Anda di halaman 1dari 26

-1-

KEPUTUSAN INSPEKTUR JENDERAL KEMENTERIAN AGAMA


NOMOR 151 TAHUN 2023
TENTANG
PETUNJUK PELAKSANAAN LAYANAN KONSULTANSI INSPEKTORAT
JENDERAL KEMENTERIAN AGAMA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

INSPEKTUR JENDERAL KEMENTERIAN AGAMA,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka menyempurnakan pengaturan


kegiatan konsultansi pada Kementerian Agama, perlu
disusun petunjuk pelaksanaan tentang layanan
konsultansi;
b. bahwa Keputusan Inspektur Jenderal Kementerian
Agama Nomor 147 Tahun 2022 tentang Petunjuk
Layanan Konsultansi Inspektorat Jenderal Kementerian
Agama sudah tidak sesuai dengan perkembangan hukum
sehingga perlu diganti;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan
Keputusan Inspektur Jenderal tentang Petunjuk
Pelaksanaan Layanan Konsultansi Inspektorat Jenderal
Kementerian Agama;
Mengingat : 1. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang
Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 127,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4890);
2. Peraturan Presiden Nomor 95 Tahun 2018 tentang Sistem
Pemerintahan Berbasis Elektronik (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 182);
3. Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2023 tentang
Kementerian Agama (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2023 Nomor 21);
4. Peraturan Menteri Agama Nomor 41 Tahun 2016 tentang
Pengawasan Internal pada Kementerian Agama (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1494);
5. Peraturan Menteri Agama Nomor 72 Tahun 2022 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2022 Nomor 955);
6. Keputusan Menteri Agama Nomor 681 Tahun 2022
tentang Standar Kerja Pengawasan Internal pada
Kementerian Agama;

Inspektur Wilayah Plt. Sekretaris


IV Inspektorat Jenderal
Kastolan Kastolan
-2-

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : KEPUTUSAN INSPEKTUR JENDERAL TENTANG PETUNJUK


PELAKSANAAN LAYANAN KONSULTANSI INSPEKTORAT
JENDERAL KEMENTERIAN AGAMA.
KESATU : Menetapkan Petunjuk Pelaksanaan Layanan Konsultansi
Inspektorat Jenderal Kementerian Agama sebagaimana
tercantum dalam Lampiran I dan Lampiran II yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan ini.
KEDUA : Dengan ditetapkannya Keputusan ini, maka Keputusan
Inspektur Jenderal Kementerian Agama Nomor 147 Tahun
2022 tentang Petunjuk Pelaksanaan Layanan Konsultansi
Inspektorat Jenderal Kementerian Agama dicabut dan
dinyatakan tidak berlaku.
KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal
INSPEKTUR JENDERAL,

FAISAL

Inspektur Wilayah Plt. Sekretaris


IV Inspektorat Jenderal
Kastolan Kastolan
-3-

LAMPIRAN I
KEPUTUSAN INSPEKTUR JENDERAL KEMENTERIAN AGAMA
NOMOR TAHUN 2023
TENTANG
PETUNJUK PELAKSANAAN LAYANAN KONSULTANSI
INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN AGAMA

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Inspektorat Jenderal Kementerian Agama sebagai Aparat Pengawasan
Intern Pemerintah mempunyai peran strategis dalam memberikan
pendampingan kepada ASN Kementerian Agama untuk melaksanakan
tugas dan fungsinya. Pelaksanaan tugas dan fungsi tersebut harus
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Maka sudah
menjadi kewajiban Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) untuk
memahami peraturan perundang-undangan dan produk hukum lainnya.
Selain itu berbagai permasalahan juga seringkali muncul, dikarenakan
ketidakharmonisan peraturan maupun belum dijelaskannya secara detail
sebuah peraturan atau dibutuhkannya interpretasi atas suatu peraturan.
Peran pengawasan oleh Inspektorat Jenderal dalam hal ini dapat
diwujudkan dengan bimbingan dan konsultansi. Mindset pengawasan
yang lama, yakni pengawasan yang menempatkan auditi sebagai obyek
audit mempengaruhi mindset ASN bahwa pengawasan belum menjadi
suatu kebutuhan manajemen organisasi. Sejak ditetapkannya Peraturan
Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah, Inspektorat Jenderal selaku APIP dituntut untuk
menjalankan fungsi pengawasan yang semula sebagai watchdog bergeser
menjadi pembina, konsultan, pendeteksi dini (early warning) dan
penjamin mutu (quality assurance). Sudah saatnya untuk mengubah pola
pengawasan dengan lebih mengedepankan fungsi pencegahan terjadinya
penyimpangan, dan mengupayakan auditi lebih proaktif berkonsultansi
pada APIP. Konsultansi merupakan wujud kesadaran kedua belah pihak
bahwa pengawasan internal adalah bagian dari manajemen yang dapat
membantu tercapainya tujuan organisasi.
Konsultansi diadakan guna membangun komunikasi intensif antara
auditor dengan auditi. Konsultansi dapat dilakukan melalui berbagai
mekanisme yakni:
1. Mengirim Surat ke Inspektorat Jenderal;
2. Tatap muka dengan cara datang langsung ke Inspektorat Jenderal;
dan
3. Konsultansi langsung melalui chat maupun mengunggah surat resmi
pada aplikasi e-Konsultansi.
Data dari konsultansi yang diperoleh dari ketiga mekanisme tersebut
akan menjadi bahan pelaksanaan layanan konsultansi Inspektorat
Jenderal Kementerian Agama dan hasilnya akan disampaikan kembali
kepada pihak yang berkonsultansi.
Untuk memperlancar Layanan Konsultansi pada Inspektorat
Jenderal, telah dibuat aplikasi e-Konsultansi. e-Konsultansi merupakan
aplikasi pelayanan konsultansi melalui sistem berbasis web yang
Inspektur Wilayah Plt. Sekretaris
IV Inspektorat Jenderal
Kastolan Kastolan
-4-

terintegrasi dengan website Inspektorat Jenderal Kementerian Agama


untuk meningkatkan kinerja Inspektorat Jenderal dalam menerapkan
fungsi konsultansi bagi satuan kerja (satker) di lingkungan Kementerian
Agama. Hal ini merupakan langkah Inspektorat Jenderal dalam
mengadopsi dan mengembangkan sistem e-government yang tengah
dibangun oleh Pemerintah.
Dengan demikian Layanan Konsultansi Inspektorat Jenderal
diharapkan mampu berjalan sesuai dengan petunjuk pelaksanaan ini.

B. Maksud dan Tujuan


1. Maksud
Juklak Layanan Konsultansi Inspektorat Jenderal Kementerian
Agama ini bermaksud memberikan keseragaman prosedur kepada
APIP dan auditi yang ingin mendapatkan solusi atas permasalahan
terkait peraturan/rancangan peraturan, produk hukum, dan
permasalahan hukum yang dihadapi.
2. Tujuan
Juklak Layanan Konsultansi Inspektorat Jenderal Kementerian
Agama ini bertujuan:
a. sebagai petunjuk pelaksanaan bagi pelaksana layanan dalam
konsultansi kepada pengguna layanan;
b. meningkatkan kredibilitas dan kepercayaan atas layanan
konsultansi di lingkungan Inspektorat Jenderal Kementerian
Agama;
c. mewujudkan analisis, kajian dan evaluasi permasalahan hukum
serta peraturan perundang-undangan bidang pengawasan yang
baik dan benar, efektif, efisien, serta berkualitas;
d. mewujudkan sistem pengelolaan analisis, kajian dan
evaluasi permasalahan hukum serta peraturan perundang-
undangan bidang pengawasan yang baku, terintegrasi, dan
komprehensif; dan
e. mewujudkan hasil analisis, kajian dan evaluasi permasalahan
hukum serta peraturan perundang-undangan bidang
pengawasan yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan masukan
terhadap penyelenggaraan manajemen organisasi.

