A. Hasil Penelitian
1. Sejarah BPKP
sebelum era kemerdekaan. Dengan besluit Nomor 44 tanggal 31 Oktober 1936 secara
dan jawatan tertentu. Dengan demikian, dapat dikatakan aparat pengawasan pertama
di Indonesia adalah Djawatan Akuntan Negara (DAN). Secara struktural DAN yang
Kepala Djawatan Akuntan Negara (DAN), kedudukan DAN dilepas dari Thesauri
DAN merupakan alat pemerintah yang bertugas melakukan semua pekerjaan akuntan
Thesauri Jenderal. Selanjutnya dengan Keputusan Presiden Nomor 239 Tahun 1966
1
Departemen Keuangan. Tugas DDPKN (dikenal kemudian sebagai DJPKN) meliputi
pengawasan
2
3
anggaran dan pengawasan badan usaha/jawatan, yang semula menjadi tugas DAN
non departemen (LPND) yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung
Nomor 31 Tahun 1983 tentang BPKP adalah diperlukannya badan atau lembaga
kedudukannya yang terlepas dari semua departemen atau lembaga sudah barang
3
4
pembinaan dan tidak sepenuhnya audit atau represif. Kegiatan sosialisasi, asistensi
atau pendampingan, dan evaluasi merupakan kegiatan yang mulai digeluti BPKP.
membantu mitra kerja untuk meningkatkan kinerjanya dalam rangka mencapai good
governance.
reposisi dan revitalisasi fungsi yang kedua kalinya. Reposisi dan revitalisasi BPKP
diikuti dengan penajaman visi, misi, dan strategi. Visi BPKP yang baru adalah
Bersih".
ditegaskan lagi melalui Peraturan Presiden Nomor 192 Tahun 2014 tentang Badan
4
5
nasional.
a. audit dan evaluasi terhadap pengelolaan penerimaan pajak, bea dan cukai;
kesehatan;
5
6
a. Visi BPKP
Mewujudkan Visi Misi Presiden dan Wakil Presiden Indonesia Maju yang Berdaulat,
b. Misi BPKP
yang Berkualitas.
192 Tahun 2014 Tentang Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
6
7
subsidi termasuk badan usaha dan badan lainnya yang didalamnya terdapat
negara/daerah;
7
8
korupsi;
7. Pelaksanaan reviu atas laporan keuangan dan laporan kinerja pemerintah pusat;
peraturan perundang-undangan;
fungsional auditor;
12. Pembangunan dan pengembangan, serta pengolahan data dan informasi hasil
13. Pelaksanaan pengawasan intern terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi di BPKP;
dan
8
9
Kepala
Sekretariat Utama
Pusat Pusat
Pusat Penelitian
Pendidikan Pusat Pembinaan
dan
Inspektorat dan Informasi Jabatan
Pengembangan
Pelatihan Pengawasan Fungsional
Pengawasan
Pengawasan Auditor
Perwakilan BPKP
Gambar 1
9
10
tenaga SDM yang handal. Jumlah pegawai BPKP per Juni 2020 sebanyak 6.064
orang yang tersebar di unit-unit kantor pusat dan kantor perwakilan BPKP, terdiri
dari 4.068 Pejabat Fungsional Auditor (67%), 858 Pejabat Fungsional Umum (14%),
342 Pejabat Fungsional Tertentu lainnya (6%), 366 Pejabat Struktural (6%), 331
Pembebasan Jabatan (5%), dan 99 Calon Pegawai Negeri Sipil (2%). BPKP telah
dibagikan kepada 80 orang responden melalui fasilitas google form dan responden
yang mengisi kuesioner sebanyak 70 orang atau 87,5%. Berikut deskripsi data
10
11
1. Uji Deskriptif
daya manusia yang terkait dengan penyusunan laporan keuangan dari 40 (empat
puluh) unit yang terdiri dari 6 (enam) unit pusat dan 34 (tiga puluh empat) unit
Cumulative
orang responden atau 54,3% orang adalah laki-laki dan 32 orang responden atau
daya manusia yang terkait dengan penyusunan laporan keuangan dari 40 (empat
puluh) unit yang terdiri dari 6 (enam) unit pusat dan 34 (tiga puluh empat) unit
berdasarkan usia :
11
12
Cumulative
sebanyak 24 orang responden atau 34,3% adalah pegawai dengan rentang usia 20-29
tahun, 19 orang responden atau 27,1% adalah pegawai dengan rentang usia 30-39
tahun, 12 orang responden atau 17,1% adalah pegawai dengan rentang usia 40-49
tahun, dan 15 orang responden atau 21,4% adalah pegawai dengan usia diatas 50
tahun.
