Assalamua’alaikum Wr.Wb
POM Satu!
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Halaman
BAB I PENDAHULUAN
A. Kondisi Umum ................................................................................................. 1
B. Potensi dan Permasalahan ............................................................................... 7
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Kondisi Umum
Upaya Badan POM dalam mewujudkan visi dan misi yang ditetapkan,
ditopang oleh adanya fungsi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan,
serta pengawasan yang efektif.Sebagai bagian integral dari Badan POM,
Inspektorat Badan POM sepenuhnya mendukung Badan POM dalam
menjalankan peran stratejiknya, melalui implementasi core business
Inspektorat dengan melaksanakan peran pengawasan internal yang
optimal.
1
Inspektorat Badan POM menjadi sistematis, terarah, dan
berkesinambungan. Diharapkan pula Sistem Akuntabilitas Instansi
Pemerintah (SAKIP) Inspektorat Badan POM dapat diimplementasikan
sebagaimana amanah Instruksi Presiden RI No. 7 Tahun 1999.
Kondisi umum Inspektorat Badan POM pada saat ini berdasarkan peran,
tupoksi, dan pencapaian kinerja adalah sebagai berikut:
2
2. Struktur Organisasi dan Sumber Daya Manusia
Berdasarkan Keputusan Kepala Badan POM No. 02001/SK/KBPOM
tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan POM sebagaimana telah
diubah dengan Keputusan Kepala Badan POM No. HK.00.05.21.4231
Tahun 2004, Inspektorat Badan POM secara struktural berada di bawah
dan bertanggungjawab kepada Kepala Badan POM namun dalam
pelaksanaan tugas sehari-hari dibina oleh Sekretaris Utama Badan POM.
Struktur organisasi Inspektorat Badan POMterdiri dari Inspektur, Sub
Bagian Tata Usaha dan Kelompok Jabatan Fungsional.
Sekretariat Utama
Balai Besar/BalaiPOM
3
Untuk mendukung tugas-tugas Inspektorat Badan POM sesuai dengan
peran dan fungsinya, diperlukan SDM yang memiliki keahlian dan
kompetensi yang baik.SDM Inspektorat Badan POM pada tahun 2014
terdiri dari 28 orang pegawai. Adapun profil pegawai Inspektorat Badan
POM berdasarkan tingkat pendidikan tahun 2014 adalah sebagai
berikut:
Tabel 1
SDM Inspektorat Berdasarkan Pendidikan
PENDIDIKAN STRATA JUMLAH
Magister S2 : 2 orang
Apoteker Profesi : 11 orang
Ekonomi S1 : 5 orang
Hukum S1 : 3 orang
Komputer S1 : 2 orang
Akuntansi (akademi) D3 : 1 orang
Arsiparis D3 : 1 orang
SLTA Umum - : 2 orang
SLTA Kejuruan - : 1 orang
Jumlah : 28 orang
Dari komposisi SDM Inspektorat Badan POM sampai dengan tahun 2014
sesuai dengan tabel di atas, dirasakan bahwa untuk menghadapi
perubahan lingkungan strategis yang semakin dinamis dan semakin
tingginya harapan stakeholder terhadap kinerja Inspektorat, maka perlu
dilakukan peningkatan kuantitas maupun kualitas SDM Inspektorat
Badan POM agar dapat mengantisipasi perubahan lingkungan strategis
tersebut sehingga bisa mewujudkan tujuan organisasi dalam lima tahun
ke depan.
4
Adapun pencapaian keberhasilan pelaksanaan tugas Inspektorat Badan
POM tersebut dapat dilihat sesuai dengan pencapaian indikator kinerja
utama yang telah ditetapkan sebagai berikut:
Tabel 2
Capaian Indikator Kinerja Inspektorat Badan POM
Tahun 2010–2014
5
implementasi AKIP pada unit/satuan kerja di lingkungan Badan POM
selanjutnya.