C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup Juklak Layanan Konsultansi ini meliputi:
1. Mekanisme Layanan Konsultansi;
2. Konsultansi Secara Elektronik (e-Konsultansi); dan
3. Evaluasi dan Tindak Lanjut Layanan Konsultansi.

Layanan Konsultansi terdiri dari:


1. Proses Penjatuhan Hukuman Disiplin/Tindakan Administratif/
Kepegawaian (HUK);
2. Pengelolaan Keuangan (KEU);
3. Pengelolaan Barang Milik Negara (BMN);
4. Pengadaan Barang/Jasa (PBJ);
5. Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMP);
6. Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP);
7. Laporan Kinerja Pemerintah dan Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (LKJ);
Inspektur Wilayah Plt. Sekretaris
IV Inspektorat Jenderal
Kastolan Kastolan
-5-

8. Wilayah Bebas Korupsi/Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBK);


9. Manajemen Risiko (MRS);
10. Gratifikasi (GTF); dan
11. Perencanaan (PRC).

D. Pengertian Umum
Dalam Keputusan ini yang dimaksud dengan:
1. Konsultansi adalah proses dialog yang mengarah kepada sebuah
kesimpulan berupa kegiatan pelayanan seperti bimbingan teknis,
asistensi/pendampingan, dan sosialisasi kepada pemangku
kepentingan untuk meningkatkan efektivitas manajemen risiko,
pengendalian, dan proses tata kelola sehingga dapat memberikan
nilai tambah dan meningkatkan pencapaian tujuan pemerintahan
dan pembangunan yang dilaksanakan dengan suatu pendekatan
keilmuan yang sistematis.
2. Layanan Konsultansi adalah layanan dalam bentuk dialog untuk
mendapatkan kesimpulan;
3. Pengguna adalah Satuan Kerja dan seluruh pegawai Kementerian
Agama yang mengajukan layanan konsultansi kepada Inspektorat
Jenderal Kementerian Agama.
4. Aparat Pengawasan Intern Pemerintah yang selanjutnya disebut APIP
adalah instansi pemerintah yang mempunyai tugas pokok dan fungsi
melakukan pengawasan.
5. Rekomendasi adalah saran dari Inspektorat Jenderal berdasarkan
hasil pengawasan yang ditujukan kepada orang dan/atau badan
yang berwenang untuk melakukan tindakan dan/atau perbaikan.
6. Inspektorat Jenderal adalah Inspektorat Jenderal Kementerian
Agama.
7. Inspektur Jenderal adalah Inspektur Jenderal Kementerian Agama.
8. Inspektur adalah Inspektur Wilayah dan/atau Inspektur Investigasi.
9. Tim e-Konsultansi adalah tim yang terdiri atas Pengarah, Penanggung
jawab, Tim Pelaksana dan Tim Sekretariat.
10. Tim Pelaksana adalah Supervisor dan Konsultan.
11. Tim Sekretariat adalah Tim Harmonisasi Kajian e-Konsultansi.
12. Auditor adalah Pegawai Negeri Sipil yang mempunyai Jabatan
Fungsional Auditor dan/atau pihak lain yang diberi tugas,
wewenang, tanggung jawab dan hak secara penuh oleh pejabat
yang berwenang melaksanakan pengawasan untuk kepentingan
negara untuk dan atas nama APIP.

Inspektur Wilayah Plt. Sekretaris


IV Inspektorat Jenderal
Kastolan Kastolan
-6-

BAB II
MEKANISME LAYANAN KONSULTANSI

Dalam pelaksanaan konsultansi, APIP harus menghindari peran sebagai


pengambil keputusan yang menjadi tanggung jawab manajemen. Hasil layanan
konsultansi berupa kesimpulan dan bersifat sebagai referensi serta tidak
mengikat secara hukum.

A. Sarana Layanan Konsultansi


Sarana layanan Konsultansi yang disediakan oleh Inspektorat
Jenderal berupa:
1. Melalui surat yang dialamatkan ke Kantor Inspektorat Jenderal
Kementerian Agama Jl. RS. Fatmawati No. 33 A Cipete Selatan,
Kecamatan Cilandak Kota Jakarta Selatan Provinsi DKI Jakarta;
2. Tatap muka dengan cara datang ke Kantor Inspektorat Jenderal
Kementerian Agama Jl. RS. Fatmawati No. 33 A Cipete Selatan,
Kecamatan Cilandak Kota Jakarta Selatan Provinsi DKI Jakarta;
3. e-Konsultansi, aplikasi konsultansi yang dapat diakses oleh Satuan
Kerja dan/atau seluruh pegawai kementerian Agama dengan terlebih
dahulu melakukan verifikasi data.
B. Mekanisme/Alur Layanan Konsultansi
1. Layanan Konsultansi melalui surat yang dialamatkan ke Kantor
Inspektorat Jenderal Kementerian Agama
a. Pengguna menyampaikan pertanyaan konsultansinya melalui
surat yang memuat substansi permasalahan;
b. Surat akan diterima terlebih dahulu oleh Subbagian Tata Usaha
Inspektorat Jenderal untuk kemudian didisposisikan oleh
Sekretaris kepada Inspektorat Wilayah sesuai bidang yang ingin
dikonsultansikan.
c. Pencatatan Layanan Konsultansi dilakukan oleh Tim Sekretariat
sesuai dengan prosedur penatausahaan/pengadministrasian
yang berlaku pada Kementerian Agama.
d. Tim Sekretariat melakukan verifikasi dengan langkah-langkah
sebagai berikut:
1) merumuskan inti masalah;
2) meneliti dokumen dan/atau informasi yang sudah pernah
ada sebelumnya;
Jika terdapat permasalahan yang sejenis dan sudah
terdapat jawaban pada template/bank data maka Tim
Sekretariat berkoordinasi dengan Konsultan untuk
memberikan jawaban dengan persetujuan Supervisor.
d. Ketua Tim menyerahkan hasil konsultansi terkait konsultansi
yang disampaikan oleh pengguna kepada Inspektur Wilayah
atau Inspektur Investigasi. Setelah Inspektur Wilayah atau
Inspektur Investigasi menyetujui kemudian dibuat nota dinas
untuk diketahui Penanggung Jawab dan disetujui oleh
Pengarah. Jika Pengarah setuju hasil konsultansi diserahkan
kepada Tim Sekretariat untuk kemudian diunggah ke dalam
aplikasi e-Konsultansi.

