Nim : J1A118199
1. Tupoksi BPK
Berdasarkan Pasal 6 Ayat (1) UU No.15 Tahun 2006, “BPK bertugas memeriksa pengelolaan
dan tanggung jawab keuangan negara yang dilakukan oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah
Daerah, Lembaga Negara lainnya, Bank Indonesia, Badan Usaha Milik Negara, Badan Layanan
Umum, Badan Usaha Milik Daerah, dan lembaga atau badan lain yang mengelola keuangan
negara”. Tugas BPK sebagaimana diamanatkan pada pasal 6, 7 dan 8 UU No. 16 Tahun 2006
adalah memelihara transparansi dan akuntabilitas seluruh aspek keuangan negara. BPK bertugas
untuk memeriksa semua asal usul dan besarnya penerimaan negara dari mana pun sumbernya.
BPK bertugas untuk memeriksa di mana uang negara itu disimpan, sekaligus bertugas untuk
memeriksa untuk apa uang negara tersebut dipergunakan. Keuangan negara di Indonesia bukan
saja tercermin pada APBN dan APBD tetapi juga tercermin pada kegiatan BUMN dan BUMD,
yayasan, dana pensiun maupun perusahaan yang terkait dengan kedinasan. Bahkan, keuangan
negara juga mencakup bantuan atau subsidi kepada lembaga sosial milik swasta. Untuk
melaksanakan kewenangan tersebut, BPK mempunyai struktur birokrasi yang terdiri dari 1 orang
ketua merangkap anggota, 1 orang wakil ketua merangkap anggota, dan 7 orang anggota BPK.
Dalam pelaksanaan tugas, BPK didukung oleh satu sekretariat Jenderal, satu Direktorat Utama
Perencanaan, Evaluasi, Pengembangan, dan pendidikan dan latihan pemeriksaan keuangan
negara, serta satu Direktorat Utama Pembinaan dan Pengembangan Hukum Pemeriksaan
Keuangan Negara, dan tujuh Auditorat Utama Keuangan Negara. Perubahan konstitusi yang
diikuti oleh perubahan peraturan pelaksana semakin memperkuat kedudukan BPK. Untuk
mewujudkan amanat konstitusi tersebut maka BPK menetapkan visi yaitu menjadi lembaga
pemeriksa keuangan negara yang bebas, mandiri dan profesional serta berperan aktif dalam
mewujudkan tata kelola keuangan negara yang akuntabel dan transparan. Misi BPK adalah
memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara dalam rangka mendorong
terwujudnya akuntabilitas dan transparansi keuangan negara, serta berperan aktif dalam
mewujudkan pemerintah yang baik, bersih dan transparan. Selain visi dan misi tersebut,
semboyan kerja BPK adalah independensi, integritas dan profesionalisme.
2. Tupoksi BPKP
Tugas pelaksanaan dan fungsi BPKP ditetapkan berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 103
tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata
Kerja LPND, sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Presiden Nomor 3 tahun 2002 dan
terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 64 tahun 2005 tentang Perubahan Keenam atas
Keppres Nomor 103 tahun 2001.
Tugas:
Fungsi:
3. Tupoksi KPK
2. Supervisi terhadap instansi yang berwenang melakukan pemberantasan tindak pidana korupsi.
3. Melakukan penyelidikan, penyidikan, dan penuntutan terhadap tindak pidana korupsi.
3. Meminta informasi tentang kegiatan pemberantasan tindak pidana korupsi kepada instansi
yang terkait;
4. Melaksanakan dengar pendapat atau pertemuan dengan instansi yang berwenang melakukan
pemberantasan tindak pidana korupsi; dan