daya manusia yang terkait dengan penyusunan laporan keuangan dari 40 (empat
puluh) unit yang terdiri dari 6 (enam) unit pusat dan 34 (tiga puluh empat) unit
berdasarkan pendidikan :
Cumulative
12
13
daya manusia yang terkait dengan penyusunan laporan keuangan dari 40 (empat
puluh) unit yang terdiri dari 6 (enam) unit pusat dan 34 (tiga puluh empat) unit
Cumulative
daya manusia yang terkait dengan penyusunan laporan keuangan dari 40 (empat
13
14
puluh) unit yang terdiri dari 6 (enam) unit pusat dan 34 (tiga puluh empat) unit
Pernyataan SS S N TS STS
F % F % F % F % F % F %
5 28 40 42 60 - - - - - - 70 100
telah menerapkan basis akrual dan/atau basis kas untuk mengakui transaksi/peristiwa
yang terjadi serta selalu menyusun dan menyajikan laporan realisasi anggaran
14
15
bruto.
telah menyusun dan menyajikan Laporan Keuangan sesuai dengan SAP serta selalu
mengakui dan mencatat persediaan berdasarkan hasil inventarisasi fisik pada akhir
periode akuntansi serta selalu melakukan rekonsiliasi antara kas yang telah
tetap berdasarkan kesamaan dalam sifat atau fungsinya dalam operasi entitas serta
Unit Kerja saya di akhir periode akuntansi dan memindahkan konstruksi dalam
mencatat kewajiban sebesar nilai nominal dan mengakui kewajiban pada saat
15
16
daya manusia yang terkait dengan penyusunan laporan keuangan dari 40 (empat
puluh) unit yang terdiri dari 6 (enam) unit pusat dan 34 (tiga puluh empat) unit
Pernyataan SS S N TS STS
F % F % F % F % F % F %
16
17
menyatakan setuju bahwa dalam pengendalian intern atas pelaporan keuangan telah
(2) Independensi auditor internal, (3) Menetapkan struktur organisasi dan pemisahan
menyatakan setuju bahwa dalam pengendalian intern atas pelaporan keuangan telah
menyatakan setuju` bahwa dalam pengendalian intern atas pelaporan keuangan telah
mengimplementasikannya.
17
18
keuangan.
menyatakan setuju bahwa dalam pengendalian intern atas pelaporan keuangan telah
menyatakan setuju bahwa dalam pengendalian intern atas pelaporan keuangan telah
menyatakan setuju bahwa dalam pengendalian intern atas pelaporan keuangan telah
melakukan monitoring tindak lanjut atas hasil reviu PIPK yang telah diterapkan.
daya manusia yang terkait dengan penyusunan laporan keuangan dari 40 (empat
puluh) unit yang terdiri dari 6 (enam) unit pusat dan 34 (tiga puluh empat) unit
18
19
Pernyataan SS S N TS STS
F % F % F % F % F % F %
4 4
menyatakan setuju bahwa sebagai sumber daya manusia yang berkaitan dengan
menyatakan setuju bahwa sebagai sumber daya manusia yang berkaitan dengan
19
20
keuangan.
menyatakan setuju bahwa sebagai sumber daya manusia yang berkaitan dengan
menyatakan setuju bahwa sebagai sumber daya manusia yang berkaitan dengan
pengelolaan keuangan.
