Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

“PERAN BPKP DAN INSPEKTORAT”

Dosen : WA ODE SUWARNI, S.E., M.SC

Mata Kuliah : AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

Disusun Oleh:

NAMA : SELTI APRILIA

NPM : 19 320 024

PROGRAM STUDI AKUTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS DAYANU IKHSANUDDIN

BAUBAU 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkanrahmat, taufik serta
hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah “peran BPKP dan inspektorat” dengan baik
dan tepat pada waktunya. Makalah ini saya susun untuk memenuhi tugas“Akuntansi Sektor
Publik”.Dalam makalah ini saya banyak mendapat bantuan dari berbagaireferensi buku dan website.

saya menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini terdapat kelemahan dan kekurangan, maka
saran dan kritik yang membangun sangat saya butuhkan dari semua pihak untuk penyempurnaan makalah
ini. Akhir kata, saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah banyak membantudalam
proses penyelesaian makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat dan dapat dijadikan sebagai acuan
pembelajaran dikemudian hari.

Baubau, 21 Juli 2021

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................2

DAFTAR ISI...........................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................4

A. Latar Belakang.............................................................................................4
B. Tujuan..........................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................4

A. Pengertian BPK............................................................................................5
B. Kedudukan BPK..........................................................................................5
C. Pengertian BPKP.........................................................................................6
D. Tugas dan Fungsi BPKP..............................................................................7
E. Inspektorat jenderal......................................................................................8

BAB III PENUTUP..............................................................................................10

A. Kesimpulan................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................11

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam era reformasi ini, setelah tumbangnya pemerintahan orde baru, agenda yang
menjadi sorotan utama pemerintah adalah masalah pemberantasan kasus-kasus korupsi.Masalah
inilah yang merupakan salah satu penyebab utama runtuhnya pemerintahan orde baru. Dalam
pemilu pun, agenda pemberantasan korupsi merupakan isu yang menjadi topik utama dan
menjadi layak jual bagi para kandidat untuk menarik massa.

dalam Pasal 2 UU Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. Kewenangan BPK
yang diberikan oleh UUD 1945 dan UU Nomor 15 Tahun 2004 ini cukup besar sehingga
terhadap hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh aparat pengawasan internal diwajibkan
disampaikan kepada BPK, dan hasil pemeriksaan tersebut dapat dimanfaatkan oleh BPK dalam
melakukan pemeriksaan pengelolaan keuangan oleh pemerintah. Jadi tanggung jawab
pemeriksaan keuangan negara hanya dipegang oleh BPK, sedangkan aparat pengawasan lainnya
seperti BPKP (Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan) dan Inspektorat hanya dapat
melakukan pengawasan terhadap pembangunan.Jadi dapat dikatakan bahwa Badan Pemeriksa
Keuangan merupakan pengawas eksternal, sedangkan BPKP dan Inspektorat hanya dapat
melakukan pengawasan terhadap pembangunan.Jadi dapat dikatakan bahwa merupakan
pengawas internal.
B. Tujuan
1. Untuk mengetahui Pengertian BPK
2. Untuk mengetahui Pengertian BPKP
3. Untuk mengetahui Kedudukan PBK
4. Untuk mengetahui Tugas dan Fungsi BPKP
5. Untuk mengetahui Inspektorat jenderal

4
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN BPK
Badan Pemeriksa Keuangan atau disingkat dengan BPK adalah lembaga tinggi negara dalam
sistem ketatanegaraan Indonesia yang memiliki wewenang memeriksa pengelolaan dan tanggung
jawab keuangan negara.PBK masuk dalam kategori lembaga yang mandiri dan bebas, pernyataan
ini tercantum dalam UUD 1945.Anggota BPK dipilih oleh DPR dengan tetap
mempertimbangkan DPD dan kemudian diresmikan oleh Presiden.Dalam pembentukannya,
lembaga ini memiliki sejarah tersendiri dan juga dimaksudkan untuk memiliki tugas dan
wewenang Badan Pemeriksa Keuangan.