Inspektur Wilayah Plt. Sekretaris


IV Inspektorat Jenderal
Kastolan Kastolan
-7-

2. Layanan Konsultansi dengan cara tatap muka


Layanan Konsultansi dengan cara Tatap Muka dilakukan dengan
cara:
a. Pengguna datang ke kantor Inspektorat Jenderal Kementerian
Agama;
b. Pengguna yang datang secara langsung ke Kantor Inspektorat
Jenderal Kementerian Agama akan diarahkan oleh receptionist
menuju ruang Layanan Konsultansi dan receptionist memanggil
penanggungjawab konsultansi.
c. Pencatatan konsultansi dan hasil analisis, kajian dan evaluasi
dilakukan oleh Tim Sekretariat sesuai dengan prosedur
penatausahaan/pengadministrasian yang berlaku pada
Kementerian Agama.
d. Tim Sekretariat melakukan verifikasi dengan langkah-langkah
sebagai berikut:
1) merumuskan inti masalah;
2) meneliti dokumen dan/atau informasi yang sudah pernah
ada sebelumnya;
Jika terdapat permasalahan yang sejenis dan sudah
terdapat jawaban pada template/bank data maka Tim
Sekretariat berkoordinasi dengan Konsultan untuk
memberikan jawaban dengan persetujuan Supervisor.
d. Ketua Tim menyerahkan hasil konsultansi kepada Supervisor.
Setelah Supervisor menyetujui kemudian dibuat nota dinas
untuk diketahui Penanggung Jawab dan disetujui oleh
Pengarah. Jika pengarah setuju hasil konsultansi diserahkan
kepada Tim Sekretariat untuk kemudian diunggah ke dalam
aplikasi e-Konsultansi.
3. Layanan Konsultansi melalui e-Konsultansi
Konsultansi melalui aplikasi e-Konsultansi dapat dilakukan oleh
Satuan Kerja dan/atau seluruh pegawai Kementerian Agama dengan
2 (dua) cara, yaitu:
a. Langsung
Pengguna yang sudah memiliki akun pada aplikasi e-
Konsultansi melakukan konsultansi dengan memilih
opsi/pilihan Langsung. Kemudian pengguna dapat mengetik
perihal yang ingin dikonsultansikan.
b. Surat Resmi
Pengguna yang sudah memiliki akun pada aplikasi e-
Konsultansi melakukan konsultansi dengan memilih
opsi/pilihan Surat Resmi. Kemudian pengguna dapat
mengunggah surat resmi yang berisi perihal yang ingin
dikonsultansikan.
Admin satuan kerja e-Konsultansi terdiri dari:
1. Admin unit kerja Eselon II Pusat adalah Kepala Bagian Tata
Usaha (Kabag TU)/Kepala Subbagian Tata Usaha (Kasubbag TU);
2. Admin Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKN) adalah
Kepala Satuan Pengawasan Intern (SPI);
3. Admin Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi adalah
Kepala Bagian Tata Usaha (Kabag TU);

Inspektur Wilayah Plt. Sekretaris


IV Inspektorat Jenderal
Kastolan Kastolan
-8-

4. Admin Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota adalah


Kepala Subbagian Tata Usaha (Kasubbag TU);
5. Admin Madrasah Aliyah Negeri (MAN) dan Madrasah Tsanawiyah
Negeri (MTsN) adalah Kepala Tata Usaha (Kepala TU).
Mekanisme dan Tata Cara Penggunaan Aplikasi e-Konsultansi
dijelaskan lebih lanjut dalam Lampiran II sebagai bagian yang tidak
terpisahkan dari keputusan ini.

BAB III
KONSULTANSI SECARA ELEKTRONIK (E-KONSULTANSI)

A. Struktur
Untuk menunjang efektivitas layanan konsultansi di lingkungan
Inspektorat Jenderal Kementerian Agama melalui aplikasi e-Konsultansi,
maka dibentuk tim e-Konsultansi. Layanan Konsultansi melalui aplikasi
e-Konsultansi dilakukan oleh Tim e-Konsultansi pada Inspektorat
Jenderal sesuai dengan bidangnya, hasilnya dikelola secara administratif
dan secara online oleh Tim Sekretariat. Tim e-Konsultansi bersifat Ad hoc
dan ditetapkan melalui Keputusan Inspektur Jenderal.
Struktur dari Tim e-Konsultansi terdiri atas:
Pengarah : Inspektur Jenderal
Penanggung Jawab : Sekretaris Inspektorat Jenderal
Tim Pelaksana
1. Supervisor : Inspektur Wilayah I
Inspektur Wilayah II
Inspektur Wilayah III
Inspektur Wilayah IV
Inspektur Investigasi
2. Konsultan : 1. Bidang Proses Penjatuhan Hukuman
Disiplin/Tindakan Administratif/
Kepegawaian
a. Ketua Tim
b. Anggota
2. Bidang Pengelolaan Keuangan
a. Ketua Tim
b. Anggota Investigasi
3. Bidang Pengelolaan Barang Milik
Negara
a. Ketua Tim
b. Anggota
4. Bidang Pengadaan Barang/Jasa
a. Ketua Tim
b. Anggota
5. Bidang Penilaian Mandiri Pelaksanaan
Reformasi Birokrasi (PMPRB)
Inspektur Wilayah Plt. Sekretaris
IV Inspektorat Jenderal
Kastolan Kastolan
-9-

a. Ketua Tim
b. Anggota
6. Bidang Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah
a. Ketua Tim
b. Anggota
7. Ketua Tim Bidang Laporan Kinerja
Pemerintah dan Sistem Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah
a. Ketua Tim
b. Anggota
8. Ketua Tim Bidang Wilayah Bebas
Korupsi/Wilayah Birokrasi Bersih
Melayani
a. Ketua Tim
b. Anggota
9. Ketua Tim Bidang Manajemen Risiko
a. Ketua Tim
b. Anggota
10. Ketua Tim Bidang Gratifikasi
a. Ketua Tim
b. Anggota
11. Ketua Tim Bidang Perencanaan
a. Ketua Tim
b. Anggota
Tim Sekretariat : Tim Harmonisasi Kajian e-Konsultansi

B. Tugas
1. Pengarah bertugas memberikan arahan, saran dan rekomendasi atas
pelaksanaan Layanan Konsultansi melalui aplikasi e-Konsultansi
pada Inspektorat Jenderal Kementerian Agama.

2. Penanggung Jawab bertugas:


a. menetapkan langkah-langkah kerja yang harus ditempuh dalam
proses Layanan Konsultansi melalui aplikasi e-Konsultansi pada
Inspektorat Jenderal Kementerian Agama;
b. memantau pelaksanaan aksi tindak lanjut atas hasil konsultansi
melalui aplikasi e-Konsultansi pada Inspektorat Jenderal
Kementerian Agama;
c. menetapkan kebijakan penyelenggaraan Layanan Konsultansi
melalui aplikasi e-Konsultansi pada Inspektorat Jenderal
Kementerian Agama;
d. memutuskan kebijakan tentang pelaksanaan Layanan
Konsultansi melalui aplikasi e-Konsultansi pada Inspektorat
Jenderal Kementerian Agama; dan
e. memantau kemajuan atas realisasi pelaksanaan Layanan
Konsultansi melalui aplikasi e-Konsultansi pada Inspektorat
Jenderal Kementerian Agama.
3. Supervisor bertugas:
Inspektur Wilayah Plt. Sekretaris
IV Inspektorat Jenderal
Kastolan Kastolan
- 10 -

