Anda di halaman 1dari 3

1.

Tugas dan peran Badan Pengawas Keuangan bagi laporan pemerintah pusat adalah :
a. Memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara yang dilakukan oleh
Pemerintah Pusat, dan lembaga lain yang mengelola keuangan negara.
b. Melaporkan kepada penegak hukum jika dalam pemeriksaan ditemukan indikasi tindak
pidana.
c. Memantau pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh pejabat
entitas yang diperiksa, dan hasilnya dilaporkan secara tertulis kepada lembaga
perwakilan dan pemerintah.
d. Membantu masyarakat dan mengambil keputusan membuat alternatif pilihan masa
depan.
e. Menggali kebijakan dan isu publik.
f. Menyatukan kegiatan anggaran dan audit keuangan non-anggaran ke dalam APBN.
g. Memperjelas peran dan tanggung jawab lembaga nasional di semua tingkatan.
h. Mendorong proses yang transparan dan akuntabel untuk perumusan, pelaksanaan dan
pelaporan anggaran nasional.
i. Meningkatkan transparansi dan akuntabilitas transaksi keuangan antara lembaga
pemerintah pusat, daerah, dan dua tingkat, serta antara pemerintah dengan BUMN,
BUMD, dan perusahaan swasta yang menerima subsidi negara.
j. Membantu pemerintah melakukan penyesuaian struktural terhadap BUMN dan
lembaga pelayanan publik.
Perbedaan Badan Pemeriksa Keuangan dan Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan
1. Dilihat dari dasar Hukum BPK dan BPKP
Badan Pemeriksa Keuangan atau BPK dibentuk berdasarkan Undang-Undang
Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan. Dalam ketentuan
umum Undang – Undang tersebut, BPK merupakan lembaga negara yang bertugas
untuk memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara sebagaimana
dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. UU
tentang BPK ini adalah amanat dari Perubahan ke-3 Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 pada Bab VIIIA tentang Badan Pemeriksa
Keuangan, Pasal 23 E, untuk memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab tentang
keuangan negara diadakan satu Badan Pemeriksa Keuangan yang bebas dan
mandiri. Hasil pemeriksaan keuangan negara diserahkan kepada Dewan Perwakilan
Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, sesuai
dengan kewenangannya. Kemudian hasil pemeriksaan tersebut ditindaklanjuti oleh
lembaga perwakilan dan/atau badan sesuai dengan undang-undang.
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan atau BPKP dibentuk
berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 192 Tahun 2014
tentang Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan. Dalam ketentuan
tersebut, BPKP adalah aparat pengawasan intern pemerintah yang dipimpin oleh
seorang Kepala dan berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Presiden. BPKP
yang mempunyai tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang
pengawasan keuangan negara/daerah dan pembangunan nasional, merupakan
Lembaga Pemerintah Non Kementerian setara dengan LPNK lain
2. Tugas Pokok dan Fungsi BPK dan BPKP
Badan Pengawas Keuangan atau BPK bertugas memeriksa pengelolaan dan
tanggung jawab keuangan negara yang dilakukan oleh Pemerintah Pusat,
Pemerintah Daerah, Lembaga Negara lainnya, Bank Indonesia, Badan Usaha Milik
Negara, Badan Layanan Umum, Badan Usaha Milik Daerah, dan lembaga atau badan
lain yang mengelola keuangan negara.Dalam melaksanakan tugasnya, BPK
berwenang untuk:

a. Menentukan objek pemeriksaan, merencanakan dan melaksanakan


pemeriksaan, menentukan waktu dan metode pemeriksaan serta menyusun dan
menyajikan laporan pemeriksaan.
b. Meminta keterangan dan/atau dokumen yang wajib diberikan oleh setiap orang,
unit organisasi Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Lembaga Negara lainnya,
Bank Indonesia, Badan Usaha Milik Negara, Badan Layanan Umum, Badan Usaha
Milik Daerah, dan lembaga atau badan lain yang mengelola keuangan negara.
c. Melakukan pemeriksaan di tempat penyimpanan uang dan barang milik negara,
di tempat pelaksanaan kegiatan, pembukuan dan tata usaha keuangan negara,
serta pemeriksaan terhadap perhitungan-perhitungan, surat-surat, bukti-bukti,
rekening koran, pertanggungjawaban, dan daftar lainnya yang berkaitan dengan
pengelolaan keuangan negara.
d. Menetapkan jenis dokumen, data, serta informasi mengenai pengelolaan dan
tanggung jawab keuangan negara yang wajib disampaikan kepada BPK.
e. Wewenang lain berdasarkan Pasal 9 Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2006.

Badan Pewangas Keuangan Pembangunan atau BPKP mempunyai tugas


menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pengawasan keuangan
negara/daerah dan pembangunan nasional. Dalam menjalankan tugas tersebut,
BPKP menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:

a. perumusan kebijakan nasional pengawasan intern terhadap akuntabilitas


keuangan negara/daerah dan pembangunan nasional;
b. pelaksanaan audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan
lainnya.
c. pengawasan intern terhadap perencanaan dan pelaksanaan pemanfaatan aset
negara/daerah.
d. pemberian konsultansi terkait dengan manajemen risiko, pengendalian intern,
dan tata kelola terhadap instansi/badan usaha/badan lainnya dan
program/kebijakan pemerintah yang strategis;
e. pembinaan kapabilitas pengawasan intern pemerintah dan sertifikasi jabatan
fungsional auditor.
f. dan beberapa fungsi lain sesuai dengan Pasal 3 Perpres Nomor 192 Tahun 2014
tersebut.

Anda mungkin juga menyukai