian jati diri. 44 Setiap individu pasti
2. Fase Remaja
fase atau periode. Fase pertama masa remaja diawali umur 13-16 tahun
44
Hendrianti Agustiani, Psikologi Perkembangan (Bandung: Refika Aditama, 2009), Hal 24.
36
usia produktif sesuai norma yang berlaku. Maka akhir dari masa remaja
masyarakat.
45
Hurlock, op. cit., 2003, Hal 206.
46
John W. Santrock, “Adolescence: Perkembangan Remaja,” in VI (Jakarta: Erlangga, 2002),
Hal 23.
47
Syamsu Yusuf, Perkembangan Peserta Didik (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2011), Hal
12.
37
tidak tetap.
48
Ramayulis Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta: Kalam Mulia, 2002), Hal 68.
38
saat ini. 49
D. Majelis Taklim
asal kata Majelis dari bahasa Arab “Majlisun” artinya tempat duduk.
49
Jalaluddin, Psikologi Agama (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2016), Hal 67.
39
taklim. 50
ۚ ش ْي ٰ َط ِن ِ ط ٰ َو
َّ ت ٱل ۟ ُلس ْل ِم َكآفَّةً َو َّل تَت َّ ِبع
ُ وا ُخ ۟ ُوا ٱ ْد ُخل
ِ وا فِى ٱ ۟ ُِين َءا َمن َ ٰيَٓأَيُّ َها ٱلَّذ
عد ٌُّو ُّمبِي ٌنَ إِنَّ ۥهُ لَ ُك ْم
“Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam
208).
50
Majelis Dewan Redaksi Ensiklopedia Islam (Ed), Ensiklopedia Islam (Jakarta: Ichtiar Baru
Van Hoeve, 1994), Hal 121.
40
keseluruhan, maka dari itu salah satu makna atau inti dari Majelis Taklim
Agama.
51
Tuti Alawiyah, “Strategi Dakwah di Lingkungan Majelis Taklim,” in I (Bandung: Mizan,
1997), Hal 5.
41
Pendidikan Nasional.
Majelis Taklim baik secara terbuka maupun tertutup adalah sah secara
dan Pancasila serta tidak keluar dari ruh ketuhan demi kemaslahatan
52
Umar Al Faruq, “POLITIK DAN KEBIJAKAN TENTANG MAJELIS TAKLIM DI
INDONESIA (Analisis Kebijakan Peraturan Menteri Agama No. 29 Tahun 2019),” Al-Murabbi:
Jurnal Pendidikan Agama Islam 5, no. 2 (2020): Hal 49.
42
BAB III
METODE PENELITIAN
kali di bentuk pada tahun 2004 oleh beberapa tokoh sentral yang
Palembang. 53
Majelis Taklim. Adapun faktor lain seperti tidak adanya regenerasi dari
para pemuda untuk melanjutkan peran para tokoh dalam kegiatan sosial,
53
Dokumentasi di Majelis Taklim Ar-Rahman pada Tanggal 12 Oktober 2022 Pukul 09.30
WIB.
43
merasa disaingi dengan peran pemuda yang perlahan mulai tampil dalam
a. Visi
b. Misi
54
Dokumentasi di Majelis Taklim Ar-Rahman pada Tanggal 12 September 2023 Pukul 09.35
WIB.
55
Dokumentasi di Majelis Taklim Ar-Rahman pada Tanggal 12 September 2023 Pukul 09.40
WIB.
44
a. Sasaran
b. Tujuan
Tabel 3.4
Jadwal Kegiatan Rutin Majelis Taklim Ar-Rahman
Bagan 3.156
STRUKTUR KEPENGURUSAN MAJELIS TAKLIM AR-RAHMAN
KOMPLEK GRIYA ASRI GANDUS
PALEMBANG
PELINDUNG:
1. Ka. Kanwil Kemenag Kota Palembang
2. KUA Kecamatan Gandus Palembang
3. Lurah Pulo Kerto Kecamatan Gandus Palembang
4. Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Ar-Rahman
PENASEHAT:
1. H. Zainal Hamzah
2. H. Armin Romli
3. Achmad Dairobi, HS. S.Pd
4. Indra Bakti
5. Kgs. M. Yusuf Adenan
6. Sohar Asnawi
KETUA:
Muhammad Dandi, S.Si
SEKRETARIS: BENDAHARA:
Syarif Hidayatullah, S.Kom. Rio Hidayat, S.E
56
Dokumentasi Struktur Kepengurusan Majelis Taklim Ar-Rahman, Pada Tanggal 12
September 2023, Pukul 09.50 WIB.