a. memimpin dan mengoordinasikan kegiatan konsultansi melalui


aplikasi e-Konsultansi;
b. menetapkan keputusan hasil konsultansi melalui aplikasi e-
Konsultansi; dan
c. melaporkan hasil pelaksanaan Layanan Konsultansi melalui
aplikasi e-Konsultansi.
4. Konsultan bertugas:
a. memberikan Layanan Konsultansi sesuai bidangnya;
b. melakukan diskusi dan penelaahan terkait permasalahan yang
sedang dikonsultansikan; dan
c. menyerahkan hasil diskusi dan penelaahan kepada Tim
Sekretariat untuk dilakukan harmonisasi, penandatanganan
dan pengiriman jawaban bagi Konsultansi melalui surat resmi;
dan
d. menyerahkan hasil diskusi dan penelaahan kepada Supervisor
untuk dapat memberikan jawaban kepada user bagi konsultansi
secara langsung pada aplikasi e-Konsultansi.
5. Tim Sekretariat bertugas:
a. melakukan validasi pengguna (User) bagi satuan kerja yang
sudah melakukan registrasi akun e-Konsultansi;
b. menghimpun data dan mengadministrasikan hasil konsultansi
dari masing-masing bidang;
c. mengunggah data dan hasil konsultansi yang dilakukan di luar
aplikasi e-Konsultansi ke dalam aplikasi e-Konsultansi;
d. mengklasifikasikan data dan hasil konsultansi sesuai bidangnya;
e. melakukan harmonisasi hasil konsultansi dengan Peraturan
Perundang-undangan yang berlaku.
f. memberikan fasilitasi terkait peraturan perundang-undangan
dalam aplikasi JDIH dan Sirandang;
g. menganalisis dan mengevaluasi dampak penerapan
kebijakan/pengaturan untuk penyelesaian permasalahan
hukum di masyarakat;
h. memberikan kajian atau evaluasi peraturan perundang-
undangan; dan
i. pemetaan produk hukum;

BAB IV
EVALUASI DAN TINDAK LANJUT LAYANAN KONSULTANSI

A. Evaluasi
Evaluasi atas pelaksanaan Layanan Konsultansi dilakukan dengan
rapat yang diselenggarakan setiap triwulan untuk menentukan tindak
lanjut hasil konsultansi dengan memperhatikan hasil pelaksanaan
Layanan Konsultansi yang terjadi selama 3 bulan.
Rapat dihadiri oleh seluruh struktur pada Tim e-Konsultansi. Rapat
dapat mengundang narasumber yang dianggap kompeten untuk

Inspektur Wilayah Plt. Sekretaris


IV Inspektorat Jenderal
Kastolan Kastolan
- 11 -

membahas masalah yang membutuhkan masukan dari para ahli di luar


Tim e-Konsultansi.

B. Tindak Lanjut
1. Tindak lanjut hasil konsultansi dapat berupa:
a. Tindakan penertiban administrasi sesuai dengan rekomendasi
dan ketentuan peraturan perundang-undangan. Dapat
dilakukan melalui kegiatan:
1) menganalisis dan mengevaluasi konsep perjanjian kerja
sama/kesepakatan bersama/nota kesepahaman;
2) menganalisis dan mengevaluasi pelaksanaan perjanjian
kerja sama/kesepakatan bersama/nota kesepahaman;
3) menganalisis data dalam rangka penyusunan nota
kesepahaman (memorandum of understanding);
4) menganalisis data dalam rangka penyusunan kontrak
nasional/perjanjian kerja sama;
b. Tindakan administratif di bidang kepegawaian, termasuk
penerapan hukuman disiplin sebagaimana yang dimaksud
dalam peraturan disiplin pegawai negeri sipil. Dapat dilakukan
melalui kegiatan:
1) menganalisis data dalam rangka penyusunan pendapat
hukum (legal opinion);
2) menganalisis konsep dalam rangka pemberian mediasi
langsung bagi pihak yang memerlukan terkait dengan
permasalahan hukum;
c. Tindakan penyempurnaan kebijakan, sistem, dan prosedur di
bidang kelembagaan, kepegawaian, keuangan dan Barang Milik
Negara, serta ketatalaksanaan. Dapat dilakukan dengan
melakukan kegiatan:
1) menganalisis dan mengevaluasi kebutuhan peraturan
perundang-undangan untuk penyelesaian isu aktual
hukum atau permasalahan hukum di masyarakat;
2) menganalisis dan mengevaluasi kebutuhan kebijakan/
pengaturan untuk penyelesaian permasalahan hukum di
masyarakat;
3) menganalisis dan mengevaluasi kebutuhan hukum di
masyarakat;
4) merumuskan rekomendasi hasil analisis dan evaluasi isu
aktual dan kebutuhan hukum masyarakat sebagai bahan
dasar penyusunan kebijakan;
5) menganalisis dan mengevaluasi terkait somasi atau
pengaduan yang masuk;
6) Menganalisis data kerangka dasar rancangan peraturan
perundang-undangan dalam rangka penyusunan
rancangan peraturan perundang-undangan.
7) menganalisis data dalam rangka pengharmonisasian,
pembulatan, dan pemantapan konsepsi rancangan
peraturan perundang-undangan.
8) menganalisis data dalam rangka memberikan konsultansi
langsung terhadap produk hukum dan permasalahan
hukum.
Inspektur Wilayah Plt. Sekretaris
IV Inspektorat Jenderal
Kastolan Kastolan
- 12 -

d. tindakan penyempurnaan peraturan normatif, dapat berupa


perubahan, penggantian dan/atau pencabutan. Dapat dilakukan
dengan melakukan kegiatan:
1) menganalisis dan mengevaluasi pasal-pasal dari hasil
klasifikasi Peraturan Perundang-undangan, dan data dan
informasi sekunder;
2) merumuskan hasil rekomendasi sebagai arah
pengaturan/politik hukum dalam rangka pembangunan
materi hukum ke depan berdasarkan hasil analisis dan
evaluasi Peraturan Perundang-undangan;
3) menganalisis dan mengevaluasi bahan/data terkait isu
aktual hukum atau permasalahan hukum di masyarakat;
4) menganalisis dan mengevaluasi permasalahan hukum
untuk pembentukan Naskah Akademik, Penjelasan,
Keterangan untuk pembentukan peraturan perundang-
undangan;
5) menganalisis dan mengevaluasi dampak penerapan
kebijakan/pengaturan untuk penyelesaian permasalahan
hukum di masyarakat;
6) mereviu rekomendasi hasil analisis dan evaluasi kebutuhan
hukum di masyarakat;
7) menganalisis atau menelaah permasalahan hukum yang
terkait dengan tugas dan fungsi Instansi Pemerintah;
8) menganalisis dan mengevaluasi terkait permasalahan
hukum yang berpotensi sengketa hukum;
9) menganalisis usul penyusunan peraturan perundang-
undangan dalam rangka menelaah usul penyusunan
peraturan perundang-undangan dari unit teknis.
10) menganalisis data dalam rangka pemberian kajian atau
evaluasi peraturan perundang-undangan.
2. Tindak lanjut berupa pengawasan internal, dilakukan dalam bentuk :
a. Audit, adalah proses identifikasi masalah, analisis, dan evaluasi
bukti yang dilakukan secara independen, objektif dan
profesional berdasarkan standar audit, untuk menilai
kebenaran, kecermatan, kredibilitas, efektivitas, efisiensi, dan
keandalan informasi pelaksanaan tugas dan fungsi Instansi
Pemerintah.
b. Pemantauan, adalah proses penilaian kemajuan suatu progres
atau kegiatan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Pemantauan dilakukan oleh Tim Sekretariat untuk mengetahui
perkembangan layanan konsultansi. Hasil pemantauan
digunakan sebagai bahan untuk perbaikan layanan konsultansi
Inspektorat Jenderal Kementerian Agama.
c. Reviu, adalah penelaahan ulang terhadap isi dokumen berkaitan
dengan rencana kegiatan.
d. Evaluasi, adalah rangkaian kegiatan membandingkan hasil atau
prestasi suatu kegiatan dengan standar, rencana, atau norma
yang telah ditetapkan, dan menentukan faktor-faktor yang
mempengaruhi keberhasilan atau kegagalan suatu kegiatan
dalam mencapai tujuan.
3. Penegakan peraturan melalui mediasi yaitu penertiban administrasi
Inspektur Wilayah Plt. Sekretaris
IV Inspektorat Jenderal
Kastolan Kastolan
- 13 -

hukum dan menyamakan perbedaan pandangan hukum pada satuan


kerja
4. Koordinasi dengan instansi terkait.
C. Pembinaan dan Pengawasan
1. Pembinaan Layanan Konsultansi dilakukan oleh Sekretaris
Inspektorat Jenderal;
2. Hasil pembinaan disampaikan ke Inspektur Jenderal.

