Anda di halaman 1dari 39

-1-

KEPUTUSAN INSPEKTUR JENDERAL KEMENTERIAN AGAMA


NOMOR 135 TAHUN 2023
TENTANG
STANDAR KOMPETENSI DAN PENGELOLAAN JABATAN FUNGSIONAL
AUDITOR PADA INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN AGAMA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

INSPEKTUR JENDERAL KEMENTERIAN AGAMA,

Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan pengawasan internal yang


profesional dan akuntabel pada Kementerian Agama,
diperlukan auditor yang memiliki kualifikasi
kompetensi sesuai dengan Standar Kompetensi Auditor;
b. bahwa untuk mewujudkan auditor yang memiliki
kualifikasi kompetensi sesuai dengan Standar
Kompetensi Auditor, perlu adanya pengelolaan;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu
menetapkan Keputusan Inspektur Jenderal tentang
Standar Kompetensi dan Pengelolaan Jabatan
Fungsional Auditor pada Inspektorat Jenderal
Kementerian Agama;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur
Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5494);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang
Manajemen Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 63, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6037)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 17 Tahun 2020 tentang Perubahan
Atas Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017
tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 68,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
6477);
3. Peraturan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan Nomor 211/K/JF/2010 tentang Standar
Kompetensi Auditor;
4. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 38 Tahun 2017 tentang
Standar Kompetensi Jabatan Aparatur Sipil Negara
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor
1907);

Kepala Bagian Plt. Sekretaris


Kepegawaian dan Umum Inspektorat Jenderal
Nurul Badruttamam Kastolan
-2-

5. Peraturan Menteri Agama Nomor 41 Tahun 2016


tentang Pengawasan Internal pada Kementerian Agama
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor
1494);
6. Peraturan Menteri Agama Nomor 72 Tahun 2022
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2022 Nomor
955);
7. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 1 Tahun 2023 tentang
Jabatan Fungsional (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2023 Nomor 54);

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : KEPUTUSAN INSPEKTUR JENDERAL TENTANG STANDAR


KOMPETENSI DAN PENGELOLAAN JABATAN
FUNGSIONAL AUDITOR PADA INSPEKTORAT JENDERAL
KEMENTERIAN AGAMA.
KESATU : Menetapkan Standar Kompetensi dan Pengelolaan Jabatan
Fungsional Auditor pada Inspektorat Jenderal Kementerian
Agama sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan ini.
KEDUA : Standar Kompetensi dan Pengelolaan Jabatan Fungsional
Auditor pada Inspektorat Jenderal Kementerian Agama
sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESATU merupakan
acuan dalam melaksanakan pengawasan internal yang
profesional dan akuntabel.
KETIGA : Standar Kompetensi dan Pengelolaan Jabatan Fungsional
Auditor pada Inspektorat Jenderal Kementerian Agama
sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESATU berlaku
sebagai standar wajib bagi Auditor Utama, Auditor Madya,
Auditor Muda, dan Auditor Pertama pada Inspektorat
Jenderal Kementerian Agama untuk melaksanakan tugas
pengawasan sesuai jenjang jabatannya.
KEEMPAT : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal
INSPEKTUR JENDERAL,

FAISAL

Kepala Bagian Plt. Sekretaris


Kepegawaian dan Umum Inspektorat Jenderal
Nurul Badruttamam Kastolan
-3-

LAMPIRAN
KEPUTUSAN INSPEKTUR JENDERAL KEMENTERIAN AGAMA
NOMOR 135 TAHUN 2023
TENTANG
STANDAR KOMPETENSI DAN PENGELOLAAN JABATAN
FUNGSIONAL AUDITOR PADA INSPEKTORAT JENDERAL
KEMENTERIAN AGAMA

STANDAR KOMPETENSI DAN PENGELOLAAN JABATAN FUNGSIONAL


AUDITOR PADA INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN AGAMA

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pengawasan internal pemerintah merupakan fungsi manajemen yang
penting dalam penyelenggaraan pemerintahan. Melalui pengawasan internal
yang dilaksanakan oleh Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) dapat
diketahui apakah suatu instansi pemerintah telah melaksanakan kegiatan
sesuai dengan tugas dan fungsinya secara efektif dan efisien, serta sesuai
dengan rencana dan kebijakan yang telah ditetapkan. Selain itu,
pengawasan internal atas penyelenggaraan pemerintahan diperlukan untuk
mendorong terwujudnya good governance dan clean government dan
mendukung penyelenggaraan pemerintahan yang efektif, efisien, transparan,
akuntabel serta bersih dan bebas dari praktik korupsi, kolusi, dan
nepotisme.
Peran APIP semakin lama semakin strategis dan bergerak mengikuti
kebutuhan zaman. APIP diharapkan menjadi agen perubahan yang dapat
menciptakan nilai tambah pada produk atau layanan instansi pemerintah.
APIP sebagai pengawas internal pemerintah merupakan salah satu unsur
manajemen pemerintah yang penting dalam rangka mewujudkan
kepemerintahan yang baik (good governance) yang mengarah pada
pemerintahan/birokrasi yang bersih (clean government). Peran APIP yang
efektif dapat terwujud jika didukung dengan auditor yang profesional dan
kompeten dengan hasil audit internal yang semakin berkualitas. Dalam
rangka mewujudkan hasil audit internal yang berkualitas diperlukan suatu
ukuran mutu yang sesuai dengan mandat penugasan masing-masing APIP.
Dengan diterbitkannya Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 38 Tahun 2017 tentang Standar
Kompetensi Jabatan Aparatur Sipil Negara, diperlukan Standar Kompetensi
Auditor untuk memastikan auditor memperoleh dan mempertahankan
kemampuan tertentu yang dibutuhkan untuk dapat melaksanakan tugas di
lingkungan masing-masing. Kompetensi dapat diperoleh melalui pendidikan
dan pengalaman, kompetensi dapat meyakinkan bahwa kualitas audit yang
diberikan memenuhi tingkat profesionalisme tinggi. Auditor selain
bertanggungjawab kepada pimpinan instansi pengawasan yang
bersangkutan sesuai dengan peraturan perundang-undangan, juga memiliki
tanggung jawab profesi dan kewajiban moral sesuai standar yang berlaku
umum. Untuk menghasilkan pengawasan yang sesuai dengan standar yang
berlaku umum tersebut, auditor harus senantiasa menggunakan seluruh
kompetensi yang dimilikinya dalam semua pelaksanaan tugasnya.

Kepala Bagian Plt. Sekretaris


Kepegawaian dan Umum Inspektorat Jenderal
Nurul Badruttamam Kastolan
-4-

Agar dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawab auditor secara


profesional maka diperlukan kualifikasi kompetensi serta pengelolaan
Jabatan Fungsional Auditor untuk melaksanakan tugas pengawasan sesuai
jenjang jabatannya.
B. Maksud dan Tujuan
Standar Kompetensi dan Pengelolaan Jabatan Fungsional Auditor
dimaksudkan untuk memastikan auditor memperoleh dan
mempertahankan kemampuan tertentu yang dibutuhkan untuk dapat
melaksanakan tugas sebagai auditor yang kompeten, profesional, efektif,
dan efisien.
Standar Kompetensi dan Pengelolaan Jabatan Fungsional Auditor
dimaksudkan untuk sebagai acuan dalam pengangkatan,
penyusunan/pengembangan program pendidikan pelatihan, dan
pengembangan profesionalisme auditor, penetapan pola sertifikasi auditor,
pengembangan karier, penilaian kinerja, pemindahan dan pemberhentian
Pegawai Negeri Sipil (PNS) dari dan dalam jabatan fungsional auditor, serta
sebagai dasar penetapan remunerasi auditor.
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup Standar Kompetensi dan Pengelolaan Jabatan
Fungsional Auditor pada Inspektorat Jenderal Kementerian Agama
meliputi:
1. Standar Kompetensi Jabatan Fungsional Auditor; dan
2. Pengelolaan Jabatan Fungsional Auditor.
D. Pengertian Umum
Dalam Keputusan ini yang dimaksud dengan:
1. Pengawasan Internal yang selanjutnya disebut Pengawasan adalah
seluruh proses kegiatan audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan
kegiatan pengawasan lain terhadap penyelenggaraan tugas dan
fungsi organisasi dalam rangka memberikan keyakinan yang
memadai bahwa kegiatan telah dilaksanakan sesuai dengan tolok
ukur yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien untuk
kepentingan pimpinan dalam mewujudkan tata kepemerintahan
yang baik.
2. Aparat Pengawasan Intern Pemerintah yang selanjutnya disingkat
APIP adalah instansi pemerintah yang mempunyai tugas pokok dan
fungsi melakukan pengawasan.
3. Auditor adalah pegawai negeri sipil yang mempunyai jabatan
fungsional auditor dan/atau pihak lain yang diberi tugas, wewenang,
tanggung jawab dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang
melaksanakan pengawasan untuk kepentingan negara untuk dan
atas nama APIP.
4. Kompetensi adalah kemampuan dan karakteristik yang dimiliki oleh
seorang Pegawai Negeri Sipil berupa pengetahuan, keahlian, dan
sikap perilaku yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas
jabatannya.
5. Standar Kompetensi Auditor adalah ukuran kemampuan minimal
yang harus dimiliki auditor yang mencakup aspek pengetahuan
knowledge, keterampilan/keahlian (skill), dan sikap perilaku

Kepala Bagian Plt. Sekretaris


Kepegawaian dan Umum Inspektorat Jenderal
Nurul Badruttamam Kastolan
-5-

(attitude) untuk dapat melaksanakan tugas-tugas dalam Jabatan


Fungsional Auditor dengan hasil baik.
6. Jabatan adalah kedudukan yang menunjukkan fungsi, tugas,
tanggung jawab, wewenang, dan hak seseorang pegawai Aparatur
Sipil Negara dalam suatu satuan organisasi.