46
Tabel 3.1
Tabel 3.2
Daftar Remaja Ikhwan Majelis Taklim Ar-Rahman
Tabel 3.3
Daftar Remaja Akhwat Majelis Taklim Ar-Rahman
B. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
ucapan maupun pola perilaku dari suatu objek yang akan diteliti. 57
sehingga data yang terkumpul dapat disajikan . secara rinci dan detail.
2. Sumber Data
jenis data yang telah dibuat di muka. 58 Adapun data terbagi menjadi 2
bagian,yakni:
a. Data Primer
57
Moleong, op. cit., Hal 13.
58
Indrianto dan Supomo, op. cit., Hal 142.
49
Gandus.
b. Data Sekunder
3. Pengumpulan Data
pengumpulan data.59
a. Observasi
b. Wawancara
c. Dokumentasi
a. Reduksi Data
Pada penelitian ini data yang diambil ialah apa saja bentuk dari
61
Ahmad Beni dan Afifuddin, op. cit., Hal 130.
62
Sugiyono, op. cit., Hal 105.
51
Gandus Palembang.
b. Display Data
fakta. Pada penelitian ini, data yang saya dapatkan sumbernya dari
yang bersumber dari hasil analisis data yang sudah diperoleh seperti
BAB IV
Pada bab ini menguraikan data dan hasil penelitian maupun jawaban atas
permasalahan yang telah dirumuskan pada bab awal. Peneliti menganalisis atau
sosial pada remaja. Berdasarkan penelitian yang dilakukan peneliti pada tanggal
pembahasan pelaksanaan ngidang dalam membentuk sikap sosial, dan Apa saja
A. HASIL PENELITIAN
63
Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa
Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 2007), Hal 308.
53
berkesinambungan.64
64
Nurdi Usman, Konteks Implementasi Berbasis Kurikulum (Jakarta: Raja Grafindo Persada,
2012), Hal 70.
65
Septiani, Bety, dan Hadi, op. cit., Hal 4.
66
Achmad Dairobi, “Wawancara dengan Achmad Dairobi di Majelis Taklim Ar-Rahman
Gandus pada Tanggal 14 Agustus 2023 Pukul 08.25 WIB” (Gandus, 2023).
54
1. Perencanaan Ngidang
dapat diartikan sebagai suatu respon atau reaksi terhadapa apa yang
terlebih dahulu.
67
Alexander Abe, Perencanaan Daerah Partisipatif (Yogyakarta: Pembaharuan, 2005), Hal
27.
Achmad Dairobi, “Wawancara dengan Achmad Dairobi di Majelis Taklim Ar-Rahman
68
Gandus pada Tanggal 14 Agustus 2023 Pukul 08.30 WIB” (Gandus, 2023).
55
berikut:
a. Alat
suatu tujuan.
69
Kamus Bahasa Indonesia, op. cit., Hal 37.
56
mengatakan bahwa:70
bahwa:72
70
Dedi Heriansyah, “Wawancara dengan Dedi Heriansyah di Majelis Taklim Ar-Rahman
Gandus pada Tanggal 15 Agustus 2023 Pukul 09.25 WIB” (Gandus, 2023).
71
Achmad Al-Karmani, “Wawancara dengan Achmad Al-Karmani di Majelis Taklim Ar-
Rahman Gandus pada Tanggal 15 Agustus 2023 Pukul 09.30 WIB” (Gandus, 2023).
72
Zaidan, “Wawancara dengan Zaidan di Majelis Taklim Ar-Rahman Gandus pada Tanggal
16 Agustus 2023 Pukul 11.00 WIB” (Gandus, 2023).
57
ngidang antara lain ialah kain sepra, teko cuci tagan, gelas,
b. Tempat
73
Reny Kartika Sari, “RUMAH LIMAS PALEMBANG ‘WARISAN BUDAYA YANG
HAMPIR PUNAH,’” Berkala Teknik 5, no. 2 (2015): Hal 856.
74
Dedi Heriansyah, “Wawancara dengan Dedi Heriansyah di Majelis Taklim Ar-Rahman
Gandus pada Tanggal 16 Agustus 2023 Pukul 11.15 WIB” (Gandus, 2023).
58
c. Makanan
75
Sobirin Muchtar, “Wawancara dengan Sobirin Muchtar di Majelis Taklim Ar-Rahman
Gandus pada Tanggal 16 Agustus 2023 Pukul 11.15 WIB” (Gandus, 2023).