BAB V
PENUTUP

Pelaksanaan Layanan Konsultansi membutuhkan komitmen dari semua


Satuan Kerja dan/atau seluruh pegawai Kementerian Agama. Selain itu,
pengelolaan harus dijadikan instrumen untuk meningkatkan peran
Inspektorat Jenderal dalam manajemen organisasi pada Kementerian Agama.
Dengan adanya Juklak Layanan Konsultansi Inspektorat Jenderal
Kementerian Agama diharapkan agar setiap permasalahan yang ditemui oleh
masyarakat dan ASN pada Kementerian Agama dapat diselesaikan dengan
solusi yang tepat.

INSPEKTUR JENDERAL,

FAISAL

Inspektur Wilayah Plt. Sekretaris


IV Inspektorat Jenderal
Kastolan Kastolan
- 14 -

LAMPIRAN II
KEPUTUSAN INSPEKTUR JENDERAL KEMENTERIAN AGAMA
NOMOR TAHUN 2023
TENTANG
PETUNJUK PELAKSANAAN LAYANAN KONSULTANSI
INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN AGAMA

MEKANISME DAN TATA CARA PENGGUNAAN APLIKASI E-KONSULTANSI

BAB I
LAYANAN KONSULTANSI

A. Tata Cara Layanan Konsultansi


Konsultansi disampaikan melalui aplikasi e-Konsultansi yang
terintegrasi pada situs resmi Inspektorat Jenderal Kementerian Agama
dan pada aplikasi PUSAKA Kementerian Agama. Satuan kerja
menyampaikan pertanyaan konsultansinya melalui admin Satuan Kerja.
Admin mengirim konsultansi melalui e-Konsultansi ke Inspektorat
Jenderal.
Konsultansi melalui aplikasi e-Konsultansi dapat dilakukan dengan 2
(dua) cara, yaitu:
1. Langsung
Pengguna yang sudah memiliki akun pada aplikasi e-
Konsultansi melakukan konsultansi dengan memilih opsi/pilihan
Langsung. Kemudian pengguna dapat mengetik perihal yang ingin
dikonsultansikan.
2. Surat Resmi
Pengguna yang sudah memiliki akun pada aplikasi e-
Konsultansi melakukan konsultansi dengan memilih opsi/pilihan
Surat Resmi. Kemudian pengguna dapat mengunggah surat resmi
yang berisi perihal yang ingin dikonsultansikan.
Konsultansi melalui aplikasi e-Konsultansi harus memenuhi kriteria
sebagai berikut:
1. masing-masing Satker dan/atau pegawai hanya dapat memiliki 1
(satu) akun e-Konsultansi;
2. Admin pada masing-masing Satuan Kerja dan/atau pegawai
melakukan registrasi pengguna (User);
3. Admin pada masing-masing Satuan Kerja dan/atau pegawai
melakukan pengisian form registrasi data pengguna (User) dan
klik/pilih submit agar data tersimpan;
4. Tim Sekretariat akan melakukan cek validasi pengguna (User);
5. jika diterima, admin pada masing-masing Satuan Kerja dan/atau
pegawai akan menerima info registrasi pengguna (User) ACC;
6. Pengguna (User) dapat mengajukan konsultansi berupa pertanyaan
atau permohonan penjelasan dan saran dengan kalimat yang jelas
dan berkaitan dengan tugas dan fungsi Kementerian Agama.
Admin satuan kerja e-Konsultansi terdiri dari:
1. Admin unit kerja Eselon II Pusat adalah Kepala Bagian Tata Usaha
Inspektur Wilayah Plt. Sekretaris
IV Inspektorat Jenderal
Kastolan Kastolan
- 15 -

(Kabag TU)/Kepala Subbagian Tata Usaha (Kasubbag TU);


2. Admin Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKN) adalah Kepala
Satuan Pengawasan Intern (SPI);
3. Admin Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi adalah Kepala
Bagian Tata Usaha (Kabag TU);
4. Admin Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota adalah Kepala
Subbagian Tata Usaha (Kasubbag TU);
5. Admin Madrasah Aliyah Negeri (MAN) dan Madrasah Tsanawiyah
Negeri (MTsN) adalah Kepala Tata Usaha (Kepala TU).

B. Alur Layanan Konsultansi


1. Bagi Pengguna Layanan
a. Membuka halaman e-Konsultansi Inspektorat Jenderal
Kementerian Agama dengan memasukkan link
itjen.kemenag.go.id/ekonsul dan mengakses melalui aplikasi
PUSAKA Kementerian Agama.
b. Registrasi
Registrasi berfungsi agar satuan kerja di Lingkungan
Kementerian Agama memiliki akun e-Konsultansi untuk dapat
berkonsultansi melalui aplikasi. Masing-masing satuan kerja
hanya dapat memiliki 1 (satu) akun sesuai dengan admin satuan
kerja yang sudah ditentukan. Langkah-langkah yang harus
dilakukan pemohon agar dapat memiliki akun adalah sebagai
berikut:
1) Admin pada satuan kerja memilih tombol Daftar pada
halaman log in.
2) Melengkapi pengisian form registrasi data pengguna (user)
yang terdiri dari:
a. Nomor Induk Pegawai (NIP)
b. Nama
c. Username
d. Password
e. Re-enter Password
f. Nomor Handphone
g. e-mail
3) Kemudian klik/pilih Submit agar data tersimpan.
4) Tim Harmonisasi Kajian e-Konsultansi akan melakukan
pengecekan untuk validasi user. Jika diterima, user akan
menerima info registrasi user ACC.
c. Log in
User memasukkan username dan password yang telah dibuat
pada tahapan registrasi, kemudian memilih tab log in.
d. Melakukan Konsultansi
Konsultansi baru dapat dilakukan jika pemohon sudah memiliki
akun e-Konsultansi. Setelah memiliki akun, maka pemohon
dapat Log in (dapat dilihat langkah-langkahnya pada poin c) dan
melanjutkan langkah-langkah berikut:
1) Pemohon memilih tab Tambah Tiket Konsultansi
2) Pemohon memilih opsi Langsung atau Surat Resmi