B. KEDUDUKAN BPK
Kedudukan BPK hingga nilai-nilai dasar yang menjadi acuan bagi BPK untuk bekerja :
1. Kedudukan Badan Pemeriksa Keuangan
Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) adalah badan yang memeriksa tanggung jawab
tentang keuangan Negara yang dalam pelaksanaan tugasnya bebas dan mandiri serta tidak
berdiri di atas pemerintahan
2. Tugas dan wewenang badan pemeriksa keuangan
Memeriksa tanggung jawab tentang keuangan Negara.Hasil pemeriksaan itu diserahkan
kepada Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan
PerwakilanRakyat Daerah sesuai dengan kewenangannya.BPK memeriksa semua
pelaksanaanAnggaran Pendapatan dan Belanja Negara.Pelaksanaan pemeriksaan
dilakukanberdasarkan ketentuan-ketentuan yang ada dalam undang-undang.
3. Keanggotaan Badan Pemeriksa Keuangan
Anggota Badan Pemeriksa Keuangan dipilih oleh Dewan Perwakilan Rakyat dengan
memperhatikan pertimbangan Dewan Perwakilan Daerah dan diresmikan oleh presiden.
Pimpinan Badan Pemeriksa Keuangan dipilih dari dan oleh anggota.
4. Visi Badan Pemeriksa Keuangan
Terwujudnya BPK RI sebagai lembaga pemeriksa yang bebas dan mandiri, professional,
efektif, efisien dan modern dalam system pengelolaan keuangan Negara yang dalam

5
setiap kegiatannya: (1) memiliki pengendalian intern yang kuat; (2) memiliki aparat
pemeriksa intern yang kuat; dan (3) hanya diperiksa oleh satu aparat pemeriksa eksternal.
5. Misi Badan Pemeriksa Keuangan
Mewujudkan diri menjadi auditor eksternal keuangn Negara yang bebas dan mandiri,
professional, efektif, efisien dan modern sesuai dengan praktik internasional terbaik,
berkedudukan di ibukota Negara dan ibukota disetiap provinsi, serta mampu
memberdayakan DPR, DPD, dan DPRD dalam melaksanakan fungsi pengawasannya
terhadap pemerintah pusat dan daerah untuk mewujudkan pemerintahan yang bebas dari
korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN).
6. Nilai – nilai Dasar Badan Pemeriksa Keuangan
a. Independensi
BPK RI adalah lembaga Negara yang independen di bidang organisasi, legislasi dan
anggaran serta bebas dari pengaruh lembaga Negara lainnya.
b. Integritas
BPK RI menjunjung tinggi integritas dengan mewajibkan setiap pemeriksa dalam
melaksanakan tugasnya, menjunjung tinggi kode etik pemeriksa dan standar
perilaku professional.
c. Profesionalisme
BPK RI melaksanakan tugas sesuai dengan standar profesionaisme pemeriksaan
keuangan Negara, kode etik, dan nilai-nilai kelembagaan organisasi.

C. PENGERTIAN BPKP
BPKP adalah aparat pengawasan intern pemerintah yang bertanggungjawab langsung
kepada Presiden. Sebagaimana diamanatkan dalam dalam PP Nomor 60 Tahun 2008 tentang
Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), BPKP melakukan pengawasan intern terhadap
akuntabilitas keuangan negara atas kegiatan tertentu yang meliputi:
kegiatan yang bersifat lintas sektoral;
kegiatan kebendaharaan umum negara berdasarkan penetapan oleh Menteri Keuangan
selaku Bendahara Umum Negara; dan
kegiatan lain berdasarkan penugasan dari Presiden.

6
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 192 Tahun 2014 Tentang Badan Pengawasan
Keuangan dan Pembangunan (BPKP) menyebutkan bahwa BPKP mempunyai tugas
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pengawasan keuangan negara/daerah dan
pembangunan nasional. BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) adalah lembaga negara yang
bertugas untuk memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara (UU Nomor 15
Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan).BPK menyerahkan hasil pemeriksaan atas
pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara kepada DPR, DPD, dan DPRD sesuai dengan
kewenangannya

D. TUGAS DAN FUNGSI BPKP


Tugas pokok BPKP yaitu:
 mempersiapkan perumusan kebijakan pengawasan keuangan dan pembangunan,
 menyelenggarakan pengawasan umum atas penguasaan dan pengurusan keuangan dan
 menyelengarakan pengawasan pembangunan.

Dalam melaksanakan tugas tersebut, Perwakilan BPKP menyelenggarakan fungsi:


 Penyiapan rencana dan program;
 Pelaksanaan pembinaan penyelenggaraan SPIP;
 Pengawasan terhadap pengelolaan anggaran pendapatan dan belanja daerah dan
pengurusan barang milik/kekayaan pemerintah daerah atas permintaan daerah;
 Pengawasan atas penyelenggaraan tugas pemerintahan yang bersifat strategis dan/atau
lintas kementerian/lembaga/wilayah;
 Pengawasan terhadap kegiatan kebendaharaan umum negara di wilayah kerjanya;
 Pemberian asistensi penyusunan laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah;
 Pemberian asistensi penyusunan laporan keuangan daerah;
 Pemberian asistensi terhadap pengelolaan keuangan/daerah, BUMN/ BUMD, dan kinerja
instansi Pemerintah Pusat/Daerah/BUMN/BUMD;
 Pengawasan terhadap badan usaha milik negara, badan-badan lain yang di dalamnya
terdapat kepentingan pemerintah dan badan usaha milik daerah atas permintaan
pemangku kepentingan, serta kontraktor bagi hasil dan kontrak kerja sama, dan

