MEMUTUSKAN:
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal
INSPEKTUR JENDERAL,
FAISAL
LAMPIRAN I
KEPUTUSAN INSPEKTUR JENDERAL KEMENTERIAN AGAMA
NOMOR TAHUN 2023
TENTANG
PETUNJUK PELAKSANAAN LAYANAN KONSULTANSI
INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN AGAMA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Inspektorat Jenderal Kementerian Agama sebagai Aparat Pengawasan
Intern Pemerintah mempunyai peran strategis dalam memberikan
pendampingan kepada ASN Kementerian Agama untuk melaksanakan
tugas dan fungsinya. Pelaksanaan tugas dan fungsi tersebut harus
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Maka sudah
menjadi kewajiban Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) untuk
memahami peraturan perundang-undangan dan produk hukum lainnya.
Selain itu berbagai permasalahan juga seringkali muncul, dikarenakan
ketidakharmonisan peraturan maupun belum dijelaskannya secara detail
sebuah peraturan atau dibutuhkannya interpretasi atas suatu peraturan.
Peran pengawasan oleh Inspektorat Jenderal dalam hal ini dapat
diwujudkan dengan bimbingan dan konsultansi. Mindset pengawasan
yang lama, yakni pengawasan yang menempatkan auditi sebagai obyek
audit mempengaruhi mindset ASN bahwa pengawasan belum menjadi
suatu kebutuhan manajemen organisasi. Sejak ditetapkannya Peraturan
Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah, Inspektorat Jenderal selaku APIP dituntut untuk
menjalankan fungsi pengawasan yang semula sebagai watchdog bergeser
menjadi pembina, konsultan, pendeteksi dini (early warning) dan
penjamin mutu (quality assurance). Sudah saatnya untuk mengubah pola
pengawasan dengan lebih mengedepankan fungsi pencegahan terjadinya
penyimpangan, dan mengupayakan auditi lebih proaktif berkonsultansi
pada APIP. Konsultansi merupakan wujud kesadaran kedua belah pihak
bahwa pengawasan internal adalah bagian dari manajemen yang dapat
membantu tercapainya tujuan organisasi.
Konsultansi diadakan guna membangun komunikasi intensif antara
auditor dengan auditi. Konsultansi dapat dilakukan melalui berbagai
mekanisme yakni:
1. Mengirim Surat ke Inspektorat Jenderal;
2. Tatap muka dengan cara datang langsung ke Inspektorat Jenderal;
dan
3. Konsultansi langsung melalui chat maupun mengunggah surat resmi
pada aplikasi e-Konsultansi.
Data dari konsultansi yang diperoleh dari ketiga mekanisme tersebut
akan menjadi bahan pelaksanaan layanan konsultansi Inspektorat
Jenderal Kementerian Agama dan hasilnya akan disampaikan kembali
kepada pihak yang berkonsultansi.
Untuk memperlancar Layanan Konsultansi pada Inspektorat
Jenderal, telah dibuat aplikasi e-Konsultansi. e-Konsultansi merupakan
aplikasi pelayanan konsultansi melalui sistem berbasis web yang
Inspektur Wilayah Plt. Sekretaris
IV Inspektorat Jenderal
Kastolan Kastolan
-4-
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup Juklak Layanan Konsultansi ini meliputi:
1. Mekanisme Layanan Konsultansi;
2. Konsultansi Secara Elektronik (e-Konsultansi); dan
3. Evaluasi dan Tindak Lanjut Layanan Konsultansi.
D. Pengertian Umum
Dalam Keputusan ini yang dimaksud dengan:
1. Konsultansi adalah proses dialog yang mengarah kepada sebuah
kesimpulan berupa kegiatan pelayanan seperti bimbingan teknis,
asistensi/pendampingan, dan sosialisasi kepada pemangku
kepentingan untuk meningkatkan efektivitas manajemen risiko,
pengendalian, dan proses tata kelola sehingga dapat memberikan
nilai tambah dan meningkatkan pencapaian tujuan pemerintahan
dan pembangunan yang dilaksanakan dengan suatu pendekatan
keilmuan yang sistematis.