Inspektur Wilayah Plt. Sekretaris


IV Inspektorat Jenderal
Kastolan Kastolan
- 16 -

3) Jika pemohon memilih opsi Langsung, maka:


a) Pemohon mengisi form pengajuan konsultansi yang
mana berikutnya disebut tiket konsultansi.
(1) Jenis konsultansi diisi dengan jenis konsultansi
yang ingin ditanyakan untuk memperoleh
informasi yang jelas dari konsultan yang tepat.
(2) Subyek konsultansi diisi dengan judul
konsultansi.
(3) Lampiran dapat dimasukkan untuk digunakan
sebagai bahan pendukung untuk memperoleh
informasi dari konsultan.
(4) Keterangan diisi dengan penjelasan lebih lengkap
terkait konsultansi yang ingin dibahas.
b) Setelah mengisi form, klik kirim form konsultansi.
c) Sistem akan menyimpan detail form yang telah dikirim
sebagai tiket konsultansi baru dan menampilkan
halaman baru yang berisi kolom percakapan
konsultansi antara pegawai dengan konsultan
nantinya.
d) Sistem juga akan mengirim notifikasi ke e-mail
pemohon bahwa tiket telah diterima/masuk ke data
konsultan yang dituju
4) Jika pemohon memilih opsi Surat Resmi, maka:
a) Pemohon mengunggah Surat Resmi yang mana
berikutnya disebut tiket konsultansi.
(1) Jenis konsultansi diisi dengan jenis konsultansi
yang ingin ditanyakan untuk memperoleh
informasi yang jelas dari konsultan yang tepat.
(2) Subyek konsultansi diisi dengan judul
konsultansi.
(3) Lampiran dapat dimasukkan untuk digunakan
sebagai bahan pendukung untuk memperoleh
informasi dari konsultan.
(4) Keterangan diisi dengan penjelasan lebih lengkap
terkait konsultansi yang ingin dibahas.
b) Setelah mengunggah Surat Resmi, klik kirim.
c) Sistem akan menyimpan Surat Resmi yang telah
dikirim sebagai tiket konsultansi baru dan
menampilkan halaman baru yang berisi kolom
percakapan konsultansi antara pegawai dengan
konsultan nantinya.
Sistem juga akan mengirim notifikasi ke e-mail pemohon
bahwa tiket telah diterima/masuk ke data konsultan yang
dituju.
e. Menilai Kinerja Layanan Konsultansi
Penilaian kinerja layanan konsultansi meliputi performance
per jenis layanan konsultansi yang akan dibuat dengan
menggunakan indikator penilaian rating bintang dari skala 1
sampai 5. Pengguna dapat memberikan penilaian setelah tiket
konsultansi telah selesai zdengan cara sebagai berikut:

Inspektur Wilayah Plt. Sekretaris


IV Inspektorat Jenderal
Kastolan Kastolan
- 17 -

1) Setelah pengguna log in, maka akan tampil form penilaian


tiket konsultansi yang telah selesai.
2) Isilah rating bintang dari skala 1 sampai 5 dan isikan
komentar, kemudian klik submit.
f. Edit profil
Pada menu ini, pengguna/user dapat
memperbaharui/mengganti data pribadi, seperti foto, nama,
username, nomor handphone, dan e-mail. Langkah-langkahnya
adalah sebagai berikut:
1) Pilih tab profil pada sudut kanan web e-Konsultansi
2) Kemudian ganti/edit data profil yang ingin diganti dan pilih
simpan
g. Ganti Password
1) Pilih tab “Ganti Password” pada sudut kanan web e-
Konsultansi.
2) Kemudian isilah dengan lengkap form yang tersedia pada
tabel “ganti password”, yakni password lama, password baru,
dan memasukkan kembali password baru, kemudian
“simpan”.
h. Log out
1) Pilih tab “Log out” pada sudut kanan web e-Konsultansi.
Setelah “Log out”, sistem akan menampilkan halaman awal
“Log in” web e-Konsultansi
2. Bagi Tim Sekretariat (Tim Harmonisasi Kajian)
a. Membuat Jenis User
Pada tahapan ini akan menjelaskan cara Tim Harmonisasi
Kajian dalam membuat jenis-jenis user yang bertugas dalam
aplikasi e-Konsultansi dan menampilkan daftar jenis user
tersebut. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
1) Tim Harmonisasi Kajian memilih tab Data User kemudian
pilih tab Jenis User
2) Pilih Tambah Jenis User
3) Isikan jenis user pada kolom yang tersedia kemudian klik
submit.
4) Setelah submit, maka jenis user akan tersimpan dan akan
menampilkan daftar jenis user.
b. Menambah/Membuat User (Tim Harmonisasi Kajian, Konsultan,
dan Pemohon)
Pada tahapan ini akan menerangkan cara Tim Harmonisasi
Kajian untuk menambah user yang akan menggunakan aplikasi
e-Konsultansi dan dapat menampilkan semua daftar pengguna
aplikasi. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
1) Pilih tab data user, kemudian pilih tab Daftar User
2) Pilih tab Tambah User untuk menambah user sesuai
dengan jenisnya seperti Tim Harmonisasi Kajian, Konsultan
atau Pemohon pada aplikasi e-Konsultansi
3) Isi form data user yang ditambahkan secara lengkap dan
kemudian pilih submit untuk menyimpan data user tersebut

Inspektur Wilayah Plt. Sekretaris


IV Inspektorat Jenderal
Kastolan Kastolan
- 18 -

4) Setelah data user tersimpan, sistem akan menampilkan


daftar user yang telah terdaftar dalam aplikasi e-
Konsultansi
c. Membuat Jenis Konsultansi
Jenis konsultansi hanya dapat dibuat atau ditambah oleh Tim
Harmonisasi Kajian. Adapun langkah-langkah yang harus
dilakukan untuk membuat/menambah baru jenis konsultansi
ialah sebagai berikut:
1) Pilih tab Master Data dan pilih jenis konsultansi
2) Kemudian pilih Tambah Jenis Konsultansi
3) Kemudian isilah form jenis konsultansi yang terdiri dari
nama jenis konsultansi dan kode yang digunakan untuk
jenis konsultansi tersebut. Dan klik simpan untuk
menyimpan data jenis konsultansi ke sistem.
d. Melihat Semua Tiket dari Semua Jenis Konsultansi yang masuk
Melihat semua tiket yang sudah masuk ke dalam aplikasi e-
Konsultansi untuk semua jenis konsultansi hanya dapat
dilakukan oleh Tim Harmonisasi Kajian. Adapun langkah-
langkah yang dilakukan Tim Harmonisasi Kajian untuk melihat
semua tiket yang masuk tersebut ialah:
1) Tim Harmonisasi Kajian memilih menu Master Data dan
memilih Tiket
2) Setelah memilih Tiket, maka sistem akan menampilkan
data semua tiket yang sudah masuk ke aplikasi
e. Melihat laporan secara keseluruhan
Laporan keseluruhan ini untuk memastikan user dapat melihat
laporan dari semua jenis konsultansi. Laporan ini ditampilkan
dalam bentuk matriks. Laporan keseluruhan ini hanya dapat
dilakukan oleh Tim Harmonisasi Kajian. Berikut langkah–
langkahnya:
1) Pilih tab Laporan dan klik Matriks Tiket
2) Sistem akan menampilkan grafik tiket
f. Melihat Laporan Konsultan
Laporan Konsultan ini berfungsi agar Konsultan dapat melihat
grafik laporan konsultansi yang ditangani. Matrik laporan ini
dikelompokkan menjadi 3 status yaitu masuk, on progress, dan
selesai. Adapun langkah-langkahnya ialah sebagai berikut :
1) Konsultan memilih tab menu Laporan dan kemudian
memilih Laporan tiket Konsultan
2) Setelah memilih Laporan Tiket Konsultan, sistem akan
menampilkan grafik laporan
g. Export Tabel Laporan
Laporan status konsultansi dapat diunduh ke dalam beberapa
bentuk file, yakni pdf, csv, dan excel. Cara mengunduh laporan
status konsultansi ialah sebagai berikut :
1) Memilih tab menu Laporan dan kemudian memilih Matriks
Tiket
2) Pada bagian Tabel Laporan Tiket pilih/klik jenis file yang
ingin diunduh, baik itu csv, pdf maupun excel.
h. Print Label Laporan
Inspektur Wilayah Plt. Sekretaris
IV Inspektorat Jenderal
Kastolan Kastolan
- 19 -