76
Achmad Dairobi, “Wawancara dengan Achmad Dairobi di Majelis Taklim Ar-Rahman
Gandus pada Tanggal 14 Agustus 2023 Pukul 08.30 WIB” (Gandus, 2023).
59
77
Zaidan, “Wawancara dengan Zaidan di Majelis Taklim Ar-Rahman Gandus pada Tanggal
16 Agustus 2023 Pukul 11.00 WIB” (Gandus, 2023).
78
Syarif Hidayatullah, “Wawancara dengan Syarif Hidayatullah di Majelis Taklim Ar-
Rahman Gandus pada Tanggal 16 Agustus 2023 Pukul 11.00 WIB” (Gandus, 2023).
60
menambahkan, bahwasanya: 79
79
Sobirin Muchtar, “Wawancara dengan Sobirin Muchtar di Majelis Taklim Ar-Rahman
Gandus pada Tanggal 16 Agustus 2023 Pukul 11.00 WIB” (Gandus, 2023).
61
d. Pe-Ngobeng
menambahkan bahwasanya: 82
80
Syarifuddin, Supriyanto, Rofiah, dan Yuhito, op. cit., Hal 34.
81
Abdurrahman Syahab, “Wawancara dengan Abdurrahman Syahab di Majelis Taklim Ar-
Rahman Gandus pada Tanggal 17 Agustus 2023 Pukul 09.25 WIB” (Gandus, 2023).
82
Achmad Alkarmani, “Wawancara dengan Achmad Alkarmani di Majelis Taklim Ar-
Rahman Gandus pada Tanggal 16 Agustus 2023 Pukul 11.00 WIB” (Gandus, 2023).
83
Muhammad Dandi, “Wawancara dengan Muhammad Dandi di Majelis Taklim Ar-Rahman
62
2. Pelaksanaan Ngidang
Gandus pada Tanggal 15 Agustus 2023 Pukul 08.00 WIB” (Gandus, 2023).
84
Pengembangan Bahasa, op. cit., Hal 798.
85
Dedi Heriansyah, “Wawancara dengan Dedi Heriansyah di Majelis Taklim Ar-Rahman
Gandus pada Tanggal 16 Agustus 2023 Pukul 11.20 WIB” (Gandus, 2023).
63
86
Achmad Dairobi, “Wawancara dengan Achmad Dairobi di Majelis Taklim Ar-Rahman
Gandus pada Tanggal 14 Agustus 2023 Pukul 08.45 WIB” (Gandus, 2023).
87
Abdurrahman Syahab, “Wawancara dengan Abdurrahman Syahab di Majelis Taklim Ar-
Rahman Gandus pada Tanggal 17 Agustus 2023 Pukul 09.45 WIB” (Gandus, 2023).
64
ialah agar nafas dari petugas di jatuh ke nasi bertujuan tetap menjaga
corak arab ialah karena gelas yang dipakai merupakan gelas yang
3. Evaluasi
88
Pengembangan Bahasa, op. cit., Hal 400.
89
Zaidan, “Wawancara dengan Zaidan di Majelis Taklim Ar-Rahman Gandus pada Tanggal
16 Agustus 2023 Pukul 11.25 WIB” (Gandus, 2023).
65
bahwa ada beberapa hal yang menjadi bahan evaluasi pada saat
90
Syarif Hidayatullah, “Wawancara dengan Syarif Hidayatullah di Majelis Taklim Ar-
Rahman Gandus pada Tanggal 16 Agustus 2023 Pukul 11.00 WIB” (Gandus, 2023).
91
Sobirin Muchtar, “Wawancara dengan Sobirin Muchtar di Majelis Taklim Ar-Rahman
Gandus pada Tanggal 16 Agustus 2023 Pukul 11.00 WIB” (Gandus, 2023).
66
penerima informasi.
92
Mariani, op. cit., Hal 71.
67
a. Jujur
dengan pelaksanaannya. 94
ع ِليًّا
َ ْق َ س
ٍ ان ِصد َ َو َو َه ْبنَا لَ ُهم ِمن َّرحْ َمتِنَا َو َجعَ ْلنَا لَ ُه ْم ِل
“Dan Kami anugerahkan kepada mereka sebagian dari
93
WJS Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia (Jakarta: Perpustakaan Perguruan
Kementerian PP dan K, 1964), Hal 188.