2. Layanan Konsultansi adalah layanan dalam bentuk dialog untuk
mendapatkan kesimpulan;
3. Pengguna adalah Satuan Kerja dan seluruh pegawai Kementerian
Agama yang mengajukan layanan konsultansi kepada Inspektorat
Jenderal Kementerian Agama.
4. Aparat Pengawasan Intern Pemerintah yang selanjutnya disebut APIP
adalah instansi pemerintah yang mempunyai tugas pokok dan fungsi
melakukan pengawasan.
5. Rekomendasi adalah saran dari Inspektorat Jenderal berdasarkan
hasil pengawasan yang ditujukan kepada orang dan/atau badan
yang berwenang untuk melakukan tindakan dan/atau perbaikan.
6. Inspektorat Jenderal adalah Inspektorat Jenderal Kementerian
Agama.
7. Inspektur Jenderal adalah Inspektur Jenderal Kementerian Agama.
8. Inspektur adalah Inspektur Wilayah dan/atau Inspektur Investigasi.
9. Tim e-Konsultansi adalah tim yang terdiri atas Pengarah, Penanggung
jawab, Tim Pelaksana dan Tim Sekretariat.
10. Tim Pelaksana adalah Supervisor dan Konsultan.
11. Tim Sekretariat adalah Tim Harmonisasi Kajian e-Konsultansi.
12. Auditor adalah Pegawai Negeri Sipil yang mempunyai Jabatan
Fungsional Auditor dan/atau pihak lain yang diberi tugas,
wewenang, tanggung jawab dan hak secara penuh oleh pejabat
yang berwenang melaksanakan pengawasan untuk kepentingan
negara untuk dan atas nama APIP.
BAB II
MEKANISME LAYANAN KONSULTANSI
BAB III
KONSULTANSI SECARA ELEKTRONIK (E-KONSULTANSI)
A. Struktur
Untuk menunjang efektivitas layanan konsultansi di lingkungan
Inspektorat Jenderal Kementerian Agama melalui aplikasi e-Konsultansi,
maka dibentuk tim e-Konsultansi. Layanan Konsultansi melalui aplikasi
e-Konsultansi dilakukan oleh Tim e-Konsultansi pada Inspektorat
Jenderal sesuai dengan bidangnya, hasilnya dikelola secara administratif
dan secara online oleh Tim Sekretariat. Tim e-Konsultansi bersifat Ad hoc
dan ditetapkan melalui Keputusan Inspektur Jenderal.
Struktur dari Tim e-Konsultansi terdiri atas:
Pengarah : Inspektur Jenderal
Penanggung Jawab : Sekretaris Inspektorat Jenderal
Tim Pelaksana
1. Supervisor : Inspektur Wilayah I
Inspektur Wilayah II
Inspektur Wilayah III
Inspektur Wilayah IV
Inspektur Investigasi
2. Konsultan : 1. Bidang Proses Penjatuhan Hukuman
Disiplin/Tindakan Administratif/
Kepegawaian
a. Ketua Tim
b. Anggota
2. Bidang Pengelolaan Keuangan
a. Ketua Tim
b. Anggota Investigasi
3. Bidang Pengelolaan Barang Milik
Negara
a. Ketua Tim
b. Anggota
4. Bidang Pengadaan Barang/Jasa
a. Ketua Tim
b. Anggota
5. Bidang Penilaian Mandiri Pelaksanaan
Reformasi Birokrasi (PMPRB)
Inspektur Wilayah Plt. Sekretaris
IV Inspektorat Jenderal
Kastolan Kastolan
-9-
a. Ketua Tim
b. Anggota
6. Bidang Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah
a. Ketua Tim
b. Anggota
7. Ketua Tim Bidang Laporan Kinerja
Pemerintah dan Sistem Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah
a. Ketua Tim
b. Anggota
8. Ketua Tim Bidang Wilayah Bebas
Korupsi/Wilayah Birokrasi Bersih
Melayani
a. Ketua Tim
b. Anggota
9. Ketua Tim Bidang Manajemen Risiko
a. Ketua Tim
b. Anggota
10. Ketua Tim Bidang Gratifikasi
a. Ketua Tim
b. Anggota
11. Ketua Tim Bidang Perencanaan
a. Ketua Tim
b. Anggota
Tim Sekretariat : Tim Harmonisasi Kajian e-Konsultansi
B. Tugas
1. Pengarah bertugas memberikan arahan, saran dan rekomendasi atas
pelaksanaan Layanan Konsultansi melalui aplikasi e-Konsultansi
pada Inspektorat Jenderal Kementerian Agama.