Laporan status konsultansi dapat di-print/dicetak, cara


mencetak tabel laporan status konsultansi ialah sebagai berikut:
1) Memilih tab menu laporan dan kemudian memilih Matriks
Tiket
2) Pada bagian Tabel Laporan tiket pilih/klik print
3) Sistem akan menampilkan halaman print dan pilihlah jenis
printer yang digunakan untuk mencetak tabel laporan dan
klik print
i. Copy Tabel Laporan
Tabel laporan status konsultansi dapat di-copy, cara meng-copy
tabel laporan status konsultansi ialah sebagai berikut :
1) Memilih tab menu Laporan dan kemudian memilih Matriks
Tiket
2) Pada bagian Tabel Laporan Tiket pilih/klik copy
3) Sistem akan menampilkan notifikasi bahwa tabel telah di
copy dan pengguna dapat melakukan paste pada word,
excel, power point, atau lainnya
j. Membuat Frequently Asked Question (FAQ)
Tim Konsultan dapat membuat FAQ berupa pertanyaan dan
sekaligus jawaban untuk memberikan kemudahan bagi
pemohon untuk mendapatkan informasi yang biasanya
ditanyakan. FAQ yang dibuat akan berdasarkan jenis
konsultansinya. Berikut cara membuat FAQ:
1) Pilih tab menu FAQ
2) Pilih Tambah FAQ
3) Maka akan tampil form yang harus diisi konsultan terkait
FAQ yang akan dibuat. Lengkapilah isi form tersebut dan
pilih simpan.
k. Melihat Daftar Frequently Asked Question (FAQ)
FAQ berfungsi agar user selaku pemohon dapat menemukan
jawaban untuk informasi dan kendala-kendala yang sering
ditanyakan oleh pemohon lainnya. Untuk dapat melihat daftar
FAQ tersebut, berikut langkah–langkah yang dapat dilakukan
user:
1) Memilih tab menu FAQ
2) Sistem akan menampilkan jenis konsultansi yang di
dalamnya terdapat FAQ yang dapat dibaca
3. Bagi Tim Pelaksana
a. Menjawab/Menanggapi Pertanyaan Konsultansi pengguna (oleh
Konsultan)
Menjawab konsultansi merupakan tugas tim konsultan yang
diberikan tugas sesuai dengan bidang konsultansi yang mereka
tangani. Langkah–langkah yang dijalankan dalam menjawab
pertanyaan konsultansi pemohon ialah sebagai berikut:
1) Konsultan memilih tombol view pada kolom action untuk
menjawab percakapan konsultansi pengguna/User sesuai
dengan bidangnya.
2) Jika konsultan sedang tidak membuka aplikasi e-
Konsultansi, sistem telah mengirimkan notifikasi ke e-mail

Inspektur Wilayah Plt. Sekretaris


IV Inspektorat Jenderal
Kastolan Kastolan
- 20 -

tim konsultan untuk memberitahukan bahwa terdapat


permohonan (tiket) baru dari pengguna.
3) Jika tim konsultan memperoleh tanggapan lanjutan dari
pengguna yang mana sebelumnya pertanyaan dari
pengguna telah dijawab tim konsultan dan pengguna masih
melanjutkan percakapan terkait konsultansinya, tim
konsultan juga akan memperoleh notifikasi melalui e-mail.
4) Setelah tim konsultan memilih tombol view pada langkah
sebelumnya, sistem akan menampilkan percakapan
konsultansi dari tiket yang dipilih dan tulislah tanggapan
pada kolom obrolan dan memilih tombol kirim atau “POST”.
5) Setelah tanggapan dikirim, sistem akan menampilkan
tanggapan percakapan yang telah dikirim
6) Saat tim konsultan telah menanggapi permohonan
tersebut, status tiket akan berubah menjadi “Proses”.
b. Membalas/Menanggapi Jawaban dari Konsultan (oleh pengguna)
Setelah Konsultan memberikan tanggapan terhadap
konsultansi/pertanyaan yang diajukan oleh pengguna,
pengguna akan menerima notifikasi e-mail yang
memberitahukan bahwa Konsultan telah menindaklanjuti tiket
konsultansi yang diajukannya. Pengguna dapat menanggapi
balasan tersebut untuk mendapatkan informasi lebih lanjut jika
masih ada hal yang terkait untuk didiskusikan.
Pengguna dapat membalas tanggapan lanjutan konsultansinya
di aplikasi E- Konsultansi dengan langkah–langkah berikut:
1) Pengguna memilih tombol view pada tiket yang ingin dilihat
dan memberikan tanggapannya atas balasan yang diberikan
oleh Konsultan.
2) Sistem akan menampilkan halaman percakapan
konsultansi
3) Ketiklah tanggapan yang ingin diberikan atau pertanyaan
lebih lanjut pada kolom obrolan, kemudian kirim atau
“POST”
c. Menutup Tiket Konsultansi
Saat konsultansi telah selesai, Konsultan akan menutup tiket
konsultansi untuk mengakhiri diskusi yang telah selesai
ditangani. Langkah–langkah menutup tiket konsultansi yang
telah selesai ditangani ialah:
1) Konsultan memilih tombol view pada tiket yang ingin di-
closed atau ditutup.
2) Kemudian pilihlah tombol closed untuk menandakan bahwa
tiket konsultansi telah selesai ditangani.
3) Setelah memilih tiket selesai/closed, sistem akan
memberikan notifikasi bahwa tiket telah di-update selesai,
maka klik lah “OK” dan sistem akan menutup percakapan
konsultansi tiket serta mengubah status tiket menjadi
“Selesai” dan pengguna yang mengirim tiket sudah tidak
dapat mengirimkan obrolan lagi.

Inspektur Wilayah Plt. Sekretaris


IV Inspektorat Jenderal
Kastolan Kastolan
- 21 -

C. Catatan Konsultansi
Formulir ini dibuat oleh Pengguna Layanan dan disampaikan kepada Tim
Sekretariat

Konsultansi

A. Informasi Awal
1. Saluran Pengajuan : ……………………………………. (1)
2. Tanggal Pengajuan : …………………………………….(2)
3. Nama Pengguna Layanan : …………………………………….(3)
4. Unit Kerja : …………………………………….(4)
5. Jabatan : …………………………………….(5)
6. Nomor Telepon : …………………………………….(6)
7. Alamat e-mail : …………………………………….(7)

B. Permasalahan
……………………………………………………………………………………(8)

……….., ……….. 20xx (9)


Pengguna Layanan

Ttd

………………………….(10)

C. Disposisi
1. Tim Pelaksana : …………………………………………….(11)
2. Tanggal Pelaksanaan : …………………………………………….(12)

Tim Pelaksana, Tim Sekretariat,

Ttd Ttd

………………….(13) ……………………(14)