94
Zulmaizarna dan Irwandi M. Zen, Akhlak Mulia Bagi Para Pemimpin (Bandung: Pustaka
Al-Firiis, 2009), Hal 100.
68
Gandus:95
pada diri remaja dengan cara yaitu bersikap jujur pada saat
b. Tanggung Jawab
95
M. Khoiril Irham, “Wawancara dengan M. Khoiril Irham di Majelis Taklim Ar-Rahman
Gandus pada Tanggal 14 Agustus 2023 Pukul 14.00 WIB” (Gandus, 2023).
96
M. Agung Khoirul Hakim, “Wawancara dengan M. Agung Khoirul Hakim di Majelis
Taklim Ar-Rahman Gandus pada Tanggal 14 Agustus 2023 Pukul 13.00 WIB” (Gandus, 2023).
69
manapun. 98
Sebagai berikut:99
jawab.
c. Gotong Royong
interaksi sosial.
101
Pengembangan Bahasa, op. cit., Hal 487.
102
Roucek J.S dan Rolen I. Waren, Pengantar Sosiologi (Jakarta: Bina Aksara, 1984), Hal
54.
71
diharamkan-Nya.103
103
M Abdul Ghoffar, “Tafsir Ibnu Katsir,” in III (Bogor: Pustaka Imam Asy-Syafe’i, 2003),
Hal 9.
104
Arif Hidayat, “Wawancara dengan Arif Hidayat di Majelis Taklim Ar-Rahman Gandus
72
d. Disiplin
yang dijatuhkan.
bahwa:108
106
Suyadi Prawirosentono, “Manajemen Sumber Daya Manusia ( Kebijakan Kinerja
Karyawan), Kiat Membangun Organisasi Kompetitif Menjelang Perdagangan Bebas Dunia,” in I
(Yogyakarta: BFPE, 1999), Hal 32.
107
Ermaya Suradinata, Organisasi dan Manajemen Pemerintahan dalam Kondisi Era
Globalisasi (Bandung: Ramadan, 1996), Hal 150.
108
Faldi Ilham, “Wawancara dengan Faldi Ilham di Majelis Taklim Ar-Rahman Gandus pada
Tanggal 16 Agustus 2023 Pukul 09.15 WIB” (Gandus, 2023).
74
e. Toleransi
109
Dwi Alam, “Wawancara dengan Dwi Alam di Majelis Taklim Ar-Rahman Gandus pada
Tanggal 13 Agustus 2023 Pukul 08.05 WIB” (Gandus, 2023).
110
Mahmud Yunus, Arab-Indonesia (Jakarta: PT Mahmud Yunus Wadzuryah, 1990), Hal
178.
75
pendapat.111
111
Mukti Ali, Pluralisme Agama di Persimpangan Menuju Tuhan (Salatiga: STAIN Salatiga
Press, 2006), Hal 87.
112
Muhammad Dandi, “Wawancara dengan Muhammad Dandi di Majelis Taklim Ar-
Rahman Gandus pada Tanggal 13 Agustus 2023 Pukul 11.15 WIB” (Gandus, 2023).
113
Arif Hidayat, “Wawancara dengan Arif Hidayat di Majelis Taklim Ar-Rahman Gandus
pada Tanggal 13 Agustus 2023 Pukul 14.05 WIB” (Gandus, 2023).
76
f. Percaya Diri
sebuah kenyataan.114
114
Ramdhani Fahrefi, Mind Therapy “55 Kiat Mensinergikan Jiwa dan Pikiran (Jakarta:
Visual Media Kencana, 2009), Hal 79.
115
Ghufron dan Risnawita, Teori-teori Psikologi (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2010), Hal
55.
77
116
Aya Mamlu’ah, “Konsep Percaya Diri dalam Al Qur’an Surah Ali Imran Ayat 139,” Al-
Aufah: Jurnal Pendidikan dan Kajian Islam 01, no. 01 (2019): Hal 32.
117
Gilang, “Wawancara dengan Gilang di Majelis Taklim Ar-Rahman Gandus pada Tanggal
14 Agustus 2023 Pukul 09.20 WIB” (Gandus, 2023).
118
Arif Hidayat, “Wawancara dengan Arif Hidayat di Majelis Taklim Ar-Rahman Gandus
pada Tanggal 13 Agustus 2023 Pukul 14.05 WIB” (Gandus, 2023).
78
g. Sopan Santun
sesama. 119
lain. 120
119
Markhakam, Analisis Kesalahan dan Kesantunan Berbahasa (Surakarta: Muhammadiyah
University Press, 2009), Hal 117.