BAB IV
EVALUASI DAN TINDAK LANJUT LAYANAN KONSULTANSI
A. Evaluasi
Evaluasi atas pelaksanaan Layanan Konsultansi dilakukan dengan
rapat yang diselenggarakan setiap triwulan untuk menentukan tindak
lanjut hasil konsultansi dengan memperhatikan hasil pelaksanaan
Layanan Konsultansi yang terjadi selama 3 bulan.
Rapat dihadiri oleh seluruh struktur pada Tim e-Konsultansi. Rapat
dapat mengundang narasumber yang dianggap kompeten untuk
B. Tindak Lanjut
1. Tindak lanjut hasil konsultansi dapat berupa:
a. Tindakan penertiban administrasi sesuai dengan rekomendasi
dan ketentuan peraturan perundang-undangan. Dapat
dilakukan melalui kegiatan:
1) menganalisis dan mengevaluasi konsep perjanjian kerja
sama/kesepakatan bersama/nota kesepahaman;
2) menganalisis dan mengevaluasi pelaksanaan perjanjian
kerja sama/kesepakatan bersama/nota kesepahaman;
3) menganalisis data dalam rangka penyusunan nota
kesepahaman (memorandum of understanding);
4) menganalisis data dalam rangka penyusunan kontrak
nasional/perjanjian kerja sama;
b. Tindakan administratif di bidang kepegawaian, termasuk
penerapan hukuman disiplin sebagaimana yang dimaksud
dalam peraturan disiplin pegawai negeri sipil. Dapat dilakukan
melalui kegiatan:
1) menganalisis data dalam rangka penyusunan pendapat
hukum (legal opinion);
2) menganalisis konsep dalam rangka pemberian mediasi
langsung bagi pihak yang memerlukan terkait dengan
permasalahan hukum;
c. Tindakan penyempurnaan kebijakan, sistem, dan prosedur di
bidang kelembagaan, kepegawaian, keuangan dan Barang Milik
Negara, serta ketatalaksanaan. Dapat dilakukan dengan
melakukan kegiatan:
1) menganalisis dan mengevaluasi kebutuhan peraturan
perundang-undangan untuk penyelesaian isu aktual
hukum atau permasalahan hukum di masyarakat;
2) menganalisis dan mengevaluasi kebutuhan kebijakan/
pengaturan untuk penyelesaian permasalahan hukum di
masyarakat;
3) menganalisis dan mengevaluasi kebutuhan hukum di
masyarakat;
4) merumuskan rekomendasi hasil analisis dan evaluasi isu
aktual dan kebutuhan hukum masyarakat sebagai bahan
dasar penyusunan kebijakan;
5) menganalisis dan mengevaluasi terkait somasi atau
pengaduan yang masuk;
6) Menganalisis data kerangka dasar rancangan peraturan
perundang-undangan dalam rangka penyusunan
rancangan peraturan perundang-undangan.
7) menganalisis data dalam rangka pengharmonisasian,
pembulatan, dan pemantapan konsepsi rancangan
peraturan perundang-undangan.
8) menganalisis data dalam rangka memberikan konsultansi
langsung terhadap produk hukum dan permasalahan
hukum.