Kepala Bagian Plt. Sekretaris


Kepegawaian dan Umum Inspektorat Jenderal
Nurul Badruttamam Kastolan
-6-

BAB II
STANDAR KOMPETENSI JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR

A. Umum
Standar Kompetensi Jabatan Fungsional Auditor (JFA) terdiri atas
identitas jabatan, kompetensi jabatan, dan persyaratan jabatan.
1. Identitas Jabatan
Identitas jabatan terdiri atas:
a. nama jabatan;
b. uraian/iktisar jabatan; dan
c. kode jabatan.
2. Kompetensi Jabatan
Kompetensi jabatan terdiri atas:
a. Kompetensi teknis;
b. Kompetensi manajerial; dan
c. kompetensi sosial kultural.
3. Persyaratan Jabatan
Persyaratan jabatan terdiri atas:
a. Pangkat;
b. Kualifikasi pendidikan;
c. Jenis pelatihan;
d. Indikator kinerja jabatan; dan
e. Pengalaman kerja.
B. Identitas Jabatan
1. Auditor Ahli Pertama
Nama Jabatan : Auditor Ahli Pertama
Kelompok Jabatan : Fungsional
Urusan Pemerintah : Pengawasan Intern Pemerintah
Kode Jabatan : 3-10-14-00-00-001
Ikhtisar Jabatan : Melaksanakan kegiatan pengawasan intern,
yaitu mengidentifikasi data/informasi dalam
pelaksanaan penugasan asurance,
melaksanakan penugasan consulting terkait
audit intern, tata kelola, manajemen risiko,
dan pengendalian intern yang bersifat teknis
operasional dengan kompleksitas sedang
serta mengidentifikasi data/bahan terkait
perencanaan, pengorganisasian, pengenda-
lian, dan evaluasi pengawasan.
2. Auditor Ahli Muda
Nama Jabatan : Auditor Ahli Muda
Kelompok Jabatan : Fungsional
Urusan Pemerintah : Pengawasan Intern Pemerintah
Kode Jabatan : 3-09-43-00-00-002

Kepala Bagian Plt. Sekretaris


Kepegawaian dan Umum Inspektorat Jenderal
Nurul Badruttamam Kastolan
-7-

Ikhtisar Jabatan : Melaksanakan kegiatan teknis pengawasan


intern, yaitu menganalisis data/informasi
dalam pelaksanaan kegiatan assurance,
melaksanakan kegiatan consulting terkait
audit intern, tata kelola, manajemen risiko,
dan pengendalian intern yang bersifat teknis
operasional dengan kompleksitas tinggi,
menganalisis isu strategis terkait
perencanaan dan evaluasi pengawasan serta
menyusun konsep Laporan Berkala Hasil
Pengawasan.
3. Auditor Ahli Madya
Nama Jabatan : Auditor Ahli Madya
Kelompok Jabatan : Fungsional
Urusan Pemerintah : Pengawasan Intern Pemerintah
Kode Jabatan : 3-08-43-00-00-002
Ikhtisar Jabatan : Melaksanakan kegiatan teknis pengawasan
intern, yaitu mereviu dan mengendalikan
teknis pelaksanaan penugasan assurance,
melaksanakan penugasan consulting terkait
audit intern, tata kelola, manajemen risiko,
dan pengendalian intern yang bersifat
strategis sektoral, melakukan evaluasi hasil
analisis isu strategis dan kebijakan
pengawasan, dan mereviu konsep Laporan
Berkala Hasil Pengawasan.
4. Auditor Ahli Utama
Nama Jabatan : Auditor Ahli Madya
Kelompok Jabatan : Fungsional
Urusan Pemerintah : Pengawasan Intern Pemerintah
Kode Jabatan : 3-07-43-00-00-002
Ikhtisar Jabatan : Melaksanakan kegiatan teknis pengawasan
intern, yaitu mengendalikan mutu
perencanaan penugasan assurance termasuk
lingkup penugasan strategis dan/atau
nasional, melaksanakan penugasan
consulting terkait audit intern, tata kelola,
manajemen risiko, dan pengendalian intern
yang bersifat strategis nasional,
merumuskan konsep rencana strategis
pengawasan intern jangka panjang dan
kebijakan pengawasan, mengevaluasi
kebijakan dan hasil pengawasan intern.

Kepala Bagian Plt. Sekretaris


Kepegawaian dan Umum Inspektorat Jenderal
Nurul Badruttamam Kastolan
-8-

C. Kompetensi Jabatan
Tabel 1 Unsur Kompetensi Jabatan Fungsional Auditor
Jenis Unsur Kompetensi
Kompetensi a. Integritas
Manajerial b. Kerja Sama
c. Komunikasi
d. Orientasi pada Hasil
e. Pelayanan Publik
f. Pengembangan Diri dan Orang Lain
g. Mengelola Perubahan
h. Pengambilan Keputusan
Kompetensi Sosial Perekat bangsa
Kultural
Kompetensi Teknis a. Manajemen Pengawasan Internal
b. Standar Audit
c. Tata Kelola, Manajemen Risiko, dan
Pengendalian
d. Analisis Proses Bisnis Mitra Pengawasan
e. Pelaksanaan Pengawasan Internal
f. Pengembangan Metodologi Pengawasan

Adapun auditor investigatif harus memiliki kompetensi tambahan


sebagai berikut:
1. Pengetahuan tentang prinsip-prinsip, praktik-praktik, dan teknik
audit investigatif, termasuk cara-cara untuk memperoleh bukti dari
whistleblower.
2. Pengetahuan tentang penerapan hukum, peraturan, dan ketentuan
lainnya yang terkait dengan audit investigatif.
3. Kemampuan memahami konsep kerahasiaan dan perlindungan
terhadap sumber informasi.
4. Kemampuan menggunakan peralatan komputer, perangkat lunak,
dan sistem terkait secara efektif dalam rangka mendukung proses
audit investigatif terkait dengan cybercrime.
Tingkat penguasaan kecakapan kompetensi ditunjukkan dengan
indikator perilaku dari level 1 sampai dengan level 5 berdasarkan tingkat
JFA, sebagaimana tabel berikut:
Tabel 2 Indikator Level Kompetensi Auditor
Jabatan Fungsional Auditor
Unsur Kompetensi
Utama Madya Muda Pertama
Kompetensi Manajerial Level
a. Integritas 5 4 3 2
b. Kerja Sama 4 4 3 2
c. Komunikasi 4 4 3 2
d. Orientasi pada Hasil 4 4 3 2
e. Pelayanan Publik 4 4 3 2
f. Pengembangan Diri dan Orang
4 4 3 2
Lain
g. Mengelola Perubahan 4 4 3 2
h. Pengambilan Keputusan 4 4 3 2

Kepala Bagian Plt. Sekretaris


Kepegawaian dan Umum Inspektorat Jenderal
Nurul Badruttamam Kastolan
-9-

Jabatan Fungsional Auditor


Unsur Kompetensi
Utama Madya Muda Pertama
Kompetensi Sosial Kultural Level
Perekat Bangsa 5 4 3 2
Kompetensi Teknis Level
a. Manajemen Pengawasan Internal 5 4 3 2
b. Standar Audit 5 4 3 2
c. Tata Kelola, Manajemen Risiko,
5 4 3 2
dan Pengendalian
d. Analisis Proses Bisnis Mitra
5 4 3 2
Pengawasan
a. Pelaksanaan Pengawasan
5 4 3 2
Internal
b. Pengembangan Metodologi
5 4 3 2
Pengawasan
Unsur-unsur kompetensi tersebut diuraikan berdasarkan tingkat
JFA sesuai dengan level kompetensi dan indikator perilakunya atau yang
disebut dengan Kamus Kompetensi.
1. Standar Kompetensi Manajerial
Kompetensi Manajerial adalah pengetahuan keterampilan dan
sikap/perilaku yang dapat diamati, diukur, dikembangkan untuk
memimpin dan/atau mengelola unit organisasi.
a. Integritas
Konsisten berperilaku selaras dengan nilai, norma dan/atau
etika organisasi, dan jujur dalam hubungan dengan manajemen,
rekan kerja, bawahan langsung, dan pemangku kepentingan,
menciptakan budaya etika tinggi, bertanggung jawab atas
tindakan atau keputusan beserta risiko yang menyertainya.
Lv Deskripsi Indikator Perilaku
2 Mampu mengingat- 2.1. Mengingatkan rekan kerja untuk
kan, mengajak bertindak sesuai dengan nilai, norma,
rekan kerja untuk dan etika organisasi dalam segala
bertindak sesuai situasi dan kondisi, mengajak orang
nilai, norma, dan lain untuk bertindak sesuai etika dan
etika organisasi kode etik.
2.2. Menerapkan norma-norma secara
konsisten dalam setiap situasi, pada
unit kerja terkecil/kelompok
kerjanya.
2.3. Memberikan informasi yang dapat
dipercaya sesuai dengan etika
organisasi.
3 Mampu 3.1. Memastikan anggota yang dipimpin
memastikan, bertindak sesuai dengan nilai, norma,
menanamkan dan etika organisasi dalam segala
keyakinan bersama situasi dan kondisi.
agar anggota yang 3.2. Mampu untuk memberi apresiasi dan
dipimpin bertindak teguran bagi anggota yang dipimpin
sesuai nilai, agar bertindak selaras dengan nilai,
norma, dan etika norma, dan etika organisasi dalam
Kepala Bagian Plt. Sekretaris
Kepegawaian dan Umum Inspektorat Jenderal
Nurul Badruttamam Kastolan
- 10 -

Lv Deskripsi Indikator Perilaku


organisasi, dalam segala situasi dan kondisi.
lingkup formal 3.3. Melakukan pemantauan dan evaluasi
terhadap penerapan sikap integritas
di dalam unit kerja yang dipimpin.
4 Mampu 4.1. Menciptakan situasi kerja yang
menciptakan mendorong seluruh pemangku
situasi kerja yang kepentingan mematuhi nilai, norma,
mendorong dan etika organisasi dalam segala
kepatuhan pada situasi dan kondisi.
nilai, norma, dan 4.2. Mendukung dan menerapkan prinsip
etika organisasi moral dan standar etika yang tinggi,
serta berani menanggung
konsekuensinya.
4.3. Berani melakukan koreksi atau
mengambil tindakan atas
penyimpangan kode etik/nilai-nilai
yang dilakukan oleh orang lain, pada
tataran lingkup kerja setingkat
instansi meskipun ada risiko.
5 Mampu menjadi 5.1. Mempertahankan tingkat standar
role model dalam keadilan dan etika yang tinggi dalam
penerapan standar perkataan dan tindakan sehari-hari
keadilan dan etika yang dipatuhi oleh seluruh pemangku
di tingkat nasional kepentingan pada lingkup instansi
yang dipimpinnya.
5.2. Menjadi role model/keteladanan
dalam penerapan standar keadilan
dan etika yang tinggi di tingkat
nasional.
5.3. Membuat konsep kebijakan dan
strategi penerapan sikap integritas
dalam pelaksanaan tugas dan norma-
norma yang sejalan dengan nilai
strategis organisasi.