120
G Surya Alam, Etika dan Etiket Bergaul (Semarang: Aneka Ilmu, 2004), Hal 10.
79
Sebagaimana sabdanya:
121
Dwi Alam, “Wawancara dengan Dwi Alam di Majelis Taklim Ar-Rahman Gandus pada
Tanggal 13 Agustus 2023 Pukul 09.45 WIB” (Gandus, 2023).
80
dikatnya.
Gandus
1) Faktor Pendukung
a. Makanan
bahwa:124
b. Tokoh Adat
123
Al-Fajri, “Wawancara dengan Al-Fajri di Majelis Taklim Ar-Rahman Gandus pada
Tanggal 15 Agustus 2023 Pukul 10.00 WIB” (Gandus, 2023).
124
Oktarisa, “Wawancara dengan Oktarisa di Majelis Taklim Ar-Rahman Gandus pada
Tanggal 16 Agustus 2023 Pukul 07.30 WIB” (Gandus, 2023).
82
125
Donald Albert Rumokoy, Kamus Umum Politik dan Hukum (Jakarta: Jala Permata Aksara,
2010), Hal 340.
126
Meriam Budiarjo, Dasar- Dasar Ilmu Politik (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1998),
Hal 34.
127
Oktarisa, “Wawancara dengan Oktarisa di Majelis Taklim Ar-Rahman Gandus pada
Tanggal 16 Agustus 2023 Pukul 07.30 WIB” (Gandus, 2023).
128
Farel, “Wawancara dengan Farel di Majelis Taklim Ar-Rahman Gandus pada Tanggal 18
Agustus 2023 Pukul 10.30 WIB” (Gandus, 2023).
83
c. Majelis Taklim
2) Faktor Penghambat
a. Ekonomi
129
Khozin, Jejak-jejak Pendidikan Islam di Indonesia (Bandung: Penerbit Diponegoro,
1996), Hal 236.
130
Gilang, “Wawancara dengan Gilang di Majelis Taklim Ar-Rahman Gandus pada Tanggal
14 Agustus 2023 Pukul 09.30 WIB” (Gandus, 2023).
131
Faiz, “Wawancara dengan Faiz di Majelis Taklim Ar-Rahman Gandus pada Tanggal 15
Agustus 2023 Pukul 08.55 WIB” (Gandus, 2023).
84
menambahkan bahwa:
b. Perkembangan Zaman
B. PEMBAHASAN
132
Nurul, “Wawancara dengan Nurul di Majelis Taklim Ar-Rahman Gandus pada Tanggal 14
Agustus 2023 Pukul 12.45 WIB” (Gandus, 2023).
133
Nefriansyah, “Wawancara dengan Nefriansyah di Majelis Taklim Ar-Rahman Gandus
pada Tanggal 14 Agustus 2023 Pukul 07.30 WIB” (Gandus, 2023).
86
ngidang dalam membentuk sikap sosial pada remaja Majelis Taklim Ar-
1. Jujur
salah satu sifat terpuji yang terpaut pada Rasul SAW. Dalam
sosial.
2. Tanggung Jawab
jawab.
3. Gotong royong
4. Disiplin
5. Toleransi
memiliki corak yang khas dari negeri tiari bambu, dan pada
6. Percaya diri
peraya diri. Juru masak harus percaya diri terhadap apa yang
7. Sopan santun
merupakan pokok dari sikap sopan santun. Contoh lain ialah ketika
tua,
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
B. Saran
mestinya. Seperti tidak memainkan HP, sibuk antara satu sama lain dan
seterusnya.
2. Bagi Majelis Taklim, diharapkan untuk dapat lebih maksimal lagi dalam
ditentukan selama satu sampai dua bulan sekali menjadi tiga minggu
sekali.
anggota mejelis taklim. Akan tetapi remaja yang bukan anggota pun
sebaiknya berasal dari orang palembang asli, baik itu berupa jurnal,
skripsi, maupun buku. Hal ini dimaksudkan karena orang palembang asli
DAFTAR PUSTAKA
Albert Rumokoy, D. Kamus Umum Politik dan Hukum. Jakarta: Jala Permata
Aksara, 2010.
Pramuka UIN Raden Fatah Palembang Angkatan Tahun 2018 dan 2019.”
JPAI Raden Fatah 3, no. 4 (2021). doi:doi.org/10.19109/pairf.v3i4.8790.