Jumlah sumber daya manusia yang belum memadai dalam
melaksanakan fungsi pengawasan di seluruh satuan kerja Badan
POM dan untuk melaksanakan seluruh peran tersebut di atas,
merupakan tantangan bagi segenap personil Inspektorat Badan POM
guna mencapai target kinerja dan memenuhi tuntutan peran tersebut
di atas, antara lain melalui pembagian tugas pada masing-masing
kegiatan, peningkatan kapasitas, optimalisasi peran personil dan
efisiensi waktu dalam pelaksanaan tugas.
6
3. Monitoring secara berkala terhadap pencapaian kinerja sasaran yang
terdapat pada Perjanjian Kinerja serta pembagian dan pengelompokan
Sumber Daya Manusia sebagai penanggung jawab dalam pencapaian
target kinerja.
4. Melakukan kajian mengenai batas waktu (timeline) penyusunan laporan
pelaksanaan kegiatan.
5. Melakukan kaji ulang dan perbaikan secara berkesinambungan terhadap
Sistem Manajemen Mutu (QMS) Inspektorat Badan POM dengan
berorientasi pada peningkatan efisiensi dan efektivitas penggunaan segala
sumber daya yang tersedia melalui partisipasi seluruh personil yang
terlibat untuk pencapaian tujuan dan sasaran strategis yang telah
ditetapkan.
6. Peningkatan kualitas dan penambahan kuantitas Sumber Daya Manusia
melalui:
1) Peningkatan kualitas dengan perbaikan sistem pengembangan
pegawai disertai evaluasi kompetensi pegawai;
2) Penambahan kuantitas sesuai dengan analisis beban kerja
Pengawasan Internal.
7
Tabel 3
Analisa Kekuatan, Kelemahan, Peluang, dan Ancaman
Kekuatan (Strengths - S)
Auditor dengan Sertifikasi JFA
Pencapaian kinerja dan keberhasilan organisasi pengawasan internal
pemerintah sangat dipengaruhi oleh tersedianya Sumber Daya Manusia
(SDM) yang berkompeten dan profesional dibidangnya.
8
adalah SDM yang mampu melaksanakan penugasan dengan baik dan
memenuhi atau bahkan melebihi ekspektasi yang diharapkan, dan
dilaksanakan sesuai dengan bidang keahliannya.
Komitmen pimpinan
Komitmen pimpinan Inspektorat merupakan faktor penting dalam
mengarahkan dan memberikan semangat atas pencapaian visi, misi dan
tujuan Inspektorat. Komitmen yang kuat akan mampu membangun
integritas organisasi, menggerakkan komitmen seluruh jajaran
organisasi untuk melaksanakan tugas yang selaras dengan tujuan yang
telah ditetapkan bersama. Terkait dengan adanya perubahan peranan
Inspektorat, maka pimpinan juga diharapkan mampu mengembangkan
peran, menjaga proses transformasi, melakukan komunikasi dan
menyemangati proses transformasi tersebut.
9
Kelemahan (Weaknesses –W)
Jumlah SDM kurang memadai
Meningkatnya tuntutan akan good governance dan clean government
dengan peran aktifdan beban kerja Inspektorat yang semakin meningkat,
maka pengawasan yang dilaksanakan tidak akan optimal apabila hanya
mengandalkan pada auditor sejumlah 19 (sembilan belas) orang.
Penambahan jumlah auditor sangat penting untuk dapat dilaksanakan
dengan segera.
10
Lemahnya kemampuan koordinasi dan komunikasi publik.
Kebijakan pengawasan berperan penting dalam mengarahkan kegiatan
pengawasan yang dilakukan berbagai aparat pengawasan agar dapat
menghasilkan informasi hasil pengawasan yang berkualitas dan
bermanfaat untuk pengambilan keputusan dan pembenahan manajemen
pemerintahan. Aparat pengawasan yang ada pada berbagai level
pemerintahan dapat dioptimalkan dengan adanya sinkronisasi arah
kegiatan pengawasan dan koordinasi antara aparat pengawasan
sehingga dapat dihasilkan sinergitas pengawasan.