b. Kerjasama
Kemampuan menjalin, membina, mempertahankan
hubungan kerja yang efektif, memiliki komitmen saling
membantu dalam penyelesaian tugas, dan mengoptimalkan
segala sumber daya untuk mencapai tujuan strategis organisasi.
Lv Deskripsi Indikator Perilaku
2 Menumbuhkan tim 2.1. Membantu orang lain dalam
kerja yang menyelesaikan tugas-tugas mereka
partisipatif dan untuk mendukung sasaran tim.
efektif 2.2. Berbagi informasi yang relevan atau
bermanfaat pada anggota tim,
mempertimbangkan masukan dan
keahlian anggota dalam tim/
kelompok kerja serta bersedia untuk

Kepala Bagian Plt. Sekretaris


Kepegawaian dan Umum Inspektorat Jenderal
Nurul Badruttamam Kastolan
- 11 -

Lv Deskripsi Indikator Perilaku


belajar dari orang lain.
2.3. Membangun komitmen yang tinggi
untuk menyelesaikan tugas tim.
3 Efektif membangun 3.1. Melihat kekuatan/kelemahan anggota
tim kerja untuk tim, membentuk tim yang tepat,
peningkatan mengantisipasi kemungkinan
kinerja organisasi hambatan, dan mencari solusi yang
optimal.
3.2. Mengupayakan dan mengutamakan
pengambilan keputusan berdasarkan
usulan-usulan anggota
tim/kelompok, bernegosiasi secara
efektif untuk upaya penyelesaian
pekerjaan yang menjadi target kinerja
kelompok dan/atau unit kerja.
3.3. Membangun aliansi dengan para
pemangku kepentingan dalam rangka
mendukung penyelesaian target kerja
kelompok.
4 Membangun 4.1. Membangun sinergi antar unit kerja
komitmen tim, di lingkup instansi yang dipimpin.
sinergi 4.2. Memfasilitasi kepentingan yang
berbeda dari unit kerja lain sehingga
tercipta sinergi dalam rangka
pencapaian target kerja organisasi.
4.3. Mengembangkan sistem yang
menghargai kerja sama antar unit,
memberikan dukungan/semangat
untuk memastikan tercapainya
sinergi dalam rangka pencapaian
target kerja organisasi.
5 Menciptakan 5.1. Menciptakan hubungan kerja yang
situasi kerja sama konstruktif dengan menerapkan
secara konsisten, norma/etos/nilai-nilai kerja yang
baik di dalam baik di dalam dan di luar organisasi,
maupun di luar serta meningkatkan produktivitas
instansi dan menjadi panutan dalam
organisasi.
5.2. Secara konsisten menjaga sinergi
agar pemangku kepentingan dapat
bekerja sama dengan orang di dalam
maupun di luar organisasi.
5.3. Membangun konsensus untuk
menggabungkan sumber daya dari
berbagai pemangku kepentingan
untuk tujuan bangsa dan negara.

Kepala Bagian Plt. Sekretaris


Kepegawaian dan Umum Inspektorat Jenderal
Nurul Badruttamam Kastolan
- 12 -

c. Komunikasi
Kemampuan untuk menerangkan pandangan dan gagasan
secara jelas, sistematis disertai argumentasi yang logis dengan
cara-cara yang sesuai baik secara lisan maupun tertulis,
memastikan pemahaman, mendengarkan secara aktif dan efektif,
mempersuasi, meyakinkan dan membujuk orang lain dalam
rangka mencapai tujuan organisasi.
Lv Deskripsi Indikator Perilaku
2 Aktif menjalankan 2.1. Menggunakan gaya komunikasi
komunikasi secara informal untuk meningkatkan
formal dan informal, hubungan profesional.
bersedia 2.2. Mendengarkan pihak lain secara
mendengarkan orang aktif, menangkap dan
lain, menginterpretasikan pesan-pesan
menginterpretasikan dari orang lain, serta memberikan
pesan dengan respons yang sesuai.
respons yang sesuai,
mampu menyusun 2.3. Membuat materi presentasi, pidato,
materi presentasi, draf naskah, laporan, dll., sesuai
pidato, naskah, arahan pimpinan.
laporan, dll.
3 Berkomunikasi 3.1. Menyampaikan suatu informasi
secara asertif, yang sensitif/rumit dengan cara
terampil penyampaian dan kondisi yang
berkomunikasi tepat, sehingga dapat dipahami
lisan/tertulis untuk dan diterima oleh pihak lain.
menyampaikan 3.2. Menyederhanakan topik yang rumit
informasi yang dan sensitif sehingga lebih mudah
sensitif/rumit/ dipahami dan diterima orang lain.
kompleks
3.3. Membuat laporan tahunan/
periodik/naskah/dokumen/propos
al yang kompleks, membuat surat
resmi yang sistematis dan tidak
menimbulkan pemahaman yang
berbeda, dan membuat proposal
yang rinci dan lengkap.
4 Mampu 4.1. Mengintegrasikan informasi-
mengemukakan informasi penting dari berbagai
pemikiran sumber dengan pihak lain untuk
multidimensi secara mendapatkan pemahaman yang
lisan dan tertulis sama.
untuk mendorong 4.2. Menuangkan pemikiran/konsep
kesepakatan dengan dari berbagai sudut pandang/
tujuan multidimensi dalam bentuk tulisan
meningkatkan formal.
kinerja secara
keseluruhan 4.3. Menyampaikan informasi secara
persuasif untuk mendorong
pemangku kepentingan sepakat
pada langkah-langkah bersama
dengan tujuan meningkatkan
kinerja secara keseluruhan.
Kepala Bagian Plt. Sekretaris
Kepegawaian dan Umum Inspektorat Jenderal
Nurul Badruttamam Kastolan
- 13 -

Lv Deskripsi Indikator Perilaku


5 Menggagas sistem 5.1. Menghilangkan hambatan
komunikasi yang komunikasi, mampu
terbuka secara berkomunikasi dalam isu-isu
strategis untuk nasional yang memiliki resiko
mencari solusi tinggi, menggalang hubungan
dengan tujuan dalam skala strategis di tingkat
meningkatkan nasional.
kinerja 5.2. Menggunakan saluran komunikasi
formal dan non formal guna
mencapai kesepakatan dengan
tujuan meningkatkan kinerja di
tingkat instansi/nasional.
5.3. Menggagas sistem komunikasi
dengan melibatkan pemangku
kepentingan sejak dini untuk
mencari solusi dengan tujuan
meningkatkan kinerja di tingkat
instansi/nasional.

d. Orientasi pada Hasil


Kemampuan mempertahankan komitmen pribadi yang tinggi
untuk menyelesaikan tugas, dapat diandalkan, bertanggung
jawab, mampu secara sistematis mengidentifikasi risiko dan
peluang dengan memperhatikan keterhubungan antara
perencanaan dan hasil, untuk keberhasilan organisasi.
Lv Deskripsi Indikator Perilaku
2 Berupaya 2.1. Menetapkan dan berupaya mencapai
meningkatkan standar kerja pribadi yang lebih tinggi
hasil kerja pribadi dari standar kerja yang ditetapkan
yang lebih tinggi organisasi.
dari standar yang 2.2. Mencari, mencoba metode kerja
ditetapkan, alternatif untuk meningkatkan hasil
mencari, mencoba kerjanya.
metode alternatif
untuk 2.3. Memberi contoh kepada orang-orang di
peningkatan unit kerjanya untuk mencoba
kinerja menerapkan metode kerja yang lebih
efektif yang sudah dilakukannya.
3 Menetapkan 3.1. Menetapkan target kinerja unit yang
target kerja yang lebih tinggi dari target yang ditetapkan
menantang bagi organisasi.
unit kerja, 3.2. Memberikan apresiasi dan teguran
memberi apresiasi untuk mendorong pencapaian hasil
dan teguran unit kerjanya.
untuk mendorong
kinerja 3.3. Mengembangkan metode kerja yang
lebih efektif dan efisien untuk
mencapai target kerja unitnya.
4 Mendorong unit 4.1. Mendorong unit kerja di tingkat
kerja mencapai instansi untuk mencapai kinerja yang
target yang melebihi target yang ditetapkan.
ditetapkan atau
Kepala Bagian Plt. Sekretaris
Kepegawaian dan Umum Inspektorat Jenderal
Nurul Badruttamam Kastolan
- 14 -

Lv Deskripsi Indikator Perilaku


melebihi hasil 4.2. Memantau dan mengevaluasi hasil
kerja sebelumnya kerja unitnya agar selaras dengan
sasaran strategis instansi.
4.3. Mendorong pemanfaatan sumber daya
bersama antar unit kerja dalam rangka
meningkatkan efektifitas dan efisiensi
pencapaian target organisasi.
5 Meningkatkan 5.1. Memastikan kualitas sesuai standar
mutu pencapaian dan keberlanjutan hasil kerja
kerja organisasi organisasi yang memberi kontribusi
pada pencapaian target prioritas
nasional.
5.2. Memastikan tersedianya sumber daya
organisasi untuk menjamin
tercapainya target prioritas
instansi/nasional.
5.3. Membuat kebijakan untuk
menerapkan metode kerja yang lebih
efektif-efisien dalam mencapai tujuan
prioritas nasional.

e. Pelayanan Publik
Kemampuan dalam melaksanakan tugas-tugas pemerintahan,
pembangunan dan kegiatan pemenuhan kebutuhan pelayanan
publik secara profesional, transparan, mengikuti standar
pelayanan yang objektif, netral, tidak memihak, tidak
diskriminatif, serta tidak terpengaruh kepentingan pribadi/
kelompok/golongan/partai politik.
Lv Deskripsi Indikator Perilaku
2 Mampu 2.1. Menunjukkan sikap yakin dalam
melakukan mengerjakan tugas-tugas
supervisi/ pemerintahan/pelayanan publik,
mengawasi/ mampu menyelia dan menjelaskan
menyelia dan secara obyektif bila ada yang
menjelaskan mempertanyakan kebijakan yang
proses diambil.
pelaksanaan 2.2. Secara aktif mencari informasi untuk
tugas-tugas mengenali kebutuhan pemangku
pemerintahan/ kepentingan agar dapat menjalankan
pelayanan publik pelaksanaan tugas pemerintahan,
secara pembangunan dan pelayanan publik
transparan secara cepat dan tanggap.
2.3. Mampu mengenali dan memanfaatkan
kebiasaan, tata cara, situasi tertentu
sehingga apa yang disampaikan
menjadi perhatian pemangku
kepentingan dalam hal penyelesaian
tugas-tugas pemerintahan,
pembangunan dan pelayanan publik.