menyatakan setuju bahwa sebagai sumber daya manusia yang berkaitan dengan
laporan keuangan sesuai aturan yang berlaku. (PP No. 70 Tahun 2010 tentang
menyatakan setuju bahwa sebagai sumber daya manusia yang berkaitan dengan
daya manusia yang terkait dengan penyusunan laporan keuangan dari 40 (empat
20
21
puluh) unit yang terdiri dari 6 (enam) unit pusat dan 34 (tiga puluh empat) unit
Pernyataan SS S N TS STS
F % F % F % F % F % F %
menyatakan setuju bahwa laporan keuangan yang disusun tepat waktu, sesuai pada
SAP dengan informasi yang lengkap mencakup semua informasi akuntansi yang
dapat digunakan dalam pengambilan keputusan saat ini dan masa yang akan datang
21
22
menyatakan setuju bahwa informasi yang disajikan dalam laporan keuangan telah
kebutuhan para pengguna serta tidak berpihak pada kepentingan pihak tertentu
sehingga teruji kebenarannya dan bebas dari pengertian yang menyesatkan dan
menyatakan setuju bahwa informasi yang termuat dalam laporan keuangan selalu
menyatakan setuju bahwa informasi yang disajikan dalam laporan keuangan telah
jelas dan disajikan dalam bentuk serta istilah yang disesuikan dengan batas
digunakan dalam penelitian ini diuji validitas dan reliabilitasnya terlebih dahulu.
22
23
dengan r hitung (pearson correlation). Dengan taraf signifikan nilai r tabel α = 0,05.
Dilakukan dengan uji coba terhadap instrumen penelitian kepada 20 orang sampel,
r). Adapun hasil uji validitas untuk variabel penerapan standar akuntansi pemerintah
standar akuntansi pemerintah yang dinyatakan dalam 6 (enam) enam poin pernyataan
yang diajukan adalah valid. Berdasarkan hasil uji kualitas data, r hitung > r tabel
23
24
sehingga dapat dikatakan kuesioner telah memenuhi syarat validitas dan dinyatakan
valid.
0,444, dilihat dari tabel r). Adapun hasil uji validitas untuk variabel penerapan
standar akuntansi pemerintah (X1) dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
standar akuntansi pemerintah yang dinyatakan dalam 6 (enam) poin pernyataan yang
24
25
diajukan adalah valid. Berdasarkan hasil uji kualitas data, r hitung > r tabel sehingga
dapat dikatakan kuesioner telah memenuhi syarat validitas dan dinyatakan valid.
0,444, dilihat dari tabel r). Adapun hasil uji validitas untuk variabel kompetensi
sumber daya manusia (X3) dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
sumber daya manusia yang dinyatakan dalam 6 (enam) poin pernyataan yang
diajukan adalah valid. Berdasarkan hasil uji kualitas data, r hitung > r tabel sehingga
dapat dikatakan kuesioner telah memenuhi syarat validitas dan dinyatakan valid.
25
26
0,444, dilihat dari tabel r). Adapun hasil uji validitas untuk variabel kualitas laporan
Dari tabel diatas, menjelaskan bahwa hasil analisis variabel kualitas laporan
keuangan yang dinyatakan dalam 6 (enam) poin pernyataan yang diajukan adalah
valid. Berdasarkan hasil uji kualitas data, r hitung > r tabel sehingga dapat dikatakan
b. Uji Reliabilitas
26
27
Cronbach Alpha sebesar 0,819, nilai ini lebih besar dari 0,60. Maka dengan demikian
telah reliabel.
intern atas pelaporan keuangan (X2) menggunakan SPSS v 23, diperoleh nilai
Cronbach Alpha sebesar 0,909, nilai ini lebih besar dari 0,60. Maka dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa item variabel pengendalian intern atas pelaporan keuangan
sumber daya manusia (X3) menggunakan SPSS v 23, diperoleh nilai Cronbach Alpha
sebesar 0,746, nilai ini lebih besar dari 0,60. Maka dengan demikian dapat
reliabel.