Peluang ( Opportunities – O)
Political will pemerintah untuk mewujudkan good governance yang
mempunyai peran pengawasan dan posisi strategis dalam sistem
manajemen pembangunan nasional yang cukup tinggi
Tata kepemerintahan yang baik, bersih dan bertanggung jawab terutama
dicirikan dengan akuntabilitas publik, partisipasi publik, transparansi
11
publik, kebijakan publik dan kepastian atau kesamaan kedudukan
dihadapan hukum. Arah yang diinginkan itu adalah bahwa semua
kinerja kepemerintahan diharapkan dapat memuaskan persepsi publik
melalui karya nyata dan berkelanjutan.
12
memperluasnya dengan kegiatan assurance seperti reviu, evaluasi,
pemantauan serta kegiatan konsultasi.
13
tugas, tingkat ketepatan informasi yang tersedia, dan jangka waktu
untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan.
Ancaman ( Threats – T )
Penurunan opini atas Laporan Keuangan Badan POM oleh BPK RI
Opini atas Laporan Keuangan Badan POM tahun 2012 yang tercantum
dalam laporan hasil pemeriksaan BPK Nomor 8.1/HP/XIX/05/2013
tanggal 31 Mei 2013 adalah opini Tidak Memberikan Pendapat (TMP).
Opini TMP ini diberikan setelah sebelumnya mendapatkan opini Wajar
Tanpa Pengecualian (WTP) selama dua tahun berturut-turut.
14
Penerapan SPIP belum optimal dalam pelaksanaanya
Tahun 2014 merupakan tahun keempat pelaksanaan implementasi SPIP
Badan POM, meskipun demikian, masih banyak keraguan,
kekurangpahaman dan ketidaktahuan akan manfaat dan kegunaan
SPIP. Kendala implementasi SPIP yang setengah hati inilah yang
menyebabkan masing-masing unit Badan POM mengalami kegagalan
untuk mendeteksi secara dini ketidaksesuaian dan penyimpangan dalam
perencanaan, pelaksanaan serta pelaporan program, kegiatan dan
anggaran yang akhirnya berimbas ke laporan keuangan Badan POM.
15
Tabel 4
Matriks strategi SWOT Inspektorat Badan POM
Kekuatan (Strengths - S) Kelemahan (Weaknesses –W)
Analisis Lingkungan 1. Auditor dengan Sertifikasi 1. Jumlah SDM kurang
Internal (A L I) JFA memadai
6. Lemahnya kemampuan
koordinasi dan
komunikasi publik.
7. Kapasitas kelembagaan
model Internal Audit
Capability Model (IA-CM)
pada level 1
Peluang ( Opportunities – O) Strategi S + O Strategi W + O
1. Political will pemerintah 1. Melaksanakan pengawasan 1. Melaksanakan prioritas
untuk mewujudkan good secara optimal dengan pengawasan dengan risk
governance yang dukungan peraturan base audit.
mempunyai peran perundangan-undangan
pengawasan dan posisi dan kebijakan pemerintah. 2. Manfaatkan anggaran
strategis dalam system secara optimal dalam
manajemen pembangunan 2. Laksanakan kebijakan melaksanakan pengawasan.
nasional yang cukup tinggi stratejik dengan dukungan
pimpinan dan bekerjasama 3. Tingkatkan kompetensi
2. Peraturan Pemerintah dengan pihak lain yang para Pejabat Fungsional
Nomor 60 Tahun 2008 terkait. Pengawasan melalui
tentang Sistem pendidikan dan pelatihan.