Kepala Bagian Plt. Sekretaris


Kepegawaian dan Umum Inspektorat Jenderal
Nurul Badruttamam Kastolan
- 15 -

Lv Deskripsi Indikator Perilaku


3 Mampu 3.1. Memahami, mendeskripsikan
memanfaatkan pengaruh dan hubungan/kekuatan
kekuatan kelompok yang sedang berjalan di
kelompok serta organisasi (aliansi atau persaingan),
memperbaiki dan dampaknya terhadap unit kerja
standar untuk menjalankan tugas
pelayanan publik pemerintahan secara profesional dan
di lingkup unit netral, tidak memihak.
kerja 3.2. Menggunakan keterampilan dan
pemahaman lintas organisasi untuk
secara efektif memfasilitasi kebutuhan
kelompok yang lebih besar dengan
cara-cara yang mengikuti standar
objektif, transparan, profesional,
sehingga tidak merugikan para pihak
di lingkup pelayanan publik unit
kerjanya.
3.3. Mengimplementasikan cara-cara yang
efektif untuk memantau dan
mengevaluasi masalah yang dihadapi
pemangku kepentingan/masyarakat
serta mengantisipasi kebutuhan
mereka saat menjalankan tugas
pelayanan publik di unit kerjanya.
4 Mampu 4.1. Memahami dan memberi perhatian
memantau, kepada isu-isu jangka panjang,
mengevaluasi, kesempatan atau kekuatan politik
memperhitung- yang mempengaruhi organisasi dalam
kan dan hubungannya dengan dunia luar,
mengantisipasi memperhitungkan dan mengantisipasi
dampak dari isu- dampak terhadap pelaksanaan tugas-
isu jangka tugas pelayanan publik secara objektif,
panjang, transparan, dan profesional dalam
kesempatan, atau lingkup organisasi.
kekuatan politik 4.2. Menjaga agar kebijakan pelayanan
dalam hal publik yang diselenggarakan oleh
pelayanan instansinya telah selaras dengan
kebutuhan standar pelayanan yang objektif,
pemangku netral, tidak memihak, tidak
kepentingan yang diskriminatif, serta tidak terpengaruh
transparan, kepentingan pribadi/kelompok/partai
objektif, dan politik.
profesional
4.3. Menerapkan strategi jangka panjang
yang berfokus pada pemenuhan
kebutuhan pemangku kepentingan
dalam menyusun kebijakan dengan
mengikuti standar objektif, netral,
tidak memihak, tidak diskriminatif,
transparan, tidak terpengaruh
kepentingan pribadi/kelompok.

Kepala Bagian Plt. Sekretaris


Kepegawaian dan Umum Inspektorat Jenderal
Nurul Badruttamam Kastolan
- 16 -

Lv Deskripsi Indikator Perilaku


5 Mampu 5.1. Mampu menciptakan kebijakan-
memastikan kebijakan pelayanan publik yang
kebijakan menjamin terselenggaranya pelayanan
pelayanan publik publik yang objektif, netral, tidak
yang menjamin memihak, tidak diskriminatif, serta
terselenggaranya tidak terpengaruh kepentingan
pelayanan publik pribadi/kelompok/partai politik.
yang objektif, 5.2. Menginternalisasikan nilai dan
netral, tidak semangat pelayanan publik yang
memihak, tidak mengikuti standar objektif, netral,
diskriminatif, tidak memihak, tidak diskriminatif,
serta tidak transparan, tidak terpengaruh
terpengaruh kepentingan pribadi/kelompok kepada
kepentingan setiap individu di lingkungan
pribadi/kelompok instansi/nasional.
/partai politik.
5.3. Menjamin terselenggaranya pelayanan
publik yang objektif, netral, tidak
memihak, tidak diskriminatif, serta
tidak terpengaruh kepentingan
pribadi/kelompok/partai politik.

f. Pengembangan diri dan orang lain


Kemampuan untuk meningkatkan pengetahuan dan
menyempurnakan keterampilan diri, menginspirasi orang lain
untuk mengembangkan dan menyempurnakan pengetahuan dan
keterampilan yang relevan dengan pekerjaan dan pengembangan
karir jangka panjang, mendorong kemauan belajar sepanjang
hidup, memberikan saran/bantuan, umpan balik, bimbingan
untuk membantu orang lain untuk mengembangkan potensi
dirinya.
Lv Deskripsi Indikator Perilaku
2 Meningkatkan 2.1. Meningkatkan kemampuan bawahan
kemampuan dengan memberikan contoh, instruksi,
bawahan dengan penjelasan dan petunjuk praktis yang
memberikan jelas kepada bawahan dalam
contoh dan menyelesaikan suatu pekerjaan.
penjelasan cara 2.2. Membantu bawahan untuk
melaksanakan mempelajari proses, program atau
suatu pekerjaan sistem baru.
2.3. Menggunakan metode lain untuk
meyakinkan bahwa orang lain telah
memahami penjelasan atau
pengarahan.
3 Memberikan 3.1. Memberikan tugas-tugas yang
umpan balik dan menantang pada bawahan sebagai
membimbing media belajar untuk mengembangkan
kemampuannya.
3.2. Mengamati bawahan dalam
mengerjakan tugasnya dan
memberikan umpan balik yang objektif

Kepala Bagian Plt. Sekretaris


Kepegawaian dan Umum Inspektorat Jenderal
Nurul Badruttamam Kastolan
- 17 -

Lv Deskripsi Indikator Perilaku


dan jujur dan melakukan diskusi
dengan bawahan untuk memberikan
bimbingan dan umpan balik yang
berguna bagi bawahan.
3.3. Mendorong kepercayaan diri bawahan,
memberikan kepercayaan penuh pada
bawahan untuk mengerjakan tugas
dengan caranya sendiri, dan memberi
kesempatan dan membantu bawahan
menemukan peluang untuk
berkembang.
4 Menyusun 4.1. Menyusun program pengembangan
program jangka panjang bersama-sama dengan
pengembangan bawahan, termasuk didalamnya
jangka panjang penetapan tujuan, bimbingan,
dalam rangka penugasan dan pengalaman lainnya,
mendorong serta mengalokasikan waktu untuk
manajemen mengikuti pelatihan/pendidikan/
pembelajaran pengembangan kompetensi dan karir.
4.2. Melaksanakan manajemen pembela-
jaran termasuk evaluasi dan umpan
balik pada tataran organisasi.
4.3. Mengembangkan orang-orang di
sekitarnya secara konsisten,
melakukan kaderisasi untuk posisi-
posisi di unit kerjanya.
5 Menciptakan 5.1. Menciptakan situasi yang mendorong
situasi yang individu, kelompok, unit kerja untuk
mendorong mengembangkan kemampuan belajar
organisasi untuk secara berkelanjutan di tingkat
mengembangkan instansi.
kemampuan 5.2. Merekomendasikan/memberikan
belajar secara penghargaan bagi upaya pengem-
berkelanjutan bangan yang berhasil, memastikan
dalam rangka dukungan bagi orang lain dalam
mendukung mengembangkan kemampuan dalam
pencapaian hasil unit kerja di tingkat instansi.
5.3. Memberikan inspirasi kepada individu
atau kelompok untuk belajar secara
berkelanjutan dalam penerapan di
tingkat instansi.

g. Mengelola Perubahan
Kemampuan dalam menyesuaikan diri dengan situasi yang
baru atau berubah dan tidak bergantung secara berlebihan pada
metode dan proses lama, mengambil tindakan untuk mendukung
dan melaksanakan insiatif perubahan, memimpin usaha
perubahan, mengambil tanggung jawab pribadi untuk
memastikan perubahan berhasil diimplementasikan secara
efektif.

Kepala Bagian Plt. Sekretaris


Kepegawaian dan Umum Inspektorat Jenderal
Nurul Badruttamam Kastolan
- 18 -

Lv Deskripsi Indikator Perilaku


2 Proaktif 2.1. Menyesuaikan cara kerja lama dengan
beradaptasi menerapkan metode/proses baru
mengikuti selaras dengan ketentuan yang berlaku
perubahan tanpa arahan orang lain.
2.2. Mengembangkan kemampuan diri
untuk menghadapi perubahan.
2.3. Cepat dan tanggap dalam menerima
perubahan.
3 Membantu orang 3.1. Membantu orang lain dalam
lain mengikuti melakukan perubahan.
perubahan, 3.2. Menyesuaikan prioritas kerja secara
mengantisipasi berulang-ulang jika diperlukan.
perubahan
secara tepat 3.3. Mengantisipasi perubahan yang
dibutuhkan oleh unit kerjanya secara
tepat. Memberikan solusi efektif
terhadap masalah yang ditimbulkan
oleh adanya perubahan.
4 Memimpin 4.1. Mengarahkan unit kerja untuk lebih
perubahan pada siap dalam menghadapi perubahan
unit kerja termasuk memitigasi risiko yang
mungkin terjadi.
4.2. Memastikan perubahan sudah
diterapkan secara aktif di lingkup unit
kerjanya secara berkala.
4.3. Memimpin dan memastikan penerapan
program-program perubahan selaras
antar unit kerja.
5 Memimpin, 5.1. Membuat kebijakan-kebijakan yang
menggalang dan mendorong perubahan yang berdam-
menggerakkan pak pada pencapaian sasaran prioritas
dukungan nasional.
pemangku 5.2. Menggalang dan menggerakkan duku-
kepentingan ngan para pemangku kepentingan
untuk untuk mengimplementasikan peruba-
menjalankan han yang telah ditetapkan.
perubahan
secara 5.3. Secara berkelanjutan, mencari cara-
berkelanjutan cara baru untuk memberi nilai tambah
pada tingkat bagi perubahan yang tengah
instansi/ dijalankan agar memberi manfaat yang
nasional lebih besar bagi para pemangku
kepentingan.

h. Pengambilan Keputusan
Membuat keputusan yang baik secara tepat waktu dan
dengan keyakinan diri setelah mempertimbangkan prinsip
kehati-hatian, dirumuskan secara sistematis dan seksama
berdasarkan berbagai informasi, alternatif pemecahan masalah
dan konsekuensinya, serta bertanggung jawab atas keputusan
yang diambil.
Kepala Bagian Plt. Sekretaris
Kepegawaian dan Umum Inspektorat Jenderal
Nurul Badruttamam Kastolan
- 19 -