27
28
Adapun hasil uji realiabilitas yang dilakukan pada variabel kualitas laporan
keuangan (X4) menggunakan SPSS v 23, diperoleh nilai Cronbach Alpha sebesar
0,952, nilai ini lebih besar dari 0,60. Maka dengan demikian dapat disimpulkan
1. Uji Normalitas
Berikut adalah hasil uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan uji
Dilihat dari tabel yang disajikan di atas, hasil dari pengujian K-S adalah
nilai asymp. sig. (2 tailed) sebesar ……… Nilai tersebut lebih besar dari 0,05
2. Uji Multikolinearitas
Pengujian ini bertujuan untuk menguji ada korelasi atau hubungan kuat
antar variabel independen pada model regresi. Model regresi yang baik seharusnya
tidak terjadi korelasi antar variabel independen. Berikut ini hasil dari uji
Tolerance
28
29
(X3)
Dari tabel yang tersaji di atas, tidak ada variabel independen yang memiliki
nilai Tolerance kurang dari 0,10. Hasil perhitungan nilai Variance Inflation Factor
(VIF) juga menunjukkan hal yang sama, tidak ada satupun variabel bebas atau
independen yang memiliki VIF lebih dari 10. Jadi, dapat diambil kesimpulan bahwa
3. Uji Heteroskedastisitas
dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain pada model regresi. Model
regresi yang baik adalah yang tidak terjadi heteroskedastisitas. Indikator pengujian
heteroskedastisitas dapat dilihat dari nilai signifikansi, apabila nilai signifikansi lebih
besar dari 0,05 maka dapat dinyatakan tidak ada gejala heterokedastisitas. Berikut ini
Signifikans
29
30
Nilai sig (2-tailed) pada setiap variabel independen lebih dari 0,05. Sehingga dapat
atas pelaporan keuangan (X2), dan kompetensi sumber daya manusia (X 3) terhadap
variabel dependen yaitu kualitas laporan keuangan (Y). Persamaan regresi linear
e = Standard error
a. Nilai constant (a) = -110 mengartikan bahwa apabila skor dari variabel penerapan
(X2), dan kompetensi sumber daya manusia (X3) sama dengan nol, maka variabel
30
31
(X1) meningkat satu, maka variabel kualitas laporan keuangan meningkat sebesar
0,628.
c. Nilai koefisien regresi dari variabel pengendalian intern atas pelaporan keuangan
(X2) = 0,209 mengartikan bahwa apabila variabel pengendalian intern atas pelaporan
keuangan (X2) meningkat satu, maka variabel kualitas laporan keuangan meningkat
sebesar 0,209.
d. Nilai koefisien regresi dari variabel kompetensi sumber daya manusia (X 3) = 0,144
meningkat satu, maka variabel kualitas laporan keuangan meningkat sebesar 0,144.
D. Uji Hipotesis
1. Uji t (t-test)
jauh pengaruh dari sebuah variabel independen/bebas secara parsial terhadap variabel
dependen/terikat. Hasil uji statistik t pada penelitian ini, dijelaskan tabel sebagai
berikut :
31
32
sebesar 0,000, dimana nilai signifikansi tersebut lebih kecil dari 0,05 dan nilai t
hitung (6,124) lebih besar dari t tabel (1,668). Dari hasil tersebut menunjukkan
adalah sebesar 0,041, dimana nilai signifikansi tersebut lebih kecil dari 0,05 dan nilai
t hitung (2,088) lebih besar dari t tabel (1,668). Dari hasil tersebut menunjukkan
0,091, dimana nilai signifikansi tersebut lebih besar dari 0,05 dan nilai t hitung
(1,716) lebih besar dari t tabel (1,668). Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa
2. Uji F (F test)
32
33
simultan terhadap variabel dependen/terikat. Hasil uji F pada penelitian ini, didapat
nilai F hitung sebesar 48,395 dengan probabilitas 0,00. Karena probabilitas lebih
kecil dari 0,05 (0,00<0,05) dan F hitung (48,395) lebih besar dari F tabel (2,74),
maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi variabel Kualitas Laporan
Keuangan Pemerintah (Y) atau dapat dikatakan bahwa variabel Penerapan Standar
dependen.
didapatkan nilai R Square (koefisien determinasi) dari model regresi sebesar 0,687.
Artinya dari angka tersebut bahwa sebesar 68,7% tingkat Kualitas Laporan
Daya Manusia.