Inspektur Wilayah Plt. Sekretaris
IV Inspektorat Jenderal
Kastolan Kastolan
- 12 -
BAB V
PENUTUP
INSPEKTUR JENDERAL,
FAISAL
LAMPIRAN II
KEPUTUSAN INSPEKTUR JENDERAL KEMENTERIAN AGAMA
NOMOR TAHUN 2023
TENTANG
PETUNJUK PELAKSANAAN LAYANAN KONSULTANSI
INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN AGAMA
BAB I
LAYANAN KONSULTANSI
C. Catatan Konsultansi
Formulir ini dibuat oleh Pengguna Layanan dan disampaikan kepada Tim
Sekretariat
Konsultansi
A. Informasi Awal
1. Saluran Pengajuan : ……………………………………. (1)
2. Tanggal Pengajuan : …………………………………….(2)
3. Nama Pengguna Layanan : …………………………………….(3)
4. Unit Kerja : …………………………………….(4)
5. Jabatan : …………………………………….(5)
6. Nomor Telepon : …………………………………….(6)
7. Alamat e-mail : …………………………………….(7)
B. Permasalahan
……………………………………………………………………………………(8)
Ttd
………………………….(10)
C. Disposisi
1. Tim Pelaksana : …………………………………………….(11)
2. Tanggal Pelaksanaan : …………………………………………….(12)
Ttd Ttd
………………….(13) ……………………(14)
PETUNJUK PENGISIAN:
a. Baris nomor (1) diisi dengan saluran yang digunakan untuk pengajuan
konsultansi (surat, tatap muka, e-konsultansi)
b. Baris nomor (2) diisi dengan tanggal konsultansi diajukan
c. Baris nomor (3) diisi dengan nama pengguna layanan yang melakukan
konsultansi
d. Baris nomor (4) diisi dengan unit kerja pengguna layanan
e. Baris nomor (5) diisi dengan jabatan pengguna layanan
f. Baris nomor (6) diisi dengan nomor telepon pengguna layanan
g. Baris nomor (7) diisi dengan alamat e-mail pengguna layanan
h. Baris nomor (8) diisi dengan substansi permasalahan yang
dikonsultansikan
i. Baris nomor (9) diisi dengan kota, tanggal, bulan dan tahun sesuai
waktu pengajuan konsultansi
j. Baris nomor (10) diisi dengan tanda tangan dan nama pengguna
layanan
k. Baris nomor (11) diisi dengan nama Tim Pelaksana yang menerima
konsultansi
l. Baris nomor (12) diisi dengan tanggal pelaksanaan konsultansi
m. Baris nomor (13) diisi dengan nama dan tanda tangan Tim Pelaksana
yang bertugas
n. Baris nomor (14) diisi dengan nama dan tanda tangan Tim Sekretariat
yang bertugas
D. Data Konsultansi
Formulir ini dibuat oleh Tim Konsultan
Data Konsultansi
A. Informasi Awal
1. Saluran Pengajuan : ……………………………………(1)
2. Tanggal Pengajuan : ……………………………………(2)
3. Nama Pengguna Layanan : ……………………………………(3)
4. Unit Kerja : ……………………………………(4)
5. Jabatan : ……………………………………(5)
6. Nomor Telpon : ……………………………………(6)
7. Alamat e-mail : ……………………………………(7)
B. Permasalahan
…………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………….…(8)
C. Saran
…………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………(9)
………………………(10) ………………………….(11)
Tim Sekretariat,
………………(14)
PETUNJUK PENGISIAN:
a. Baris nomor (1) diisi dengan saluran yang digunakan untuk
pengajuan konsultansi (surat, tatap muka, e-konsultansi)
b. Baris nomor (2) diisi dengan tanggal konsultansi diajukan
c. Baris nomor (3) diisi dengan nama pengguna layanan yang
melakukan konsultansi