Lv Deskripsi Indikator Perilaku


2 Menganalisis 2.1. Melakukan analisis secara mendalam
masalah secara terhadap informasi yang tersedia
mendalam dalam upaya mencari solusi.
2.2. Mempertimbangkan berbagai alternatif
yang ada sebelum membuat
kesimpulan.
2.3. Membuat keputusan operasional
berdasarkan kesimpulan dari berbagai
sumber informasi sesuai dengan
pedoman yang ada.
3 Membandingkan 3.1. Membandingkan berbagai alternatif
berbagai tindakan dan implikasinya.
alternatif, 3.2. Memilih alternatif solusi yang terbaik,
menyeimbangkan membuat keputusan operasional
risiko mengacu pada alternatif solusi terbaik
keberhasilan yang didasarkan pada analisis data
dalam yang sistematis, seksama, mengikuti
implementasi prinsip kehati-hatian.
3.3. Menyeimbangkan antara kemungkinan
risiko dan keberhasilan dalam
implementasinya.
4 Menyelesaikan 4.1. Menyusun dan/atau memutuskan
masalah yang konsep penyelesaian masalah yang
mengandung melibatkan beberapa/seluruh fungsi
risiko tinggi, dalam organisasi.
mengantisipasi 4.2. Menghasilkan solusi dari berbagai
dampak masalah yang kompleks, terkait
keputusan, dengan bidang kerjanya yang
membuat berdampak pada pihak lain.
tindakan
pengamanan, dan 4.3. Membuat keputusan dan menganti-
mitigasi risiko sipasi dampak keputusannya serta
menyiapkan tindakan penanganannya
(mitigasi risiko).
5 Menghasilkan 5.1. Menghasilkan solusi yang dapat
solusi dan mengatasi permasalahan jangka
mengambil panjang.
keputusan untuk 5.2. Menghasilkan solusi strategis yang
mengatasi berdampak pada tataran instansi/
permasalahan nasional.
jangka
panjang/strategi, 5.3. Membuat keputusan atau kebijakan
berdampak yang berdampak nasional dengan
nasional memitigasi risiko yang mungkin
timbul.

2. Standar Kompetensi Sosial Kultural


Kompetensi Sosial Kultural adalah pengetahuan, keterampilan,
dan sikap/perilaku yang dapat diamati, diukur, dan dikembangkan
terkait dengan pengalaman berinteraksi dengan masyarakat
Kepala Bagian Plt. Sekretaris
Kepegawaian dan Umum Inspektorat Jenderal
Nurul Badruttamam Kastolan
- 20 -

majemuk dalam hal agama, suku dan budaya, perilaku, wawasan


kebangsaan, etika, nilai-nilai, moral, emosi dan prinsip, yang harus
dipenuhi oleh setiap pemegang Jabatan untuk memperoleh hasil
kerja sesuai dengan peran, fungsi dan Jabatan.
Kompetensi Sosial Kultural berupa Perekat Bangsa, yaitu
kemampuan dalam mempromosikan sikap toleransi, keterbukaan,
peka terhadap perbedaan individu/kelompok masyarakat, mampu
menjadi perpanjangan tangan pemerintah dalam mempersatukan
masyarakat dan membangun hubungan sosial psikologis dengan
masyarakat di tengah kemajemukan Indonesia sehingga
menciptakan kelekatan yang kuat antara Aparatur Sipil Negara (ASN)
dan para pemangku kepentingan serta diantara para pemangku
kepentingan itu sendiri, menjaga, mengembangkan, dan
mewujudkan rasa persatuan dan kesatuan dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara Indonesia.
Lv Deskripsi Indikator Perilaku
2 Aktif 2.1. Menampilkan sikap dan perilaku yang
mengembangkan peduli akan nilai-nilai keberagaman
sikap saling dan menghargai perbedaan.
menghargai, 2.2. Membangun hubungan baik antar
menekankan individu dalam organisasi, mitra kerja,
persamaan dan pemangku kepentingan.
persatuan
2.3. Bersikap tenang, mampu mengen-
dalikan emosi, kemarahan dan
frustrasi dalam menghadapi pertenta-
ngan yang ditimbulkan oleh perbedaan
latar belakang, agama/kepercayaan,
suku, gender, sosial ekonomi,
preferensi politik di lingkungan unit
kerjanya.
3 Mempromosikan, 3.1. Mempromosikan sikap menghargai
mengembangkan perbedaan di antara orang-orang yang
sikap toleransi dan mendorong toleransi dan keterbukaan.
persatuan 3.2. Melakukan pemetaan sosial di
masyarakat sehingga dapat
memberikan respons yang sesuai
dengan budaya yang berlaku.
Mengidentifikasi potensi kesalah-
pahaman yang diakibatkan adanya
keragaman budaya yang ada.
3.3. Menjadi mediator untuk menyele-
saikan konflik atau mengurangi
dampak negatif dari konflik atau
potensi konflik.
4 Mendayagunakan 4.1. Menginisiasi dan merepresentasikan
perbedaan secara pemerintah di lingkungan kerja dan
konstruktif dan masyarakat untuk senantiasa menjaga
kreatif untuk persatuan dan kesatuan dalam
meningkatkan keberagaman dan menerima segala
efektifitas bentuk perbedaan dalam kehidupan
organisasi bermasyarakat.
Kepala Bagian Plt. Sekretaris
Kepegawaian dan Umum Inspektorat Jenderal
Nurul Badruttamam Kastolan
- 21 -

Lv Deskripsi Indikator Perilaku


4.2. Mampu mendayagunakan perbedaan
latar belakang, agama/kepercayaan,
suku, gender, sosial ekonomi,
preferensi politik untuk mencapai
kelancaran pencapaian tujuan
organisasi.
4.3. Mampu membuat program yang
mengakomodasi perbedaan latar
belakang, agama/kepercayaan, suku,
gender, sosial ekonomi, preferensi
politik.
5 Wakil pemerintah 5.1. Menjadi wakil pemerintah yang
untuk membangun mampu membangun hubungan sosial
hubungan sosial psikologis dengan masyarakat
psikologis sehingga menciptakan kelekatan yang
kuat antara ASN dan para pemangku
kepentingan serta diantara para
pemangku kepentingan itu sendiri.
5.2. Mampu mengkomunikasikan dampak
risiko yang teridentifikasi dan
merekomendasikan tindakan korektif
berdasarkan pertimbangan perbedaan
latar belakang, agama/kepercayaan,
suku, gender, sosial ekonomi,
preferensi politik untuk membangun
hubungan jangka panjang.
5.3. Mampu membuat kebijakan yang
mengakomodasi perbedaan latar
belakang, agama/kepercayaan, suku,
gender, sosial ekonomi, preferensi
politik yang berdampak positif secara
nasional.

3. Standar Kompetensi Teknis


Kompetensi Teknis adalah pengetahuan, keterampilan, dan
sikap/perilaku yang dapat diamati, diukur dan dikembangkan
yang spesifik berkaitan dengan bidang teknis jabatan.
a. Manajemen Pengawasan Internal
Lv Deskripsi Indikator Perilaku
2 Mampu 2.1. Mampu menjelaskan manfaat
menjelaskan pengawasan internal pada pencapaian
secara rinci peran tujuan organisasi dan perbaikan tata
penting kelola, manajemen risiko, dan
pengawasan pengendalian organisasi.
internal berbasis 2.2. Mampu melakukan perencanaan
risiko dalam pengawasan internal berbasis risiko
memberikan dengan supervisi.
kontribusi pada
pencapaian 2.3. Mampu memenuhi jadwal dan tujuan
tujuan organisasi penugasan sesuai dengan tanggung
dan perbaikan
Kepala Bagian Plt. Sekretaris
Kepegawaian dan Umum Inspektorat Jenderal
Nurul Badruttamam Kastolan
- 22 -

Lv Deskripsi Indikator Perilaku


tata kelola, jawabnya.
manajemen risiko,
dan pengendalian
organisasi
3 Mampu 3.1. Mampu mengantisipasi dan merespons
menunjukkan permasalahan anggota tim dalam
proses pelaksanaan pengawasan internal.
pengawasan 3.2. Mampu menilai kerangka kerja
internal yang organisasi terkait tata kelola,
memberikan nilai manajemen risiko, dan pengendalian.
tambah bagi
organisasi 3.3. Mampu memimpin tim untuk
memastikan bahwa tujuan
pengawasan internal tercapai
4 Mampu 4.1. Mampu melakukan evaluasi permasa-
berkolaborasi lahan tim.
dengan rekan 4.2. Menyampaikan ekspektasi dan tujuan
sejawat untuk bisnis yang jelas serta mengaitkannya
mencapai tujuan dengan strategi organisasi.
organisasi, dan
berkontribusi 4.3. Mampu menyusun perencanaan
dalam pengawasan internal berbasis risiko
perencanaan dengan mempertimbangkan
kompetensi dan kapabilitas tim.
5 Mampu 5.1. Mendukung fungsi dan menanamkan
memberikan nilai audit internal dalam organisasi.
masukan kepada 5.2. Mampu mengevaluasi perencanaan
pimpinan pengawasan internal berbasis risiko
organisasi APIP,
sesuai standar dan strategi organisasi
menjadi APIP.
katalisator
perubahan, dan 5.3. Mampu merumuskan kompetensi
mengevaluasi kolektif yang diperlukan untuk
perencanaan mencapai sasaran strategis APIP.
pengawasan
internal tahunan
berbasis risiko
yang sesuai
dengan standar

b. Standar Audit
Lv Deskripsi Indikator Perilaku
2 Mampu 2.1. Mampu melaksanakan penugasan
melaksanakan pengawasan internal sesuai standar
pengawasan audit dan kebijakan organisasi APIP
internal sesuai dengan supervisi.
kebijakan 2.2. Mampu menggunakan interpretasi
organisasi APIP Standar Audit Internal dengan tepat
dan standar audit serta berkonsultasi apabila terdapat
dengan supervisi hal-hal yang dianggap kurang jelas.
2.3. Mampu menggunakan kemahiran