Pengendalian Internal 3. Mengoptimalkan teknologi
Pemerintah dan sistem informasi 4. Lakukan kajian terutama
untuk mengembangkan dalam memenuhi jumlah
3. Perubahan paradigm mekanisme pengawasan by sumber daya manusia
pengawasan internal report, by system dan by pengawasan.
dimana APIP sebagai mitra audit.
auditee menjadikan APIP 5. Manfaatkan sistem
berperan sebagai consultant 4. Manfaatkan tingginya informasi pengawasan
partner. animo dan apresiasi para dalam rangka
pemangku meningkatkan kinerja
4. Adanya satgas SPIP Pusat kepentingan/stakeholders pengawasan.
dan satgas Laporan terhadap peranan
Keuangan (LK) Inspektorat dalam 6. Lakukan koordinasi dan
pengawasan. komunikasi dengan baik.
16
5. Pemanfaatan teknologi 7. Terapkan pemberian sanksi
infotmasi untuk dan penghargaan sesuai
mempermudah fungsi dengan ketentuan yang
pengawasan. berlaku.
17
5. Maksanakan pengawasan secara optimal dengan dukungan peraturan
perundangan-undangan dan kebijakan pemerintah;
6. Melaksanakan prioritas pengawasan dengan berdasarkan pada risk-
based audit;
7. Melakukan monitoring dan percepatan penyelesaian tindak lanjut hasil
pengawasan internal dan eksternal;
8. Meningkatkan kapasitas kelembagaan model Internal Audit Capability
Model (IA-CM);
9. Mengoptimalkan teknologi dan sistem informasi untuk
mengembangkan mekanisme pengawasan by report, by system dan by
audit; dan
10.Meningkatkan kompetensi para auditor melalui pendidikan dan
pelatihan yang berjenjang dan berkesinambungan.
18
BAB II
VISI, MISI,TUJUAN, DAN SASARAN
A. Visi
19
B. Misi
Sebagai bentuk nyata dari visi tersebut, maka ditetapkanlah misi yang
menggambarkan hal yang seharusnya terlaksana, sehingga hal yang masih
terlihat abstrak pada visi akan lebih nyata pada misi tersebut. Misi
Inspektorat Badan POM adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya
yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi Inspektorat Badan POM.
Misi adalah suatu yang harus dilaksanakan oleh Inspektorat dan tidak
menyimpang dari visi yang ditetapkan agar tujuan organisasi dapat
terlaksana dan berhasil dengan baik.
Inspektorat secara sadar patuh pada suatu standar dan etika profesi dan
meyakini bahwa keberadaannya lebih kepada upaya penciptaan proses tata
kelola pemerintahan yang baik dan bebas dari Korupsi, Kolusi, dan
Nepotisme (KKN) dan penerapan sistem pengendalian manajemen, guna
mendukung pencapaian visi dan misi Badan POM.
20
C. Tujuan
Dalam rangka mencapai visi dan misi Inspektorat Badan POM, maka visi
dan misi tersebut harus dirumuskan ke dalam bentuk yang lebih terarah
dan operasional berupa perumusan tujuan strategis (strategic goals)
organisasi. Tujuan merupakan implementasi dari pernyataan misi
organisasi yang ingin dicapai pada periode Renstra dalam kurun waktu satu
sampai dengan lima tahun. Tujuan yang ditetapkan Inspektorat Badan
POM adalah sebagai berikut:
D. Sasaran
Tujuan Sasaran
21
Inspektorat memiliki peranan penting dalam upaya penciptaan proses tata
kelola pemerintahan yang baik dan bebas dari Korupsi, Kolusi, dan
Nepotisme (KKN) dan penerapan sistem pengendalian manajemen, guna
mendukung pencapaian visi dan misi Badan POM
E. Budaya Organisasi
BUDAYA
KERJA
INSPEKTORAT
22
KERJASAMA TIM, mengutamakan keterbukaan, saling percaya dan
komunikasi yang baik.
INOVATIF, mampu melakukan pembaruan dan inovasi-inovasi sesuai
dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan kemajuan teknologi
terkini.
RESPONSIF/CEPAT TANGGAP, antisipatif dan responsif dalam
mengatasi masalah.
PASTI
23
- Menguji bukti audit yang dikumpulkan untuk memperoleh
kebenaran.
- Pengambilan keputusan berdasarkan atas bukti audit yang
rekucuma (setia terhadap bukti).