7
pinjaman/bantuan luar negeri yang diterima pemerintah pusat, sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan;
 Evaluasi terhadap pelaksanaan good corporate governance dan laporan akuntabilitas
kinerja pada badan usaha milik negara, badan-badan lain yang di dalamnya terdapat
kepentingan pemerintah dan badan usaha milik daerah atas permintaan pemangku
kepentingan, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
 Audit investigasi terhadap indikasi penyimpangan yang merugikan keuangan negara,
badan usaha milik negara, dan badan-badan lain yang di dalamnya terdapat kepentingan
pemerintah, pengawasan terhadap hambatan kelancaran pembangunan, dan pemberian
bantuan audit dalam rangka perhitungan kerugian keuangan negara serta pemberian
keterangan ahli kepada instansi penyidik dan instansi pemerintah lainnya sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan;
 Pelaksanaan analisis dan penyusunan laporan hasil pengawasan serta pengendalian mutu
pengawasan; dan
 Pelaksanaan administrasi Perwakilan BPKP.

E. INSPEKTORAT JENDERAL
Inspektorat Jenderal sendiri dalam kementerian Negara Republik Indonesia adalah unsur
pembantu yang ada disetiap departemen atau kementerian yang mempunyai tugas melaksanakan
pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dilingkungan departemen atau kementeriannya. Tugas
pokok Inspektorat yaitu menyelenggarakan pengawasan dilingkungan departemen terhadap
semua pelaksanaan tugas unsur departemen agar dapat berjalan sesuai dengan rencana dan
berdasarkan kebijakan menteri dan peratuaran perundang-undangan berlaku, yang bersifat rutin
maupun tugas pembangunan.

Fungsi :
a. Penyiapan perumusan kebijakan departemen di bidang pengawasan

b. pelaksanaan pengawasan kinerja, pengawasan keuangan, pengawasan untuk tujuan


tertentu, dan partisipasi dalam pemberantasan tindak pidana korupsi dan kejahatan
keuangan atas petunjuk menteri.

8
c. pelaksanaan pengawasan untuk tujuan tertentu atas penugasan Menteri;

d. penyusunan laporan hasil pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan Kementerian


Keuangan; dan

e. pelaksanaan administrasi Inspektorat Jenderal.Dasar hukum: Peraturan Presiden Nomor


28 Tahun 2015 Tentang Kementerian Keuangan.

Fungsi-fungsi tersebut dirumuskan sesuai dengan peran inspektorat jendral sebagai


pengawas internal pemerintah.Dengan menyelenggarakan fungsi-fungsi tersebut, inspektorat
jendral membantu pemerintah dalam hal pengawasan kinerja, pengawasan keuangan,
pengawasan untuk tujuan tertentu, dan inspektorat jenderal juga dapat berpartisipasi dalam
pemberantasan tindak pidana korupsi dan kejahatan keuangan lainnya.

9
BAB III

PENUTUP

A. kesimpulan

BPKP adalah aparat pengawasan intern pemerintah yang bertanggungjawab langsung


kepada Presiden. Sebagaimana diamanatkan dalam dalam PP Nomor 60 Tahun 2008 tentang
Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), BPKP melakukan pengawasan intern terhadap
akuntabilitas keuangan negara atas kegiatan tertentu yang meliputi:
kegiatan yang bersifat lintas sektoral;
kegiatan kebendaharaan umum negara berdasarkan penetapan oleh Menteri Keuangan
selaku Bendahara Umum Negara; dan
kegiatan lain berdasarkan penugasan dari Presiden.

Inspektorat Jenderal sendiri dalam kementerian Negara Republik Indonesia adalah unsur
pembantu yang ada disetiap departemen atau kementerian yang mempunyai tugas melaksanakan
pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dilingkungan departemen atau kementeriannya. Tugas
pokok Inspektorat yaitu menyelenggarakan pengawasan dilingkungan departemen terhadap
semua pelaksanaan tugas unsur departemen agar dapat berjalan sesuai dengan rencana dan
berdasarkan kebijakan menteri dan peratuaran perundang-undangan berlaku, yang bersifat rutin
maupun tugas pembangunan.

10
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Halim dan Syam Kusufi. 2012.akuntansi sektor publik. Salemba empat.Jakarta selatan.
https://dokumen.tips/documents/memahami-fungsi-bpk-bpkp-dan-inspektorat-di-pemerintah-
indonesia.html
http://fidyahquraini.blogspot.com/2017/04/fungsi-bpk-bpkp-dan-inspektorat.html

11

Anda mungkin juga menyukai