Kepala Bagian Plt. Sekretaris


Kepegawaian dan Umum Inspektorat Jenderal
Nurul Badruttamam Kastolan
- 23 -

Lv Deskripsi Indikator Perilaku


profesional dengan cermat dan
seksama (due professional care) dalam
pelaksanaan penugasan audit internal,
serta menjaga objektivitas dalam
penampilan dan fakta dengan
supervisi.
3 Mampu 3.1. Mampu melaksanakan penugasan
melaksanakan pengawasan internal sesuai standar
pengawasan audit dan kebijakan organisasi APIP.
internal sesuai 3.2. Mampu menganalisis penggunaan dan
kebijakan interpretasi Standar Audit Internal
organisasi APIP dengan tepat serta keharusan
dan standar berkonsultasi apabila terdapat hal-hal
audit, serta yang dianggap kurang jelas.
membantu
3.3. Mampu menerapkan penggunaan
pelaksanaan
kemahiran profesional dengan cermat
program
dan seksama (due professional care)
pengembangan
dalam pelaksanaan penugasan audit
dan penjaminan
internal.
kualitas
3.4. Mampu membantu pelaksanaan
program pengembangan dan
penjaminan kualitas/ quality
assurance and improvement program
(QAIP).
4 Mampu 4.1. Mampu mengevaluasi pelaksanaan
mengevaluasi pengawasan internal dengan kebijakan
pelaksanaan organisasi APIP dan standar audit.
pengawasan 4.2. Mampu memutuskan penggunaan dan
internal dengan interpretasi Standar Audit Internal
kebijakan dengan tepat.
organisasi APIP
4.3. Mampu melaksanakan program
dan standar audit
pengembangan dan penjaminan
serta
kualitas (quality assurance and
melaksanakan
improvement program).
program
pengembangan 4.4. Mampu mengarahkan penggunaan
dan penjaminan kemahiran profesional dengan cermat
kualitas dan seksama (due professional care)
dalam pelaksanaan penugasan audit.
5 Mampu 5.1. Mampu mengembangkan kebijakan
mengembangkan penerapan standar audit di unit APIP.
kebijakan 5.1 Memfasilitasi implementasi Standar
penerapan Audit pada unit APIP.
standar audit,
5.2 Mampu memelihara program
dan memelihara
pengembangan dan penjaminan
penerapan
kualitas (quality assurance and
program
improvement program).
pengembangan
dan penjaminan 5.3 Mampu memfasilitasi penggunaan
kualitas di unit kemahiran profesional dengan cermat
APIP dan seksama (due professional care)
dalam pelaksanaan penugasan audit.
Kepala Bagian Plt. Sekretaris
Kepegawaian dan Umum Inspektorat Jenderal
Nurul Badruttamam Kastolan
- 24 -

c. Tata Kelola, Manajemen Risiko, dan Pengendalian


Lv Deskripsi Indikator Perilaku
2 Mengidentifikasi 2.1. Mampu menjelaskan dampak
pengaruh Tata penerapan Tata Kelola, Manajemen
Kelola, Risiko, dan Pengendalian terhadap
Manajemen pencapaian tujuan organisasi.
Risiko, dan 2.2. Mampu mengidentifikasi titik kritis
Pengendalian Tata Kelola, Manajemen Risiko, dan
organisasi dalam Pengendalian dalam penugasan audit
penugasan audit, internal dengan supervisi.
mengenali
indikator fraud. 2.3. Mampu mengidentifikasi risiko fraud
dan mengidentifikasi jenis-jenis fraud
dalam pelaksanaan pengawasan
internal dengan supervisi.
3 Menganalisis Tata 3.1. Mampu menganalisis titik kritis Tata
Kelola, Kelola, Manajemen Risiko, dan
Manajemen Pengendalian dalam penugasan
Risiko, dan pengawasan internal.
Pengendalian 3.2. Mampu memberikan alternatif
organisasi dalam perbaikan penerapan Tata Kelola,
penugasan Manajemen Risiko, dan Pengendalian
pengawasan untuk pencapaian tujuan organisasi.
internal
3.3. Mampu melakukan kegiatan terkait
peningkatan budaya kesadaran atas
risiko fraud pada semua level
organisasi.
4 Menilai 4.1. Mampu menetapkan metodologi
penerapan Tata pengawasan internal yang tepat dalam
Kelola, mengevaluasi penerapan kerangka
Manajemen kerja tata kelola, manajemen risiko,
Risiko, dan dan pengendalian organisasi.
Pengendalian 4.2. Menilai penerapan Tata Kelola,
organisasi dalam Manajemen Risiko, dan Pengendalian
kegiatan organisasi.
pengawasan
internal 4.3. Memberikan saran perbaikan
penerapan Tata Kelola, Manajemen
Risiko, dan Pengendalian untuk
pencapaian tujuan organisasi.
4.4. Mampu mengevaluasi penerapan
kesadaran atas risiko kecurangan
(fraud) pada semua level organisasi.
5 Menilai 5.1. Mampu memberikan edukasi kepada
penerapan Tata Pimpinan Kementerian/ Lembaga/
Kelola, Pemerintah Daerah mengenai praktik
Manajemen terbaik terkait tata kelola, risiko, dan
Risiko, dan pengendalian serta membangun
Pengendalian budaya kesadaran atas risiko
organisasi dalam kecurangan (fraud).
kegiatan 5.2. Mampu mengembangkan kebijakan
pengawasan pengawasan yang sesuai dengan
Kepala Bagian Plt. Sekretaris
Kepegawaian dan Umum Inspektorat Jenderal
Nurul Badruttamam Kastolan
- 25 -

Lv Deskripsi Indikator Perilaku


internal kerangka tata kelola, risiko, dan
pengendalian organisasi.
5.3. Mampu mengembangkan konsep
pemahaman atas proses-proses yang
digunakan untuk mendukung
investigasi atas penipuan (fraud).

d. Analisis Mitra Bisnis Pengawasan


Lv Deskripsi Indikator Perilaku
2 Mampu 2.1. Mampu mengidentifikasi titik kritis
mengidentifikasi mitra pengawasan dalam penugasan
titik-titik kritis pengawasan internal dengan supervisi.
pada proses 2.2. Mampu mengidentifikasi keterkaitan
bisnis mitra tujuan program/kegiatan, risiko, dan
pengawasan pengendalian internal dalam mencapai
dalam tujuan strategis mitra pengawasan.
pelaksanaan
pengawasan 2.3. Mampu mengidentifikasi faktor-faktor
internal lingkungan strategis yang berdampak
pada mitra pengawasan.
3 Mampu 3.1. Mampu menganalisis titik kritis mitra
menganalisis pengawasan dalam penugasan
titik-titik kritis pengawasan internal.
proses bisnis dan 3.2. Mampu menganalisis keterkaitan
strategi organisasi tujuan program/kegiatan, risiko, dan
yang diterapkan pengendalian internal dalam mencapai
pada mitra tujuan strategis mitra pengawasan.
pengawasan
3.3. Mampu menganalisis faktor-faktor
lingkungan strategis yang berdampak
pada mitra pengawasan.
4 Mampu 4.1. Mengevaluasi titik kritis mitra
mengevaluasi pengawasan dalam penugasan
strategi yang pengawasan internal.
diterapkan mitra 4.2. Mampu mengevaluasi keterkaitan
pengawasan tujuan program/kegiatan, risiko, dan
dalam mencapai pengendalian internal dalam mencapai
tujuan tujuan strategis mitra pengawasan.
organisasinya
4.3. Mampu mengevaluasi faktor-faktor
lingkungan strategis yang berdampak
pada mitra pengawasan.
5 Mampu 5.1. Mengembangkan dan memelihara
mengembangkan tahapan dan langkah dalam kegiatan
dan memelihara pengawasan internal terkait risiko dan
tahapan dalam pengendalian internal mitra
kegiatan pengawasan serta lingkungan strategis
pengawasan dan tata kelola mitra pengawasan.
internal terkait 5.2. Mampu memberikan saran perbaikan
risiko bisnis kepada mitra pengawasan terkait
organisasi dan tujuan strategis mitra pengawasan.
aktivitas
5.3. Mengembangkan kerangka kerja yang
Kepala Bagian Plt. Sekretaris
Kepegawaian dan Umum Inspektorat Jenderal
Nurul Badruttamam Kastolan
- 26 -

Lv Deskripsi Indikator Perilaku


pengendalian mengaitkan pemahaman proses bisnis
internal serta mitra pengawasan pada penyusunan
mempunyai perencanaan pengawasan internal.
kapasitas
pemberian saran
kepada
manajemen

e. Pelaksanaan Pengawasan Internal


Lv Deskripsi Indikator Perilaku
2 Mampu 2.1. Mampu menerapkan metodologi
melaksanakan pengawasan dan prosedur
kegiatan pengawasan.
pengawasan 2.2. Mampu mendapatkan bukti yang
internal dengan diandalkan, relevan, dan cukup serta
supervisi menganalisis bukti tersebut untuk
pemenuhan unsur-unsur temuan
pengawasan.
2.3. Mampu melaksanakan penugasan di
lapangan dilakukan secara lengkap
dan akurat.
2.4. Mampu menyelesaikan program kerja
pengawasan dengan supervisi terbatas.
3 Mampu 3.1 Mampu memilih dan menerapkan
memimpin metodologi audit dan
pelaksanaan menyelenggarakan prosedur audit
pengawasan selaras dengan rencana pengawasan
internal berbasis risiko untuk mencapai tujuan
penugasan pengawasan internal.
3.2 Mampu menyusun program kerja
pengawasan berbasis risiko dan
kendali mutu untuk mencapai sasaran
pengawasan internal yang telah
ditetapkan.
3.3 Mampu menilai bukti-bukti audit dan
kertas kerja tim serta menyimpulkan
dan mengusulkan rekomendasi
konstruktif.
3.4 Mampu membahas temuan audit dan
usulan rekomendasi kepada mitra
pengawasan serta mampu membuat
laporan pengawasan sesuai standar
pengawasan.
4 Mampu 4.1. Mampu mengendalikan teknis
mengendalikan pelaksanaan pengawasan internal,
teknis meliputi pengalokasian sumber daya
pelaksanaan yang optimal, pemilihan teknik yang
pengawasan tepat untuk pengumpulan data,
internal analisis data, interpretasi, dan
pelaporan untuk memastikan tujuan
Kepala Bagian Plt. Sekretaris
Kepegawaian dan Umum Inspektorat Jenderal
Nurul Badruttamam Kastolan
- 27 -