33
34
E. Pembahasan
pengendalian intern atas pelaporan keuangan, dan kompetensi sumber daya manusia
yang terlibat dalam proses penyusunan laporan keuangan terhadap kualitas laporan
keuangan BPKP.
Keuangan BPKP
laporan keuangan secara signifikan. Dari hasil pengujian tersebut didapatkan nilai
tersebut lebih kecil dari 0,05, dan nilai t hitung (6,124) lebih besar dari nilai t tabel
Laporan Keuangan BPKP (Y). Dari hasil penelitian juga membutikan bahwa Ha 1
34
35
pemerintah yang disusun dapat menyajikan informasi yang relevan, andal, dapat
Mutia Aulia Safrida yang berjudul Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia,
penelitian yang dilakukan oleh Ady Kurnia Munggaran berjudul Pengaruh Standar
laporan keuangan daerah, dan penelitian yang dilakukan oleh Dzulfikar Ahli Fikri
35
36
Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (Studi Pada Satuan Kerja Perangkat
Daerah Kota Malang) yang menunjukkan bahwa penerapan SAP berpengaruh positif
laporan keuangan secara signifikan. Dari hasil pengujian tersebut didapatkan nilai
tersebut lebih kecil dari 0,05, dan nilai t hitung (2,088) lebih besar dari nilai t tabel
Laporan Keuangan BPKP (Y). Dari hasil penelitian juga membutikan bahwa Ha 2
diterima dan Ho2 ditolak, variabel Pengendalian Intern atas Pelaporan Keuangan (X 2)
laporan keuangan yang dihasilkan merupakan laporan yang andal dan disusun sesuai
36
37
dengan baik, maka kualitas laporan keuangan yang disusun akan semakin baik.
Dengan demikian penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian dari Rini
dengan judul Pengaruh Penerapan Komite Audit, Peran Dewan Pengawas Syariah,
Keuangan BPKP
standar akuntansi pemerintah sebesar 0,091, dimana nilai tersebut lebih besar dari
0,05, dan nilai t hitung (1,716) lebih besar dari nilai t tabel (1,668). Hasil tersebut
berpengaruh positif terhadap Kualitas Laporan Keuangan BPKP (Y). Dari hasil
penelitian juga membutikan bahwa Ha3 diterima dan Ho3 ditolak, variabel
dengan standar atau pedoman baku yang telah ditetapkan oleh suatu organisasi.
37
38
Sumber daya manusia adalah kebutuhan yang sangat krusial, yang diharapkan dapat
berperan aktif dalam berjalannya suatu organisasi. Untuk mencapai tujuan organisasi,
diperlukan sumber daya manusia yang kompeten agar mampu bersinergi dalam
mencapai tujuan organisasi tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi
keuangan, maka laporan keuangan yang disajikan akan semakin baik dan dapat
oleh Mutia Aulia Safrida yang berjudul Pengaruh Kompetensi Sumber Daya
keuangan, penelitian yang dilakukan oleh Harlinda yang berjudul Analisis Faktor-
Daerah (2016) yang membuktikan bahwa sumber daya manusia berpengaruh pada
kualitas laporan keuangan, hasil penelitian dari Putriasri Pujanira yang berjudul
keuangan Pemerintah Daerah, dan penelitian yang dilakukan Dzulfikar Ahli Fikri
38
39
Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (Studi Pada Satuan Kerja Perangkat
laporan keuangan. Hal tersebut dapat terlihat dari hasil pengujian yang menunjukkan
nilai F hitung (48,395) lebih besar dari F tabel (2,74). Hasil tersebut menunjukkan
yaitu Kualitas Laporan Keuangan BPKP. Dari hasil penelitian juga membutikan
bahwa Ha4 diterima dan Ho4 ditolak, yang artinya Penerapan Standar Akuntansi
Tahun Anggaran 2020. Selain itu, dalam 5 tahun terakhir mendapat opini WTP
39
40
tersebut. Dalam hal ini dapat menyiratkan bahwa Laporan Keuangan BPKP telah
daya manusia yang berkaitan dengan penyusunan laporan keuangan sudah bersinergi
dan berkinerja dengan baik sehingga dapat mencapai laporan keuangan dengan
40