Aryani, Dwi Wulan. RPP Kombinasi Ilmu Pengetahuan Sosial SMP/MTS Paket
B, 2020.
Asih, Gusti Yuli, dan Margaretha Maria Shinta Pratiwi. “Perilaku Prososial
Ditinjau Dari Empati dan Kematangan Sosial.” Jurnal Psikologi
Universitas Muria Kudus 1, no. 1 (2010).
Az-Za’balawi, Sayyid Muhammad. Remaja antara Islam dan Ilmu Jiwa. Jakarta:
Gema Insani, 2007.
Beaty, Janice J. Observasi Anak Usia Dini. Jakarta: Kencana Prenadamedia, 2013.
Budiarjo, M. Dasar- Dasar Ilmu Politik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1998.
Fahrefi, R. Mind Therapy “55 Kiat Mensinergikan Jiwa dan Pikiran. Jakarta:
Visual Media Kencana, 2009.
Ghoffar, M Abdul. “Tafsir Ibnu Katsir.” In III. Bogor: Pustaka Imam Asy-Syafe’i,
2003.
J.S, Roucek, dan Rolen I. Waren. Pengantar Sosiologi. Jakarta: Bina Aksara,
1984.
Kamus Bahasa Indonesia, Tim Redaksi. Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat
Bahasa, 2008.
Kandita Tiara, Sinthia, dan Eka Yuliana Sari. “Analisis Teknik Penilaian Sikap
Sosial Siswa dalam Penerapan Kurikulum 2013 di SDN 1 Watulimo.”
EduHumaniora: Jurnal Pendidikan Dasar 11, no. 1 (2019).
Kartika Sari, Reni. “Rumah Limas Palembang "Warisan Budaya yang Hampir
Punah.” Berkala Teknik 5, no. 2 (2015).
Mamlu’ah, Aya. “Konsep Percaya Diri dalam Al Qur’an Surah Ali Imran Ayat
139.” Al-Aufah: Jurnal Pendidikan dan Kajian Islam 01, no. 01 (2019).
Nasution, Ahmad Yani, dan Moh Jazuli. “Menangkal Degradasi Moral Di Era
Digital Bagi Kalangan Millenial.” Jurnal Pengabdian 03, no. 1 (2020).
Septiani, Sri, Bety Bety, dan Nurhadi Hadi. “Tradisi Ngidang (Kajian Perubahan
dan Pergeseran Tradisi Ngidang di Masyarakat Kelurahan 30 Ilir
Palembang).” Tanjak: Jurnal Sejarah dan Peradaban Islam 1, no. 2
(2021).
Surya Alam, G. Etika dan Etiket Bergaul. Semarang: Aneka Ilmu, 2004.
Usman, Husaini. Manajemen, Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan. Jakarta: Bumi
Aksara, 2006.
Zainuddin, HM. “Islam dan Masalah Remaja.” Gema Media Informasi dan
Kebijkan Kampus. Malang, November 2013.
Zulmaizarna, dan Irwandi M. Zen. Akhlak Mulia Bagi Para Pemimpin. Bandung:
Pustaka Al-Firiis, 2009.
99
LAMPIRAN-LAMPIRAN
INSTRUMEN PENELITIAN
PEDOMAN OBSERVASI
PEDOMAN WAWANCARA
1. Identifikasi informan
Nama :
Jenis kelamin :
Hari / Tanggal :
Jabatan :
2. Pertanyaan Wawancara
1) Apa yang dimaksud dengan ngidang?
2) Apa yang dimaksud dengan sikap sosial?
3) Bagaimana bentuk peran Majelis Taklim sebagai fasilitator remaja
dalam melaksanakan kegiatan ngidang?
4) Bagaimana peran Majelis Taklim dalam membentuk sikap sosial
remaja melalui majelis taklim?
5) Seberapa urgent membentuk sikap sosial pada remaja didalam
kehidupan kita?
6) Peluang apa yang didapat dalam pelaksanaan ngidang pada remaja
agar tebentuk sikap sosial pada diri mereka?
7) Apa saja tantangan yang dihadapi para astidz dalam membentuk
sikap sosial pada remaja?
8) Apa harapan para astidz selaku pendidik pada remaja Majelis
Taklim Ar-Rahman Gandus ini?
102
Lampiran 2: SK Pembimbing
104
Lampiran 4:
105
Lampiran 6: Dokumentasi
Gambar 6.1. Wawancara bersama Ust. Kgs. Achmad Dairobi HS, S.Pd