Lv Deskripsi Indikator Perilaku


pengawasan internal tercapai.
4.2. Mampu mereviu program kerja
pengawasan internal meliputi antara
ruang lingkup, sumber daya, jadwal
untuk memastikan tujuan pengawasan
internal tercapai.
4.3. Mereviu usulan rekomendasi yang
disusun tim untuk memastikan akar
permasalahan dan memberikan
perbaikan bagi organisasi dan telah
didukung bukti-bukti akurat.
4.4. Mampu mengevaluasi pelaksanaan
dan hasil tindak lanjut untuk
memantau tindakan manajemen.
5 Mampu 5.1. Mampu menjamin/ memastikan mutu
mengendalikan (kualitas) dan tujuan pelaksanaan
mutu pengawasan internal.
pelaksanaan 5.2. Mampu menjadi penasihat terpercaya
pengawasan dan berkolaborasi dengan manajemen
internal (mitra pengawasan) untuk
menyelesaikan permasalahan yang
diidentifikasi dalam pelaksanaan
pengawasan internal.
5.3. Mampu mengembangkan implikasi
strategis temuan audit internal
terhadap organisasi.
5.4. Mampu membangun iklim organisasi
fokus pada tujuan pengawasan
internal yang berkualitas, mitra
terpercaya dan memberikan value
untuk mitra pengawasan.
5.5. Mengembangkan prosedur tindak
lanjut untuk memantau tindakan
manajemen.

f. Pengembangan Metodologi Pengawasan


Lv Deskripsi Indikator Perilaku
2 Melaksanakan 2.1. Mampu mengenali perubahan-
kegiatan yang perubahan metodologi dalam penuga-
berkaitan dengan san pengawasan internal dengan
adanya peluang supervisi.
perubahan 2.2. Mampu memberikan kontribusi ide-ide
organisasi dalam baru untuk meningkatkan aktivitas
metodologi audit internal.
penugasan audit
internal 2.3. Mampu secara proaktif berpartisipasi
dalam pelaksanaan perubahan/
inovasi.
3 Mampu 3.1. Mampu merubah hambatan-hambatan
berkolaborasi potensial dalam penugasan menjadi
Kepala Bagian Plt. Sekretaris
Kepegawaian dan Umum Inspektorat Jenderal
Nurul Badruttamam Kastolan
- 28 -

Lv Deskripsi Indikator Perilaku


dengan peluang inovasi perbaikan metodologi
manajemen pengawasan dan mampu menilai
mengenai peluang sumber daya yang dibutuhkan untuk
perubahan dalam inisiatif perubahan/inovasi tersebut.
metodologi audit 3.2. Mampu memberikan umpan balik
internal, dan mengenai perubahan metodologi audit
mampu menilai internal.
dampak
perubahan 3.3. Mampu menerapkan pengetahuan dan
organisasi pengalaman dalam mendukung
terhadap perubahan dan melaksanakan peruba-
penugasan audit han metodologi audit internal.
4 Mengembangkan 4.1. Mampu mengarahkan tim pengawasan
pendekatan- internal untuk menciptakan lingku-
pendekatan ngan yang mendukung perubahan.
inovatif untuk 4.2. Mampu mendorong orang lain/tim
meningkatkan pengawasan untuk mengajukan ide-ide
aktivitas audit inovatif dan memberikan umpan balik
internal, dan yang positif untuk memastikan bahwa
mampu melatih ide-ide baru diterapkan dan
tim dalam memberikan kontribusi peningkatan
menerima kualitas pengawasan internal.
perubahan di
dalam aktivitas 4.3. Mampu mengevaluasi/menilai
audit internal. hambatan-hambatan potensial dan
sumber daya yang dibutuhkan untuk
inisiatif perubahan.
4.4. Mampu mengimplementasikan
program perubahan pada seluruh
fungsi audit internal dan tim audit
internal.
5 Mampu 5.1. Mampu memimpin perubahan,
mengembangkan peningkatan, dan inovasi dalam
suatu lingkungan metodologi audit pengawasan internal
yang dapat serta mendorong orang lain untuk
menerima melakukan hal tersebut.
perubahan dan 5.2. Mampu mendorong manajemen untuk
menghargai menerima perubahan dan risiko-
perbaikan yang risikonya serta membantu
berkelanjutan di mengidentifikasi solusinya (rencana
dalam aktivitas tindak/action plan) atas risiko
audit internal, tersebut.
dan
mempertimbang 5.3. Mampu mendorong orang lain untuk
kan pendekatan- mengajukan ide-ide inovatif dan
pendekatan yang memberikan umpan balik yang positif
baru dan inovatif untuk memastikan bahwa ide-ide baru
untuk memenuhi diterapkan.
kebutuhan 5.4. Mampu bertukar pengalaman (sharing
stakeholder experience) dengan rekan sejawat
dalam rangka pengembangan profesi
berkelanjutan.

Kepala Bagian Plt. Sekretaris


Kepegawaian dan Umum Inspektorat Jenderal
Nurul Badruttamam Kastolan
- 29 -

D. Persyaratan Jabatan
1. Auditor Ahli Pertama

Tingkat Pentingnya
Terhadap Jabatan
Jenis Persyaratan Uraian
Mutlak Penting Perlu
a. Pendidikan 1) Jenjang Diploma IV/Sarjana Strata I
2) Bidang a) Sarjana strata satu dengan program studi
Ilmu ekonomi, ilmu atau sains akuntansi, ilmu
atau sains manajemen, atau administrasi
bisnis, atau program studi lain yang
relevan dengan bidang tugas JFA; atau
b) Program vokasi diploma empat dengan
program studi ekonomi, akuntansi,
manajemen, atau administrasi bisnis atau
program studi lain yang relevan dengan
bidang tugas JFA.
b. Pelatihan 1) Manajerial Pelatihan terkait: √
a) Pengembangan
diri;
b) komunikasi;
c) budaya
integritas;
d) manajemen
perubahan; atau
e) pelatihan dan
pembelajaran
manajerial
lainnya
2) Teknis a) Pelatihan terkait √
tata kelola,
manajemen
risiko, atau
pengendalian
intern
b) Pelatihan terkait √
pengawasan
intern
c) Pelatihan terkait √
pengawasan atas
kekayaan negara
dan/atau daerah
yang dipisahkan
d) Pelatihan terkait √
pengawasan atas
Badan Layanan
Umum dan
Lembaga Sui
Generis
e) Pelatihan terkait √
pengawasan atas
pengadaan
barang dan jasa
f) Pelatihan terkait √
audit investigatif
Kepala Bagian Plt. Sekretaris
Kepegawaian dan Umum Inspektorat Jenderal
Nurul Badruttamam Kastolan
- 30 -

Tingkat Pentingnya
Terhadap Jabatan
Jenis Persyaratan Uraian
Mutlak Penting Perlu
g) Pelatihan terkait √
Keuangan
Negara/Daerah
h) Pelatihan dan √
pembelajaran
lain sesuai
dengan tugas
dan fungsi
instansi
3) Fungsional Pelatihan √
Fungsional Auditor
Ahli Pertama
c. Pengalaman Kerja 1) lulus pelatihan √
dasar bagi Calon
PNS; atau
2) Paling kurang 2
(dua) tahun
untuk
perpindahan
atau
penyesuaian/
inpassing dalam
pelaksanaan
tugas di bidang
pengawasan
intern
d. Pangkat Penata Muda/III/a
e. Indikator Kinerja Jabatan 1) Kualitas kertas kerja pengawasan intern
yang memenuhi standar audit dan
mendukung penyusunan laporan hasil
pengawasan intern
2) Kuantitas dan kualitas laporan kegiatan
consulting yang memenuhi standar dan
sesuai dengan tujuan penugasan

2. Auditor Ahli Muda

Tingkat Pentingnya
Terhadap Jabatan
Jenis Persyaratan Uraian
Mutlak Penting Perlu
a. Pendidikan 1) Jenjang Diploma IV/Sarjana Strata I
2) Bidang a) Sarjana strata satu dengan program studi
Ilmu ekonomi, ilmu atau sains akuntansi, ilmu
atau sains manajemen, atau administrasi
bisnis, atau program studi lain yang
relevan dengan bidang tugas JFA; atau
b) Program vokasi diploma empat dengan
program studi ekonomi, akuntansi,
manajemen, atau administrasi bisnis atau

Kepala Bagian Plt. Sekretaris


Kepegawaian dan Umum Inspektorat Jenderal
Nurul Badruttamam Kastolan
- 31 -

Tingkat Pentingnya
Terhadap Jabatan
Jenis Persyaratan Uraian
Mutlak Penting Perlu
program studi lain yang relevan dengan
bidang tugas JFA.
b. Pelatihan 1) Manajerial a) Pelatihan terkait: √
(1) Pengemba-
ngan diri;
(2) komunikasi;
(3) budaya
integritas;
(4) manajemen
perubahan;
atau
(5) pelatihan dan
pembelajaran
manajerial
lainnya
b) Pelatihan terkait
pengambilan
keputusan atau
kepemimpinan
2) Teknis a) Pelatihan terkait √
tata kelola,
manajemen
risiko, atau
pengendalian
intern
b) Pelatihan terkait √
pengawasan
intern
c) Pelatihan terkait √
pengawasan atas
kekayaan negara
dan/atau daerah
yang dipisahkan
d) Pelatihan terkait √
pengawasan atas
Badan Layanan
Umum dan
Lembaga Sui
Generis
e) Pelatihan terkait √
pengawasan atas
pengadaan
barang dan jasa
f) Pelatihan terkait √
audit investigatif
g) Pelatihan terkait √
Keuangan

Kepala Bagian Plt. Sekretaris


Kepegawaian dan Umum Inspektorat Jenderal
Nurul Badruttamam Kastolan
- 32 -

Tingkat Pentingnya
Terhadap Jabatan
Jenis Persyaratan Uraian
Mutlak Penting Perlu
Negara/Daerah
h) Pelatihan dan √
pembelajaran
lain sesuai
dengan tugas
dan fungsi
instansi
3) Fungsional Pelatihan √
Fungsional Auditor
Ahli Muda
c. Pengalaman Kerja Paling kurang 2 √
(dua) tahun untuk
perpindahan atau
penyesuaian/
inpassing dalam
pelaksanaan tugas
di bidang
pengawasan intern
d. Pangkat Paling rendah Penata/III/c
e. Indikator Kinerja Jabatan Kualitas dan kuantitas laporan kegiatan
pengawasan intern yang memenuhi standar
audit dan sesuai dengan tujuan penugasan

3. Auditor Ahli Madya

Tingkat Pentingnya
Terhadap Jabatan
Jenis Persyaratan Uraian
Mutlak Penting Perlu
a. Pendidikan 1) Jenjang Diploma IV/Sarjana Strata I
2) Bidang a) Sarjana strata satu dengan program studi
Ilmu ekonomi, ilmu atau sains akuntansi, ilmu
atau sains manajemen, atau administrasi
bisnis, atau program studi lain yang
relevan dengan bidang tugas JFA; atau
b) Program vokasi diploma empat dengan
program studi ekonomi, akuntansi,
manajemen, atau administrasi bisnis atau
program studi lain yang relevan dengan
bidang tugas JFA.
b. Pelatihan 1) Manajerial a) Pelatihan terkait: √
(1) Pengemba-
ngan diri;
(2) komunikasi;
(3) budaya
integritas;
(4) manajemen
perubahan;
Kepala Bagian Plt. Sekretaris
Kepegawaian dan Umum Inspektorat Jenderal
Nurul Badruttamam Kastolan
- 33 -