d. Baris nomor (4) diisi dengan unit kerja pengguna layanan
e. Baris nomor (5) diisi dengan jabatan pengguna layanan
f. Baris nomor (6) diisi dengan nomor telepon pengguna layanan
g. Baris nomor (7) diisi dengan alamat e-mail pengguna layanan
Inspektur Wilayah Plt. Sekretaris
IV Inspektorat Jenderal
Kastolan Kastolan
- 24 -
E. Laporan Pemantauan
Formulir ini dibuat oleh Tim Sekretariat setiap bulan
Total
Total Bln Bulan
No Uraian Tahun Jumlah %
Sebelumnya Ini
Lalu
1 2 3 4 5 6 7
A. Jumlah laporan yang diterima berdasarkan saluran
1. Surat
2. Tatap Muka
3. e-Konsultansi
Jumlah
B. Jumlah Laporan yang diterima berdasarkan mitra
1. Sekretariat
2. Inspektorat Wilayah I
3. Inspektorat Wilayah II
4. Inspektorat Wilayah III
5. Inspektorat Wilayah IV
6. Inspektorat Innvestigasi
Jumlah
C. Jumlah laporan berdasarkan yang diterima berdasarkan permasalahan
1. Proses Penjatuhan
Hukuman Disiplin
2. Pengelolaan Keuangan
3. Pengelolaan Barang Milik
Negara
4. Pengadaan Barang/Jasa
5. Penilaian Mandiri
Pelaksanaan Reformasi
Birokrasi (PMPRB)
6. Sistem Pengedalian Intern
Pemerintah
7. Laporan Kinerja
Pemerintah dan Sistem
Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah
8. Wilayah Bebas
Korupsi/Wilayah
Total
Total Bln Bulan
No Uraian Tahun Jumlah %
Sebelumnya Ini
Lalu
1 2 3 4 5 6 7
Birokrasi Bersih Melayani
9. Manajemen Risiko
10. Gratifikasi
11. Perencanaan
Jumlah
Jakarta,
Tim Sekretariat,
…………………(3)
PETUNJUK PENGISIAN:
a. Baris nomor (1) diisi dengan bulan pelaporan
b. Baris nomor (2) diisi dengan tahun pelaporan
c. Kolom nomor (1) diisi dengan nomor
d. Kolom nomor (2) diisi dengan uraian
e. Kolom nomor (3) diisi dengan total konsultansi yang diajukan pada
tahun sebelumnya
f. Kolom nomor (4) diisi dengan total konsultansi yang diajukan pada
bulan sebelumnya
g. Kolom nomor (5) diisi dengan total konsultansi yang diajukan pada
bulan berjalan
h. Kolom nomor (6) diisi dengan jumlah keseluruhan dengan
menjumlahkan angka pada kolom 3, 4 dan 5
i. Kolom nomor (7) diisi dengan prosentase dengan membandingkan
angka pada kolom 6 dengan baris jumlah pada setiap kategori
j. Baris nomor (3) diisi dengan tandan tangan dan nama Tim
Sekretariat yang bertugas
F. Database Konsultansi
Formulir ini dibuat oleh Tim Sekretariat setiap bulan
Database Konsultansi
Bulan……..(1)Tahun…….(2)
No Tanggal Permasalahan Saran
Jenis Uraian
1 2 3 4 5
Jakarta,
Tim Sekretariat,
………………..(3)
PETUNJUK PENGISIAN:
a. Baris nomor (1) diisi dengan bulan pelaporan
b. Baris nomor (2) diisi dengan tahun pelaporan
c. Kolom nomor (1) diisi dengan nomor
d. Kolom nomor (2) diisi dengan tanggal konsultansi diajukan
e. Kolom nomor (3) diisi dengan jenis permasalahan hukum yang
diajukan
f. Kolom nomor (4) diisi dengan substansi permasalahan yang diajukan
g. Kolom nomor (5) diisi dengan substansi jawaban konsultansi
h. Baris nomor (3) diisi dengan tanda tangan dan nama Tim Sekretariat
yang bertugas
INSPEKTUR JENDERAL,
FAISAL