Inspektur Wilayah Plt. Sekretaris


IV Inspektorat Jenderal
Kastolan Kastolan
- 22 -

PETUNJUK PENGISIAN:
a. Baris nomor (1) diisi dengan saluran yang digunakan untuk pengajuan
konsultansi (surat, tatap muka, e-konsultansi)
b. Baris nomor (2) diisi dengan tanggal konsultansi diajukan
c. Baris nomor (3) diisi dengan nama pengguna layanan yang melakukan
konsultansi
d. Baris nomor (4) diisi dengan unit kerja pengguna layanan
e. Baris nomor (5) diisi dengan jabatan pengguna layanan
f. Baris nomor (6) diisi dengan nomor telepon pengguna layanan
g. Baris nomor (7) diisi dengan alamat e-mail pengguna layanan
h. Baris nomor (8) diisi dengan substansi permasalahan yang
dikonsultansikan
i. Baris nomor (9) diisi dengan kota, tanggal, bulan dan tahun sesuai
waktu pengajuan konsultansi
j. Baris nomor (10) diisi dengan tanda tangan dan nama pengguna
layanan
k. Baris nomor (11) diisi dengan nama Tim Pelaksana yang menerima
konsultansi
l. Baris nomor (12) diisi dengan tanggal pelaksanaan konsultansi
m. Baris nomor (13) diisi dengan nama dan tanda tangan Tim Pelaksana
yang bertugas
n. Baris nomor (14) diisi dengan nama dan tanda tangan Tim Sekretariat
yang bertugas

Inspektur Wilayah Plt. Sekretaris


IV Inspektorat Jenderal
Kastolan Kastolan
- 23 -

D. Data Konsultansi
Formulir ini dibuat oleh Tim Konsultan

Data Konsultansi

A. Informasi Awal
1. Saluran Pengajuan : ……………………………………(1)
2. Tanggal Pengajuan : ……………………………………(2)
3. Nama Pengguna Layanan : ……………………………………(3)
4. Unit Kerja : ……………………………………(4)
5. Jabatan : ……………………………………(5)
6. Nomor Telpon : ……………………………………(6)
7. Alamat e-mail : ……………………………………(7)

B. Permasalahan
…………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………….…(8)

C. Saran
…………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………(9)

Ketua Tim Konsultan, Anggota Tim Konsultan,

………………………(10) ………………………….(11)

D. Penyajian Hasil Saran Kepada Pengguna


1. Saluran Penyampaian : ……………………………………….(12)
2. Tanggal Penyampaian : ……………………………………….(13)

Tim Sekretariat,

………………(14)

PETUNJUK PENGISIAN:
a. Baris nomor (1) diisi dengan saluran yang digunakan untuk
pengajuan konsultansi (surat, tatap muka, e-konsultansi)
b. Baris nomor (2) diisi dengan tanggal konsultansi diajukan
c. Baris nomor (3) diisi dengan nama pengguna layanan yang
melakukan konsultansi
d. Baris nomor (4) diisi dengan unit kerja pengguna layanan
e. Baris nomor (5) diisi dengan jabatan pengguna layanan
f. Baris nomor (6) diisi dengan nomor telepon pengguna layanan
g. Baris nomor (7) diisi dengan alamat e-mail pengguna layanan
Inspektur Wilayah Plt. Sekretaris
IV Inspektorat Jenderal
Kastolan Kastolan
- 24 -

h. Baris nomor (8) diisi dengan substansi permasalahan yang


dikonsultansikan
i. Baris nomor (9) diisi dengan saran jawaban atas konsultansi yang
diajukan
j. Baris nomor (10) diisi dengan nama dan tanda tangan Ketua Tim
Konsultan yang menjawab konsultansi
k. Baris nomor (11) diisi dengan nama dan ttd Anggota Tim Konsultan
yang menjawab konsultansi
l. Baris nomor (12) diisi dengan saluran penyampaian jawaban dari Tim
Pelaksana
m. Baris nomor (13) diisi dengan tanggal penyampaian jawaban dari Tim
Pelaksana
n. Baris nomor (14) diisi dengan nama dan tanda tangan Tim
Sekretariat yang bertugas

E. Laporan Pemantauan
Formulir ini dibuat oleh Tim Sekretariat setiap bulan

Laporan Pemantauan Konsultansi


Bulan…..(1)Tahun….(2)

Total
Total Bln Bulan
No Uraian Tahun Jumlah %
Sebelumnya Ini
Lalu
1 2 3 4 5 6 7
A. Jumlah laporan yang diterima berdasarkan saluran
1. Surat
2. Tatap Muka
3. e-Konsultansi
Jumlah
B. Jumlah Laporan yang diterima berdasarkan mitra
1. Sekretariat
2. Inspektorat Wilayah I
3. Inspektorat Wilayah II
4. Inspektorat Wilayah III
5. Inspektorat Wilayah IV
6. Inspektorat Innvestigasi
Jumlah
C. Jumlah laporan berdasarkan yang diterima berdasarkan permasalahan
1. Proses Penjatuhan
Hukuman Disiplin
2. Pengelolaan Keuangan
3. Pengelolaan Barang Milik
Negara
4. Pengadaan Barang/Jasa
5. Penilaian Mandiri
Pelaksanaan Reformasi
Birokrasi (PMPRB)
6. Sistem Pengedalian Intern
Pemerintah
7. Laporan Kinerja
Pemerintah dan Sistem
Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah
8. Wilayah Bebas
Korupsi/Wilayah

Inspektur Wilayah Plt. Sekretaris


IV Inspektorat Jenderal
Kastolan Kastolan
- 25 -

Total
Total Bln Bulan
No Uraian Tahun Jumlah %
Sebelumnya Ini
Lalu
1 2 3 4 5 6 7
Birokrasi Bersih Melayani
9. Manajemen Risiko
10. Gratifikasi
11. Perencanaan
Jumlah

Jakarta,
Tim Sekretariat,

…………………(3)

PETUNJUK PENGISIAN:
a. Baris nomor (1) diisi dengan bulan pelaporan
b. Baris nomor (2) diisi dengan tahun pelaporan
c. Kolom nomor (1) diisi dengan nomor
d. Kolom nomor (2) diisi dengan uraian
e. Kolom nomor (3) diisi dengan total konsultansi yang diajukan pada
tahun sebelumnya
f. Kolom nomor (4) diisi dengan total konsultansi yang diajukan pada
bulan sebelumnya
g. Kolom nomor (5) diisi dengan total konsultansi yang diajukan pada
bulan berjalan
h. Kolom nomor (6) diisi dengan jumlah keseluruhan dengan
menjumlahkan angka pada kolom 3, 4 dan 5
i. Kolom nomor (7) diisi dengan prosentase dengan membandingkan
angka pada kolom 6 dengan baris jumlah pada setiap kategori
j. Baris nomor (3) diisi dengan tandan tangan dan nama Tim
Sekretariat yang bertugas

Inspektur Wilayah Plt. Sekretaris


IV Inspektorat Jenderal
Kastolan Kastolan
- 26 -

F. Database Konsultansi
Formulir ini dibuat oleh Tim Sekretariat setiap bulan

Database Konsultansi
Bulan……..(1)Tahun…….(2)
No Tanggal Permasalahan Saran
Jenis Uraian
1 2 3 4 5

Jakarta,
Tim Sekretariat,

………………..(3)

PETUNJUK PENGISIAN:
a. Baris nomor (1) diisi dengan bulan pelaporan
b. Baris nomor (2) diisi dengan tahun pelaporan
c. Kolom nomor (1) diisi dengan nomor
d. Kolom nomor (2) diisi dengan tanggal konsultansi diajukan
e. Kolom nomor (3) diisi dengan jenis permasalahan hukum yang
diajukan
f. Kolom nomor (4) diisi dengan substansi permasalahan yang diajukan
g. Kolom nomor (5) diisi dengan substansi jawaban konsultansi
h. Baris nomor (3) diisi dengan tanda tangan dan nama Tim Sekretariat
yang bertugas

INSPEKTUR JENDERAL,

FAISAL

Inspektur Wilayah Plt. Sekretaris


IV Inspektorat Jenderal
Kastolan Kastolan

Anda mungkin juga menyukai