Tingkat Pentingnya
Terhadap Jabatan
Jenis Persyaratan Uraian
Mutlak Penting Perlu
atau
(5) pelatihan dan
pembelajaran
manajerial
lainnya
b) Pelatihan terkait
pengambilan
keputusan atau
kepemimpinan
2) Teknis a) Pelatihan terkait √
tata kelola,
manajemen
risiko, atau
pengendalian
intern
b) Pelatihan terkait √
pengawasan
intern
c) Pelatihan terkait √
pengawasan atas
kekayaan negara
dan/atau daerah
yang dipisahkan
d) Pelatihan terkait √
pengawasan atas
Badan Layanan
Umum dan
Lembaga Sui
Generis
e) Pelatihan terkait √
pengawasan atas
pengadaan
barang dan jasa
f) Pelatihan terkait √
audit investigatif
g) Pelatihan terkait √
Keuangan
Negara/Daerah
h) Pelatihan dan √
pembelajaran
lain sesuai
dengan tugas
dan fungsi
instansi
3) Fungsional Pelatihan √
Fungsional Auditor
Ahli Madya
c. Pengalaman Kerja Paling kurang 2 √

Kepala Bagian Plt. Sekretaris


Kepegawaian dan Umum Inspektorat Jenderal
Nurul Badruttamam Kastolan
- 34 -

Tingkat Pentingnya
Terhadap Jabatan
Jenis Persyaratan Uraian
Mutlak Penting Perlu
(dua) tahun untuk
perpindahan atau
penyesuaian/
inpassing dalam
pelaksanaan tugas
di bidang
pengawasan intern
d. Pangkat Paling rendah Pembina/IV/a
e. Indikator Kinerja Jabatan 1) Kualitas reviu atas laporan kegiatan
pengawasan intern yang memenuhi
standar audit, pedoman kendali mutu
pengawasan intern dan sesuai dengan
tujuan penugasan.
2) Kualitas rencana pengawasan tahunan
yang sesuai dengan kebijakan pengawasan
nasional.
3) Kualitas dan kuantitas laporan evaluasi
hasil pengawasan intern yang
dimanfaatkan untuk pengambilan
keputusan.

4. Auditor Ahli Utama

Tingkat Pentingnya
Terhadap Jabatan
Jenis Persyaratan Uraian
Mutlak Penting Perlu
a. Pendidikan 1) Jenjang Diploma IV/Sarjana Strata I
2) Bidang a) Sarjana strata satu dengan program studi
Ilmu ekonomi, ilmu atau sains akuntansi, ilmu
atau sains manajemen, atau administrasi
bisnis, atau program studi lain yang
relevan dengan bidang tugas JFA; atau
b) Program vokasi diploma empat dengan
program studi ekonomi, akuntansi,
manajemen, atau administrasi bisnis atau
program studi lain yang relevan dengan
bidang tugas JFA.
b. Pelatihan 1) Manajerial a) Pelatihan terkait: √
(1) Pengemba-
ngan diri;
(2) komunikasi;
(3) budaya
integritas;
(4) manajemen
perubahan;
atau
(5) pelatihan dan
Kepala Bagian Plt. Sekretaris
Kepegawaian dan Umum Inspektorat Jenderal
Nurul Badruttamam Kastolan
- 35 -

Tingkat Pentingnya
Terhadap Jabatan
Jenis Persyaratan Uraian
Mutlak Penting Perlu
pembelajaran
manajerial
lainnya
b) Pelatihan terkait
pengambilan
keputusan atau
kepemimpinan
2) Teknis a) Pelatihan terkait √
tata kelola,
manajemen
risiko, atau
pengendalian
intern
b) Pelatihan terkait √
pengawasan
intern
c) Pelatihan terkait √
pengawasan atas
kekayaan negara
dan/atau daerah
yang dipisahkan
d) Pelatihan terkait √
pengawasan atas
Badan Layanan
Umum dan
Lembaga Sui
Generis
e) Pelatihan terkait √
pengawasan atas
pengadaan
barang dan jasa
f) Pelatihan terkait √
audit atas tindak
pidana korupsi
g) Pelatihan terkait √
Keuangan
Negara/Daerah
h) Pelatihan dan √
pembelajaran
lain sesuai
dengan tugas
dan fungsi
instansi
3) Fungsional Pelatihan √
Fungsional Auditor
Ahli Utama
4) Gelar Gelar Profesi terkait √
Profesi Pengawasan Intern,
Tata Kelola,
Kepala Bagian Plt. Sekretaris
Kepegawaian dan Umum Inspektorat Jenderal
Nurul Badruttamam Kastolan
- 36 -

Tingkat Pentingnya
Terhadap Jabatan
Jenis Persyaratan Uraian
Mutlak Penting Perlu
Manajemen Risiko,
atau Pengendalian
Intern
c. Pengalaman Kerja Paling kurang 2 √
(dua) tahun untuk
perpindahan atau
penyesuaian/
inpassing dalam
pelaksanaan tugas
di bidang
pengawasan intern
d. Pangkat Paling rendah Pembina Utama Muda/IV/d
e. Indikator Kinerja Jabatan 1) Kuantitas dan kualitas konsep Rencana
Strategis Pengawasan Intern.
2) Kuantitas dan kualitas konsep kebijakan
pengawasan intern.
3) Kualitas pengendalian mutu kegiatan
pengawasan intern dalam lingkup
penugasan strategis nasional yang sesuai
dengan standar audit, pedoman kendali
mutu pengawasan intern, dan sesuai
dengan tujuan penugasan.

Kepala Bagian Plt. Sekretaris


Kepegawaian dan Umum Inspektorat Jenderal
Nurul Badruttamam Kastolan
- 37 -

BAB III
PENGELOLAAN JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR

A. Perencanaan Sumber Daya Manusia Jabatan Fungsional Auditor


Perencanaan terhadap Sumber Daya Manusia (SDM) JFA dilakukan
dengan mengidentifikasi kebutuhan SDM JFA dan melakukan
rekrutmen secara memadai, cukup, dan efektif. Perencanaan terhadap
SDM JFA dilakukan dengan kegiatan sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi kebutuhan dan merekrut SDM kompeten untuk
melaksanakan rencana pengawasan berdasarkan analisis jabatan
dan uraian jabatan.
2. Melakukan rekrutmen dengan benar, kredibel terbuka, adil, dan
transparan untuk memperoleh SDM kompeten yang sesuai dengan
kualifikasi/kriteria.
3. Melakukan penempatan dan pola mutasi SDM JFA sesuai dengan
kebutuhan.
4. Melakukan penyusunan analisis jabatan dan uraian jabatan serta
dievaluasi secara berkelanjutan sesuai dengan kebutuhan.
5. Melakukan identifikasi dan evaluasi secara berkelanjutan terhadap
proses rekrutmen sesuai dengan kebutuhan.
B. Pengembangan Sumber Daya Manusia Jabatan Fungsional Auditor
Profesional
Pengembangan SDM JFA dilakukan secara berkelanjutan untuk
mempertahankan dan meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan
kompetensi lain yang dibutuhkan dalam melaksanakan aktivitas
pengawasan. Pengembangan SDM JFA dilakukan dengan kegiatan
sebagai berikut:
1. Melakukan penyusunan peta kompetensi berdasarkan kerangka
kompetensi dan memuat gap analysis.
2. Menetapkan kompetensi sesuai kebutuhan pengawasan, baik
kompetensi dasar maupun sertifikasi profesional penunjang
pengawasan, seperti Certified Internal Auditor (CIA), Certified
Government Audit Professional (CGAP), Certified Fraud Examiners
(CFE), Certified Forensic Auditor (CfrA), Certification of Government
Chief Audit Executive (CGCAE) dan lain-lain.
3. Membentuk setiap personal JFA untuk dapat berperan secara efektif
dan bekerja sama dalam tim (team building).
4. Memenuhi jam pelatihan minimal SDM JFA selama 1 (satu) tahun.
5. Memberikan penghargaan terhadap individu dan tim yang mencapai
kriteria berprestasi yang telah didukung dengan Keputusan tentang
tim penilai dan sertifikat penghargaan tim dan individu.
6. SDM JFA berpartisipasi aktif dalam organisasi profesi/asosiasi
misalnya menjadi pengurus, mengikuti seminar/rapat, dan lain-lain.
7. Melakukan evaluasi berkelanjutan terhadap pengembangan SDM
JFA sesuai dengan kebutuhan organisasi.

Kepala Bagian Plt. Sekretaris


Kepegawaian dan Umum Inspektorat Jenderal
Nurul Badruttamam Kastolan
- 38 -

8. Menyusun proyeksi kebutuhan kompetensi dan keahlian SDM


jangka panjang yang selaras dengan rencana strategis organisasi
Kementerian, termasuk gap analysis dan strategi pemenuhannya.
9. Memanfaatkan pengetahuan yang diperoleh SDM JFA atas
partisipasi pada organisasi profesi untuk meningkatkan aktivitas
pengawasan.
10. Mewujudkan pengembangan SDM JFA untuk menjadi role model
bagi pengembangan SDM pada Kementerian Agama.

Kepala Bagian Plt. Sekretaris


Kepegawaian dan Umum Inspektorat Jenderal
Nurul Badruttamam Kastolan
- 39 -

BAB IV
PENUTUP

Standar Kompetensi dan Pengelolaan JFA pada Inspektorat Jenderal


Kementerian Agama bermanfaat untuk meningkatkan kinerja Inspektorat
Jenderal dalam rangka mendorong terwujudnya peningkatan kinerja
Kementerian Agama. Standar Kompetensi dan Pengelolaan JFA diharapkan
sebagai upaya untuk memastikan auditor memperoleh dan mempertahankan
kemampuan tertentu yang dibutuhkan untuk dapat melaksanakan tugas
sebagai auditor yang kompeten, profesional, efektif, dan efisien.

INSPEKTUR JENDERAL,

FAISAL

Kepala Bagian Plt. Sekretaris


Kepegawaian dan Umum Inspektorat Jenderal
Nurul Badruttamam Kastolan

Anda mungkin juga menyukai