24
BAB III
ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI
25
10. Meningkatkan kompetensi para auditor melalui pendidikan dan
pelatihan yang berjenjang dan berkesinambungan.
B. Kerangka Regulasi
Regulasi yang ada saat ini dirasa sudah cukup memadai untuk menunjang
tugas dan fungsi Inspektorat Badan POM.
26
Pengawasan internal yang dilaksanakan Inspektorat pun telah didukung
dengan pedoman operasional baku/ISO 9001:2008. Disamping itu, berbagai
pengawasan internal yang dilaksanakan telah tersedia pedoman
pelaksanaanya yang diatur dalam berbagai peraturan.
C. Kerangka Kelembagaan
27
Untuk mencapai level 2, perbaikan yang perlu dilakukan mencakup
sepuluh key process area (KPA), yaitu:
28
BAB IV
TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN
A. Target Kinerja
Untuk mengukur keberhasilan pencapaian kinerja Inspektorat Badan POM,
maka ditetapkan indikator sasaran kegiatan berupa Jumlah Laporan Hasil
Pengawasan yang Disusun Tepat Waktu dengan target selama 5 (lima)
tahun sebagai berikut:
Indikator Target Kinerja Sasaran pada Tahun
Program Tujuan Sasaran
Sasaran 2015 2016 2017 2018 2019
Dukungan Meningkatnya Terselenggaranya Jumlah 28 31 33 36 36
Manajemen Pengawalan APIP Pengawasan Laporan Hasil
dan Terhadap Internal yang Pengawasan
Pengelolaan
Pelaksanaan Efektif dan yang Disusun
Sumber Daya
Tugas Efisien Tepat Waktu
Teknis
Lainnya
Target (laporan)
Indikator dihitung dari:
2015 2016 2017 2018 2019
1. Audit Operasional 21 24 26 29 29
2. Laporan SPIP 1 1 1 1 1
3. Reviu Laporan Keuangan Badan POM 2 2 2 2 2
4. Reviu RKAK/L 1 1 1 1 1
5. Evaluasi LAKIP 1 1 1 1 1
6. Monev Tindak Lanjut 2 2 2 2 2
Total 28 31 33 36 36
B. Kerangka Pendanaan
Sesuai target indikator kinerja yang telah ditetapkan maka kerangka
pendanaan untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran Inspektorat
Badan POM periode 2015-2019 adalah sebagai berikut:
29
Alokasi (dalam miliar rupiah)
Sasaran Program
Unit
(Outcome)/Sasaran
Program/Kegiatan Organisasi
Kegiatan 2015 2016 2017 2018 2019 Pelaksana
(Output)/Indikator
Pengawasan dan Peningkatan 5,7 6,0 6,0 7,0 7,0 Inspektorat
Akuntabilitas Aparatur Badan Pengawas
Obat dan Makanan
Terselenggaranya
pengawasan internal
yang efektif dan
efisien.
1. Jumlah laporan
hasil
pengawasan
yang disusun
tepat waktu
30
BAB V
PENUTUP
Rencana Strategis ini akan dijabarkan lebih lanjut dalam Rencana Kerja
Tahunan (RKT) dan juga digunakan sebagai pedoman dalam penyusunan
Rancangan Rencana Kerja (Renja), yang kemudian menjadi input dalam
penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Inspektorat Badan POM.
31
KEPUTUSAN INSPEKTUR
BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
NOMOR HK.06.02.6.04.15.0646
TENTANG
RENCANA STRATEGIS
INSPEKTORAT BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
TAHUN 2015-2019
MEMUTUSKAN
Pertama : Rencana Strategis Inspektorat Badan Pengawas Obat dan Makanan tahun
2015-2019 berisi gambaran umum pembangunan di bidang pengawasan
dan akuntabilitas Aparatur Badan Pengawas Obat dan Makanan;
Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila
terdapat kekeliruan akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : J a k a r t a
Pada tanggal : 7 April 2015